Anda di halaman 1dari 74

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2

TEKS EKSPLANASI

Mempelajari Tentang :

BAB 2
Contoh Teks Cerpen

Definisi Teks Cerpen

Tujuan Penulisan Teks Cerpen

Sejarah Teks Cerpen

Unsur Unsur Teks Cerpen

Struktur Teks Cerpen

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


Sebuah kata kata yang dijadikan kalimat, sebuah kalimat kalimat yang dijadikan
paragraf. Begitu juga seterusnya. Bukan hanya sebuah kalimat yang tak berarti. Namun,
digunakan penulis dan pembaca dalam mengapresiasikan kata kata. Cerita yang
langsung bersambung dalam satu tahap, namun tak lupa disertai adanya nilai moral.
Pada Bab kali ini penulis akan memaparkan tentang teks cerpen.
Tahukah kamu? Apa yang dimaksud Teks Cerpen?

A. CONTOH TEKS CERPEN


Pada pembelajaran bab ini, penulis akan mengekplorasi bersama dengan pembaca
bagaimana contoh tek cerpen. Berikut ini merupakan contoh teks Cerpen.

ZIARAH TANPA MAKAM

Karya : Risda Nur Widia

Sumber:http://www.bmkg.co.net

Gambar 1.1 Makam

Tidak semua peristiwa membutuhkan tapak tilas bahkan sebuah kesedihan. Setiap
waktu, peristiwa begitu saja terjadi, lantas tidak meninggal apa pun selain kesan
kehilangan; sebuah perayaan kekalahan yang terus tertunda. Tarno selalu berpikir
bahwa kematian adalah cara baik untuk pulang. Dan, kematian juga tidak membutuhkan
waktu yang tepat saat datang. Kematian bisa kapan saja bekunjung maka manusia tidak
dapat menyiapkan segala hiporia kepiluan tersebut. Begitu juga dengan sebuah liang
kesedihan tempat mengubur segala duka.

Setelah kepergian kakeknya tiga puluh tahun lalu, Tarno merasa, setiap kematian tidak
harus terkubur secara nyata. Dunia hanya sebuah stasiun kecil tempat bersinggahnya
ribuan kendaraan yang mengarak kemurungan. Memang, ia terakhir melihat pria paruh

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


baya itu ketika berumur sepuluh tahun. Pria renta yang acap menceritakannya dongeng
sebelum tidur, menghilang setelah sebuah truk berwarna hijau berhenti di rumahnya.
Segerombol pria dengan sepatu tebal, berpakain loreng dengan aksen suara yang keras
menerjang masuk ke dalam rumah dan meringkus kakeknya yang sedang tertidur di
sampingnya.

Jiwanya yang masih kecil dan lembut tidak mengerti dengan seluruh kejadian itu. Ia
hanya menangis. Bahkan, hatinya yang lunak dan murni seperti diinjak-injak menjadi
bopeng, melihat ibunya yang sudah lama menjanda diseret dengan keji. Ditelajangi di
depannya. Tarno melihat ibunya yang merintih. Meminta ampun. Tarno hanya
mengembik ketakutan di tepi ranjang, saat ibunya diperkosa. Waktu itulah, ia
merasakan sesuatu dari dirinya sudah mati. Dan ia tidak lagi membutuhkan kuburan.

Kesedihan sudah menjadi teman baik di dalam hidupnya. Kesedihan bukanlah barang
asing lagi. Akan tetapi, telah menjelma menjadi seorang kawan lama yang bisa kapan
saja datang, mengetuk pintu rumahnya, berbicara panjang lebar seraya melemparkan
lelucon tentang hidup yang sebenarnya sudah sangat menyedihkan. Kehidupan yang
seharusnya jadi bahan tertawaan. Kesedihan adalah candu yang harus ia sesap berulang
kali.

Tubuh Tarno kembali bergidik mengingat peristiwa itu, segala kehilangan yang datang
silih berganti di dalam hidupnya. Sebuah kehilangan yang mungkin tidak harus ia ratapi
lagi. Sama halnya saat ia melepas kakeknya yang hingga kini tak tahu rimbanya. Ia
kembali mengerling ke arah laut yang membentang luas dengan selapis garis biru
membujur horizontal, menjadi pembatas antara langit serta bumi.

Ia memandang ke sebuah tempat yang ia sendiri tidak tahu ujung dari pandangan itu.
Tetapi, di sanalahdi tempat paling ujungtempat di mana sebuah kapal karam
menyeret ibunya yang akan pergi bekerja menjadi TKI ke dalam liang kematian, yang
sebenarnya sudah ditunggu-tunggu.

Siang itu, seperti yang acap ia lakukan beberapa tahun terakhir sebelum bulan Ramdhan
tiba, Tarno selalu berziarah ke sebuah tempat tanpa makam. Ia cukup mengirimkan
bunga-bunga lewat debur ombak yang tidak henti menghempas, serta doa- doa pada
angin yang terus berdesir. Matahari yang merajah kulitnya tak menjadi penghalang. Ia
khusyuk bermenung di tepi pantai.

Terlalu banyak kesedihan di dunia ini! Katanya entah kepada siapa setelah berdoa.
Maka setiap kematian tidak lagi membutuhkan kuburan.

Ia mencoba memejamkan mata, menikmati angin laut yang menerpanya. Tubuhnya


bergetar, melayang-layang bagai selembar kertas tanpa beban bagai sebuah kehidupan
tanpa takdir. Tarno membelikkan matanya, kemudian sekali lagi menggagapi cakrawala
yang membentang biru di hadapan. Lantas ia meneggadahkan kembali mengirim doa
kepada setiap hal yang membuat hatinya merana.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


Sekali lagi ia mengulang sepatah kata dengan penuh tekanan. Tidak setiap kesedihan
membutuhkan tempat yang layak untuk dikuburkan!

Tarno berpikir: Tidak setiap hal di dunia ini membutuhkan tempat untuk dikubur.
Kesedihan tidak melulu menuntut untuk diberi tempat yang layak. Kesedihan hanya
membutuhkan perasaan ikhlas untuk mulai menerima segalanya tanpa keluh. Ia tidak
juga ingin mencari jasad kakek, atau ibunya yang telah tenggelam entah ke mana.
Karena mereka mungkin sudah terkubur secara layak walau hanya dalam kenangan

***

Dalam hidup Tarno, terbentang sebuah kuburan tanpa nisan. Tempat pemakaman tanpa
wujud yang nyata. Tidak hanya tempat-tempat penuh kenangan yang selalu ia ziarahi.
Bahkan, pada benda-benda pun ia merasa ada yang tertinggal di dalamnya. Sebuah
kehidupan lain yang penuh dengan kata, sentuhan, dan getar mistis yang membuat
hatinya luluh. Hilang. Maka tidak aneh, ia bisa merawat benda-benda atau perabotan -
perabotan antik di dalam rumahnya, jauh lebih baik daripada ia merawat dirinya sendiri.

Tidak jarang, karena begitu pandai ia merawat setiap benda-benda kuno dalam
hidupnya, banyak kolektor atau museum yang ingin membeli barang-barang
peninggalan keluarganya dengan harga yang tak masuk akal. Bahkan,
pernah, ada seorang pria tua yang cukup sinting menawar jam dinding di
rumahnya dengan harga: seratus juta. Pria tua itu jatuh cinta dengan jam dinding tua
tersebut.

Namun, Tarno tidak pernah mau menjual benda-benda tersebut. Ia tidak dapat
digoyahkan dengan uang. Bagi Tarno: kenangan bukan untuk diperjualbelikan.
Kenangan hanya untuk dinikmati. Kenangan adalah jembatan menuju suatu tempat
yang telah hilang; di sana ia dapat menemukan segalanya. Dan hanya pada kenanganlah
terdapat sebuah makam, tempat ia mengubur orang-orang tercinta.
Tidak ada satu benda di dalam rumah ini yang akan saya jual, Tuan! Katanya
menolak pria tua yang masih kukuh merayu; demi mendapatkan jam dinding tua
tersebut. Uang Anda tidak dapat membeli semua kenangan di tempat ini!

Tetapi, Anda bisa menggunakan uang ini untuk membeli jam dinding yang baru.

Saya rasa tidak, bantah Tarno mengulang. Tidak ada yang bisa menggantikan sebuah
ingatan. Peristiwa baru bisa saja terjadi setiap menitnya. Tetapi, kenangan tetap hanya
satu yang utuh.

Pria paruh baya itu terus mencoba. Akan tetapi, Tarno tetap tidak mau melepaskan jam
dinding tua di rumahnya. Terlalu banyak peristiwa dan kenangan yang disimpan oleh
jam dinding tersebut. Selain sering membangunkannya dahulu setiap pagi, sore, atau
malam, jam dinding itu selalu mengingatkanya pada Ibu. Detak jarum jam itu acap
membangkitkan perasaan lembut ibunya, atau getar suaranya ketika menyuruhnya
bangun untuk: makan, sekolah, dan shalat. Ia tidak dapat menjual semua itu.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


Pria tua itu tampak sangat kecewa, menyadari bahwa ia tidak dapat membeli benda -
benda tersebut. Ia pergi dengan kepala tertunduk ke tanah, dan melangkah gontai
sepanjang jalan. Tarno terseyum, dan merasa sangat bangga karena dapat
mempertahankan semua benda peninggalan tersebut.

Semoga dengan terus menjaga benda-benda ini, kalian dapat terus bahagia, desisnya
penuh kelembutan. Hanya pada benda-benda inilah aku dapat mengingat kalian.
Sekaligus berziarah pada sebuah kepergian yang tak meninggalkan tilas.

Tarno tabah merawat setiap bagian dari rumah itu. Ia tidak ingin merusak segala ingatan
serta kenangan akan orang-orang yang dikasihinya yang telah terkubur lama tanpa
tapak tilas atau nisan pada setiap perabotan tua, yang membeku di sudut-sudut
rumahnya.

***
Malam masih terjaga. Tarno termenung di serambi rumahnya yang tidak terlalu luas. Ia
duduk menerawang ke arah halaman yang tenggelam oleh pendar kegelapan. Sepotong
bulan yang keperakan mendadak hilang. Segumpal awan tebal melintas di langit. Suara-
suara makhluk malam menyihirnya. Meremasnya dalam kesunyian yang mistis.

Karena, dua hari lagi Ramdhan datang, rumah-rumah di sekitar terlihat sepi. Banyak
tetangga pergi untuk berziarah. Mengirimkan doa-doa pada keluraga. Akan tetapi,
beberapa minggu sebelum Ramdhan tiba, Tarno tidak pergi ke mana pun. Ia hanya diam
di rumah.

Siapa yang pernah tahu kapan dimulai dan dihentikannya takdir?

Bulan kembali menyebul keluar. Dari balik awan mengintip; melemparkan selayang
cahaya keperakkan. Halaman yang gelap sedikit terang. Namun, di antara semua
lamunan dan pertanyaan yang Tarno lontarkan malam itu, tubuhnya terpancang keluar.
Tiba-tiba, di bawah sinar rembulan, ia melihat begitu banyak kuburan di halaman
rumahnya. Bahkan, di samping kanan dan kiri tubuhnya, ia melihat makam-makam
dengan nama-nama orang tercinta. Ia juga melihat makam kakek dan
ibunya di sana. Mereka tertidur dengan tenang; tanpa ada yang
mengganggunya.

Bergetar mulut Tarno ingin mengucapkan doa-doa. Tetapi, bibirnya kelu. Hanya untuk
melontarkan keluh pun tidak mampu. Tarno berusaha melepaskan kekang yang
membelit tubuhnya. Tidak bisa. Semua hal yang ia lakukan gagal. Matanya hanya
memejam, menorehkan sungai kecil kesedihan. Dan sekali lagi, keajaiban
terjadi. Semua kekang itu menghilang. Diikuti puluhan kuburan di hadapannya.
Tarno hanya terpekur kebingungan ketika sadar kalau ia sedang menangis
sembari memeluk sebuah bantal milik ibunya di bawah pohon tua. Yang
dahulu sering ia gunakan melamun bersama kakeknya.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 7


Malam itu ia kembali berdoa; memanjatkan seribu harapan pada orang-orang yang telah
pergi tanpa meninggalkan tapak tilas. Orang-orang yang hanya menyisakan kenangan.
Tanpa sebuah kuburan. (*)

Setelah membaca teks Cerpen diatas, kali ini penulis akan memaparkan tentang definisi
Teks Cerita Pendek. Pembelajaran ini agar kita mengetahui apa makna dari adanya
Cerpen.

B. DEFINISI TEKS CERPEN

A. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


(http://kbbi.net...)

1. Teks : Kumpulan dari beberapa paragraf yang saling berhubungan


2. Cerita : Tuturan mengenai bagaimana terjadinya suatu hal peristiwa
3. Pendek : Ringkas; Singkat (Tentang Cerita)

B. Definisi Menurut Blogger (http://...blogspot.com)

1. Teks : sebagai ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, pragmatik


merupakan suatu kesatuan.
2. Cerita : adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari
kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi)
3. Pendek : Dekat jarak

C. Definisi Keseluruhan Menurut Blogger (http://...blogspot.com)

Cerpen merupakan rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya
terjadi konflik antartokoh atau dalam tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Cerita
pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi
lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena
singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik sastra seperti tokoh,
plot, tema, bahasa secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang
membentuk satu kesatuan. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 8


yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman.Peristiwa dalam cerpen ini bersifat
imajinasi sebab peristiwa dideskripsikan dengan kata sebagai perasaan imajinasi
pengarang terhadap sesuatu yang dibayangkannya. Rangkaian peristwa itu kemudian
membentuk genre cerpen sehingga baik buruknya suatu cerpen ditentukan pada
penggambaran peristiwa yang dilukiskan pengarangnya.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan


bahawa Teks Cerita Pendek (Cerpen) adalah jenis karya
sastra yang diparkan atau dijelaskan dalam bentuk tulisan
yang berwujud sebuah cerita atau kisah secarapendek, jelas,
serta ringkas.

Setelah definisi, kali ini penulis akan memaparkan apa tujuan dari penulisan sebuah
Teks Cerpen. Pembelajaran kali ini, kita akan mengetahui apa manfaat dari menulis
sebuah Cerpen.

C. TUJUAN PENULISAN

Sebelum melakukan hal, kita haryslah tahu apa manfaat dari kegiatan tersebut. Dan apa
tujuan kita dari kegiatan tersebut. Dan tujuan penulisan Teks Cerpen adalah sebagai
berikut ;

1. Mencari kepuasan
2. Melakukan kritikan
3. Meyakinkan sesuatu
4. Melepaskan emosi / perasaan
5. Memenuhi fitrah kesenian
6. Untuk memberi ilmu moral
7. Untuk memberi pengalaman keagamaan untuk berdakwah
8. Menceritakan sesuatu

Selanjutnya adalah ciri ciri. Pembelajaran kali ini kita akan membahasa bagaimana
ciri ciri dari sebuah Teks Cerpen.

D. CIRI-CIRI TEKS CERPEN

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 9


Dalam penulisan sebuah Teks Cerpen, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana
ciri ciri Teks Cerpen yang benar. Dan berikut adalah ciri ciri teks cerpen ;

1. Memiliki bentik tulisan yang padat, singkat dan lebih pendek dibandingkan
dengan novel.
2. Tulisannya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3. Sumber cerita berasal dari kehidupan sehari-hari, baik itu dari pengalaman
pribadi maupun pengalaman orang lain.
4. Penokohannya begitu sederhana, singkat serta tidak mendalam.
5. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelaku karena mengangkata masalah
tunggal saja.
6. Tokoh dilukiskan mengalami konflik hingga dengan penyelesaian konflik
tersebut.
7. Cerpen habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti
bagi si pelaku.
8. Pengguanaan kata sangat ekonomis dan mudah untuk dikenal oleh masyarakat.
9. Meninggalkan kesan yang mendalam dan efek terhadap perasaan pembaca.
10. Menceritakan suatu kejadian dari terjadinya perkembangan jiwa yang krisis,
namun tidak sampai menimbulkan perubahan nasib
11. Memiliki alur tunggal dan lurus.

Sedangkan ciri-ciri teks cerpen menurut beberapa ahli adalah sebagai berikurt :

Menurut Sumarjo dan Saini(1997:36)


1. Ceritanya pendek
2. Bersifat rekaan(Fiction)
3. Bersifat naratif
4. Memiliki kesan tunggal

Menurut Morris dalam Tarigan(1985:177)


1. Singkat Padu dan intensif
2. Unsur unsur cerpen adalah adegan, tokoh, dan gerak
3. Bahasanya harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian

Adapun Ciri Ciri Kebahasaan dari sebuah Teks Cerpen, dan ciri kebahasaannya
adalah sebagi berikut ;

a. Kosakata,
Pemilihan diksi yang benar dan sesuai menjadi penting sebagai tolak ukur kualitas
cerpen yang dihasilkan, serta menambah keserasian antara bahasa dan kosakata yang
dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin disampaikan kepada pembaca.

b. Gaya bahasa
Aspek ini berfungsi untuk meningkatkan efek makna dengan jalan memperkenalkan
serta membandingkan suatu benda atau hal lain tertentu dengan benda atau hal lain

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


0
yang lebih umum. Penggunaan gaya bahasa ini akan menimbulkan makna konotasi.

c. Kalimat deskriptif yang menggambarkan suasana dalam cerita.


Salah satu ciri linguistik yang membangun teks cerita pendek adalah penggunaan
kalimat yang berfungsi melukiskan/mengambarkan keadaan dan peristiwa.

d. Bahasa tidak baku dan tidak formal.


Penulis menggunakan bahasa yang tidak formal karena cerita pendek mengisahkan
kehidupan sehari-hari. Bahasa tidak formal membuat cerita pendek terasa lebih nyata .

Pada pembelajaran kali ini, kita akna membahas tentang sebuah unsur. Baik unsur dari
dalam maupun unsur dari luar.

E. UNSUR-UNSUR TEKS CERPEN


Dalam penulisan teks cerpen, kita harus mengetahui bagaimana dan apa unsur unsur
dari dalam sebuah teks cerpen. Hal ini bertujuan agar kita dapat menyusun teks cerpen
dengan baik.
Unsur teks cerpen dibagi menjadi 2, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Dan berikut ini
adalah unsur dari teks cerpen ;

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah kelompok yang terkandung dalam cerita.


Unsur intrinsik terbagi menjadi 8 yaitu :
a. Tema
makna keseluruhan yang didukung cerita.
b. Penokohan
pengkarakteran tokoh
c. Latar
keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana peristiwa dalam cerita
d. Alur
urutan peristiwa yang sambung menyambung berdasar sebab-akibat.
e. Sudut Pandang
cara pengarang menampilkan tokoh cerita
f. Amanat
Pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca
g. Gaya bahasa
cara bahasa yang digunakan dalam sebuah cerita. Terdapat sekitar 60
gaya bahasa. Namun, dibawah ini terdapat 6 jenis gaya bahasa :
a. Metafora : majas yang diungkapkan secara langsung berupa
perbandingan analogis.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


1
b. Personifikasi : pengungkapan perilaku manusia kepada sesuatu yang
bukan manusia.
c. Alegori : pernyataan melalui kiasan.
d. Hiperbola : pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga tidak masuk akal.
e. Antitesis : pengungkapan kata yang berlawanan arti
f. Retorik : majas kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri.
Unsur ekstrinsik dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Latar Belakang Masyarakat

merupakan factor di dalam lingkungan masyarakat penulis yang


mempengaruhi penulis dalam menulis cerpen tersebut. Ada beberapa
lain latar belakang yang mempengaruhi penulis, diantaranya adalah :

b. Ideology Negara

c. Kondisi Politik

d. Kondisi Sosial

e. Kondisi Ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat

2. Latar Belakang Penulis

factor-faktor dari dalam pengarang itu sendiri yang mempengaruhi atau


memotivasi penuis dalam menulis sebuah cerpen. Klatar belakang
penulis terdiri dari beberapa factor, antara lain :

a. Riwayat hidup sang penulis

Factor ini akan mempengaruhi jalan piker penulis atau sudut pandang mereka
tentang suatu cerpen yang dihasilkan dari penggalaman-penggalaman hidup
mereka. Kadang-kadang factor ini mempengaruhi gaya bahasa dan genre khusus
seorang penulis cerpen.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


2
b. Kondisi psikologis

Mood atau motivasi seorang penulis juga mempengaruhi apa yang ada di dalam
cerita mereka, misalnya jika mereka sedang sedih atau gembira mereka akan
membuat suatu cerita sedih atau gembira pula.

c. Aliran sastra penulis

Agama bagi seorang penulis dan setiap penulis memiliki aliran sastra yang
berbeda-beda. Hal ini sangat berpengaruh juga terhadap gaya penulisan dan
genre cerita yang biasa diusung oleh sang penulis di dalam karya-karyanya.

3. Nilai-Nilai Yang Ada Dalam Cerpen

a. Nilai agama

Hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam cerpen yang
berkaitan dengan ajaran agama.

b. Nilai social

Nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh yang ada didalam cerpen
dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.

c. Nilai moral

Nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak atau
etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa
menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.

d. Nilai budaya

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


3
Nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang
berlaku.

Pembelajaran selanjutnya adalah sebuah struktur. Kali ini adalah pembelajaran yang
penting dalam penulisan sebuah cerpen. Sebelum menulis cerpen kita harus
mempersiapkan struktur masing masing teks cerpen.

F. STRUKTUR TEKS CERPEN

Dalam penulisan sebuah teks cerpen, kita harus menentukkan strukturnya. Agar kita
dapat menulis sebuah teks cerpen dengan benar. Dan berikut ini adalah struktur dari
teks cerpen ;

Struktur teks cerpen ada 6 yaitu :

1. Abstraksi
merupakan ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkan menjadi
rangkaian peristiwa. Abstrak bersifat opsional artinya sebuah teks
cerpen baleh tidak memakai abstrak.

2. Orientasi
adalah struktur yang berisi pengenalan latar cerita yang berkaitan
dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan cerpen.
3. Komplikasi
berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat, pada
struktur ini anda mendapatkan karakter atau watak pelaku cerita karena
beberapa kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
adalah struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai
mendapatkan pemecahannya / penyelesainya.
5. Resolusi
pada struktur ini pengarang mengungkapkan solusi yang yang dialami
tokoh.
6. Koda
merupakan nilai nilai atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu teks
oleh pembacanya.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


4
Dan berikut ini, adalah contoh struktur dari teks cerpen yang berjudul Ziarah
Tanpa Makam

Tabel 1.1

No. Struktur Teks Kalimat Dalam Teks

Tidak semua peristiwa membutuhkan tapak tilas bahkan


sebuah kesedihan. Setiap waktu, peristiwa begitu saja
terjadi, lantas tidak meninggal apa pun selain kesan
kehilangan; sebuah perayaan kekalahan yang terus
tertunda. Tarno selalu berpikir bahwa kematian adalah
1. Abstrak cara baik untuk pulang. Dan, kematian juga tidak
membutuhkan waktu yang tepat saat datang. Kematian
bisa kapan saja bekunjung maka manusia tidak dapat
menyiapkan segala hiporia kepiluan tersebut. Begitu
juga dengan sebuah liang kesedihan tempat mengubur
segala duka.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


5
Setelah kepergian kakeknya tiga puluh tahun lalu, Tarno
merasa, setiap kematian tidak harus terkubur secara nyata.
Dunia hanya sebuah stasiun kecil tempat bersinggahnya
ribuan kendaraan yang mengarak kemurungan. Memang, ia
terakhir melihat pria paruh baya itu ketika berumur sepuluh
tahun. Pria renta yang acap menceritakannya dongeng
sebelum tidur, menghilang setelah sebuah truk berwarna
hijau berhenti di rumahnya. Segerombol pria dengan sepatu
tebal, berpakain loreng dengan aksen suara yang keras
menerjang masuk ke dalam rumah dan meringkus kakeknya
yang sedang tertidur di sampingnya. Jiwanya yang masih
kecil dan lembut tidak mengerti dengan seluruh kejadian
2. Orientasi itu. Ia hanya menangis. Bahkan, hatinya yang lunak dan
murni seperti diinjak-injak menjadi bopeng, melihat ibunya
yang sudah lama menjanda diseret dengan keji. Ditelajangi
di depannya. Tarno melihat ibunya yang merintih. Meminta
ampun. Tarno hanya mengembik ketakutan di tepi ranjang,
saat ibunya diperkosa. Waktu itulah, ia merasakan sesuatu
dari dirinya sudah mati. Dan ia tidak lagi membutuhkan
kuburan. Kesedihan sudah menjadi teman baik di dalam
hidupnya. Kesedihan bukanlah barang asing lagi. Akan
tetapi, telah menjelma menjadi seorang kawan lama yang
bisa kapan saja datang, mengetuk pintu rumahnya,
berbicara panjang lebar seraya melemparkan lelucon
tentang hidup yang sebenarnya sudah sangat menyedihkan.
Kehidupan yang seharusnya jadi bahan tertawaan.
Kesedihan adalah candu yang harus ia sesap berulang kali.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


6
Tidak jarang, karena begitu pandai ia merawat setiap benda-
benda kuno dalam hidupnya, banyak kolektor atau museum
yang ingin membeli barang-barang peninggalan
keluarganya dengan harga yang tak masuk akal. Bahkan,
pernah, ada seorang pria tua yang cukup sinting
menawar jam dinding di rumahnya dengan harga: seratus
juta. Pria tua itu jatuh cinta dengan jam dinding tua tersebut.

Namun, Tarno tidak pernah mau menjual benda-benda


tersebut. Ia tidak dapat digoyahkan dengan uang. Bagi
Tarno: kenangan bukan untuk diperjualbelikan. Kenangan
hanya untuk dinikmati. Kenangan adalah jembatan menuju
suatu tempat yang telah hilang; di sana ia dapat menemukan
3. Komplikasi segalanya. Dan hanya pada kenanganlah terdapat sebuah
makam, tempat ia mengubur orang-orang tercinta.
Tidak ada satu benda di dalam rumah ini yang akan saya
ual, Tuan! Katanya menolak pria tua yang masih kukuh
merayu; demi mendapatkan jam dinding tua tersebut. Uang
Anda tidak dapat membeli semua kenangan di tempat ini!

Tetapi, Anda bisa menggunakan uang ini untuk membeli


jam dinding yang baru.

Saya rasa tidak, bantah Tarno mengulang. Tidak ada


yang bisa menggantikan sebuah ingatan. Peristiwa baru bisa
saja terjadi setiap menitnya. Tetapi, kenangan tetap hanya
satu yang utuh.

Pria paruh baya itu terus mencoba. Akan tetapi, Tarno tetap
tidak mau melepaskan jam dinding tua di rumahnya.
Terlalu banyak peristiwa dan kenangan yang disimpan oleh
jam dinding tersebut. Selain sering membangunkannya
dahulu setiap pagi, sore, atau malam, jam dinding itu selalu
mengingatkanya pada Ibu. Detak jarum jam itu acap
4. Evaluasi membangkitkan perasaan lembut ibunya, atau getar
suaranya ketika menyuruhnya bangun untuk: makan,
sekolah, dan shalat. Ia tidak dapat menjual semua itu.

Pria tua itu tampak sangat kecewa, menyadari bahwa ia


tidak dapat membeli benda-benda tersebut. Ia pergi dengan
kepala tertunduk ke tanah, dan melangkah gontai
sepanjang jalan. Tarno terseyum, dan merasa sangat bangga
karena dapat mempertahankan semua benda
peninggalan tersebut.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


7
Pria tua itu tampak sangat kecewa, menyadari bahwa ia
tidak dapat membeli benda-benda tersebut. Ia pergi
dengan kepala tertunduk ke tanah, dan melangkah
gontai sepanjang jalan. Tarno terseyum, dan merasa
sangat bangga karena dapat mempertahankan semua
5. Resolusi benda peninggalan tersebut.

Semoga dengan terus menjaga benda-benda ini, kalian


dapat terus bahagia, desisnya penuh kelembutan.
Hanya pada benda-benda inilah aku dapat mengingat
kalian. Sekaligus berziarah pada sebuah kepergian
yang tak meninggalkan tilas.

Tarno tabah merawat setiap bagian dari rumah itu. Ia


tidak ingin merusak segala ingatan serta kenangan akan
orang-orang yang dikasihinya yang telah terkubur lama
tanpa tapak tilas atau nisan pada setiap perabotan tua,
yang membeku di sudut-sudut rumahnya.

Bulan kembali menyebul keluar. Dari balik awan


mengintip; melemparkan selayang cahaya keperakkan.
Halaman yang gelap sedikit terang. Namun, di antara
semua lamunan dan pertanyaan yang Tarno lontarkan
malam itu, tubuhnya terpancang keluar. Tiba-tiba, di
bawah sinar rembulan, ia melihat begitu banyak kuburan
di halaman rumahnya. Bahkan, di samping kanan dan
kiri tubuhnya, ia melihat makam-makam dengan nama-
nama orang tercinta. Ia juga melihat makam kakek dan
ibunya di sana. Mereka tertidur dengan tenang; tanpa
ada yang mengganggunya. Bergetar mulut Tarno ingin
6. Koda mengucapkan doa-doa. Tetapi, bibirnya kelu. Hanya
untuk melontarkan keluh pun tidak mampu. Tarno
berusaha melepaskan kekang yang membelit tubuhnya.
Tidak bisa. Semua hal yang ia lakukan gagal. Matanya
hanya memejam; menorehkan sungai kecil kesedihan.
Dan sekali lagi, keajaiban terjadi. Semua kekang itu
menghilang. Diikuti puluhan kuburan di hadapannya.
Tarno hanya terpekur kebingungan ketika sadar kalau ia
sedang menangis sembari memeluk sebuah bantal milik
ibunya di bawah pohon tua. Yang dahulu sering ia
gunakan melamun bersama kakeknya.Malam itu ia
kembali berdoa; memanjatkan seribu harapan pada
orang-orang yang telah pergi tanpa meninggalkan tapak
tilas. Orang-orang yang hanya menyisakan kenangan.
Tanpa sebuah kuburan.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


8
SOAL LATIHAN
A.PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar !
1. Cermati penggalan cerpen dibawah ini!

Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang
kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah
dan ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu
yang pertama padaku.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar sore hari adalah...

a. Mentari meredup

b. Menteri di sebelah barat

c. Ketika kerumunan tidak bersamamu

d. Kebohongan yang disampaikan pengarang

e. Kemarin

2. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan seksama.

Dengan memberankan diri aku pun bertanya Apa ibu kenal dengan seorang anak
bernama Eric yang dulu tinggal di sana itu? ia menjawab, Silahkan masuk, Nyonya!
Kalau anda ibunya Eric, sungguh anda tak punya hati . Ia membuka pintu tempat
tinggalnya. (1)

Tolong katakan, dimana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan
meninggalkannya lagi! (2)

Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. Nyonya, semua sudah terlambat.
Sehari sebelum Nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di
kolong jembatan, Jawabnya dengan suara terbata-bata

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 1


9
Eric... maafkan ibu, Nak! aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu
kutinggalkan.(4)

Kini sudah tidak ada yang perlu disesali Nyonya, semuanya sudah terlambat. Eric
sudah pergi dan tak akan pernah kembali lagi. (5)

Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai dengan nomor...

a. (1) d. (4)

b. (2) e. (5)

c. (3)

3. Cermati penggalan cerpen dibawah ini !

(1)Aku tak ingin kehilangan sahabat, Airin. Banyak yang menghentikan surat mereka,
ketika tahu aku lumpuh.
(2)Mana mungkin aku begitu...! Mata Airin terasa panas oleh gumpalan air yang
mendesak keluar. Ia terharu melihat keadaan Dayu, sementara semangatnya tetap
berkobar walaupun dengan kondisi seperti itu. Aku tetap sahabatmu, Dayu. Bahkan
aku akan tambah sayang padamu setelah bertemu.
(3)Sudahlah, Dayu memegang tangan Airin. Kenalkan, ini Pamanku.
(4)Airin mendorong kursi Dayu, berjalan di atas pasir putih yang lembut. Matahari
hampir mencelupkan tubuh emasnya ke laut yang tampak kecoklatan karena langit
mulai redup. Rambut Airin yang cepak tak bisa berkibar-kibar seperti rambut Dayu.

Latar pada kutipan cerpen tersebut adalah .


a. Di tengah laut
b. Di pantai
c. Di rumah Dayu
d. Di jalan
e. Di pantai

4. Cermati kutipan cerpen di bawah ini !


Hari-hari semenjak kepergianmu, pikiran ibu dipenuhi dirimu. Aku sering memimpikan
kau datang. Bahkan siang hari pun aku sering mendengar tangismu. Aku begitu rindu
dan kerinduan itu baru terobati kalau dekat dengan mu. Duduk berjam-jam di
pusaramu, berbincang dengan mu, bahkan tertawa!
Kau senang sekali bunga. Setiap hari, kupetikkan bunga untuk kubawa ke rumah
mungilmu, bahkan kau senang sekali kalau aku juga memakainya, lalu bersenandung
meninabobokanmu. Apabila aku tak pergi ke rumah mungilmu, kau yang datang ke
rumahku. Selalu memintakumemakai bunga hiasan di rambutku hingga kepalaku penuh
bunga. Kalau sudah begitu, kau akan tertawa dan aku pun ikut tertawa. Ah, bahagianya!
Ternyata kau tak membenciku. Tapi kebahagiaan bercumbu dengan anakku sering
Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2
0
terganggu orang-orang di sekelilingku. Merek selalu membawaku pulang ketika kau
sedang berdua denganku.
Sadar Las, nyebut ... istigfar ... ada enam anak yang masih membutuhkan
perhatianmu.Relakan dia. Dia sudah tenang di sana .... Begitu selalu orang-orang
menasehati hatiku,juga suamiku. Heran aku, apa mereka tak melihat aku sedang
bercumbu dengan anakku? Kenapa mereka melarang? Sirik ... begitu pikirku. Hari-
hariku jadi begitu membosankan.Apa yang kukerjakan di mata mereka selalu salah.
Bahkan bunga-bunga kesenangan anakku yang kukumpulkan ikut jadi sasaran. Selalu
mereka buang. Jelas aku jadi marah. Kumaki mereka, kulempari batu mereka. Bahkan
kukejar mereka.
Tema dari cuplikan cerpen di atas adalah.
a. kesengsaraan seorang ibu
b. gangguan jiwa yang dialami seorang ibu karena kematian anaknya
c. sikap masyarakat yang peduli terhadap tetangganya
d. seorang ibu yang sangat rindu terhadap anaknya
e. suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya yang gangguan jiwa

5. Cermati kurtipan cerpen di bawah ini !

Pusing kepala Inop sekarang. Rasanya tumbuh sebuah uban sehari di kepalanya. Ke
mana hendak dicarikannya uang tiga juta rupiah untuk diserahkan kepada keluarga
calon mertuanya. Uang itu akan digunakan sebagai pengisi sudut namanya, suatu istilah
untuk menamakan pemberian pihak calon mempelai laki-laki kepada keluarga calon
mempelai perempuan.
Apa yang harus aku lakukan sekarang, Mak? tanya Inop agak melotot kepada
Anaknya.
Kau sudah aku bilang, tak usah buru-buru kawin. Kababini seperti orang sasak cirik
sajo. Kini aden juo yang susah! jawab Mak marah.
Sekarang bukan satu, tiga puluh tiga uban sehari bertunas di kepala Inop.

Nilai budaya yang terkandung dalam kutipan cerpen tersebut adalah.


a. Mertua yang menginginkan uang dari menantunya
b. Uang adalah segalanya dalam adat
c. Pemberian uang kepada calon mertua perempuan
d. Pihak mempelai laki-laki wajib memberikan perangkat nikah kepada calon
mempelai perempuan
e. Kebiasaan di suatu tempat di Ranah Minang

6. Cermati kutipan cerpen berikut ini !

Pada suatu petang matahari tiba-tiba memantulkan sinarnya menerobos awan dan
seekor burung kesiangan mulai berkicau. Waktu Kyoko tiba di kebunnya, daun-daun
sayur mengkilap seperti baru digosok layaknya. Awan berwarna merah muda yang

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


1
menggumpal di puncak-puncak pegunungan itu memesonanya. Ia terkejut sewaktu
mendengar suaminya tiba-tiba memanggilnya, dan tergesa-gesa ia ke atas; tanpa
menunggu sampai tangannya yang penuh lumpur di cuci dulu. Suaminya terengah -
engah karena pemusatan tenaga yang dibutuhkan untuk berteriak memanggilnya.
Aku memanggil dan memanggil! Apa kau tidak dengar?
Aku sangat menyesal.
Berhentilah dengan kerjamu di kebun itu! Bila aku tiap kali harus berteriak
memanggilmu, dalam sekejap saja aku akan mati. Lagi pula aku tak bisa melihat di
mana kau berada dan apa yang kau lakukan.
Aku bekerja di kebun sayur. Tapi kalau tidak suka, aku akan berhenti bekerja.

Suasana yang tergambar dalam cuplikan cerpen di atas adalah .

a. Senang
b. Sedih
c. Tegang
d. Haru
e. Cemas

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!


BANUN
Bila ada yang bertanya, siapa makhluk paling kikir di kampung itu, tidak akan ada yang
menyanggah bahwa perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa
sabut kelapa itulah jawabannya. Semula ia hanya dipanggil Banun. Namun, lantaran
sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar, pada sebuah pergunjingan yang
penuh dengan kedengkian, seseorang menambahkan kata kikir di belakang nama
ringkas itu, hingga ia ternobat sebagai Banun Kikir. Konon, hingga riwayat ini
disiarkan, belum ada yang sanggup menumbangkan rekor kekikiran Banun.
Berdasarkan struktur teks cerpen, kutipan teks cerpen di atas adalah.
a. Abstrak
b. Orientasi
c. Resolusi
d. Komplikasi
e. Revolusi

8. Bacalah kutipan cerpen berikut!

Pokoknya keluarga majikan tidak mau ditinggalkan oleh Mbok Jah. Tetapi,
keputusan Mbok Jah sudah mantap. Tidak mau menjadi beban sebagai kuda tua yang
tidak berdaya. Hingga jauh malam, mereka tawar-menawar. Akhirnya, diputuskan suatu
jalan tengah. Mbok Jah akan turun gunung dua kali dalam setahun, yaitu pada waktu
Sekaten dan waktu Idul Fitri. Mereka lantas setuju dengan jalan tengah itu. Mbok Jah
menepati janjinya. Waktu Sekaten dan Idul Fitri, dia memang datang. Bahkan Kedono

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


2
dan Kedini selalu ikut menemaninya duduk nglesot di halaman masjid keraton untuk
mendengarkan suara gamelan Sekaten yang hanya berbunyi tang-tung-tung-grombyang
itu. Malah, lama-kelamaan mereka bisa ikut larut dan menikmati suasana Sekaten di
masjid itu.
Interpretasi penggalan teks cerpen di atas berdasarkan nilai yang terkandung dalam
cerpen adalah
a. Nilai budaya : keluarga majikan yang tidak mau ditinggalkan oleh Mbok Jah
b. Nilai budaya : penghargaan terhadap budaya Sekaten dan Idul Fitri
c. Nilai sosial : para penonton duduk nglesot di halaman masjid keraton untuk
mendengarkan suara gamelan
d. Nilai agama : perayaan sekaten bertepatan dengan Idul Fitri
e. Nilai moral : kebersamaan dalam menyaksikan sebuah pertunjukkan

9. cermati penggalan cerpen di bawah ini !


Pak Lurah sangat heran melihat Pak Sastro datang malam itu padanya. Maafkan, Pak
Lurah, tidak usah repot-repot. Setelah pikir-pikir ada baiknya saya tinggalkan desa ini
dulu. Ini kunci-kunci rumah saya. Semua sawah, kebun, penggilingan padi, dan sapi
saya titipkan kepada desa ini melalui Pak Lurah, mohon dirawat baik-baik. Silakan
menggunakan hasilnya sesuai dengan keperluan. Saya percayakan semuanya kepada
Pak Lurah.
Pak Lurah hanya diam seribu bahasa tanpa bisa berkata sepatah pun. Pak Lurah
bingung hanya mata Pak Lurah yang terus memandang Pak Sastro yang terus berbicara.
Penggalan teks cerpen 2
Hatiku berdesir saat mendengar jeritan itu. Aku terpaku dan ternganga. Segera aku
berpikir memutar otak untuk menemukan dari arah mana datangnya suara itu. Jerit
tangis kian menjadi seakan memanggil seluruh orang yang berada di sekitar pekarangan
untuk meminta tolong.
Kaki ini kian melejit menuju arah suara. Tubuhku gemetar, hatiku bergetar, dan
anehnya tanpa aku sadari air mataku berlinang. Aku tak menyangka suara itu berasal
dari kediaman kakakku yang tidak jauh dari rumahku. Kenapa suara itu datang dari
sumur? Ada apa dengan sumur itu? Hatiku penuh dengan sejuta
pertanyaan yang tak mampu aku sendiri menjawabnya?
Setelah membaca kedua penggalan teks cerpen di atas, perbandingan kaidah
kebahasaan berupa majas atau gaya bahasa yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas
adalah
a. Teks 1, diam seribu bahasa tanpa bisa berkata sepatah pun; teks 2, jerit tangis kian
menjadi seakan memanggil seluruh orang untuk meminta pertolongan.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


3
b. Teks 1, Pak Lurah bingung hanya mata Pak Lurah yang terus memandang Pak
Sastro yang terus bicara; teks 2, hatiku berdesir saat mendengar jeritan itu.
c. Teks 1, saya percayakan semuanya kepada Pak Lurah; teks 2, aku terpaku dan
ternganga
d. Teks 1, silakan menggunakan hasilnya sesuai kebutuhan; teks 2, segera aku
berpikir memutar otak untuk menemukan arah datangnya suara itu
e. Teks 1, setelah dipikir-pikir ada baiknya saya meninggalkan desa ini; teks 2, hatiku
penuh dengan sejuta pertanyaan.

10. Bacalah kutipan teks cerpen berjudul Dialog dalam Lemari berikut ini !
Wanita muda itu membuka pintu kamar dengan berbalut sehelai handuk untuk menutupi
tubuhnya, mukanya putih bersih. Rambutnya masih basah. Ia membuka lemarinya, lalu
diambilnya beberapa helai pakaian, dan jilbab. Setelah memakai semuanya, ia berdiri di
depan cermin besarnya. Dipandangnya lekat-lekat sosok yang mirip dirinya dalam
cermin itu. Sesekali ia tersenyum. Setelah lama terdiam, disemprotkan parfum ke
bajunya. Kemudian, ia membuka pintu lalu pergi.
Identifikasi kaidah kebahasaan tentang kalimat tunggal (kalimat simpleks) dan kalimat
majemuk (kalimat kompleks) dalam kutipan teks cerpen tersebut adalah
a. Mukanya putih bersih. Rambutnya masih basah
b. Dipandangnya lekat-lekat sosok yang mirip dirinya dalam cermin itu. Sesekali ia
tersenyum
c. Ia membuka lemarinya, lalu diambilnya beberapa helai pakaian, dan jilbab. Setelah
memakai semuanya, ia berdiri di depan cermin besarnya.
d. Rambutnya masih basah. Ia membuka lemarinya, lalu diambilnya beberapa helai
pakaian, dan jilbab
e. Setelah lama terdiam, disemprotkan parfum ke bajunya. Kemudian, ia membuka
pintu lalu pergi

B. URAIAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan dan benar !


1. Apa yang kamu ketahui tentang cerpen ?
2. Jelaskan definisi teks cerpen menurut kalian ?
3. Sebutkan tujuan dari penulisan teks cerpen ?
4. Apa yang kamu ketahui tentang strutur teks cerpen ?
5. Sebutkan nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam teks cerpen ?

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


4
PETA KONSEP

Sumber : Dokumentasi penulis


Peta konsep 1.1 Teks cerpen

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


5
TEKS EKSPLANASI

Mempelajari Tentang :

BAB 2
Contoh Teks Pantun

Definisi Teks Pantun

Tujuan Penulisan Teks Pantun

Sejarah Teks Pantun

Unsur Unsur Teks Pantun

Struktur Teks Pantun

Jenis Teks Pantun

Perbandingan Teks Pantun, Syair, Gurindam, dan Puisi

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


6
Bisa disebut kalimat, bisa disebut baris, dan bahkan bisa disebut paragraf. Suatu teks
yang berisikan makna tersembunyi. Bukan hanya makna, namun intonasi pembacaan
juga terbentuk sendiri. Ya itulah salah satu bentuk Teks Pantun. Pada pembelajaran kali
ini, penulis akan memaparkan apa dan bagaimana teks Pantun itu.
Tahukah kamu? Apa yang dimaksud Teks Pantun? Apa saja ciri cirinya? Bagaimana
strukturnya?

G. CONTOH TEKS PANTUN


Pada pembelajaran bab ini, penulis akan mengekplorasi bersama dengan pembaca
bagaimana contoh teks pantun. Berikut ini merupakan contoh teks pantun.

Daunnya luruh menelentang,


daun puan diraut-raut.
Turun dari bukit Seguntang,
keluar dari dalam laut.

Manggistan namanya kayu,


daunnya luruh menelentang.
Mahkota Raja Melayu,
turun dari bukit Seguntang.

Setelah membaca teks Pantun diatas, kali ini penulis akan memaparkan tentang definisi
Teks Pantun. Pembelajaran ini agar kita mengetahui apa makna dari adanya sebuah
pantun.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


7
H. DEFINISI TEKS PANTUN

D. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

(http://kbbi.net...)

4. Teks : Kumpulan dari beberapa paragraf yang saling berhubungan

5. Pantun : Bentuk puisi Indonesia (Melayu)

E. Definisi Menurut Blogger (http://...blogspot.com)

4. Teks : sebagai ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, pragmatik


merupakan suatu kesatuan.

5. Pantun : merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam
bahasa-bahasa Nusantara.

F. Definisi Keseluruhan Menurut Blogger (http://...blogspot.com)

Teks Pantun merupakan jenis puisi lama dalam kesusastraan bahasa Indonesia.
Puisi lama asli Indonesia ini lazimnya terdiri dari empat larik (baris) tiap
baitnya dan bersajak a-b-a-b. Keseluruhan bentuk pantun hanyalan berupa
sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua, sedangkan
isi terletak pada baris ketiga dan keempat yang merupakan tujuan dari puisi
tersebut.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan


bahawa Teks Pantun adalah kata-kata asli yang berasal dari
Melayu atau puisi rakyat yang dinyanyikan.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


8
Setelah definisi, kali ini penulis akan memaparkan apa tujuan dari penulisan sebuah
Teks Pantun. Pembelajaran kali ini, kita akan mengetahui apa manfaat dari menulis
sebuah Pantun.

I. TUJUAN PENULISAN TEKS PANTUN

Sebelum melakukan hal, kita haruslah tahu apa manfaat dari kegiatan tersebut. Dan apa
tujuan kita dari kegiatan tersebut. Dan tujuan penulisan Teks Pantun adalah sebagai
berikut ;

1. Menulis dapat mengungkapkan suatu perasaan, ide, dan gagasan yang dimiliki
oleh pengarang
2. Dapat dijadikan suatu alat untuk berkomunikasi kepada orang lain
3. Melatih kita berani mengekspresikan diri melalui kata-kata
4. Menyatakan rasa sayang
5. Menyampaikan ajaran budi pekerti dan moral
6. Menyampaikan ilmu keagamaan
7. Untuk kepentingan sosial
8. Untuk hiburan atau kejenakaan semata

Selanjutnya adalah ciri ciri. Pembelajaran kali ini kita akan membahasa
bagaimanakah sejarah dari sebuha Teks Pantun

J. SEJARAH TEKS PANTUN

Adanya pantun berawal dari sebuah kebiasaan masyarakat Indonesia. Pada zaman
dahulu orang-orang merasa tabu untuk mengemukakan apa yang ingin dikatakan
dengan terus terang. Itulah sebabnya mereka memilih pantun, baik untuk menasehati
maupun untuk menyindir.Hal ini dilakukan agar orang yang dimaksud dapat berpikir
atas teka-teki yang dimaksudkan. Selain itu, orang juga tidak akan merasa tersinggung
dengan nasehat atau sindiran tersebut.
Pada mulanya pantun merupakan senandung atau puisi rakyat yang
dinyanyikan (Fang, 1993 : 195). Pantun pertama kali muncul dalam Sejarah
Melayu dan hikayat-hikayat popular yang sezaman dan disisipkan dalam syair-syair
seperti Syair Ken Tambuhan. Pantun dianggap sebagai bentuk karma dari kata
Jawa Parik yang berarti pari, artinya paribahasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu.
Arti ini juga berdekatan dengan umpama atau seloka yang berasal dari India. Dr. R.
Brandstetter mengatakan bahwa kata pantun berasal dari akar kata tun, yang terdapat

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 2


9
dalam berbagai bahasa Nusantara, misalnya dalam bahasa Pampanga, tuntun yang
berarti teratur, dalam bahasa Tagalog ada tonton yang berarti bercakap menurut aturan
tertentu, dalam bahasa Jawa kuno, tuntun yang berarti benang atau atuntun yang berarti
teratur dan matuntun yang berarti memimpin, dalam bahasa Toba pula ada kata pantun
yang berarti kesopanan, kehormatan.
Van Ophuysen dalam Hamidy (1983: 69) menduga pantun itu berasal dari
bahasa daun-daun, setelah dia melihat ende-ende Mandailing dengan mempergunakan
daun-daun untuk menulis surat-menyurat dalam percintaan. Menurut kebiasaan orang
Melayu di Sibolga dijumpainya kebiasaan seorang suami memberikan ikan belanak
kepada istrinya, dengan harapan agar istrinya itu beranak. Sedangkan R.J. Wilkinson
dan R.O. Winsted dalam Hamidy (1983:69) menyatakan keberatan mengenai asal mula
pantun seperti duga an Ophuysen itu. Dalam bukunya Malay Literature pertama
terbit tahun 1907, Wilkinson malah balik bertanya tidakkah hal itu harus dianggap
sebaliknya?. Jadi bukan pantun yang berasal dari bahasa daun-daun, tetapi bahasa
daun-daunlah yang berasal dari pantun.
Zaman dahulu pantun menduduki tempat yang penting dalam kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat Melayu. Pantun banyak digunakan dalam
permainan kanak-kanak, dalam percintaan, upacara peminangan dan pernikahan,
nyanyian, dan upacara adat. Secara umum setiap tahap kehidupan masyarakat Melayu
dihiasi oleh pantun.

Pada pembelajaran kali ini, kita akan membahas tentang sebuah unsur pembentuk teks
Pantun.

K. UNSUR-UNSUR TEKS PANTUN


Unsur pembentuk Teks Pantun terdiri dari ;

1. Bait

bagian dari teks yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun secara
harmonis dan runtut meyerupai pengertian paragraf dalam sastra
atau tulisan bebas.

2. Larik

kumpulan beberapa kata yang memiliki arti dan bisa membentuk


sampiran atau isi dalam sebuah teks pantun.

3. Rima
Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3
0
pengulangan bunyi yang berselang,baik di dalam larik sajak,maupun
pada akhir larik sajak yang berdekatan.Ada berbagai macam
Rima,seperti berikut ini :
Rima akhir, yaitu rima yang terdapat pada akhir larik sebuah
sajak.
Rima berpeluk, yaitu rima akhir pada bait berlarik genap, yang
larik pertamanya berima dengan larik ketiga dan larik
keduanya berima dengan larik keempat.
Rima dalam, yaitu rima antara dua kata atau lebih dalam satu
larik sajak.
Rima ganda, yaitu rima yang terdiri atas dua suku kata, tetapi
hanya suku kata pertama yg mendapat tekanan (misal
dalam bahasa Inggris adalah motion dan potion berima ganda).
Rima tengah, yaitu rima antara suku kata pada posisi yang
sama, yang terdapat pada dua kata dalam satu larik sajak.
4. Irama
panduan bunyi yang menimbulkan unsur musikalitas,baik berupa
alunan tinggi-rendah,panjang-pendek,kuat-lemah yang keseluruhannya
mampu menumbuhkan kemerduan,kesan suasana,dan makna tertentu.
5. Sampiran
kalimat pada baris kesatu dan kedua dalam pantun
6. Isi
kalimat yang terletak pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan
dari pantun tersebut.
7. Sajak Akhir
persesuian bunyi suku kata yang terletak di akhir kata.
8. Ide/Gagasan
rancangan yang tersusun di pikiran.
9. Suku Kata
penggalan-penggalan bunyi dari kata dalam satu ketukan atau satu
hembusan nafas.
10. Bahasa Kiasan
kata-kata yang bukan dalam arti kata yang sebenarnya, kata kiasan
dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya
hal yang disampaikan.
11. Citraan
daya bayang yang dihasilkan dari pengolahan kata-kata secara
sungguh-sungguh untuk memberikan kesan indah di dalam suatu puisi

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


1
Visual, yaitu Citraan penglihatan yaitu citraan yang
ditimbulkan oleh indra penglihatan(mata).
Auditif, yaitu Citraan pendengaran yaitu citraan yang dengan
kesan dan gambaran yang diperoleh melalui indra
pendengaran.
Taktil, yaitu Citra perabaan yaitu citraan yang dapat dirasakan
oleh indra peraba (kulit). Pada saat kita membaca puisi kita
dapat menemukan diksi yang membawa kita seolah-olah
merasakan apa yang disyairkan

12. Bahasa Kiasan atau gaya bahasa


Bahasa kiasan bisa berupa peribahasa atau ungkapan tertentu dalam
menyampaikan maksud berpantun. Ungkapan atau bentuk idiom adalah
gabungan kata yang menimbulkan makna baru, yakni makna khusus
sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya. Misalnya isapan
jempol dimaknai sebagai tidak bermakna, bertekuk lutut menyerah,
buah tangan oleh-oleh, meja hijau pengadilan dan lain sebagainya.

Pembelajaran selanjutnya adalah sebuah struktur. Kali ini adalah pembelajaran yang
penting dalam penulisan sebuah pantun. Sebelum menulis pantun kita harus
mempersiapkan struktur masing masing teks pantun.

L. STRUKTUR TEKS PANTUN

Struktur pantun adalah bentuk atau pola yang membentuk susunan pantun. Strukturnya
dibangun oleh dua aspek yaitu sampiran dan isi.

A. Sampiran
Sampiran adalah dua baris pertama (awal) yang merupakan pengantar pantun.
Sampiran berupa pengantar sajak/rima yang berfungsi agar memudahkan pendengar
dalam memahami isi pantun.
B. Isi
Isi adalah dua baris berikutnya (akhir) yang menjadi tujuan atau kesimpulan
pantun. Antara sampiran dan isi terkadang tidak ada hubungan makna yang jelas.
Namun, biasanya sampiran disampaikan berupa hal-hal yang berkaitan dengan alam,
budaya, dan kebiasaan hidup masyarakat sekitar.

Struktur Kalimat

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


2
Sampiran Daunnya luruh menelentang,
daun puan diraut-raut.
Isi Turun dari bukit Seguntang,
keluar dari dalam laut.
Tabel 2.1 Struktur Teks Pantun

Pembelajaran selanjutnya adalah jenis jenis dari Teks Pantun. Banyak sekali jenis
jenis binatang di dunia. Begitu juga jenis jenis pantun. Kali ini penulis akan
memaparkan jenis jenis pantun.

M.JENIS JENIS TEKS PANTUN

a. Pantun Jenaka
Pantun jenaka yaitu pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang
mendengar,terkadang dijadikan media untuk saling menyindir dalam suasana penuh
keakraban,sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka
suasana menjadi sedikit riang.
Contoh pantun jenaka :
Jangan takut
Jangan khawatir
Ini kentut
Bukan petir

b. Pantun Teka Teki


Pantun Teka Teki yaitu pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang
mendengar,terkadang dijadikan media untuk saling menyindir dalam suasana penuh
keakraban,sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka
suasana menjadi sedikit riang.
Contoh pantun teka teki
Siap-siap untuk berbelanja
Hanya untuk membeli nasi
Kalau anda pandai mengatakan ia
Binatang apakah tiada kaki

c. Pantun Nasib
Pantun nasib yaitu berisi rangkaian kata-kata mereflesikan nasib atau keadaan
seseorang.
Contoh pantun nasib

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


3
Tujung berapi hanyut teraung
Hanyut air di air sungai
Niat hati hendak pulang kampong
Apa daya uang tak sampai

d. Pantun Beriba Hati

Pantun Beribah hati adalah pantun yang isinya menggambarkan bagaimana kesedihan
yang dialami oleh seseorang dikarenakan merasa kasihan/simpati atas apa yang terjadi
pada orang lain.

Contoh pantun beriba hati

Anak keling berbaju sitin


Sudah sitin sekelat pula
Dia hina lagi miskin
Sudah miskin melarat pula

e. Pantun Berkasih kasihan


Pantun kasih-kasihan yaitu pantun yang berisi ungkapan yang ditunjukkan pada orang
yang dicintainya
Contoh pantun berkasih-kasih
Jalan lurus menuju tuban
Terus pergi mengangkat peti
Badan kurus bukan tak makan
Kurus memikirkan pujaan hati

f. Pantun Agama
Pantun Agama yaitu pantun yang di dalamnya mengandung kata-kata nasehat atau
petuah yang memiliki makna mendalam menjalani hidup.
Contoh pantun agama :
Saya pergi membeli tembaga
Saya pakai untuk merekatkan parang
Apabila ingin masuk syurga
Sering-seringlah mengaji dan sembahyang

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


4
g. Pantun Perpisahan
Pantun Perpisahan yaitu pantun yang berisi ucapan perpisahan atau perceraian yang
biasanya dilontarkan pada pasangan yang sudah menikah dan memiliki masalah
sehingga memilih untuk bercerai.
Contoh pantun perpisahan
Jaga tugu ditengah jalan
Menjaring ikan mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia hanya seorang

h. Pantun Adat
Pantun adat yaitu pantun yang menggunakan gaya bahasa bernuansa kedaerahan dan
kekentalan akan unsur adat budaya tanah air.
Contoh pantun adat

Menanam kelapa di pulau batam


Tinggi sebahu sudah berubah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di kitab Allah

i. Pantun Nasihat
Pantun nasihat yaitu pantun yang berisi rangkaian kata-kata yang mempunyai makna
mengarahkkan atau menegur seseorang menjadi lebih baik.
Contoh pantun nasihat

Memetik bunga dekat selokan


Buah kapuk matang muda
Rajin-rajin lah bersekolah
Jadi bekal ketika tua

N. Perbandingan Teks Pantun, Syair, Gurindam, dan Puisi

Sebuah karya melayu yang lain, yaitu syair, gurindam, dan puisi. Memang sama, namun
tetap memiliki perbedaan.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


5
a. Puisi
Karya sastra yang masih terikat (lama) atau sudah tidak terikat (baru)
oleh adat istiadat setempat
b. Syair
Bunyi yang sama pada akhir larik
c. Gurindam
Petuah atau nasihat yang hanya terdiri 2 baris
Dan perbedaan tersebut ialah sebagai berikut ;

No Aspek Pantun Syair Gurindam Puisi

1 Struktur isi

Baris tiap bait 4 baris 4 baris 2 baris 4 baris

Struktur Sampiran dan Isi Isi Isi Isi

Keterkaitan Terdapat Terdapat Terdapat


maksud isi keterkaitan kerkaitan kerkaitan Terdapat kerkaitan
antarbaris dalam antarbaris antarbaris dan antarbaris dan bait.
struktur. dan bait bait.

2. Ciri bahasa

Rima a-b-a-b a-a-a-a a-a bebas

Jumlah Suku 8-12 8-14 8-14 bebas


kata perbaris

Jumlah kata 4-5 4 4-6 bebas


perbaris

Jumlah bait Minimal satu Minimal Minimal satu bebas


dalam teks dua

Pilihan kata dan Terdapat - - Terdapat


istilah

Genre Puisi lama Puisi lama Puisi lama Puisi modern

3 Tujuan Menghibur, sarana Menghibur, Sarana Ekspresi diri


pergaulan, dan sarana pendidikan
pendidikan moral pergaulan, moral
dan
pendidikan

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


6
moral

Tabel 2.2 Perbedaan Puisis, Syair, dan Gurindam

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


7
SOAL LATIHAN

A.PILIHAN GANDA

Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar !

1. Pantun merupakan puisi lama yang memiliki ciri sebagai berikut ...
a. Tiap bait terdiri atas empat baris.
b. Tiap baris terdiri atas empat bait.
c. Terdapat sampiran pada baris ketiga dan keempat.
d. Tiap baris terdiri atas kurang dari 8 suku kata.
e. Memiliki bunyi akhir aa-aa

2. Bacalah pantun berikut dengan cermat !


Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam beriang-riang.
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang.
Makna pantun di atas adalah ...
a. Mayat yang selalu menangis di dalam kubur karena tidak bisa sembahyang.
b. Mayat yang selalu menangis di dalam kubur karena mengingat dirinya tidak
pernah menjalankan sembahyang ketika hidup di dunia.
c. Mayat yang selalu menangis di dalam kubur karena tidak bisa sembahyang di alam
kubur karena sempit ruangnya.
d. Mayat yang selalu menangis di dalam kubur karena tidak dapat sembahyang di
dalam kubur.
e. Mayat yang selalu menangis di dalam kubur karena tidak dapat sembahyang di
pintu kubur.

3. Perhatikan tabel berikut!


NO Unsur Pantun Syair
1. Sajak Bersajak aa-aa Bersajak ab-ab
2. Jumlah baris Tiap bait terdiri atas 4 baris Tiap bait terdiri atas 2 baris
3. Struktur Baris 1 dan 2 disebut Keempat barisnya merupakan
sampiran, baris 3 dan 4 isi
disebut isi
4. Peran Sebagai media komunikasi Sebagai media menyampaikan
sehari-hari pesan
5. Asal Berasal dari Arab Berasal dari Melayu
Perbedaan antara pantun dan syair yang tepat ditunjukkan oleh nomor ....
a. 1 d. 4

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3


8
b. 2 e. 5
c. 3

4. Bacalah pantun berikut !

Sarang garuda di pohon beringin


Buah kemuning di dalam puan.
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah Tuan.
Jumlah suku kata baris ketiga pantun di atas adalah ..
a. 8 suku kata.
b. 9 suku kata.
c. 10 suku kata.
d. 11 suku kata.
e. 12 suku kata.

5. Baris kedua pantun di atas (soal nomor 11) berirama sama dengan baris ke ...
a. Satu dan dua
b. Dua dan tiga
c. Satu dan tiga
d. Tiga dan empat
e. Empat saja

6. Bacalah pantun berikut dengan cermat !


Jalan-jalan ke kota Demak
Tidak lupa membeli belimbing,
Ayo kawan jangan menggertak
Terimalah dengan hati yang bening.
Berdasarkan isinya, pantun di atas termasuk jenis pantun ....
a. Perkenalan
b. Jenaka
c. Agama
d. Nasihat
e. Teka-teki

7. Bacalah teks puisi di bawah ini dengan cermat!


Diriku lemah anggotaku layu
Rasakan cinta bertalu-talu
Kalau begini datangnya selalu
Tentulah kakanda berpulang dahulu
Teks di atas termasuk ...
a. Pantun
b. Pantun kilat
c. Syair
d. Talibun
Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 3
9
e. Gurindam

8. Faras sangat gembira, sepeda yang ia impikan selama ini menjadi kenyataan.
Sepeda itu, hadiah dari Ibu karena ia mendapat peringkat di kelas.
Pantun yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah ....
a. Kota Jambi kota beradat
Tempat tinggal sanak saudara
Mari kita belajar giat
Supaya kelak tidak sengsara

b. Raja buah si raja pisang


Sedap disantap di kala senja
Riang hati bukan kepalang
Sepeda impian di depan mata

c. Buah duku buah durian


Dibeli ibu di pasar kenari
Senang hati dapat undian
Seperti mimpi siang hari

d. Ke Selat beli ikan selar


Beli juga tempoyak durian
Jika kita rajin belajar
Prestasi tinggi mudah diraih

e. Ke Lampung beli ikan


Ikannya sudah dibakar
Jika ingin pandai
Haruslah rajin belajar

9. Perhatikan pantun berikut!


Buah cempedak buah durian
Pergi ke pekan naik sepeda
[] (1)
[] (2)

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah

a. (1) Jangan ragu berbuat baik

(2) Senyum saja sudah ibadah

b. (1) Pikir dulu sebelum bertindak

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


0
(2) Menyesal kemudian tiada guna

c. (1) Supaya tidak sesal kemudian

(2) Diperlukan selalu sikap waspada

d. (1) Mari kita jalin silaturahmi

(2) Untuk menambah sanak saudara

e. (1) Jika sukses kemudian

(2) Jangan lupa untuk sedekah

10. 1).Mendapat kawan senang rasanya


2).Bila dimasak dan dimakan
3).Tentu boleh kita berkenalan
4).Ikan laut enak rasanya
Larik pantun tersebut akan menjadi pantun yang baik bila disusun dengan urutan . . .
a. 4 3 2 1
b. 1 3 2 4
c. 4 2 1 3
d. 2 3 1 4
e. 3 1 2 4

B. URAIAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Cermati pantun dibawah ini !
Saya pergi membeli tembaga
Saya pakai untuk merekatkan parang
Apabila ingin masuk surga
Sering-seringlah mengaji dan sembahyang
Amanat yang terkandung di dalam teks pantun diatas adala ?
2. Jelaskan secara singkat definisi dari teks pantun ?
3. Jelaskan secara singkat sejarah pantun ?
4. Jelaskan perbedaan anatara rima dan irama ?
5. Cermati pantun dibawah ini !
Berkelana mencari manggis
Gundah hati mengayuh sepeda
Bagaimana jiwa tak menangis

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


1
Negeri indah dihancurkan pemuda
Imaji apakah yang digunakan dalam pantun diatas ?

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


2
PETA KONSEP

Sumber : Dokumentasi penulis


Peta konsep 2.1 Teks pantun

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


3
TEKS EKSPLANASI
Mempelajari Tentang :

Contoh Teks Cerita Ulang

Definisi Teks Cerita Ulang

Tujuan Penulisan Teks Cerita Ulang

Ciri Ciri Teks Cerita Ulang

Struktur Teks Cerita Ulang

Ciri Kebahaasaan Teks Cerita Ulang

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


4
Karya tulis yang digunakan untuk mengenang masa lalu. Meraciknya dengan berbagai
imbuhan agar terlihat menarik, namun tetap berdasarkan fakta yang ada.
Tahukah kamu teks jenis apa itu?
Iya, itu adalah teks cerita ulang (rekon). Kali ini penulis akan memaparkan apa,
bagaimana, dan keseluruhan mengenai teks cerita ulang.

O. CONTOH TEKS CERITA ULANG


Pada pembelajaran bab ini, penulis akan bereksprorasi dengan pembaca mengenai apa
yang dimaksud dengan teks Cerita Ulang (Rekon). Dan berikut contoh teks Cerita
Ulang.

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

(Sumber: http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah)
Gambar 3.1 Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden


sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik
AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September
1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal
(Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo
dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


5
Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas.
Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan
menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih
penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik
SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika
duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertama kali kenal dan akrab dengan nama
Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN
berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan
alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap
ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa
kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat
mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi
mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan
Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu,
beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di
Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu
angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto.
Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti,
belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan
lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning,


Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS
(1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983),
Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di
Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff
College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari
Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku
jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi
Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976,
membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas
Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer.
Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon
Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara
305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti
pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat
Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian
sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A
Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977.
Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


6
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud
330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud
17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981),
dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY
kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga
1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-
1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg,
AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank
Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985.
Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan
Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di
Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan
terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan
ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain
membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat
menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator
Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).

Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade
Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama
dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-
1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian,
SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995).
Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer
United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas
negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan
Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf
Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus
Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan
untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri
Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak
lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena
Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001,
Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet
Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari
jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa
menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan
nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September
2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat
Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober
2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


7
Pendidikan :

Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973

American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976

Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976

Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983

On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983

Jungle Warfare School, Panama, 1983

Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984

Kursus Komando Batalyon, 1985

Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989

Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS

Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS

Karier :

Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)

Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)

Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)

Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)

Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)

Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)

Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)

Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)

Dosen Seskoad (1989-1992)

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


8
Korspri Pangab (1993)

Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)

Asops Kodam Jaya (1994-1995)

Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)

Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-


Herzegovina (sejak awal November 1995)

Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)

Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda

Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)

Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)

Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)

Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)

Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri)


mengundurkan diri 11 Maret 2004

Setelah membaca teks Cerita Ulang diatas, kali ini penulis akan memaparkan tentang
definisi Teks Cerita Ulang. Pembelajaran ini agar kita mengetahui apa makna dari
adanya Teks Cerita Ulang

P. DEFINISI TEKS CERITA ULANG

G. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


(http://kbbi.net...)

6. Teks : Kumpulan dari beberapa paragraf yang saling berhubungan


7. Cerita : Tuturan mengenai bagaimana terjadinya suatu hal peristiwa

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 4


9
8. Ulang : Kegiatan melakukan suatu hal kembali

H. Definisi Keseluruhan Menurut Blogger (http://...blogspot.com)

Cerita Ulang atau rekon adalah teks yang menceritakan suatu peristiwa, kegiatan, atau
kejadian yang telah dilakukan atau diamati secara kronologis dengan tujuan
memberikan indormasi juga menghibur pembaca.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan


bahwa teks Cerita Ulang (rekon) adalah teks yang
menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau
menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.

Setelah definisi, kali ini penulis akan memaparkan apa tujuan dari penulisan sebuah
Teks Cerita Ulang. Pembelajaran kali ini, kita akan mengetahui apa manfaat dari
menulis sebuah Teks Cerita Ulang.

Q. TUJUAN PENULISAN TEKS CERITA ULANG

Sebelum melakukan hal, kita haruslah tahu apa manfaat dari kegiatan tersebut. Dan apa
tujuan kita dari kegiatan tersebut. Dan tujuan penulisan Teks Cerita Ulang adalah
sebagai berikut ;
Apakah tujuan dari teks rekon?
Teks rekon bertujuan untuk menceritakan kejadian atau serangkaian kejadian yang
terjadi di masa lampau.

Selanjutnya adalah ciri ciri. Pembelajaran kali ini kita akan membahasa bagaimana
ciri ciri dari sebuah Teks Cerita Ulang.

R. CIRI-CIRI TEKS CERITA ULANG


Dalam penulisan sebuah karya tulis, kita haruslah mengetahui apa dan bagaimana ciri
ciri dari teks tersebut. Kali ini kita akan membahas tentang bagaimana ciri ciri Teks
Cerita Ulang yang benar. Dan berikut adalah ciri ciri teks Cerita Ulang;

Ciri-ciri teks Cerita Ulang secara subjektif ;

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


0
1. Menggunakan kata lampau

2. Menggunakan konjungsi dan waktu untuk mengurutkan peristiwa atau


kejadian

3. Menggunakan frasa

4. Menggunakan kata kerja

Frasa didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat
nonprediktif (hubungan antara kedua unsur yang membentuk frase tidak berstruktur
subjek predikat objek), atau disebut juga gabungan kata yang mengisi salah satu
fungsi sintaksis di dalam kalimat.

Terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama pengenalan tokoh. Bagian kedua kejadian yang
dialami si tokoh. Terdapat kejadian berurutan. Kejadian berurutan misalnya pengalaman
liburan, aktivitas mulai kecil hingga dewasa. Menggunakan kalimat past tense.

Selain itu, Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadi, rekon faktual
(informasional), dan rekon imajinatif.

1. Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya
terlibat secara langsung.

2. Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian


faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.

3. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan
lebih detil.

Pembelajaran selanjutnya adalah sebuah struktur. Kali ini adalah pembelajaran yang
penting dalam penulisan sebuah karya tulis. Sebelum menulis, kita harus
memperhatikan apa struktur dari teks tersebut.

S. STRUKTUR TEKS CERITA ULANG

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


1
Dalam penulisan sebuah teks Cerita Ulang kita harus mengetahui strukturnya, agar kita
dapat menulis sebuah teks Cerita Ulang dengan benar. Struktur dari Teks Cerita Ulang
ada 2, dan berikut ini adalah struktur dari teks Cerita Ulang ;

a. Orientasi

Bagian pengenalan tokoh, berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam
teks biografi

b. Peristiwa dan Masalah

Bagian peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Berisi peristiwa atau kejadian berisi
penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh,
termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang
menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh juga
diuraikan dalam bagian peristiwa.

Tabel 3.1 Urutan Peristiwa

No Waktu Peristiwa Tempat


.

1. 20 September Pemilu presiden putaran ke II


2004

2. 9 September Lahirnya Susilo Bambang Yudhoyono Pacitan, Jawa


1949 Timur

3. 1968 SBY menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10


November
Surabaya (ITS)

4. 1970 Akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Magelang, Jawa


Tengah setelah lulus ujian penerimaaan di Tengah
Bandung

5. 1973 Terbukti meraih predikat lulusan terbaik


Akabri dengan menerima penghargaan
lencana Adhi Makayasa

6. 1976 Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne Fort Benning,


dan Ranger course Georgio, AS

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


2
7. 1983 Meraih honor graduate jungle warfare training Panama

8. 1974-1976 Perjalanan karir militernya dimulai dengan


memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif
Linud 30 kostrad

9. 1975 Kefasihan berbahasa ingris , membuatnya Pusat pendidikan


terpilih mengikuti pendidikan lintas udara Angkatan Darat
(airborne) dan pendidikan pasukan komando AS, Fort Benning,
(ranger) Georgia

10. 1976-1977 Kembali ke tanah air, SBY memangku jabatan


komandan peleton II kompi A Batalyon linud
305/Tengkorak

11. 1983-1985 SBY menjabat komandan sekolah pelatih


Infanteri

12. 1989-1992 SBY menjadi dosen seskod Dinas penerangan


TNI-AD

13. 1993 Beliau ditarik mabes ABRI untuk menjadi


koordinator staf pribadi Pangab Jendral Edi
Sudradjat

14. 27 Januari Langkah karir politiknya dimulai


2000

15. 10 Agustus Presiden Megawati melantiknya menjadi


2001 menko polkam kabinet gotong royong

16. 11 Maret 2004 Mengundurkan diri dari jabatan Menko


Polkam

17. 20 Oktober Dilantik menjadi presiden RI ke-6 Indonesia


2004

c. Reorientasi

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


3
Bagian penutup, berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi
bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.

Bicara mengenai ciri ciri, jelas terdapat banyak sekali ciri ciri teks. Dapat dimulai
dari ciri ciri struktur teks, ciri ciri penulisan, ciri ciri pengejaan, dan juga ciri ciri
kebahasaan.

T. CIRI KEBAHASAAN TEKS CERITA ULANG


Pada pembelajaraan kali ini kita akan membahas tentang ciri ciri kebahasaan
dari sebuah Teks Cerita Ulang. Ciri ciri teks Cerita Ulang dibagi menjadi 6,
yaitu sebagai berikut;

Partisipan Manusia

Orang yang ikut berperan serta dalam suatu kejadian

Pronomiana

kata yang dipakai untuk mengganti orang atau kata benda seperti
aku, engkau, dia

Verba Material

Kata kerja yang menggambarkan proses aktivitas fisik yang dapat


dilihat

Konjungsi Temporal

Kata penghubung anatarkaya yang berhubungan dengan waktu

Konjungsi Intrakalimat

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


4
Kata penghubung di dalam kalimat. Konjungsi ini digunakan untuk
merangkaikan satu klausa dengan klausa yang lain dalam satu
kalimat.

Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi juga digunakan untuk merangkaikan kalimat yang satu


dengan kalimat berikutnya.

Kaliamat Simpleks

Kalimat ini bisa disebut kalimat tunggal. Kalimat yang hanya


terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan satu aksi,
peristiwa, atau keadaan kerap terdapat dalam teks cerita ulang
ataupun biografi ini. Kalimat simpleks hanya mengandung satu
struktur subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan).Unsur yang
diletakkan di dalam kurung belum tentu terdapat pada sebuah
kalimat.

U.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


5
SOAL LATIHAN
C.PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar !
Bacalah teks cerita ulang biografi di bawah ini dengan seksama untuk mengerjakan soal
no 1-3 !

SEKELEBAT RIWAYAT RAMADHAN K.H.


1) Ia suka dipanggil Tutun oleh keluarganya, dan disapa Atun oleh teman-teman
dekatnya. Ia sendiri biasa menuliskan namanya, Ramadhan K.H. semacam
kependekan dari Ramadhan Kartahadimadja. Lahir di Bandung, 16 Maret 1927,
Ramadhan adalah anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara. Ayahnya Rd. Edjeh
Kartahadimadja, adalah seorang patih pada masa kekuasaan Hindia Belanda.
Ramadhan lahir dari pernikahan Rd. Kartahadimadja dengan istri ketiganya,
Sadiah.
2) Masa kecil Ramadhan dilewatkan di Cianjur, sebuah kota yang dipeluk hawa sejuk,
tanah kelahiran pengarang ternama Utuy Tatang Sontani (1918-1978). Dunia
Ramadhan serupa bianglala: Ia mengubah puisi dan mengarang novel serta cerita
pendek ; ia pernah bekerja sebagai wartawan, mengasuh ruangan kebudayaan, dan
hingga kini menjadi penulis lepas; ia menerjemahkan karya-karya sastra
mancanegara dan turut aktif membangun jembatan budaya yang menghubungkan
Indonesia dengan negeri-negeri asing; ia menyunting sejumlah buku dan pernah
turut mengelola lembaga penerbitan; ia pernah ikut aktif dalam pengelolaan
organisasi kesenian; ia pun belakangan terkenal sebagai penulis biografi tokoh-
tokoh terkemuka Indonesia. Tak diragukan lagi,
3) Ramadhan K.H. menduduki tempat terpandang di jajaran penulis Indonesia.

1. Teks cerita ulang biografi di atas yang termasuk struktur orientasi adalah

a. Paragraf 1
b. Paragraf 2
c. Paragraf 3
d. Paragraf 2 dan 3
e. Paragraf 1 dan 2
2. Informasi yang kita dapat setelah membaca teks cerita ulang biografi di atas
adalah

a. Ramadhan K.H. adalah seorang sastrawan yang lahir di Bandung dan memiliki
tiga anak.
b. Ramadhan K.H. adalah anak dari Raden Kartahadimadja dari istri ketiganya
Sadiah.
c. Ramadhan K.H. memiliki nama panjang Ramadhan Kartanegara.
d. Ramadhan K.H. adalah seorang sastrawan yang lahir di Bandung dan memiliki tiga
istri.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


6
e. Ramadhan K.H. adalah sastrawan yang menerjemahkan karya-karya manca
negara.

3. Teks cerita ulang biografi di atas yang termasuk struktur urutan peristiwa kehidupan
tokoh adalah

a. Paragraf 1.
b. Paragraf 2.
c. Paragraf 3.
d. Paragraf 2 dan 3.
e. Paragraf 1 dan 2.

4. Bacalah teks cerita ulang biografi di bawah ini dengan seksama!

1) Diantaranya Pelik-pelik Bahasa Indonesia, Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI,


Inilah Bahasa Indonesia yang Benar, Membina Bahasa Indonesia Baku, dan Kamus
Umum Bahasa Indonesia yang disusunnya bersama Muhammad Zain.
2) Buku-buku yang ditulisnya kurang lebih 28 judul. 3) Ia juga memberikan ceramah
dan mengikuti seminar di dalam maupun di luar negeri.
4) Pendidikan Sarjana ditempuhnya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran di
Bandung (1963), Postgraduate Study Linguistic di Leiden-Holland (19711973),
danmemperoleh gelar doctor dalam ilmu-ilmu sastra dengan pengkhususan linguistik di
Universitas Indonesia (1975).
5) Yus Badudu menjadi pengajar lebih dari 50 tahun, mulai dari sekolah dasar sampai
perguruan tinggi.
6) Di sanalah ia dibesarkan dan menamatkan sekolahnya.
7) Ketika usianya menginjak 3 tahun,orangtuanya hijrah ke Poso, Sulawesi Tengah.
8) Prof. Dr. H. Jusuf Sjarif Badudu, yang lebih dikenal dengan nama Yus Badudu,
dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1926 di Gorontalo.

Teks biografi di atas apabila disusun menjadi urutan yang benar adalah

a. 1-2-3-4-5-6-7-8
b. 8-7-6-4-5-3-2-1
c. 1-2-6-7-3-4-8-5
d. 6-7-8-1-2-3-4-5
e. 1-2-4-3-6-5-8-7

Bacalah teks cerita ulang biografi di bawah ini dengan seksama untuk mengerjakan soal
nomor 5-6 !

Henry Guntur Tarigan, dilahirkan pada tanggal 23 September 1933, di Linggajulu,


Kabanjahe, Sumatra Utara. Ia menyelesaikan pendidikannya pada Fakultas Keguruan
dan llmu Pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung (1962). Ia mengikuti Studi
Pascasarjana Linguistik di Rijksuniversiteit Leiden, Belanda (19711973). Ia meraih
gelar Doktor dalam bidang Linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia
(1975) dengan disertasi berjudul Morfologi Bahasa Simalungun. Karya-karyanya
Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5
7
antara lain: Struktur Sosial Masyarakat Simalungun, Morfologi Bahasa Simarungun,
Prinsip-prinsip Dasar Puisi, Prinsip-prinsip Dasar Fiksi, Prinsip-prinsip Dasar Drama,
Prinsip-prinsip Dasar Kritik Sastra, Penganntar Sintaksis, Bahasa Karo, Sastra Lisan
Karo, Percikan Budaya Karo, Psikolinguistik,Tata Bahasa Tagmemik, Linguistik
Konstratif, Menyimak (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Berbicara (Suatu
Keterampilan Berbahasa), Membaca (Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), Menulis
(Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa), dan Tatarucingan Sunda.

5. Informasi yang kita dapat setelah membaca teks cerita ulang biografi di atas
adalah

a. Henry Guntur Tarigan adalah seorang tokoh dalam ilmu bahasa dan sastra.
b. Henry Guntur Tarigan menghasilkan empat karya ilmiah.
c. Henry Guntur Tarigan meraih gelar Doktor di Rijksuniversiteit Leiden, Belanda
(19711973)d. Utara.
d. Henry Guntur Tarigan lahir di Linggajulu, Kabanjahe, Sumatra Utara.
e. Henry Guntur Tarigan lahir di Leiden, Belanda.

6. Berikut ini salah satu ciri teks rekon, kecuali . . . .

a. Menggunakan kata lampau

b. Menggunakan konjungsi dan waktu untuk mengurutkan peristiwa atau kejadian

c. Menggunakan frasa

d. Menggunakan kata kerja

e. Menggunakan kata baku.

Bacalah kutipan teks biografi dibawah ini untuk soal nomor 7-8 !
Muhammad Fudoli adalah tokoh muslim yang lebih dikenal sebagai cerpenis beraliran
sufisme. Sebagian besar karyanya mendapat penghargaan dari berbagai instansi, antara
lain penerbit majalah Horison. Selain itu, dia berani melemparkan kritik tajam dengan
kemasan bahasa yang halus dan memikat sehingga kritik tajam itu tidak terasa lagi bagi
pembaca. Dia dikenal sebagai penulis yang sangat teliti, sabar, dan halus dalam
mengungkapkan permasalahan yang terkesan singkat, tetapi tiba-tiba pada akhir-akhir
cerita mengejutkan pembaca karena menampilkan adegan tragis sehingga cerita tersebut
mengesankan pembaca. Kekuatan cerita Fudoli terlihat dalam kesederhanaan tokoh
yang mengajak pembaca untuk bertobat dan meningkatkan keyakinannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


8
7. Sikap positif hidup Muhammad Fudoli yang sesuai dengan kutipan biografi
tersebut adalah

a. Muhammad Fudoli membuat karya besar bernapaskan islam


b. Hasil karya Muhammad Fudoli sering diterbitkan di majalah Horison.
c. Muhammad Fudoli berani menampilkan adegan tragis.
d. Muhammad Fudoli memiliki semangat pantang menyerah.
e. Dalam karyanya, Muhammad Fudoli mengajak pembaca untuk bertobat dan
meningkatkan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

8. Perilaku-perilaku yang dapat diteladani dari tokoh berdasarkan kutipan tersebut

a. Cerpen Muhammad Fudoli mendapatkan penghargaan dari berbagai instansi.


b. Muhammad Fudoli berani melemparkan kritik tajam dengan kemasan bahasa yang
halus dan memikat.
c. Muhammad Fudoli adalah penulis yang dikenal teliti, tetapi tidak sabar.
d. Muhammad Fudoli sering mengejutkan pembaca dengan menampilkan adegan
tragis.
e. Muhammad Fudoli tidak malu melakukan pekerjaan apa pun.

9. Biografi yang menekankan penggambaran riwayat hidup seseorang secara jelas


adalah...

a. Biografi ilmiah
b. Biografi populer
c. Biografi berat sebelah
d. Novel biografi
e. Bibilografi

10. Berikut ini yang termasuk ciri kebahasaan teks rekon yaitu . . . .
a. Partisipan Manusia.
b. Orientasi
c. Rangkaian peristiwa
d. Reorientasi
e. Events

A. URAIAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1. Apa definisi dari teks rekon ?

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 5


9
2. Sebutkan dan jelaskan teks cerita ulang (teks rekon) ?

3. Sebutkan ciri-ciri teks rekkon ?

4. Apa yang kamu ketahui tentang :

a. Konjungsi temporal

b. Konjungsi antarkalimat

c. Konjungsi intrakalimat

5. Jelaskan struktur teks rekon ?

PETA KONSEP

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


0
Sumber : Dokumentasi penulis
Peta konsep 3.1 Teks biografi

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


1
TEKS EKSPLANASI

Mempelajari Tentang :

Contoh Teks Ekplanasi

Definisi Teks Ekplanasi

BAB 2
Tujuan Penulisan Teks Ekplanasi

Struktur Teks Ekplanasi

Ciri Kebahasaan Teks Ekplanasi

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


2
Lumpur panas di daerah Sidoarjo disebut juga sebagai Lumpur Lapindo. Bencana ini
terus saja menakuti para penduduk sekitar. Bukan hanya panaas, namun juga
menimbulkan bau.
Jenis teks apakah itu? Iya itu adalah sebuah teks Eksplanasi. Teks yang menjelaskan
tentang keadaan sosiologi masyarakat. Pada bab ini, penulis akan memaparkan tentang
teks Eksplanasi.

V. CONTOH TEKS EKSPLANASI


Pada pembelajaran bab ini, penulis akan bereksprorasi dengan pembaca mengenai apa
yang dimaksud dengan teks Eksplanasi. Dan berikut contoh teks Eksplanasi.
Siklus Hidrologi

Gambar 4.1 Siklus Hidrologi

Jumlah air di alam ini selalu tetap dan mengikuti siklus hidrologi. Siklus
hidrologi adalah peredaran air yang terus berlangsung dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.

Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas/uap
dalam proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi melalui air (sungai, reservoir, waduk,
dan air laut) dan tanaman. Tanaman menyerap air melalui akar. Energi panas matahari
menyebabkan air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap. Proses pengambilan air
oleh akar tanaman dan penguapan dari dalam tanaman disebut transpirasi.

Uap berubah menjadi air karena perbedaan temperatur di atmosfer. Butir-butir


Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6
3
air terjadi karena tetesan air kecil (tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi
berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara. Adanya
gravitasi menyebabkan butir-butir air itu turun ke bumi, yang disebut dengan hujan atau
presipitasi. Jika temperatur udara turun sampai di bawah 0 Celcius, butiran air akan
berubah menjadi salju.

Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir dan bergerak dari daerah yang tinggi
ke daerah yang rendah. Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di
atas muka tanah. Aliran ini akan masuk daerah tangkapan yaitu daerah aliran menuju ke
sistem jaringan sungai, sistem danau, atau waduk. Dalam sistem sungai, aliran ini
mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya
menuju mulut sungai atau sering disebut estuary, yaitu tempat bertemunya sungai
dengan laut.

Setelah membaca teks Eksplanasi diatas, kali ini penulis akan memaparkan tentang
definisi Teks Eksplanasi. Pembelajaran ini agar kita mengetahui apa makna dari adanya
Teks Eksplanasi

W. DEFINISI TEKS EKSPLANASI

I. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


(http://kbbi.net...)

9. Teks : Kumpulan dari beberapa paragraf yang saling berhubungan


10. Eksplanasi: Berasal dari bahasa Inggris yaitu, Explain yang berarti dalam
bahasa Indonesia yaitu Menjelaskan

Teks Eksplanasi adalah suatu teks yang dibangun dan berisikan tentang penjelasan alam
dan sosial. Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat
dari sesuatu yang lain telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi
akan terjadi kemudian. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial untuk menjelaskan
proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat
dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial.

Dari beberapa penjelasan diatas, dapat penulis simpulkan


bahwa Teks Eksplanasi adalah suatu teks yang berisikan
tentang fenomena alam dan sosial yang berhubungan dnegan
beberapa bentuk klausa.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


4
Setelah definisi, kali ini penulis akan memaparkan apa tujuan dari penulisan sebuah
Teks Eksplanasi. Pembelajaran kali ini, kita akan mengetahui apa manfaat dari menulis
sebuah Eksplanasi.

X. TUJUAN PENULISAN TEKS EKSPLANASI

Sebelum melakukan hal, kita haruslah tahu apa manfaat dari kegiatan tersebut. Dan apa
tujuan kita dari kegiatan tersebut. Dan tujuan penulisan Teks Eksplanasi adalah sebagai
berikut ;

1. Bentuk penyampaian informasi sebuah fenomena atau peristiwa alam


2. Memaparkan bagaimana dan mengapa suatu fenomena atau peristiwa yang
terjadi
3. Menjelaskan secara rinci sebab dan akibat dari fenomena atau peristiwa alam
yang terjadi

Pembelajaran selanjutnya adalah sebuah struktur. Kali ini adalah pembelajaran yang
penting dalam penulisan sebuah karya tulis. Sebelum menulis, kita harus
memperhatikan apa struktur dari teks tersebut.

Y. STRUKTUR TEKS EKSPLANASI


Dalam penulisan sebuah teks Eksplanasi kita harus mengetahui strukturnya, agar kita
dapat menulis sebuah
teks Eksplanasi dengan benar. Berikut ini adalah struktur dari teks Eksplanasi;

1. Pernyataan Umum
Tahap pernyataan umum merupakan gambaran awal atau pembukaan mengenai apa
yang akan disampaikan. Kriteria, penjelasan atau pernyataan yang digunakan dalam
pernyataan umum bersifat umum.

2. Urutan Sebab Alam/Sosial


3. Urutan Akibat Alam/Sosial
Urutan sebab akibat merupakan inti tentang apa yang disampaikan. Urutan sebab
akibat tidak selalu ada 2, bisa saja lebih. Pada bagian ini seluruh sebab dan akibat
akan dipaparkan secara rinci.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


5
No. Struktur Teks Peristiwa
1. Pernyataan Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti
Umum suatu aliran yang dinamakan siklus
hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi
air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer
ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui
evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
2. Urutan Sebab- Akibat panas matahari, air di permukaan
Akibat bumi berubah wujud menjadi gas/uap dalam
proses evaporasi. Evaporasi bisa terjadi
melalui air (sungai, embung, reservoir,
waduk, dan air laut) dan tanaman. Tanaman
menyerap air melalui akar. Energi panas
matahari menyebabkan air di dalam
tanaman keluar dengan wujud uap. Proses
pengambilan air oleh akar tanaman dan
penguapan dari dalam tanaman disebut
transpirasi
3. Urutan Sebab- Karena perbedaan temperatur di atmosfer,
Akibat uap berubah menjadi air. Temperatur yang
berada di bawah titik beku (freezing point)
mengakibatkan kristal-kristal es terbentuk.
Butir-butir air terjadi karena tetesan air kecil
(tiny droplet) yang timbul akibat kondensasi
berbenturan dengan tetesan air lainnya dan
terbawa oleh gerakan udara. Adanya
gravitasi menyebabkan butir-butir air itu
turun ke bumi dan disebut dengan hujan
atau presipitasi. Bila temperatur udara turun
sampai di bawah 0 Celcius, butiran air akan
berubah menjadi salju
4. Urutan Sebab- Ketika sampai ke bumi, air hujan mengalir
Akibat dan bergerak dari daerah yang tinggi ke
daerah yang rendah. Aliran air ini disebut
aliran permukaan tanah karena bergerak di
atas muka tanah. Aliran ini akan memasuki
daerah tangkapan atau daerah aliran menuju
ke sistem jaringan sungai, sistem danau,
atau waduk. Dalam sistem sungai aliran
mengalir mulai dari sistem sungai kecil ke
sistem sungai yang besar dan akhirnya
menuju mulut sungai atau sering disebut
estuary, yaitu tempat bertemunya sungai
dengan laut.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


6
Tabel 4.1 Struktur Teks Eksplanasi Siklus Hidrologi

Bicara mengenai ciri ciri, jelas terdapat banyak sekali ciri ciri teks. Dapat
dimulai dari ciri ciri struktur teks, ciri ciri penulisan, ciri ciri pengejaan,
dan juga ciri ciri kebahasaan.

Z. CIRI KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI

Pada kali ini, penulis akan memaparkan mengenai sebuah ciri kebahasaan yang
dimiliki teks Ekspanasi. Hal ini bertujuan agar kita tahu bagian mana yang
termasuk dari Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi. Berikut adalah Ciri
Kebahasaan dari Teks Eksplanasi ;

a. Konjungsi Akibat
Yaitu kata penghubung antarkata yang merupakan hasil suatu peristiwa atau
kejadian.

b. Verba Material
Yaitu kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa yang dilakukan
oleh partisipan. Contoh :
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi gas
atau uap dalam proses evaporasi.
Air yang berada di tanah akan terserap oleh akar sebagai energi tumbuhan
dalam melakukan fotosintesis.

c. Verba Relasional
Yaitu kata kerja yang menunjukkan hubungan sebab akibat. Contoh :
Akibat panas matahari, air di permukaan bumi berubah wujud menjadi uap
atau gas dalam proses evaporasi.
Karena harga BBM naik berakibat pada naiknya harga bahan pokok.

d. Istilah
Adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

e. Makna
Yaitu pengertian yang diberikan penulis kepada pembaca dalam suatu bentuk
kebahasaan.

f. Istilah Asing
Yaitu kata atau unsur bahasa asing yang cara pengucapan dan penulisannya masih
mengikuti istilah asing. Dalam kaidah bahasa Indonesia, bentuk tulis kata/istilah
asing dicetak miring. Contoh :
1) Communication
Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6
7
2) Glass
3) Sodaqoh
4) Security
5) Hand Phone

g. Terjemahan
Yaitu salinan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain

h. Konjungsi Eksternal
Yaitu konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda di dalam
klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal banyak
digunakan pada genre (jenis teks) : laporan, deskripsi, eksplanasi, rekonstruksi, dan
prosedur. Hal tersebut dikarenakan kelima genre tersebut merupakan pengungkapan
deskripsi peristiwa dan kualitas.
Konjungsi eksternal dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori makna, yaitu :

1) Penambahan (dan, atau)

Contoh :

Jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan
siklus hidrologi.

Apabila butiran air yang berada di bawah titik beku mengakibatkan


terbentuknya kristal es atau jika temperatur udara turun sampai di bawah 0
Celcius, butiran air akan berubah menjadi salju.

2) Perbandingan (tetapi, sementara)

Contoh :

Kekeringan tidak terjadi secara tiba-tiba seperti banjir atau gempa bumi
tetapi timbul perlahan-lahan sehingga sangat mudah diabaikan.

Bencana banjir dapat diketahui prediksi awal terjadinya dan kapan


berakhirnya sementara bencana kekeringan tidak bisa diketahui secara pasti
awal dan kapan bencana ini berakhir.

3) Waktu (setelah, sebelum, sejak, ketika)

Contoh :

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


8
Butiran-butiran air terbentuk setelah tetesan air kecil yang timbul akibat
kondensasi berbenturan dengan tetesan air lainnya yang terbawa oleh
gerakan udara.

Aliran air akan mengalir dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang
besar sebelum sampai ke mulut sungai atau sering disebut estuary untuk
akhirnya bermuara di laut.

4) Sebab akibat (sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun)

Contoh :

Karena adanya gaya gravitasi sehingga butir-butir air itu turun ke bumi.

Air di dalam tanaman keluar dalam wujud uap sebab adanya energi panas
matahari.

i. Konjungsi Internal
Yaitu konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua
klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal banyak digunakan
dalam genre (jenis teks) eksposisi, diskusi, atau eksploitasi. Hal ini terjadi karena
ketiga genre tersebut secara utuh merupakan ekspresi pengungkapan gagasan
dengan mengunakan argumentasi.
Konjungsi internal dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori makna, yaitu :
1) Penambahan (selain itu, di samping itu, lebih lanjut)
Contoh :
Presiden mengumumkan harga BBM akan kembali turun lebih lanjut beliau
juga memastikan tarif angkutan umum akan kembali pada tarif normal.
Evaporasi dapat terjadi melalui air selain itu terjadi pula pada tanaman.

2) Perbandingan (akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain)


Contoh :
Kekeringan bukan hanya terjadi karena siklus alam akan tetapi perilaku
manusia yang berlebihan dalam menggunakan air tanah.
Saat harga BBM turun sebaliknya harga bahan pokok masih melambung
tinggi.

3) Waktu (pertama, keduadst., kemudian, lalu, berikutnya)


Contoh :
Pertama tanah di sekitar tebing itu retak kemudian amblas sedalam 1 meter.

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 6


9
Angin puting beliung memporakporandakan rumah warga di dusun
Karangbale lalu menumbangkan beberapa pohon besar di sepanjang jalan.

4) Sebab akibat (sebagai akibat, akibatnya, jadi, hasilnya)


Contoh :
Tanah retak, tanaman mati, udara berdebu dan cuaca sangat panas sebagai
akibat kemarau yang berkepanjangan.
Setelah berjuang mengevakuasi korban longsor hasilnya tim SAR
menemukan 3 korban yang tertimbun.

j. Klausa Simpleks
Yaitu klausa yang hanya terdiri atas satu verba utama yang menggambarkan aksi,
peristiwa atau keadaan. Klausa simpleks hanya mengandung satu struktur :
subjek-predikat-(pelengkap)-(keterangan).
Contoh :
Tanaman menyerap air melalui akar
Banjir adalah fenomena alam yang sumbernya dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai.

k. Klausa Kompleks
Yaitu klausa yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga
mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang
satu dengan struktur yang lainnya dihubungkan oleh konjungsi. Namun hubungan
itu sering ditunjukkan hanya dengan tanda baca koma ( , ) atau titik koma ( ; )
bahkan tidak ditunjukkan oleh tanda baca apa pun.
Contoh :
Akibat perubahan tata guna lahan terjadi erosi(1) yang berakibat sedimentasi masuk
ke sungai(2) sehingga daya tampung sungai berkurang(3)

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 7


0
SOAL LATIHAN
D.PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar !
Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 1 3!
1. (1) Dengan tenaga yang besar dalam gelombang air tersebut, sangat wajar jika
bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudah. (2) Gelombang tsunami ini
merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. (3) Gelombang tersebut bisa
mencapai 500 sampai 1.000 kilometer per jam di lautan. (4) Pada saat mencapai
bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer. (5) Meskipun
berkurang pesat, kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah.
Kalimat yang merupakan pendapat dinyatakan pada nomor
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (4) dan (5)
e. (1) dan (5)

2. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai unsur kausalitas (sebab -
akibat) adalah nomor
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

3. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai konjungsi syarat adalah
nomor
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)

Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 4 7!


4. Akhir-akhir ini , istilah gempa bumi sering dibicarakan oleh banyak orang.
Sepanjang abad 20 dan 21, gempa telah mengakibatkan banyak kematian dan
kerugian material yang sangat besar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tak
pernah ada peristiwa alam lain dalam sejarah yang berpengaruh langsung pada
manusia, selain gempa bumi. Bencana gempa bumi telah menjadi peristiwa yang
sangat ditakuti.
Berdasarkan strukturnya, teks eksplanasi di atas merupakan bagian

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 7


1
a. Kronologis (urutan peristiwa)
b. Penyebab maupun akibat
c. Pengenalan objek
d. Asal usul peristiwa
e. Kesimpulan

5. Kata penunjuk waktu pada teks eksplanasi di atas adalah...


a. Oleh karena itu
b. Akhir-akhir ini
c. mengakibatkan
d. peristiwa
e. dalam sejarah

6. Pernyataan yang tidak sesui dengan teks di atas adalah

a. Gempa bumi adalah peristiwa alam yang berpengaruh langsung pada manusia
b. Gempa bumi di dasar laut bisa menyebabkan tsunami
c. Bencana gempa bumi telah menjadi peristiwa yang sangat ditakuti.
d. Sepanjang abad 20 dan 21, gempa telah mengakibatkan banyak kematian
e. Akhir-akhir ini , istilah gempa bumi sering dibicarakan oleh banyak orang

7. Kata yang bercetak miring di atas bermakna

a. Gedung-gedung
b. Bahan bangunan
c. rumah
d. harta benda
e. kerusakan tanah

Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 8 10!

8. Bioteknologi berasal dari istilah latin bio (hidup) dan teknos (teknologi,
pencapaian), dan logos (ilmu). Bioteknologi kemudian diartikan sebagai ilmu
terapan yang menerapkan prinsip-prinsip sains dan teknologi terhadap
serangkaian proses biologis untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologis, genetika,
kimia, matematika, dan lainnya.

Pernyataan yang sesuai dengan teks di atas adalah

a. Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi


b. Bioteknologi bertujuan untuk mencari keuntungan
c. Bioteknologi merupakan penerapan teknologi terhadap proses biologis
d. Perkembangan bioteknologi selalu didasari oleh peristiwa biologi
e. Bioteknologi bukan ilmu murni

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 7


2
9. Tanggapan yang sesuai dengan teks di atas adalah

a. Istilah boiteknologi berasal dari bahasa latin


b. Perkembangan bioteknologi seiring dengan perkembangan teknologi komputer
c. Teknologi sangat dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu
d. Bioteknologi hanya bisa diterapkan pada tumbuhan dan hewan
e. Bioteknologi sudah semestinya diterapkan untuk kemaslahatan orang banyak

10. Paragraf di atas menggunakan pola pengembangan

a. Definisi
b. Contoh
c. Proses
d. Klasifikasi
e. Kronologis

A. URAIAN

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Dalam teks eksplanasi Kekeringan diatas manakah yang menunjukkan pernyataan


umum ?
2. Dalam teks eksplanasi Kekeringan diatas, coba sebutkan konjungsi eksternal ?
3. Apa yang kamu ketahui tentang klausa simpleks ? Dan berikan contohnya ?
4. Apa tujuan penulisan dari teks eksplanasi ?
5. Sebutkan ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks eksplanasi ?

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 7


3
PETA KONSEP

Sumber : Dokumentasi penulis


Peta konsep 4.1 Teks eksplanasi

Meneroka Materi Bahasa Indonesia XI 7


4

Anda mungkin juga menyukai