Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS WAHANA DALAM MENINGKATKAN

PENGUNJUNG DI KOLAM RENANG WATERLAND


KEC.TANJUNG MORAWA KAB.DELI SERDANG

Disusun Oleh :

Ketua : Kevin Aldino

Anggota: -Marsella

-Valentina

-Dwi

-Ervan

-Kent

SMAS METHODIST TANJUNG MORAWA


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat, anugerah, dan hidayah-Nya, karena penelitian dapat
diselesaikan dengan baik. Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas yang
diberikan guru di sekolah.

Dalam penyusunan penelitian ini penulis telah mendapatkan banyak


bantuan dan dukungan dari berbagai pihak berupa bimbingan, nasihat, saran, dan
kritik. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan.


Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik agar
penelitian ini di kemudian hari dapat diperbaiki. Penulis berharap semoga
penelitian ini bermanfaat bagi yang membacanya.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
D. Kegunaan Penelitian...............................................................................................4
E. Sistematika Penulisan.............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................6
A. Definisi Pariwisata.................................................................................................6
B. Bentuk-Bentuk Pariwisata......................................................................................7
C. Definisi Pariwisata ……..…………………………………………………………9
D. Pengunjung Kolam Renang ……………….……………………………………… 10
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................11
A. Wilayah dan Objek Penelitian..............................................................................11
B. Populasi dan sampel.............................................................................................11
C. Sampel Penelitian:................................................................................................11
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan persaingan usaha yang semakin meningkat khususnya di
Indonesia sangat menarik untuk diamati. Begitupun dengan usaha yang
bergerak di bidang jasa penyedia sarana olahraga, yang semakin hari
persaingannya semakin pesat. D’aveni menyebutkan bahwa perubahan
lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah memaksa perusahaan
untuk terus secara aktif merumuskan dan mengkomunikasikan strategi. Guna
mendapatkan sumber-sumber dalam mencapai keunggulan kompetitif1.
Hal ini menyebabkan ilmu pemasaran (marketing) mendapat perhatian
penuh dari para perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak di bidang
jasa penyedia sarana olahraga. Perusahaan dituntut untuk memikirkan agar jasa
yang dihasilkan dapat terjual di pasaran. Dan agar mampu dihargai sebagai jasa
yang memiliki kualitas, mengingat tingginya persaingan antar perusahaan.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 olahraga terbagi atas olahraga
pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. Olahraga rekreasi adalah
olahraga yang dilakukan untuk mengisi waktu luang, dengan tujuan akhirnya
menurut Undang-Undang RI No 3 Tahun 2006 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional adalah, “memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan
kegembiraan; membangun hubungan sosial; dan/atau melestarikan dan
meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional. Olahraga merupakan
kebutuhan bagi setiap orang, tidak hanya yang masih muda saja, tetapi bagi
yang lanjut usia (lansia), olahraga juga masih dibutuhkan. Hal itulah yang
membuat masyarakat sadar akan kesehatan tubuh yang membutuhkan olahraga
di waktu senggang, seperti berenang setelah beraktivitas setiap harinya.

1
Olahraga dilakukan tidak hanya semata-mata mengisi waktu senggang
atau hanya sekedar memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Namun lebih dari itu
seperti yang dikemukakan oleh M. Sajoto bahwa ada empat dasar tujuan
manusia melakukan olahraga yaitu: (a) mereka melakukan olahraga untuk
rekreasi, (b) tujuan pendidikan, (c) mencapai tingkat kesegaran jasmani, (d)
mencapai sasaran atau prestasi tertentu.6
Berdasarkan kondisi tersebut memberikan peluang usaha yang sangat
menarik dan menjanjikan mengingat kondisi persaingan usaha di Indonesia
tidak menentu dan sulit diprediksi. Jenis usaha di bidang penyedia sarana
olahraga yang banyak dijumpai khususnya di Kec. Tanjung Morawa baik di
desa maupun kota yaitu kolam renang. Kolam renang adalah kontruksi buatan
yang dirancang untuk diisi dengan air dan digunakan untuk berenang,
menyelam, atau aktivitas air lainnya.
Kolam renang merupakan tempat yang banyak dicari oleh khalayak umum
untuk sekedar melepas penat, gerah, dan lelah. Selain itu juga sebagai sarana
berkumpul bersama keluarga. Serta sebagai pemenuhan kebutuhan jasmani.
Kebutuhan jasmini yang dimaksud disini ialah olahraga air (berenang). kolam
renang waterland tamora yg berada di kawasan perumahan Sunlake City
Residence, Tepatnya di jalan Amir Hamzah No.8A ( Jalan Bandar Labuhan),
Tanjung Morawa. Harga tiket masuk berkisar Rp.25.000/orang untuk hari biasa
(Senin-Jumat) dan Rp.35.000 untuk akhir pekan atau public holiday (Sabtu-
Minggu).
Luas kolam renang, yaitu kurang lebih sekitar 3 hektar Kolam renang di
sana ada 5, ada kolam semi olympic,kolam seluncur,kolam arus,dan 2 kolam
anak”. Berbagai wahana yang ditawarkan yaitu mulai dari Wahana seluncuran
air dengan ketinggian sekitar 7 meter, kolam renang semi olympic, sky bike,
bebek dayung, arena mobil-mobilan, dan food court dan sewa ban 10rb-15rb.
Disamping kolam renang ini juga terdapat mini zoo mulai dari aneka jenis
ular,kura-kura,kuda,monyet dan burung. Rata rata pengunjung disana berkisar
200 sampai 300 orang/hari.

2
Di kolam renang ada pula peraturan, yaitu tidak diperbolehkan makan di
pinggir kolam renang. Kelebihan kolam renang adalah airnya jernih,airnya
bersih,nyaman,suasana sejuk, tamannya indah. Di area sekitar kolam renang,
terdapat 20 kamar mandi. Di sekitarnya juga terdapat beberapa pohon dan
semak semak yang membuatnya terlihat segar. Pegawai yang bertugas di
kolam tersebut ada 3 orang wanita di kasir tiket,dan 1 pria dan 1 wanita yang
bertugas untuk pengecekan tiket. dan petugas kebersihan sekitar 10-20 orang.
Di Kecamatan Tanjung Morawa juga terdapat obyek wisata air yaitu
Kolam renang kuala mega. Wisata 005 ini merupakan Obyek wisata unggulan
karena wisata wahana air termurah di T.Morawa. Dimana harga yang
ditawarkan sangat terjangkau yang disesuaikan dengan strata sosial
masyarakatnya, tanpa mengurangi fungsi dan kualitas dari sebuah kolam
renang. Yang terkadang mampu menarik perhatian pengunjung tak hanya dari
kalangan masyarakat setempat melainkan lebih luas lagi.
Perbedaan antara kolam renang Waterland dengan kolam Mega yaitu
terletak pada tujuan pengunjung ketika memutuskan untuk datang kesana. Jika
di kolam renang Tirta Indah tujuan pengunjung adalah untuk berolahraga
(berenang), menikmati wahana skybike,mini zoo,perahu bebek,seluncuran
tinggi. Beda halnya dengan kolam renang Mega. Dimana tujuan pengunjung
datang kesana adalah untuk berenang saja,tanpa adanya wahana wahana yang
beragam.
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa alasan pengunjung
memilih kolam renang Waterland paling tinggi adalah karena banyaknya
wahana. Hal tersebut terjadi dikarenakan wahana wahana yang ditawarkan
pada kolam renang Waterland beragam. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap wahana pada kolam renang Waterland untuk
mengetahui seberapa besar pengaruhnya pada keputusan pembelian. Dengan
demikian, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Wahana
Kolam Renang Dalam Meningkatkan Pengunjung Di Kolam Renang
Waterland Kecamatan Tanjung Morawa”.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana faktor wahana terhadap pengunjung?
2. Seberapa besarkah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
obyek wisata Waterland terhadap jumlah kunjungan obyek wisata
Waterland?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh fasilitas dan wahana terhadap jumlah
kunjungan obyek wisata kolam renang Kec. Tanjung Morawa..
2. Untuk menganalisis pengaruh variabel jarak terhadap jumlah kunjungan ke
obyek wisata Waterland Tamora
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis atau peneliti
Penelitian ini dapat menjadi salah satu bukti bahwa peneliti mampu
menerapkan ilmu baik berupa teori maupun praktek yang akan dilakukan di
perkuliahan mendatang . Selain itu juga dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan baru di lapangan mengenai berbagai hal terutama dalam hal
pemasaran dan keputusan pembelian.
2. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perusahaan sebagai salah satu pertimbangan dalam penetapan harga yang
dapat mempengaruhi minat untuk memilih bagi konsumen.
3. Bagi lembaga Pendidikan
Melalui penelitian ini, diharapkan bisa dijadikan salah satu referensi
bagi mahasiswa maupun kalangan akademisi yang sedang atau ingin
mempelajari masalah yang berhubungan dengan pemasaran dan keputusan
pembelian.

E. Sistematika Penulisan

4
Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi 3 bab yang tersusun
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan merupakan bagian pendahuluan yang berisi; latar
belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan
kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka merupakan telaah pustaka yang terdiri dari
landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran yang digunakan.
BAB III Metodologi Penelitian merupakan metode penelitian yang meliputi
lokasi penelitian, populasi dan sampel, dan alat pengumpulan data.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pariwisata
Definisi pariwisata dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang dan tidak
memiliki batasan-batasan yang pasti. Para ahli pariwisata banyak yang
mengungkapkan definisi pariwisata dari berbagai sudut pandang, namun dari
berbagai definisi tersebut memiliki makna yang sama. Menurut Suwantoro
(2004), pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau
lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya
adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial,
kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena
sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun belajar. Adapun definisi
pariwisata lain yang diungkapkan oleh ahli pariwisata. Menurut Hunziker dan
Kraft (dalam Muljadi, 2009) mengungkapkan bahwa pariwisata adalah
keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari adanya orang asing
dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada
hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah. Sehingga dalam melakukan
perjalanannya tersebut hanya mencari hal-hal yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhannya. Sementara Sugiama, (2011) mengungkapkan bahwa
pariwisata adalah rangkaian aktivitas, dan penyediaan layanan baik untuk
kebutuhan atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan layanan lain yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan seseorang atau sekelompok
orang. Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara waktu saja
meninggalkan tempat tinggalnya dengan maksud beristirahat, berbisnis, atau
untuk maksud lainnya. Berdasarkan seluruh definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat
tinggalnya ke daerah tujuan wisata untuk sementara waktu dan bukan untuk
menetap. Kegiatan perjalanannya bertujuan untuk menikmati layanan dan
fasilitas yang dibutuhkan selama berada di luar tempat tinggalnya.

6
B. Bentuk-Bentuk Pariwisata
Menurut Muljadi (2009), Bentuk-bentuk pariwisata yang dikenal
masyarakat umum, antara lain:
1. Menurut Jumlah Orang yang Berpergian

 Pariwisata individu/perorangan (individual tourism), yaitu bila


seseorang atau sekelompok orang dalam mengadakan perjalanan
wisatanya melakukan sendiri dan memilih daerah tujuan wisata beserta
programnya serta pelaksanaannya dilakukan sendiri.
 Pariwisata kolektif (collective tourism), yaitu suatu usaha perjalanan
wisata yang menjual paketnya kepada siapa saja yang berminat, dengan
keharusan membayar sejumlah uang yang telah ditentukannya.
2. Menurut Motivasi Perjalanan

 Pariwasata rekreasi (recreational tourism) adalah bentuk pariwisata


untuk beristirahat guna memulihkan kembali kesegaran jasmani dan
rohani dan menghilangkan kelelahan.

 Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism) adalah


bentuk pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan
tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar, untuk
memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk menikmati hiburan dan lain-
lain.

 Pariwisata budaya (cultural tourism) adalah bentuk pariwisata yang


ditandai dengan rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar adat
istiadat dan cara hidup rakyat negara lain, studi-studi/riset pada
penemuan-penemuan, mengunjungi tempat-tempat peninggalan
kuno/bersejarah dan lain-lain.

 Pariwisata olahraga (sports tourism). Bentuk pariwisata ini dapat


dibedakan menjadi 2 kategori:

7
Pertama : Big Sports Events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar
yang menarik perhatian, baik olahragawannya sendiri maupun
penggemarnya (supporter).
Kedua : Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu bentuk olahraga
bagi mereka yang ingin berlatih atau mempraktikkan sendiri, seperti:
mendaki gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain

 Pariwisata untuk urusan usaha (business tourism) adalah bentuk


pariwisata yang dilakukan oleh kaum pengusaha atau industrialis, tetapi
dalam perjalanannya hanya untuk melihat eksibisi atau pameran dan
sering mengambil dan memanfaatkan waktu untuk menikmati atraksi di
negara yang dikunjungi.

 Pariwisata untuk tujuan konvensi (convention tourism) adalah bentuk


pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang akan menghadiri
pertemuan-pertemuan ilmiah seprofesi dan politik. Tempat konferensi
dituntut tersedia fasilitas yang lengkap, modern dan canggih baik
tempat penyelenggaraan, beserta peralatannya, penginapan dan lain-
lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan tour (kunjungan wisata).
3. Menurut Waktu Berkunjung

 Seasional tourism adalah jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung


pada musim-musim tertentu. Termasuk dalam kelompok ini musim panas
(summer tourism) dan musim dingin (winter tourism).
 Occasional tourism adalah kegiatan pariwisata yang diselenggarakan
dengan mengkaitkan kejadian atau event tertentu, seperti Galungan di
Bali dan Sekaten di Jogja.
4. Menurut Objeknya

 Cultural tourism adalah jenis pariwisata yang disebabkan adanya daya


tarik seni dan budaya di suatu daerah/tempat, seperti peninggalan nenek
moyang, benda-benda kuno dan sebagainya.

8
 Recuperational tourism yaitu orang-orang yang melakukan perjalanan
wisata bertujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit.

7
 Commercial tourism adalah perjalanan yang dikaitkan dengan
perdagangan seperti penyelenggaraan expo, fair, exhibition dan
sebagainya.

 Political tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan


meihat dan menyaksikan peristiwa atau kejadian yang berhubungan
dengan kegiatan suatu negara.
5. Menurut Alat Angkutan

 Land tourism adalah jenis pariwisata yang di dalam melaksanakan


kegiatannya menggunakan kendaraan darat seperti bus, kereta api, mobil
pribadi atau taksi dan kendaraan darat lainnya.

 Sea or river tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan


sarana transportasi air seperti kapal laut, ferry dan sebagainya.

 Air tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan sarana


transportasi udara seperti pesawat terbang, helikopter dan sebagainya.
6. Menurut Umur
7. Youth tourism atau wisata remaja adalah jenis pariwisata yang
dikembangkan bagi remaja dan pada umumnya dengan harga relatif murah
dan menggunakan sarana akomodasi youth hostel.
8. Adult tourism adalah kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang
berusia lanjut. Pada umumnya orang-orang yang melakukan perjalanan ni
adalah mereka yang menjalani masa pensiun.
C. Definisi Pariwisata
Definisi pariwisata dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang dan tidak
memiliki batasan-batasan yang pasti. Para ahli pariwisata banyak yang
mengungkapkan definisi pariwisata dari berbagai sudut pandang, namun
dari berbagai definisi tersebut memiliki makna yang sama. Menurut
Suwantoro (2004), pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya.
Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena
kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan

9
maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah
pengalaman ataupun belajar. Adapun definisi pariwisata lain yang
diungkapkan oleh ahli pariwisata. Menurut Hunziker dan Kraft (dalam
Muljadi, 2009) mengungkapkan bahwa pariwisata adalah keseluruhan
hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari adanya orang asing dan
perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada
hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah. Sehingga dalam
melakukan perjalanannya tersebut hanya mencari hal-hal yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhannya. Sementara Sugiama, (2011)
mengungkapkan bahwa pariwisata adalah rangkaian aktivitas, dan
penyediaan layanan baik untuk kebutuhan atraksi wisata, transportasi,
akomodasi, dan layanan lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
perjalanan seseorang atau sekelompok orang. Perjalanan yang
dilakukannya hanya untuk sementara waktu saja meninggalkan tempat
tinggalnya dengan maksud beristirahat, berbisnis, atau untuk maksud
lainnya.
Berdasarkan seluruh definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat
tinggalnya ke daerah tujuan wisata untuk sementara waktu dan bukan
untuk menetap. Kegiatan perjalanannya bertujuan untuk menikmati
layanan dan fasilitas yang dibutuhkan selama berada di luar tempat
tinggalnya.

D. Pengunjung Kolam Renan


Perkiraan pengunjung pada hari biasa terdapat 200-300 pengunjung,
sedangkan pada hari libur/hari besar dapat menyampai 300-500 pengunjung.

11
10
BAB III METODE PENELITIAN

A. Wilayah dan Objek Penelitian


Wilayah dan objek penelitian dilakukan di kolam renang Waterland
Tamora Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
B. Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah wahana kolam renang waterland di wilayah
Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang
C. Sampel Penelitian:
Luas kolam renang, yaitu kurang lebih sekitar 3 hektar Kolam renang di
sana ada 5, ada kolam semi olympic,kolam seluncur,kolam arus,dan 2 kolam
anak”. Berbagai wahana yang ditawarkan yaitu mulai dari Wahana seluncuran
air dengan ketinggian sekitar 7 meter, kolam renang semi olympic, sky bike,
bebek dayung, arena mobil-mobilan, dan food court dan sewa ban 10rb-15rb.
disamping kolam renang ini juga terdapat mini zoo mulai dari aneka jenis
ular,kura-kura,kuda,monyet dan burung. Rata rata pengunjung disana berkisar
200 sampai 300 orang/hari.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang di peroleh pada penelitian ini ada data primer
1. Data primer, adalah data yang diperoleh dengan cara :
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
3. Dalam penelitian lapangan penulis mengadakan penelitian dengan cara
observasi langsung kepada objek penelitian.
4. Interview yaitu mengadakan komunikasilangsung berupa wawancara
dengan pihak yang terkait.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dan Nelayan Indonesia Oleh : Laode Muh Munadi Program Studi Doktor
Ilmu Pertanian Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo. (2020).
1–12.

Zahara, I., Yoesoef, A., & Nurasiah. (2017). Teknologi Pertanian Dan
Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Di
Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar (1985-2016). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa(JIM)Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah, 2, 31–38.

Anda mungkin juga menyukai