0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan demam berdarah hemoragik (DHF) yang meliputi pengertian, tujuan, kebijakan, langkah-langkah dan rencana tindakan keperawatan untuk menangani hipertermi, risiko syok hipovolemik, dan risiko gangguan nutrisi pada pasien DHF.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan demam berdarah hemoragik (DHF) yang meliputi pengertian, tujuan, kebijakan, langkah-langkah dan rencana tindakan keperawatan untuk menangani hipertermi, risiko syok hipovolemik, dan risiko gangguan nutrisi pada pasien DHF.
Dokumen ini membahas asuhan keperawatan pasien dengan demam berdarah hemoragik (DHF) yang meliputi pengertian, tujuan, kebijakan, langkah-langkah dan rencana tindakan keperawatan untuk menangani hipertermi, risiko syok hipovolemik, dan risiko gangguan nutrisi pada pasien DHF.
1. Pengertian Asuhan Keparawatan pada Pasien dengan DHF adalah suatu
rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang langsung diberikan pada pasien dengan DHF pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan. 2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan asuhan keperawatan penyakit DHF 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. / / / 2017 tentang Pelayanan Klinis 4. Referensi Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC Edisi Revisi 2015 Jilid I. Media Action 5. Alat dan Bahan
6. Langkah- a. Petugas memanggil pasien
langkah b. Petugas menyapa pasien c. Petugas melaksanakan anamnesis untuk mengetahui keluhan pasien meliputi : 1) Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 2 7 hari. 2) Tampak tanda perdarahan spontan bisa melalui hidung, gusi dan bawah kulit atau BAB Hitam 3) Nyeri ulu hati 4) Kadang kadang disertai sakit kepala, nyeri sendi d. Petugas melaksanakan pengukuran vital sign e. Petugas menimbang berat badan pasien f. Petugas mempersilahkan pasien ke meja periksa dokter g. Dokter melakukan pemeriksaan fisik h. Dokter menuliskan Diagnosa DHF ke dalam RM i. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam RM dan resep j. Petugas mempersilahkan pasien kembali ke meja perawat k. Petugas menuliskan diagnosa keperawatan Pasien dengan DHF di lembar asuhan keperawatan berupa: 1) Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue 2) Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan tubuh. 3) Risiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun l. Petugas menuliskan rencana tindakan keparawatan Pasien dengan DHF yang berupa: 1) Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue a) Monitor vital sign b) Kompres pasien pada lipat paha dan aksila c) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antipiretik 2) Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan tubuh a) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi b) Monitor intake dan output cairan c) Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi IV 3) Risiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun a) Kaji adanya alergi makanan b) Monitor jumlah masukan nutrisi c) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. m. Petugas melaksanakan implementasi dari rencana tindakan keperawatan Pasien DHF: 1). Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue a) Memonitor vital sign b) Mengkompres pasien pada lipat paha dan aksila c) Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian antipiretik
2).Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan
kurangnya volume cairan tubuh 13.2.1 Meningkatkan intake cairan dan nutrisi 13.2.2 Memonitor intake dan output cairan 2).Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume cairan tubuh a) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi b) Monitor intake dan output cairan c) Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi IV 3).Risiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun a) Kaji adanya alergi makanan b) Monitor jumlah masukan nutrisi c) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. n. Petugas melakukan evaluasi dari implementasi yang dilakukan o. Petugas melaksanakan pencatatan p. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyerahkan resep ke ruang pelayanan obat 7. Bagan Alir 8. Unit terkait a. Ruang UGD b. Ruang Pemeriksaan Umum c. Ruang Rawat Inap 9. Dokumen terkait 10. Rekaman histori perubahan NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan