Anda di halaman 1dari 41

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PADEMAWU

NOMOR : 440 /175/SK/432.302.18/2017


TENTANG : PEDOMAN / MANUAL MUTU UPT
PUSKESMAS PADEMAWU

PEDOMAN / MANUAL MUTU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Profil UPT Puskesmas Pademawu

a. Gambaran Umum UPT Puskesmas pademawu

1) Data Situasi Umum

Nama Puskesmas : Pademawu

Kecamatan : Pademawu

Kota : Pamekasan

Propinsi : Jawa Timur

Email : pkmpademawu007@gmail.com

2) Data Wilayah

Luas wilayah kerja Puskesmas Pademawu 35,40 km2 dengan

kepadatan pennduduk 1.504 jiwa/km2

Batas wilayah

Sebelah Utara : Desa Blumbungan Kec. Larangan

Sebelah Timur : Desa Konang Kec.Galis

Sebelah Selatan : Desa Pademawu timur Kec.Pademawu

Sebelah Barat : Kel.Barurambat kota Kec.Pamekasan

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |1


3) Jumlah kelurahan wilayah kerja : 2 kelurahan dan 8 Desa

Kelurahan lawangan daya

Kelurahan barurambat Timur

Desa Sentol

Desa Tambung

Desa Buddagan

Desa Murtajih

Desa Dasok

Desa Padermawu Barat

Desa Bunder

Desa lemper

4) Data Kependudukan

Jumlah penduduk : 46.258 Jiwa

Jumlah bumil : 751

Jumlah bulin : 717

Jumlah batita (0-<3 th) : 660.

Jumlah balita (0-< 5 th) : 2722

Jumlah anak pra sekolah (5-6 th) : 703

Jumlah remaja : 7777

Jumlah pasangan usia subur 15-49 th : 7766

Jumlah ibu meneteki : 1378

Jumlah usia lanjut > 60 th : 12.327

UPT Puskesmas Pademawu mempunyai wewenang dan

tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat di wilayah

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |2


kerjanya. Sedangkan pelayanan kesehatan yang diberikan UPT

Puskesmas Pademawu meliputi promotif, preventif, kuratif serta

rehabilitatif, yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak

dibedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam

kandungan sampai tutup usia.

5) Ketenagaan

Tabel 1.1 Data ketenagaan UPT Puskesmas Pademawu

No Jenis SDM Status Jumlah Total

Sekolah/PPDS 0
Dokter 2
1 Umum 2
Sekolah/PPDS 0
Dokter Gigi 1
2 Dokter gigi 1
3 SKM 0 0
P2B 2
4 Bidan D-III 10 16
D-IV 4
SPK
5 Perawat D-III 11 14
S-1 3
SPRG 1
6 Perawat Gigi D-III 1
D-IV
SPPH
7 Kesling/ Sanitarian D-III
D-IV
SMAK
Analis Kesehatan/
8 D-III 1 1
Pranata Lab. Kes
D-IV
SPAG 1
9 Gizi/ Nutrisionis D-III 1
S-1
10 S-1 Farmasi/
apoteker
11 Farmasi/ Asisten SMF 1 1
Apoteker D-III
12 D-III Elektro Medic
13 S-2
14 S-1 Umum
15 D-III Umum

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |3


16 SLTA 2
17 SLTP 2
18 SD 1
Total Jumlah

6) Sarana Kesehatan

Puskesmas : 1 buah

Puskesmas pembantu : 2 buah

Bidan Wilayah : 10 buah

Puskesmas Keliling : 2 buah

b. Visi UPT Puskesmas Pademawu

Adapun yang menjadi Visi UPT Puskesmas Pademawu adalah:

.Terwujudnya Pelayanan kesehatan yang Bermutu Menuju

Masyarakat Yang mandiri Untuk sehat. Pelayanan kepada

masyarakat merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Dalam hal

ini kepuasan masyarakat merupakan faktor penentu keberhasilan bagi

UPT Puskesmas Pademawu untuk tetap dapat diterima oleh

masyarakat. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu

diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

dimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat harus bermutu,

merata dan terjangkau

c. Misi UPT Puskesmas Pademawu

1) Mengembangkan Sumber Daya Kesehatan Yang Profesional dan

berkualitas

2) Memberikan Pelayanan Yang Prima ,Terjangkau dan Merata

3) Mengembangkan Upaya Kemandirian Masyarakat di Bidang

Kesehatan.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |4


Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |5
d.Struktur Organisasi Tim Manajemen Mutu UPT Puskesmas Padermawu

PENANGGUNG JAWAB MUTU

Drg SOEVREINI E KA B

SEKRERTARIS TIM AUDIT INTERNAL

SITTY KLASIANTY KETUA :Dr.JENI NOVITA ANGGRAINI


Anggota :Siti Nurlailatun Saadah
Hj.Agus Sulissiawati S TrKeb
Harfini Amd kep
Muslehah Amd Kep

TIM MUTU ADMINITRASI TIM MUTU UKM TIM MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN
Ketua : Harfini Amd kep Ketua : Chalipa S TrKeb PENGGUNA LAYANAN
Anggota : Sri Astutik Amd kep Anggota : Hj.Kiptiyak S ST Ketua :Fatmawati Saadah S ST
Dewi Susanti Amd kep Tri Y Ningsih Amd Keb Nelly Susanti Amd kep
Siska Kristianingrum Amd Keb Hendra Amd kep Achmad Pundi Yadi Amd Kep
Sitty Kasianty Lis Asfiniati Amd keb Muin Hajad Amd kep
Wahyu Kurniawati Amd kep

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |6


Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |7
Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |8
f.Moto.

Senyum Anda kebahagiaan Kami

g.Tata Nilai

Untuk mencapai visi UPT Puskesmas Pademawu

maka nilai utama yang dijadikan pedoman harus memenuhi

karakteristik sebagai berikut:

1) Sehat : Memelihara Kesehatan Petugas dan Masyarakat

2) Nyaman : Memberikan Kenyamanan pada Pelayanan dan

Lingkunagn Kerja.

3) Utuh : Memberikan Pelayanan yang Parpurna

4) Mandiri : Membina Masyarakat untuk memiliki kesadaran diri

Hidup Sehat.

2. Kebijakan Mutu

a. Memberikan pelayanan dengan menyediakan infrastruktur untuk

mendukung pelayanan meliputi gedung, peralatan medis yang

memadai.

b. Menyediakan sumber daya manusia yang kompeten meliputi tenaga

medis yang diseleksi khusus dengan kriteria seleksi yang

berstandarisasi.

c. Memberikan pelayanan dengan ramah serta bersikap dan bertingkah

laku dengan baik dalam melayani pasien.

d. Selalu menjadi sahabat bagi para pelanggan agar komunikasi dapat

berlangsung dengan baik.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu |9


e. Memberikan pelayanan yang cepat sesuai dengan standar waktu

pelayanan yang telah ditetapkan.

f. Memberikan pelayanan yang akurat dalam melakukan diagnosa dan

anamnesa serta memberikan tindakan medis sesuai kebutuhan

pasien.

g. Memberikan pelayanan yang manusiawi dengan tidak membeda-

bedakan golongan masyarakat dalam memberikan pelayanan.

h. Komitmen untuk selalu melakukan penyempurnaan kualitas

pelayanan secara berkesinambungan.

3. Proses Pelayanan

a. Proses pelayanan dipastikan divalidasi sebelum diberikan kepada

pasien.

b. Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa

proses yang akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai

hasil yang dipersyaratkan.

c. Pelaksanaannya dikerjakan oleh personil yang ditugaskan sebagai

penanggung jawab pelaksana prosedur tersebut oleh Kepala

Puskesmas.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan

standar akreditasi puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum, sistem

manajemen mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses

pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat yang

meliputi upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 10


perbaikan gizi masyarakat, upaya promosi kesehatan, upaya penyehatan

lingkungan dan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta

pelayanan klinis.

Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan

keselamatan pasien dengan menerapkan manajemen risiko.

C. Tujuan

Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan/panduan UPT Puskesmas

Pademawu dalam membangun sistem manajemen mutu yang baik untuk

penyelenggaraan UKM maupun pelayanan klinis.

D. Landasan Hukum dan Acuan

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 42);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 112);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

144);

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013

tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014

tentang Puskesmas;

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 11


6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi

Puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat Praktek Mandiri.

E. Istilah dan Definisi

1. Pelanggan

Masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan puskesmas sesuai

dengan ruang lingkup pelayanan puskesmas.

2. Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah respon berupa perasaan puas yang timbul

karena pengalaman mengkonsumsi suatu produk atau layanan, atau

sebagian kecil dari pengalaman itu.

3. Pasien

Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah

kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan

baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter

gigi.

4. Koreksi

Koreksi adalah pembetulan, perbaikan, pemeriksaan.

5. Tindakan korektif

Tindakan korektif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab

ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki.

6. Tindakan preventif

Tindakan preventif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab

ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak

dikehendaki.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 12


7. Pedoman mutu

Pedoman mendokumentasikan sistem mutu organisasi untuk

menunjukkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan produk secara

konsisten sesuai dengan persyaratan pelanggan dan peraturan yang

berlaku.

8. Dokumen mutu

Dokumen mutu adalah dokumen yang digunakan sebagai alat (sarana)

untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Dokumen

mutu meliputi manual mutu, manual prosedur, dokumen pendukung,

manual prosedur, instruksi kerja.

9. Rekaman

Merupakan catatan yang dibuat sebagai bukti rekaman kegiatan yang

dilakukan dalam penerapan sistem manajemen mutu.

10. Efektifitas

Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar

persentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.

11. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana penyelesaian suatu

pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan penuh kemampuan yang

dimiliki.

12. Proses

Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas

dan dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 13


Jika ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil

yang diinginkan.

13. Sasaran mutu

Sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan atau dituju, terkait mutu.

Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai

dalam melakukan proses pada suatu organisasi.

14. Perencanaan mutu

Perencanaan mutu adalahi proses penyusunan langkah-langkah kegiatan

menyeluruh secara sistematis, rasional, berkiat, serta berdasarkan visi,

misi, dan prinsip tertentu untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan

menyeluruh para pelanggan.

15. Kebijakan mutu

Kebijakan mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah

organisasi tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pucuk

pimpinan. Kebijakan mutu merupakan azas yang menjadi garis besar dan

pondasi rencana dalam hal mutu. Kebijakan mutu merupakan pernyataan

cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis pedoman untuk

manajemen dalam usaha mencapai sasaran mutu.

16. Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan

untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.

17. Prasarana

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya produksi.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 14


BAB II

SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Persyaratan Umum

UPT Puskesmas Padermawu menetapkan, mendokumentasikan,

memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi

puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya

persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan

kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayanan

klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam

penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab, dan penyediaan

sumber daya.

Penyelenggaraan itu sendiri mulai perencanaan yang berdasarkan

kebutuhan pelanggan/masyarakat, verifikasi terhadap rencana yang disusun,

pelaksanaan pelayanan, verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasi-hasil yang

dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang

berkesinambungan.

B. Pengendalian Dokumen

UPT Puskesmas Pademawu telah menetapkan, mendokumentasikan,

menerapkan serta memelihara dokumentasi yang digunakan untuk menetapkan,

mengarahkan dan mengendalikan pelayanan kesehatan dan mendukung

kegiatan, termasuk yang dipersyaratkan oleh Standar Akreditasi Puskesmas dan

juga yang dipersyaratkan oleh organisasi yang secara efektif diterapkan oleh

semua bagian yang terkait. Sampai saat ini dokumen hanya mencakup dokumen

yang berbentuk hardcopy dan tidak mencakup dokumen file komputer.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 15


Secara umum dokumen-dokumen yan disusun di UPT Puskesmas

Pademawu meliputi kebijakan-kebijakan, pedoman/ panduan, kerangka acuan,

Standar Operasional Prosedur (SOP), dan rekaman-rekaman kegiatan.

1. Dokumen Sistem Manajemen Mutu

UPT Puskesmas Pademawu telah mendokumentasikan dokumen-dokumen

untuk menjelaskan komitmen organisasi dalam penerapan sistem manajemen

mutu. Adapun dokumen-dokumen yang disusun di UPT Puskesmas

Pademawu terdiri dari:

a. Regulasi penyelenggaraan manajemen puskesmas :

1) Kebijakan kepala puskesmas.

2) Pedoman mutu/manual mutu.

3) Pedoman-pedoman manajemen.

4) Standar Operasional Prosedur (SOP).

5) Rencana Bisnis dan Anggaran.

6) Rencana Lima Tahunan Puskesmas.

7) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) yang memuat Rencana

Usulan Kegiatan (RUK dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

8) Kerangka acuan kegiatan.

b. Regulasi penyelenggaraan UKM:

1) Kebijakan kepala puskesmas.

2) Pedoman upaya puskesmas.

3) Standar Operasional Prosedur (SOP).

4) RUK program UKM dan rencana tahunan program.

5) Kerangka acuan kegiatan upaya puskesmas.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 16


c. Regulasi Pelayanan Klinis

1) Kebijakan kepala puskesmas tentang pelayanan klinis.

2) Standar Operasional Prosedur (SOP) klinis.

3) Kerangka acuan kegiatan pelayanan klinis.

4) Regulasi pelayanan klinis di puskesmas.

5) Pedoman pelayanan klinis.

UPT Puskesmas Pademawu telah menetapkan Sekretariat Akreditasi

Puskesmas yang akan bertanggung jawab terhadap pengendalian dokumen

yang ada sesuai tata cara pengendalian dokumen yang tertuang pada Surat

Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pademawu Nomor : tentang

Pengendalian Dokumen Prosedur dan Rekaman Kegiatan, dimana SOP

Pengendalian Dokumen Prosedur dan Rekaman Kegiatan ini menjelaskan

tentang persyaratan pendokumentasian yang dibutuhkan seperti :

a. Pengesahan dokumen sebelum diterbitkan.

b. Peninjauan dan pembaharuan dokumen sesuai dengan kebutuhan serta

pengesahan ulang dokumen.

c. Perubahan dan status revisi dokumen terbaru telah diidentifikasi.

d. Versi dokumen yang berlaku tersedia pada lokasi penggunaannya.

e. Dokumen tetap dapat dibaca dan mudah diidentifikasi.

f. Dokumen eksternal diidentifikasi dan terkendali distribusinya.

g. Pencegahan penggunaan yang tidak diinginkan dari dokumen kadaluarsa

dan menggunakan identifikasi yang sesuai jika dokumen kadaluarsa

tersebut disimpan untuk tujuan tertentu.

h. Kerahasiaan dokumen dan data.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 17


Skema pengesahan oleh personel/pihak yang berwenang dapat dilihat pada

table 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Skema pengesahan oleh personel/pihak yang berwenang

Diperiksa
No Jenis Dokumen Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Oleh
1 Manual Mutu Wakil Manajemen Mutu WMM Kepala Puskesmas
2 Surat Keputusan Wakil Manajemen Mutu WMM Kepala Puskesmas
3 Kerangka Acuan Pj. Poli/ Unit/Program WMM Kepala Puskesmas
4 SOP Pj. Poli/ Unit/Program WMM Kepala Puskesmas
Poli/Unit/Program
5 Instruksi Kerja Pj. Poli/ Unit/Program/ TMM Kepala Puskesmas
penanggung jawab
kegiatan
6 Dokumen Pj. Poli/ Unit/Program/ PJ Kepala Puskesmas
penunjang (buku penanggung jawab Program
bantu, form, dsb) kegiatan

Semua penerima dokumen menjaga agar dokumen tidak diperbanyak

tanpa seijin Wakil Manajemen Mutu (WMM), dokumen tersedia pada tempat

dimana dokumen tersebut dibutuhkan dan dokumen yang lama ditarik dari

peredaran untuk diserahkan pada WMM.

Masing-masing koordinator/penanggung jawab program /unit

pelayanan mencatat dokumen yang berasal dari luar organisasi seperti

keluhan pelanggan dan spesifikasi pelanggan. Koordinator/penanggung jawab

program/unit pelayanan secara periodik memeriksa status dokumen untuk

memastikan pengguna dokumen menggunakan versi yang terakhir. Apabila

menerima dokumen baru yang relevan atau perubahan dari dokumen yang

lama, maka koordinator/penanggung jawab program/unit pelayanan

menginformasikan kepada pihak terkait di bagian masing-masing atau bagian

lain yang memerlukan.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 18


2. Pengendalian Rekam Mutu

UPT Puskesmas pademawu telah menetapkan, mendokumentasikan,

menerapkan serta memelihara rekaman mutu untuk menunjukkan kesesuaian

dan bukti pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Organisasi telah membuat

pengendalian terhadap Rekaman Mutu sehingga dapat mudah dibaca, mudah

diidentifikasi dan mudah diambil. Rekaman mutu ini yang termasuk hasil dari

kegiatan medis, olah data, dan data administrasi lainnya yang tata cara

pengendaliannya tidak diatur oleh UU atau peraturan yang berlaku.

UPT Puskesmas Pademawu telah menetapkan prosedur

pengendalian rekaman mutu untuk mendefinisikan pengendalian rekaman

mutu tersebut dalam hal identifikasi, penyimpanan, perlindungan, penarikan

kembali, waktu penyimpanan dan disposisi rekaman mutu.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 19


BAB III

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen manajemen

UPT Puskesmas Pademawu berkomitmen akan selalu menghasilkan

kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan dari pelanggan.

Dalam menunjang kualitas pelayanan, maka UPT Puskesmas Padermawu

berkomitmen untuk menyediakan dan memelihara sarana pendukung terkait

dengan pelayanan UPT Puskesmas Pademawu serta meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia yang ada.

Adapun bentuk komitmen yang akan dilaksanakan oleh UPT Puskesmas

Pademawu adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan dan Manajemen

Pendirian UPT Puskesmas Pademawu memperhatikan persyaratan lokasi:

dibangun di setiap kecamatan, memperhatikan kebutuhan pelayanan sesuai

rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk, mudah

diakses, dan mematuhi persyaratan kesehatan lingkungan.

2. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas

Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan

jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah

kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses

pemberdayaan masyarakat.

3. Peningkatan Mutu Puskesmas

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 20


Agar mutu dapat dikelola dengan baik, maka perlu ditetapkan adanya

Penanggungjawab manajemen mutu (Wakil Manajemen Mutu) yang

bertanggung jawab untuk koordinasi, monitoring, dan membudayakan

kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan akan

menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja dilakukan secara

konsisten dan sistematis.

B. Fokus pada sasaran/pasien

Fokus pada kebutuhdan dan harapan pasien merupakan kunci

peningkatan mutu pelayanan UPT Puskesmas Pademawu . Untuk memenuhi

kebutuhan dan harapan pasien, UPT Puskesmas Pademawu perlu melakukan

identifikasi kebutuhan dan harapan pasien baik melalui survey maupun

pengukuran tingkat kepuasan pasien secara langsung (puas dan tidak puas). Di

samping itu beberapa hal yang dilakukan dalam bentuk komunikasi dengan pasien

antara lain:

1. Dengan menempatkan kotak saran di tempat-tempat yang yang mudah

dijangkau dan dilihat.

2. Sarana penyampaian keluhan/pengaduan pasien melalui meja pengaduan

dan hotline pengaduan masyarakat.

3. Melalui sarana polling survey kepuasan pasien.

C. Kebijakan mutu

Seluruh karyawan UPT Puskesmas Pademawu berkomitmen untuk

menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pasien, memperhatikan

keselamatan pasien, dan melakukan penyempurnakan yang berkelanjutan.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 21


Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas

Pademawu yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan UKM.

D. Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran

kinerja/mutu

Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan

minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis dan penyelenggaraan

UKM. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan

pasien, hak dan kewajiban pasien, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja

yang ditetapkan. Perencanaan mutu puskesmas dan keselamatan pasien berisi

program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:

1. Penilaian dan peningkatan kinerja sasaran keselamatan pasien.

2. Upaya pencapaian enam sasara keselamatan pasien.

3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas.

4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga.

5. Pelaporan dan tindak lanjut keselamatan pasien.

6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.

7. Peningkatan mutu pelayanan obat.

8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.

E. Tanggung jawab dan wewenang

Tanggung jawab dan wewenang merupakan sesuatu yang sangat penting

dan vital dalam organisasi puskesmas. Tanggung jawab merupakan keharusan

untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Sedangkan

wewenang atau authority pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 22


yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Wewenang merupakan

kekuasaan formal atau terlegitimasi.

Kepala Puskesmas perlu melakukan pendelegasian wewenang dan

koordinasi agar mereka bisa menjalankan kegiatan manajemen dengan baik.

Selain itu, pendelegasian wewenang adalah kosekuensi logis dari semakin

besarnya organisasi. Pendelegasian juga dilakukan agar kepala puskesmas dapat

memeberdayakan bawahan sehingga lebih dapat memperkuat organisasi,

terutama disaat terjadi perubahan susunan manajemen.

F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menunjuk beberapa karyawan untuk

menjadi wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir

seluruh kegiatan mutu di puskesmas serta :

1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan

dipelihara.

2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dan sistem manajemen mutu dan

kinerja pelayanan.

3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan

pasien.

Wakil Manajemen Mutu dituangkan ke dalam Surat Keputusan Kepala

UPT Puskesmas Pademawu Nomor tentang Tim Manajemen Mutu. Adapun SK

Tim dapat dilihat pada lampiran 1.

G. Komunikasi Internal

Komunikasi internal di UPT Puskesmas Pademawu dilakukan dengan

cara workshop (lokakarya mini), pertemuan rutin bulanan, refleksi diskusi kasus

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 23


(RDK), email, sms, media sosial (facebook, whatsapp), memo serta media lain

yang tepat untuk melakukan komunikasi.

Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang

sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi

dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sebagai berikut :

1. Koordinator/penanggung jawab program/pelayanan klinis mengupayakan agar

komunikasi dengan bawahannya dipastikan berjalan lancar.

2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai

sistem manajemen mutu.

3. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan

dipenuhi.

4. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.

5. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada

karyawan.

6. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan.

7. Penyelenggaraan rapat koordinasi dan diatur dengan baik dan terjadwal

melaui kegiatan lokakarya mini puskesmas.

8. Bagian pelayanan dilengkapi dengan papan informasi yang dipergunakan

untuk komunikasi /penyebaran informasi.

9. Papan pengumuman digunakan untuk memberi informasi terkini dalam rangka

mendukung upaya pembinaan karyawan.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 24


BAB IV

MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya

Kepala UPT Puskesmas Pademawu telah menyediakan sumber daya

yang dibutuhkan dalam menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu

secara terus menerus untuk meningkatkan keefektifannya & kepuasan pasien.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan Sumber Daya

Manusia sebagai penunjang peningkatan kualitas pelayanan Kepala UPT

Puskesmas Pademawu menetapkan Bagian Tata Usaha dan Wakil Manajemen

Mutu sebagai penanggung jawab proses ini seperti yang telah disebutkan dalam

prosedur analisis kompetensi dan pelatihan. Kebijakan yang ditetapkan meliputi:

1. Menetapkan kompetensi personil yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan

yang mempengaruhi mutu pelayanan.

2. Mengajukan program pelatihan sesuai dengan kompetensi yang diperlukan

dan dituangkan dalam matriks kompetensi & gap analysis kepada

Penanggung Jawab Umum dan Kepegawaian.

3. Memastikan bahwa seluruh personil sadar akan pentingnya tugas dan

tanggung jawab mereka yang berperan dalam pencapaian sasaran mutu

4. Masing-masing bagian terkait menyimpan dengan baik memelihara rekaman

mutu pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 25


C. Infrastruktur

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menyediakan dan memelihara

infrastruktur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pasien

yaitu berupa:

1. Gedung pelayanan yang cukup luas.

2. Ruang kerja yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung antara lain:

penerangan, tempat cuci tangan, meja, kursi, perangkat komputer, printer,

kipas angin/AC, dan sebagainya.

3. Fasilitas ruangan tunggu yang dilengkapi dengan kursi, televisi dan toilet bagi

para pasien maupun pengantar.

4. Fasilitas keamanan dan parkir selama 24 jam yang akan menjamin keamanan

pasien dan barang bawaan pasien selama berada di lingkungan UPT

Puskesmas Padermawu .

5. Fasilitas ruang pelayanan (ruang pemeriksaan umum, ruang kesehatan gigi

dan mulut, ruang KIA, KB dan imunisasi, ruang pelayanan TB paru, ruang gizi

dan laktasi, UGD 24 jam, ruang persalinan). Ruang pelayanan lansia Fasilitas

air, musholla dan tempat wudhu

6. Ruang pelayanan penunjang (laboratorium, pemeriksaan ECG, ruang

farmasi).

7. Sarana transportasi & komunikasi : ambulans, pusling, hotline pelayanan.

8. Sarana pengolahan limbah medis dan non medis.

9. Sarana penanganan keadaan darurat dan peralatan pendukungnya. Seperti

alat pemadam api ringan (APAR) dan sebagainya.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 26


Kepala UPT Puskesmas Pademawu menetapkan Bagian Tata Usaha dan

Penanggung Jawab Pelayanan Klinis sebagai penanggung jawab seluruh fasilitas

infrastruktur yang ada.

D. Lingkungan Kerja

Kepala UPT Puskesmas Pademawu telah menetapkan pengelolaan

lingkungan kerja meliputi antara lain: penjagaan kebersihan ruangan dan

lingkungan, penjagaan keamanan, kondisi tempat evakuasi keadaan darurat,

perparkiran, suhu ruangan, penerangan dan sebagainya dengan

mempertimbangkan kebutuhan dan kenyamanan pasien yang diperlukan untuk

mencapai kesesuaian pelayanan medik. Untuk menjaga kebersihan ruang kerja

dan lingkungan puskesmas, Kepala UPT Puskesmas Pademawu menugaskan 2

orang tenaga cleaning service, 2 orang tenaga keamanan serta menerapkan

Gerakan Jumat Bersih.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 27


BAB V

PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN

PELAYANAN KLINIS

A. Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Perencanaan upaya kesehatan masyarakat, akses dan pengukuran

kinerja

Perencanaan UKM UPT Puskesmas Pademawu disusun

berdasarkan hasil penilaian kinerja, yang selanjutnya dibahas dalam

forum Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP). Hasil analisis program

UKM menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) puskesmas. Selanjutnya

masing-masing penanggung jawab program UKM harus menyusun

rencana tahunan dengan mengacu pada RUK dan RPK yang telah

disusun.

a. Penyelenggaraan UKM

Penyelenggaran UKM UPT Puskesmas Pademawu meliputi

upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan

masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial

terdiri dari:

1) Pelayanan promosi kesehatan

2) Pelayanan kesehatan lingkungan

3) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana

4) Pelayanan gizi

5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 28


Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan

oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar

pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan.

Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan

upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya

yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi

pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,

kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di

masing-masing Puskesmas. UKM pengembangan yang

diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Pademawu meliputi:

1) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

2) Upaya Kesehatan Jiwa

3) Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

4) UpayaKesehatan Tradisional Komplementer

5) Upaya Kesehatan Olahraga

6) Upaya Kesehatan Indera

7) Upaya Kesehatan Lansia

8) Upaya Kesehatan Kerja

b. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs

1) Pemantauan dan pengukuran

a) Kepuasan pelanggan

Kepala UPT Puskesmas Pademawu telah menetapkan

pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan melalui kegiatan

Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) berdasarkan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 29


Birokrasi RI Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survey

Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggara Pelayanan

Publik. Kegiatan tersebut meliputi :

IKM internal Puskesmas dengan metode Polling Survey

Kepuasan Masyarakat dengan Penanggung Jawab adalah

Wakil Manajemen Mutu yang dilaksanakan secara periodik

dan terus menerus. Survey kepuasan pelanggan dengan

metode Polling Survey Kepuasan Masyarakat ini

dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan

perangkat Teknologi Informasi (IT) SMS Call Centre dan

Kotak saran disediakan 5 (lima) pilihan kriteria yaitu

KURANG PUAS, CUKUP PUAS, dan PUAS,SANGAT

PUAS DAN TIDAK PUAS''. Selanjutnya hasil . Analisa dari

hasil Survey IKM internal dilakukan setiap akhir bulan,

kemudian dilakukan pembahasan oleh Tim Manajemen

Mutu kemudian hasilnya disampaikan kepada Kepala UPT

Puskesmas Pademawu untuk ditindaklanjuti perbaikan

maupun pencegahannya.

SKM eksternal dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dalam

setahun, dengan metode penyebaran kuesioner yang telah

disusun sebelumnya sesuai dengan ketentuan survey yang

tercantum dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014

tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap

Penyelenggara Pelayanan Publik.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 30


b) Audit internal

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menetapkan

pelaksanakan audit internal dilaksanakan 2 (dua) kali dalam

setahun. Sedangkan pelaksanaan audit internal dilakukan

oleh Tim Audit Internal. Selanjutnya Tim Audit Internal harus

memastikan bahwa pelaksanaan audit internal sesuai dengan

persyaratan standart akreditasi puskesmas dan selalu

dipelihara. Sedangkan prosedur pelaksanaan audit internal

dituangkan dalam SOP Audit Internal.

c) Pemantauan dan pengukuran proses

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menerapkan metode

pemantauan dan pengukuran proses. Proses-proses yang

berhubungan dengan realisasi pelayanan dipantau untuk

memastikan proses-proses tersebut dapat menghasilkan

pelayanan yang sesuai dengan persyaratan, contoh: jam buka

pelayanan, waktu tunggu pelayanan, suhu dan kelembaban

ruang tunggu pelayanan dan sebagainya.

d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

Koordinator/penanggung jawab program dan pelayanan klinis

bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap

pelayanan yang diterima pasien dan kualitas pengiriman serta

penyimpanan. Di samping itu koordinator/penanggung jawab

program/pelayanan klinis bertanggung jawab pada saat

proses pelayanan sedang berjalan.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 31


Kepala UPT Puskesmas Pademawu memastikan bahwa

pelayanan yang diberikan kepada pasien harus dilakukan

dengan baik dan dilakukan oleh dokter telah memiliki

kompetensi. Di samping itu setiap dokter selama 24 jam harus

selalu memantau dan melayani pasien melalui sistem piket

jaga dan rolling jaga di masing-masing unit pelayanan yang

ada khususnya di ruang gawat darurat.

2) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

Koordinator, PJ UKM dan PJ pelayanan klinis bertanggung jawab

untuk mengidentifikasi pelayanan yang tidak sesuai dan

selanjutnya menindaklanjutinya sesuai dengan sifat

ketidaksesuaian yang terjadi. Kepala UPT Puskesmas Pademawu

menetapkan bahwa pelayanan yang tidak sesuai mencakup

proses pelayanan(baik saat pelayanan dan pasca

pelayanan/pasien pulang).

PJ UKM dan PJ pelayanan klinis membuat laporan tindakan

perbaikan & pencegahan atas pelayanan yang tidak sesuai dan

membuat rekapitulasi pelayanan yang tidak sesuai secara

periodik. Berdasarkan rekap pelayanan yang tidak sesuai tersebut

Koordinator, PJ UKM dan PJ pelayanan klinis bersama dengan

Wakil Manajemen Mutu dan Kepala Puskesmas menentukan

tindakan perbaikan dan pencegahan baik dari segi sistem,

peralatan maupun manusia.

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menetapkan bahwa

pelayanan yang tidak sesuai dan seluruh keluhan pelanggan

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 32


dikendalikan dan diselesaikan dengan prosedur yang telah

ditetapkan.

3) Analisa data

Tim Manajemen Mutu UPT Puskesmas Pademawu telah

menentukan, mengumpulkan dan menganalisa data yang sesuai

untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem

Manajemen Mutu. Analisa data ini mencakup kepuasan pasien,

keluhan pasien, pencapaian sasaran mutu, adanya

kecenderungan dari proses-proses sebagai peluang untuk

dilakukannya tindakan pencegahan.

4) Peningkatan berkelanjutan

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menggunakan kebijakan

mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan

dan pencegahan serta tinjauan manajemen untuk secara terus

menerus melakukan peningkatan sistem manajemen mutu melalui

program-program perbaikan proses sistem pelayanan.

5) Tindakan korektif

Kepala UPT Puskesmas pademawu menetapkan prosedur mutu

tindakan perbaikan & pencegahan dalam rangka untuk

memperbaiki ketidaksesuaian yang timbul dalam penerapan

Sistem Manajemen Mutu dan memastikan adanya peninjauan

terhadap hasil perbaikan tersebut untuk memastikan

efektifitasnya.

6) Tindakan preventif

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 33


Kepala UPT Puskesmas Pademawu menetapkan prosedur mutu

tindakan perbaikan & pencegahan dalam rangka menghilangkan

penyebab ketidaksesuaian yang bersifat potensial sehingga dapat

mencegah agar kejadiannya tidak terulang dan melakukan

peninjauan terhadap hasil tindakan pencegahan tersebut untuk

memastikan efektifitasnya.

B. Pelayanan Klinis

1. Pelayanan klinis yang berorientasi pasien

UPT Puskesmas Pademawu harus memperhatikan, mengupayakan dan

memenuhi kebutuhan dan harapan pasien sesuai dengan visi, misi dan

sumber daya yang tersedia. Di samping itu keselamatan pasien dan

petugas harus diperhatikan sejak pertama pasien kontak dengan

puskesmas. Bentuk penerapan upaya pelayanan klinis yang berorientasi

di UPT Puskesmas Pademawu meliputi :

a. Penyediaan prosedur dan alur pendaftaran pasien.

b. Informasi hak dan kewajiban pasien dan petugas.

c. Informasi jenis pelayanan di UPT Puskesmas Pademawu

d. Informasi tarif pelayanan sesuai Perda Kota Pamekasan .

e. Triase pelayanan gawat darurat.

f. Penyediaan tempat pelayanan dan peralatan yang memadai.

g. Penyediaan ruang tunggu yang nyaman.

h. Penyediaan persetujuan tindakan medis (informed consent)

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 34


i. Penyediaan sarana rujukan pasien.Penyediaan konseling gizi

penyediaan konseling lansia

Penunjang pelayanan klinis

Untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pasien terhadap penunjang

pelayanan klinis, Kepala UPT Puskesmas Pademawu menyediakan jenis

penunjang layanan klinis antara lain:

a. Laboratorium sederhana.

b. Ruang farmasi dan perbekalan kesehatan.

c. Pusat data dan informasi serta rekam medis.

d. Petugas keamanan lingkungan puskesmas.

e. Pemeliharaan sarana kesehatan secara berkala.

f. Pengembangan kompetensi petugas (dokter, perawat, bidan) melalui

pendidikan dan pelatihan.

2. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien,

Kepala UPT Puskesmas Pademawu menetapkan Surat Keputusan

Kepala UPT Puskesmas Pademawu Nomor ........................tentang

Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien, yang akan

menjadi acuan seluruh tenaga klinis dalam memberikan pelayanan dan

keselamatan pada pasien.

a. Penilaian indikator kinerja klinis

Untuk menilai kinerja perawat dan bidan pada tatanan klinis,

digunakan indikator kinerja klinis sebagai langkah untuk mewujudkan

komitmennya, guna dapat menilai tingkat kemampuan individu dalam

tim kerja. Dengan demikian, diharapkan kesadaran akan tumbuh,

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 35


mau, dan mampu mengidentifikasi kualitas kinerja masing-masing,

untuk dimonitor, diperbaiki serta ditingkatkan secara terus menerus.

Menilai kinerja perawat dan bidan dengan menggunakan indikator

kinerja klinis merupakan suatu langkah yang mempunyai keuntungan

ganda. Pertama, cara ini akan memberikan kesempatan bagi staf

perawat dan bidan untuk melakukan self assessment sehingga dapat

mengetahui tingkat kemampuannya, dan berusaha untuk

memperbaikinya. Peningkatan kemampuan dan produktifitas individu

akan memberikan kontribusi peningkatan mutu pelayanan pada

organisasinya yang bermuara pada kepuasan pasien dan staf. Sistem

penilaian kinerja dengan indikator kunci akan memberikan

kesempatan kepada manager dan staf untuk melakukan komunikasi

interpersonal yang efektif, sehingga secara bersama-sama dapat

dilakukan evaluasi dan perbaikan yang mengarah pada perbaikan

kinerja dan bermuara pada peningkatan mutu pelayanan.

b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien

Keselamatan pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana

puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi

assesment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan

dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan

belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi

untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan

atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

c. Pelaporan insiden keselamatan pasien

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 36


Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah

satu caranya dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem

analisis. Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak

semua orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya/potensi

bahaya yang dapat terjadi kepada pasien. Pelaporan juga penting

digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya error

sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi

selanjutnya. Pelaporan insiden penting dilakukan karena pelaporan

akan menjadi awal proses pembelajaran unfuk mencegah kejadian

yang sama terulang kembali.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat suatu sistem

pelaporan insiden di puskesmas meliputi kebijakan, alur pelaporan,

formulir pelaporan dan prosedur, pelaporan yang harus

disosialisasikan pada seluruh karyawan. Insiden yang dilaporkan

adalah kejadian yang sudah terjadi, potensiar terjadi ataupun yang

nyaris terjadi.

d. Analisis dan tindak lanjut

Langkah selanjutnya adalah melakukan investigasi dan analisa baik

investigasi sederhana (simple investigation) maupun investigasi

komprehensive (root caux analysis). Penyebab insiden terbagi 2 (dua)

yaitu:

1) Penyebab langsung (immediate / direct cause)

Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden / dampak

terhadap pasien.

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 37


2) Akar masalah (root cause)

Penyebab yang melatarbelakangi penyebab Iangsung (underlying

cause).

Setelah insiden selesai dianalisa, langkah selanjutnya dicarikan solusi

dan ditindaklanjuti.

e. Penerapan manajemen risiko

Dalam tatanan pelayanan klinis, ada 8 langkah yang bisa diaplikasikan

sebagai upaya penerapan manajemen risiko, yaitu:

1) Menetapkan konteks

Konteks merupakan dasar/pijakan bagi proses manajemen risiko

selanjutnya. Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area

pelayanan klinis.

a) Adanya konteks manajemen risiko pada area layanan klinis.

b) Adanya risk criteria pada area pelayanan klinis

c) Adanya peta risiko korporat di area pelayanan klinis (gunakan

pendekatan masukan, proses, keluaran).

2) Identifikasi bahaya

Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan

klinis antara lain:

a) Adanya risiko K3 pada area pelayanan klinis

b) Adanya registrasi risiko yang ada pada area pelayanan klinis.

3) Penilaian risiko

Penilaian risiko merupakan proses menganalisa tingkat resiko,

pertimbangan tingkat bahaya, dan mengevaluasi apakah sumber

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 38


bahaya dapat dikendalikan atau tidak, dengan memperhitungkan

segala kemungkinan yang terjad. Iindikator yang bisa dijadikan

dasar penilaian di area pelayanan klinis antara lain :

a) Adanya penilaian risiko untuk setiap bahaya yang ada.

b) Terdapat risk matrix.

4) Analisa risiko

Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area keperawatan

kritis antara lain adanya analisa secara kualitatif atau kuantitatif

terhadap setiap risiko di area pelayanan klinis.

5) Pengendalian risiko

Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area keperawatan

kritis antara lain adanya langkah pengendalian sampai risiko

mencapai batas yang dapat diterima. Langkah pengendalian risiko

merupakan eliminasi bahaya dengan desain dan metode penilaian

resiko yang sesuai.

6) Komunikasi risiko

Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area pelayanan

klinis antara lain:

a) Adanya pola komunikasi semua risiko kepada pihak terkait.

b) Adanya media untuk menyebarkan hasil ke seluruh pihak

terkait dengan kegiatan.

7) Dokumentasi manajemen risiko

Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area keperawatan

kritis antara lain:

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 39


a) Adanya dokumen semua program manajemen risiko.

b) Adanya dokumen hasil identifikasi bahaya, penilaian, dan

pengendalian yang dilakukan.

8) Implementasi manajemen risiko

Program yang bisa dilakukan di area pelayanan klinis antara lain:

a) Implementasikan semua hasil pengendalian risiko dalam

setiap tahapan aktivitas.

b) Adanya program pengendalian risiko dalam rencana kerja

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 40


BAB VI

PENUTUP

Untuk keberhasilan pelaksanaan Sistem manajemen Mutu UPT

Puskesmas Pademawu perlu dilakukan sosialisasi yang luas, mengingat hal ini

tergantung sepenuhnya pada partisipasi dan komitmen dari seluruh karyawan,

masyarakat serta sektor terkait yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas

Padremawu Semoga Pedoman/Manual Mutu ini bisa menjadi acuan petugas

kesehatan UPT Puskesmas Pademawu dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan yang prima dan bermutu.

Pamekasan19 April 2017

KEPALA UPT PUSKESMAS PADEMAWU

Dr.ACHMAD MUZZAMIL

Pedoman/Manual Mutu UPT Puskesmas Pademawu | 41

Anda mungkin juga menyukai