Induksi merupakan suatu kegiatan pengarahan yang biasa diberikan kepada
para pekerja atau tamu sebuah perusahaan biasanya bentuk pengarahannya mengantarkan para audience untuk mengetahui tentang kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan maupun dilapangan tempat berlangsungnya kegiatan pekejaan tertentu. Setelah mendapatkan induksi ini, peserta diharapkan memperoleh pemahaman tentang hal-hal berikut: 1. Ketentuan Pengelolaan sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan yang berlaku di PT. BMB 2. Kepatuhan terhadap Undang-Undang terkait dan juga prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh PT. BMB 3. Cara pengendalian bahaya dan resiko yang terkait dengan aktifitas kerja 4. Peraturan-peraturan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3/SHE) yang ada di dan BMB Adapun target atau orang yang ditujukan untuk mendapatkan induksi ini ialah, sebagai berikut: 1. Karyawan Baru 2. Karyawan Mutasi 3. Karyawan Temporary 4. Tamu 5. Karyawan Tetap Salah Satu perusahaan yang sudah merealisasikan adanya kegiatan induksi mengenai pentingnya K3LH sebelum dilakukannya kegiatan pekerjaan yaitu PT. BMB (Binuang Mitra Bersama). PT. Binuang Mitra Bersama sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan perdagangan batubara untuk menjadi perusahaan yang dapat diandalkan dengan mengutamakan pelayanan, kualitas produk, dan ketepatan waktu pengiriman melalui implementasi system integrasi mutu, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup sesuai dengan Good Mining Practice (GMP). Selain itu, ikut berperan membantu sebagian tugas pemerintah dalam pengembangan masyarakat disekitar daerah operasional terkait dengan Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk merealisasikan hal tersebut maka PT Binuang Mitra Bersama berkomitmen : 1. Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang relevan dengan operasinya baik nasional maupun internasional. 2. Mengindentifikasi dan memahami keinginan setiap pelanggan dan memberikan pelayanan dan produk yang terbaik sesuai persyaratan dengan tetap memperhatikan efisiensi energy dan pemakaian sumber daya alam lainnya. 3. Mengindentifikasi setiap bahaya K3 dan lingkungan hidup dalam rangka pengendalian resiko dan dampak lingkungan yang efektif untuk mencegah cedera, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan serta kerusakan harta benda. 4. Menciptakan kondisi K3LH agar tidak adanya Fatal accident dan serius complain. 5. Memastikan tersedianya teknologi informasi & komunikasi serta sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan secara keseluruhan. 6. Meningkatkan kinerja system manajemen integrasi dan penerapannya dengan secara periodik melakukan evaluasi efektifitas dalam rangka perbaikan berkelanjutan. 7. Dalam melaksanakan kebijakan tersebut diatas, kami akan secara rutin melakukan review dan terbuka untuk saling bertukar informasi untuk perbaikan sistem K3LM kami sehingga kebijakan ini tetap relevan dijalankan. Adapun hal-hal yang harus dilakukan untuk terciptanya lingkungan kerja yang aman dan produktif: 1. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja masing-masing 2. Menghindari pengaruh yang merugikan keselamatan dan kesehatan orang lain baik melalui tindakan ataupun akibat kelalaian a) Istilah tindakan disini berarti melakukan sesuatu yang menempatkan seseorang dalam bahaya b) Istilah kelalaian disini berarti akibat dari tidak melakukan sesuatu sehingga menempatkan seseorang dalam bahaya 3. Mengikuti petunjuk dari atasan dan peraturan perusahaan 4. Menggunakan Alat Pelindung Diri dan pakaian kerja yang tersedia, dengan benar 5. Tidak menyalahgunakan atau dengan sengaja merusak alat pelindung keselamatan apapun 6. Melaporkan semua bahaya yang ditemukan 7. Melaporkan setiap kejadian hampir celaka, kecelakaan atau hal hal lain yang mengancam kesehatan dan keselamatan 8. Menjaga kerjasama dengan baik
b. Struktur Organisai PT. Binuang Mitra Bersama
Setiap perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan tersebut memiliki system
manajemen yang untuk bisa memiliki suatu bentuk manajemen yang terintegrasi maka perlu adanya suatu susunan organisasi. Salah satunya PT. Binuang Mitra Bersama yang juga sudah memiliki suatu struktur organisasi yang terstruktur secara sitematis sesuai dengan tugas masing-masing setiap departemen di dalam struktur organisasi, maka berikut ini kami akan memaparkan bagian-bagian dari struktur organisasi yang ada di PT. Binuang Mitra Bersama, seperti yang dibawah ini : 1. Mining Departemen ini bertugas untuk mengurus segala hal-hal yang berhubungan dengan tambang PT. BMB yang cakupannya mulai dari Blok 1 sampai dengan Blok 4, dimana setiap blok dipimpin oleh setiap KTT, untuk blok 1 dipimpin oleh Bpk. Giyarno, blok2 dipimpin oleh Bpk.Dimas, blok 3 Dipimpin oleh Bpk Hj. Nur Didi Hidayat dan terakhir ada blok 4 yang dipimpin oleh Bpk. Roni. Namun untuk mengoptimalkan tugasnya maka Departemen mining dibagi menjadi 5 bagian seperti berikut ini: a) Departemen Production Departemen ini bertugas mengawasi segala kegiatan produksi di PT. BMB yang dipimpin oleh Bpk. Atio, yang kinerjanya kemudian dibagi menjadi beberapa Divisi, seperti berikut ini: 1) Operation Divisi ini bertugas mengontrol segala kegiatan operasi lapangan mulai dari pembuatan BA, pembuatan SmartCard hingga penyiraman jalan tambang, dsb. 2) MainPlan Divisi ini bertugas melakukan controling kawasan wilayah tambang dan membuat berita acara ke Head Office serta menjalankan desain dari Head Office. 3) Survey Divisi ini bertugas mengukur volume dan kemajuan progres tambang serta pengukuran tambang. 4) Monitoring and Controling Divisi ini bertugas merecord data harian, berita acara volume hauling ,dsb. b) Departemen External Departemen ini bertugas melakukan hubungan kepada pemerintah dan masyarakat disekitar wilayah pertambangan PT. BMB. Departemen ini dipimpin oleh Bpk. Endah. c) Finance Accounting Departemen ini bertugas mengeluarkan pendanaan untuk segala bentuk kegiatan yang ada dilapangan dan melaporkan keuangannya kepada Head Office. Departemen ini dipimpin oleh Ibu. wendah. d) CPP Departemen ini bertugas melakukan penghancuran atau pengkominusian batubara yang dimiliki PT. BMB. Departemen ini dipimpin oleh Bpk. Dimas. e) Human Resource and General Affair Depatemen ini bertugas mengurus segala kebutuhan yang ada di tambang PT. BMB mulai dari perekrutan pekerja, hal-hal yang berhubungan dengan SDA, mengurus rumah tangga PT. BMB. Departemen ini dipimpin oleh Bpk. Hardian. 2. Port Departemen ini bertugas untuk mengurus segala hal-hal yang berhubungan dengan port PT. BMB yang cakupannya mengenai pengapalan batubara. Namun untuk mengoptimalkan tugasnya maka Departemen Port dibagi menjadi 3 bagian seperti berikut ini: a) Transhipment Departemen ini bertugas mengurus segala kegiatan penongkangan batubara. b) Production Engginering Departemen ini bertugas Mengatur alat yang akan dumping, memposisikan bahan galian, penyiraman jalan disekitar port, merecord data dan membuat berita acara, pemindahan jalan hingga pengadaan solar. c) Hauling Road Maintenance Departemen ini bertugas melakukan perawatan jalan hauling yang menuju port dan water spring. Departemen ini dipimpin oleh Bpk. Joe. 3. Quality Control Departemen ini bertugas melakukan pengontrolan batubara dari sampling yang dilakukan di pit, cpp hingga ke port, juga melakukan penyiraman batubara yang mengalami peningkatan suhu. 4. SHE Departemen ini bertugas untuk mengawasi dan memberikan intruksi tentang keselamatan dan kesehatan kerja di PT. BMB. c. Kegiatan Lapangan Adapun kegiatan lapangan merupakan segala bentuk aktifitas yang dilakukan langsung di alam bebas dan berhubungan langsung dengan udara luar. Pada kegiatan apangan di PT.BMB disini banyak sekali terdapat kendaraan berat yang bolak-balik membawa bahan galian berupa bahan galian lapisan penutup (OB) dan juga batubara juga kendaraan LV yang membawa pekerja dari pit yang satu ke pit lainnya serta para ahli peledakan yang mempersiapkan segala keperuan sebelum dilakukan peledakan. Sadapun alat berat yang bekerja disana ialah yang sedang melakukan pengalian produksi dan juga mengangkut bahan galian hasil dari penggalian sebelumnya.