Anda di halaman 1dari 2

A.

Hernia Femoralis

Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua. Insidensnya pada perempuan
kira-kira 4 kali lelaki.

Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada waktu
melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen, seperti mengangkat barang atau
batuk. Benjolan ini hilang pada waktu berbaring (Luthfi dan Thalut, 2010).

Hernia femoralis pada lipat paha merupakan penonjolan kantong perineum di bawah
ligamentum inguinale di antara ligamentum lakunare di medial dan vena femoralis di lateral.
Pasien dengan hernia femoralis sering mengeluh nyeri tanpa pembengkakan yang dapat
dipalpasi dalam lipat paha. Inkarserasi timbul dalam sekitar 25% pasien2.

Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk ke
kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan vena femoralis sepanjang kurang lebih
2cm dan keluar pada fosa ovalis lipat paha (Luthfi dan Thalut, 2010).

A.1 Patofisiologi

Secara patofisiologi, peninggian tekanan intraabdomen akan mendorong lemak


preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan jadi pembuka jalan terjadinya hernia.
Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara, obesitas dan degenerasi jaringan ikat
karena usia lanjut. Hernia femoralis sekunder dpat terjadi sebagai komplikasi herniorafi pada
hernia inguinalis, terutama yang memakai teknik Bassini atau Shouldice yang menyebabkan
fasia transversa dan ligamentum inguinale lebih tergeser ke ventrokranial sehingga kanalis
femoralis lebih luas (Luthfi dan Thalut, 2010).

A.2 Diagnosis Banding

Diagnosis banding hernia femoralis, antara lain hernia inguinalis, limfadenopati femoral,
limfadenitis yang disertai tanda radang lokal umum dengan sumber infeksi di tungkai bawah,
perineum, anus atau kulit tubuh kaudal dari tingkat umbilikus. Lipoma kadang tidak dapat
dibedakan dari benjolan jaringan lemak praperitoneal pada hernia femoralis (Luthfi dan
Thalut, 2010).

A.3 Terapi
Setiap hernia femoralis memerlukan tindakan operasi kecuali kalau ada kelainan lokal
atau umum yang merupakan kontraindikasi operasi. Prinsip operasi hernia femoralis adalah
sebagai berikut; (1) herniotomi dengan eksisi komplit dari kantong hernia, (2) menggunakan
benang yang tidak diserap (3) hernioplasti dengan reparasi defek fasia transversalis dengan
ligamentum Cooper atau mesh, dengan tujuan mempersempit anulus femoralis (Luthfi dan
Thalut, 2010).

D.1 Gambaran Klinis


Penderita sering mengeluh perut kurang enak, mual, muntah mirip keluhan pada
kelainan kandung empedu, tukak peptik, pankreatitis atau hernia hiatus esofagus. Keluhan
yang samar ini terutama terjadi apabila hernia kecil dan susah diraba. Pada pemeriksaan
abdomen, teraba massa yang tidak nyeri bila ditekan. Diagnosis hernia epigastrika sukar
ditegakkan pada pasien gemuk karena massa sukar diraba. Kadang, massa sukar dibedakan
dengan lipoma, fibroma atau neurofibroma. USG abdomen atau CT-scan abdomen
diperlukan untuk menunjang diagnosis terutama pada pasien yang sangat gemuk.

Daftar Pustaka

1. Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC
2. Sabiston, David C. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Bagian 2. Jakarta: EGC
3. Gore, Richard; Marc S. Levine. 2007. Textbook of Gastrointestinal Radiology. 3 rd edition.
Elsevier

Anda mungkin juga menyukai