Anda di halaman 1dari 14

DAPATKAH KUALITAS AUDIT MENGURANGI

BIAYA MODAL EKUITAS EX-ANTE?1


Antonius Herusetya
Universitas Pelita harapan
e-mail: aherusetya@yahoo.com
Abstract
The purpose of this study is to examine the impact of audit quality on ex-ante cost of equity
capital of public listed companies in The Indonesia Stock Exchange (IDX). Audit quality is
measured by the size (Big 4) and industry specialization of CPA firm. Previous literatures found
that higher audit quality could minimize ex-ante cost of equity capital. With the sample of 288 firm
years panel data of public listed companies in IDX, we found contrary result of positive impact of
audit quality proxied by CPA firm affiliated with the Big 4 on the ex-ante cost of equity capital. On
the other hand, we found evidence of a negative impact of the industry specialization of CPA firm
on the ex-ante cost of equity capital, expecially for the smaller firms. Our alternative explanation
for these findings are investors do not perceive Big 4 as having a higher audit quality compared to
non Big 4, and rely on other reliable information to reduce the information risk in their investment
decisions.
Keywords: cost of equity capital, audit quality, Big 4, industry specialization, price to earnings
growth (PEG)
Abstrak
Tujuan dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas audit terhadap biaya ekuitas
modal ex-ante perusahaan publik terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Kualitas audit diukur
dengan ukuran Kantor Akuntan Publik (Big 4) dan spesialisasi industri KAP. Studi sebelumnya
menemukan bahwa kualitas audit yang lebih tinggi dapat mengurangi biaya modal ekuitas ex-ante.
Dengan menggunakan sampel 288 tahun perusahaan untuk data panel perusahaan publik terdaftar
di BEI, kami menemukan bukti yang sebaliknya yaitu adanya pengaruh positif kualitas audit
menggunakan proksi KAP Big 4 terhadap biaya modal ekuitas ex-ante. Sebaliknya, kami
menemukan bukti adanya pengaruh negatif spesialisasi industri KAP terhadap biaya modal ekuitas
ex-ante, khususnya untuk perusahaan-perusahaan publik terdaftar yang lebih kecil. Penjelasan
alternatif untuk temuan-temuan ini adalah bahwa diduga investor tidak memandang Big 4 memiliki
kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan non-Big 4, dan investor menggunakan
informasi lainnya yang lebih dapat diandalkan untuk mengurangi risiko informasi dalam
pengambilan keputusan investasi mereka.
Kata kunci: biaya ekuitas modal, kualitas audit, Big 4, spesialisasi industri, price to earnings
growth (PEG)

PENDAHULUAN1 untuk melakukan manajemen laba yang ber-


sifat oportunis (Wiwiek, 2006; Rahmawati &
Adanya asimetri informasi dalam pelaporan Qomariyah, 2007). Hal ini akhirnya memicu
keuangan memungkinkan bagi para manajer konflik yang terjadi di pasar modal antara
1
Makalah ini telah dipresentasikan pada Seminar Nasional
pemegang saham dan manajer terkait dengan
Akuntansi dan Bisnis (SNAB) 27 Maret 2012, Universitas peningkatan nilai perusahaan, manakala mana-
Widyatama Bandung; dan Seminar Internasional dan Simpo- jer memberikan sinyal mengenai kondisi per-
sium Akuntansi Nasional (SISAN), 4-5 Juni 2012, Univer- usahaan kepada pemegang saham agar dapat
sitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengucapkan
terima kasih atas masukan-masukan yang telah diberikan, memaksimalkan nilai perusahaan. Sinyal yang
dan telah melakukan revisi yang dipandang perlu.

48
diberikan dilakukan melalui pengungkapan Chen, Chen, Lobo & Wang, 2008; Fernando et
informasi akuntansi (Jensen & Meckling, al., 2010). Riset teoritis dan empiris sebelum-
1976; Watts & Zimmerman, 1983; Simunic & nya lebih banyak menguji hubungan antara
Stein, 1987). pengungkapan informasi akuntansi dengan
Audit yang dilakukan oleh Kantor penurunan asimetri informasi dan cost of
Akuntan Publik (selanjutnya KAP) memiliki equity capital, misalnya Diamond dan Ver-
peran penting dalam mengurangi masalah recchia (1991), Botosan (1997), Komalasari &
asimetri informasi dan moral hazard guna Baridwan (2001), dan Mardiyah (2002).
memberikan kepastian informasi yang lebih Studi ini berbeda dengan penelitian
tinggi (assurance service) kepada pemegang sebelumnya karena: (i) studi ini mengukur
saham sehingga laporan keuangan yang di- kredibilitas pelaporan keuangan melalui
siapkan oleh manajer sebagai agen dapat di- kualitas audit KAP terhadap cost of equity
andalkan (Jensen & Meckling, 1976; Simunic capital, yang bukti penelitian sebelumnya
& Stein, 1987). Tanpa audit laporan keuangan relatif masih sedikit, khususnya pada studi di
para pemegang saham akan ragu terhadap Indonesia yang termasuk dalam kelompok
keandalan informasi keuangan yang diberikan negara-negara dengan lingkungan legal dan
manajer dan karenanya, investor akan perlindungan investor yang rendah (Leuz,
meminta tingkat pengembalian investasi Nanda & Wysocki, 2003; Chen, Sun & Wu,
(imbal hasil saham) yang lebih tinggi atas 2010); (ii) penelitian ini menggunakan ber-
kemungkinan risiko yang akan diterimanya, bagai pengukuran kualitas audit, berbeda
sehingga akan meningkatkan biaya modal dengan penelitian sebelumnya yang sebagian
ekuitas (cost of equity capital). besar menggunakan ukuran KAP Big 4 dan
Penelitian terdahulu menemukan bukti Non Big 4; dan (iii) studi ini dilakukan dalam
bahwa KAP Big 4 merupakan penyedia konteks penelitian di Indonesia, yang ling-
kualitas audit yang tinggi, sehingga dapat kungan legal dan institusinya berbeda dengan
memberikan informasi keuangan yang lebih penelitian terdahulu di negara-negara yang
value relevant dan dapat dipercaya. Beberapa lebih maju (misalnya Khurama & Raman,
penelitian ini misalnya menemukan, bahwa 2004; Fernando et al., 2010).
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 6
memiliki earnings response coefficient (ERC) TINJAUAN PUSTAKA DAN
yang lebih tinggi dibandingkan Non Big 6 PERUMUSAN HIPOTESIS
(Teoh & Wong, 1993). Selanjutnya, auditor Ukuran KAP dan Biaya Modal Ekuitas
dengan spesialisasi industri menghasilkan Kualitas audit bukan merupakan informasi
kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan publik dan tidak dapat diobservasi secara
tanpa spesialisasi. Balsam, Krishnan dan Yang langsung oleh pengguna laporan keuangan ek-
(2003) menemukan bukti auditor spesialisasi sternal (Balsam et al., 2003). Oleh karena itu,
industri lebih dapat mengurangi kemungkinan pengguna laporan keuangan mengasosiasikan
earnings management (diukur dengan discre- kualitas audit berdasarkan reputasi auditor.
tionary accruals absolut) dan meningkatkan KAP Big 4 membedakan dirinya dengan
informasi laba (earnings response coefficients, auditor yang lain dengan cara berinvestasi
ERC). Beberapa penelitian sebelumnya lebih pada reputasi modalnya dan dipandang
menunjukkan bahwa perusahaan yang meng- sebagai penyedia kualitas audit yang lebih
gunakan auditor Big 6 memiliki cost of capital tinggi berdasarkan kompetensinya dan inde-
yang lebih rendah (Khurana & Raman, 2004; pendensinya.
Fernando, Meguid & Elder, 2010). Dopuch dan Simunic (1982) dalam
Penelitian empiris yang menguji Krishnan (2003) menyatakan bahwa investor
hubungan kualitas audit yang tinggi dengan yang menggunakan auditor Big 6 memiliki
cost of equity capital perusahaan relatif masih kualitas yang lebih tinggi, karena auditor Big
sedikit (misalnya, Khurana & Raman, 2004; 6 memiliki karakteristik yang berhubungan

49
!"

dengan kualitas, misalnya pelatihan spesialis auditor non Big N.3 Dengan argumentasi di
dan peer reviews dibandingkan auditor Non atas maka hipotesis yang akan diuji adalah:
Big 6. Auditor menawarkan berbagai tingkat H1: KAP yang berafiliasi dengan Big 4
kualitas audit sebagai respons adanya variasi berpengaruh negatif terhadap biaya modal
permintaan klien terhadap kualitas audit ekuitas.
(Watts & Zimmerman, 1986). Craswell, Fran-
cis dan Tylor (1995) menemukan auditor Big Spesialisasi Industri KAP dan Biaya Modal
6 lebih banyak menggunakan sumbernya Ekuitas
untuk pelatihan karyawan dan pengembangan Kualitas audit tidak dapat diukur dengan suatu
hubungan industri dibandingkan auditor Non proksi tertentu yang mewakili gambaran
Big 6. Big 6 lebih banyak berinvestasi pada kualitas audit secara utuh (Balsam et al., 2003;
teknologi informasi dan menggunakan teknik Bamber & Bamber, 2009). Kualitas audit
yang lebih maju untuk mendeteksi earnings dapat diukur menggunakan beberapa ukuran,
management dibandingkan auditor Non Big 6 misalnya brand name dan spesialisasi industri
(Becker, DeFond & Jiambalvo, 1998). Auditor KAP. Hogan dan Jeter (1999) menyatakan
Big 6 memiliki posisi atau kedudukan yang bahwa spesialisasi industri membuat auditor
lebih baik untuk bernegosiasi dengan klien mampu menawarkan kualitas audit yang lebih
dalam praktik akuntansi dibandingkan auditor tinggi dibandingkan yang tidak memiliki
Non Big 6. Teoh dan Wong (1993) menemu- spesialisasi.
kan kualitas audit Big 8 berhubungan positif Auditor dengan spesialisasi industri
dengan kualitas laba, yang diukur dengan ERC. menawarkan kepastian yang lebih tinggi di-
Jasa audit yang disediakan oleh KAP bandingkan tanpa spesialisasi (Craswell et al.,
dengan brand name (Big 8/Big 6/Big 5/Big 4) 1995; Beasley & Petroni, 2001). Owhoso,
mendapat persepsi lebih dapat dipercaya oleh Messier dan Lynch (2002), menunjukkan
investor dibandingkan dengan auditor lainnya bahwa auditor dengan spesialisasi industri
(Simunic, 1980). Khurana dan Raman (2004) yang berpengalaman lebih mampu mendeteksi
menemukan bukti bahwa perusahaan yang kesalahan dibandingkan yang tidak memiliki
menggunakan auditor Big N memiliki cost of spesialisasi. Auditor dengan spesialisasi in-
equity capital yang lebih rendah dibandingkan dustri berhubungan dengan menurunnya dis-
perusahaan yang menggunakan auditor Non cretionary accruals dan ERC yang lebih tinggi
Big N2. Argumentasi logis yang mendasari ini (Balsam et al., 2003). Auditor dengan spe-
adalah, kualitas audit dari Big N memberikan sialisasi industri cenderung mendapatkan audit
kontribusi terhadap pengungkapan keuangan fee yang lebih tinggi dibandingkan auditor
yang lebih dapat dipercaya daripada non Big tanpa spesialisasi industri (Craswell et al. 1995;
N terhadap kontrak-kontrak yang dibuat oleh Ferguson, Francis & Stokes 2003; Mayhew &
perusahaan. Keandalan informasi keuangan Wilkins, 2003). Ini memberikan interpretasi
tersebut akhirnya memberikan biaya yang bahwa auditor dengan spesialisasi industri me-
lebih rendah bagi investor, sehingga mengu- nyediakan kualitas audit yang lebih tinggi di-
rangi cost of capital (Jensen & Meckling, bandingkan auditor tanpa spesialisasi industri.
1976). Mansi, Maxwell dan Miller (2004), Khurana dan Raman (2004) menemu-
serta Pittman dan Fortin (2004) menemukan kan bahwa persepsi investor mengenai kuali-
bahwa klien yang diaudit oleh auditor Big N tas pelaporan keuangan (ex-ante cost of equity
memiliki cost of debt capital yang lebih capital) berhubungan dengan kualitas audit.
rendah dibandingkan klien yang diaudit oleh Pengetahuan auditor terhadap klien mampu
meningkatkan penilaian risiko audit dan
3
Cost of capital (biaya modal) terdiri dari cost of debt dan
2
Khurana & Raman (2004) menemukan bukti pada perusa- cost of equity. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian,
haan publik di Amerika, namun tidak ditemukan bukti pada studi ini membatasi pengujian pada pengaruh kualitas audit
perusahaan publik di Australia, Kanada, dan Inggris. terhadap cost of equity capital (biaya modal ekuitas).

50
meningkatkan pengetahuan audit yang di- 2004 dan 2005 adalah 667 firm years
harapkan, sehingga membantu auditor meng- observasi. Setelah dikurangi dengan jumlah
antisipasi kemungkinan opini audit yang salah. firm years observasi dalam industri keuangan,
Kemampuan untuk memiliki pengetahuan tidak memiliki data laporan keuangan lengkap,
yang jauh lebih banyak terhadap klien (client- termasuk untuk perhitungan ex-ante cost of
specific knowledge) dan industri sangat equity capital dan spesialisasi industri KAP,
pentinguntuk mendeteksi kesalahan atau salah serta kriteria berdasarkan teknik purposive
saji laporan keuangan pada industri tertentu. sampling, maka dihasilkan total sampel akhir
Hal ini berarti bahwa auditor dengan spe- sebanyak 288 firm years observasi.
sialisasi industri mampu meningkatkan infor-
masi dengan lebih akurat, sehingga mengu- Model Penelitian Empiris
rangi resiko informasi yang dihadapi oleh Model penelitian ini menggunakan metode
investor (Owhoso et al., 2002). Oleh karena regresi berganda (pooled OLS) dengan
itu biaya modal, termasuk di dalamnya biaya mengembangkan model penelitian Chen et al.
modal ekuitas menjadi berkurang. (2008), dan Ahmed, Rasmussen dan Tse
Berdasarkan argumentasi di atas, maka (2008). Model regresi yang mencerminkan
hipotesis yang akan diuji adalah: pengujian hipotesis penelitian adalah sebagai
H2: Spesialisasi industri KAP berpengaruh berikut:
negatif terhadap biaya modal ekuitas.
RPEGit = + 1 BIG4it+ 2 SPCLit+ 3 BETAit
METODA PENELITIAN + 4 BTMit + 5 LEVit
Populasi, Sampel, dan Data + 6 GROWTHit + 7 VOLit
Penelitian ini menggunakan data laporan + 8 SIZEit + it ............... Model (1)
keuangan perusahaan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yaitu laporan laba rugi, neraca, dan Penelitian ini memprediksi untuk H1: 1< 0;
laporan arus kas. Sumber data yang digunakan H2: 2 < 0; dan ekspektasi untuk masing-
berasal dari Indonesian Capital Market masing variabel kontrol adalah sebagai berikut:
Directory (ICMD), laporan keuangan yang 3> 0; 4> 0; 5> 0; 6< 0; 7< 0; 8< 0.
telah diaudit KAP independen, serta data-data
dari website Jakarta Stock Exchange, JSX Dimana:
Fact Book, dan Pusat Referensi Pasar Modal RPEG adalah ex-ante cost of equity capital,
(PRPM) pada BEI. Sampel yang digunakan yang dihitung menggunakan pendekaan PEG
merupakan semua perusahaan yang sudah ter- dari Easton (2004) yang digunakan oleh
daftar di BEI dengan teknik pengambilan Kurana danRaman (2004). BIG4 adalah
sampel purposive sampling dengan kriteria- variabel dummy untuk ukuran KAP, diberi
kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan ter- angka 1 jika KAP berafiliasi dengan Big 4,
sebut mempublikasikan dengan lengkap lapo- dan 0 jika lainnya. SPCL adalah variabel
ran keuangan auditan yang berakhir pada dummy untuk spesialisasi industri KAP, diberi
tanggal 31 Desember tahun 2004 dan 2005. 2) angka 1 jika KAP menguasai minimal 20%
Memiliki data keuangan lengkap untuk per- industry share, yang diukur dengan rasio dari
hitungan ex-ante cost of equity capital dari jumlah aset klien KAPj dalam industri tertentu
tahun 2004 hingga tahun 2007, dan tingkat dibagi dengan jumlah total aset klien untuk
pertumbuhan penjualan dari tahun 2002 seluruh KAP dalam satu industri tertentu, dan
hingga tahun 2007. 0 jika lainnya. BETA adalah beta saham
Sampel penelitian diambil dari semua koreksi, yang dihitung selama satu tahun
sektor industri yang terdapat di BEI, kecuali berdasarkan rata-rata beta saham koreksi
industri keuangan. Jumlah total populasi harian. BTM adalah rasio book value of equity
perusahaan publik yang terdaftar di BEI untuk to market value of equity pada akhir tahun
laporan keuangan yang berakhir pada tahun LEV adalah rasio total debt to total aset pada

51
!"

akhir tahun. GROWTH adalah rata-rata studi di Cina, mengingat data untuk forecast
growth revenue dalam tiga tahun terakhir. earnings tidak tersedia secara lengkap di
VOL adalah nilai trading volume dibagi Indonesia; dimana, EPSt+2 yang lebih besar
dengan total saham beredar. SIZE adalah daripada EPSt+1 (EPSt+2>EPSt+1), dan kedua
logaritma natural dari market value of EPS > 0.
common equity pada akhir tahun. i,t adalah
untuk indikasi perusahaan i dan tahun t. Pengukuran konstruk kualitas audit (BIG4
adalah residual errors. dan SPCL)
BIG4 dan SPCL merupakan variabel utama
Operasionalisasi Variabel Penelitian untuk kualitas audit. BIG4 sebagai variabel
Pengukuran konstruk biaya modal ekuitas dummy, diberi angka 1 jika KAP berafiliasi
(RPEG) dengan Big 4 menandakan kualitas audit yang
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tinggi, dan 0 jika lainnya. SPCL merupakan
ex-ante cost of equity capital. Variabel ini ukuran spesialisasi industri KAP, diberi angka
dinyatakan dalam price to earnings growth 1 jika KAPj menguasai minimal 20% industry
(PEG) sesuai dengan Easton (2004). Botosan share mengikuti Dunn, Mayhew dan Morsfield
dan Plumlee (2005)4 menyimpulkan peng- (2004)5; dan 0 jika lainnya. Besaran rasio
ukuran dengan PEG lebih baik dibandingkan industry share dihitung dengan jumlah total
alternatif lain, karena konsisten dan dapat aset klien KAPj pada tahun t pada satu industri,
memprediksi hubungan dengan pengukuran dibagi dengan jumlah seluruh total aset klien
berbagai risiko. Studi ini mengikuti pen- seluruh KAP dalam satu industri tertentu.
dekatan Easton (2004) dengan alasan: (i)
penelitian sebelumnnya mengenai cost of Variabel kontrol
equity capital dan kualitas audit menggunakan Untuk mengontrol semua faktor yang dapat
pendekatan PEG (Khurana & Raman, 2004); mempengaruhi biaya modal ekuitas yang tidak
(ii) Botosan dan Plumlee (2005) menyarankan berhubungan dengan kualitas audit, maka
pendekatan rasio ini berdasarkan analisisnya kami memasukkan beberapa variabel kontrol,
terhadap berbagai pengukuran cost of equity meliputi volatilitas imbal hasil saham (BETA),
capital. Oleh karena itu, studi ini menges- tingkat risiko perusahaan (BTM), leverage
timasi PEG mengikuti Easton (2004), sebagai (LEV), tingkat pertumbuhan penjualan
akar pangkat dua dari rasio price to earnings (GROWTH), volume perdagangan saham
growth (PEG): (VOL), ukuran perusahaan (SIZE).
(EPS t + 2 - EPS t + 1 ) BETA merupakan suatu pengukur
RPEGit=
P0 risiko yang sistematis dari suatu saham atau
Dimana: suatu portfolio secara relatif terhadap risiko
RPEG adalah estimasi ex-ante cost of equity pasar, dan berhubungan positif dengan cost of
capital. EPSt+1 adalah mean dari realized equity capital (Fernando et al., 2010). BTM
earnings per share pada t+1. EPSt+2 adalah (book to market ratio) merupakan proksi dari
mean dari realized earnings per share pada financial distress dan penyebabnya. Pasar
t+2. P0 adalah harga per saham pada t=0 memandang perusahaan dengan rasio BTM
Secara teoritis, rumus PEG mengguna- yang tinggi lebih berisiko dibandingkan per-
kan expected EPSt+1 dan EPSt+2. Namun usahaan dengan rasio book to market yang
penelitian ini menggunakan realized EPSt+1 rendah (Fernando et al., 2010). BETA dan
dan EPSt+2 mengikuti Chen et al. (2008) untuk
4 5
Botosan dan Plumlee (2005) menilai reliabilitas dari 5 Karena spesialisasi industri KAP sulit untuk diobservasi
(lima) alternatif pengukuran dalam mengestimasi cost of secara langsung (Balsam et al., 2003), maka studi ini
equity capital, dan menggunakan pendekatan PEG yang melakukan analisis sensitivitas untuk ukuran spesialisasi
disarankan oleh Easton (2004). industri menggunakan ukuran industry share sebesar 15%.

52
BTM diprediksi memiliki hubungan positif model empiris diduga menggunakan model
dengan RPEG. linier OLS dengan treatment
Leverage (LEV) merupakan salah satu Huber/White/Sandwich yang disediakan pada
faktor yang mempengaruhi cost of equity program Stata ver.11.2 (2011) sehingga
capital, karena kenaikan leverage mengindi- diperoleh estimasi dari variance-covariance
kasikan kenaikan risiko perusahaan sehingga yang robust8 atau heteroscedasticity-robust
meningkatkan RPEG. LEV diharapkan me- standard errors (Rogers, 1993; Wooldridge,
miliki hubungan positif dengan cost of equity 2002; 2009).
capital (Khurana & Raman, 2004). SIZE
adalah ukuran perusahaan, diukur dengan Pengujian Sensitivitas dan Robustness
logaritma natural dari market value of common Untuk menguji konsistensi dan robustness
equity (Chen et al., 2008). Ukuran perusahaan hasil pengujian utama, maka studi ini
berpengaruh pada cost of equity capital (Fama melakukan beberapa pengujian tambahan dan
& French 1992). Perusahaan dengan ukuran sensitivitas meliputi:
kecil sangat rentan terhadap perubahan kondisi
ekonomi dan cenderung kurang menguntung- Sub-sampel perusahaan besar dan kecil
kan, sedangkan perusahaan dengan ukuran
yang lebih besar akan mudah mengakses ke Pengujian sensitivitas dengan sub-sampel
pasar modal dibandingkan dengan perusahaan membedakan perusahaan dengan ukuran besar
dengan ukuran kecil (Fernando et al., 2010). dan kecil, mengingat perusahaan yang lebih
Konsisten dengan penelitian sebelumnya kecil memiliki risiko informasi yang lebih
diharapkan bahwa SIZE berhubungan negatif tinggi dibandingkan perusahaan yang lebih
terhadap RPEG (Botosan & Plumlee, 2005; besar, sehingga diperlukan peran kualitas audit
Fernando et al., 2010). lebih tinggi dalam mengurangi biaya modal
Tingkat pertumbuhan (GROWTH) ekuitas (Fernando et al., 2010; Lawrence,
memiliki korelasi negatif dengan cost of equity Meza & Zhang, 2011). Mengikuti Fernando et
capital, yaitu menurun seiring dengan tingkat al. (2010), ukuran perusahaan sampel dikate-
pertumbuhan yang konsisten (Fama & French, gorikan sebagai perusahaan besar, jika rerata
1992).Volume perdagangan saham memiliki (mean) SIZE, yaitu logaritma natural dari nilai
hubungan negative dengan cost of equity kapitalisasi ekuitas saham lebih besar dari
capital (Chen et al., 2008). median SIZE, dan sebaliknya.
Prosedur analisis data dan pengujian model Uji sensitivitas pengukuran spesialisasi
Untuk semua variabel yang bersifat kontinu industri
dilakukan winsorization dengan dua standar Perubahan ukuran spesialisasi industri KAP
deviasi6 untuk menghindari outliers. Peng- semula menggunakan 20% penguasaan mini-
ujian formal untuk menguji validitas regresi mal dalam industri tertentu menjadi ukuran
linier terhadap masalah heteroskedastisitas dan 15% penguasaaan industry share mengikuti
multikolinearitas dilakukan sebelum pengujian Krishnan (2003).
hipotesis7. Estimasi koefisien masing-masing
Kualitas audit KAP internasional
6
Prosedur winsorization dalam studi ini menggunakan 2
standar deviasi terhadap mean untuk seluruh data yang bersifat Sebagai ganti dari ukuran kualitas audit BIG4
kontinu sehingga data tersebar di area 95,45% (Acock, 2008). dan SPCL, maka digunakan alternatif proksi
7
Hasil uji heterosekdastisitas menggunakan Breusch-
Pagan/Cook-Weisberg menunjukkan model mengandung
dari ukuran KAP yang memiliki kerjasama
masalah heteroskedastisitas (prob > Chi2=0.000), sedang-
8
kan uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF untuk The robust variance comes under various names and
masing-masing variabel penelitian dalam setiap spesifikasi within Stata is known as the Huber/White/Sandwich esti-
pengujian berada jauh di bawah angka 10, menandakan mate of variance. The names Huber and White refer to the
tidak mengandung masalah multikolinearitas (Acock, seminal references for this estimator: Huber, P. J. (1967)
2008). and White, H. (1980) (Rogers, 1993).

53
!"

dengan KAP Asing (variabel INTER), baik dummy=0). Sedangkan korelasi (pairwise
KAP Big 4 dan non Big 4. Variabel INTER correlation) antar variabel yang digunakan
adalah variabel dummy, diberi angka 1 jika dalam regresi disajikan pada Tabel 2. BIG4
KAP bekerjasama dengan KAP Asing, dan 0 dan SPCL masing-masing memiliki tanda
jila lainnya. positif dan negatif terhadap RPEG, namun
tidak signifikan. Variabel lainnya, LEV dan
HASIL DAN PEMBAHASAN SIZE masing-masing memiliki korelasi positif
Statistik Deskriptif dan Korelasi antar dan negatif dengan RPEG pada tingkat signi-
Variabel fikansi 1%, konsisten dengan dugaan awal;
Statistik deskriptif terdapat pada Tabel 1, sedangkan BETA, BTM, GROWTH, VOL
dengan standar deviasi memiliki nilai yang tidak signifikan.
relatif kecil menunjukkan bahwa variasi dari
variabel penelitian cukup kecil atau mendekati Ukuran KAP dan Biaya Modal Ekuitas
homogen.Tingkat kemencengan tiap-tiap vari- Hasil pengujian hipotesis H1 dan H2 terdapat
abel berada dalam range 0-2 menunjukkan pada Tabel 3, meliputi pengujian dengan
rerata data observasi mendekati mediannya, menggunakan single proxy masing-masing
sehingga data mendekati distribusi normal variabel utama (BIG4 dan SPCL) dan dalam
(Acock, 2008). Rerata RPEG adalah 29,50% bentuk joint test. Spesifikasi model pengujian
secara relatif cukup tinggi, sedangkan median empiris pada Panel (1), (2), dan (3) masing-
22,90% tidak jauh berbeda dengan reratanya. masing memiliki R2 20,92%, 18,26%, dan
Proporsi observasi firms years diaudit oleh 21,27%, menunjukkan bahwa faktor-faktor
KAP Big 4 dan Non Big 4 masing-masing (variabel penjelas dan variabel kontrol) dalam
adalah 50% (proporsi dummy=1) dan 50% model empiris secara relatif cukup kuat penga-
(proporsi dummy=0); sedangkan proporsi ruhnya untuk menjelaskan variasi pada biaya
KAP dengan spesialisasi industri dan non-spe- modal ekuitas (RPEG) perusahaan publik di
sialisasi masing-masing adalah 32,90% (pro- BEI, dengan tingkat signifikansi uji F masing-
porsi dummy=1) dan 67,10% (proporsi masing 1% (p < 0.001).
Tabel 1: Statistik Deskriptif
Nama Mean Median Minimum Maximum Std. Skewness
Variabel Deviation
RPEG 0.295 0.229 0.018 0.853 0.223 1.14
BIG4 0.500 0.500 0.000 1.000 0.501 0.000
SPCL 0.329 0.000 0.000 1.000 0.471 0.724
BETA 0.084 0.084 0.042 0.128 0.015 0.037
BTM 1.252 0.940 -8.414 8.851 2.103 -0.327
LEV 0.555 0.539 0.014 1.987 0.321 1.327
GROWTH 0.200 0.169 -0.696 1.258 0.317 1.116
VOL 0.287 0.124 0.000 1.272 0.377 1.567
SIZE 12.363 12.161 5.572 18.594 2.057 0.303
n=288
Definisi variabel:
RPEG adalah ex-ante cost of equity capital, yang dihitung menggunakan pendekaan PEG dari Easton (2004).
BIG4 adalah variabel dummy untuk ukuran KAP, diberi angka 1 jika KAP berafiliasi dengan Big 4; dan 0 jika
lainnya. SPCL adalah variabel dummy untuk spesialisasi industri KAP, diberi angka 1 jika KAPj menguasai
minimal 20% industry share, diukur dengan rasio dari jumlah aset klien KAPj dalam industri tertentu dibagi
dengan jumlah total aset klien untuk seluruh KAP dalam satu industri; dan 0 jika lainnya. BETA adalah beta
saham koreksi, dihitung selama satu tahun berdasarkan rata-rata beta saham koreksi harian. BTM adalah rasio
book value of equity to market value of equity pada akhir tahun. LEV adalah rasio total debt to total aset pada
akhir tahun. GROWTH adalah rata-rata tingkat perumbuhan penjualan selama tiga tahun terakhir. VOL adalah
nilai trading volume dibagi dengan total saham beredar. SIZE adalah logaritma natural dari market value of
common equity pada akhir tahun.

54
Tabel 2: Korelasi antar Variabel Penelitian
Nama RPEG BIG4 SPCL BETA BTM LEV GROWTH VOL SIZE
Variabel
RPEG 1.000
BIG4 0.006 1.000
SPCL -0.031 0.583*** 1.000
BETA -0.045 -0.021 -0.022 1.000
BTM -0.051 -0.155*** -0.097 -0.013 1.000
LEV 0.312*** -0.043 -0.019 -0.0881 -0.493*** 1.000
GROWTH -0.057 -0.058 -0.074 0.006 -0.072 0.000 1.000
VOL -0.011 -0.147** -0.027 0.170*** 0.095 -0.001 0.013 1.000
SIZE -0.311*** 0.436*** 0.234*** 0.145** -0.299*** -0.091 0.047 0.138** 1.000
***, ** adalah signifikan masing-masing pada level 1%, dan 5% (two-tailed test).
Definisi variabel:
RPEG adalah ex-ante cost of equity capital, yang dihitung menggunakan pendekaan PEG dari Easton (2004). BIG4 adalah
variabel dummy untuk ukuran KAP, diberi angka 1 jika KAP berafiliasi dengan Big 4; dan 0 jika lainnya. SPCL adalah variabel
dummy untuk spesialisasi industri KAP, diberi angka 1 jika KAPj menguasai minimal 20% industry share, diukur dengan rasio
dari jumlah aset klien KAPj dalam industri tertentu dibagi dengan jumlah total aset klien untuk seluruh KAP dalam satu industri;
dan 0 jika lainnya. BETA adalah beta saham koreksi, dihitung selama satu tahun berdasarkan rata-rata beta saham koreksi
harian.BTM adalah rasio book value of equity to market value of equity pada akhir tahun.LEV adalah rasio total debt to total
aset pada akhir tahun. GROWTH adalah rata-rata tingkat perumbuhan penjualan selama tiga tahun terakhir.VOL adalah nilai
trading volume dibagi dengan total saham beredar. SIZE adalah logaritma natural dari market value of common equity pada
akhir tahun.

Hasil pengujian dengan single proxy masih mengandung risiko informasi yang tinggi,
BIG4 menemukan bukti yang berbeda dengan yang berdampak biaya modal ekuitas tinggi,
prediksi awal, yaitu koefisien BIG4 positif (t- konsisten dengan temuan studi sebelumnya di
stat=2,60) pada Panel 1 pada tingkat signifi- Indonesia (Wiwiek, 2006; Rahmawati &
kansi 1%; sedangkan hasil pengujian bersama Qomariyah, 2007), dan studi di luar negeri
pada Panel 3 juga menunjukkan koefisien (misalnya, Leuz et al., 2003); (ii) dan diduga
BIG4 positif (t-stat=3,51). Hasil pengujian ini hubungan KAP Big 4 dan klien yang terlalu
memberikan bukti yang sangat kuat adanya dekat menyebabkan independensi auditor
pengaruh positif ukuran KAP (BIG4) terhadap menjadi berkurang, sehingga investor kurang
biaya modal ekuitas (RPEG). mengandalkan informasi laporan keuangan
Temuan ini memberikan interpretasi auditan dalam keputusan investasinya, serta
bahwa investor memandang kemungkinan bergantung pada sumber informasi lainnya yang
adanya resiko informasi yang tinggi pada lebih dapat diandalkan. Studi Marchesi (2000)
sampel perusahaan publik, sekalipun laporan pada negara-negara di ASEAN, menemukan
keuangan tahunan diaudit oleh KAP Big 4. bukti bahwa terdapat tingkat kompromi yang
Hasil temuan ini berbeda dengan studi-studi tinggi pada auditor/KAP di negara-negara
terdahulu di negara-negara yang memiliki tersebut, termasuk Indonesia karena kurangnya
lingkungan legal dan perlindungan investor aturan independensi KAP.
yang tinggi, yaitu ditemukan bukti adanya
hubungan negatif antara Big 4, sebagai salah Spesialisasi Industri KAP dan Biaya Modal
satu ukuran kualitas audit dengan biaya modal Ekuitas
ekuitas (misalnya, Khurana & Raman, 2004; Hasil pengujian H2 dengan single proxy (Tabel
Fernando et al., 2010; Lawrence et al., 2011). 3) menunjukkan bahwa koefisien spesialisasi
Dengan demikian hipotesis H1 ditolak. industri (SPCL) tidak signifikan (Panel 2).
Penjelasan alternatif atas temuan ini Pada pengujian bersama (joint test) (kolom 3)
adalah sebagai berikut: (i) kemungkinan investor koefisien SPCL tidak signifikan (t-stat=
memandang bahwa perusahaan publik 1,32) pada two-tailed test, namun koefisien
melakukan manajemen laba yang oportunis SPCL negatif pada tingkat signifikansi 10%
sehingga laporan keuangan perusahaan publik dengan one-tailed test (critical value t-stat=

55
!"

1,28). Hasil pengujian ini menemukan bukti Hasil penelitian ini juga menemukan
adanya pengaruh negatif kualitas audit yang bahwa ukuran perusahaan (SIZE) dan tingkat
diukur dengan spesialisasi industri KAP leverage (LEV) masing-masing sangat ber-
(SPCL) terhadap biaya modal ekuitas (RPEG). pengaruh (1%) terhadap biaya modal ekuitas
Hasil studi ini konsisten dan menguat- sesuai dengan prediksi tanda. Perusahan yang
kan penelitian sebelumnya yang menemukan lebih besar dipandang cenderung untuk lebih
bukti yang kuat adanya hubungan negatif spe- dapat bertahan sehingga mengurangi biaya
sialisasi industri KAP dengan biaya modal modal ekuitas, dan perusahaan dengan tingkat
ekuitas (misalnya, Fernando et al., 2010). leverage yang lebih tinggi turut memberikan
Temuan ini memberikan implikasi bahwa spe- kontribusi terhadap peningkatan biaya modal
sialisasi industri KAP dipandang atau men- ekuitas. Variabel kontrol lainnya (BETA,
dapat persepsi oleh investor sebagai faktor BTM, GROWTH, dan VOL) tidak terbukti
yang dapat mengurangi resiko informasi dari berpengaruh terhadap kenaikan atau penurun-
pelaporan keuangan perusahaan publik, se- an biaya modal ekuitas.
hingga dapat mengurangi biaya modal ekuitas.
Dengan demikian hipotesis H2 diterima.
Tabel 3: Hasil Pengujian Hipotesis
RPEGit = + 1BIG4it + 2SPCLit + 3BETAit + 4 BTMit + 5 LEVit + 6 GROWTHit + 7VOLit
+
8 SIZEit + it ......................................................................................................................... Model (1)
Variabel Dependen: RPEG
Panel
Variabel Prediksi Ujidengan Single Proxy Joint Test
Independen Tanda
(1) (2) (3)
Koefisien p-value Koefisien p-value Koefisien p-value
C ? 0.693*** 0.000 0.626*** 0.000 0.703*** 0.000
BIG4 0.105*** 0.002 0.129*** 0.001
SPCL 0.025 0.411 -0.043 0.188
BETA + 0.532 0.591 0.374 0.702 0.509 0.607
BTM + -0.000 0.992 0.000 1.000 -0.000 0.970
LEV + 0.243*** 0.000 0.243*** 0.000 0.242*** 0.000
GROWTH -0.025 0.535 -0.035 0.406 -0.027 0.495
VOL 0.037 0.381 0.016 0.700 0.041 0.345
SIZE -0.050*** 0.000 -0.039*** 0.000 -0.051*** 0.000
F 8.88 8.39 7.87
Prob > F 0.0000 0.0000 0.0000
R-squared (%) 20.91 18.26 21.27
N 288 288 288
*** adalah signifikan pada level 1% (two-tailed test); t-stat dihitung dengan menggunakan prosedur
Huber/White/Sandwich (Rogers, 1993; Wooldridge, 2002; 2009) untuk mengatasi heteroskedastisi-tas.
Definisi variabel: RPEG adalah ex-ante cost of equity capital, yang dihitung menggunakan pendekaan PEG dari
Easton (2004). BIG4 adalah variabel dummy untuk ukuran KAP, diberi angka 1 jika KAP berafiliasi dengan Big 4;
dan 0 jika lainnya. SPCL adalah variabel dummy untuk spesialisasi industri KAP, diberi angka 1 jika KAPj
menguasai minimal 20% industry share, diukur dengan rasio dari jumlah aset klien KAPj dalam industri tertentu
dibagi dengan jumlah total aset klien untuk seluruh KAP dalam satu industri; dan 0 jika lainnya. BETA adalah beta
saham koreksi, dihitung selama satu tahun berdasarkan rata-rata beta saham koreksi harian. BTM adalah rasio book
value of equity to market value of equity pada akhir tahun. LEV adalah rasio total debt to total aset pada akhir tahun.
GROWTH adalah rata-rata tingkat perumbuhan penjualan selama tiga tahun terakhir. VOL adalah nilai trading
volume dibagi dengan total saham beredar. SIZE adalah logaritma natural dari market value of common equity pada
akhir tahun. Subscript i dan t, masing-masing adalah untuk identifikasi perusahaan i dan tahun t.

56
Pengujian Sensitivitas dan Robustness pada sub-sampel perusahaan kecil, bahwa koe-
Hasil pengujian dengan membedakan ukuran fisien spesialisasi industri (SPCL) negatif sig-
perusahaan besar dan kecil pada Tabel 4 nifikan (10%) terhadap biaya modal ekuitas
(Model 2) menunjukkan hasil yang konsisten konsisten dan memperkuat hasil pengujian
dan memperkuat pengujian utama, yaitu koe- utama pada Tabel 3. Temuan ini mengimpli-
fisien ukuran KAP (BIG4) positif, baik pada kasikan bahwa spesialisasi industri KAP lebih
sub-sampel perusahaan besar dan kecil pada berperan dalam mengurangi risiko informasi
tingkat signifikansi masing-masing 1%. Hasil pada perusahaan kecil dibandingkan perusa-
uji sensitivitas ini juga menemukan bukti pada haan yang lebih besar (Lawrence et al., 2011).

Tabel 4: Hasil Pengujian Sensitivitas dan Robustness


RPEGit = + 1BIG4it + 2SPCLit + 3BETAit + 4 BTMit + 5 LEVit + 6 GROWTHit
+ 7VOLit + 8 SIZEit + it .......................................................................................... Model (2)
RPEGit = + 1BIG4it + 2SPCL(1)it + 3BETAit + 4 BTMit + 5 LEVit + 6 GROWTHit
+ 7VOLit + 8 SIZEit + it ........................................................................................... Model (3)
RPEGit = + 1 INTER it + 2BETAit + 3 BTMit + 4 LEVit + 5 GROWTHit + 6VOLit
+ 7 SIZEit + it ............................................................................................................ Model (4)
Variabel Dependen: RPEG
Model (2) Model (3) Model (4)
Sub-Sampel: Sub-Sampel: Alternatif Alternatif
Variabel Pre Perusahaan Besar Perusahaan Kecil Pengukuran: Pengukuran:
Independen diksi SPCL(1) INTER
Koefisien p-value Koefisien p-value Koefisien p-value Koefisien p-value
C ? 0.150 0.353 0.748*** 0.006 0.683*** 0.000 0.466*** 0.000
BIG4 0.099*** 0.002 0.187*** 0.003 0.085*** 0.010
SPCL -0.004 0.903 -0.126* 0.058
SPCL(1) 0.027 0.363
INTER 0.038 0.229
BETA + 1.054 0.300 -0.774 0.535 0.561 0.574 0.365 0.652
BTM + 0.011 0.668 -0.003 0.714 0.000 0.983 0.006 0.378
LEV + 0.295*** 0.000 0.151** 0.032 0.246*** 0.000 0.241*** 0.000
GROWTH 0.008 0.879 -0.058 0.133 -0.022 0.587 -0.021 0.513
VOL 0.037 0.416 -0.017 0.760 0.035 0.415 -0.012 0.737
SIZE -0.018* 0.094 -0.038* 0.077 -0.049*** 0.000 -0.298*** 0.000
F 3.80 4.96 7.76 10.62
Prob > F 0.0005 0.0000 0.0000 0.0000
R-squared (%) 22.10 19.53 21.02 20.38
N 144 144 288 288
***, **, * adalah signifikan masing-masing pada level 1%, 5%, dan 10% (two-tailed test); t-stat dihitung dengan menggunakan
prosedur Huber/White/Sandwich (Rogers, 1993; Wooldridge, 2002; 2009) untuk mengatasi heteroskedastisitas.
Definisi variabel:
RPEG adalah ex-ante cost of equity capital, yang dihitung menggunakan pendekaan PEG dari Easton (2004). BIG4 adalah
variabel dummy untuk ukuran KAP, diberi angka 1 jika KAP berafiliasi dengan Big 4; dan 0 jika lainnya. SPCL adalah variabel
dummy untuk spesialisasi industri KAP, diberi angka 1 jika KAPj menguasai minimal 20% industry share, diukur dengan rasio
dari jumlah aset klien KAPj dalam industri tertentu dibagi dengan jumlah total aset klien untuk seluruh KAP dalam satu industri;
dan 0 jika lainnya. SPCL(1) adalah variabel dummy untuk spesialisasi industri KAP, diberi angka 1 jika KAPj menguasai
minimal 15% industry share, diukur dengan rasio dari jumlah aset klien KAPj dalam industri tertentu dibagi dengan jumlah total
aset klien untuk seluruh KAP dalam satu industri; dan 0 jika lainnya. INTER adalah variabel dummy, diberi angka 1 jika KAP
berafiliasi dengan KAP Internasional, dan 0 jika lainnya. BETA adalah beta saham koreksi, dihitung selama satu tahun
berdasarkan rata-rata beta saham koreksi harian. BTM adalah rasio book value of equity to market value of equity pada akhir
tahun. LEV adalah rasio total debt to total aset pada akhir tahun. GROWTH adalah rata-rata tingkat perumbuhan penjualan
selama tiga tahun terakhir. VOL adalah nilai trading volume dibagi dengan total saham beredar. SIZE adalah logaritma natural
dari market value of common equity pada akhir tahun. Subscript i dan t, masing-masing adalah untuk identifikasi perusahaan i
dan tahun t.

57
!"

Hasil pengujian sensitivitas pada sehingga dapat mengurangi biaya modal


Model 3 dengan spesialisasi industri KAP ekuitas. Temuan studi ini bersifat robust
(SPCL(1)) tidak terbukti dan justru berbeda karena menggunakan berbagai pengujian sen-
dengan hasil pengujian utamanya (Tabel 4). sitivitas yang mendukung hasil pengujian
Terakhir, pada pengujian sensitivitas meng- utamanya.
gunakan KAP yang bekerjasama dengan KAP Studi ini juga menemukan bahwa
Internasional (INTER) pada Model 4 (Tabel 4) kualitas audit dengan spesialisasi industri
juga tidak ditemukan bukti adanya asosiasi lebih berperan pada perusahaan-perusahaan
KAP yang bekerja sama dengan KAP Inter- yang lebih kecil ukurannya, karena perusahaan
nasional memiliki biaya ekuitas yang lebih kecil lebih berisiko dalam pelaporan
rendah. Variabel-variabel kontrol LEV dan keuangannya dibandingkan perusahaan yang
SIZE pada pengujian sensitivitas ini secara lebih besar (Lawrence et al., 2011). Studi ini
keseluruhan konsisten dengan hasil pengujian tidak menemukan perbedaan kualitas audit
utamanya. Secara keseluruhan, hasil pengujian pada KAP yang bekerja sama dengan KAP
sensitivitas ini menemukan sebagian bukti Internasional dan KAP non-Internasional
yang konsisten dan memperkuat hasil peng- terhadap biaya modal ekuitas.
ujian utamanya pada Tabel 3, bahwa ukuran Penelitian ini mempunyai beberapa
KAP berpengaruh positif terhadap biaya keterbatasan. Pertama, pemilihan auditor Big
modal ekuitas, dan terdapat bukti pengaruh 4 dan/atau spesialisasi industri KAP oleh
negatif spesialisasi industri KAP terhadap entitas perusahaan publik tidak terlepas dari
biaya modal ekuitas. risiko informasi pelaporan keuangan dan
usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas
SIMPULAN infomasi pelaporan keuangan entitas (Ahmed
Tujuan studi ini adalah untuk menguji et al., 2008). Studi ini belum menguji masalah
pengaruh kualitas audit terhadap biaya modal endogenitas pemilihan auditor dalam model
ekuitas pada perusahaan publik terdaftar di empiris. Kedua, mengingat perhitungan biaya
BEI. Berbeda dengan prediksi awal, studi ini modal ekuitas bersifat ex-ante, penarikan
menemukan bukti yang kuat adanya pengaruh sampel akhir dalam studi ini hanya 2 (dua)
positif kualitas audit KAP yang berafiliasi tahun walaupun dengan cakupan periode 6
dengan Big 4 terhadap biaya modal ekuitas. (enam) tahun dan jumlah observasi yang re-
Namun studi ini juga menemukan sebagian latif banyak, namun jumlah sampel perusa-
bukti pengaruh negatif spesialisasi industri haan relatif sedikit sehingga kesimpulan
KAP terhadap biaya ekuitas. penelitian harus dilakukan dengan hati-hati.
Implikasi atas temuan-temuan ini Ketiga, studi ini belum mempertimbangkan
adalah kemungkinan auditor/KAP, khususnya pengaruh tingkat efektifitas corporate govern-
KAP yang berafiliasi dengan Big 4 belum di- ance (CG) sebagai alternatif mekanisme
pandang memiliki kualitas audit yang tinggi monitoring atau peran moderasi CG dalam
oleh investor, sehingga pelaporan keuangan hubungan kualitas audit dengan biaya modal
perusahaan publik masih mengandung risiko ekuitas (Ahmed et al., 2008; Herusetya, 2009).
informasi dan berdampak pada meningkatkan Keempat, ukuran kualitas audit bersifat multi-
biaya modal ekuitas. Studi-studi sebelumnya dimensi, meliputi dimensi kompetensi dan
menemukan bahwa kualitas audit juga di- independensi yang merupakan satu kesatuan
pengaruhi oleh kondisi legal dan perlindungan (DeAngelo, 1981; Balsam et al., 2003).
investor di suatu negara (Kwon et al, 2007; Penelitian ini hanya menguji kualitas audit
Chen et al., 2010; Marchesi, 2000). Namun dari sisi kompetensi (Big 4 dan spesialisasi
studi ini menemukan bahwa KAP dengan spe- industri KAP), sedangkan kualitas audit dapat
sialisasi industri masih dipandang investor memiliki dampak yang negatif terhadap biaya
memiliki kualitas audit yang lebih tinggi, modal ekuitas, karena dimungkinkan terjadi
karena dapat mengurangi risiko informasi penurunan dalam dimensi independensi yang

58
lebih besar daripada peningkatan dalam Becker, C. L., DeFond M. L., Jiambalvo, J., &
dimensi kompetensi. Subramanyam, K. R. (1998). The
Studi menyarankan agar digunakan effect of audit quality on earnings
proksi kualitas audit yang lebih komprehensif, management. Contemporary Account-
yang meliputi pengukuran kompetensi dan in- ing Research, 15 (1), hal. 1-24.
dependensi auditor dalam bentuk joint test, Botosan, C. A. (1997). Disclosure level and
misalnya masa penugasan audit, tingkat the cost of equity capital. The
kesalahan pelaporan opini auditor, audit Accounting Review, 72 (3), hal. 323-
report lag, honorarium jasa audit dan non- 349.
audit. Disarankan untuk menguji biaya modal
ekuitas menggunakan model-model lainnya Botosan, C. A., & Plumlee, M. A. (2005).
(misalnya, Francis et al., 2004). Studi ini juga Assessing alternative proxies for the
menyarankan agar mempertimbangkan peng- expected risk premium.The Accounting
aruh efektifitas corporate governance sebagai Review, 80(1), hal. 21-53.
alternatif monitoring atau variabel moderasi Chen, H., Chen, Z., Lobo, G., & Wang, Y.
yang dapat memengaruhi hubungan kualitas (2008). Effects of audit quality on
audit dengan biaya modal ekuitas. Studi earnings management and the cost of
selanjutnya disarankan agar menambah jumlah equity capital: Evidence from China.
observasi dan menggunakan analisis data yang Working paper, Social Science
bersifat panel agar diperoleh validitas peneli- Research Network.
tian yang lebih tinggi.
Chen, S., Sun, S.Y.J.S., & Wu, D. (2010).
DAFTAR REFERENSI Client importance, institutional im-
provements, and audit quality in
Acock, A.C. (2008). A gentle introduction to China: An office and individual audi-
Stata (2nd ed.). Texas, A Stata Press tor level analysis. The Accounting
Publication, Stata Corp LP. Review, 85 (1), hal. 127-158.
Ahmed, A. S., Rasmussen, S. J., & Tse, S. Craswell, A. T., Francis, J. R., & Taylor, S. L.
(2008). Audit quality, alternative (1995). Auditor brand name repu-
monitoring mechanisms, and cost of tations and industry specializations.
capital: An empirical analysis. Work- Journal of Accounting and Economics,
ing paper, Social Science Research 20 (3), hal. 297-322.
Network.
DeAngelo, L. (1981). Auditor size and audit
Balsam, S., Krishnan, J., & Yang, J. S. (2003). quality. Journal of Accounting and
Auditor industry specialization and Economics, 3, hal. 183-199.
earnings quality. Auditing: A Journal
of Practice and Theory, 22 (2), hal. 71- Diamond, D. W., & Verrecchia, R. E. (1991).
97. Disclosure, liquidity and the cost of
capital. The Journal of Finance, 46 (4),
Bamber, E.M & Bamber, L.S. (2009). Discus- hal. 1325-1359.
sion of mandatory audit rotation, audit
quality and market perception: evi- Dopuch, N., & Simunic, D. (1982). Compe-
dence from Taiwan, Contemporary tition in auditing research: An assess-
Accounting Research, 26, 2, hal. 392- ment. Working Paper, 4th Symposium
402, and Working Paper, available at on Auditing Research, University of
http://www.ssrn.com Illinois.
Beasley, M.S. & Petroni, K.R. (2001). Inde- Dunn, K. A., Mayhew, B. W., & Morsfield, S.
pendence and Auditor Selection. Jour- G. (2004). Auditor firm industry spe-
nal of Accountancy, 192, hal. 86. cialization and client disclosure

59
!"

quality. Review of Accounting Studies, Countries.The Accounting Review, 79


9, hal. 35-58. (2), hal. 473-495.
Easton, P. (2004). PE ratios, PEG ratios, and Komalasari, P.T., & Baridwan, Z.
estimating the implied expected rate of (2001).Asimetri informasi dan cost of
return on equity capital. The Account- equity capital. Jurnal Riset Akuntansi
ing Review, hal. 3-95. Indonesia, 4 (1), 64-81.
Fama, E & French, K. (1992). The cross- Krishnan, G. V. (2003). Does big 6 auditor
section of expected stock returns. industry expertise constrain earnings
Journal of Finance (June), hal. 427-465 management?. Accounting Horizons,
dalam Chen, H., Chen, Z., Lobo, G., & 17, hal. 1-16.
Wang, Y. (2008). Effects of audit Kwon, S.Y., Lim, C.Y., & Tan, P.M.S. (2007).
quality on earnings management and Legal systems and earnings quality:
the cost of equity capital: Evidence The role of auditor industry speciali-
from China. Working paper, Social zation. Auditing: A Journal of Practice
Science Research Network. and Theory, 26 (2), hal. 25-55.
Ferguson, A., Francis, J. R., & Stokes, D. J. Lawrence, A., Meza, M.M., & Zhang, P.
(2003). The effects of firm wide and (2011). Can big 4 versus non-big 4
office level industry expertise on audit differences in audit quality proxies be
pricing. The Accounting Review, 78 attibuted to client characteristics? The
(2), hal. 429-448. Accounting Review, 86 (1), hal. 259-
Fernando, G.D., Meguid, A.M.A., & Elder, 286.
R.J. (2010). Audit quality attribute, Leuz, C., Nanda, D., & Wysocki (2003).
client size and cost of equity capital. Earnings management and investor
Review of Accounting and Finance, 9 protection: An international compari-
(4), hal. 363-381. son. Journal of Financial Economics,
Francis, J.R. (2004). What do we know about 69 (3), hal. 505-527.
audit quality? (2004). The British Mansi, S. A., Maxwell, W. F., & Miller, D. P.
Accounting Review, 36, hal. 345-368. (2004). Does auditor quality and tenure
Herusetya, A. (2009). Pengaruh ukuran audi- matter to investors? Evidence from the
tor dan spesialisasi auditor terhadap bond market. Journal of Accounting
kualitas laba. Jurnal Akuntansi dan Research, 42 (4), hal. 755-793.
Keuangan Indonesia, 6, (1) hal. 46-70. Marchesi, M.F. (2000). Audit quality in
Hogan, C. E., & Jeter, D. C. (1999).Industry ASEAN. The International Journal of
specialization by auditors. Auditing: A Accounting, 35 (1), hal. 121-149.
Journal of Practice dan Theory, 18 (1), Mardiyah, A.A. (2002). Pengaruh informasi
hal. 1-17. asimetri dan disclosure terhadap cost
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. of capital. Jurnal Riset Akuntansi
(1976).Theory of the firm: managerial Indonesia, 5 (2), hal. 229-256.
behavior, agency costs and ownership Mayhew, B. W., & Wilkins, M. (2003). Audit
structure. Journal of Financial Eco- firm industry specialization as a differ-
nomics, 3 (4), hal. 305-360. entiation strategy: Evidence from
Khurana, I. K., &Raman, K. K. (2004). Liti- feescharged to firms going public.
gation risk and the financial reporting Auditing: A Journal of Practice and
credibility of big 4 versus non big 4 Theory, 22, hal. 33-52.
audit: Evidence from Anglo American

60
Owhoso, V. E., Messier, W. F., Jr., &Lynch, J. Canadian Certified General Account-
G. Jr. (2002). Error detection byindus- ants Research Foundation.
try specialized teams during sequential Teoh, S. H., & Wong, T. J. (1993). Perceived
audit review. Journal of Accounting auditor quality and theearnings res-
Research, 40 (3), hal. 883-900. ponse coefficient.The Accounting
Pittman, J. A., & Fortin, S. (2004). Auditor Review, 68 (2), hal. 346-366.
choice and the cost of debt capital for Tuanakotta, Theodorus M. (2007). Setengah
newly public firms. Journal of Ac- abad profesi akuntansi. Jakarta:
counting and Economics, 37, hal. 113- Salemba Empat.
136.
Watts, R. L. & Zimmerman, J.L. (1986). The
Rahmawati, Suparno, Y., & Qomariyah, N. positive accounting theory. Prentice
(2007, Januari). Pengaruh asimetri Hall, Inc. New Jersey.
informasi terhadap praktik manajemen
laba pada perusahaan perbankan publik Watts, R. L., & Zimmerman, J. L. (1983).
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Agency problems, auditing, and the
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 10 theory of the firm: Some evidence.
(1). Journal of Law and Economics, 26 (3),
hal. 613-633.
Rogers, W.H. (1993). Regression standard
errors in clustered samples. Stata Wiwiek, U. (2006). Pengaruh manajemen laba
Technical Bulletin, 13, 19-23. terhadap biaya modal ekuitas (Studi
(Reprinted in Stata Technical Bulletin pada perusahaan publik manufaktur).
reprints, 3 (1993), hal. 88-94, Stata Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 9
ver.11.2 (2011)). (2), hal. 178-199.
Simunic, D. A. (1980). The pricing of audit Woodridge, J.M. (2002). Econometric analy-
services: Theory and evidence. Journal sis of cross section and panel data.
of Accounting Research, 18 (1), hal. Cambridge, MA: MIT Press.
161-190. Wooldridge, J.M. (2009).Introductory econo-
Simunic, D. A., & Stein, M. T. (1987). Pro- metrics: A modern approach (4thed.).
duct differentiation in auditing: Audi- South-Western: Cengage Learning
tor choice in the market for unrea- Asia.
soned new issues. Vancouver, BC:

61

Anda mungkin juga menyukai