Anda di halaman 1dari 4

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUNGA

BROKOLI (Brassica oleracea L. var. Italica) DENGAN METODE


DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan METODE ABTS
(2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat)

Fitriyanti Jumaetri Sami1, Sitti Rahimah1


1Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar

email : fitriyantijumaetri_sami@yahoo.com

ABSTRACT
Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak metanol bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica)
dengan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan metode ABTS (2,2-Azinobis (3-
etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat). Bunga brokoli diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut
metanol. Ekstrak bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) dibuat dalam berbagai konsentrasi dan diuji
aktivitas antioksidannya. Pada metode DPPH diperoleh nilai IC50 sebesar 123,698 ppm dan IC50 vitamin C murni
sebesar 3 ppm sedangkan pada metode ABTS diperoleh nilai IC50 sebesar 32,1292 ppm dan nilai IC50 vitamin C
murni sebesar 6 ppm.
Kata Kunci : Antioksidan, Bunga Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica), metode DPPH dan Metode ABTS

I. PENDAHULUAN suatu kajian mengenai aktivitas antioksidan dengan


A. Latar Belakang metode DPPH dan ABTS.
Radikal bebas adalah suatu senyawa atau Tujuan penelitian ini adalah untuk
molekul yang mengandung satu atau lebih elektron mendapatkan aktivitas antioksidan ekstrak metanol
yang tidak berpasangan pada orbital luarnya. Adanya bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica)
elektron yang tidak berpasangan menyebabkan terhadap radikal bebas DPPH dan ABTS serta metode
senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan yang tepat untuk menentukan aktivitas antioksidan.
dengan cara menyerang dan mengikat elektron Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
molekul yang berada di sekitarnya seperti lipid, informasi antioksidan bunga brokoli kepada
protein maupun DNA (Winarsi, 2007). Antioksidan masyarakat dan para peneliti selanjutnya.
adalah zat yang dapat menangkal atau mencegah
reaksi oksidasi dari radikal bebas. Oksidasi II. METODE PENELITIAN
merupakan suatu reaksi kimia yang mentransfer A. Alat dan Bahan
elektron dari satu zat ke oksidator. Reaksi oksidasi Alat yang digunakan yaitu bejana maserasi,
dapat menghasilkan radikal bebas dan memicu reaksi cawan porselin, gelas ukur, labu terukur 5 ml, 10 ml,
berantai, menyebabkan kerusakan sel dalam tubuh 50 ml, 100 ml, 250 ml, beaker gelas, erlenmeyer, vial,
(Miksusanti dkk, 2012). Sayuran jenis Cruciferae mikropipet, pipet tetes, neraca analitik, tissue,
(family Brassicaceae) merupakan sumber antioksidan aluminium foil, sendok tanduk, batang pengaduk dan
yang berlimpah. Salah satu jenis dari family tersebut spektrofotometer UV-VIS (Agiment Technologies
adalah tanaman brokoli (Brassica oleracea L. var. G1030 AX-DE 017 43058).
Italica). Selain mengkonsumsi suplemen, cara untuk Bahan-bahan yang digunakan yaitu
memenuhi kebutuhan antioksidan yaitu dengan aquadest, metanol absolut, etanol absolut, DPPH,
mengkonsumsi sayuran. Brokoli merupakan salah ABTS, vitamin C murni, ekstrak bunga brokoli
satu jenis sayuran yang memiliki kandungan (Brassica oleracea L. var. Italica).
karotenoid, flavonoid, vitamin A, C, E, tiamin,
riboflavin, betakaroten, lutein dan glutation yang B. Prosedur Penelitian
bersifat antioksidan (Jusuf dan Nelva, 2012). 1. Pengolahan Sampel
Yuliani, (2012), mendapatkan hasil bahwa lutein Bunga brokoli (Brassica oleracea L. var.
yang ada pada tanaman brokoli mempunyai Italica) diambil kemudian dicuci bersih dengan air
antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan kubis, mengalir, ditiriskan lalu diiris halus.
kembang kol dan kecambah. Pada penelitian ini 2. Pembuatan Ekstrak Metanol
dilakukan pengujian antioksidan ekstrak metanol Sampel ditimbang sebanyak 300 gram
bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica). kemudian dimasukkan dalam wadah dan diekstraksi
Adanya kandungan zat aktif tersebut maka diperlukan secara maserasi selama 1 x 24 jam dengan
107
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 2 No.2
menggunakan cairan penyari metanol sambil sesekali menit, lalu diukur serapan dengan spektrofotometri
diaduk, kemudian disaring. Ampas hasil ekstraksi UV-Vis pada panjang gelombang 515 nm.
kemudian diremaserasi lagi. Filtrat yang diperoleh Besarnya persentase pengikatan radikal
dikumpulkan dan dipekatkan dengan ratory bebas dihitung dengan rumus :
evaporator sampai diperoleh ekstrak kental.
( )
% pengikat radikal = x100%
C. Uji Aktivitas Antioksidan
1. Pembuatan Larutan DPPH 0,4 mM Nilai IC50 (50% Inhibitory Concentration) ditentukan
DPPH ditimbang sebanyak 0,01577 g dan dengan analisis probit dari data log konsentrasi
dilarutkan dengan metanol absolut hingga 100 ml dengan probit persentase pengikatan radikal bebas.
dalam labu ukur.
6. Pengukuran Aktivitas Pengikatan Radikal
2. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Bunga bebas DPPH dengan vitamin C murni
Brokoli Pengujian dilakukan dengan memipet
Larutan stok 1000 ppm disiapkan dengan masing-masing 10 l, 12.5 l, 15 l, 17.5 l dan 20
cara ditimbang 50 mg ekstrak kental bunga brokoli l dari larutan stok vitamin C murni 1000 ppm,
dan dilarutkan dengan metanol absolut sambil campuran ditambah 1 ml DPPH 0,4 mM lalu
dihomogenkan, volume akhir dicukupkan metanol dicukupkan volumenya sampai 5 ml dengan metanol
absolut sampai 50 ml dalam labu ukur. absolut sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi
2 ppm, 2.5 ppm, 3 ppm, 3.5 ppm dan 4 ppm,
3. Pembuatan Larutan Stok Vitamin C Murni kemudian dihomogenkan dan dibiarkan selam 30
Larutan stok 1000 ppm disiapkan dengan menit. Selanjutnya serapan diukur dengan
cara menimbang 50 mg vitamin C murni dan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang
dilarutkan dengan metanol absolut, volume akhir 515 nm.
dicukupkan hingga 50 ml labu ukur.
4. Pembuatan larutan stok ABTS 7. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Dengan
a. Larutan a : Ditimbang 7,1015 mg ABTS, Metode ABTS
dilarutkan dalam 5 ml aquadest. Diinkubasi
a. Pengukuran Serapan Larutan Blanko ABTS
selama 12 jam
Larutan ABTS dipipet sebanyak 1 ml dan
b. Larutan b : Ditimbang 3,500 mg K2S2O8,
dicukupkan volumenya sampai 5 ml dengan etanol
dilarutkan dalam 5 ml aquadest. Diinkubasi
absolut dalam labu terukur. Larutan ini kemudian
selama 12 jam
diukur dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang
c. Larutan a dan b dicampur dalam ruang gelap dan
gelombang 750 nm.
cukupkan volumenya dengan etanol absolut
b. Pengukuran Aktivitas Pengikatan Radikal
sampai 25 ml.
bebas ABTS dengan Sampel
Larutan stok sampel ekstrak bunga
5. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Dengan brokoli 1000 ppm dipipet masing-masing 50 l, 100
Metode DPPH l, 150 l, 200 l dan 250 l, campuran ditambah 1
a. Pengukuran serapan Larutan Blanko DPPH ml larutan ABTS lalu dicukupkan volumenya sampai
Larutan DPPH 0,4 mM dipipet sebanyak 1
5 ml dengan etanol absolut sehingga diperoleh larutan
ml dan dicukupkan volumenya sampai 5 ml dengan
dengan konsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm
metanol absolut dalam labu terukur. Larutan ini
dan 50 ppm. Selanjutnya dihomogenkan lalu diukur
kemudian dihomogenkan dan dibiarkan selama 30
serapan dengan spektrofotometri UV-Vis pada
menit, selanjutnya serapan diukur dengan
panjang gelombang 750 nm.
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang
Besarnya daya antioksidan dihitung dengan
515 nm.
rumus :
b. Pengukuran Aktivitas Pengikatan Radikal ( )
bebas DPPH dengan Sampel Daya antioksidan = x 100 %
Pengujian dilakukan dengan cara memipet
masing-masing 400 l, 500 l, 600 l, 700 l dan c. Pengukuran Aktivitas Pengikatan Radikal
800 l dari larutan stok sampel bunga brokoli 1000 bebas ABTS dengan vitamin c murni
ppm, campuran ditambah 1 ml DPPH 0,4 mM lalu Pengujian dilakukan dengan memipet
dicukupkan volumenya sampai 5 ml dengan metanol masing-masing 15 l, 20 l, 25 l, 30 l dan 35 l
absolut sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi dari larutan stok vitamin C murni 1000 ppm,
80 ppm, 100 ppm, 120 ppm, 140 ppm dan 160 ppm. campuran ditambah 1 ml larutan ABTS lalu
Selanjutnya dihomogenkan dan dibiarkan selama 30 dicukupkan volumenya sampai 5 ml dengan etanol

Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 2 No.2 108


absolut sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi mempunyai nilai IC50 sebesar 6 ppm. Berdasarkan
3 ppm, 4 ppm, 5 ppm, 6 ppm dan 7 ppm. Selanjutnya nilai IC50 menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak
dihomogenkan lalu serapan diukur dengan metanol bunga brokoli lebih lemah dibandingkan
spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang vitamin C murni.
750 nm. Grafik di atas menunjukkan nilai IC50 dari
ekstrak metanol bunga brokoli sebesar 123,698 ppm
III. Hasil dan Pembahasan dan vitamin C murni 3 ppm pada metode DPPH
Uji aktivitas antioksidan dengan metode sehingga dapat disimpulkan vitamin C murni
DPPH berdasarkan hilangnya warna ungu akibat memiliki aktivitas peredaman radikal bebas yang
tereduksinya DPPH oleh antioksidan. Intensitas lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak metanol
warna ungu yang hilang diukur dengan bunga brokoli yang memiliki aktivitas antioksidan
spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang sedang. bunga brokoli memberikan aktivitas
515 nm. Sedangkan uji antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas yang lebih kecil karena
ABTS berdasarkan hilangnya warna biru akibat penelitian ini masih berupa ekstrak kasarnya bukan
tereduksinya ABTS oleh antioksidan. Intensitas senyawa murni, sehingga masih terdapat
warna biru ini diukur pada panjang gelombang 750 kemungkinan senyawa murni yang dikandung
nm. memiliki aktivitas peredaman radikal bebas lebih kuat
Tiap konsentrasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan ekstrak kasarnya.
diukur pada spektrofotometer UV-Vis dengan vitamin Faktor lain yang juga mempengaruhi yaitu
C murni sebagai pembanding (kontrol positif). kandungan senyawa antioksidan yang sedikit dalam
Aktivitas antiradikal bebas ditunjukkan dengan nilai ekstrak akibat waktu maserasi yang singkat yaitu 1
IC50. Nilai IC50 merupakan nilai konsentrasi hari jika dibandingkan dengan teori dimana maserasi
antioksidan untuk meredam 50% aktivitas radikal biasanya dilakukan selama 3-5 hari (Ansel, 1989)
bebas. sehingga senyawa yang berkhasiat sebagai
Pada pengujian aktivitas antioksidan dengan antioksidan tidak ditarik dengan sempurna.
metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak metanol Pada metode ABTS, pengukuran aktivitas
bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) antioksidan ekstrak metanol bunga brokoli (Brassica
mempunyai nilai IC50 sebesar 123,698 ppm dan oleracea L. var. Italica) termasuk golongan
vitamin C murni sebagai pembanding mempunyai antioksidan sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar
IC50 sebesar 3 ppm. Semakin kecil nilai IC50 berarti 32,1292 ppm dan vitamin C murni sebagai
semakin kuat daya antioksidannya. Nilai IC50 ekstrak pembanding dengan nilai IC50 sebesar 6 ppm.
metanol bunga brokoli lebih besar dari nilai IC50 Tingkat kekuatan antioksidan dikatakan
vitamin C murni. Hal ini menunjukkan bahwa daya sangat kuat apabila memiliki nilai IC50 lebih kecil dari
antioksidan ekstrak metanol bunga brokoli lebih 50 ppm (Edhisambada, 2011). Dari hasil penelitian,
lemah dibandingkan antioksidan vitamin C murni. maka dapat disimpulkan bahwa metode ABTS lebih
Pada pengujian aktivitas antioksidan baik dibandingkan dengan metode DPPH. Selain hasil
menggunakan metode ABTS menunjukkan ekstrak yang diperoleh, pengerjaan dari metode ABTSpun
metanol bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. lebih cepat dibandingkan metode DPPH.
Italica) mempunyai nilai IC50 sebesar 32,1292 ppm
dan vitamin C murni sebagai pembanding

IC50

140
120
100
80
60
40
20
0
Ekstrak Vitamin Ekstrak Vitamin
metanol C metanol C Gambar 1. Reaksi DPPH dengan antioksidan
bunga (DPPH) bunga (ABTS)
brokoli brokoli
(DPPH) (ABTS)

Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 2 No.2 109


Moon JK, Shibamoto T. Antioxidant assays for plant
and food components. Journal of
Agricultural and Food Chemistry. 2009.
Nomor 57, p 1655-1666.

Jusuf, Nelva Karmila. Pengaruh Ekstrak Bunga


Brokoli (Brassica oleraceae L. var Italica
Plenk) Terhadap Penghambatan Penuaan
Kulit Dini (Photoaging): Kajian pada
Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 dan
Prokolagen Tipe 1 Secara in vitro pada
Fibroblas Manusia. Medan: Fakultas
Kedokteran Sumatera Utara, 2012. p 6

Gambar 2. Reaksi pembentukan ABTS radikal Widyastuti, N. Pengukuran Aktivitas Antioksidan


dari ABTS dengan kalium persulfat dengan Metode CUPRAC, DPPH dan FRAP
serta Korelasinya dengan Fenol dan
Flavonoid pada Enam Tanaman.
IV. KESIMPULAN Departemen Kimia Fakultas Matematika dan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian
disimpulkan bahwa: Bogor. 2010
1. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode
DPPH menunjukkan aktivitas antioksidan yang Winarsi, Hery. Antioksidan Alami dan Radikal
sedang dengan nilai IC50 sebesar 123,698 ppm dan Bebas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2007.
bila dibandingkan dengan vitamin C murni yang p 15
memiliki nilai IC50 sebesar 3 ppm maka sampel
mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih Yuliani, Fitri. Isolasi Senyawa Lutein Dari Ekstrak
rendah Bunga Brokoli Sebagai Antioksidan. Bogor:
2. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor,
ABTS menunjukkan aktivitas antioksidan yang 2012. p 9
sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 32,1292
ppm dan bila dibandingkan densgan vitamin C
murni yang memiliki nilai IC50 sebesar 6 ppm
maka sampel mempunyai aktivitas antioksidan
yang lebih rendah.

DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi
IV. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
1989

Edhisambada. 2011. Metode Uji Aktivitas


Antioksidan Radikal 1,1-Difenil-2-
Pikrilhidrazil (DPPH).
http://edhisambada.wordpress.com. (10
september 2013).

Miksusanti et,al. Aktivitas Antioksidan dan Sifat


Kestabilan Warna Campuran Ekstrak Etil
Esetat Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) dan Kayu Secang
(Caesalpinia sappan L.). Sumatera Selatan:
Jurusan Kimia Universitas Sriwijaya, 2012.
Vol 15 Nomor 2 C, p 1-2

Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 2 No.2 110

Anda mungkin juga menyukai