Sisteri 15892
Sisteri 15892
1. Optimasi
Dalam hal ini yang menjadi acuannya adalah
tetap biaya pokok produksi. Untuk itu dalam
pengendalian operasi real time Sistem Kendari tetap
menganut sistem manual yaitu sistem merit order
sebagai acuan opersionalnya sehari hari.
Cadangan
Namun saat ini optimasi sangat sulit dilakukan
Dari realisasi cadangan Sub Sistem Kendari
mengingat daya mampu pembangkitan dan beban
memperlihatkan nilai bervariasi tergantung dari
puncak malam hampir sama bahkan pada hari hari
kondisi beban Sistem dan unit pembangkitan.
tertentu antara daya mampu dan beban puncak
Dari yang terbesar yaitu sebesar daya mampu
malam bahkan sudah sama atau dengan kata lain
satu unit pembangkitan (sebesar 2,51 MW) sampai
sudah tidak ada cadangan baik itu cadangan putar
yang terkecil adalah sama sekali tidak cadangan
maupun cadangan panas apalagi cadangan dingin.
(0,00 MW).
Praktis yang bisa dioptimasi hanyalah pada siang
hari akan tetapi untuk memperoleh keandalan yang
lebih baik pada saat beban puncak malam, maka
dijadwalkan agar unit unit pembangkitan yang
mengalami masalah masalah minor dipelihara pada
PLTU 2 x 10 MW
Dengan masuknya PLTU di Kendari dengan
kapasitas 2 x 10 MW dengan rencana operasi akhir
Desember 2010 adalah salah satu jawaban dari
permasalahan kelistrikan di daerah Sulawesi
Tenggara.
Disamping mempunyai kapasitas besar untuk
ukuran saat ini dengan beban puncak malam sekitar
40 MW maka dengan masuknya 20 MW sangat
berarti buat kebutuhan Sistem. dengan masuk unit
besar ini diharapkan adanya inersia besar di Sistem
ini sehingga Sistem semakin tangguh apabila terjadi
gangguan penyulang distribusi.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa tidak semata
mesin sudah berputar dan menghasilkan energi
dianggap sudah dianggap normal. Ada hal lain yang
perlu diperhatikan yaitu dukungan komunikasi yang
baik dan handal untk pengaturan pembebannya!.