PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal
epidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah
vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan
modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen
tubuh tengah dan distal. Pada fosil Pterodactyla (reptilian) dan chiropetra
(mamalia terbang), sayap berasal dari elemen-elemen tubuh distal. Kaki pada aves
digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital).
Karakteristik tengkorak aves meliptui tulang-tulang tengkorak yang berfusi kuat,
paruh berzat tanduk. Aves tidak bergigi, mata besar, kondil oksipetal tunggal,
contoh aves, burung, penguin (Sukra, 2000).
Aves juga adalah satu-satunya vertebrata yang dapat terbang karena
memiliki sayap yang jumlahnya sepasang. Sayap ini merupakan modifikasi
anterior dari anggota gerak. Eksokleton pada burung antara lain adalah bulu, sisik
pada kaki dan kuku. Bulu pada burung berfugsi untuk melindungi badan terhadap
cuaca yang tidak cocok dan berfungsi juga untuk terbang. Oleh karena itu bulu
pada aves memiliki bentuk tersendiri jika dibandingkan dengan bulu-bulu
vertebrata lain. Menurut susunan anatominya, bulu dapat dibedakan ke dalam
plumae, plumumae, dan filoplumae. Pada waktu bulu masih muda, kedua
umbiculus dilalui oleh pembukuh-pembuluh darah untuk memberi makanan
kepada bulu-bulu yang masih muda (Brotowidjoyo, 1996).
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang
primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan,
kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga
mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara
dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh
membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat.
Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh (Syahrum, 1998).
BAB III
Universitas Sriwijaya
METODOLOGI PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan :
1. Kepala
2. Paruh
3. Sayap
4. Badan
Deskripsi :
Tubuh aves terdiri dari caput, truncus dan extrimitas. Gallus gallus
merupakan salah satu jenis aves yang tidak dapat terbang jauh seperti jenis aves
lain seperti Columba livia (burung merpati). Menurut Arief dkk., (2015), bahwa
Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin
(dimorfisme seksual). Ayam jantan lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki
jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam
betina relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan,
berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Gallus gallus tidak bisa terbang jauh
karena struktur bulunya umunya tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya, sehingga
tidak dapat menopang berat badannya saat terbang.
Universitas Sriwijaya
b. Turnix susciator
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galiformers
Famili : Phasianidae
Genus : Turnix
Spesies : Turnix susciator
Keterangan :
1. Kepala
2. Paruh
3. Sayap
4. Badan
Deskripsi :
Tunix susciator berukuran kecil, dengan panjang sekitar 25cm, berkaki dan
kulit sekitar mata berwarna merah. Menurut Arif dkk., (2016), bahwa Turnix
susciator jantan dan betina mudah dibedakan. Jantan dewasa memiliki bulu
berwarna biru keunguan mengilap, paruh bawah berwarna merah dan dahi
berwarna putih dengan jambul tegak seperti bulu sikat berwarna merah. Betina
memiliki kepala dan jambul pendek berwarna abu-abu, sayap kecoklatan dan bulu
berwarna hijau. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.
c. Orthotormus sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Universitas Sriwijaya
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Orthotormidae
Genus : Orthotormus
Spesies : Orthotormus sp
Keterangan :
1. Kepala
2. Paruh
3. Sayap
4. Badan
Deskripsi :
Orthotormus sp merupakan nama latin dari burung pipit. Burung ini suka
bertengger, jari-jari tiga ke depan dan satu ke belakang, biasanya sayap dengan
sembilan atau sepuluh primer. Burung yang berukuran kecil ini dengan panjang
yaitu 11 cm, berwarna coklat dan kepala putih. Menurut Arief dkk., (2015)
Orthotormus sp memiliki mahkota yang berwarna putih serta bagian sisi dari
kepala dan bagian belakang dari leher berwarna putih kecoklatan. Dagu,
kerongkongan dada atas dan bagian tengah dari perut berwarna hitam, setelahnya
berwarna coklat pucat
d. Columba livia
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Universitas Sriwijaya
Ordo : Columbiformers
Famili : Columbidae
Genus : Columba
Spesies : Columba livia
Keterangan :
1. Kepala
2. Paruh
3. Sayap
4. Badan
Deskripsi :
Burung dara merupakan burung yang masih satu family dengan burung
merpati. Burung ini mempunyai bulu coklat atau putih dan coklat. Burung ini
termasuk jenis burung yang dapat terbang jauh, berbeda dengan burung puyuh
atau ayam. Menurut Arif dkk., (2016), bahwa burung ini berukuran sedang,
dengan iris berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, dikelilingi oleh kulit
yang berbulu. Pupil, jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Dada
dari burung berwarna coklat. Remiges berwarna putih dan retrices berwarna
putih kecoklatan. Bulu perut pada burung ini berwarna putih kecoklatan,
sedangkan bulu penutup ekor berwarna coklat.
BAB V
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
1. Morfologi aves tubuh dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher) yang
biasanya panjang, truncus (badan) dan caudal (ekor).
2. Turnix susciator dan Gallus gallus tidak dapat terbang jauh karena ukuran
bulunya tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya.
3. Ekstrimitas anterior terdiri dari bagian sayap dorsal.
4. Ekstrimitas posterior terdiri dari bagian kaki aves.
5. Bulu pada aves berfungsi sebagai pelindung organ dalam,
mempertahankan suhu tubuh, menjaga keseimbangan dan kamuflase dari
predator.
Universitas Sriwijaya
6.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, H., Joko M., Ainur R. 2015. Keanekaragaman dan Status Perlindungan
Satwaliar di PT. Riau Sawitindo Abadi. Media Konservasi. 20(2):13-19.
Arif, A. R., Ngakan M. S., Rakhmad A., dan Endang A. 2016. Diversitas Aves
Diurnal di Agroforestry, Hutan Sekunder, dan Pemukiman Masyarakat sekitar
Rowo Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Biotropika. 4(2):13-17.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
ABSTRAK
Universitas Sriwijaya