Kanker Serviks
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di daerah leher rahim
(serviks), yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim dan liang senggama
(vagina).Tahap awal terjadinya kanker serviks dimulai dengan terjadinya mutasi
sel secara bertahap, tetapi progresif dan akhirnya berkembang menjadi karsinoma
yang dapat menyebar melalui pembuluh darah, pembuluh limfa, atau langsung ke
organ vital lain seperti parametrium, korpus uterus, vagina, kandung kencing, dan
rektum (Mardiana, 2004).
Kanker serviks adalah suatu penyakit kanker terbanyak kedua di seluruh
dunia yang mencapai 15% dari seluruh kanker pada wanita. Di beberapa Negara
menjadi penyebab kanker terbanyak pada wanita dengan kontribusi 20-30%. Di
Negara berkembang keganasan pada serviks merupakan penyebab kematian
nomor dua. Setiap tahun di seluruh dunia terdapat 600.000 kanker serviks invasif
baru dan 300.000 kematian (Sarwono, 2006).
B. Agent
Agen adalah faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi.
Agent dapat berupa benda hidup, tidak hidup, energi, sesuatu yang abstrak,
suasana sosial, yang dalam jumlah yang berlebih atau kurang merupakan
penyebab utama/esensial dalam terjadinya penyakit (Soemirat, 2010).
Karakteristik Agen:
1. Infektifitas: kemampuan agen untuk menyebabkan infeksi di dalam pejamu (host)
yang rentan.
2. Patogenitas: kemampuan agen untuk menimbulkan penyakit di dalam pejamu.
3. Virulensi: ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan bibit
penyakit.
4. Antigenisiti: kemampuan agen untuk merangsang mekanisme pertahanan tubuh
pejamu (Murti, 2003).
Klasifikasi Agen:
1. Biologis: Virus, Bakteri, Jamur, Ricketsia, Protozoa, Metazoan.
2. Kimia: Pestisida, Food-addivites, Obat-obatan, Limbah industry, Insulin.
3. Nutrisi: Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral, Air.
4. Mekanik: Kecelakaan jalan raya.
5. Fisik: Suhu, Radiasi, Trauma mekanis, Tekanan udara, Kelembapan udara, Bising
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi yang terus menerus dari human
papillomavirus (HPV) tipe onkogenik (yang berpotensi menyebabkan kanker).
Telah terbukti bahwa HPV merupakan sebab mutlak terjadinya kanker serviks -
angka prevalensi didunia mengenai karsinoma serviks adalah 99,7 %. Human
papillomavirus (HPV) adalah anggota dari papillomavirus keluarga virus yang
mampu menginfeksi manusia. Seperti semua papillomaviruses, infeksi HPV
membangun produktif hanya dalam keratinosit dari kulit atau selaput lendir .
Sementara sebagian dari hampir 200 tipe HPV yang diketahui tidak menyebabkan
gejala pada kebanyakan orang, beberapa jenis dapat menyebabkan kutil
(verrucae), sementara yang lain dapat - dalam kasus minoritas - menyebabkan
kanker serviks (Rasjidi, 2009).
C. Environment
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar dari host (pejamu), baik
benda tidak hidup, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk
akibat interaksi semua elemen-elemen tersebut, termasuk host yang lain
(Soemirat, 2010). Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi:
1. Lingkungan Biologis (flora & fauna)
Mikroorganisme penyebab penyakit Reservoar, penyakit infeksi (binatang,
tumbuhan). Vektor pembawa penyakit umbuhan & binatang sebagai sumber
bahan makanan, obat dan lainnya.
2. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah yang berwujud geogarfik dan musiman.
Lingkungan fisik ini dapat bersumber dari udara, keadaan tanah, geografis, air
sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit, Zat kimia atau polusi, radiasi,
dll.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
Yang termasuk dalam faktor lingkungan sosial ekonomi adalah sistem
ekonomi yang berlaku yang mengacu pada pekerjaan sesorang dan berdampak
pada penghasilan yang akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Selain itu
juga yang menjadi masalah yang cukup besar adalah terjadinya urbanisasi yang
berdampak pada masalah keadaan kepadatan penduduk rumah tangga, sistem
pelayanan kesehatan setempat, kebiasaan hidup masyarakat, bentuk organisasi
masyarakat yang kesemuanya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan
terutama munculnya bebagai penyakit.
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah sebagai berikut.
1. Bergantiganti pasangan seksual
Perilau seksual berupa berganti pasangan seks akan meningkatkan
penularan penyakit kelamin. Penyakit yang ditularkan seperti Human Papilloma
Virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks. Resiko
terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai patner
seksual 6orang atau lebih. Di samping itu, virus herpes simpleks tipe 2 dapat
menjadi faktor pendamping (Azis, 2006).
2. Pembalut yang mengandung bahan kimia
Biasanya bahan kimia yang terkandung di dalam pembalut adalah dioksin
(bahan beracun kimia) yaitu bahan yang biasa digunakan sebagai pemutih kertas
atau sejenisnya. Pembalut yang mengandung dioksin sering menyebabkan bagian
intim organ kewanitaan selalu mengalami masalah, seperti keputihan, gatal-gatal,
iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut rahim (Azis, 2006).
D. Hubungan Host, Agen, dan Environment
Dari keseluruhan unsur di atas, di mana hubungan interaksi antara satu
dengan yang lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses kejadian
penyakit, baik pada perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan demikian
maka terjadinya suatu penyakit tidak hanya di tentukan oleh unsur penyebab
semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab
akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya. Oleh karena itu,
dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu memikirkan adanya penyebab
jamak (multiple causational). Hal ini sangat mempengaruhi dalam menetapkan
program pencegahan maupun penanggulangan penyakit tertentu. Usaha tersebut
akan memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya
memperhitungkan berbagai unsur di atas (Noor, 2002).