Dimana
2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang di observasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
3. Contoh Soal
Berikut ini dikemukakan Chi Kuadrat untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel)
yang terdiri atas dua kategori dan empat kategori atau kelas.
Untuk dapat membuktikan hipotesis dengan rumus 5.4 tersebut, maka data yang terkumpul
perlu disusun ke dalam tabel seperti tabel 5.3 berikut:
TABEL 5.3
KECENDRUNGAN RAKYAT DI KABUPATEN
PRINGGODANI DALAM MEMILIH KEPALA DESA
Alternatif Calon Kepala Frekuensi yang diperoleh Frekuensi yang
Desa diharapkan
Calon Pria 200 150
Calon Wanita 100 150
Jumlah 300 300
Catatan: Jumlah frekuensi yang diharapkan adalah sama yaitu 50% : 50% dari seluruh sampel.
Untuk dapat menghitung besarnya Chi Kuadrat (2) dengan menggunakan rumus 5.4, maka
diperlukan tabel penolong seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut.
TABEL 5.4
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG CHI KUADRAT
DARI 300 ORANG SAMPEL
Alternatif fo fh fo - fh (fo fh)2 (fo fh)2 /
Pilihan fh
Harga Chi Kuadrat dari perhitungan dengan rumus 5.4 ditunjukkan pada tabel di atas yakni jalur
paling kanan yang besarnya 33,33.
Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang diajukan diterima atau di tolak,
maka harga chi kuadrat tersebut perlu dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan dk dan
taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari
tabel, maka Ho diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan () harga tabel maka Ho
ditolak.
Derajat kebebasan untuk Chi Kuadrat tidak tergantung pada jumlah individu dalam sampel.
Derajat kebebasan akan tergantung pada kebebasan dalam mengisi kolom-kolom pada frekuensi
yang yang diharapkan (fh) setelah disusun kedalam tabel berikut ini.
Kategori
I A M
II B N
(a + b) (m + n)
Dalam hal ini frekuensi yang diobservasi (fo) harus sama dengan frekuensi yang
diharapkan (fh). Jadi (a + b) = (m + n) dengan demikian kita mempunyai kebebasan untuk
menetapkan frekuensi yang diharapkan (fh) = (m + n). Jadi kebebasan yang dimiliki tinggal satu
yaitu kebebasan dalam menetapkan m atau n. Jadi untuk model ini derajat kebebasannya (dk) =
1.
Berdasarkan dk = 1 dan taraf kesalahan yang kita tetapkan 5% maka harga Chi Kuadrat
tabel = 3,841. Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel (33,33 > 3,841). Sesuai
ketentuan kalau harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi, kesimpulannya, hipotesis nol yang diajukan bahwa peluang pria dan wanita sama
untuk dipilih menjadi kepala desa di kabupaten itu ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
masyarakat di kabupaten itu cenderung memilih pria menjadi Kepala Desa.
Catatan: Frekuensi yang diharapkan (fh) untuk setiap kategori adalah 3000 : 4 = 750
Berdasarkan dk = 3 dan kesalahan 5%, maka diperoleh harga Chi Kuadrat Tabel = 7,815.
Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat Tabel (226,67 > 7,815).
Karena (2) hitung > dari (2) tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti peluang
masyarakat Madura untuk memilih empat empat warna mobil berbeda atau tidak sama.
Berdasarkan data sampel ternyata warna mobil biru yang mendapat peluang tertinggi untuk
dipilih masyarakat Madura. Ini juga berarti mobil warna biru yang paling laku di masyarakat itu
BAB II PEMBAHASAN
2.1.DISTRIBUSI T STUDENT ( DISTRIBUSI T )
Untuk sampel nukuran n 3, taksiran dapat diperoleh dengan menghitung nilai S2. Bila n
30, maka S2 memberikan taksiran yang baik dan tidak berubah dan distribusi statistik masih
secara hampiran, berdistribusi sama dengan peubah normal baku z.
Bila ukuran sampel ( n < 30 ), nilai S2 berubah cukup besar dari sampel ke sampel dan
distribusi peubah acak tidak lagi distribusi normal baku.
Dalam hal ini didapatkan distribusi statistik yang disebut T
Distribusi sampel T di dapat dari anggapan bahwa sampel acak berasal dari populasi
normal.
Dengan ,
Berdistribusi normal baku,dan
Misalkan Z peubah acak normal baku dan V peubah acak khi-kuadrat dengan derajat kebebasan
v. Bila z dan v bebas, maka distribusi peubah acak T, bila
Diberikan oleh,
Ini di kenal dengan nama distribusi t dengan derajat kebebasan v.
0
Distribusi Z dan T berbeda karena variansi T bergantung pada ukuran sampel n dan variansi ini
selalu lebih besar dari 1. Hanya bila ukuran sampel kedua distribusi menjadi sama. Pada gambar
dibawah diperlihatkan hubungan antara distribusi normal baku ( ) dan distribusi t untuk derajat
kebebasan 2 dan 5.