Spo Kordinasi Pelayanan
Spo Kordinasi Pelayanan
TENTANG
KEBIJAKAN INTEGRASI DAN KOORDINASI PELAYANAN PASIEN
Menimbang :
Bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan pasien yang terintegrasi dan
terkoordinasi dengan baik, maka perlu ditetapkan Kebijakan Integrasi dan
Koordinasi Pelayanan Pasien dengan Surat Keputusan Direktur RSU AT-Turots
Al-Islamy Yogyakarta.
Mengingat :
1. Surat Izin Penyelenggaraan RSU At-Turots Al-Islamy Yogyakarta dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman Yogyakarta Nomor: 503/1706/DKS/2011.
2. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
4. Surat Keputusan Ketua Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy Yogyakarta
No. 57/SK/YMTI/XI/2010, Tanggal 01 Oktober 2010, Tentang
Pengangkatan Direktur RSU At-Turots Al-Islamy Yogyakarta.
M E M U T U S K A N:
Menetapkan:
Direktur,
Kebijakan umum:
1. Pelayanan seluruh unit dilaksanakan dalam 24 jam, kecuali unit poliklinik
spesialis, administrasi kantor, unit pemeliharaan sarana rumah sakit,
laboratorium, dan radiologi.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan
pasien.
3. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, etika profesi,
standar prosedur operasional yang berlaku, dan menghormati hak-hak
pasien.
4. Setiap proses pelayanan pasien harus dilaksanakan secara seragam setiap
waktu di seluruh unit sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
6. Semua petugas unit wajib mematuhi ketentuan K3.
7. Peralatan di setiap unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Penyediaan dan pengelolaan semua barang medis maupun non medis
melalui unit Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit.
9. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat
rutin minimal satu bulan sekali.
10. Setiap unit wajib membuat laporan setiap bulannya.
Kebijakan khusus:
1. Perencanaan pelayanan pasien dilakukan dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP), perawat serta petugas pelayanan lainnya dan dicatat di
rekam medis.
2. Semua perintah pelayanan oleh DPJP harus dituliskan di rekam medis
dengan lokasi yang seragam dan disampaikan secara lisan kepada
pelaksana perintah.
3. Konsultasi kepada dokter spesialis melalui telepon dapat dilakukan oleh
dokter, perawat, atau bidan jaga.
4. Semua pelayanan dan tindakan yang dilakukan pada pasien, baik
diagnostik maupun terapi, beserta hasilnya harus dicantumkan dalam
rekam medis.
5. Pasien dan keluarga harus diberi informasi mengenai penilaian kondisi
pasien, rencana pelayanan, serta diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan.
Direktur,