Anda di halaman 1dari 2

Calonarang Ritual Unik dari Bali

Oleh: Aprillita Permatasari P

Indonesia, negeri dengan sejuta pesonanya ini memang tidak akan pernah habis
mempertontonkan keindahannya. Dikaruniai alam subur yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke membuat Indonesia memilki banyak keragaman suku,budaya, dan bahasa. Setiap
daerah memiliki sukunya tersendiri. Salah satunya adalah pulau dewata Bali. Pulau bali
memang sangat terkenal akan pantai indahnya serta tarian kecak dan pendetnya. Selain tarian
tersebut ada juga pentas seni yang disebut calonarang.Pentas seni ini bersifat spiritual namun
hal itulah yang menjadi daya tariknya.

Pentas seni calonarang ini lazimnya dilakukan di pura dalem (pura tempat
berstananya Dewa Siwa dan istrinya Dewi Durga). Pementasan drama tari ini pun dilakukan
pada tengah malam, tanpa nyala lampu sedikit pun, di pinggir kuburan dekat pura Dalem.
Sehingga bisa dibayangkan horornya menonton pementasan drama tari ini, apalagi dengan
adegan-adegan tertentu yang mampu membuat bulu kuduk berdiri. Namun pementasan drama
tari ini selalu ditunggu masyarakat Bali karena mampu memberikan hiburan yang menaikkan
adrenalin dan menjadi salah satu prasyarat spiritual dalam menutup upacara Odalan di pura
Dalem.
Dikutip dari wikipedia, pentas seni calonarang diilhami dari kisah Calon Arang yang
merupakan seorang tokoh dalam cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12. Diceritakan
bahwa Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil
panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Ia mempunyai seorang puteri
bernama Ratna Manggali, yang meskipun cantik, tidak dapat mendapatkan seorang suami
karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang dihadapi puterinya, Calon
Arang marah dan ia pun berniat membalas dendam dengan menculik seorang gadis muda.
Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari
berikutnya, banjir besar melanda desa tersebut dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit
pun muncul.
Raja Erlangga yang mengetahui hal tersebut kemudian meminta bantuan
penasehatnya, Empu Baradah untuk mengatasi masalah ini. Empu Baradah lalu mengirimkan
seorang muridnya bernama Empu Bahula untuk dinikahkan kepada Ratna. Keduanya
menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam, dan keadaan
pun kembali normal.
Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Pada suatu hari,
buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu Baradah. Saat
Calon Arang mengetahui bahwa bukunya telah dicuri, ia menjadi marah dan memutuskan
untuk melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi Durga, Calon Arang pun kalah. Sejak ia
dikalahkan, desa tersebut pun aman dari ancaman ilmu hitam Calon Arang.
Dalam drama tari calonarang salah satu adegan yang dipentaskan adalah adegan
kematian secara live oleh salah seorang penari khusus. Penari yang mementaskan adegan ini
adalah seseorang yang memang memiliki kelebihan (taksu) tertentu, sebab konon penari ini
memang betul-betul meninggal pada saat pentas, namun kemudian dihidupkan kembali
pada adegan lainnya. Jika apes, penari ini bisa tidak bangun lagi alias meninggal betulan!
Dalam masyarakat bali kisah kematian betulan penari yang meninggal atau yang biasa
disebut bangke matah dianggap hal lumrah, sebab si penari memang sudah ditunjuk oleh
Tuhan dan jika setiap saat nyawanya hilang akibat kerja luhur/suci ini, maka ia pun telah siap.
Keluarga dan handai taulan tidak pernah meributkan atau mempermasalahkannya sebab
meninggal akibat menari spiritual sejenis ini, dianggap sebagai pengorbanan suci (yadnya).
Kisah mistis lainnya dalam drama tari ini adalah adegan para murid yang mempelajari
ilmu hitam dengan gurunya yaitu Si Calon Arang. Para penari ini benar-benar mengalami
kesurupan seperti para murid ilmu hitam yang nyata. Adegan ini pun mengundang para
leak atau manusia yang suka dengan ilmu hitam untuk datang, sehingga adalah hal lumrah
terjadi pemandangan mistis, di mana terjadi bola-bola api yang meluncur di sekitar kuburan
atau yang disebut perang api. Bola-bola api yang meluncur di udara itu diyakini sebagai
wujud lain dari leak. Bola-bola api ini dapat dilihat dengan mata telanjang oleh para
penonton, dan sampai saat ini belum didengar kabar dapat melukai penonton. Bola api hanya
berperang dengan sesama bola api lainnya.
Ada juga larangan bagi penonton yaitu tidak boleh pulang ditengah drama tari ini.
Pementasan ini biasa dilakukan dari pukul 8 malam dan berakhir pada pukul 4 atau 5 pagi
kalau kita pulang ditengah pementasan maka si penonton harus siap dicegat leak.
Sangat menarik bukan menonton pertunjukan calonarang ini. Pementasan ini biasa
dilakukan saat puncak upacara besar "Piodalan Ageng". Nah, tertarik menonton drama tari
ini?

Anda mungkin juga menyukai