CAPAIAN PEMBELAJARAN
a. Mengidentifikasi pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek
konstruksi
b. Mengidentifikasi peran dan
tugas pemilik proyek (owner)
c. Mengidentifikasi peran dan
tugas konsultan (pengawas dan
perencana)
d. Mengidentifikasi peran dan
tugas kontraktor
e. Mengidentifikasi keterkaitan
antara pemilik proyek,
konsultan, dan kontraktor
60
3.1. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi
Dalam suatu proyek konstruksi, kegiatan yang akan dihadapi atau
dilaksanakan bersifat sangat kompleks. Maka memerlukan pengelolaan
manajemen yang baik, sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan dengan baik
dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dalam pelaksanaan proyek
harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, hingga pada tahap pemeliharaan. Dimana banyak melibatkan
macam-macam disiplin ilmu dan komponen pendukung lainnya. Pihal-pihak yang
terlibat dalam proyek konstruksi dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
hingga tahap pemeliharaan dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak, yaitu pihak
pemilik proyek (owner), pihak konsultan, pihak kontraktor.
Pemilik proyek
Pengguna Jasa
Penyedia Jasa
Konsultan Kontraktor
61
3.2. Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik (owner) adalah seseorang atau instansi yang memiliki hak proyek
yang dibangun dan membiayai seluruh biaya proyek. Pemilik proyek atau
pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut (Ervianto, 2005:44).
Pemilik akan menunjuk suatu badan hukum yang bergerak dibidang jasa
konstruksi sebagai konsultan perencana dan pemborong kerja / kontraktor.
62
Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah:
1. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
2. Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasaran yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4. Menyediakan lahan untk tempat pelaksanaan pekerjaan.
5. Menyediakan dana dankemudia membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas
nama pemilik.
7. Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
3.3. Konsultan
Secara umum, yang dimaksudkan dengan konsultan profesional atau
disingkat dengan konsultan menurut H. L. Shenson (1990) adalah perorangan
atau perusahaan yang memiliki keahlian, kecakapan, dan bakat khusus dan
tersedia bagi yang memerlukan (klien), dengan imbalan sejumlah upah.
Konsultan profesional memberikan nasehat dan seringkali membantu
melaksanakan nasehat tersebut dengan dan untuk klien
Dari definisi di atas terlihat bahwa konsultan menyediakan jasa dalam
bentuk keahlian, dan seringkali dilanjutkan dengan pekerj aan atau kegiatan
yang merupakan implementasi nasehat yang diberikan, sampai membuahkan
hasil yang nyata. Sebagai contoh, suatu perusahaan ingin menggunakan jasa
konsultan untuk meningkatkan produktivitas usahanya.
Setelah mengadakan penelitian, konsultan yang bersangkutan
mengusulkan dalam suatu laporan, agar diadakan perbaikan kualitas dan
kecakapan para pengawas lapangan dari erusahaan tersebut. Dalam hal ini,
seringkali pihak klien menginginkan agar konsultan yang bersangkutan pada
langkah berikutnya, mengimplementasikan usulan yang diajukan, seperti
63
mempersiapkan materi program latihan, dengadakan instruktur, dan
melaksanakan latihan di kelas dan di lapangan.
Permintaan akan jasa konsultan meningkat sej alan dengan
perkembangan usaha dan industri di dalam masyarakat modern. Salah satu
ciri dari masyarakat modern adalah tumbuhnya spesialisasi dalam berbagai
bidang kegiatan, dan ini sering tidak dapat dipenuhi oleh para ahli yang
tersedia di dalam per-
usahaan pada saat diperlukan. Oleh karena itu, diusahakan
mendapatkannya dari luar organisasi berupa konsultan. Seb aliknya,di dalam
perusahaan pada saat diperlukan. Oleh karena itu, diusahakan
mendapatkannya dari luar organisasi
berupa konsultan. Sebaliknya, konsultan memperhatikan keperluan klien
menyediakan jasa untuk mengkaji persoalan yang dihadapinya, kemudian
merumuskan alternatif jalan keluar untuk dipertimbangkan.
Kualitas dan Kredibilitas
Telah disinggung sebelumnya bahwa konsultan memiliki pengetahuan
khusus, yaitu keahlian, kecakapan, dan bakat yang disediakan untuk melayani
klien. Seperti halnya komoditi yang lain, akan lebih menarik minat pembeli
bilamana mutunya lebih baik. Tetapi karena dalam hal ini yang dipasarkan
adalah keahlian dan kecakapan, maka tidaklah mudah untuk menentukan
standar dan menyusun kriteria kualitas seorang konsultan atau perusahaan
konsultan. Beberapa "syarat minimal" yang dianggap perlu dimiliki dan
diperhatikan oleh konsultan dalam upaya menjaga mutu hasil-hasil
pekerjaannya, antara lain adalah:
Mampu Menggunakan Pendekatan
Bersifat Menyeluruh (compr ehensive) Hal ini berarti bahwa seorang
atau sebuah perusahaan konsultan harus melihat permasalahan dari segala
segi, memperhatikan segala faktor yang mungkin dapat mempengaruhinya, dan
kemudian menyuguhkan alternatif pemecahannya.
Didasarkan atas Kenyataan
Segala sesuatu diusahakan berdasarkan fakta, bukan perasaan, yang
kemudian dikaji ulang akan kebenaran dan akurasinya.
64
Adanya Keterkaitan (Re levansi)
Terhadap Permasalahan Kemampuan untuk mengenal hal-hal yang
betul-betul ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dengan
menjauhi penjelasan atau keterangan yang tidak relevan.
Memiliki Kecakapan
Konsultan diharapkan dapat malihat kedepan, maksudnya dapat
mengantisipasi dan memperkirakan akibat dan dampak dari
keputusankeputusan yang diambil.
Menguasai Perbendaharaan Bahasa
Diperlukan Dapat cepat memahami apa yang dimaksudkan. Kecakapan
merumuskan dan mengkomunikasikan pendapatnya dengan baik.
Bersifat Ulet Konsultan
Seringkali diserahi tugas yang kompleks. Untuk itu perlu keuletan dan
kepandaian menguraikan tugas tersebut dan menentukan li ngkup yang
mempunyai posisi kunci, kemudian mencari cara pendekatan dan metode yang
tepat untuk menanganinya.
Kreatif
Dalam banyak hal, konsultan tidak perlu menunggu, bahkan harus
mendahului menyuguhkan ide atau gagasan yang baru dan segar, untuk
menyelesaikan tugas yang diserahkan kepadanya.
Di samping syarat-syarat di atas, ada satu lagi yang tidak dapat ditawar,
yaitu penguasaan teknis secara prima atas disiplin ilmu atau profesi yang
ditawarkan. Dari segi reliabilitas dan kredibilitas, konsultan dapat dilihat dari
pendekatannya yang didasarkan atas penggunaan pengetahuan dan
pengalamannya secara objektif dan independen demi kepentingan proyek
yang sedang ditangani, meskipun seandainya berbeda pendapat dengan
pemilik proyek.
65
Bentuk Usaha Konsultan
Bentuk
a. Konsultan Perorangan
Seringkali dijumpai keadaan di mana diperlukan bantuan hanya oleh
seorang a tau dua tenaga ahli untuk membantu memecahkan masalah yang
sedang dihadapi. Untuk maksud tersebut, langkah yang diambil adalah
menghubungi langsung pihak yang bersangkutan yang dianggap mempunyai
cukup kemampuan untuk menangani masalah ter sebut. Keuntungannya
adalah dalam proses mencari, negosiasi, sampai penandatanganan kontrak
yang umumnya memakan waktu cepat. Hanya saja pemakai jasa konsultan
semacam ini harus menyediakan tenaga administrasi dan pendukung yang
lain. Bila banyak tenaga ahli yang diperlukan dan mereka menangani
masing-masing masalah yang berbeda tetapi banyak keterkaitannya, di mana
diperlukan kerjasama sebagai tim, maka pendekatan dengan cara
mengerjakan sejumlah konsultan perorangan akan banyak menemui kesulitan
dalam hal komunikasi, pengertian, kekompakan, dan kepemimpinan di antara
mereka.
b. Perusahaan Konsultan
Berbeda dengan konsultan perorangan, pada perusahaan konsultan,
tenaga-tenaga ahli dihimpun dalam suatu wadah organisasi. Wadah inilah yang
mengorganisir, mengatur, mengerjakan, serta memberi dukungan teknis dan
administrasi yang berpusat di home off ice. Perusahaan konsultan akan
menandatangani kontrak untuk menyediakan jasa konsultasi kepada klien,
66
meliputi segala sesuatu yang termuat dalam dokumen kerangka acuan (termof
ref erence-TOR). Kontrak ini merupakan komitmen antarperusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban dan tugas sebaik-baiknya, dari segi jadwal, mutu,
dan biaya yang telah disetujui dengan cara profesional. Meskipun umumnya
relatif lebih mahal dibanding konsultan perorangan, namun pihak klien
memperoleh keuntungan berupa adanya satu badan yang mewakili, mengurus,
serta bertanggung jawab atas segala urusan personil dan kelancaran
pekerjaan, seperti penggantian personil, kompensasi, penyusunan laporan,
koordinasi dalam tim, dan lain-lain. Dari sisi lain, konsultan dapat
dikategorikan berdasarkan bidang keahlian atau disiplin ilmu yang
dikuasainya, seperti manajemen umum, akuntansi, arsitek, engineering,
hukum, sosial-ekonomi, dan lain-lain. Juga dapat dikelompokkan secara
sektoral, misalnya penelitian tanah, potensi sumber air tawar, korosi terhadap
logam, peralatan di lokasi proyek, dan lain-lain.
Konsultan Perencana
Konsultan
Konsultan Pengawas
67
a. Konsultan Perencana
Yang dimaksud perencana adalah ahli bangunan yang biasa disebut arsitek,
yaitu perorangan atau badan hukum yang mempergunakan keahliannya dan
berdasarkan surat perintah tugas dari pemilik , mengerjakan perencanaan
bangunan. Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan
bagunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan bidang lain yang melekat
erat membentuk sebuah sistem bangunan (Ervianto, 2005:45). Perencana dapat
berbentuk perorangan , yaitu seorang ahli arsitek (Insinyur Arsitek ), biro- biro
perencana (Biro Arsitek ) dan kadang kadang jawatan teknik.
Syarat-syarat perencana antara lain:
1. Perencana dapat berupa perorangan atau berbentuk badan hukum . pemberi
tugas dal hal- hal yang menyangkut teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi
fisik
2. Perencana harus mampu / mengusahakan semaksimal mungkin memenuhi
keinginan pemilik, oleh karenanya harus seorang ahli.
3. Perencana harus merupakan kepercayaan pemilik
4. Perencana harus sanggup dan mampu menjadi penasehat dalam pelaksanaan
pekerjaan
Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana pada proyek konstruksi
secara umum adalah :
68
1. Merealisasikan gagasan/ kebutuhan owner berkaitan dengan pembangunan
suatu proyek konstruksi
2. Melakukan perencanaan dan perancangan proyek sesuai dengan keinginan
pemilik proyek (owner), baik untuk perencanaan struktur, arsitektur,
mekanikal, elektrikal, landscape, dan lain sebagainya yang meliputi gambar
bestek, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, hitungan struktur serta hitungan
anggaran dan biaya berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat yang ada.
3. Merencanakan spesifikasi bahan dan alat yang digunakan sesuai dengan
peraturan dan syarat yang ada serta memberikan metode yang harus
diterapkan dalam pelaksanaan.
4. Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan
pelaksana apabila terjadi permasalahan di lapangan selama proses konstruksi.
5. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor mengenai hal-hal
yang kurang jelas dari gambar-gambar bestek serta Rencana Kerja dan
syarat-syarat (RKS).
6. Membuat dokumen lelang yang terdiri dari : (1) Perjanjian Pemborongan, (2)
Gambar-gambar bestek dan gambar-gambar detail, (3) Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS), (4) Daftar uraian singkat dan tafsiran atau hitungan
volume untuk setiap jenis pekerjaan.
7. Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam
rapat Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan membuat berita acara
penjelasannya.
8. Menghadiri rapat koordinasi pengelola/ pelaksana proyek secara berkala.
9. Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemberi tugas atau
pemilik proyek (owner).
69
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan
struktur, rencana anggaran biaya.
2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna
jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor
tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana,
rencana kerja dan syarat-syarat.
4. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
5. Menghindari rapat koordinasi pengelolaan proyek.
b. Konsultan Pengawas
70
Merupakan badan yang ditunjuk owner untuk mengawsi pelaksanaan
proyek oleh kontraktor dilapangan. Pengawas berarti mewakili pemberi tugas
dalam tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi tetap, bukan sebagai pimpinan
harian melainkan hanya mewakili pemberi tugas dal hal- hal yang menyangkut
teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik. Konsultan pengawas adalah
orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai awal hingag berakhirnya pekerjaan
tersebut (Ervianto, 2005:45)
72
Gambar 3.6 Survei Lokasi
Sumber: http://www.antarafoto.com/bisnis/v1378543811/survei-proyek-mrt
3.4. Kontraktor
. Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang ditetapkan
(Ervianto, 2005:46). Tugas dan kewajiban kontraktor dalam kontrak EPK
adalah bertanggung jawab atas mplementasi fisik proyek. Adapun lingkup
kerj anya meliputi desain-engineering, pembelian dan konstruksi, termasuk
memantau dan inspeksi proses pabrikasi peralatan yang dipesan dari
manufaktur atau pabrik. Pada proyek E-MK, hasil akhir proyek berupa
fasilitas prasarana atau instalasi produksi. Dalam melaksanakan tugasnya,
kontraktor acapkali memberikan beberapa paket pekerjaan bagian dari proyek
75
kepada subkontraktor, tetapi tetap bertanggung jawab penuh kepada pemilik
atas integritas hasil-hasilnya.
76
5. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian, mingguan dan
bulanan.
6. Menyediakan peralatan dan penyediaaan bahan.
7. Membuat buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan.
8. Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya
sesuai ketetapan yang berlaku.
78
This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.