BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Rumah sakit berkewajiban memberi pelayanan Kesehatan yang
aman, bermutu anti diskriminatif dan efektif dengan mengutamakan
kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit sesuai
dengan Permenkes nomor 4 tahun 2018 tentang kawajiban rumah sakit dan
kewajiban pasien.
Rumkit Bhayangkara Palu membuat, melaksanakan dan menjaga
standar mutu pelayanan sebagai acuan dalam melayani pasien dengan
harapan Rumkit Bhayangkara Palu dapat menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan perorangan secara paripurna melalui pelayanan rawat inap,
pelayanan rawat jalan dan gawat darurat serta pelayanan penunjang lainnya.
Sebagai gambaran Rumkit Bhayangkara palu terletak dibagian
belakang Kantor Polresta Palu, lebih tepatnya ditengah Asrama Polri Polda
Sulteng dengan luas tanah 3.500 m2 dan luas bangunan 1.652 m2.
Secara administratif Rumkit Bhayangkara Tk. III Palu mempunyai batas-batas
sebagai berikut :
o Sebelah Timur berbatasan dengan asrama Polda Sulteng
o Sebelah Utara Rumah penduduk dan Kampus STIE
o Sebelah Barat Rumah Penduduk
o Sebelah Selatan Rumah penduduk.
Rumkit Bhayangkara Palu merupakan rumah sakit milik Polri yang
awalnya adalah barak/asrama untuk anggota Polri. Atas Prakarsa dr. Ramon
Amiman (Kabid Dokkes dimasa itu) dilakukanlah peletakkan batu pertama
Rumkit Bhayangkara Palu oleh Kapolda Sulteng Brigjen Pol Drs. Taufik
Ridha, MM pada awal mei 2004 selanjutnya peresmian dan operasional
dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2004 dengan status Rumkit Polri Tk. IV
atau setara dengan RS tipe D.
B. Pengertian
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan Kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan Kesehatan yang
meliputi promotive, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
Tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecatatan lebih lanjut.
Rawat Inap adalah pelayanan terhadap pasien yang masuk rumah
sakit dengan menggunakan tempat tidur untuk keperluan observasi,
diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan penunjang medik lainnya.
Rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk keperluan observasi,
diagnose, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan Kesehatan lainnya
tanpa menginap di rumah sakit.
Pelayanan penunjang terdiri dari penunjang medik, non medik dan
rehabilitasi medik. Pelayanan penunjang medis adalah pelayanan kepada
pasien untuk membantu penegakkan diagnosis, terapi dan penunjang
lainnya. Pelayanan penunjang non medis adalah pelayanan yang diberikan di
rumah sakit secara tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medis.
Pelayanan rehabilitasi medis adalah pelayanan yang diberikan pada pasien
dalam bentuk pelayanan fisioterapi, okupasional, terapi wicara,
ortotik/prostetik, bimbingan social medis jasa psikologi dan rehabilitasi
lainnya.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Struktur Organisasi
Sesuai Peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2011 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Negara
Republik Indonesia, dalam struktur organisasi Rumkit Bhayangkara Palu unit
pelayanan dibawahi oleh Kasubbidyanmeddokpol.
KASUBBIDYANMEDDOKPOL
B. Kualifikasi Pendidikan
Standar ketenagaan Rumkit Bhayangkara Tk. III Palu sesuai tipe C
yaitu terdiri dari:
1. Sarjana Ekonomi - 6 6
2. Sarjana Hukum 2 - 2
3. Sarjana Komputer - 3 3
4. D 3 Lainnya 1 0 -
- Sub Total 3 9 11
VIII Sekolah Menengah Tingkat
1 SMA 36 8 43
2 SMP - - -
3 SD - - -
Sub Total 36 8 43
TOTAL NON KESEHATAN 39 17 54
TOTAL SELURUHNYA 86 136 220
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
(Terlampir)
B. Jenis Pelayanan di Rumkit Bhayangkara Palu yaitu:
1. Pelayanan Medik Umum
Pelayanan Medichal Check Up
2. Pelayanan Gawat Darurat ( 24 jam dengan dokter triage serta onsite
spesialis dasar)
3. Pelayanan Medik Spesialis Dasar
a. Pelayanan Penyakit Dalam
b. Pelayanan Obsteri dan Ginekologi
c. Pelayanan Kesehatan Anak
d. Pelayanan Bedah
4. Pelayanan Medik spesialis Penunjang
a. Pelayanan Anasthesiologi
b. Pelayanan Radiologi
c. Rehabilatasi Medik
d. Pelayanan Laboratorium
e. Poliklinik:
1) Polik Interna
2) Polik Bedah Umum
3) Polik Bedah Ortophedi
4) Polik Kebidanan dan Kandungan
5) Polik Anak
6) Polik Jiwa
7) Polik THT
8) Polik Gigi dan Mulut
f. Pelayanan Tambahan
1) Pelayanan MCU
2) Pelayanan Kesehatan Tertentu (Visum, Tahanan dan lainnya)
3) Pelayanan vaksinasi Covid 19
5. Pelayanan Rawat Inap
a. Rawat inap kelas III, II, I
b. Rawat Inap VIP/Super Vip
c. Rawat inap kebidanan
d. Rawat inap isolasi (TB Paru dan Covid 19)
e. Rawat inap tahanan
6. Pelayanan Rawat Khusus
a. Intensive Care Unit
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Forensik
7. Pelayanan Penunjang Medik
a. Laboratorium
1) Hematologi
2) Imuno Serologi
3) Tes Narkoba
b. Farmasi
1) Apotek
2) Gudang Farmasi
c. Radiologi
1) CT Scan
2) Rontgen
3) Rontgen Gigi
4) USG 3D dan 4 D
C. Fasilitas Ruangan
BAB IV
TATA LAKSANA
Standar Pelayanan Gawat Darurat
A. Persyaratan 1. Kartu identitas/KTP/KTA
2. Kartu BPJS
3. Rujukan dari fasyankes
4. Surat keterangan kecelakaan
(pasien JR)
Cat: untuk rawat inap dapat dilengkapi
3 x 24 jam
B. Prosedur 1. Pasien masuk diskrining dan
Triage sesuai kebutuhan oleh
petugas.
2. Pasien langsung ditangani
dengan melakukan assessment
dan Tindakan kegawat
daruratan .
3. Sementara keluarga/pengantar
melakukan pendaftaran
4. Bila diperlukan, lakukan
pemeriksaan penunjang
5. Dilakukan Tindakan medis
sesuai hasil assessment
(Operasi Cito jika diperlukan)
6. Pengambilan obat
7. Penyelesaian ADM diloket/kasir
8. Pasien pulang/ dirawat/ dirujuk.
Catatan:
Prioritas utama pada penanganan
pasien dapat dilakukan sesuai kondisi
pasien masuk, pendaftaran dapat
dilakukan secara simultan dengan
assessment.
C. Waktu - Waktu tanggap ≤ 5 menit
- Waktu pelayanan disesuaikan
dengan kondisi pasien
D. Biaya Pelayanan 1. Untuk pasien umum sesuai tarif
Skep Kapolda
2. Untuk pasien JKN sesuai
Permenkes RI no. 64 tahun 2016
3. Pembiayaan lainnya sesuai
peraturan dan kesepakatan yang
berlaku.
E. Produk Layanan Penanganan gawat darurat
F. Pengaduan Sms center:
A. Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien (pastient safety) merupakan upaya rs
membuat asuhan pasien lebih aman. Upaya tersebut meliputi assessment
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien yang terjadi dilingkungan rs, pelaporan dan analisis insiden dan
kemampuan belajar dari inseden serta tindak lanjut implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Tujuan dari upaya keselamatan pasien yaitu:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien dilingkungan rs
2. Meningkatkan akuntabilitas rs terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya kejadian tak diharapkan di rs.
4. Terlaksananya program pencegahan guna tidak terjadi pengulangan
kejadian/insiden yang tidak diharapkan.