3. Prosedur 3.1 Air limbah yang di alirkan dari bak sedimentasi masuk ke
bak chlorinasi untuk pembubuhan kaporit dan air limbah
yang sudah di desinfektan baru di b uang ke lingkungan.
4.3Limbah Sitotoksik.
Pembuangan sisa obat dan peralatan yang
terkontaminasi obat citostatika.
a. Sisa obat dan peralatan yang dipakai/
terkontaminasi obat citostatika (spuit infus set,
vial, ampul, plabot infus dll ) dikumpulkan dalam
wadah khusus dan kemudian dibungkus dengan
rapi dan tertutup rapat.
b. Bungkusan tersebut diberi label : Bahan
Berbahaya dan diserahkan kebagian limbah unit
kerj IPL.
c. Metoda pemusnahan sisa obat dan peralatan
yang terkontaminasi citostatika, menggunakan
incinerator dengan panas minimal 1000 derajat
celcius.
d. Untuk tempat sampah citotoksik selalu
didesinfektan segera setelah dikosongkan.
5. Dokumen Terkait 5.1 Buku pengolahan limbah cair.
5.2 Permenkes RI dan Keputusan DirJen PPM&PLP
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan di Rumah
Sakit.
PENANGANAN JARUM SUNTIK
RUMAH SAKIT UMUM
Halaman
KMC LURAGUNG
10/38
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kecamatan Luragung,
Kuningan
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Direktur RSU KMC LURAGUNG
PROSEDUR TETAP
PENANGANAN JARUM SUNTIK
20/09/2015
dr.SYARIF HIDAYAT, MARS.
NIP 1010.03.01.001
1. Pengertian Alat yang digunakan untuk memasukkan obat kedalam
tubuh pasien dengan cara suntikan.
2. Tujuan Mencegah infeksi akibat tertusuk jarum suntik bekas /
yang sudah digunakan.
3. Kebijakan Jarum suntik dan sampah medis infectious dipisahkan
dan dibungkus dengan kantong plastik infectious
khusus untuk sampah medis.
4. Prosedur 4.1 Pisahkan jarum suntik dengan sampah medis yang
lain.
4.2 Masukkan jarum suntik ke dalam kantong plastik
infektious berwarna kuning.
4.3 Masukkan jarum suntik ke dalam wilbin sampah
medis ( Ditangani oleh PT. Jasa Medivest).
5. Dokumen Terkait 5.1 Buku pengolahan limbah cair.
5.2 Permenkes RI dan Keputusan DirJen PPM&PLP
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan di
Rumah Sakit.
PENGENDALIAN VEKTOR,
RUMAH SAKIT UMUM
SERANGGA, TIKUS DAN BINATANG PENGGANGGU
KMC LURAGUNG
Halaman
Jl. Raya Luragung, Desa
11/38
Cirahayu, Kecamatan Luragung,
Kuningan
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Direktur RSU KMC LURAGUNG
PROSEDUR TETAP
PENGENDALIAN VEKTOR,
SERANGGA, TIKUS DAN BINATANG
20/09/2015
PENGGANGGU
dr.SYARIF HIDAYAT, MARS.
NIP 1010.03.01.001
1. Pengertian Yang dimaksud dengan pengendalian adalah kegiatan
yang bertujuan untuk menekan tingkat kepadatan/
populasi serangga, vektor, binatang pengerat dan
binatang pengganggu lainnya.
2. Tujuan Untuk mencegah penularan penyakit yang diakibatkan
oleh peranan vektor, serangga dan binatang pengganggu.
3. Kebijakan 3.1 Jenis yang dikendalikan meliputi : Jentik Aedes aegepty ,
lalat, tikus, kucing, dan kecoa.
3.2 Metode pengendalian dengan cara pencegahan,
penangkapan dan pemberantasan.
3.3 3. Pemberantasan lalat didapur dan kantin rumah sakit
dengan perangkap kertas lem ( fly cell )
4. Prosedur 4.1 Pengendalian jentik / nyamuk
Pengawasan / pemeriksaan secara berlangsung jentik
Aedes aegepty pada bak mandi dan WC satu bulan
sekali dengan menggunakan formulir kartu
pemeriksaan jentik.
Mekanisme yaitu pemberantasan sarang nyamuk ( PSN
) dengan cara melaksanakan kegiatan sanitasi
lingkungan
Kimia dengan abatisasi dengan pemberian bubuk
abate ( 10 gr/m3 ) pada bak kamar mandi dan WC satu
bulan sekali/ penyemprotan dengan malathion.
4.2 Pengendalian lalat
Pengukuran angka kepadatan lalat dengan fly grill
pada dapur dan kantin.
Pemberantasan lalat dengan pemasangan fly cell pada
tempat tempat yang angka kepadatan lalatnya tinggi.
4.3 Pengendalian tikus
Pemasangan perangkap tikus pada dapur, kantin dan
instansi rawat inap.
4.4 Pengendalian kucing
Penangkapan kucing dengan cara pemasangan
perangkap kucing dan penagkapan secara langsung 3
bulan sekali.
4.5 Pengendalian dan pemberantasan
Apabila mengalami kesulitan atau kendala
terhadap penanganan vektor dan binatang
penganggu dapat dilakukan kerjasama dengan
pihak ketiga (Pest Control) 1 bulan sekali.
5. Dokumen Terkait
5.1 Permenkes RI dan Keputusan DirJen PPM&PLP
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan di
Rumah Sakit.
STERILISASI RUANGAN
RUMAH SAKIT UMUM
Halaman
KMC LURAGUNG
12/38
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kecamatan Luragung,
Kuningan
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Direktur RSU KMC LURAGUNG
PROSEDUR TETAP
STERILISASI RUANGAN
20/09/2015
dr.SYARIF HIDAYAT, MARS.
NIP 1010.03.01.001
1. Pengertian Sterilisasi ruangan adalah suatu cara untuk mengurangi
atau menekan semaksimal mungkin jumlah mikroba yang
terdapat diudara ruangan termasuk mikroba di dinding,
langit langit, permukaan alat/ instrumen, perabotan
rumah tangga dan linen yang ada di dalam ruangan. Cara
yang dipakai adalah dengan penyinaran Ultra Violet ( UV )
dan fogging.
2. Tujuan Untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya infeksi
nosokomial
3. Kebijakan 3.1 Tindakan sterilisasi ruangan dilaksanakan atas dasar :
a. Ruang pelayanan medik dan penunjang medik yang
dicurigai potensial terjadi kontaminasi atau
pencemaran oleh mikroba pathogen.
b. Ruang pelayanan medik yang memerlukan kondisi
steril setelah dipakai untik kegiatan medis dan
ruang tersebut akan dipakai kembali untuk
kegiatan antara lain : R. Operasi ( IBS, IGD ), R.
Isolasi, ICU/ICCU, kamar bayi ( Pediatry ).
3.2 Tindakan sterilisasi ruangan dengan fogger
dilaksanakan oleh petugas Instalasi Penyehatan
Lingkungan khusus untuk ruang IGD, IBS, ICU.
1. Tindakan sterilisasi dengan UV di IRNA
dilaksanakan oleh IPL setiap hari Senin Kamis
jam 08.00 12.00 WIB dan hari Jumat Sabtu jam
08.00 11.00 WIB, dilaksanakan atas permintaan
dari ruangan dan atau yang diprogram oleh IPL
2. Tindakan sterilisasi desinfeksi di IRJ khususnya
untuk Poli Paru dilaksanakan pada hari sabtu
minggu terakhir.
PROSEDUR TETAP
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI 20/09/2015
4. Prosedur 4.1 Siapkan APD yang akan digunakan pada saat mulai
aktifitas atau bekerja.
4.2 Saling mengingatkan satu dengan yang lain apoabila ada
salah satu pekerja yang tidak menggunakan APD.
4.3 Petugas Kesehatan lingkungan menindak tegas para
pekerja yang tidak menggunakan APD.
5. Dokumen Terkait 5.1 Buku Pedoman Tata Laksana Hygiene Perusahaan dan
Penyakit akibat kerja.
PELAKSANAAN K3 BAGI PELAKSANA IPAL
RUMAH SAKIT UMUM
Halaman
KMC LURAGUNG
35/38
Jl. Raya Luragung, Desa
Cirahayu, Kecamatan
Luragung, Kuningan
Tanggal Ditetapkan Oleh
Terbit Direktur RSU KMC LURAGUNG
PROSEDUR TETAP
PENGGUNAAN APD KESEHATAN
20/09/2015
LINGKUNGAN
dr.SYARIF HIDAYAT, MARS.
NIP 1010.03.01.001
1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD ) adalah suatu alat yang digunakan
untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja atau penyakit
akibat kerja pada saat bekerja.
K3 adalah kesehatan dan keselamatan kerja
2. Tujuan 2.1 Untuk melindungi pekerja dari resiko kecelakaan kerja
atau penyakit akibat kerja.
3. Kebijakan 3.1 Alat pelindung diri (APD ) saat bekerja di IPAL dan
laboratorium swapantau lingkungan, antara lain : pakaian
kerja, sarung tangan , earplug, masker, sepatu boots, kacamata
pelindung, sarana cuci tangan.
3.2 Tersedianya APAR
3.3 Pengawasan penerapan ergonomi saat bekerja di IPAL.
PROSEDUR TETAP
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA 20/09/2015
PROSEDUR TETAP
PENGURASAN IPAL 20/09/2015