KEPALA PUSKESMAS
PUPUAN I
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN /
MANUAL MUTU PUSKESMAS
PUPUAN I.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten :Tabanan
Propinsi :Bali
Email : puskesmas_selbar@yahoo.co.id
2) Data Wilayah
Batas wilayah
1
3) Jumlah desa wilayah kerja : 11 desa
4) Data Kependudukan
Jumlah bumil : 90
Jumlah bulin : 17
2
Puskesmas Pupuan I mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
serta rehabilitatif, yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis
kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
5) Ketenagaan
Sekolah/PPDS 0
Dokter 4
1 Umum 4
Sekolah/PPDS 0
Dokter Gigi 2
2 Dokter gigi 2
P2B 0
4 D-III 18
Bidan 20
D-IV 1
S-1 1
SPK 6
5 Perawat D-III 5 15
S-1 4
SPRG 2
6 Perawat Gigi D-III 0 2
D-IV 0
SPAG 1
7 Gizi/ Nutrisionis D-III 0 1
S-1 0
3
8 Farmasi/ Asisten SMF 1
1
Apoteker D-III 0
9 SPPM 1 1
10 D-III Umum 1 1
11 SLTA 2 2
Total Jumlah 49
6) Sarana Kesehatan
Puskesmas : 1 buah
Poskesdes : 5 buah
Puskesmas Pupuan I”. Pelayanan kepada masyarakat merupakan hal yang utama untuk
keberhasilan bagi Puskesmas Pupuan I untuk tetap dapat diterima oleh masyarakat.
Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan
4
d. Struktur Organisasi
e. Motto
f. Tata Nilai
2. Kebijakan Mutu
6
g. Memberikan pelayanan yang manusiawi dengan tidak membeda-
secara berkesinambungan.
3. Proses Pelayanan
pasien.
yang disyaratkan.
Puskesmas.
B. Ruang Lingkup
upaya kesehatan ibu dn anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi
7
C. Tujuan
Selemadeg Barat dalam membangun sistem manajemen mutu yang baik untuk
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
Nomor 112);
1. Pelanggan
2. Kepuasan pelanggan
8
3. Pasien
secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
4. Koreksi
5. Tindakan korektif
6. Tindakan preventif
dikehendaki.
7. Pedoman mutu
8. Dokumen mutu
Dokumen mutu adalah dokumen yang digunakan sebagai alat (sarana) untuk
kerja.
9. Rekaman
9
10. Efektifitas
11. Efisiensi
12. Proses
Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan
ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
Sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan atau dituju, terkait mutu.
Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang akan dicapai dalam
para pelanggan.
organisasi tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pucuk
pimpinan. Kebijakan mutu merupakan asas yang menjadi garis besar dan
10
cita-cita, tujuan, prinsip atau maksud sebagai garis pedoman untuk
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan
17. Prasarana
terselenggaranya produksi.
11
BAB II
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
juga yang dipersyaratkan oleh organisasi yang secara efektif diterapkan oleh
semua bagian yang terkait. Sampai saat ini dokumen hanya mencakup dokumen
12
1. Dokumen Sistem Manajemen Mutu
3) Pedoman-pedoman manajemen.
13
UPTD Puskesmas Selemadeg Barat telah menetapkan Sekretariat Akreditasi
yang ada sesuai tata cara pengendalian dokumen yang tertuang pada Surat
14
Skema pengesahan oleh personel/pihak yang berwenang dapat dilihat pada
Diperiksa
No Jenis Dokumen Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Oleh
1 Manual Mutu Pj. Manajemen Mutu PMM Kepala Puskesmas
2 Surat Keputusan Pj. Manajemen Mutu PMM Kepala Puskesmas
Pj. Ruangan/ PMM Kepala Puskesmas
3 Kerangka Acuan Unit/Program
SOP Pj. Ruangan/ PMM Kepala Puskesmas
4 Ruangan/Unit/Program Unit/Program
Pj. Ruangan/ PMM Kepala Puskesmas
Unit/Program/
5 Instruksi Kerja penanggungjawab
kegiatan
Pj. Ruangan/ PJ Kepala Puskesmas
Dokumen penunjang Unit/Program/ Program
6 penanggungjawab
(buku bantu, form, dsb)
kegiatan
tempat dimana dokumen tersebut dibutuhkan dan dokumen yang lama ditarik
terakhir. Apabila menerima dokumen baru yang relevan atau perubahan dari
15
2. Pengendalian Rekam Mutu
dapat dibaca, mudah diidentifikasi dan mudah diambil. Rekaman mutu ini
yang termasuk hasil dari kegiatan medis, olah data, dan data administrasi
lainnya yang tata cara pengendaliannya tidak diatur oleh UU atau peraturan
yang berlaku.
16
BAB III
A. Komitmen manajemen
kesehatan lingkungan.
Agar mutu dapat dikelola dengan baik, maka perlu ditetapkan adanya
sistematis.
puas dan tidak puas).Di samping itu beberapa hal yang dilakukan dalam
tinjauan manajemen.
C. Kebijakan mutu
18
D. Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran
kinerja/mutu
pasien.
19
agar mereka bisa menjalankan kegiatan manajemen dengan baik.Selain itu,
dipelihara.
harapan pasien.
G. Komunikasi Internal
20
diskusi kasus (RDK), email, sms, media sosial (facebook, whatsapp), memo
berikut :
ditetapkan dipenuhi.
karyawan.
pelanggan.
21
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
terdiri dari:
1. Hasil audit
3. Kinerja proses
mutu/sistem pelayanan
pasien.
Mutu sebagai penanggung jawab proses ini seperti yang telah disebutkan
ditetapkan meliputi:
23
C. Infrastrutur
3. Fasilitas ruangan tunggu yang dilengkapi dengan kursi, televisi dan toilet
gigi dan mulut, ruangan KIA & MTBS, ruang KB dan IVA, Ruang
Imunisasi, ruang gizi dan pojok laktasi, UGD 12 jam, VK/kamar bersalin
6. Fasilitas air.
9. Sarana pengolahan limbah medis dan non medis (TPS B3 dan TPS
Organik).
24
D. Lingkungan kerja
25
BAB VI
PELAYANAN KLINIS
kinerja
forum Rapat Upaya dan Bintek UKM. Hasil analisa program UKM
kegiatan tahunan (RPK) dengan mengacu pada RUK dan RPK yang
telah disusun.
2. Penyelenggaraan UKM
26
Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh
1) Kepuasan masyarakat
27
a) SKM internal Puskesmas dengan metode “Polling Survey
pencegahannya.
disusun sebelumnya.
2) Audit internal
28
3) Pemantauan dan pengukuran proses
ditetapkan.
maupun target.
c. Evaluasi program
e. Tindakan preventif
B. Pelayanan Klinis
dan harapan pasien serta selalu bersinergi dengan visi, misi, tujuan dan
30
g. Penyediaan ruang tunggu yang nyaman.
a. Laboratorium sederhana.
f. Sarana parkir.
kinerja klinis" sebagai salah satu upaya untuk melihat sejauh mana
31
komitmen dan kompetensi petugas. Diharapkan akan muncul
seharusnya diambil.
32
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
yaitu:
terhadap pasien.
(underlying cause).
33
1) Langkah 1 : Menetapkan konteks
pelayanan klinis.
pendekatan sistem.
34
5) Langkah 5 : Pengendalian risiko
35
BAB VII
PENUTUP
Selemadeg Barat perlu dilakukan sosialisasi yang luas, mengingat hal ini
masyarakat serta sektor terkait yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
36