Anda di halaman 1dari 94

Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan

Dalam Program Keuangan


Berkelanjutan untuk PLT

Ir. Ary Sudijanto, MSE


Direktur PDLUK

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan


Ditjen Planologi Kehutanan & Tata Lingkungan
Direktorat PDL-UK
1
Peraturan MENLH No. 08 Tahun 2013
Keuangan Berkelanjutan
Peraturan MENLH No. 08 Tahun
(Sustainable Financing)
Pembangunan Berkelanjutan & Triple Bottomline (3P) Kegiatan Bisnis
Perusahaan/Investasi

Ekonomi/Profit
Menguntungkan
Sosial/People secara ekonomi
Diterima (economically
secara Tiga Pilar
Pembangunan
viable)
sosial Berkelanjutan/
(socially Triple Bottom
acceptable) Line

Ramah lingkungan
(environmentally
Lingkungan/Planet sound)
Percepatan kegiatan investasi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Tetapi percepatan kegiatan investasi tanpa mempertimbangkan aspek kelestarian fungsi lingkungan hidup
dan sosial akan menjadi sumber bencana dan ancaman bagi kesejahteraan masyarakat itu sendiri
Peranan & Upaya Sektor Perbankan dalam Mewujudkan
Pembangunan Berkelanjutan & Berwawasan Lingkungan
Kegiatan Perekonomian Sustainable growth with equity:
berkelanjutan & Pro-Growth; Pro-Jobs; Pro-Poor;
berwawasan Lingkungan
Pasal 33 Hak atas LH yang baik & Pro-Environment
SE Bank
ayat 4 dan Sehat
Indonesia No.
Pasal 28 H
15/28/DPNP Sosial Ekonomi
ayat (1)
Jakarta, 31 Juli
UUD 1945
2013 (Bank
Peraturan Bank Umum Sustainable
Indonesia (PBI) Konvensional)
Development
No. dan
UU No. 7
14/15/PBI/2012 SE Bank & Green
Tahun 1992
Tentang Indonesia Growth
Perbankan No.13/ 10 /DPbS
sebagaimana tanggal 13 April
telah diubah 2011 (Bank
dengan Umum Syariah Lingkungan
UU No. 10
Tahun 1998 Upaya pengelolaan
LH sebagai salah Upaya Pengelolaan
satu kriteria Lingkungan Hidup
Prinsip Kehati- prospek usaha diterjemahkan sebagai Sustainable
hatian dalam
Penyaluran
dalam menentukan 1. Amdal/UKL-UPL (Izin Banking
Kualitas Kredit Lingkungan), dan
Kredit & AMDAL
2. PROPER
The Journey to Sustainable Banking
1. Defensive Banking in this stage, sustainability issues are opposed as
they are seen as a threat to bank profitability.

2. Preventative Banking at this point banks begin to realise that there


are cost savings to be made and risks to be averted through the application of
some sustainability related activities, i.e. cutting back on energy costs and
undertaking environmental risk assessments.

3. Offensive Banking by now the bank is beginning to see the benefit of


sustainability activities and actively pursues opportunities for green products and
openly engages ESG discussions with its major stakeholders. Developing
sustainability funds and undertaking sustainability reporting typically characterises
banks in this phase.

4. Sustainable Banking in the final phase of evolution the concept of


sustainability has penetrated the core corporate philosophy of the bank and its
shareholders. This allows the bank to pursue projects that offer the highest rate of
sustainable return while remaining profitable. This is in stark contrast with the first
phase where the highest rate of return, irrespective of the cost to environment or
society, is sought.
Instrumen Pengendalian Pembangunan Ekoregion & Daerah
Lembaga keuangan (i.e. PERBANKAN) dapat menggunakan berbagai Instrumen
Lingkungan Hidup untuk mendorong dan mengendalikan kegiatan Pembangun
Nasional dan Daerah dilakukan secara berkelanjutan (amanat Konstitusi UUD 1945)

UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): Setiap orang KLHS Instrumen


berhak ... mendapatkan lingkungan hidup ekonomi LH
yang baik dan sehat ... Udara, Air, Tata ruang
PUU
Lahan, Pesisir dan Laut bersih dan sehat BML berbasis LH

Kualitas LH Usaha dan/atau KBKL Anggaran


Sosial berbasis LH
Kegiatan AMDAL
Ekonomi ARLH
UKL-UPL
Perizinan Audit LH
Instrumen lain sesuai kebutuhan

Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: Kegiatan perekonomian [seperti Infrastruktur pelabuhan,


waduk, ketenagalistrikan, jalan dan lain-lain] diselenggarakan berdasar prinsip...... ,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, ....
Kewajiban Pelaku Usaha/Kegiatan Terhadap
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sesuai dengan ketentuan yang
terdapat pada UU No. 32 Tahun 2009 serta PPU di bidang PPLH, setiap usaha dan/atau
kegiatan :

1 Wajib memiliki analisis 2 Dilarang melanggar baku


mengenai dampak mutu lingkungan (BML)
lingkungan (AMDAL) dan dan kriteria baku 3 Dilarang
UKL/UPL dan Izin Lingkungan kerusakan lingkungan melakukan
hidup (KBKL) pembuangan
limbah ke media
lingkungan hidup
(air, tanah dan
udara) tanpa suatu
keputusan izin
Usaha/Kegiatan
Wajib melakukan pengolahan limbah hasil
4 usaha dan/atau kegiatan (i.e. Air limbah dan
5 Wajib melakukan 6 LB3)
pengelolaan bahan Wajib melakukan Perubahan Izin Lingkungan, jika
berbahaya dan beracun pemrakarsan berencana melakukan perubahan usaha
dan/atau kegiatan
Dokumen AMDAL, SKKL dan Izin Lingkungan serta Sustainable Banking
Rencana
Pengelolaan
Dokumen AMDAL Surat Keputusan
Lingkungan Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012
Hidup dan
Kelayakan
Rencana
Pemantauan
3 + Lingkungan Hidup
(SKKL)
Lingkungan
Hidup
(RKL-RPL) 2 +
1
Analis Dampak Izin
Lingkungan
Hidup (ANDAL) Kerangka Acuan (KA) Lingkungan
Dengan berlakunya UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012, persyaratan lingkungan
yang digunakan dalam penyaluran penyedian dana (Kredit) sesuai dengan UU 10/98, PB No.
14/15/PBI/2012 dan SE BI 2011 dan 2013 untuk rencana usaha dan/atau kegiatan berdampak penting
terhadap lingkungan adalah Dokumen Amdal beserta persetujuannya yaitu keputusan
kelayalan lingkungan (SKKL) dan Izin Lingkungan;
Dokumen Lingkungan hidup yang telah mendapat persetujuannya sebelum berlakunya PP 27/2012
(sebelum 23 Feb 2012) dipersamakan sebagai izin lingkungan
UKL-UPL, Rekomendasi Persetujuan UKL-UPL & Izin Lingkungan serta
Sustainable Banking

UKL-UPL
Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012
+ 2 Rekomendasi
Persetujuan UKL-UPL
1
+
3 Izin Lingkungan
Dengan berlakunya UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No. 27 Tahun 2012, persyaratan
lingkungan yang digunakan dalam penyalura n penyedian dana (Kredit) sesuai dengan UU
10/98, PB No. 14/15/PBI/2012 dan SE BI 2011 dan 2013 untuk rencana usaha dan/atau
kegiatan wajib UKL-UPL adalah UKL-UPL beserta persetujuannya yaitu Rekomendasi
Persetujuan UKL-UPL dan Izin Lingkungan;
Dokumen Lingkungan hidup yang telah mendapat persetujuannya sebelum
berlakunya PP 27/2012 (sebelum 23 Feb 2012) dipersamakan sebagai izin
lingkungan
Posisi Amdal/UKL-UPL terkait Persyaratan Kredit Perbankan

Debitur
BANK Kredit Pemilik Usaha
dan/atau kegiatan

Syarat: Perlu SDM


Dokumen Amdal (KA, Andal & RKL-RPL) atau UKL-UPL;
SKKL atau Rekomendasi Persetujuan UKL-UPL; (Account
Izin LIngkungan Executive &
Manager Risiko)
yang paham
KE DEPAN:
KONDISI SAAT INI: Dokumen LH beserta
terhadap Proses
Dokumen LH beserta persetujuanannya dapat digunakan Amdal, Ukl-Upl &
persetujuanannya hanya sebagai bahan informasi untuk Izin Lingkungan
digunakan sebagai
persyaratan administrasi
UKL-UPL
menentukan tingkat risiko dan aspek teknis
lingkungan terkait dengan risiko LH
(Ada atau Tidak Ada) Kredit yang akan disalurkan

Penilaian risiko keuangan dan reputasi terkait dengan risiko lingkungan akibat
kinerja lingkungan suatu usaha dan/atau kegiatan telah menjadi praktek baku
bisnis perbankan
Prinsip-Prinsip Program Keuangan
Berkelanjutan di Indonesia
1. Prinsip Pengelolaan Risiko : Integrasi aspek perlindungan lingkungan
dan sosial dalam manajemen risiko LJK ;

2. Prinsip Pengembangan Sektor Ekonomi Prioritas


berkelanjutan meningkatkan kegiatan pendanaan dengan menyeimbangkan aspek
ekonomi, lingkungan dan sosial;

3. Prinsip Tata Kelola Lingkungan dan Sosial dan


Pelaporan : praktek-praktek tata kelola lingkungan dan sosial yang kokoh dan transparan
(operasional LJK dan nasabah-nasabah LJK serta pelaporan berkala menerapkan prinsip-prinsip
keuangan berkelanjutan ini kepada masyarakat;

4. Prinsip Peningkatan Kapasitas dan Kemitraan


Kolaboratif dengan mengembangkan kapasitas SDM , teknologi informasi dan proses
operasional dan kerjasama antar LJK, regulator, pemerintah dan kemitraan dengan lembaga-
lembaga domestic maupun internasional guna mendorong kemajuan keuangan berkelanjutan
Risiko Lingkungan bagi Perbankan
Debitur Risiko Sifat Usaha
Pemilik Usaha dan/atau kegiatan Risiko Geografis
Pelaksanaan
Usaha
dan/atau
Kegiatan

Kredit

Risiko Lingkungan BANK


Risiko Lingkungan (Environmental
risk ) = Risiko terhadapap lembaga
Tingkat Resiko?
keuangan dan transaksinya yang
disebabkan oleh kondisi yang Risiko Kredit
berkaitan dengan Lingkungan Risiko Hukum
Lingkungan Hidup Risiko Reputasi
Hidup
Risiko Reputasi Perbankan terkait dengan Isu-Isu Lingkungan

4 year Global Finance


Campaign

13 March 2007
Sumber: CIBC Environmental Risk Management
There have been and continue to be criticisms of financial
institutions focused on the financing of projects with sensitive
social and environmental impacts

Environmental and Social Responsibility


14
in Lending: Citi's Journey
Clean Energy Handbook For Financial Service Institutions
(OJK and USAID 2014): Evaluate Environment and Social Issues
No Due Diliegence Item Note
1. Review description of project facilities (examples Identify potential risks that may affect project design
include substation, transmission line, roads, and investment and/or operational costs.
administration/ maintenance complex, housing
complex).
2. Check status of compliance with environmental This is a condition precedent for the effectiveness of
requirements, i.e., obtaining the environmental the PPA and financing agreement. A review should
permits and licenses for all project-related facilities make sure that project operations would be able to
(AMDAL/ UKL/UPL) meet environmental standards.
3. Review the AMDAL/UKL/UPL and determine if Ensure that AMDAL or UKL/UPL could address and
there are any critical socio-environmental issues to mitigate the environmental and social risks.
be addressed for project development and
operation, and whether they have been reflected
in the project cost
4. Check and review if public consultation procedures Lenders will want to protect their reputation and avoid
and activities have been completed (or planned). investment in projects with high social risks.
Review key public concerns and how they are
addressed in project planning/AMDAL documents.
Have there been any protests or negative publicity
regarding the project
5. Do the local communities understand the benefits Renewable energy is indigenous; support from local
of the development of renewable energy projects communities will help ensure the sustainability of the
for them? project
Clean Energy Handbook For Financial Service Institutions
(OJK and USAID 2014): Environment and Social Due Dilegence Check List
No Due Dilegence Item Necessary Information Check
Yes No

1. Review Amdal/UKL-UPL a. Is Amdal/UKL-UPL in Place


b. UKL-UPL addresss and mitigates environmental and
social risk
c. Critical soscial-environmental issues are addressed
for project development and operation
d. Critical socio-environmental issues are reflected in
the project cost

2. Review description of Is there any potential risk that may affect project design
and investment and/or operational costs?
project facilities

3. Review public consultation a. Are the procedures and activities completed (or
planned)?
procedures and activities b. Review key public concerns and how they are
addressed in projectplanning/AMDAL documents.
c. Have there been any protests or negative publicity
regarding the project?

4. Review support from the Does the local community understand the benefits of the
development of renewable energy projects for them?
local communities
Generic Environmental &
Social Governance (ESG)
Risk Process Flow Chart
Pada saat proses aplikasi
permohonan kredit telah
diterima oleh pihak perbankan,
proses Penilaian risiko
lingkungan dan sosial dapat
dilakukan. Proses tersebut
pada dasarnya terdiri dari 4
phase/tahapan, yaitu:
Dokumen 1. Phase 1: Desktop reviews;
AMDAL/ 2. Phase 2: In-depth
UKL-UPL sbg
interviews;
Basis
penelaan 3. Phase 3: Detailed
mendalam investigations;
4. Phase 4: On going
monitoring
SIDBIs Existing Project Life Cycle Proposed E&S Risk Management Initiatives

Interactions with Client Check against Exclusionary list

Receive loan application form Categorize Project


AND ASK FOR Risk Category Handover, Loan application form +
NOC from Pollution Control
E-I & E-II (Green field Borrowers Environmental
Boards
& non-industrial areas guide + E&S Questionnaire
Other relevant documents and
legal permissions. E-II (others) & E-III Checklist for legal requirements

E-I, Ask For


DESK REVIEW AND E-II (Greenfield & NOC + E&S Questionnaire
ASSESSMENT OF, Non industrial area) + EIA report (if applicable)
Creditworthiness of Borrower
Financial Rate of Return
Financial Structure E-II (Others) & E-III No Objection Certificate
(NOC)
Project/ Borrower/ Other Risks
SITE INVESTIGATION, IF
NECESSARY FOR Complete E&S Appraisal summary report (For E-I & E-
Suitability of Site II)
Availability of Inputs
Access to Market Desk review of E&S documents
Technical and Engineering Site visit(s) to confirm details provided by client, and
Designs identify site-specific risk issues (if any).
Sumber: Small Industries Development Bank of India (SIDBI)
SIDBIs Existing Project Life Cycle Proposed E&S Risk Management Initiatives

Loan Appraisal report tabled to


review to credit committee.
Interaction with client on E&S requirements and Pre-
commitment conditions (if any)
Loan Approval (Y/N)

Issue Letter of Intent Finalise Loan agreement & Security formalities


For E-I, E-II:
Pre-disbursement conditions (NOC for E-I, E-II; EAs for
Finalize loan agreement
E-I,)
Conditions of sanction (covenants for social issues &
Loan disbursement pollution control)

Project Monitoring
Project completion report
Site visits and Quarterly Project Monitoring (as part of site visit format for E-I,
progress reports for E-II)
compliance to disbursement Legal provisions
condition Implementation commitments
External Audits Condition of on-going operations
Enforce Loan Recovery
Mechanism if required.

Sumber: Small Industries Development Bank of India (SIDBI)


2
Proses Amdal dan UKL-UPL serta Izin
Lingkungan dalam
Tata Kelola Perizinan
Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH
Jenis Rencana Usaha Dampak Lingkungan dan Dokumen
dan/atau kegiatan Lingkungan

USAHA DAN/ATAU Kegiatan AMDAL


KEGIATAN berdampak
WAJIB AMDAL penting terhadap
LH Peraturan MENLH
Pasal 22-33 UU 32/2009 Wajib
Batas AMDAL No 05/2012
Memiliki Izin
Lingkungan

USAHA DAN/ATAU Kegiatan tidak


KEGIATAN berdampak UKL-UPL
WAJIB UKL/UPL penting terhadap
LH

Pasal 34 UU 32/2009
Batas dokumen Peraturan Gub. atau
UKL-UPL Bupati/Walikota

USAHA DAN/ATAU Kegiatan tidak wajib UKL/UPL & Tidak Wajib


KEGIATAN WAJIB SPPL tidak berdampak penting serta SPPL Memiliki Izin
Pasal 35 UU 32/2009 Kegiatan usaha mikro dan kecil Lingkungan
Perizinan Lingkungan
Dengan diundangkannya UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH dan
PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, perizinan
lingkungan pada dasarnya terdiri dari:
1) izin lingkungan, dan;
2) izin PPLH (izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup). Izin PPLH merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari izin lingkungan. Izin PPLH antara lain mencakup:
a. Izin Pengelolaan LB3 (PP 101 Tahun 2014)
b. Izin Pembuangan Air Limbah ke Sungai dan Izin
Pemanfaatan Air Limbah untuk Aplikasi ke Tanah (PP No. 82
Tahun 2001);
c. Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut (PP No. 19 Tahun 1999)
Filosofi Izin Lingkungan: Environmental & Social Safeguard
Izin Lingkungan:
1) Instrumen Yuridis Pemerintah dan Good
Environmental Governance (i.e. Transparansi, Terkait dengan Amanah Pasal
partisipasi dan akuntabiltas); 33 ayat (4) UUD 1945: Usaha
2) berfungsi untuk mengendalikan setiap orang yang dan/kegiatan yang
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib berkelanjutan dan berwawaan
Amdal atau UKL-UPL; lingkungan
3) Dalam rangka Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (aspek geobiofisiki kimia dan Terkait dengan Amanah Pasal 28 H
sosial) Environmental & Social Safeguard ayat (1) UUD 1945:
a. Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup 1. kualitas lingkungan hidup yang
baik dan sehat yang diindikasikan
i. Kelangsungan daya dukung;
antara lain oleh
ii. Kelangsungan daya tampung
a. kualitas udara, lahan/tanah
b. Pencegahan: dan air yang bersih dan
i. Pencemaran Lingkungan Hidup sehat, serta
(Standar: Baku Mutu Lingkungan-BML) b. kualitas ekosistem (i.e.
dan/atau hutan, karst, gambut,
ii. Kerusakan Lingkungan Hidup (Standar: mangrove, pada lamun dan
Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan- terumbu karang) yang baik
KBKL); dan sehat
c. Pemenuhan Hak-hak masyarakat atas LH 2. Hak Masyarakat untuk
yang baik dan sehat serta perperan dalam mendapatkan Kualitas LH yang
PPLH (concern masyarakat) baik dan sehat
Dua Sisi/Aspek Izin Lingkungan
1. Izin Lingkungan
Izin Lingkungan dapat dilihat dari dua sisi: diproses pada
1) Aspek administratif: Izin Lingkungan pada dasarnya tahap
adalah: bagian dari proses administrasi izin usaha perencanaan,
dan/atau kegiatan (menjadi persyaratan bagi karena hal ini
penerbitan izin usaha dan/atau kegiatan); terkait dengan
Kepastian Hukum;
2) Aspek Teknis: Izin Lingkungan pada dasarnya
merupakan Sistem Perlindungan Lingkungan 2. Ada penentuan
(Environmental Safeguard) di setiap Tahapan usaha Kelayakan LH dan
dan/atau kegiatan (Pra-Konstruksi, Konstruksi, Ketidaklayakan LH;
Operasi dan Paska Operasi) yang: 3. Kalau kegiatan
a. Disusun, dinilai dan ditetapkan keputusannya sudah
pada tahap perencanaan usaha dan/atau dilaksanakan, jika
kegiatan; dan dinyatakan tidak
b. diimplementasikan (diterapkan dan ditaati) layak LH, akan
pada tahap pelaksanaan usaha dan/atau menimbulkan
kegiatan. masalah yang lebih
komplek
Tata Kelola Perizinan Lingkungan di Indonesia
Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pelaksanaan

Izin PPLH
1
izin Usaha
Izin
dan/atau
Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
Lingkungan kegiatan Hulu Migas (Pra-Kontruksi, Konstruksi,
Operasi dan Paska Operasi)
Proses
Amdal atau
UKL-UPL
Izin Pinjam
Pakai 2
Kawasan Implementasi
Hutan
(IPKH)
Izin
Lingkungan &
Audit Lingkungan
Rencana
Usaha
atau
Pelepasan
Izin PPLH
serta
Hidup
dan/atau
Kawasan Continuous
kegiatan Hulu
HPK Improvement Tata Kelola:
Migas 1. Proses Permohonan &
Penerbitan Izin
Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dan
Lingkungan;
Pengawasan
Tata Ruang Pasal 14 ayat (2) dan ayat (3) 2. Proses pelaksanaan
PP No. 27 Tahun 2012: Lingkungan Hidup izin lingkungan dan

3
Lokasi rencana usaha dan/atau pelaporan
Penaatan Pelaksanaan Izin
kegiatan wajib sesuai dengan
LH BML KBKL Lingkungan;
rencana tata ruang;
3. Proses pengawasan
Tidak sesuai rencana tata Penegakan Hukum
RTRW/RDTR ruang, Dokumen Amdal atau
dan penegakan hukum
Lingkungan Hidup terhadap izin
UKL-UPL tidak dapat dinilai lingkungan
atau diperiksa
Izin Lingkungan dan Izin Usaha Tenaga Listrik
Izin Usaha untuk Penyedian Tenaga Listrik PP 14 Tahun 2012
UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
tentang Kegiatan Usaha
Penyedian Tenaga Listrik

Pasal 13 ayat (1) dan ayat (7)

Persyaratan administratif,
teknis, dan lingkungan.
Izin usaha penyediaan tenaga listrik Persyaratan lingkungan berlaku
(Pasal 19 a) ketentuan PUU di bidang PPLH.

Izin operasi Pasal 29 ayat (1) dan ayat (4) PP


(Pasal 19b) 14/2012:
Persyaratan administratif,
Pasal 42: Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan teknis, dan lingkungan.;
wajib memenuhi ketentuan yang disyaratkan Persyaratan lingkungan berlaku
dalam PUU di bidang lingkungan hidup. ketentuan PUU di bidang PPLH
PP 16/2004: Pemanfaatan Ruang di Atas Tanah

Contoh pemanfaatan ruang di


atas tanah, Saluran Udara
Tegangan Tinggi atau Ekstra
Tinggi (SUTT/SUTET),

Pasal 19 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) PP 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah: pemanfaatan ruang di atas dan di bawah tanah yang tidak terkait dengan
penguasaan tanah dapat dilaksanakan apabila:
a. tidak mengganggu penggunaan dan pemanfaatan tanah yang bersangkutan
ditunjukkan oleh hasil studi AMDAL;.
b. Kegiatan yang mengganggu pemanfaatan tanah harus mendapat persetujuan
pemegang hak atas tanah: pemegang hak atas tanah tidak keberatan terhadap
pemanfaatan ruang di atas dan atau di bawah tanah karena pemegang hak atas
tanah mempunyai kepentingan terhadap pemanfaatan ruang tersebut;
c. Kegiatan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Proyek Strategis Nasional dan Percepatan Pelaksanaannya
13. Proyek Penyedian Infrastruktur Air Minum
1. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan (SPAM);
Tol;
14. Proyek Penyedian Infrastruktur Sistem Air
2. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Limbah Komunal;
Nasional/Strategis Nasional Non tol;
15. Proyek Pembangunan Tanggul Penahan Banjir
3. Proyek pembangunan Infrastuktur Sara dan (NCICD);
Pra-sarana Kereta Api Antar Kota;
16. Proyek Pembangunan Lintas Batas Negara
4. Proyek Pembangunan Infrastruktur Kereta (PLBN) dan Sarana Penunjang;
Api dalam Kota (i.e. LRT Palembang);
17. Proyek Bendungan;
5. Proyek Revitalisasi Bandar Udara;
18. Program Peningkatan Jangkuan Broadband;
6. Proyek Pembangunan Bandar Udara Baru;
19. Proyek Infrastruktur IPTEK Strategis Lainnya
7. Proyek Bandar Udara Strategis Lainnya; (Technopark);
8. Proyek Pembangunan Pelabuhan Baru dan 20. Pembangunan Kawasan Industri Prioritas
Pengembangan Kapasitas; /KEK
9. Program Satu Juta Rumah; 21. Pariwisata;
10. Proyek Pembangunan Kilang Minyak 22. Proyek Pembangunan Smelter
11. Proyek Pipa Gas/Terminal LPG; 23. Proyek Pertanian dan Kelautan
12. Proyek Infrastruktur Energi Asal Sampah;
24. Program Pengembangan Infrastruktur
Ketenagalistrikan;

Lampiran Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Izin Lingkungan Proyek Strategis Nasional Berdasarkan Perpres No 3 Tahun 2016

1. Tata Waktu Penyelesaian Izin Lingkungan


Paling Lama 60 (enam puluh) hari kerja
[Pasal 7 ayat 8 huruf a Perpres No
3/2016];
2. Pendelegasian ke PTSP dan [Pasal 16 ayat
(1) dan ayat (2) Perpres No. 3/2016];
3. Dapat tidak didelegasikan dengan Pembangunan/Konstruksi Proyek
pertimbangan [Pasal 16 ayat (3) dan ayat Strategis Nasional
6) Perpres 3/2016]:
Dapat Dimulai setelah Memperoleh
a. Kompleksitas;
Perizinan paling kurang:
b. Keahlian tertentu; 1. Penetapan lokasi atau Izin Lokasi;
2. Izin Lingkungan; dan
c. Efisiensi dan efektivitas; 3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Jika tidak didelegasikan[Pasal 16 ayat (7) 4. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Perpres N0 3/2016]: (Jika berlokasi di dalam Kawasan
Hutan)
a. penetapan prosedur, kriteria dan
waktu penyelesaian, serta Sumber: Pasal 14 Perpres No. 3 Tahun
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
b. menugaskan pejabat pada PTSP Proyek Stategis Nasional
Isu Harmonisasi Kebijakan Perizinan terkait dengan Proyek Strategis Nasional
Pasal 109 UU No. 32/2009: Pelanggaran
Pidana bagi setiap orang yang melakukan Pasal 26 ayat (1) Perpres No. 4 Tahun 2016
Usaha dan/atau Kegiatan Tanpa Izin Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Lingkungan Ketenagalistrikan (PIK): Pembangunan/Konstruksi
PIK dapat dimulai setelah memperoleh Penetapan
Lokasi atau izin lokasi, izin lingkungan, IMB dan
IPPKH (di dalam kaewasan hutan) - SINKRON

KLIK BKPM:
Pembangunan/Konstruksi Proyek
Pengurusan izin lingkungan (UKL-UPL), IMB
Strategis Nasional
dan perizinan lainnya bagi perusahaan industri
di dalam kawasan industri dilakukan secara
Dapat Dimulai setelah Memperoleh
pararel dengan pelaksanaan konstruksi
Perizinan paling kurang:
KONFLIK KEBIJAKAN
1. Penetapan lokasi atau Izin Lokasi;
2. Izin Lingkungan; dan
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
4. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Pasal 16 ayat (2) Perpres No. 18 Tahun 2016
(Jika berlokasi di dalam Kawasan Terkait Percepatan Pembangunan Pembangkit
Hutan) Listrik Berbasis Sampah: Kegiatan untuk
memulai konstruksi dapat langsung dilakukan
Sumber: Pasal 14 Perpres No. 3 Tahun bersamaan secara paralel dengan pengurusan
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan IMB dan izin lingkungan - KONFLIK KEBIJAKAN
Proyek Stategis Nasional
Izin Lingkungan dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Satu Izin Lingkungan dapat digunakan untuk
Rencana Usaha persyaratan berbagai izin usaha dan/atau kegiatan
dan/atau kegiatan
Hasil Proses Amdal atau Izin Usaha
UKL-UPL: dan/atau
1. SKKLH dan Izin
Proses AMDAL Kegiatan
Lainnya
Lingkungan;
atau UKL/UPL atau
2. Rekomendasi
Pasal 40 ayat (1) UU UKL/UPL dan Izin
32/2009: Izin Lingkungan.
lingkungan
persyaratan untuk
RTRW/RDTR memperoleh izin
usaha dan/atau
kegiaran; Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Pasal 109 UU
32/2009: Melakukan
usaha dan/atau PUU terkait dengan bangunan gedung:
kegiatran tanpa izin Amdal atau UKL-UPL dan Izin Lingkungan
lingkungan Pidana sebagai salah satu persyaratan IMB

Pasal 73 UU 26/2007:
Menerbitkan izin tidak CATATAN: Persyaratan Amdal atau UKL-UPL dalam PUU Bangunan
sesuai tata ruang: Pidana, Gedung, setelah terbitnya UU No. 32/2009 dan PP No. 27 Tahun 2012
denda, dan dipecat harus diterjemahkan menjadi IZIN LINGKUNGAN
Beberapa PUU terkait dengan Pembangunan
Bangunan Gedung
PUU terkait dengan bangunan gedung: Amdal atau UKL-UPL
dan Izin Lingkungan sebagai salah satu persyaratan IMB:
1. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3. PP 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Gedung
Bangunan Negara
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2007 tentang
Rencana Kegiatan Pedoman Teknis IMB Gedung (Permen PUPERA NO
5/PRT/M/2016 tentang IMB)
Pembangunan Gedung
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
1. UU 32 Tahun 2009 tentang PPLH Negara;
2. PP 27 Tahun 2012 tentang Izin 7. Peraturan Menteri PU No. 10/PRT/M/2008 tentang
Lingkungan Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang
3. Peraturan-Peraturan MENLH Pekerjaan Umum Yang Wajib Dilengkapi dengan UKL-UPL:
terkait i.e. Kajian Dampak
8. Peraturan Mendagri No. 32 Tahun 2010 tentang Pedoman
Lingkungan
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan
Amdal dan UKL-UPL dalam Peraturan Menteri PUPERA
NO 5/PRT/M/2016 tentang IMB (Pasal 28 & Pasal 32)
Pasal 32 Permen PUPERA No. 5/PRT/M/2016:
Pasal 28 Permen PUPERA
No. 5/PRT/M/2016: 1) Ayat (1): Pemohon harus mengurus perizinan
dan/atau rekomendasi teknis lain dari instansi
Tahapan penyelenggaraan berwenang untuk permohonan IMB bangunan
IMB meliputi: gedung tidak sederhana untuk kepentingan umum
1) proses dan bangunan khusus sesuai ketentuan peraturan
prapermohonan IMB; perundang-undangan.
2) Ayat (2): Perizinan dan/atau rekomendasi teknis
2) proses permohonan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
IMB; lain:
3) proses penerbitan a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
IMB; dan (AMDAL);
4) pelayanan administrasi b. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
IMB. Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL);
c. Ketentuan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP); dan
d. Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
(SIPPT).
Integrasi Amdal/UKL-UPL dan Izin Lingkungan dalam Siklus
Proyek Usaha dan/atau Kegiatan
Siklus Proyek (Project Cycle)

Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan

Feasibility Pra- Commissioning


Pre-FS
Study (FS) DED kontsruksi
konstruksi
& start-up O&M

1. Pasal 40 ayat (1) UU 32/2009: Izin ingkungan merupakaan


persyaratan untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan;
Proses Amdal/UKL- 2. Pasal 109 UU 32/2009: Setiap orang yang melakukan usaha
UPL dan Izin dan/atau kegiatan tanpa izin lingkungan dipidana
Lingkungan 3. Pasal 111 ayat (2) UU 32/2009: Pejabat pemberi izin usaha
dan/atau kegiatan yang menerbitkan izin usaha dan/atau
kegiatan tanpa izin lingkungan dipidana

4. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (1) PP


Penerbitan: No. 27 /2012 dan penjelasannya: Amdal
Proses
Proses 1. SKKL & Izin atau UKL-UPL disusun pada tahap
Penilaian
Penyusunan Lingkungan atau perencanaan suatu usaha dan/atau
Amdal atau
Amdal atau 2. Rekomendasi kegiatan (pada tahap studi kelayakan atau
Pemeriksaan
UKL-UPL UKL-UPL dan Izin DED). Amdal atau UKL-UPL tidak dapat
UKL-UPL
Lingkungan dilakukan setelah usaha dan/atau kegiatan
dilaksanakan
Integrasi Amdal/UKL-UPL dan Izin Lingkungan dalam Siklus Proyek
Usaha dan/atau Kegiatan Photovoiltaic (PV) Solar

Proses
Tahap
Amdal/UKL-
Perencanaan
UPL dan Izin
Lingkungan

Sumber: Utility-Scale
Solar Photovoltaic
Tahap Power Plants
Pelaksanaan In partnership with
A Project Developers
Guide, IFC-WB (2015)
Esensi Dasar Amdal & UKL-UPL dalam PP 27/2012
Amdal dan UKL:-UPL: Dokumen LH yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk proses pengambilan keputusan (i.e. Penerbitan
Izin Lingkungan, Kredit Perbankan, dokumen lelang untuk Proyek KPS
dalam kaitannya dengan Penjaminan Investasi, Due Diligence, pengawasan lingkungan)

Pengambil Keputusan

Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan

AMDAL atau UKL-UPL =


Menyediakan Informasi Izin Lingkungan
Informasi yang disajikan dalam Amdal atau UKL-UPL: Informasi yang tercantum dalam
Dampak lingkungan yang terjadi akibat rencana Dokumen LH dapat diextract
usaha dan/atau kegiatan, dan menjadi informasi untuk
Langkah-langkah pengendaliannya dari aspek menentukan tingkat risiko usaha
teknologi,sosial dan institusi, pemantauan dan/atau kegiatan dalam kaitanya
lingkungannya serta komitmen pemrakarsa dengan Kredit Perbankan
Proses Amdal dan Izin Lingkungan
Rencana 1. Interdisiplinary: teknik & keahlian
Usaha Lingkungan/ dari berbagai disiplin ilmu
Dampak LH 2. Terpadu (integrated): keterkaitan
dan/atau Ekosistem
aspek geo-fisik-kimia, biologi dan
Kegiatan
sosekbud & kesmas

TIGA ASPEK PENTING dalam Proses AMDAL dan IL :


1 1. Aspek Yuridis i.e. PUU dan keterkaitan serta integrasinya antara PUU;
Proses Penapisan 2. Aspek Teknis/Scientifik, i.e. Teknik konsultasi publik; Informasi geospasial,
Rencana Usaha Penggunaan berbagai metodologi pelingkupan, prakiraan dan evaluasi dampak;
dan/atau Kegiatan Pengelolaan dan pemantauan LH
3. Aspek Manajemen: i.e. Pengorganisian Tim Penyusun & Tenaga Ahli serta
Sumberdaya, Sistem kendali mutu, Koordinasi & komunikasi dengan berbagai pihak
terkait, Adminitrasi proses Amdal dan IL
5 6
Proses 2 3 4
Proses Proses Penerbitan
Pengumuman, Proses Pelaksanaan Studi Penilaian SKKL & IL
Konsultasi Publik Penilaian & AMDAL dan ANDAL & atau SK
& Penyusunan Persetujuan KA Penyusunan RKL-RPL + Ketidak-
KA ANDAL & RKL-RPL IL layakan LH

SPT Pengumuman 10 hari Paling lama 30 hari kerja Durasi waktu tergantung Paling lama 75 hari Paling lama 10
kerja & Durasi waktu kerja hari kerja
Konsultasi Publik tergantung (PEMERINTAH) PEMRAKARSA
PEMERINTAH
PEMRAKARSA Total 85 hari kerja
Aspek Yuridis: PUU terkait dengan Proses Amdal dan Izin Lingkungan
PUU terkait dengan BAKU MUTU PUU terkait dengan
PUU terkait dengan
PENAATAN Lingkungan
LINGKUNGAN (BML), KRITERIA BAKU 6 PERSYARATAN 7 Hidup (Pengawasan dan
KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP (KBKL) PERIZINAN SEKTOR
Penegakan Hukum LH)
3
2
PUU terkait dengan
PERSYARATAN
Izin PPLH
LOKASI KEGIATAN
(RUANG) atau izin Usaha
larangan untuk Proses dan/atau Pelaksanaan usaha
melakukan aktivitas Amdal dan kegiatan dan/atau kegiatan serta
tertentu di dalam Izin Izin Lingkungan & Audit LH
lokasi tertentu Lingkungan IPKH) atau
Izin
1 Pelepasan
Kawasan Usaha dan/atau Kegiatan
PUU terkait dengan HPK (Jika Ramah Lingkungan;
proses Amdal, UKL- Rencana berlokasi di Kualitas LH yang baik dan
UPL dan Izin Usaha dalam
Sehat
Lingkungan serta dan/atau kawasan
kegiatan wajib HP atau
Audit LH
Amdal HL)
Tata Kelola Izin Lingkungan
4 PUU terkait dengan
PUU terkait dengan kewajiban PENYEDIANAN SARANA dan
5
Prosedur Sampling
PRASARANA, serta PELAKSANAAN TINDAKAN perlindungan dan Kualitas LH termasuk
pengelolaan lingkungan hidup Pemetaannya
Contoh Penerapan Kompetensi PUU dalam Penyusunan Amdal
PUU KESESUAIAN LOKASI KEGIATAN dengan
TATA RUANG i.e.:
Usaha dan/atau Kegiatan PLTU dengan berbagai
PP No. 26/2008, Perda RTRW Provinsi, Perda Fasilitas Pendukungnya
RTRW Kab/Kota;
Jika Telsus/TUKS ada pengerukan dan
dumping, apakah lokasi dumpinya sesuai Transmisi
dengan Peraturan Menteri Perhubungan No.
52/2011
Pembangkit Perumahan dan
(PLTU) workshop
PUU Amdal i.e.: Penentuan Pendekatan Studi
Amdal dan Kewenangangan sesuai PP 27/2012
dan Peraturan MENLH No 8/2013

PUU terkait BML dan KBKL i.e.: Pelabuhan


Kualitas air laut (Permenlh No. 51/2004); (telsus/TUKS)
Baku Mutu Emisi: Permenlh No. 21/2008;
Baku Mutu Air Limbah: Permenlh No.
08/2009

PUU terkait dengan kewajiban PUU terkait dengan PUU terkait dengan PERSYARATAN
PENYEDIANAN SARANA dan Prosedur Sampling PERIZINAN SEKTOR:
PRASARANA, serta PELAKSANAAN Kualitas LH termasuk Izin usaha penyediaan tenaga listrik dan
TINDAKAN PPLH i.e.: Pemetaannya: Izin Operasi: UU No. 30/2009 dan PP
Penyediaan Fasilitas Penyimpanan LB3 i.e. fly SNI: 19.7119.6.2005: No. 14/2012;
ash dan bottom as sesuai dengan PP No. Lokasi Pemantauan Izin pembuangan aur limbah ke laut: PP
101/2014; Kualitas udara
Fasilitas pengelolaan limbah pelabuhan: PP 19/1999 dan Permenlh No 12/2006
ambien;
No. 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan SNI 6964.8:2015: Izin Telsus/TUKS: UU No. 17 Tahun 2008
Lingkungan Maritim dan Permenlh No. Metode pengambilan , PP 61 Tahun 2009, Permenhub No.PM
5/2009: contoh uji air laut 51 tahun 2011
Aspek Teknis/Scientifik Amdal
Tahap Tahap Pra- Tahap Tahap Tahap Pasca-
Perencanaan Konstruksi Konstruksi Operasi Operasi

Rencana Usaha Dampak Lingkungan Beserta Pengelolaan dan Pemantauannya di


dan/atau kegiatan setiap Tahapan Usaha dan/atau kegiatan Kegiatan
dilengkapi dengan (Pra-Konstruksi, Konstruksi, Operasi dan Paska Operasi)
AMDAL dan IL Yang terjadi di dalam batas wilayah Study
(Environmental (Tapak Proyek, Ekologis, Sosial dan Admistrasi)
Safeguard):

Dokumen AMDAL Substansi Teknis/Scientifik Kajian dan Dokumen Amdal (IPEM):


1. Identifikasi dampak lingkungan Dampak Potensial, DPH dan
batas wilayah studi serta waktu kajian;
2. Prakiraan Dampak Lingkungan Besaran dan sifat penting
dampak;
3. Evaluasi Dampak Lingkungan evaluasi secara holistik;
4. Mitigasi Dampak Lingkungan pengelolaan dampak lingkungan
beserta dan pemantauan lingkungannya yang berifat operasional,
enforceable, sesuai dampak LH dan bersifat site-specific;

EIA is a window for the Future: the process of identifying the


future consequences of a current or proposed action.
Contoh Aspek Teknis terkait dengan Prakiraan Dampak
Lingkungan: Isu Pencemaran Udara dan Biodiversity

Ekosistem Alami
(Natural Sumber Pencemaran
Ecosystem) & Udara dan
Biodiversity i.e. Penyebaran
Kawasan Hutan Pencemaran Udara
Aspek Manajemen
Penyusunan Amdal

Kooordinasi &
Data & Informasi Komunikasi: i.e. Tim
Dampak Lingkungan Penyusun, Pakar,
Pemerintah & Koordinasi dengan
Masyarakat KPA & Penilaian
Dokumen AMDAL

Kajian Ilmiah dan


Teknis termasuk analis
spasial dan modeling

Pengorganisasian Proses Pelibatan Masyarakat


Proses Penapisan (screening)
No Esensi dasar penapisan (screening) dan Tools yang digunakan
penentuan kewenangan
1. Apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan PUU PPLH dan SDA i.e. UU 41/1999,
dapat dilakukan di suatu lokasi yang telah PP 24/2010, PP 10/2010, PP 26/2008
direncanakan
2. Apakah rencana usaha dan/atau kegiatan Peraturan MENLH No. 5 Tahun 2012:
tersebut termasuk wajib memiliki Amdal atau Bagan Alir Penapisan di Lampiran II,
UKL-UPL ; Lampiran I dan Lampiran III

3. Jika wajib Amdal, pendekatan studi Amdal yang Pasal 8 PP No. 27 Tahun 2012
akan dilakukan:
a. Tungal;
b. Terpadu; atau
c. Kawasan.
4. KPA yang berwenang untuk melakukan Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013
penilaian Amdal atau Instansi LH yang Pasal 10 dan Pasal 11 serta
berwenang menilai UKL-UPL Lampiran II-Lampiran IV;
Pasal 23
Berbagai Regulasi Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan dapat diakses
Sistem Informasi Amdal

www.dadu-online.com/infrastruktur/puu_pplh/
Proses Penapisan (Screening) Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan i.e. pembangkit
listrik/Energi (i.e. PLTS) beserta infrastruktur pendukungnya

Jika sesui Tata


Ruang & PUU,
maka :
Ya Amdal dan
Izin
Lingkungan,
atau
UKL-UPL dan
Tidak
Izin
Struktur dan Lingkungan
Pola Ruang Kawasan Dapat diproses
Pola Ruang: Lindung
lebih lanjut
Kawasan
Lindung; Jika tidak sesuai Tata
dan Ruang & PUU maka Amdal
Kawasan atau UKL-UPL dan Izin
Budidaya Lingkungan, tidak dapat
Proses
Kesesuaian Tata Ruang dalam Proses Penyusunan
dan Penilaian Dokumen Kerangka Acuan (KA)
LAMPIRAN I PERATURAN 1. Peta tumpang susun
MENLH (overlay) antara peta tapak
NO. 16/2012: proyek dengan RTRW;
Dokumen KA Bagian 2. 2. Jika masih ada hambatan
Pelingkupan di Deskripsi atau keragu-raguan,
Rencana Usaha dan/atau pemrakarsa meminta bukti
Kegiatan formal (fatwa) dari instansi
Kesesuaian yang bertanggung jawab di
Lokasi Rencana bidang penataan ruang i.e.
Usaha dan/atau LAMPIRAN VI BKPTRN atau BKPRD
PERATURAN MENLH NO.
Kegiatan dengan 1. Hasil overlay lokasi rencana
8/2013,
Rencana Tata usaha dan/atau kegiatan
Panduan 01 (UJI
Ruang ADMINISTRASI) angka 1: dengan peta Rencana Tata
Periksa ada tidaknya Ruang;
BUKTI FORMAL bahwa 2. Surat dari BKPTRN atau
Dokumen rencana usaha dan/atau Instansi lain yang
Kerangka kegiatan telah sesuai bertanggung jawab di
Acuan (KA) dengan rencana tata bidang penataan ruang;
ruang yang berlaku 3. Refensi bukti lain
Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
di Indonesia
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project)
Kriteria: Jika Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
1. Skala dan Besaran; sesuai tata ruang & PUU, proses selanjutanya
2. Lokasi adalah penentuan wajib Amdal dan
Rencana usaha dan/atau Kegiatan
pendekatan studi

Proses Penapisan (Screening)

Wajib Amdal Wajib UKL-UPL SPPL

Proses Proses
Amdal dan Proses
UKL-UPL dan Izin
Izin Lingkungan Lingkungan SPPL
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal
No Bidang Jumlah
Jenis
Lampiran 1 Peraturan Kegiatan
1. Multisektor 5
MENLH No. 05/2012
2. Pertahanan 3
14 Bidang 3. Pertanian 3
72 Jenis Kegiatan 4. Perikanan dan KELAUTAN 1

5. Kehutanan 1

6. Perhubungan 5

7. Teknologi Satelit 5
Rencana usaha dan/atau 8. Perindustrian 8
kegiatan dilakukan: 9. Pekerjaan Umum 12
Di dalam Kawasan 10. Perumahan dan Kaw. Permukiman 1

Lindung (diizinkan oleh 11. Energi dan Sumber Daya Mineral 18

PUU) 12. Pariwisata 2

Berbatasan langsung 13. Ketenaganukliran 4

dengan kawasan lindung 14. Pengelolaan LB3 4


Jenis Rencana Usaha dan/Kegiatan Bidang ESDM-Ketenagalistrikan
Yang Wajib Dilengkapi dengan Amdal & Kewenangan Penilaian Amdal

Pembangunan
Pembangunan Jenis Rencana
PLTD/PLTG/ Usaha dan/atau
Kegiatan yang
PLTU/PLTGU 100 Bersifat
MW (dalam satu Strategis yang
lokasi) Penilaiannya
dilakukan oleh
KPA Kabupaten/
Kota
Pembangunan
jaringan transmisi Lampiran IV
Saluran Udara Peraturan
MENLH No. 8
Tegangan Tinggi Tahun 2013
(SUTT) > 150 kV

Peraturan MENLH No. 05 Tahun 2012


Jenis Rencana Usaha dan/Kegiatan Bidang ESDM-Ketenagalistrikan
Yang Wajib Dilengkapi dengan Amdal & Kewenangan Penilaian Amdal
Pembangunan PLTA
Strategis KPA
dengan Provinsi
Tinggi Bendung 15
m; atau Lampiran III
Peraturan MENLH
Luas genangan 200
No. 8 Tahun 2013
ha

Jenis Rencana
Pembangunan PLTA dengan Usaha dan/atau
Kapasitas daya (aliran Kegiatan yang
langsung) 50 MW Bersifat Strategis
yang
Penilaiannya
dilakukan oleh
KPA Kabupaten/
Pembangunan PLTP Kota

55 MW (di luar hutan Lampiran IV


lindung) Peraturan MENLH
No. 8 Tahun 2013
Skala/Besaran Panas Bumi dan Kewenangan Penilaian
Amdal

Panas Bumi Tahap


Eksploitasi

Dokumen Amdal
dinilai oleh KPA
Pusat
Luas perizinan
(WKP Panas Bumi), 200 ha
Energi baru dan terbarukan, yaitu: Panas
bumi tahap eksploitasi yang berlokasi di
Luas daerah terbuka untuk
dalam kawasan hutan lindung yang
usaha panas bumi 50 hectares diperbolehkan sesuai ketentuan PUU

Peraturan MENLH No. 5/2012 dan Peraturan


Kapasitas PLTP 55 MW
MENH No. 8/2013
Jenis Rencana Usaha dan/Kegiatan Bidang ESDM-Ketenagalistrikan
Yang Wajib Dilengkapi dengan Amdal & Kewenangan Penilaian Amdal

Pembangunan PLT Sampah Jenis Rencana Usaha dan/atau


(PLTSa) dengan proses Kegiatan yang Bersifat
methane harvesting 55 MW Strategis yang Penilaiannya
dilakukan oleh KPA Kabupaten/
Kota

Pembangunan Pembangkit Lampiran IV Peraturan MENLH


listrik dari jenis lain (antara No. 8 Tahun 2013

lain: OTEC,PLT Surya ,


Angin, PLT Biomassa) 10 MW Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Bersifat
Strategis yang Penilaiannya
dilakukan oleh KPA Provinsi
Pembangunan Pembangkit
listrik dari gambut 10 MW Lampiran III Peraturan MENLH
No. 8 Tahun 2013
Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan
Lindung Wajib Memiliki AMDAL (Pasal 3 Peraturan MENLH No. 05/2012)
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan
lokasinya berada di dalam kawasan lindung
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
yang berada di dalam dan/atau berbatasan
diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan, langsung dengan kawasan lindung yang
misal: tambang di hutan lindung, wisata alam di dikecualikan dari kewajiban menyusun
kawasan lindung Amdal adalah rencana usaha dan/atau
kegiatan:

Batas proyek
1 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan
panas bumi;
2. Penelitian dan pengembangan di bidang
terluar yang Kawasan Lindung
ilmu pengetahuan;
bersinggungan Yang tercantum dalam
Lampiran Permen LH & 3. Yang menunjang pelestarian kawasan
dengan batas
terluar dari telah ditetapkan sesuai lindung;
kawasan dengan PUU 4. Yang terkait dengan kepentingan

2
lindung pertahanan dan keamanan negara yang
tidak berdampak penting terhadap
Dampak
lingkungan;
potensial
5. Budidaya yang secara nyata tidak
Dampak potensial dari

3
rencana usaha dan/atau
berdampak penting bagi lingkungan
kegiatan yang akan hidup;
dilaksanakan tersebut 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk
secara nyata asli dengan luasan tetap dan tidak
mempengaruhi kawasan Keterangan: mengurangi fungsi lindung kawasan dan
lindung terdekat = Rencana Usaha di bawah pengawasan ketat.
dan/atau kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta Kewenangan Penilaian
Dokumen Amdal
Strategis nasional Strategis Provinsi
(Lampiran II) (Lampiran III)

KPA
Strategis Provinsi Pusat Strategis Kab/Kota
(Lampiran III) (Lampiran IV)

Tidak bersifat
Strategis Kab/Kota Strategis (Lampiran
(Lampiran IV) KPA IV)
Provinsi
Tidak bersifat 1. Lebih dari 1 wilayah
kab/kota atau lintas
Strategis (Lampiran
kab/kota;
IV) 2. Wilayah laut 0-12 mil
1. Lebih dari 1 wilayah KPA
provinsi Kab/Kota
2. Wilayah NKRI dalam
sengketa dgn negara lain; 1. Satu wilayah
3. Wilayah laut > 12 mil Strategis Kab/Kota kab/kota
4. Lintas batas NKRI dengan (Lampiran IV)
negara lain
Keterangan: wilayah
Tidak bersifat laut 0-4 Mil tidak lagi
Lampiran II-IV Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 Strategis (Lampiran menjadi kewenangan
IV) kab/kota
Konsep Dasar Kajian Dampak Lingkungan (KDL)
Pemrakarsa
harus membuktikan bahwa rencana
usaha dan/atau kegiatan (PROJECT) yang
akan dilakukan tersebut aman bagi
lingkungan hidup (ramah lingkungan)
Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan
Tools/Instrument KDL
yang digunakan:
AMDAL atau UKL-UPL
Dampak LH:
Ekologis;
Sosial, & Lokasi/Ruang Rencana
Kesmas Usaha/Kegiatan:
Komponen-Komponen LH
Terkena Dampak: Ekologis,
Sosial dan Kesmas
Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(Environmental Impact Assessment- EIA)
EIA is a window
Identifikasi
1 PROSES for the Future:
the process of

2 Dampak Lingkungan
identifying the
future
consequences of a
(biogeofisik-kima & current or
Prediksi Sosial-Ekonomi) dari proposed action.
Rencana Pembangunan
3
Pengambilan

Evaluasi 4 Keputusan

Mitigasi
Sumber: International Association for Impact Assessment (IAIA), 1999
KAJIAN DAN MUATAN DOKUMEN AMDAL
Saran, pendapat dan Tanggapan dari:
Menjawab 10 Kriteria
PENGUMUMAN AMDAL Kelayakan LH
KONSULTASI PUBLIK

DAMPAK
Prakiraan= Besaran &
POTENSIAL
A sifat penting dampak untuk
RENCANA setiap DPH PENILAIAN
KELAYAKAN
KEGIATAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK
P- LINGKUNGAN
DAMPAK
B PENTING
KOMPONEN KEGIATAN PENTING
HIPOTETIK
HIPOTETIK
1 1
DAMPAK
POTENSIAL
C
IDENTIFIKASI EVALUASI DAMPAK
PENTING
PRAKIRAAN
DAN
DAMPAK
PENTING
P+ RENCANA
PENGELOLAAN &
DAMPAK DAMPAK HIPOTETIK EVALUASI HIPOTETIK PEMANTUAN DAMPAK
POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL 2 2
POTENSIAL
DAMPAK LINGKUNGAN
D
DAMPAK TP +
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK
PENTING
HIPOTETIK
DAMPAK
PENTING Dampak Penting
Dampak
POTENSIAL 3 HIPOTETIK
E 3
RONA
LINGKUNGAN lingkungan
DAMPAK
POTENSIAL
F
Evaluasi = telaahan lainnya
Analisis atas terhadap keterkaitan dan
Kegiatan di interaksi seluruh DPH
Surat Persetujuan KA karekterisk dampak lingkungan Surat Kelayakan Lingkungan
Sekitar
PERENCANAAN
PELINGKUPAN ANALISIS PENGENDALIAN

Dokumen Dokumen Dokumen


KERANGKA ACUAN (KA) ANALISIS DAMPAK RKL-RPL
LINGKUNGAN (ANDAL)
Proses Penyusunan dan Penilaian Amdal serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan
Pemrakarsa Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Menteri, gubernur, atau
Penilai Amdal bupati/walikota
1
Pengumuman Jasa Penilaian Amdal dibebankan Biaya Adm Penerbitan SKKL dan
SPT dari kepada Pemrakarsa sesuai SBU/PNBP Izin Lingkungan dibebankan
dan Pengumuman kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Konsultasi = 10 hari Kerja
Publik Penilaian Kerangka Acuan Paling lambat 5 hari kerja
30 hari kerja setelah diterbitkan
3 4 5 6
2
Pengajuan Penilaian Penerbitan Pengumuman Izin
Penyusunan Penilaian 15
Penilaian KA oleh Persetujuan Lingkungan
Kerangka KA oleh
Kerangka Sekretariat KA oleh Ketua
Acuan (KA) Tim Teknis
Acuan KPA KPA 14a
Penerbitan:
1. Keputusan
Biaya Penyusunan 7 Kelayakan
Penyusunan
Amdal oleh
ANDAL dan Lingkungan; dan
Pemrakarsa RKL-RPL 2. izin Lingkungan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin 8 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman Layak 10 hari
Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan Lingkungan kerja
9 11 12
RKL-RPL Penilaian Penilaian Penilaian
ANDAL & 14b
Satu surat ANDAL & ANDAL & Keputusan
RKL-RPL RKL oleh RKL-RPL Ketidaklayakan LH
permohonan
Sekretariat Tim Teknis oleh KPA
KPA
Tidak Layak
Integrasi Izin Lingkungan Lingkungan
dalam Proses AMDAL Pengumuman Permohonan Rekomendasi
10
Izin Lingkungan KPA 13
Para Pihak yang terlibat dalam Proses Amdal dan IL serta
Standar Kompetensi yang Dibutuhkan
Sistem
1.KPA Pusat;
Standarisasi
Dasar Hukum
2.KPA Provinsi;
Amdal
3.KPA
1. Pasal 29-30 UU 32-2009;
Kabupaten/ Komisi
Kota Penilai Amdal
Lisensi KPA 2.
3.
Pasal 58 & Pasal 64-66 PP 27-2012;
Peraturan MENLH 15-2010:
4. Peraturan MENLH 25-2009:

Proses
Penilaian 1. Pasal 27-28, Pasal 69 dan Pasal 110 UU
32-2009;
Kualitas /Mutu Amdal
2. Pasal 10 dan Pasal 11 PP 27-2012;
Amdal Proses 3. Peraturan MENLH 7-2010;
Penyusunan 4. Kepmenaker No.122/2016: SKKNI
Amdal; Penyusun Amdal;
Pemrakarsa
5. Peraturan MENLHK No.
P.65/Menlhk/Sekjen/Kum.1/7/2016:
251 dari 487 Kab/Kota
Sertifikasi Standar & Sertifikasi Kompetensi
yang memiliki KPA Penyusun Penyusun Amdal;
berlisensi
(http://www.menlh.go.i
Amdal 6. PUU lainnya terkait dengan BNSP, LSP
dan Sertifikasinya
d/DATA/data_lisensi_a
mdal.PDF or Penyusun Amdal :
http://www.dadu- 1. Perorangan 1. Pasal 27-28 UU 32-2009;
online.com/infrastruktu 2. Pasal 10 dan Pasal 11 PP 27-2012;
r/kpa/2013/) 2. LPJP Registrasi LPJP 3. Peraturan MENLH 7-2010;
Pentingnya SDM Penyusun & Penilai Amdal yang Kompeten
Aktor Komisi Penyusun Amdal :
Kunci 1. Perorangan
Penilai
Proses
Amdal 2. LPJP Pemrakarsa
Amdal

Peningkatan Efektivitas Pemenuhan Aspek Hukum :


Sistem Amdal Persyaratan kompetensi yang bersifat wajib (Mandatory) dan sanksi
Dokumen Amdal; hukum : Pasal 27-28, Pasal 69 dan Pasal 110 UU 32/2009;
Pengambilan Keputusan; Kepastian hukum bagi pemrakarsa: SDM Kompeten dapat mencegah
Penerapan Izin Lingkungan; terjadi kekeliruan proses yang berpotensi menimbulkan konsekuensi
Sustainability. hukum (gugatan hukum, sanksi administrasi dan/atau pidana).

Dokumen Kualitas Proses


Kualitas penerapan Peningkatan
Amdal Pengambilan
Berkualitas
& Penaatan Izin Keberlanjutan
Keputusan
Lingkungan (Sustainability)
Baik (SKKL & Izin Lingkungan)

Diambil berdasarkan data & Persyaratan dan Kewajiban Izin Usaha dan/atau kegiatan ramah
Disusun sesuai
informasi yang valid dan Lingkungan sebagai Sistem lingkungan;
dgn NSPK
terpercaya serta terverifikasi Perlindungan Lingkungan dapat Peningkatan Kualitas lingkungan
Amdal, a.l. :
secara scientifik; diterapkan, dipantau secara hidup (fungsi lingkungan hidup);
Permenlh No
Kualitas Izin Lingkungan: Izin terukur dan ditaati di setiap Tahap Peningkatan Kesejahteraan
16/2012;
lingkungan bersifat lengkap & Kegiatan Pelaksanaan masyarakat
Permenlh No.
rinci, operasional dan site (Pra-Konstruksi, Konstruksi, Operasi Terwujud amanat Pasal 33 ayat (4)
8/2013
specific serta enforceable. dan Paska Operasi) dan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945
Dampak LH: Interaksi antara Kegiatan dan Lingkungan
KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
1. Biogeofisik-kimiai: i.e. hidrologi, topografi, geomorfologi, 1. Dampak rencana usaha dan/atau kegiatan
biodiversity, kualitas air; (Proyek) terhadap lingkungan;
2. Sosekbud: i.e. demografi, akses publik, dan potensi relokasi
3. Kesehatan masyarakat: prevalensi penyakit, perubahan 2. Dampak lingkungan terhadap rencana usaha
kesmas. dan/atau kegiatan (Proyek) i.e. Perubahan
iklim, Geologi;

Lingkungan/
Ekosistem
DESKRIPSI RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
antara lain ;
1. Rencana lokasi kegiatan i.e. luas
lahan yang akan digunakan ;
2. Deskripsi proses utama, termasuk
perkiraan besarannya
Dampak Rencana Usaha
3. Sumber daya yang digunakan dan
perkiraan besarnya;
LH dan/atau Kegiatan 4. Limbah yang akan dihasilkan, jenis,
dan perkiraan besarnya;
5. Rencana mitigasi dampak yang
Perubahan Parameter LH Dampak LH: Interaksi sudah direncanakan dari awal
disebabkan oleh adanya Aktivitas Yang antara Kegiatan dan (terintegrasi dalam desain rencana
terjadi pada Periode waktu tertentu & di kegiatan).
Area (Ruang) yang tertentu
Lingkungan
Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
Proses Produksi dan
Karekteristik fisik
Sumberdaya yang
Rencana Usaha dan/atau
digunakan:
Proses dalam tahap operasi
kegiatan:
(i.e. Proses manufaktur, Komponen-komponen utama
proses ektraksi, jenis dan kegiatan, lokasi dari setiap
jumlah ouput yang dihasilkan, komponen utama, koridor lintasan,
jenis dan jumlah bahan baku pengaturan horizontal dan vertikal,
dan energi yang dibutuhkan, terowongan, kegiatan2 pada setiap
B3 yang digunakan, disimpan tahapan (i.e. Konstruksi dan operasi),
dan dihasilkan, transportasi kegiatan pendukung (air,
bahan baku pembuangan limbah, jalan dll)

Residu dan Emisi


Jenis , jumlah, kompisisi
dan toksisitas, proses
pengolahan (limbah
Skala/Besaran Rencana
padat, LB3, Efluent dan The Proposed Project Usaha dan/atau
Emisi udara yang Kegiatan:
dihasilkan)
Luas lahan yang digubakan
3r terkait dengan
(kegiatan permanaen dan
pengelolaan limbah dan Risiko Kecelakan dan Bahaya: sementara),, luas struktur yang
emisi; Risiko penanganan B3, dikembangkan (i.e. bangunan, areal
Kebisiangan, panas,
cahaya, radiasi
ledakan, kecelakaan lalu lintas, penambangan,
elektromagmentik bencana alam
Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Komponen-Komponen
kegiatan yang berpotensi
menyebabkan dampak
Deskripsi lingkungan berdasarkan
rencana tahap kegiatan
Usaha
dan/atau Pengelolaan lingkungan
Contoh:
1. Injeksi Limbah
Kegiatan hidup yang sudah Cair;
disiapkan/direncanakan 2. Pembuangan
sejak awal sebagai bagian limbah ke laut;
dari rencana kegiatan 3. Pengelolaan
LB3
4. Dll.
terintegrasi dalam design
rencana usaha dan/atau kegiatan
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS- Solar Photovoltaic Power Plant)
Solar photovoltaic cell project
descriptions should include,
among others:
1. Solar panels
a. Type
b. Chemical composition
of materials in the
cells
c. Capacity
2. Electrical collector lines
3. System controls
4. Collector substation
5. Transformers
6. Plans for disposing of
damaged or inoperable
solar panels

Solar Photovoltaic plants can


produce HAZARDOUS WASTE Sumber:
1. Utility-Scale Solar Photovoltaic Power Plants In partnership with A
related to the decommissioning of
Project Developers Guide, IFC-WB (2015);
solar PV cells. These cells may
2. Pedoman Amdal US-EPA
contain components made of
http://www2.epa.gov/sites/production/files/2014-
hazardous materials. 04/documents/energyvol1.pdf
Rencana Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan, Pengelolaan
LB3 dan Dokumen Lingkungan Hidup

Usaha dan/atau
Limbah LB3 Kegiatan
Pengelolaan LB3

Usaha dan/atau Kegiatan


i.e. PLTS (Solar PV) Dokumen LH untuk Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Pengelolaan LB3:
Pengelolaan LB3
Limbah 1. Pengurangan LB3 1. Dokumen Amdal: untuk Usaha
LB3 (Substitusi bahan, dan/atau kegiatan pemanfaatan LB3
modifikasi proses dan
Pengelolaan teknologi ramah yang tercantum dalam Lampiran I
LB3 dilingkup lingkungan);
Peraturan MENLH No 5/2012; atau
2. Penyimpanan LB3;
dalam
3. Pengumpulan LB3;
Dokumen
4. Pemanfaatan LB3; 2. UKL-UPL: di luar Lampiran I Peraturan
AMDAL /UKL-
5. Pengolahan LB3; MENLH No 5/2012
UPL Usaha
6. Penimbunan LB3.
dan Kegiatan
Deskrisp Rona Lingkungan Hidup
(Environmental Setting)
1 2
Komponen Usaha dan/atau
Lingkungan kegiatan disekitar
terkena dampak lokasi prpyek yang
direncanakan:
Geo-physical and
chemical features i.e. Berikan gambaran
The Proposed Project
Geology, soil, surface lengkap usaha
and ground water, air; dan/atau kegoiatan
Biological features: eksisting yang berada
i.e. Vegetation/flora, di sekitar lokasi
fauna, endangered rencana usaha
species, type of dan/atau kegiatan
ecosystems; serta aktivitasnya
Socio-economic and terkait dengan
cultural features; penggunaan SDA
Public Health dan dampaknya
The Environment terhadap lingkungan
Tipologi Dampak Lingkungan
Katergori Dampak Lingkungan Tipe Damppak Lingkungan
No
(Category of Impacts) (Types of Impacts)
1. type biophysical, social, health or economic
2. nature direct or indirect, cumulative, etc.
3. magnitude or severity high, moderate, low
4. extent local, regional, transboundary or global
5. timing immediate/long term
6. duration temporary/permanent
7. uncertainty low likelihood/high probability
8. reversibility reversible/irreversible
9. significance* unimportant/important
*Impact significance is not necessarily related to the impact magnitude. Sometimes very small impacts, such
as the disturbance of the nest of a pair of endangered birds, may be significant. When determining the
significance of the potential impacts of a proposal, all of the above factors should be taken into consideration.
Sumber: The United Nations University, RMIT University, and the United Nations Environment Programme (UNEP) under a Creative
Commons License 2007
Usaha dan/atau Kegiatan serta Dampaknya terhadap
Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan
Hidup:
1. Perubahan Parameter LH
a. Bio-geo-fisik dan kimia:
i.e.Udara, Tanah, Air,
Ekosistem/habitat
b. Sosial-ekonomi: i.e.
pendapatan
masyarakat, konflik
sosial
c. Kesmas:
2. Disebabkan oleh adanya
Aktivitas i.e. konstruksi
3. Yang terjadi pada Periode
waktu tertentu &
4. Area (Ruang) yang tertentu
Contoh Ringkasan Dampak Lingkungan PLTS

Sumber: Final EIA study of the PV Plant and the TL Route Project in North Jordan/JSO (2014)
Contoh Ringkasan Dampak Lingkungan PLTS

Sumber: Final EIA study of the PV Plant and the TL Route Project in North Jordan/JSO (2014)
Contoh Ringkasan Dampak Lingkungan PLTS
Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan
Pemantauan Dampak Lingkungan
1. Dampak yang dipantau :
a. jenis dampak yang terjadi,
b. komponen lingkungan yang
terkena dampak, dan
c. indikator/parameter yang
dipantau dan sumber
dampak.
2. Bentuk pemantauan
lingkungan hidup:
a. metode pengumpulan dan
analisis data,
b. lokasi pemantauan,
Pengelolaan Dampak Lingkungan c. waktu dan frekuensi
1. Dampak lingkungan yang dikelola (dampak penting pemantauan.
dan dampak lainnya)
2. sumber dampak (dampak penting & dampak lainnya) 3. Institusi pemantau lingkungan
3. Indikator keberhasilan Pengelolaan Lingkungan hidup:
Hidup a. pelaksana pemantauan,
4. Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup b. pengawas pemantauan dan
5. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup c. penerima laporan
6. Periode pengelolaan lingkungan hidup
7. Institusi pengelolaan lingkungan hidup pemantauan
Kewajiban Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam PPLH (UU 32/2009)
AMDAL atau UKL-UPL dan Izin Lingkungan memuat dan menjadi Tata Ruang,
basis pelaksanaan kewajiban Penanggung Jawab Usaha dan/atau Amdal atau UKL-UPL dan Izin
Kegiatan terkait dengan PPLH Lingkungan serta Izin PPL;
Audit LH
Pencegahan ARLH
BML dan KBKLH
Pengendalian
Pencemaran dan (a) Informasi peringatan,
Penanggulangan
/atau Kerusakan (b)pengisolasian, (c) penghentian
Lingkungan Hidup sumber dampak, (d) cara lain (ilmu &
Teknologi)

Penanggung Pemulihan (a) penghentian sumber dampak, (b)


Jawab remediasi, (c) rehabilitasi, (d) restorasi,
Usaha (e) cara lain (ilmu & Teknologi)
dan/atau
Kegiatan
Konservasi SDA Perlindungan, pengawetan dan
pemanfaatan SDA secara lestari
Pemeliharaan Pencadangan
Lingkungan Hidup SDA SDA yang tidak dapat dikelola dalam
jangka waktu tertentu
Pelestarian Mitigasi dan adaptasi Perubahan Iklim,
fungsi Atmosfer perlindungan lapitsan ozon dan hujan
asam
Pengelolaan B3 Pengelolaan B3
dan LB31 Pengelolaan LB3

Memberikan informasi PPLH secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu
Dok LH Berisi Kewajiban untuk Melakukan PPLH bagi
Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
Penaatan Kinerja Penanggung Jawab Kewajiban
Usaha dan/atau Kegiatan: Beyond Compliances
a. Ketaatan pelaksanaan perzinan a. Penerapan sistem manajemen
lingkungan;
lingkungan dan PUU di bidang:
b. Pencapaian di bidang efisiensi
a. Pengendalian pencemaran energi;
lingkungan; c. Pengurangan dan pemanfaatan
LB3;
b. Pengendalian kerusakan lingkungan d. Penerapan prinsip pengurangan,
hidup; penggunaan kembali dan daur
ulang limbah padat non-B3;
c. Pengelolaan LB3; e. Pengurangan pencemar udara
b. Kinerja usaha dan/atau kegiatan yang dan emisi GRK;
f. Pencapaian di bidang efisiensi air
melebihi ketaatan dari persyaratan oleh
dan penurunan beban
PUU pencemaran air
g. Perlindungan keanekaragaman
Sumber: Pasal 4 ayat(2) dan Pasal 6 ayat (3) hayati;
Peraturan MENLH No. 3 Tahun 2014 tentang h. Pemberdayaan Masyarakat
Program PROPER
Dokumen Lingkungan Hidup dan Proses Pengambilan
Keputusan
Technical Kriteria Kelayakan
Analysis Facts Lingkungan
(e.g., physical,
INPUT
ecological,
socio-economic,
other)
Information
Amdal Decision Making
1. SKKL atau
Public Rekomendasi
Involvement Values
UKL-UPL; dan
2. Izin Lingkungan

Rencana Usaha
dan/atau
Kegiatan
Other Input
(e.g., benefit-cost
analysis, political priorities)

Souces: modification from The United Nations University, RMIT University, and the United Nations Environment Programme (UNEP)
under a Creative Commons License 2007
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1)
1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan;
3. Kepentingan pertahanan keamanan;
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak
dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan
pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan;
5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negatif;
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan
ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan
pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan;
10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2)
7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai
sosial atau pandangan masyarakat (emic view);
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi
dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan:
entitas dan/atau spesies kunci (key species);
memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance);
dan/atau
memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar
rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan;
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
dimaksud; dan
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL serta Penerbitan SKKL & Izin Lingkungan

Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Pemeriksaan UKL-
Penyusunan Permohonan Izin Lingkungan UPL dan Penerbitan

UKL-UPL dan Pemeriksaan UKL/UPL Rekomendasi UKL-


UPL dapat dilakukan
oleh:
Biaya Pemeriksaan Administrasi a. Pejabat yang
Penyusunan ditunjuk oleh
UKL-UPL oleh
Pemrakarsa Menteri;
Pengumuman Permohonan Izin b. Kepala Instansi LH
Lingkungan Provinsi; atau
c. Kepala Instansi LH
Pemrakarsa Kab/Kota.
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL Pasal 40 PP 27/2012
Catatan: Jangka waktu
Pemeriksaan Teknis UKL- Jasa Pemeriksaan
UPL: 14 Hari Kerja, Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dibebankan
kepada Pemrakarsa
termasuk pengumuman Persetujuan UKL-UPL & sesuai SBU/PNBP
permohonan izin lingkungan Izin Lingkungan Biaya Adm Penerbitan
DAN Rekomendasi UKL-UPL dan
tidak termasuk perbaikan/ Izin Lingkungan dibebankan
penyempurnaan Pengumuman Izin Lingkungan kepada Pemrakarsa (PNBP)
Penting untuk Diperhatikan!!!
SKKL Proses yang Benar
Penyusunan Penilaian
Amdal Amdal Izin
Lingkungan Izin lingkungan wajib
diterbitkan bersamaan
Rekomendasi dengan SKKL atau
Penyusunan Pemeriksaan UKL_UPL Rekomendasi UKL-UPL
UKL-UPL UKL-UPL Izin sejak PP 27/2013
Lingkungan diberlakukan (23 Feb 2012)

Penyusunan Penilaian Proses yang SALAH


Amdal Amdal SKKL Izin lingkungan TIDAK
DITERBITKAN, walaupun
SKKL atau Rekomendasi
Penyusunan Pemeriksaan Rekomendasi UKL-UPL sudah diterbitkan
UKL-UPL UKL-UPL UKL-UPL
1. Tidak ada alasan untuk tidak menerbitkan Izin Lingkungan setelah Potensi Pelanggaran Pasal
berlakunya PP 27/2012. 109 dan 111 ayat (2)
2. PP 27/2012 telah menjelaskan proses penerbitan izin lingkungan yang UU 32/2009
diintegrasikan dengan proses Amdal atau UKL-UPL.
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
No Izin PPLH Ketentuan PP Bidang Peraturan MENLH
dalam UU No. PPLH
32/2009
1. Izin Pembuangan Pasal 20 ayat PP 82/2001 Peraturan MENLH No. 1
Air Linbah ke 3 Huruf b. tentang PKA Tahun 2010: Tata
Sungai & PPA Laksanana
Pengendalian
Pencemaran air

3. Izin Pembuangan Pasal 20 ayat PP No. 19 Peraturan MENLH No 12


air limbah ke laut 3 Huruf b. Tahun 1999 Tahun 2006
tentang :Persyaratan dan Tata
Pengendalian Cara Pembuangan Air
Pencemaran Limbah Ke laut
dan/atau
Kerusakan
Laut
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
No Izin PPLH Ketentuan PP Bidang Peraturan MENLH
dalam UU PPLH
No. 32/2009
5. Izin Pasal 59 ayat PP 18 Tahun a.Peraturan MENLH No. 18 Tahun
Pengelolaan (4), ayat (5) 1999 2009: Tata Cara Perizinan PLB3
LB3 dan ayat (6) Pengelolaan b.Peraturan MENLH No. 30 Tahun
serta Pasal LB3 2009: Tata Laksana Perizinan dan
102 Pengawasan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Dan Beracun
Serta Pengawasan Pemulihan
Akibat Pencemaran Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun Oleh
Pemerintah Daerah

6. Izin Dumping Pasal 60,


Limbah Pasal 61,
Pasal 104
Perubahan Izin Lingkungan
Pemraksara yang 1. Tanpa melalui penyusunan dokumen LH;
telah memiliki 2. Dengan melalui penyusunan dokumen LH
dokumen LH dan a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan)
Persetujuannya atau Adendum Andal & RKL-RPL;
sebelum b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau
berlakunya PP
Amdal Baru Pengembangan
27/2012

Perubahan Pelaksanaan
Pemegang Izin Perubahan Izin
Usaha dan/atau Perubahan Usaha
Lingkungan Lingkungan
Kegiatan dan/atau Kegiatan

Pemraksara yang 1. Perubahan kepemilikan;


telah memiliki Perubahan Usaha
2. Perubahan pengelolaan & pemantauan LH;
dokumen LH dan dan/atau kegiatan tidak
3. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH
SKKL atau dapat dilakukan
(ada 9 Kriteria)
Rekomendasi UKL- sebelum diterbitkannya
4. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH
UPL dan Izin perubahan izin
atau ARLH)
Lingkungan lingkungan, kecualai
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak
setelah berlakunya untuk perubahan
dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin
PP 27/2012 kepemilikan
Lingkungan diterbitkan
Perubahan Berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup
Usaha dan/Kegiatan Wajib Amdal
Kata kunci BERPENGARUH Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang BERPENGARUH terhadap lingkungan
yang wajib mengajukan perubahan izin
1. Alat-alat Produksi lingkungan.
2. Kapasitas Produksi
3. Spesifikasi teknik Kriteria
4. Sarana Usaha dan/atau Perubahan
kegiatan
yang lebih
5. Perluasan Lahan dan
Bangunan
detail
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum
a b
Adendum
8.
dilingkup
Perubahan Kebijakan
AMDAL Andal &
Pemerintah BARU RKL-RPL
9. Perubahan LH yang
mendasar akibat peristiwa Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (c), ayat (4) dan
alam atau akibat lain ayat (8) PP No. 27 Tahun 2012
Amdal dan Izin Lingkungan serta Izin Usaha dan/atau Kegiatan
Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Dilakukan oleh Pengawasan
Proses Penilaian Amdal oleh KPA;
MENLH, Gubernur, MENLH, MENLH, Lingkungan Hidup &
Proses Pemeriksaan UKL-UPL
atau Gubernur, atau Gubernur, atau Penegakan Hukum
oleh Instansi LH
Bupati/Walikota Bupati/Walikota Bupati/ Walikota Lingkungan

Izin PPLH
Pemrakarsa Pelaksanaan
Usaha dan/atau
Proses Izin Usaha Kegiatan
Rencana Usaha Pelaksanaan Izin
Izin dan/atau
dan/atau Amdal atau Lingkungan Lingkungan & Izin
Kegiatan
UKL-UPL Kegiatan PPLH

Proses Penyusunan Amdal atau UKL-UPL Diterbitkan oleh Menteri terkait,


oleh Pemrakarsa Gubernur, atau Bupati/Walikota
Penaatan terhadap
BML & KBKL
Secara legal, sesuai PUU PSDA dan PPLH izin usaha
dan/atau kegiatan tidak dapat diterbitkan tanpa adanya
izin lingkungan. Amdal atau UKL-UPL dan Izin
Lingkungan merupakan salah satu persyaratan Izin
Usaha dan/atau Kegiatan http://www.dadu-
online.com/download/index/ (click PUU PSDA yang terkait Penurunan Beban
dengan Proses Amdal, UKL- UPL dan Izin Lingkungan); Pencemaran dan Laju
Kerusakan LH
Pelaksanaan & Penaatan Izin Lingkungan
Izin LH & Izin PPLH Penaatan
Dampak terhadap Baku
Mutu
Penting & Lingkungan
Dampak LH (BML) & Kriteria
Baku Kerusakan
Pelaksanaan Usaha dan/atau
lainnya Lingkungan
(KBKL)
Kegiatan
KepMenLH No. 45 Tahun 2005
Implementasi tentang Pedoman Penyusunan
Audit LH Persyaratan & Laporan Pelaksanaan RKL-RPL
(LAPORAN PELAKSANAAN IZIN
Kewajiban dalam Izin LINGKUNGAN)
Lingkungan & Izin PPLH
Peraturan MENLH No. 03 Tahun serta Continuous KepMenLH No.07 Th 2001 tentang PPLH
dan PPLHD
2013 tentang Audit Lingkungan Improvement KepMenLH No.56 Th 2002 tentang
Hidup sebagai revisi dari: Pedoman Umum Pengawasan LH
KepMenLH No. 42 Tahun 1994 KepMenLH No.57 Th 2002 tentang Tata
KepMenLH No. 30 Tahun 2001 Kerja PPLH
PerMenLH No. 17 Tahun 2010 Pengawasan KepMenLH No.58 Th 2002 tentang Tata
Kerja PPLHD;
Lingkungan Hidup Peraturan MENLH No. 2 Tahun 2013:
Penerapan Sanksi Administrasi
www.dadu-online.com/infrastruktur/puu_pplh/
Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
Pasal 68 UU 32/2009: Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang terkait dengan PPLH secara benar, akurat, terbuka dan tepat
waktu, menjaga keberlanjutan fungsi LH, menaati ketentuan BML dan/atau KBKL

Pemegang izin lingkungan berkewajiban untuk:


a. menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam
izin lingkungan;
b. membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan
terhadap persyaratan dan kewajiban dalam izin
lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota; dan
c. Menyediakan dana penjamin untuk pemulihan fungsi
lingkungan hidup sesuai ketentuan PUU; -
(diberlakukan jika sudah ada PP yang mengatur
tentang dana penjaminan)
Laporan disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan
Sumber: Pasal 53 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Pengawasan Lingkungan Hidup
Menteri dapat mendelegasikan
a Pengawasan
Gubernur
kewenangannya dalam
melakukan pengawasan
kepada pejabat/instansi
Bupati/Walikota teknis yang bertanggung
(sesuai kewenangannya)
b
jawab di bidang
PENANGGUNG JAWAB perlindungan dan
USAHA dan/atau KEGIATAN pengelolaan lingkungan
hidup

PPLH Berwenang:
melakukan pemantauan;
meminta keterangan;
membuat salinan dari dokumen
dan/atau membuat catatan yang Tingkat
diperlukan;
memasuki tempat tertentu;
Implementasi Ketaatan
memotret; Izin Lingkungan & Izin PPLH serta
membuat rekaman audio visual;
mengambil sampel;
Continuous Improvement PUU Bid. PPLH
Izin
memeriksa peralatan;
Menetapkan
memeriksa instalasi dan/atau
c
Lingkungan
alat transportasi; dan/atau
menghentikan pelanggaran
Pejabat Pengawas
tertentu. Lingkungan Hidup
(Psl 74)
Sumber: Pasal 71 dan Pasal 72 UU No. 32 Tahun 2009
Penegakan Hukum terhadap Izin Lingkungan
Penegakan hukum, Tantangan Pasal 98-100 UU 32/2009:
yang harus dijawab untuk Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria
meningkatkan efektivitas izin Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL) Penjara dan
lingkungan Denda

Pasal 111 UU 32/2009


(1) Pejabat yang
menerbitkan izin
lingkungan tanpa
Amdal atau UKL-
UPL: penjara dan
denda;
(2) Pejabat yang
menerbitkan izin
usaha dan/atau
kegiatan tanpa izin
lingkungan: Penjara
dan Denda
Pasal 71 PP 27/2012:
Pasa 109 UU 32/2009: usaha dan/atau Sanksi Admnistrasi kepada pemegang izin
lingkungan yang melanggar ketentuan pasal 53 PP
kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan: 27/2012: tidak melaksanaan izin lingkungan dan
Penjara dan denda tidak melaporkan pelaksanaan izin lingkungan
Sanksi Administratif
Pasal 53: Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan: (a) menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam
izin lingkungan, (b) membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan dan
kewajiban dalam izin lingkungan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota; dan (c) Menyediakan dana
penjamin untuk pemulihan fungsi lingkungan hidup sesuai ketentuan PUU. Laporan disampaikan secara
berkala setiap 6 (enam) bulan

Pemegang izin yang melanggar ketentuan sebagaimana


1 dimaksud dalam Pasal 53 dikenakan sanksi administratif
yang meliputi:
teguran tertulis;
paksaan pemerintah;
pembekuan izin lingkungan; atau
pencabutan izin lingkungan

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat


2 (1) di terapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya

Sumber: Pasal 71 PP 27/2012 Izin Lingkungan


Penegakan Hukum terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak
Memiliki Dokumen LH dan Izin Lingkungan (PUU Bidang LH)
Era Pelanggaran Era Pelanggaran Adm dengan sanksi Pidana
Adm tanpa sanksi
Pelanggaran
Pejabat Pemberi Izin Usaha dan/atau
Tanpa Memiliki Tanpa Memiliki Adm
Kegiatan: Pasal 111 ayat (2) UU 32/2009
Dokumen LH Dokumen LH & IL
(Pidana)

Adm Pemrakarsa: Pasal 98-Pasal 104


&Teknis UU 32/2009 (Pidana)

Usaha dan/atau Usaha dan/atau Pemrakarsa: Pasal 109 dan Pasal 119
Kegiatan Kegiatan Pelanggaran UU 32/2009 (Pidana)
Adm

SE-MENLH 27 Des 2013


1. Pasal 121 UU 32/2009;
SEMDAL 2. Permenlh 14/2010
dan SE-MENLHK
DPL 7 Okt 2015
DPPL Tidak
Pemutihan: Penegakan Hukum:
Ya Penegakan
DELH/DPLH DELH/DPLH
4 Kriteria
(3 Okt 2009-3 Okt (27 Des 2013-27 ? Hukum:
DELH/DPLH
2011) Des 2015)
MENLHK

UU No. 32/2009
(3 Okt 2009) 31 Des 2015 Saat ini (2016)
http://www.dadu-online.com/download/index/
click Bintek Amdal Sektor Prioritas
Pedoman Amdal dari US-EPA yang dapat digunakan
sebagai Referensi Penyusunan Dokumen Lingkungan
untuk Bidang Ketenagalistrikan

http://www2.epa.gov/sites/pro http://api.commissiemer.nl/docs http://www2.epa.gov/sites/pr


duction/files/2014- /mer/diversen/cafta-dr-eia- oduction/files/2014-
04/documents/energyvol1.pdf technical-review-guideline-vol1- 04/documents/energyvol2.pdf
part2-energy.pdf
Contoh Pedoman Teknis Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
Pedoman AMDAL
sebagai Referensi Penyusunan & Penilaian Dokumen LH

Prakiraan Prakiraan Dampak


Dampak Kualitas Air
Kualitas https://docs.google.com/u
Udara c?export=download&id=0B
Pelingkupan
https://docs.google.com/ zM3XXxxYcpJMFByNGJoSD
https://docs.google.com/uc uc?export=download&id= k0NTA
?export=download&id=0Bz 0BzM3XXxxYcpJYlphLVdD
M3XXxxYcpJaDZoU0VtUHo1 UW5Rd2s (DADU)
a2c (DADU) 93

Sumber: Sistem Informasi Amdal dan UKL-UPL (DADU) www.dadu-online.com


Terima kasih
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Drektorat Jenderal Planolgi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PK-TL)

Gedung Mangala Wanabakti Blok I lantai 7 Jakarata


Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410
Gedung A lanta 6, Telp/Fax: 021-85904925
http://www.menlh.go.id/

Anda mungkin juga menyukai