Anda di halaman 1dari 22

Laporan Outdoor Learning

di Geospasial
SMA Negeri 1 Salatiga

Fernando Desma Ramadhan (MIPA 6.1/12)


Yos Sebastian Denggan Satriaputra (MIPA 6.1/32)

Tahun Pelajaran 2015/2016


Gumuk Pasir di Gunung Kidul (Parangtritis)

Abstrak
Sebastian, Yos dan Desma, Fernando. 2015. Gumuk Pasir di Parangtritis, Jogjakarta
(kawasan Lab. Geospasial Jogjakarta). Laporan. Jurusan IPA. SMA Negeri 1 Salatiga.

Laporan ini dilatarbelakangi oleh kepentingan pembelajaran geografi khususnya


struktur fisik yang berperan dalam Gumuk Pasir. Melalui kajian struktur ini, peneliti
diharapkan dapat menggambarkan struktur fisik, sejarah, dan penjelasan secara
spesifik. Submasalah pengamatan ini adalah sebagai berikut: 1)Bagaimana sejarah
terbentuknya Gumuk Pasir di Gunung Kidul? 2)Potensi apa yang biasa dikembangkan di
kawasan Lab. Geospasial Gunung Kidul? 3) Apa peranan Lab. Geospasial Jogjakarta
dalam pendalaman Ilmu Kebumian di Indonesia? 4) Bagaimanakah pengaruh erupsi
gunung Merapi pada pembentukan Gumuk Pasir di Gunung Kidul? 5) Apa peranan Lab.
Geospasial terhadap pendalaman Ilmu Kebumian (Geo Saint) di SMA?
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Lab. Geospasial Gunung Kidul yang
kami datangi pada Selasa, 29 September 2015. Teknik pengumpulan data adalah studi
dokumenter. Alat pengumpul data utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
sebagai instrumen kunci. Pengujian keabsahan data digunakan ketekunan peneliti,
triangulasi, dan diskusi teman sejawat.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap bentuk dan struktur Gumuk Pasir
ditemukan beberapa hal yaitu sejarah, potensi, beserta pengaruhnya terhadap
lingkungan. Gumuk Pasir di Parangtritis adalah tempat yang menarik bagi semua
kalangan dan hanya terdapat 2 Gumuk Pasir di dunia ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengamatan pada hari Selasa, 29 September di Jogjakarta terhadap
Gumuk Pasir di Gunung Kidul, Yogyakarta yang bertujuan untuk mengenal
sejarah, jenis, ciri, struktur dan pengaruh Gumuk Pasir serta mengetahui
pentingnya Gumuk Pasir. Dengan ini dapat menjadi pembelajaran.
B.Identifikasi Masalah
Meneliti tentang gumuk pasir, jenis, ciri, dan struktur bentuknya.
Meneliti sejarah terbentuk gumuk pasir
Menjelaskan potensi yang dikembangkan di Lab. Geospasial
Menjelaskan pengaruh erupsi gunung Merapi pada pembentukan
gumuk pasir
C.Tujuan Penelitian
Mengetahui segala informasi tentang gumuk pasir.
Mengetahui karakteristik gumuk pasir.
Mengetahui peranan Lab. Geospasial dalam pendalaman Ilmu
Kebumian
D.Lokasi dan Waktu Penelitian
Lab. Geospasial Gunung Kidul dan Gumuk Pasir Parangtritis pada hari
Selasa, 29 September 2015
E. Manfaat Penelitian
Pengenalan Gumuk Pasir dan pengembangan yayasan ilmu pengetahuan
tentang Gumuk Pasir sebagai pembelajaran dan pengalaman. Mengenal
pentingnya sejarah dan geografi bagi kehidupan. Latihan dalam menulis
karya tulis ilmiah. Meningkatkan kepedulian terhadap alam.
BAB II
ISI
Apa yang diteliti?
Gumuk Pasir di Gunung Kidul dan Lab. Geospesialis
Mengapa masalah itu diteliti?
Sebagai pembelajaran dan mengenal Gumuk Pasir secara deskriptif dan
kualitatif
Bagaimana penelitian itu akan dilakukan?
Mendatangi Lab. Geospasial dan Gumuk Pasir Parangtritis sebagai sumber
penelitian
Strategi apa yang akan digunakan dalam penelitian?
Mengumpulkan data dari sumber narasi di Lab. Geospasial dan mengamati
penemuan-penemuan yang didapat dan mengambil gambar serta pencatatan
Dimana penelitian akan dilakukan?
Lab. Geospasial Gunung Kidul dan Gumuk Pasir Gunung Kidul
Kapan penelitian dilakukan?
Selasa, 29 September 2015.

Apa yang dimaksud dengan Gumuk Pasir?


Gumuk Pasir Parangtritis adalah fenomena alam langka dan satu-satunya
yang ada di Asia Tenggara dan sebagai situs Warisan Dunia. Gumuk Pasir ini
berupa gundukan pasir seperti padang gurun yang berada di Timur Tengah.
Pasir-pasir ini merupakan hasil aktivitas gunung vulkanik Gunung Merapi dan
Merbabu yang terbawa oleh arus Kali Opak dan Kali Progo.

Gunung Merapi dan Merbabu

Aktivitas gunung vulkanik


(asap erupsi gunung)
Dibawa oleh arus
Kali Opak dan Kali
Progo

Menjadi Gumuk Pasir Parangtritis


Apa yang mempengaruhi terbentuknya Gumuk Pasir?
Letak Gumuk Pasir Parangtritis

Penjelasan Spesifik Terjadinya Gumuk Pasir Parangtritis

1. Terjadi aktivitas erupsi vulkanik Gunung Merapi-Merbabu


2. Angin membawa pasir dari material vulkanis Gunung Merapi.
3. Pasir-pasir ini terbang ke laut dan menyatu bersama air hingga butiran
pasir halus berukuran 0,02 mikron sehingga mampu diterbangkan oleh
angina dengan kecepatan 2 m/s.
4. Pasir dibawa dari Kali Opak hingga Pantai Parangtritis, Bantul, Provinsi
DIY.
Mengapa ada pasir sebanyak itu, padahal kebanyakan daerah di Indonesia ini
dipenuhi dengan hutan dan pepohonan ?

Berdasarkan peta lokasi diatas ini, dapat dilihat bahwa ada satu
sungai utama yang besar yang menoreh bukit-bukit dan gunung-
gunung dan akhirnya membawa material dari gunung-gunung api yang
masih aktif, yaitu Sungai Progo. Sungai Progo merupakan sungai utama
yang membawa hasil gerusan batu-batuan vulkanik yang berasal dari
Gunung Merapi-Merbabu. Juga hasil penorehan di gunung-gunung
Sidoro disebelah barat laut.
Coba lihat gambar sungai diatas ini. Sumbernya berasal dari gunung
disebelah utaranya. Bukit ini akhirnya tertoreh oleh air hujan dan akhirnya
dibawa ke laut dan diendapkan sebagai endapan delta di muaranya.
Secara mudah delta terbentuk karena proses-proses sungai ini. Delta
merupakan tempat penumpukan material-material yang dibawa oleh sungai.
Karena di muara sungai arusnya sudah sangat lemah maka seluruh barang
bawaan sungai ini ditaruh saja di mulut sungai.
Jadi pasir yang sudah sampai di pinggir laut tadi tidak tertumpuk di mulut
sungai tetapi disebarkan ke kiri kanan selebar hingga 50-60 Km. Mulai dari
Pantai Parang Tritis di selatan Jogja, Pantai Samas, hingga pantai Congot di
sebelah baratnya.
Lalu bagaimana terbentuknya gumuk-gumuk pasir yang indah ini ?

Setelah diendapkan di pinggir pantai, tentusaja air lau hanya menahannya


dengan ombaknya yang sangat kuat. Namun juga angin dari Samodera Hindia
juga sangat kuat. Angin inilah yang akhirnya mendistribusikan kembali ke utara.
Angin dari laut selatan ini yang menatah dan mengukir akhirnya menjadi
arsitektur-arsitektur alam di Pantai Selatan Jogja

Gumuk Pasir Parangtritis


Perlu ribuan tahun untuk menjadi fenomena unik ini yakni, Gumuk
Pasir Parangtritis.
Temperature udara Gumuk Pasir Parangtritis persis seperti
temperature di Gurun Sahara, Afrika. Yaitu panas terik di siang hari
dan sangat dingin di malam hari.
Gumuk Pasir Parangtritis memiliki panjang sekitar 15 kilometer.
Letaknya dekat dengan Pantai Parangtritis dan Sungai Opak.
Berbentuk bulan sabit yang membentang dari pantai depok sampai
pantai parangkusumo
Apa sajakah bentuk-bentuk Gumuk Pasir?
Jenis Jenis Gumuk Pasir
A. Barchans
Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk
pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan lereng
daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan
kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila
dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir
barchan umumnya antara 5 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan
perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya
beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini dan
daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan
kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
B. Transverse Dune
Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan
banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai
ombak dan tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini
mungkin hanya beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus
menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni.
Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan
pasirnya berkurang.
C. Parabolik
Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan
tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik
arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk
pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan
pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin
sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin
curam.
D. Linear Dune
Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus
dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan
gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah
angin dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal,
sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga
menjadi lebih lebar dan memanjang.
E. Star Dune
Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai
hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan
awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya berbentuk dataran,
sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada bukit ini
dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan
terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan
hilang setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya.
F. Impendeed Dunes
a. Blowout
Bentuk : Terdapat penutup lahan (misal : vegetasi) disekitar
cekungan. Terbentuk karena deflasi local.

b. Echo dunes
Bagian tepi yang memanjang, terpisah dari topografi
penghalang.Proses pembentukan : akumulasi pada zone perputaran
aliran angin karena zone penghalang.
Apa saja hukum-hukum fisika yang dapat menjelaskan Gumuk
Pasir?
Hukum MESTAKUNG = seMESTA menduKUNG merupakan hukum alam
dimana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis
maka semesta (dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu
disekitar kita) akan mendukung kita keluar dari kondisi kritis.
Hukum 1: hukum Kritis
Pada setiap kondisi KRITIS ada jalan keluar

Hukum 2: hukum Langkah


Ketika seorang MELANGKAH, ia akan melihat jalan keluar

Hukum 3: hukum Tekun


Ketika seorang TEKUN melangkah, ia akan mengalami mestakung
(semesta mendukung).

Hukum Gravitasi
Hukum Gesekan
Hukum Kekekalan Energi
Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekekalan Momentum

Apa saja konsep-konsep fisika yang dapat menjelaskan Gumuk


Pasir?
Sedimen akuatis (batuan hasil pengendapan oleh air)
Konsep Gravitasi
Konsep Mestakung
Konsep Eksogen

Apa keuntungan keberadaan Gumuk Pasir bagi lingkungan sekitar?


Sebagai penjaga keseimbangan ekosistem pantai dan sebagai abrasi air laut
secara alami.
Bagaimana deskripsi alat-alat yang digunakan di Museum
Geospasial?
1. Plotter Peta
Printer yang mampu melakukan cetak dengan ukuran yang besar,
biasanya bias mencetak sampai ukuran lebar 10 dengan panjang yang
jauh lebih besar lagi. Plotter ini sering digunakan untuk pembuatakn
spanduk dan media ruang luar (reklame)
2. Teropong
sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus
membentuk citra dari benda yang diamati[1]. Teleskop merupakan alat
paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop (biasanya
optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain
adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop
memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya.
3. Penghitung Kecepatan Angin
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan
kecepatan angin.
Cup Counter dan Wind Vane Anemometer digunakan untuk mengukur
pergerakan udara.
Altimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui ketinggian suatu
tempat terhadap MSL

Mengapa posisi Museum Geospasial berada di Pesisir


Parangtritis?
Museum Geospasial digunakan untuk mengamati segala sesuatu
tentang kepesisiran. Diantaranya tentang Gumuk Pasir yang membentang
luas di pesisir pantai desa Parangtritis dan merupakan salah satu
fenomana alam yang unik.
Peranan Lab. Geospasial Jogjakarta dalam pendalaman Ilmu
Kebumian di Indonesia.
Meningkatkan pendalamanan tentang Ilmu Kebumian karena Gumuk Pasir
merupakan warisan dunia yang hanya dimiliki 2 di dunia. Sebagai tempat
pembelajaran oleh banyak peniliti. Pengamatan tentang Gumuk Pasir.
Meningkatkan pengetahuan tentang kepesisiran.
Melaksanakan riset kolaboratif sumberdaya, pesisir dan laut untuk
pengembangan IPTEK, dan berbasis informasi geospasial.

Potensi yang biasa dikembangkan di Lab. Geospasial Gunung Kidul


Di parangtritis, bidang pertanian, terkenal dengan hasil bawang merah dan
cabai.
Di sector parawisata, terkenal dengan keindahan pantainya serta juga terdapat
museum alam gumuk pasir.
Di sector laut, hamper semua penduduk berprofesi nelayan, dan memiliki pasar
ikan Depok, serta ada hutan bakau buatan.
Di sector Iptek dan Pendidikan, telah dibuat dan dikembangkan antara lain
kincir angin, solar cell, ombrometer, dan lain sebagainya.

Peranan Lab. Geospasial Jogjakarta dalam pendalaman Ilmu


Kebumian di SMA
Sebagai tempat inspiratif dalam pembelajaran. Tambahan bahan materi
pembelajaran. Memperluas yayasan ilmu pengetahuan tentang Kebumian.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang Gumuk Pasir Parangtritis
di daerah kawasan DIY, maka diambil kesimpulan :
1. Gumuk Pasir adalah bukit-bukit pasir yang dibuat
oleh tiupan angin.
2. Gumuk Pasir adalah fenomena alam yang sangat
langka dan unik, dan dinyatakan sebagai Warisan
Dunia.
3. Lingkungan Gumuk Pasir perlu dijaga dan
dilestarikan karena Gumuk Pasir Parangtritis dapat
sebagai penjaga keseimbangan ekosistem pantai
dan sebagai abrasi air laut secara alami.
4. Gumuk Pasir dapat membantu Ilmu Kebumian lebih
dalam lagi.

B.SARAN
Untuk pengembangan lebih lanjut, maka penulis
memberikan saran kepada manajemen KTI SMA Negeri 1
Salatiga, yakni :
1. Perlunya penambahan waktu dalam pengamatan
langsung pada objek pengamatan.
2. Pengajaran langsung dari sumber ke peneliti tentang
objek yang diamati.
3. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari.
BAB IV
PENUTUP
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan
kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua,
terutama untuk penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi tentang Gumuk Pasir Parangtritis. Tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Lingkungan perlu dilestarikan supaya diperoleh
keadaan yang seimbang antara manusia. Begitu
banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak
memperhatikan keseimbangan alam yang digunakan
sebagai tempat kehidupan.
Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
warsiyanti91.blogspot.co.id
arfighif.blogspot.co.id
anisasp.blogspot.co.id
www.bakosurtanal.go.id
zonageograp.blogspot.co.id
id.wikipedia.org
illtorro.blogspot.co.id
www.stardataservice.com
bantulbiz.com
caturbudiargo.blogspot.co.id
geoenviron.blogspot.co.id
rovicky.wordpress.com
blh.jogjaprov.go.id
softilmu.blogspot.co.id
geografi-geografi.blogspot.co.id
enasulma.wordpress.com
www.fisikanet.lipi.go.id
smpmariagorettismg.blogspot.co.id
saripedia.wordpress.com
www.yohanessurya.com
deanpembajaksawah.wordpress.com
www.yogyes.com

Anda mungkin juga menyukai