Anda di halaman 1dari 46

PENGELOLAAN REAGEN

No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.29 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Penyimpanan reagen yang benar dapat menjaga kualitas dan mutu
reagen tersebut, sehingga dapat mendukung hasil pemeriksaan
laboratorium yang lebih akurat
2.Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas laborat dalam melakukan penyimpanan
reagen.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Pedoman good laboratory practice

5.Prosedur Alat dan Bahan


1. Buku pencatatan masuk keluar reagen
2. Kartu stok
3. Botol coklat
4. Lemari reagensia
6.Langkah-langkah 1. Menggunakan kaidah pertama masuk pertama keluar (FIFO)
first in first out yaitu reagen yang lebih dulu masuk persediaan
harus digunakan lebih dahulu
2. Menggunakan reagen yang mempunyai masa kadaluwarsa
pendek untuk dipakai terlebih dahulu. (FEFO) first expire first
out guna menjamin barang tidak rusak akibat penyimpanan
lama
3. Menyimpan larutan berwarna dan larutan organik dalam botol
coklat
4. Menempatkan reagen pada tempat yang steril
5. Menyimpan reagen pada tempat yang tidak terkena sinar
matahari langsung
6. Membuat kartu stok pemakaian reagen
7.Bagan Alir
Menggunakan
metode FIFO/FEFO

Pada tetesan darah pertama tambahkan 1 tetes


Anti B

Menyimpan larutan berwarna dan larutan organic


dalam botol coklat

Menenpatkan reagen pada tempat yang steril

Menyimpan reagen pada tempat yang tidak


terkena matahari langsung

Membuat kartu stok


pemakaian reagen

8.Hal-hal yang Pencatatan tanggal masuknya reagensia


perlu diperhatikan
9.Unit Terkait Bagian logistik

10.Dokumen terkait Pencatatan permintaan reagensia dan barang

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PEMANTAUAN PELAKSANAAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.30 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium
adalah kegiatan memonitor petugas dalam melaksanakan
pemeriksaan laboratorium berdasarkan prosedur yang telah
ditetapkan
2.Tujuan 1. Agar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan standart yang
telah ditetapkan
2. Agar pasien terjamin keamanan dan keselamatannya
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Buku Acuan Standart Pelayanan Laboratorium Puskesmas

5.Prosedur Form penilaian Pemantauan prosedur pem. Laboratorium

6.Langkah-langkah 1. Melakukan pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan


laboratorium
2. Membuat instrumen penilaian Pemantauan pelaksanaan
prosedur pemeriksaan laboratorium
3. Merencanakan jadwal Pemantauan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan laboratorium
4. Melakukan pembagian tugas antar anggota dalam melakukan
Pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium
5. Melaksanakan kegiatan Pemantauan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan laboratorium sesuai dengan rencana
pelaksanaan
6. Mengisi instrumen pemantauan berdasarkan hasil
pengamatan
7. Menyimpulkan hasil Pemantauan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan laboratorium
8. Melaporkan hasil pemantauan kepada Kepala Puskesmas
9. Mendokumentasikan hasil pemantauan
10. Menerima laporan hasil pemantauan dari tim mutu
Puskesmas
11. Meminta untuk mensosialisasikan hasil pemantauan kepada
petugas yang bersangkutan
12. Mensosialisasikan hasil pemantauan pada minilokakarya
yang dilaksanakan setiap bulan

7.Bagan Alir
Pelaksanaan pemantauan pemeriksaan
prosedur pemeriksaan laboratorium

Menbuat instrument penilaian pemantauan


prosedur pemeriksaan Lab

Merencanakan jadwal penilaian

Melakukan pembagian tugas antar anggota


dalam melakukan Pemantauan pelaksanaan
prosedur pemeriksaan laboratorium

Melaksanakan kegiatan Pemantauan


pelaksanaan prosedur pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan rencana
pelaksanaan

Membuat kartu stok


pemakaian reagen
8.Hal-hal yang Pencatatan tanggal masuknya reagensia
perlu diperhatikan
9.Unit Terkait Bagian logistik

10.Dokumen terkait Pencatatan permintaan reagensia dan barang

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
REAGENSIA
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.31 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Penyimpanan dan distribusi reagen adalah merupakan kegiatan dalam
melakukan pengendalian reagen meliputi : penerimaan penyimpanan
pendistribusian reagen
2.Tujuan Untuk mengawasi operasional Laboratorium agar mendapatkan hasil
yang optimal dan berkualitas
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Pedoman praktek laboratorium yang benar DEPKES RI 2008

5.Prosedur Alat dan bahan


Alat
1. Kartu stock reagensia
2. ATK
Bahan
1. Reagensia

6.Langkah-langkah 6.1 Penerimaan reagensia


1. Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang
2. Memeriksa keadaan kemasan reagensia . Kemasan reagensia
dalam keadaan tersegel, tidak terbuka dan tidak rusak maupun
robek
3.Reagen yang datang diperiksa tanggal kadaluarsa
6.2 Penyimpanan reagensia
1. Reagensia yang datang diperiksa tanggal kadaluarsa dan
disimpan sesuai prosedur penyimpanan yang tertera dalam
kemasan reagen
2. Kulkas tempat penyimpanan reagensia harus selalu diperiksa
suhunya agar sesuai dengan syarat penyimpanan reagen,
dengan cara :
a. Letakkan thermometer dalam kulkas
b. Atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam
penyimpanan reagen
c. Usahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup
d. Catat suhu setiap hari dalam checklist pemantauan suhu
e. Bersihkan kulkas setiap 2 bulan

7.Bagan Alir
Petugas memeriksa
daftar reagen yang
datang

Reagen yang datang diperiksa tanggal kadaluarsa

Kulkas tempat penyimpanan reagensia harus


selalu di periksa suhunya

Kulkas harus dibersihkan


tiap 2 bulan sekali

8.Hal-hal yang Pencatatan tanggal masuknya reagensia


perlu di perhatikan
9.Unit Terkait Bagian logistik

10.Dokumen terkait Pencatatan permintaan reagensia dan barang

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PEMANTAUAN WAKTU
PENYAMPAIAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PASIEN URGEN (CYTO)
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.32 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-4

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan laboratorium yang
telah diperiksa oleh petugas laboratorium untuk pasien urgen (cito )
dalam kegiatan pelayanan laboratorium
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk digunakan sebagai
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan
dalam suatu tindakan untuk peningkatan pelayana laboratorium
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Pedoman praktek laboratorium yang benar DEPKES RI 2008

5.Prosedur Alat dan Bahan


1. Formulir permintaan Pemeriksaan Laboratorium
2. Formulir hasil laboratorium
6.Langkah-langkah Tertulis :
1. Laporkan hasil pemeriksaan dengan menyerahkan hasil tertulis
kepada bagian yang menangani pasien
2. Cocokkan identitas hasil dengan identitas pasien di bagian yang
menangani pasien
3. Periksa kembali pemeriksaan laboratorium yang diminta
4. Tulis bukti pelaporan hasil yang diterima : nama, paraf dan
waktu pada buku serah terima hasil pemeriksaan laboratorium
Via Telepon :
1. Laporkan hasil pemeriksaan dengan membacakan hasil yang
telah diperiksa lewat telepon
2. Menanyakan keberadaan pasien
3. Membacakan hasil pemeriksaan laboratorium dan nilai rujukan
dengan benar kepada penerima telepon yang menangani pasien
tersebut
4. Meminta penerima telepon untuk membaca ulang dengan benar
5. Menulis di buku serah terima hasil pemeriksaan laboratorium
(hasil lewat talepon) : nama, paraf dan waktu pembacaan
6. Dokter atau petugas laboratorium, radiologi dan perawatan yang
melakukan pemeriksaan laboratorium menyampaikan hasil
kritis. Bila tidak bias dihubungi, dokter atau petugas
laboratorium, radiologi dan perawatan yang melakukan
pemeriksaan laboratorium langssung menghubungi dokter atau
perawat unit jalan dan unit gawat darurat
7. Dokter atau petugas yang melaporkan hasil urgen (cito)
mencatat tanggal dan waktu menelepon, nama lengkap petgas
kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap yang menelepon
8. Dokter atau perawat yang menerima hasil kritis menggunakan
tekhnik komunikasi verbal tulis ( write back ) atau baca ( red
back ) atau konfirmasi (confirmation ) atau proses pelaporanini
ditulis didalam rekam medis ( form catatan perkembangan
terintegrasi )
9. Dokter atau perawat yang menerima laporan hasil urgen(cito)
langsung menghubungi yang merawat pasien
Penerima pesan boleh tidak melakukan pembacaan kembali (red
back) bila tidak memungkinkan seperti di kamar situasi gawat
darurat di IGD
7.Bagan Alir
Petugas melaporkan
hasil secara tertulis

Cocokkan identitas pasien di bagian yang


menangani pasien

Periksa kembali pemriksaan yang diminta

Tulis bukti pelaporan hasil yang


diterima:nama,paraf dan waktu

Laporkan hasil via telepon

Menanyakan keberadaan pasien

Membacakan hasil pemeriksaan dan nilai rujukan


dengan benar kepada penerima telepon

Meminta penerima telepon untik membaca ulang

Menulis di buku serah terima hasil pemeriksaan


lab nama, paraf dan waktu pembacaan
Petugas menyampaikan nilai kritis

Petugas yang melaporkan hasil mencatat tanggal


dan waktu menelepon

Petugas yang menerima laporan


hasil urgen langsung menghubungi
yang menangani pasien

8.Hal-hal yang Penyampaian hasil yang benar dan sekasama


perlu diperhatikan
9.Unit Terkait Laboratorium

10.Dokumen terkait Pencatatan permintaan reagensia dan barang

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PELAPORAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KRITIS
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.33 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

HALAMAN : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Nilai kritis merupakan nilai dari hasil pemeriksaan laboratorium yang
bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan pasien dalam kondisi
yang serius atau mengancam jiwa pasien.
2.Tujuan Memberikan laporan formal ke dokter penanggung jawab
( DPJP) perawat jaga ruangan tentang hasil kritis.
Mendokumentasikan komunikasi hasil kritis tersebut.

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016


tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas

5.Prosedur Alat
- Stabilo
6.Langkah-langkah
KRITERIA LAPORAN HASIL KRITIS
1. Tiap hasil pemeriksaan laboratorium yang termasuk kategori
kritis (lampiran)
2. Hasil pemeriksaan kritis yang dilaporkan hanya pemeriksaan
yang diminta saja.

CARA PELAPORAN
1. Petugas laboratorium melaporkan hasil pemeriksaan yang
masuk kategori kritis ke dokter patologi klinik.
2. Setelah dilakukan validasi dan verifikasi, petugas laboratorium
menyampaikan hasil pemeriksaan yang termasuk kategori kritis
ke dokter penanggung jawab (DPJP).
3. Laporan hasil kritis disampaikan via telepon/lisan.
4. Bila tidak ada dokter penanggung jawab/dokter tersebut tidak
bisa dihubungi, petugas laboratorium menghubungi perawat jaga
tempat pasien dirawat atau poli tempat pasien berobat.
5. Pada lembar hasil pemeriksaan, hasil yang kritis diberi tanda
stabilo.
6. Laporan hasil kritis didokumentasikan di buku laporan hasil
kritis.

WAKTU PELAPORAN
1. Hasil laboratorium yang masuk kategori nilai kritis dilaporkan
ke dokter penanggung jawab/perawat maksimal 5 menit setelah
hasil terdeteksi kategori nilai kritis.

7.Bagan Alir
Petugas melaporkan hasil
pemeriksaan yang masuk kategori
kritis

Setelah dilakukan validasi dan verifikasi,petugas


lab menyampaikan hasil ke DPJP

Laporan lab kritis disampai via telp/lisan

Bila tidak ada DPJP,maka petugas menyampaikan


kepada perawat jaga

Pada lembar hasil pemeriksaan,hasil yang kritis


diberi stabilo

Laporan hasil kritis didokumentasikan


pada buku hasil kritis
8.Hal-hal yang Kriteria hasil kritis, cara pelaporan dan waktu pelaporan
perlu di perhatikan
9.Unit Terkait Dokter Penanggung Jawab Pasien atau perawat pasien

10.Dokumen terkait Formulir pemeriksaan Laboratorium

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGENDALIAN MUTU

No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.34 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan kepatan
hasil pemeriksaan laboratorium
2.Tujuan Untuk mendapatkan hasil laboratorium yang tepat dan teliti

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016


tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas

5.Prosedur

6.Langkah-langkah 1. Petugas mendapatkan pendidikan dan pelatihan baik didalam


laboratorium maupun diluar laboratorium
2. Petugas melaksanakan kegiatan pementapan mutu internal pada
seluruh proses pemeriksaan laboratorium mulai dari persiapan
pasien sampai pencatatan dan pelaporan hasil
3. Petugas mengikuti program pemantapan mutu eksternal
4. Petugas melakukan validasi hasil melalui pemeriksaan cross check
5. Petugas melaksanakan keamanan laboratorium untuk melindungi
petugas dan masyarakat sekitar dari resiko penyakit dan gangguan
kesehatan akibat dari kegiatan pemeriksaan laboratorium
6. Petugas melaksanakan praktek laboratorium secara benar untuk
mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik
7.Bagan Alir
Petugas menndapatkan
pendidikan dan pelatihan

Petugas melakukan kegiatan pemantapan mutu


internal

Petugas mengikuti pemantapan mutu eksternal

Petugas melakukan validasi hasil

Petugas melakukan keamanan laboratorium untuk


melindungi petugas dan masyarakat

Petugas melakukan praktek


laboratorium secara baik dan benar

8.Hal-hal yang
perlu di perhatikan
9.Unit Terkait Analis laboratorium

10.Dokumen terkait

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
RUJUKAN LABORATORIUM

No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.35 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Rujukan laboratorium adalah tata cara penyimpanan dan pengemasn
specimen untuk dikirim ke laboratorium rujukan
2.Tujuan Untuk menjamin mutu hasil pemeriksaan

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016


tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Pernkes RI No. 37 Tahun 2012

5.Prosedur Alat
Alat tulis
6.Langkah-langkah Pengiriman specimen ke laboratorium rujukan dilakukanpada tes
tertentu, yang fasilitas pemeriksaannya tidak tersedia, ada 2 prosedur
1. Prosedur Klinis
a. Petugas mengemas dan menyimpan specimen dengan 3 lapis :
- Wadah kedap air
- Wadah kedap air dengan bantalan absorban
- Wadah yang melindungi dari pengaruh luar
b. Petugas mengemas dengan memperhatikan beberapa aspek :
- Sterilitas
- Kontaminasi penularan penyakit
- Suhu ( sesuai jenis pemeriksaan yang diminta )
2. Prosedur Adminstrasi
a. Petugas mengisi formulir rujukan yang meliputi ;
- No. surat
- Jaminan Kesehatan
- Identitas Pasien
- Jenis pemeriksaan yang diminta
- Jenis specimen
- Diagnosa sementara
b. Petugas mencatat informasi yang didapat dari buku register
c. Petugas mengirim surat rujukan ke alamat tujuan bersama
specimen, lembaran kedua sebagai arsip
7.Bagan Alir
Prosedur Prosedur Mengemas
rujukan klinis wadah kedap
air

Prosedur Wadah dengan


administrasi bantalan
absorban

Mengisi formulir Wadah pelindung


dengan identitas dari matahari

Mencatat informasi

Mengirim rujukan/
specimen
8.Hal-hal yang Prosedur tekhnis dan administrasi
perlu di perhatikan
9.Unit Terkait Analis laboratorium

10.Dokumen terkait Buku register dan surat rujukan

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
SOP MONITORING, HASIL
MONITORING, RAPAT-RAPAT
MENGENAI MONITORING
PELAKSANAAN PELAYANAN
LABORATORIUM
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.36 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara saksama suatu
keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu
dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh
dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam
mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menemukan kesalahan
sedini mungkin sehingga mengurangi resiko yang lebih besar dan
melakukan tindajan modifikasi terhadap kegiatan apabilah hasil
monitorin mengharuskan untuk itu.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Permenkes Nomor 5 tahun 2014

5.Prosedur Alat
Alat tulis
6.Langkah-langkah 1) Petugas menentukan tujuan evaluasi ketetapan waktu
sasarandan tempat pelaksanaan dengan merumuskan masalah.
2) Petugas menentukan jenis pemeriksaan yang akan dimonitorin.
3) Petugas menentukan model evaluasi sesuai dengan tujuan
pemantauan.
4) Petugas merencanakan personal evaluasi
7.Bagan Alir

Petugas
Menentukan jenis Menentukan
menentukanketeta
pemeriksaa model evaluasi
pan waktu

Merencanakan
personal evaluasi

8.Hal-hal yang perlu 1. Loket


di perhatikan
2. Kamar Obat
9.Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Loket
10.Dokumen terkait 1) Buku register pasien Poli Umum
2) Buku register rujukan eksternal
3) Form rujukan pasien UMUM, BPJS-JKN atau JAMKESMAS

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PERBAIKAN ALAT
LABORATORIUM
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.37 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Perbakan seluruh peralatan yang ada di laboratorium baik medis dan non
medis
2.Tujuan Agar perbaikan peralatan baik medis dan non medis di laboratorium
dapat dilakukan dengan cepat dan sesuai dengan standar
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi

5.Prosedur Alat
Alat tulis
6.Langkah-langkah 1. Kordinator ruangan mengisi blangko perbaikan alat dan
melaporkan kerusakan peralatan yang perlu diperbaiki kepada
penanggung jawab sarana prasarana puskesmas.
2. Penanggung jawab inventaris akan melakukan pengecekan
peralatan tersebut masih bisa diprbaiki atau tidak. Termasuk biaya
yang diperlukan dan kemungkinan perlu menunjuk pihak luar
untuk pelaksanaan perbaikan selanjutnya.
3. Bila kegiatan perbaikan tersebut memerlukan biaya, penanggung
jawab inventaris terlebih dahulu melaporkan kepada pimpinan
puskesmas untuk mendapatkan persetujuan.
4. Pimpinan puskesmas akan memberikan pertimbangan tentang
perbaikan alat tersebut, apakah dapat dilakukan perbaikan oleh
bagian pemeliharaan puskesmas atau perbaikan dengan pihak
ketiga.
5. Petugas atau pihak luar segera melakukan perbaikan peralatan di
laboratorium yang mengalami kerusakan.
6. Jika alat yang rusak akan dibawa oleh petugas, maka petugas
inventaris akan membuat catatan bahwa alat sedang dalam
perbaikan.
7. Setelah selesai perbaikan petugas segera mengembalikan alat
yang sudah diperbaiki ke laboratorium dan meminta tanda tangan
kordinator laboratorium sebagai bukti bahwa perbaikan alat sudah
selesai di lakukan
7.Bagan Alir
Koordinator mengisi
blanko perbaikan
alat

Petugas inventaris melakukan


pengecekan peralatan

Petugas inventaris melaporkan


kepada kepala puskesmas

Kepala puskesmas melakukan


pertimbangan

Jika alat yang rusak akan dibawa


petugas perbaikan maka petugas
inventaris akan membuat catatan

Setelah selesai perbaikan petugas


segera mengembalikan alat yang
sudah diperbaiki ke laboratorium
8.Hal-hal yang perlu 1. Loket
di perhatikan
2. Kamar Obat
9.Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Laboratorium

10.Dokumen terkait Buku Inventaris Barang

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENANGANAN DAN
PEMBUANGAN BAHAN
BERBAHAYA
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.38 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya di singakt dengan B3
adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelagsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya
2.Tujuan Sebagai pedoman yang dipergunakan dalam penanganan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga tidak membahayakan bagi siapa
saja yang berhubungan dengan bahan tersebut
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi 1. Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat kesehatan
Masyarakat
2. Permenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelengaraan
Laboratorium Puskesmas
3. UU No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan limbah Berbahaya dan
Beracun
5. PMK-RI No. 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan
pasien

5.Prosedur Alat
Alat tulis
6.Langkah-langkah Penanganan limbah infeksius / limbah di laboratorium
1. Limbah infeksius masuk dalam kantong plastic hitam bertuliskan
sampah medis . Limbah non infeksius dimasukkan dalam tempat
sampah bertuliskan non medis
2. Limbah dimusnahkan di insenerator setiap hari
3. Limbah cair akan dibuang ditempat pencucian, limbah ditampung
seftic tank (dalam tanah)
Prosedur penanganan limbah benda tajam
1. Limbah benda tajam dibuang kedalam wadah khusus seftibox
2. Limbah dikirim ke RSU Djasamen saragih untuk di musnahkan di
insenerator oleh pihak ketiga

7.Bagan Alir
Limbah infeksius
dimasukkan dalam
kantong plastik

Limbah dimusnahkan dalam


insenerator

Limbah cair dibuang dalam


seftictank

Limbah tajam dimasukkan


dalam seftibox
8.Hal-hal yang perlu Perhatikan jenis jenis limbah
di perhatikan
9.Unit Terkait 1. Instalasi farmasi
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Puskesmas
3. Instalasi pemeliharaan sanitasi Lingkungan puskesmas
4.Laboratorium

10.Dokumen terkait 1. Cheklist identifikasi limbah berbahaya


2. Formulir berita acara pemusnahan limbah berbahaya
3. Formulir berita acara serah terima limbah ber bahaya
11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGENDALIAN MUTU
PELAYANAN LABORATORIUM
(KONTROL KUALITAS INTERNAL)
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.39 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian - Pengendalian Mutu Pelayanan Laboratorium adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan dan dirancang untuk memantau suatu pemeriksaan,
dari persiapan penderita, pengambilan bahan, penanganan bahan,
pengiriman, pemeriksaan sampai pengeluaran hasil
- Kontrol Kualitas Internal adalah suatu pengamatan terhadap
penyimpangan atau perbedaan antara hasil-hasil pemeriksaan
tertentu terhadap kontrol dari hari ke hari dalam jangka waktu
tertentu yang dilakukan secara teratur di dalam suatu laboratorium
2.Tujuan Untuk menjamin agar hasil pemeriksaan dapat dipercaya oleh pemeriksa
dan konsumen (dokter dan pasien)
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Kumpulan Makalah Pelatihan Teknis Tenaga Laboratorium Puskesmas
Tingkat Lanjut Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2001, oleh Balai
Laboratorium Kesehatan Semarang, 2001
5.Prosedur Alat dan Bahan
Alat
- Formulir permintaan pemeriksaaan laboratorium
- Formulir hasil pemeriksaaan laboratorium

6.Langkah-langkah 1. Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium


2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas mengambil sampel
4. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
6. Petugas melakukan pemeriksaan ulang
7. Petugas melakukan pemeriksaan tambahan, bila diperlukan
8. Petugas membandingkan hasil pemeriksaan ulang dan hasil
pemeriksaan tambahan dengan hasil pemeriksaan awal
9. Petugas menemukan permasalahan

7.Bagan Alir
Petugas menerima
formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium

Petugas menyiapkan alat dan bahan

Petugas melakukan pemeriksaan


laboratorium

Petugas mencatat hasil pemeriksaan

Petugas melakukan pemeriksaan ulang

Petugas melakukan pemeriksaan


tambahan, bila diperlukan

Petugas membandingkan hasil


pemeriksaan ulang dan hasil pemeriksaan
tambahan dengan hasil pemeriksaan awal

Petugas menemukan
permasalahan

8.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
9.Unit Terkait 1. Instalasi farmasi
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Puskesmas
3. Instalasi pemeliharaan sanitasi Lingkungan puskesmas
4.Laboratorium

10.Dokumen terkait Buku register laboratorium

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
DAFTAR TILIK

KEGIATAN
YA TIDAK TIDAK BERLAKU
NO.
APAKAH?
1. Petugas menerima formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas mengambil sampel
4. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
6. Petugas melakukan pemeriksaan ulang
7. Petugas melakukan pemeriksaan tambahan, bila
diperlukan
8. Petugas membandingkan hasil pemeriksaan
ulang dan hasil pemeriksaan tambahan dengan
hasil pemeriksaan awal
9. Petugas menemukan permasalahan
PENGENDALIAN MUTU
PELAYANAN LABORATORIUM
(KONTROL KUALITAS
EKSTERNAL)
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.40 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian - Pengendalian Mutu Pelayanan Laboratorium adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan dan dirancang untuk memantau suatu pemeriksaan,
dari persiapan penderita, pengambilan bahan, penanganan bahan,
pengiriman, pemeriksaan sampai pengeluaran hasil
- Kontrol Kualitas Eksternal adalah suatu pengamatan terhadap
penyimpangan atau perbedaan antara hasil-hasil pemeriksaan apabila
suatu bahan tertentu dianalisa oleh berbagai macam laboratorium
dalam waktu yang telah ditentukan dan hasilnya dapat dibandingkan
secara bersama-sama atau dengan hasil dari satu atau beberapa
laboratorium rujukan
2.Tujuan - Mengetahui secara dini kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi di
dalam proses pemeriksaan bahan dan segera dapat memperbaikinya
- Meningkatkan kesiagaan dan tanggung jawab dari teknisi, sehingga
pengeluaran hasil dapat tepat pada waktunya
- Ketelitian dan ketepatan selalu terpantau dengan baik, sehingga hasil
pemeriksaan dapat dijamin kebenarannya
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Kumpulan Makalah Pelatihan Teknis Tenaga Laboratorium Puskesmas
Tingkat Lanjut Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2001, oleh Balai
Laboratorium Kesehatan Semarang, 2001
5.Prosedur Alat dan Bahan
Alat
- Formulir permintaan pemeriksaaan laboratorium
- Formulir hasil pemeriksaaan laboratorium
6.Langkah-langkah 1. Petugas menerima formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas mengambil sampel
4. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
6. Petugas mengirimkan sampel ke supervisor
7. Supervisor melakukan pemeriksaan laboratorium
8. Petugas menerima hasil pemeriksaan banding
9. Petugas mendapatkan bimbingan bila dari hasil supervisi terdapat
kesalahan pemeriksaan

7.Bagan Alir
Petugas menerima
formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium

Petugas menyiapkan alat dan bahan

Petugas mengambil sampel

Petugas melakukan pemeriksaan


laboratorium

Petugas mencatat hasil pemeriksaan

Petugas mengirimkan sampel ke


supervisor

Supervisor melakukan pemeriksaan


laboratorium
Petugas menerima hasil pemeriksaan
banding

Petugas mendapatkan bimbingan


bila dari hasil supervisi terdapat
kesalahan pemeriksaan

8.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
9.Unit Terkait 1. Instalasi farmasi
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Puskesmas
3. Instalasi pemeliharaan sanitasi Lingkungan puskesmas
4.Laboratorium

10.Dokumen terkait - Buku register laboratorium


- Buku kunjungan supervisi
- Buku tamu puskesmas
11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
DAFTAR TILIK

KEGIATAN
YA TIDAK TIDAK BERLAKU
NO.
APAKAH?
1. Petugas menerima formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
2. Petugas menyiapkan alat dan bahan
3. Petugas mengambil sampel
4. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan
6. Petugas mengirimkan sampel ke supervisor
7. Petugas menerima hasil pemeriksaan banding
8. Petugas mendapatkan bimbingan bila dari hasil
supervisi terdapat kesalahan pemeriksaan
PENERAPAN MANAJEMEN
RISIKO LABORATORIUM
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.41 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Manajemen risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan suatu
kejadian dan konsekwensinya (ISO, 2008).
2.Tujuan Mewujudkan pengelolaan laboratorium yang berkualias dengan
mengidentifikasi dan menganalisis risiko serta mengelola
konsekuensinya.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi

5.Prosedur
6.Langkah-langkah

Identifikasi Evaluasi Risiko Tindak Lanjut


Risiko Risiko

Status Risiko Peta/ Profil Rangkin


Risiko g risiko

Kemung Dampak
- kinan
Belum 1,0 100 100 Tinggi Rekruitmen
tersedianya Diklat
tenaga Pembinaan
laboran Penempatan
/teknisi lab
Belum ada 1,0 50 50 Sedang Rekruitmen
yang Diklat
memiliki Pembinaan
kompetensi Penempatan
kepala
laboratorium
Belum 0,5 100 50 Sedang Penetapan
adanya pengelolaan
komitmen laboratorium
kuat untuk sbg
mengelola indikator
laboratorium kinerja
secara petugas
profesional Review
kinerja
Reward/
punisment

Belum 1,0 100 100 Tinggi Membentuk


tertatanya unit
lembaga
laboratorium
7.Bagan Alir

8.Hal-hal yang perlu


di perhatikan
9.Unit Terkait Laboratorium

10.Dokumen terkait

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
EVALUASI TERHADAP RENTANG
NILAI
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.42 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan terhadap suatu indikator

2.Tujuan Untuk mengetahui kwalitas kerja suatu alat pemeriksaan Laboratorium

3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016


tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi Permenkes N0. 37 tahun 2012 tentang Penyelengaraan laboratorium
Puskesmas
5.Prosedur Alat dan Bahan
Alat
- Aalat tulis Kantor
- Alat pemeriksaan laboratorium
Bahan
Bahan pemeriksaan Laboratorium
6.Langkah-langkah 1. Rentang nilai yang sudah ditetapkan harus di evaluasi dan di revisi
2. Evaluasi dan revisi rentang nilai rujukan dilakukan jika terjadi
pergantian merek alat pemeriksaan laboratorium

7.Bagan Alir
Rentang nilai yang sudah
ditetapkan harus di evaluasi
dan di revisi

Evaluasi dan revisi rentang nilai rujukan


dilakukan njika terjadi pergantian merek
alat pemeriksaan laboratorium
8.Hal-hal yang perlu Merek alat pemeriksaan laboratorium
di perhatikan
9.Unit Terkait 1. Poli Umum

10.Dokumen terkait Formulir hasil pemeriksaan laboratorium

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
ORIENTASI PROSEDUR DAN
PRAKTEK KESELAMATAN /
KEAMANAN LABORATORIUM
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.43 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-3

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Kecelakaan kerja sering terjadi di laboratorium, untuk mencegah
timbulnya bahaya yang lebih luas maka di butuhkan orientasi dan
praktek keamanan kerja
2.Tujuan Untuk penenganan timbulnyakecelakaan di laboratorim, menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi 1. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 298/MENKES/SK/III/2008 tentang pedoman
Akreditasi laboratorium Keseshatan
3. Kepmenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas
4. PP No. 101 tahun 2014 tentang pengeloaan limbah B3
5. Permenkes RI No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
6. UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengeloaan
lingkungan hidup
7. PMK RI No 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan pasien
8. Pedoman kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium kesehatan
tahun 2003
5.Prosedur

6.Langkah-langkah 1. Kepala Puskesmas membentuk Tim pelaksana K3 di Laboratorium


2. Tim K3 membuat rencana orientasi prosedur / praktekkeselamatan
kerja di Laboratorium
3. Tim K3 melaporkan kepada kepala Puskesmaspelaksanaan pelatiha
K3 laboratorium
4. Tim K3 memberikan orientasi prosedur keselamatan kepada petugas
laboratorium
5. Tim K3 memberikan orientasi praktek keselamatan kerja kepada
petugas laboratorium
6. Tim K3 membuat laporan bukti pelaksanaan orientasi
7. Tim K3 melaporkan kepada kepala puskesmas hasil pelaksanaan
orientasi pelatihan prosedur dan praktek keselamatan kerja
8. Tim K3 memantau pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium
9. Tim K3 melakukan evaluasi secara berkala pelaksanaan keselamatan
dan kesehatan kerja di laboratorium secara berkala melalui daftar
tilik
10. Tim K3 menyusun jadwal kegiatan orientasi secara berkala

7.Bagan Alir
Kepala puskesmas membentuk tim
pelaksana K3 di laboratorium

Tim K3 laboratorium membuat rencana orientasi


prosedur/praktek keselamatan kerja

Tim K3 melaporkan kepada kepala puskesmas


pelaksaan pelatihan K3 laboratorium

Tim K3 memberikan orientasi prosedur


keselamatan kepada petugas laboratorium

Tim K3 memberikan orientasi praktek


keselamatan kerja kepada petugas laboratorium

Tim K3 membuat laporan bukti pelaksanaan


orientasi
Tim K3 melaporkan kepada kepala puskesmas
hasil pelaksanaan orientasi pelatihan prosedur dan
praktek keselamatan kerja

Tim K3 memantau pelaksanaan keselamatan dan


kesehatan kerja di laboratorium

Tim K3 melakukan evaluasi secara berkala


pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di
laboratorium secara berkala melalui daftar tilik

Tim K3 menyusun jadwal


kegiatan orientasi secara
berkala

8.Hal-hal yang
perlu diperhatikan
9.Unit Terkait Laboratorium

10.Dokumen terkait

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PELAPORAN PROGRAM
KESELAMATAN DAN PELAPORAN
INSIDEN
No. Dokumen :
090 / SOP / A.3.29 / VI / 2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 13 Juni 2016

Halaman : 1-2

UPTD PUSKESMAS Elfrida L.Sihotang,M.Kes


KARO Nip.197510102003122002
1.Pengertian Pelaporan program keselamatan dan pelaporan insiden adalah kegiatan
yang dilakukan petugas laboratorium untuk memberikan informasi
tentang program keselamatan pasien yang dilakukan di UPTD
Puskesmas Karo
2.Tujuan 1. Agar diketahui kegiatan keselamatan pasien yang dilakukan di unit
laboratorium
2. Untuk dil;akukan evaluasi dan perbaikan
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.02/VI/2016
tentang Jenis-jenis Pelayananan di UPTD Puskesmas Karo Kota
Pematangsiantar
2. SK Kepala UPTD Puskesmas Karo Nomor : 065/SK/A.1.05/VI/2016
tentang Pelaksanaan Program dan Pelayanan di UPTD Puskesmas
Karo Kota Pematangsiantar
4.Referensi 1. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 364/MenKes/SK/III/2003 tentang laboratorium
kesehatan
3. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang pedoman
akreditasi Laboratorium Kesehatan
4. Kepmenkes RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Prosedur Alat dan Bahan

6.Langkah-langkah 1. Melakukan kegiatan keselamatan pasien di unit Laboratorium


2. Bekerja sesuai panduan keselamatan pasien Puskesmas
3. Mencatat semua upaya keselamtan pasien yang telah dilakukan
4. Melaporkan upaya keselamatan pasien di unit Laboratorium
5. Melakukan evaluasi terhadap upaya keselamatan pasien yang telah
dilakukan
6. melakukan perbaikan jika ada yang masih harus diperbaiki
7. Mendokumentasikan tindakan perbaikan dalam buku bukti
pelaksanaan perbaikan
7.Bagan Alir
Melakukan kegiatan keselamatan
pasien di unit Laboratorium

Bekerja sesuai panduan keselamatan pasien


Puskesmas

Mencatat semua upaya keselamtan pasien yang


telah dilakukan

Melaporkan upaya keselamatan pasien di unit


Laboratorium

Melakukan evaluasi terhadap upaya keselamatan


pasien yang telah dilakukan

melakukan perbaikan jika ada yang masih harus


diperbaiki

Mendokumentasikan tindakan perbaikan


dalam buku bukti pelaksanaan
perbaikan

8.Hal-hal yang
perlu diperhatikan
9.Unit Terkait Semua unit pelayanan klinis

10.Dokumen terkait

11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai