Anda di halaman 1dari 71

PENGANTAR ANALISIS REAL

MATERI:

- Sistem Bilangan Real

- Barisan Bilangan Real

- Limit Fungsi

- Fungsi Kontinu

REFERENSI:

- Introduction to Real Analysis : Robert G. Bartle, Donald IR Sherbert

- Pengantar Analisis Real : Prof. Dr. Soeparna. D

SISTEM BILANGAN REAL

Definisi : Sistem bilangan R adalah suatu sistem aljabar yang terhadap operasi jumlahan


(+) & operasi perkalian ( ) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

A. (R, +) Grup komutatif, yaitu:

(A1). a, b , a b (Tertutup)

(A2). a, b, c , a b c a b c (Assosiatif)

(A.3). !o , a , a o o a a (Punya/ada elemen Netral )

(A.4). a , ! a , a a o a a (Ada elemen Invers )

(A.5). a, b , a b b a (Komutatif)
B. (R-{0}, ) Grup Komutatif, yaitu
(M1). a, b 0 , a b 0 (Tertutup)

(M2). a, b, c 0 , a b c a b c (Assosiatif)

(M3). !1 0 , a 0 ,1 a a 1 a (Ada elemen satuan)

1 1 1
(M4). a 0 , ! 0 , a a 1 (Ada el invers ditulis a 1
)
a a a

(M5). a, b 0 a b b a (komutatif)

C. ,, distributif

a, b, c , a b c a b a c

Selanjutnya anggota disebut bilangan Real / bilangan nyata.

Teorema 1.

(a). Jika z dan a , z a a, maka z = 0

(b). Jika u, b dengan b o dan u b b, maka u 1

Bukti:

(a). Diketahui z , a , z a a

Menurut (A4) z a a a a

(A2) z a a a a

(A4) z0 0

(A3) z 0

(b). u , b , b 0, u b b

(M4) u b b 1 b b 1
(M2) u b b 1 b b 1

(M4) u 1 1

(M3) u 1

Teorema 2.

(a). Jika a, b , a b 0 maka b a

1
(b). Jika a 0, b , a b 1 maka b
a

Bukti :

(a). a, b , a b 0

(A4) a a b a 0

(A2) a a b a 0
(A4) 0 b a 0

(A3) b a

(b). Latihan

Teorema 3:

Misal a, b , maka

(a). Persamaan a x b mempunyai penyelesaian tunggal x a b

(b). Jika a 0, persamaan a x b mempunyai penyelesaian tunggal

1
x b
a

Bukti:
(a). Dengan (A2) (A4) & (A3) didapat

a a b a a b 0 b b

a x b mempunyai penyelesaian x a b

Misal x1 juga penyelesaian, maka

a x1 b

(A4) a a x1 a b

(A2) a a x1 a b

(A4) 0 x1 a b

(A3) x1 a b

(b). Latihan

Teorema 4.

Jika a sebarang, maka

(a). a 0 0 (c). a a

(b). 1 a a (d). 1 1 1

Bukti:
M 3
(a). a a 1 a

a a 0 a 1 a 0

c
a 1 0

A3
a 1 a
Th 1a
a a0 a a 0 0
M 3
(b). a 1 a 1 a 1 a

c
1 1 a

A4
0a
a
0
Th 2 a
a 1 a 0 1 a a

(c). Dari A4 a a 0
Th 2 a
a a

(d). Dari b, a diganti 1 1 1 1


c
1 1 1

Teorema 5

a, b, c

1 1
(a). Jika a 0 maka 0 dan a
a 1
a

(b). Jika a b a c, a 0, maka b c

(c). Jika a b 0 , maka a 0 atau b 0

Bukti:

1
(a). a 0 ada
a

1 M 3 1
Andaikan 0 , maka 1 a 0 a 0 Kontradiksi.
a a
2b
1 Th 1
Jadi a 1 a
a 1
a

1
(b). a 0 0 sehingga dari yang diketahui:
a

a b a c

1 1
a b a c
a a

1 b 1 c

bc

(c). Misalkan a 0 harus dibuktikan b 0 .

1 1 1
Karena a 0 , maka 0 . Oleh karena itu a b 0 (diketahui)
a a a

1 b 0
b0

SIFAT URUTAN DARI :

Terdapat sehingga memenuhi:

(1). a, b a b

(2). a, b a b

(3). a , tepat satu berlaku : a , a 0, a (sifat Trichotomi)

Selanjutnya P disebut himpunan bilangan riil positif.

Kesepakatan :

a a disebut bilangan Riil Positif, ditulis a 0

a a disebut bilangan Riil Negatif, ditulis a 0

a U 0 a disebut bilangan real non negatif, ditulis a 0


a U 0 a disebut bilangan real non positif, ditulis a 0

a b ditulis a b atau b a

a b U 0 a b atau b a

a b c a b dan b c

a b c a b dan b c

Teorema :

a, b, c

(1). a b dan b c a c

(2). Tepat satu berlaku : a b, a b, a b

(3). a b dan a b a b

Bukti:

(1). Karena a b dan b c , maka a b dan b c , sehingga

menurut (1) didapat a b b c a c . D.k.l a b

(2). Dengan Trichotomi, tepat satu berlaku :

a b , ab 0 , a b

ab , ab , ab

(3). Andaikan a b , maka a b a b Kontradiksi dengan yang

diketahui.

Teorema :

(1). a 0 a 2 0

(2). 1 0
(3). n , n0

Bukti:

(1). Menurut sifat Trichotomi, untuk a 0 , maka a atau a

Dengan sifat urutan (2) a a a 2 atau a a a 2 . Jadi

a2 0

(2). Dari (1) : 1 0 12 . Jadi 1 0

11 1

(3). Dengan induksi matematika:

i) n 1 1 0 benar karena (2)

ii) Dianggap benar untuk n k

Karena 1 & k maka dengan sifat urutan (1) : k 1

k 1 0 .

Jadi n 0, n

Teorema:

a, b, c, d

(1). a b a c b c

(2). a b c d a c b d

(3). a b c 0 ac bc

a b c 0 ac bc

(4). a 0 1 0
a

a0 1 0
a
Bukti:

a b
(1). Dari a b, maka a b . a c b c a c b c
(2). Karena a b c d maka a b dan c d

Dengan sifat urutan (1) : a b c d a c b d

ac bd

(3). Dari a b dan c 0 , maka a b dan c

Dengan sifat urutan (2) : a b c

ac bc

ac bc

(4). Latihan.

Teorema :

1
Jika a b maka a a b b
2

Bukti :

Diketahui a b 2a a a a b

a b a b b b 2b

1 1 1
2 2 0 0 2a a b
2 2 2 a 1 a b b
1 1
dan a b 2b 2
2 2

Teorema:
Jika a dan 0 a , untuk sebarang bilangan 0 maka a 0

Bukti:

1
Andaikan a 0, a 0 . Dengan Teorema sebelumnya, 0 a a . Diambil bilangan
2

1
0 a , maka 0 0 a . Kontradiksi dengan yang diketahui : 0 a , 0
2

Pengandaian a 0 salah

Teorema (Teorema Ketidaksamaan Bernoulli)

x dan x 1 maka 1 x n 1 nx, n

Bukti:

Dengan induksi matematika:

i) n 1 1 x 1 x benar

ii) Dianggap benar untuk n k : 1 x k 1 kx

iii) n k 1

1 x k 1 1 x k 1 x 1 kx 1 x 1 k 1 x kx 2

1 k 1 x

1 x n 1 nx .

HARGA MUTLAK

Definisi:

a , Harga mutlak dari a :

a , a0
a
a , a 0
Teorema:

1. a 0a0

2. a a

3. ab a b

4. c 0 , a c c a c

5. a a a , a

Bukti:

1. Jelas dari definisi

2. a

i) a 0 a 0 a a

ii) a 0 a 0 a a a a

iii) a 0 a 0 a a a

3. a, b

i) Jika salah satu a 0 atau b 0 , maka mudah dipahami ab a b

ii) Jika a 0 b 0 , maka ab 0 ab ab a b a b

iii) Jika a 0 b 0 , maka ab 0 ab ab a b a b

4. Dari a c diperoleh a c dan a c yang berakibat c a dan a c

yang ekuivalen dengan c a c

5. Jelas bahwa a 0 dan oleh karena itu menurut (4) diperoleh a a a

KETAKSAMAAN SEGITIGA

a, b, , a b a b
Bukti: Untuk a, b : a a a

b b b

Diperoleh : a b ab a b

4
a b a b a b a b a b

Akibat:

(1). a b ab

(2). ab a b

Bukti:

1). Untuk a, b

(i) a abb ab b

(ii) b b a a b a a a b a a b a

Sehingga

a b ab dari (i)

b a ab atau ab a b dari (ii)

Jadi

ab a b ab

D.k.l

a b ab

2). a b a b a b a b

Contoh:

2 x 2 3x 4
Tentukan 0 sehingga f x , x 1,4 dengan f x
5x 1

Jawab:
2 x 2 3x 4 2 x 2 3x 4
f x
5x 1 5x 1

2 x 2 3x 4 2 x 2 3x 4

2 x 2 3x 4

2 16 3 4 4 48

5x 1 5 1 1 4

2 x 2 3x 4 48
f x 12 , x 1,4 .
15 x 1 4

SIFAT KELENGKAPAN

Definisi:

S , , u

(1). u disebut batas atas (upper bound) dari S jika s u , s S

(2). disebut batas bawah (lower bound) dari S jika s , s S

Jadi u bukan batas atas dari S jika s S , u s

Contoh:

1). S x , 0 x 1

1 adalah batas atas dari S karena x 1 , x S

0 adalah batas bawah dari S karena 0 x , x S

2). S1 x , 0 x

0 batas bawah S1
Sebarang bilangan real u bukan batas atas S1 karena ada

s u 1 S1 , u s

1
3). S 2 , n
n

1 batas atas dari S 2

0 batas bawah dari S 2

4). S

Setiap bilangan real u merupakan batas atas dan batas bawah S

Definisi:

S , S

Himpunan S dikatakan terbatas ke atas jika S mempunyai batas atas

Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah jika S mempunyai batas

bawah

Himpunan S dikatakan terbatas jika S terbatas ke atas dan terbatas

ke bawah.

Definisi:

S , S , , u

. u dikatakan batas atas terkecil (Supremum) = sup S = bat S dari S jika

(1). s u , s S atau u batas atas S.

(2). Jika v sebarang batas atas, maka u v

(3). Jika v u , v bukan batas atas S


(4). Jika v u , maka s S , v s

dikatakan batas bawah terbesar (infimum) dari S = bbt S = inf S jika =

(1). s , s S atau batas bawah S.

(2). Jika w sebarang batas bawah, maka w

(3). Jika w , maka w bukan batas bawah S

(4). Jika w , maka s S , s w

Contoh:

1). S x , 0 x 1

1 Sup S sebab :

i) x 1 , x S atau 1 batas atas S.

ii) Jika v sebarang bilangan , v 1 maka s 1 S , v s (v bukan

batas atas S )

0 inf S sebab

i) 0 x , x S atau 0 batas bawah S.

1 , w 1
ii) Jika w 0 , maka s 2 , s S , s w
w 2 , w 1

( w bukan batas bawah S )

1 1
2). S1 x , x 2
x 2

5
2 sup S1 sebab

i). t 5 , t S1
2
5
ii). Jika v 5 , maka v bukan batas atas S sebab s S1 , v s
2 2

Lemma : (1)

S , S , u batas atas S

u Sup S 0, s S u s

Bukti:

( ) Diketahui u sup S .

Diambil bilangan 0 sebarang. Akibatnya u u.


Karena u Sup S , maka u bukan batas atas S . Jadi

s S sehingga u s .

( ) Diketahui u batas atas S dan 0, s S u s .

Diambil sebarang v u . Pilih bilangan u v 0 . Dari yang diketahui,


s S u s

Tetapi u u u v v s

v bukan batas atas S . Dengan demikian u sup S

Lemma-2

S , S , v batas bawah S

v inf S 0, s S s v
Contoh:

A 0,1U 2,3

O = inf A sebab

(1). a A , 0 a (0 batas bawah)

(2). 0 , a A ao 0 (dapat dipilih a 0 1 )


2

3= Sup A sebab

(1). a A , a 3 (3 batas atas A )

(2). 0 , a1 A 3 a1

Catatan :

1). Inf & sup tidak perlu jadi anggota Contoh : S 3 x : 0 x 1

2). Suatu himpunan bisa jadi punya batas bawah tapi tidak punya batas atas, dan

sebaliknya punya batas atas, tidak punya batas bawah. Misal:

S1 x : x 0 Punya batas bawah tapi tidak punya batas atas

S1 x : x 0 Punya batas atas tapi tidak punya batas bawah

SIFAT KELENGKAPAN

1. Setiap himpunan tak kosong & terbatas di atas dalam mempunyai supremum

dalam

2. Setiap himpunan tak kosong & terbatas di bawah dalam mempunyai infimum

dalam
LATIHAN

1). S , S , terbatas dalam

Buktikan

Sup S inf s : s S

Bukti:

Misalkan T s : s S

Dengan sifat kelengkapan , S mempunyai supremum dalam

Mislkan u sup S , sehingga berlaku s u , s S . Akibatnya u s , s S .

Oleh karena itu u adalah batas bawah dari T .

Dengan sifat kelengkapan, T mempunyai infimum dalam

Misalkan inf T

Dalam hal ini: u atau u ................ (1)

Di pihak lain : s , s S sehingga berlaku s , s S yaitu batas atas

dari S dan u ........ (2).

Dari (1) & (2) didapat u atau sup S inf T

2). S , u batas atas S dengan u S . Buktikan u sup S

Bukti : Jika v u maka s 0 u S sehingga v s 0

u sup S

3). S , u sup S

Buktikan : (1). u 1
2 bukan batas atas S .
(2). u 1 batas atas S , n N
n

Bukti :

1
Untuk n N , 0, u 1 u u 1
n n n

Karena u batas S, maka u 1 bukan batas atas S & u 1 batas atas S ,


n n
n N

Teorema :

(i). Jika A B , B terbatas ke atas, maka sup A sup B

(ii). Jika A B , B terbatas ke bawah, maka inf A inf B

Bukti:

(i). Karena A B dan B terbatas ke atas, maka A juga terbatas ke atas. Diambil k

sebarang batas atas himpunan B .

Karena A B , maka k juga merupakan batas atas A . Jadi sup B merupakan batas

atas himpunan A . Akibatnya :

Sup A sup B

(ii). Latihan

Teorema :

A, B & x . Didefinisikan A B a b : a A & b B

Jika A, B dan terbatas, maka

(i). sup A B sup A + sup B

(ii). Inf A B inf A + inf B


Bukti :

(i). Misal M 1 = sup A dan M 2 =sup B . Oleh karena itu a A, a M 1 dan

b B, b M 2 . Akibatnya a b A B , a b M 1 M 2 M 1 M 2 batas atas

A B sehingga sup A B M 1 M 2 = sup A + sup B

(ii) Bukti sejalan

Tugas : (1)

S , S terbatas ke atas.

Didefinisikan, a ,

a S a s, s S

Buktikan : sup a S a sup S

Sifat Archimedes : x , n x N x n x

Akibat :

y dan z bilangan riil positif, maka

(i). n N z ny

(ii). n N 0 1 y
n

(iii). n N n 1 z n

Bukti : Diketahui y dan z bil riil positif.

(i). Ambil x z y 0 . Dengan sifat archimedes, n N sehingga x z y n

z ny
(ii). Khususnya z 1 , (i) menjadi 1 ny atau 0 1 n y

(iii). Misal S m N : z m

S , karena sifat archimedes

S N , karena N mempunyai elemen terkecil maka S mempunyai elemen

terkecil. Misal n elemen terkecil, maka n 1 z n .

Teorema (eksistensi 2): bilangan riil positif x sehingga x 2 =2.

Teorema Kerapatan:

Jika x dan y bilangan real sehingga x y , maka bilangan ras r sehingga x r y


Bukti :

Misalkan x 0 . Ambil z y x 0 . Dengan sifat archimedes, n N sehingga

1 yx z
n

Jadi 1 ny nx atau nx 1 ny

Untuk nx 0 , maka m N sehingga m 1 nx m atau m nx 1 m 1

m
Oleh karena itu : nx m nx 1 ny . Jadi x y.
n

Akibat :

Jika x dan y bilangan real sehingga x y , maka bilangan irasional p sehingga


x p y.

Bukti:
x y
Dari x y maka yang masing-masing di . Menurut teorema kerapatan,
2 2

x y
bilangan rasional r sehingga
2
r
2
. Sehingga xr 2 y.

KETAKSAMAAN CAUCHY

Jika n N , a1 ,......... ., a n dan b1 ,......., bn bilangan real, maka

a1b1 ....... an bn 2 a12 ....... an 2 b12 ....... bn 2


Lebih lanjut, jika tidak semua bj 0 , maka tanda = di dalam berlaku jika hanya jika

s s.d.h

a1 sb1 ,......., a n sbn

Bukti:

Didefinisikan fs F dengan

F t a1 tb1 ....... a n tbn


2 2


F t a1 ....... a n 2 a1b1 ....... a n bn t b1 ....... bn 2 t 2
2 2 2

Jelas bahwa F t 0, t

Dengan demikian

F t At 2 2 Bt C

Dengan

2
A b1 ....... bn 2

B a1b1 ....... a n bn
2 2
C a1 ....... a n

Sehingga F t 0 tidak mungkin mempunyai 2 akar yang berbeda. Oleh karena itu

D B 2 4 AC 0


4 a1b1 ....... a n bn 4 a1 ...... an 2 b1 ....... bn 2 0
2 2 2

Jadi

4 a1b1 ....... a n bn a1 ...... an


2
b2
1
2
....... bn 2
Lebih lanjut,


Jika a1b1 ....... a n bn 2 a1 2 ...... an 2 b1 2 ....... bn 2 , maka D 0
Dengan demikian F mempunyai satu akar kembar yaitu

a j sbj 0 , untuk j 1,2,......., n

a j sbj

jika a j sbj , j 1,......., n , maka

sb1
2
2

....... sbn 2 s 2 b1 ....... bn 2
2
2

2

s 2 b1 ....... bn 2 b1 ....... bn 2
2


sb1 ....... sbn b1 ....... bn 2
2 2
2
.

Tugas 2 =
n

S 1 ;n . Buktikan inf S 0

Tugas 3 =
n m

S 1 1 ; m, n . Buktikan sup S 2 , inf S 0

Tugas 4 =
m n

S 1 1 ; m, n . Buktikan 1 = sup S , -1 = inf S
Tugas 5 = S , S , u . Buktikan

(i). u 1 batas atas S


n

(ii). u 1
n bukan batas atas

BARISAN BILANGAN RIIL

Definisi : Barisan bilangan riil X adalah fs dari N ke .

Notasi barisan : X , xn atau xn : n N .


Bilangan-bilangan riil yang dihasilkan disebut unsur barisan, ditulis

xn atau n atau z n .

Contoh-Contoh barisan

1). a , A a, a,....... barisan konstan a (semua unsurnya a ).

2).
S 1 : n N 1, 1 , 1 ,....... .
n 2 3

3). Y yn , yn 1 n , n N .


1,1,1,......., 1 ,....... .
n

5n 1
4). W wn , wn ,n N
2n 3

6 11 16. 5n 1
, , ,......, ,.......
5 7 9 2 n 3

Definisi :

Jika X xn dan Y yn barisan bilangan riil

Didefiniskan :

Jumlah barisan X Y xn yn ; n N

Selisih barisan X Y xn yn ; n N

Hasil kali barisan X Y xn yn ; n N

Jika c , cX cxn ; n N

Jika Z z n ; n , zn 0, n N , maka hasil bagi X dan Z adalah

X xn
barisan ; n N
Z zn
Definisi:

Barisan bilangan riil X xn dikatakan konvergen dalam , jika terdapat x

sehingga 0, k k ( ) N n k berlaku

xn x .

Notasi: xn x, lim xn x .

Note:

xn x xn x

x xn x

xn x , x

Contoh:

1
1). xn , n N . xn 0
n

Bukti: xn 0 1n 0 1
n

Diberikan sebarang bilangan 0.

1
Dengan sifat archimedes, k N sehingga .
k

Untuk n k ,

1 1
xn 0
n k

xn 0

1
2). xn 3 , n N . xn 3
2n

1 1
Bukti = xn 3 3 2n 3 2n

Diberikan sebarang bilangan 0.


1 1
Dengan sifat archimedes, k sehingga 2 atau , untuk n k ,
k 2k

1 1
xn 3 .
2n 2k

xn 3

5n 1
3). xn , n N. xn 5
2n 3 2

Bukti :

5n 1 5 10n 2 10n 15 13 13 13
xn 5
2 2n 3 2 4n 6 4n 6 4n 6 4n

Diberikan sebarang bilangan 0.

1 4
Dipilih bilangan k N sehingga .
k 13

Akibatnya untuk n k :

13 13 13 4
xn 5
2 4 n 4k 4 13

xn 5
2

Definisi:

Barisan bilangan riil x n dikatakan terbatas jika M 0 sehingga x n M , n N

Contoh:

1. x n 1 , n N
n

x n 1 1 1, n N
n n

x n terbatas.
2. xn 1 n , n N

x n 1, n N

n2
3. y n ,n N
2n 1

n 1 3 1 3 1 3
2 2 1

2n 1
2

2 4n 2 2 4 2

y n 1, nN

Catatan:

xn tidak terbatas jika M 0, n N , xn M

Contoh

1) xn 2 n , n N

x n 2 n 2 n 1 1 1 n n
n

M 0, n N n M (sifat archimedes)

Jadi M 0, n N sehingga

xn n M

Dengan kata lain x n tak terbatas.

2) xn n 2 , n N

xn n 2

Tidak ada M 0 sehingga x n n M , n N


2
Jadi x n tidak terbatas.

Teorema

Jika x n konvergen, maka x n terbatas.

Bukti

Misal x n x . Hal ini berarti untuk 1 , terdapat k N sehingga jika n k berakibat

xn x 1

Untuk n k :

xn xn x x

xn x x 1 x

Diambil M = maks x1 , x 2 ,....., x k 1 ,1 x

Akibatnya:

x n M , n N

Teorema

Jika x n dan y n konvergen, maka

(1) xn konvergen dan lim x n lim x n , skalar

(2) xn y n konvergen dan lim x n y n lim x n lim y n

(3) xn yn konvergen dan lim x n y n lim x n lim y n

xn x lim xn
(4) konvergen dan lim n , asal lim yn 0, yn 0
yn yn lim yn
Bukti

Misal x n x dan y n y

(1) xn x xn x xn x , skalar

Diberikan bilangan 0 sebarang. Karena x n x , maka terdapat bilangan

k k N sehingga jika n k berlaku


xn x
1

Akibatnya


xn x xn x
1

xn konvergen ke x .

(2) xn y n x y xn x y n y xn x y n y

Diberikan bilangan 0 sebarang

Karena x n x , maka terdapat k1 N sehingga jika n k1 berlaku


xn x
2

Karena y n y , maka terdapat k 2 N sehingga jika n k 2 berlaku


yn y
2

Pilih k = maks k1 , k 2 , akibatnya untuk n k berlaku

xn yn x y xn x y n y



2 2
xn yn x y .
(3) x n y n xy x n y n x n y x n y xy

xn y n y xn x y

xn y n y xn x y xn y n y xn x y

Diberikan 0 sebarang

Karena x n x , maka terdapat k1 N sehingga untuk setiap n k1 :


xn x
2 y 1 .

xn konvergen, maka xn terbatas. Jadi ada M 0 sehingga

x n M , n N .

Karena y n y maka terdapat k 2 N sehingga untuk setiap n k 2 :


yn y .
2M

Dipilih k = maks k1 , k 2 . Akibatnya jika n k :


xn yn xy M y
2M 2 y 1


.
2 2

Contoh:

1
xn 2 2
n

3n 4 3
yn
2n 1 2

1 4
4 x n 4 2 8 8
n n
1 3n 4 7n 2 4n 1 7
xn y n 2
n 2n 1 2n 2 n 2

1 1 1
2 2n 1 4n
2
xn n n n 4

y n 3n 4 3n 4 3n 4 3
2n 1

Teorema (Uji Rasio)

xn1
Diberikan xn barisan bilangan riil positif sehingga lim L (ada). Jika L 1
n ~ xn

maka x n konvergen dan lim


n ~
xn 0 .

Contoh:

n
1). xn , xn ,n N .
3n

xn 1 n 1 3n n 1 1
lim lim n 1 lim 1
n ~ xn n~ 3 n n ~ 3n 3

n
Jadi x n konvergen dan lim 0.
n ~ 3n

2). z n n 1, n N

zn 1 n 2
1
zn n 1

Jadi z n tidak konvergen.


Teorema

Jika x n x, x n 0, n N maka x 0

Bukti:

Andaikan x 0 , maka x 0 .

Diketahui x n x . Diambil bilangan x 0 , maka terdapat k N sehingga jika

nk:

xn x x

x xn x x

2 x xn 0

Kontradiksi dengan x n 0 .

Teorema

Jika x n x, y n y, x n y n , n N maka x y

Bukti:

Diketahui x n y n , maka y n x n 0 . Akibatnya


lim y n x n 0
n ~

lim y n lim x n 0
n ~ n ~

yx0

y x atau x y .

Teorema Apit

Jika xn yn zn , n N , xn x dan z n x, maka yn x .

Bukti:

Dengan teorema sebelumnya:

x lim xn lim yn dan lim yn lim z n x


n ~ n ~ n ~ n ~

x lim yn dan lim yn x


n~ n ~

Jadi lim yn x .
n ~

Definisi:

Barisan x n dikatakan :

(a) Naik monoton (monotonic increasing/non decreasing/tidak turun) jika

x n x n 1 , n N .

(b) Turun monoton (monotonic decreasing/non increasing/tidak naik) jika

x n x n 1 , n N .

(c) Monoton jika x n naik monoton/turun monoton.


Contoh:

1
1). xn
n

1
x n 1
n 1

x n x n 1 , n N

Jadi x n turun monoton.

2n 1
2). xn ,n N
3n 5



2n 5 7 2
3 3 7

3n 5
3

3 9n 15
2 7
x n 1
3 9n 24

x n x n 1 , n N . Jadi x n naik monoton.

1 , n 100
3). yn n
n 1, n100
yn tidak monoton
Teorema Kekonvergenan Monoton

Misal x n barisan monoton.

xn konvergen jika dan hanya jika x n terbatas.

Dalam hal ini:

(a). Jika x n naik monoton, maka nlim xn sup xn ; n N .


~

(b). Jika x n turun monoton, maka nlim xn inf xn ; n N .


~

Bukti:

Diketahui x n konvergen. Menurut teorema sebelumnya, x n terbatas.

Diketahui x n monoton dan terbatas.

Misal x n naik monoton , jadi x n x n 1 , n N

Misalkan x = sup x n : n N , maka untuk setiap 0 , terdapat k N sehingga


x xk

Karena x n naik monoton, maka untuk n k :

x xk xn x x

Diperoleh untuk n k :

xn x

Jadi x n x .

Catatan:
Untuk menyelidiki kekonvergenan suatu barisan, maka kita cukup memperhatikan ekor

dari barisan tersebut, yaitu barisan bagian dari barisan tersebut yang dimulai dari suatu

urutan tertentu.

Definisi:

Misal Y y1 , y 2 ,....., y n ,..... barisan bilangan riil.

M : bilangan asli, Ekor M dari Y adalah barisan:

YM y M n ; n N y M 1 , y M 2 ,.....

Contoh:

Y 1, 3, 5, 7, 9,11,13,....., 2n 1,.....

Y5 y 5 n : n N y 6 , y 7 , y 8 ,...... 11,13,15, ....., 2n 1,..... .

Teorema:

Misal Y y n ; n N barisan bilangan riil dan M N .

Ekor M dari Y, YM konvergen Y konvergen.

Dalam hal ini Lim Y Lim YM .

Contoh:

1). xn 1 , n N
n

xn terbatas dan turun monoton, maka menurut TKM :



Lim x n inf 1 ; n N 0
n

1
2). Diketahui barisan y n dengan y1 1, yn1 2 yn 3 , n N
4

Tunjukkan y n konvergen.

Bukti: y1 1, y 2
1
2 1 3 5 , y3 1 2 5 3 11 ,.....
4 4 4 4 8

Claim y n y n 1 (naik monoton).

Dibuktikan dengan induksi matematika

n 1 y1 1 y2 5 (benar)
4
Dianggap benar untuk n = k. Jadi y k y k 1

Dibuktikan benar untuk n = k + 1

1
y k 1 2 y k 3 1 y k 3 1 yk 1 3 1 2 yk 1 3 yk 2
4 2 4 2 4 4

Jadi n N , y n y n 1 .

Claim 1 y n 2 (terbatas)

n 1 1 y1 1 2 (benar)

Dianggap benar untuk n = k. Jadi 1 y k 2

Dibuktikan benar untuk n = k + 1

1
y k 1 2 y k 3 1 y k 3 4 1 2 3 4 1 3 4
4 2 2

1 yk 1 2 .
Jadi n N , 1 yn 2. D.k.l y n terbatas.

Karena yn naik monoton dan terbatas, maka menurut TKM, yn konvergen dan

y Lim yn sup yn : n N . Ekor 1 dari Y Y1 y1 n : n N .

Karena Y y n konvergen ke y, maka Y1 y n 1 juga konvergen ke y.

Jadi,

y Lim yn Lim yn 1

1
Lim 2 yn 3
4

1 3 1 3
Lim yn Lim Lim yn .
2 4 2 4

1 3 1 3
y y y y 3 .
2 4 2 4 2

Definisi :

Diketahui X x n barisan bilangan real dan rn barisan bilangan asli naik monoton,

yaitu rn rn 1 , n .


X 1 x r1 , x r2 , x r3 ,......., x rn ,....... disebut barisan bagian dari X .

Contoh:


X 1, 1 , 1 , 1 , 1 ,......., 1 ,.......
2 3 4 5 n

3 4 5

X 1 1 , 1 , 1 ,......., 1
n2
,....... barisan bagian X

X 1 1, 1 , 1 ,......., 1
3 5 2n 1
,....... barisan bagian X

X 11 1 ,1, 1 , 1 , 1 ,.......
2 4 3 6
bukan barisan bagian X

Catatan: Ekor barisan merupakan barisan bagian.

Teorema:

Jika X x n konvergen ke x, maka sebarang barisan bagian X konvergen ke x.

Bukti:

Diambil 0 sebarang. Karena x n x , maka k N , n k : xn x

Karena rn barisan bilangan asli naik, maka rn n . Akibatnya n k , rn n k

sehingga xrn x .

Teorema (Kriteria Divergen)

Jika X x n barisan bilangan real, maka pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen:

(i). X x n divergen (tidak konvergen ke x )

(ii). o 0, k N , rn N rn k dan xr n x

(iii). o 0 dan X ' xr xr x o , n N


n n


Contoh: 1 n divergen
Bukti: Andaikan 1 konvergen ke x, maka barisan bagian 1 konvergen ke x,
n n

tetapi

X 1 1,1,1,1,....... 1

X 1 1,1,1,1,....... 1


1
n
divergen

Ingat : x n konvergen x n terbatas

xn terbatas xn belum tentu konvergen, contoh 1 n terbatas tetapi tidak

konvergen.

Teorema Bolzano Weierstrass:

Setiap barisan bilangan real terbatas mempunyai barisan bagian konvergen.

Contoh: X x n 1 , n N
n

X terbatas

X 1 1,1,1,....... 1 .

Teorema : Diketahui x n terbatas. Jika x r x , maka x n x .


n
(#)

BARISAN CAUCHY (BC)


Definisi : Barisan xn disebut BC jika 0, H N sehingga m, n H :

xm xn

Contoh:

1). xn 1 , n N
n

Diambil 0 sebarang

xm xn 1 1 1 1 1 1
m n m n m n

Dipilih H N sehingga 1
H 2

Akibatnya untuk m, n H :

xm xn 1 1 .
H H 2 2

x n BC

2n 5
2). yn ,n N
3n 1



2 n 1 13 2 13
3 3

3n 1
3
3 9n 3
Diambil 0 sebarang

2 13 2 13
ym yn
3 9 m 3 3 9n 3

13 13

9m 3 9n 3
13 13

9m 3 9n 3

13 13

9m 3 9n 3

13 13

9m 9n

1 9
Dipilih H N sehingga
H 26

Akibatnya m, n H :

13 9 13 9
ym yn
9 26 9 26

y n BC .

z n 1 , n N
n
3).

z m z n 1 1
m n

Diambil 1

H N , m, n N , m genap, n ganjil sehingga m, n H

Diperoleh:

z m z n 1 1
m n

1 1 2

z n bukan BC

Teorema:

(a). x n BC x n terbatas
(b). xn BC xn konvergen

Bukti:

(a). Karena x n BC , maka untuk 1 , H N , m, n H

xm xn 1

Akibatnya n H

xn xn x H x H

xn xH x H

1 xH

Diambil M = maks x1 , x 2 ,......., x H 1 , x H 1

Diperoleh n N

xn M .

(b). Diambil 0 sebarang.

Karena xn BC , maka H N , m, n H :

xm xn 2 .

x n BC , maka x n terbatas. Menurut teorema BW, barisan bagian x rn dari

xn sehingga x rn x, x .

Karena xr x, maka
n
k N,k H dan k r1 , r2 ,.......

sehingga rn k :

xrn x .
2

Akibatnya untuk n k :
xn x xn xk xk x

xn xk xk x

.
2 2

Contoh:

1
Diketahui X xn dengan x1 1, x2 2, xn xn2 xn1 , n 2
2

Tunjukkan x n konvergen dan selanjutnya tentukan konvergen ke mana.

Jawab:

x1 1, x2 2, x3 3 , x4 7 , x5 13 dst
2 4 8

1 x n 2, n x n terbatas
TKM tidak dapat digunakan
xn tidak monoton

Perhatikan bahwa:

x1 x 2 1 2 1

x 2 x3 2 3 1
2 2

x3 x 4 3 7 1 1 2
2 4 4 2

:
1
x n x n 1 (cek dengan induksi).
2 n 1

Diperoleh:

xn xm xn xn1 xn 1 xn 2 xn 2 ....... xm 1 xm

x n x n 1 x n 1 x n 2 x n 2 x n 3 ....... x m 1 x m

1 1 1 1
n 1
n 11
n 2 1
....... m 11
2 2 2 2

1 1 1 1
n 1
1 2 ....... m n 1
2 2 2 2

1 1 4
n 1 n
2 1 1 2
2

1
Diberikan 0 sebarang. Pilih H N dengan H
.
2 4

Akibatnya m, n H :

4 4
xn xm n
H 4
2 2 4

x n BC . Menurut teorema sebelumnya, x n konvergen.

Perhatikan untuk barisan bagian suku ganjil x 2 n 1


x1 1
x3 3 1 1
2 2
x5 13 1 1 1 2
8 2 2
x7 53 1 1 1 3 1 5
32 2 2 2
:
:
1 1 1
x 2 n1 1 3 ....... 2 n1
2 2 2

1
1 1 4
1
n

2 1 1
4
1 4 1
1 1 n
2 3 4
2 1 2
1 1 n 1 5
3 4 3 3

Jadi x n 5
3 menurut teorema (#)
LIMIT FUNGSI

Definisi

A , c

c disebut titik limit A jika 0 ,

V c A c

dimana V c c , c = persekitaran titik c.

Contoh

1) A 0,1

2

0, V 1 A 1
2
sehingga 1
2 titik limit A, 2 bukan titik limit A

sebab ada
0 1
2
sehingga V 2 A 2

1
2) A ; n N
n

1
0, k N , . V 0 , .
k

1 1
Untuk n k , .
n k

1 1
V 0 A : n k 0 : n k
n n

Jadi 0 Limit A.

Teorema

A , c

c titik limit A x n A, x n c, x n c .
Bukti

Diketahui c titik limit A

n N , V 1 c A c x n V 1 c A, x n c
. Jadi .
n n

xn V 1 c 1 1
Akibatnya dan x n A, x n c , atau x n c , c , x n A, x n c
n n n

1 1
Dengan demikian diperoleh xn c , x n A, x n c .
n n

1 1 xn c 0 .
Karena lim 0 dan lim 0 , maka menurut teorema apit: lim
n ~
n ~ n n ~ n

Jadi x n A, x n c, x n c

Diketahui x n A, x n c, x n c . Hal ini berarti untuk setiap 0 , terdapat

k N sehingga untuk setiap n k : xn c

xn c , xn c, xn A

c xn c , xn c, xn A

Jadi x n V c , x n c, x n A . Dengan demikian, x n V c A c atau

V c A c .

Definisi

A , c titik limit A.

f :A

Fungsi f dikatakan mempunyai limit di c jika terdapat L dengan sifat untuk setiap

0 , terdapat c, 0 sehingga untuk setiap x A, 0 x c berlaku :

f x L .
Ditulis:

lim f x L 0 c, 0 x, x c f x L
x c

Contoh

1) lim
xc
3x 2 3c 2, x

Bukti

Diberikan bilangan 0 sebarang.

3 x 2 3c 2 3 x c


Dipilih . Akibatnya untuk setiap x, 0 x c berlaku:
c


3 x 2 3c 2 3 x c 3 3 .
3

x2 9
2) lim 6
x 3 x3

Bukti

x2 9
6 x3
x3

Diberikan 0 sebarang.

Dipilih . Akibatnya untuk setiap x, 0 x 3 berlaku:

x2 9
6 x 3
x3

3) lim
x c

4 x 2 x 8 4c 2 c 8

Bukti

4 x 2

x 8 4c 2 c 8 4 x 2 4c 2 x c


4 x 2 c 2 x c
4 x c x c x c

x c 4 x c 1

4 x 4c 1 x c

4 x 4 c 1 x c

Untuk x c 1 :

x x c c x c c 1 c

Sehingga

4x 2
x 8 4c 2 c 8 4 x 4 c 1 x c

41 c 4 c 1 x c
8 c 5 x c




Diberikan 0 sebarang. Pilih min 1,



8 c 5

Akibatnya untuk x, 0 x c :

4 x 2

x 8 4c 2 c 8 8 c 5 x c

8 c 5


8c 5
8c 5

Teorema (kriteria barisan untuk limit)

lim f x L xn A, xn c, xn c f x n L
x c

Bukti

Diketahui lim f x L , artinya


x c
0 c, 0 x,0 x c f x L

Diambil sebarang x n A, x n c, x n c .

Untuk 0 di atas, terdapat k N sehingga jika n k berakibat

xn c .

Akibatnya untuk n k :

f xn L .

Andaikan lim f x L . Hal ini berarti 0 0, 0, x A x c


x c

1
tetapi f x L 0 . Dengan demikian, n N , xn A xn c tetapi
n

f xn L 0 .

Jadi barisan x n A, x n c dan x n c tetapi

f xn L 0 .

D.k.l f x n L. Kontradiksi yang diketahui.

Kriteria Divergen

Diberikan A , f : A dan c titik limit A.

(a) lim f x L xn A, x n c, x n c tetapi f x n L.


x c

(b) lim f x tidak ada x n A, x n c, x n c tetapi f x n divergen.


x c

Contoh

1
1) f x cos , x 0
x

1
Ambil xn , x 0, xn 0
n 1 n
1
Tetapi f xn cos cos n 1 1 n 1 , n N
xn

lim f x tidak ada.


x 0

1
2) g x , x 3
x3

1
Ambil x n 3 , x n 3 dan x n 3
n

1 1
g xn n
Tetapi xn 3 1
3 3
n

lim g x tidak ada.


x 3

x 2, x 3
3). f x 2
1 x , x 3

1
Ambil xn 3 , x n 3, xn 3
n

1 1
f xn xn 2 3 2 5 5
n n

1
x n 3 , x n 3, x n 3
n

2
1 6 1 6 1
- 8.
f x n 1 x n 1 3 1 9 2 8 2
2

n n n n n

lim f x tidak ada.


x 3

Definisi

A , f , g : A

(1) f g x f x g x

fg x f x g x , x A
(2) b , bf x bf x , x A

f f x
(3) h x 0, x , x A
h h x

Teorema Limit Fungsi

f ,g : A

c titik limit A

Jika lim f x L dan lim g x M , maka


x c x c

(1) lim f x L,
x c

(2) lim f g x L M
x c

(3) lim fg x LM
x c

f L
(4) lim x ,M 0
x c g M

Bukti

(1) Ambil sebarang barisan x n A, x n c, x n c sehingga f x n L

Akibatnya

f xn f xn L

lim f x L
x c

(2) Ambil sebarang barisan x n A, x n c, x n c

Karena lim f x L, lim g x M maka


x c x c

f x n L dan g x n M

Akibatnya
f g xn f xn g xn L M

lim f g x L M
x c

Contoh

x 2, x 3
1) f x 2
1 x , x 3

5, x 3
g x
8, x 3

lim f x dan lim g x tidak ada


x c xc

x 3, x 3
f g x 2
9 x , x 3

lim f g x 0 lim f x lim g x


x 3 x 3 x 3

2) lim f x 3, lim f x tidak ada


x2 x 3

lim g x tidak ada, lim g x 8


x 3 x 2

5 x 2 , x 3
fg x
2

8 1 x , x 3

lim fg x 24
x 2

lim fg x tidak ada


x 3

x 3, x 3
3) f x 2
1 x , x 3

3, x 3
g x
2, x 2
3 x 3 , x 3

fg x 3 1 x 2 ,2 x 3

2 1 x2 , x 2

lim fg x tidak ada


x 3

Karena lim f x tidak ada, lim g x ada, lim fg x tidak ada


x 3 x 3 x2

Karena lim f x ada, lim g x tidak ada.


x 2 x 2

Teorema

f : A , f x 0

lim f x ada lim f x 0


x c x c

Bukti

Misalkan lim f x L . Andaikan L 0


x c

Diambil L 0 . Terdapat 0 sehingga untuk setiap x A,0 x c

berlaku

f x L L

L f x L L
2L f x 0

Kontradiksi dengan f x 0

Teorema apit

Diberikan A
f , g, h : A

c titik limit A.

Jika f x g x h x , x A, x c dan

lim f x lim h x L , maka lim g x L .


x c x c x c

FUNGSI KONTINU

Definisi:

f :A

c A titik limit A
Fs f dikatakan kontinu di c 0 c, 0 x A, x c f x f c

Atau:

Fungsi f kontinu di c jika

(1). f c ada

(2). Lim f x ada


xc

(3). Lim f x f c
x c

Contoh:

3x 1, x 1
1). f x 2
x 3, x 1

f 1 4

Lim f x 4
x 1

f 1 Lim f x
x 1

Kesimpulan : f kontinu di 1.

3 x 1, x 1
2). g x
2 ,x 1

g 1 2

Lim g x 4
x 1

g 1 Lim g x
x 1

Kesimpulan : g tidak kontinu di 1.

Catatan:

Fungsi f dikatakan kontinu pada A jika f kontinu di setiap titik anggota A .


Fungsi yang tidak kontinu dinamakan fungsi diskontinu.

Teorema:

f :A

c A

f kontinu di c xn A, xn c, xn c f xn f c .

Bukti: analog pada teorema kriteria barisan untuk limit.

Teorema:

f :A

c A

f diskontinu di c xn A, xn c, xn c f xn f c

Contoh:

1, x rasional
1). f x
0, x irrasional

Untuk c rasional, f c 1

Diambil barisan bilangan irrasional x n dengan x n c

x n irrasional f x n 0, n N . Akibatnya f x n 0 f c

Jadi f diskontinu di c rasional.

Untuk c irrasional, f c 0

Diambil barisan bilangan rasional y n dengan y n c

y n rasional f y n 1, n N . Akibatnya f y n 1 f c

Jadi f diskontinu di c irrasional.

2). f : kontinu

f r 0, r rasional
Buktikan f x 0, x

Bukti:

Cukup dibuktikan f x 0, x irrasional

Diambil sebarang x irrasional. Karena f kontinu pada , maka f kontinu di x.

Diambil barisan bilangan rasional rn , rn x . Akibatnya f rn f x .

Di lain pihak, f rn 0; n . Jadi f rn 0

Dengan ketunggalan limit, maka f x 0 , x irrasional.

3). f :

x 3, x rasional
f x
8 3 x, x irrasional

Tentukan titik-titik kekontinuan dari f

Jawab:

Misal f kontinu di c.
Diambil sebarang barisan xn , xn c , maka f ( xn ) f (c) .

x n 3, x n rasional
f xn
8 3 x n , x n irrasional

Karena x n c maka x n rasional dan x n irrasional juga konvergen ke c.

Dengan demikian:

y n xn 3 c 3

z n 8 3x n 8 3c

Di lain pihak, y n dan z n barisan bagian dari f x n . Karena f kontinu di

c, maka y n f c dan z n f c

Dengan ketunggalan limit barisan :

f c c 3 8 3c sehingga c 5 .
4

Teorema:

f ,g : A , c A.

Jika f dan g masing-masing kontinu di c, maka

(i). f kontinu di c, skalar .

(ii). f g kontinu di c

(iii). fg kontinu di c .
f
(iv). g kontinu di c, g c 0 .

Teorema:

Misal A, B

f :A

g:B

adalah fungsi-fungsi dengan f A B .

Jika f kontinu di c A dan g kontinu di b f c , maka g f : A kontinu di C .

Bukti:

Diambil sebarang barisan x n , xn c

Karena f kontinu di c , maka f x n f c

Karena g kontinu di f c maka g f x n g f c yang berarti g f xn g f c .

Contoh:

1). f x x 3

g x x 2 1

f kontinu di 0

g kontinu di 3 f 0

g f x g f x g x 3 x 3 2 1 kontinu di 0

2). f x x 1

0, x 1
g x
2, x 1

Fungsi f kontinu di 0 tetapi fungsi g diskontinu di 1 f 0


0, x 0
g f x
2, x 0

g f diskontinu di 0.

KONTINU SERAGAM

Contoh

1. Diberikan fs f :

f x 3 x, x

Diambil sebarang 0 dan c .

f x f c 3 x 3c 3 x c 3 x c 3 x c


Dipilih 0
3


Akibatnya x, c , x c berlaku f x f c 3 x c 3 3
3

Jadi f kontinu di c.

Karena c sebarang, maka f kontinu pada .

1
2. g x ,x 0
x

Diberikan 0 sebarang

Diambil c x : x 0 .

1 1 cx cx 1
g x g c xc
x c xc xc xc

c c c
Jika x c maka x c
2 2 2
c c
c xc
2 2

c 3c
x
2 2

2 1 2

3c x c

Sehingga

1 2 1 2
g x g c xc xc 2 xc
xc c c c

c c 2
Pilih min ,
2 2

Akibatnya x, c , x c berlaku

2 2 2 c 2
g x g c xc
c2 c 2
c2 2

Jadi g kontinu di c. Akibatnya g kontinu ada .

Definisi

Misal A

f :A

Fs f dikatakan kontinu seragam pada A jika untuk setiap 0 , terdapat 0

sehingga untuk setiap x, c A dengan xc berlaku

f x f c .

Pada contoh (1) f kontinu seragam sedang contoh (2) f kontinu (kontinu biasa).

Kriteria Kontinu Tak Seragam

Misal A

f :A

Pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen


(i) f kontinu tak seragam pada A

(ii) 0 0 0, x , c A, x c tetapi f x f c 0

1
(iii) 0 0, n N , x n , y n A, x n y n tetapi f x n f y n 0
n

atau

0 0, xn , y n A, x n y n 0 tetapi f x n f y n 0

Contoh

1
1. g x ,x 0
x

Diambil 0 3

1
xn
n

1
yn
n3

1 1
xn yn 0 tetapi g xn g yn n n 3 33
n n3

g kontinu tak seragam pada x : x 0

2. f x x 2 , x

Diambil 0 2
1
xn n
n

yn n

1
xn y n 0
n

1
f xn f y n 2 2
n2

f kontinu tak seragam pada .

1
3. f x , x a, a 0
x

x, y x : x a, a 0

1 1 yx 1
f x f y x y
x y xy xy

1 1
x y
a a

1
x y
a2

Diambil 0 sebarang dan x, y x : x a

Dipilih a 2 0

Akibatnya x, y x : x a, a 0 , x y berlaku

1 1
f x f y 2
x y a 2
a a2

Jadi f kontinu seragam pada x : x a, a 0

Teorema Kontinu Seragam

Jika f kontinu pada selang tertutup terbatas I a, b , maka f kontinu seragam pada I.

Contoh
f x x , x 0, 2

f kontinu pada 0, 2 , 0, 2 tertutup terbatas maka f kontinu seragam pada 0, 2 .

Definisi

f :A

f dikatakan fungsi Lipschitz (memenuhi kondisi Lipschitz) pada A jika terdapat K 0

sehingga untuk setiap x, y A :

f x f y K x y

Teorema

f :A

Jika f memenuhi kondisi Lipschitz pada A, maka f kontinu seragam pada A.

Bukti

Diketahui f fungsi Lipschitz pada A, artinya terdapat K 0 sehingga x, y A

f x f y K x y


Diambil 0 sebarang. Pilih . Akibatnya x, y A, x y :
K

f x f y

Contoh

1
h x , x a, a 0
x

h fungsi Lipschitz pada x : x a, a 0

h kontinu seragam pada x : x a, a 0


Kebalikan teorema diatas belum tentu benar. Fungsi kontinu seragam belum tentu fungsi

Lipschitz.

Contoh penyangkal:

f x x , x 0,1

f kontinu seragam pada 0,1 (kenapa?) tetapi f bukan fungsi Lipschitz pada 0,1 .

Misal f fungsi Lipschitz pada 0,1 , berarti ada K 0 sehingga x, y 0,1 :

f x f y K x y

Tetapi,

1
x 0,1 , y 0 0,1
2K 2

1 1
f x f y x 0 0
2K 2 K 2

1 1
K x y K x 0 Kx K 2

2K 2K

1 1 1 1
kontradiksi.
K 2 2K 2 2

Teorema

f : X Y kontinu seragam

xn Barisan Cauchy di dalam X.

maka f x n Barisan Cauchy di dalam Y.

Bukti

Diberikan 0 sebarang. Karena f : X Y kontinu seragam, maka terdapat 0

sehingga x, y X , x y berlaku
f x f y

Karena x n Barisan Cauchy di dalam X, maka untuk 0 di atas, terdapat H N

sehingga untuk m, n H :

xn xm

Akibatnya untuk m, n H :

f xn f xm

Contoh

1
f x tidak kontinu seragam pada 0,1 .
x

1
Diambil barisan x n 0,1 , x n .
n

xn Barisan Cauchy tetapi f x n n bukan Barisan Cauchy.

1
Jadi f x tidak kontinu seragam pada 0,1 .
x

Teorema

f kontinu seragam pada a, b jika dan hanya jika f dapat dierluas menjadi fungsi

kontinu pada a, b .

Bukti

Karena f kontinu pada a, b maka f kontinu seragam pada a, b . Akibatnya f

kontinu seragam pada a, b .

Diketahui f kontinu seragam pada a, b .

Akan dibuktikan f dapat diperluas menjadi fungsi kontinu di a dan b.

Tanpa mengurangi keumuman, ditunjukkan lim f x L ada .


xa

Untuk titik b , bukti analog.


Bilangan a adalah titik limit dari a, b , maka terdapat xn a, b sehingga xn a .

Akibatnya xn Barisan Cauchy, oleh karena itu f xn Barisan Cauchy sehingga

f xn konvergen.

Jadi lim
n~
f xn L ada

Jika y n a, b sebarang, y n a maka

lim y n x n a a 0
n ~

Dengan kekontinuan seragam dari f ,

lim f x n lim f y n f xn lim f x n


n ~ n ~ n ~

0 L L.

Karena diperoleh nilai yang sama untuk setiap barisan yang konvergen ke a , maka dari

kriteria barisan untuk limit, f mempunyai limit L di a.

Jika didefinisikan f a L , maka f kontinu di a.

Argumen yang sama dapat dilakukan untuk b .

Jadi f dapat diperluas menjadi fungsi yang kontinu pada a, b .

Anda mungkin juga menyukai