(22des) Perawatan Pasien Dalam Kondisi Terminal Dan Home Care - Dr. Lucy
(22des) Perawatan Pasien Dalam Kondisi Terminal Dan Home Care - Dr. Lucy
1. Fase Prediagnostik
Terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor risiko
penyakit.
2. Fase Akut
Terpusat pada kondisi krisis. Pasien dihadapkan
pada serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi
medis, interpersonal, maupun psikologis.
3. Fase Kronis
Pasien bertempur dengan penyakit dan
pengobatannya.
4. Fase Terminal
Dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya
kemungkinan, tetapi pasti terjadi
Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis
tidak stabil,yang memerlukan perawatan
intensif ,dengan bantuan alat2 ventilasi
,monitoring, dan obat2 vasoakif.
Misalnya pasien bedah kardiotorak,atau
pasien shock septik.
Pasien Prioritas 2
Pasien ini memerlukan pemantauan di ICU.
Pasien ini berisiko sehingga memerlukan
terapi segera,karenanya pemantauan intensif
menggunakan metoda seperti pulmonary
arteri cateteter sangat menolong.
Misalnya pada pasien penyakit
jantung,paru,ginjal, setelah mengalami
pembedahan mayor.
Pasien Prioritas 3
Pasien kelompok ini sakit kritis dan tidak stabil,
dimana status kesehatan sebelumnya,penyakit
yang mendasarinya atau penyakit akutnya, baik
masing2 atau kombinasinya,kecil kemungkinan
sembuh dan atau mendapat manfaat dari terapi
ICU.
1. Denial (menolak)
Pada tahap ini individu menyangkal & bertindak seperti tidak
terjadi sesuatu, dia mengingkari bahwa dirinya dalam kondisi
terminal.
Pernyataan seperti tidak mungkin, hal ini tidak akan terjadi
pada saya, saya tidak akan mati karena kondisi ini umum
dilontarkan pasien.
5-9 tahun
Mengerti bahwa titik akhir orang yang mati dapat
dihindari.
9-12 tahun
Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan
dan tidak dapat dihindari, dapat mengekspresikan
ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang
tua atau dewasa lainnya.
12-18 tahun
Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadang-
kadang memikirkan tentang kematian yang dikaitkan
dengan sikap religi.
18-45 tahun
Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh
religi dan keyakinan
45-65 tahun
Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian
merupakan puncak kecemasan
1. Problem Oksigenisasi
Respirasi irregular, cepat atau lambat, sirkulasi perifer
menurun, perubahan mental; agitasi-gelisah, tekanan
darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, nadi ireguler.
4. Problem suhu
Ekstremitas dingin, menyebabkan harus memakai
selimut/penghangat
5. Problem Sensori
Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat
mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada
kornea, kemampuan konsentrasi menurun, pendengaran
berkurang, sensasi menurun.
6. Problem nyeri
Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri
dilakukan secara intra vena, pasien harus selalu
didampingi untuk menurunkan kecemasan dan
meningkatkan kenyaman.
9. Perubahan Sosial-Spiritual
Pasien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi
terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat
memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap
penderitaan.
Inti Tatalaksana
Inti dari penanganan pasien yang menghadapi
kondisi terminal adalah memberikan
perawatan yang tepat seperti memberikan
perhatian yang lebih terhadap pasien
sehingga pasien dan keluaga lebih sabar dan
ikhlas dalam menghadapi kondisi yang
dihadapi.
Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap
terminal akhir hidup di rumah sakit antara lain :