Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azis Rosidi

Nim : 41416310004

1. Sistem Linier

Sistem linier adalah sistem dengan sifat khusus berupa linieritas. Artinya hubungan masukan
dan keluarannya bersifat linier. Jika digambar pada grafik hubungan itu berupa garis lurus.
Namun gambaran grafis berupa garis lurus hanya berlaku pada saat sistem berada pada kondisi
mantap (steady) dan bukan pada kondisi transisi (transien). Jika resistor tiba-tiba diberi
tegangan, arus resistor tidak langsung muncul sesuai hukum ohm. Ada masa transisi dari
kondisi belum diberi tegangan (kondisi awal) menuju kondisi mantap (meskipun hanya dalam
hitungan mikrodetik atau nanodetik). Hukum ohm hanya berlaku pada kondisi mantap. Kondisi
transisi ini tidak diperhatikan pada desain rangkaian elektronik biasa, tapi kondisi ini menjadi
perhatian pada sistem frekuensi tinggi di mana sinyal berubah dengan sangat cepat.
Ada dua alasan penting mengapa studi sistem linier menjadi perlu:

Model sistem linier dapat dipelajari lebih mudah dan pembahasannya telah mendalam.
Alat bantu analisis dan desain sistem linier telah banyak tersedia.
Kebanyakan sistem fisik dapat dimodelkan dengan sistem linier.

Sistem Linier merupakan suatu sistem yang sifatnya memiliki suatu "ketetapan" atau bisa
dibilang sebagai sistem yang fixed.
Sistem yang seperti itu dapat digambarkan sebagai bagan berikut ini.

Dalam bagan tersebut dapat diamati bahwa setiap input dalam sebuah proses tersebut
memiliki output masing-masing sesuai dengan macam input yang ada dalam suatu proses.
Sistem ini memiliki sifat yang fixed. Sistem ini tidak memiliki tingkat ke-sensitivitas-an yang
rendah.
Kita dapat memodelkan sistem linear seperti ini hanya dengan pemrograman konvensional
biasa.
Contoh sistem Linear :

Pada mesin ATM, input user berupa command tombol berupa perintah dan angka. Dalam
outputnya pun tentu sudah pasti, jika user ingin mengambil uang, mentransfer sejumlah sekian,
membayar tagihan, serta beragam hal lainnya. Berikut contoh dari diagram alir cara kerja ATM.

Sistem Non-Linier

merupakan suatu sistem yang sifatnya tidak tetap, mudah berubah, sulit dikontrol, dan
sulit diprediksi.Sistem semacam ini memiliki tingkat ke-sensitivitas-an yang sangat tinggi. Sistem
non-linear ini dapat digambarkan seperti kedua bagan berikut ini.
Dalam kedua bagan tersebut dapat diamati 2 hal, yaitu yang pertama, bahwa input-input yang
berlainan dalam suatu proses dapat menghasilkan output yang sama, dan yang kedua, bahwa
satu input yang ada dalam suatu proses dapat memberikan output yang sama. Di sinilah letak
ke-sensitif-an sistem. Sistem non-linear seperti ini dapat dimodelkan dengan non-linear
programming, seperti jaringan saraf tiruan atau kecerdasan buatan.

Contoh sistem Non linier :

2. Kesimpulan

Sistem linier adalah sistem yang memenuhi hukum superposisi. Prinsip superposisi adalah
respons sistem (keluaran) terhadap jumlah bobot sinyal akan sama dengan jumlah bobot yang
sesuai dari respon (keluaran) sistem terhadap masing-masing sinyal masukan individual,
sedangkan sistem non linier adalah sistem yang tidak memnuhi prinsip superposisi.

3. Perbedaan antara fungsi command

Radint (1, 10) dengan Radint (1, 10, 4)

Yaitu pada nilai ketiga dibelakang koma yang berfungsi sebagai batas atas nilai yang akan
dimunculkan. Akan tetapi, nilai yang di tampilkan tidak akan memunculkan nilai yang sama
dengan nilai batas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai