Oleh
Kelompok 8 :
Jawab :
PT. PLN membentuk Tim Imbangan ERP yang terdiri dari orang-orang yang ahli
di bidangnya terutama pada bisnis proses. Tim Imbangan yang di bentuk memiliki
tanggungjawab langsung kepada Direksi PLN melalui Direktur Keuangan dan Direktur
Niaga dan pelayanan pelanggan. Tugas Utama dari Tim Imbangan ini adalah
menyukseskan pelaksanaan penerapan ERP dan mempersiapkan kebutuhan akan
pengembangan lanjutan yaitu integrasi antar sistem.
a. Tim Sentral, beroperasi di kantor pusat, beranggotakan atas wakil dari PLN
pusat dan unit pelaksana.
Jawab :
Dengan demikian Sistem Pengendalian Internal yang handal dan efektif dapat
memberikan informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus
untuk mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan
perusahaan yang lebih efektif pula.
3. Jelaskan potensi kemungkinan gangguan SPI ketika berjalan dengan kasus ini,
jelaskan pula penyebab atau pemicu terjadinya gangguan tersebut?
Jawab :
a. Terdapat gangguan ketika servedown, hal ini bisa disebabkan ketika terjadi
adanya gangguan listrik atau gangguan terhadap server-nya sendiri. Ketika server
terlalu panas dapat membuat sistem tersebut mati atau hal yang paling buruk
adalah server tersebut terbakar.
b. Terdapat gangguan ketika banyaknya data yang masuk atau keluar dengan skala
besar, sehingga menyebabkan terjadinya overtraffic data yang dapat mengganggu
sistem tersebut.
Jawab :
Penerapan Enterprise Resourse Planning (ERP) dapat merubah sikap dan mental
para pekerja PT. PLN guna mewujudkan sumber daya untuk mendapatkan keuntungan,
efisiensi, serta meminimalkan risiko untuk meminimalkan kerugian.Data dan informasi
yang diolah dalam sistem enterprise PT. PLN yaitu Manajemen Keuangan, Sumber
Daya Manusia, dan Pergudangan yang dapat terintegrasi secara akurat di dalam suatu
sistem.
Implementasi SAP ERP di PT. PLN sudah mencakup Kantor Pusat, P3B Jawa
Bali, Distribusi Bali, Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang, Distribusi Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Distribusi Jawa Timur, dan Distribusi Jawa Barat dan
Banten yang telah sesuai dengan visi dan misi PT PLN yaitu Diakui sebagai
perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan terpercaya dengan
bertumpu pada potensi insani.
5. Untuk implementasi system informasi pada level enterprise seperti PLN, model
SPI seperti apa yang harus disiapkan untuk kebutuhan mendatang?
Jawab :
Dalam kasus ini menyebutkan bahwa penerapan ERP dimulai dari tiga proses
bisnis yaitu: Keuangan (Financial Management), Sumber Daya Manausia (Human
Resource), dan Pergudangan (Material Management). PLN memutuskan untuk
menggunakan SAP sebagai software ERP. Namun seiring dengan berjalannya waktu,
pihak PLN juga harus mengembangkan proses bisnis lainnya agar terjadi keseimbangan
dan tercapainya tujuan perusahaan. Semakin banyaknya proses bisnis yang
menerapkan ERP, maka sebakin besar juga pengawasan dan pemeliharaan yang harus
diberikan. Dengan adanya implementasi ERP maka semua system dalam perusahaan
dapat terintegrasi, lebih efisien dan efektif. Pihak manajemen harus melakukan
pengendalian internal agar aktivitas bisnis dapat berjalan dengan baik. Sistem
pengendalian internal yang harus disiapkan untuk kebutuhan mendatang adalah :
a. Melakukan rotasi pekerjaan secara rutin. Apabila seseorang dibiarkan memegang
satu tugas dalam jangan waktu yang lama maka akan ada kemungkinan terjadinya
kecurangan.
e. Informasi dan komunikasi. Setiap informasi yang ada diperlukan oleh pihak
manajemen sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.