Anda di halaman 1dari 5

Pantun Muda Mudi nan Elok

Burung elang turun ke rawa


Di pohon bakau tanah rata
melayang rasa di dalam jiwa
melihat engkau bermain mata.

Elang sayang menabrak layang


Layang-layang terkena ludah
Kalau adik rasa melayang
Abang kira kepayang sudah

Ikan nilam di dalam loyang


Di atas tampah mencabut duri
Siang malam asyik terbayang
Bila berjumpa kenapa lari :)

Cantik gelatik terkenal sudah


Terbang di pulau berseri-seri
Wajah adik begitu indah
Siapa pula hendak lari

Talas mentah di kolam keladi


Bermain gendang si rambut pirang
Puas sudah kutanam budi
emas juga dipandang orang

Naik bukit masuk ke alas


Berbekal ketan telur puyuh
Budi baik pasti terbalas
Jangalah teman dibuat menjauh

Sudah nampan terisi padi


Padi di masak sedaplah rasa
Indah tampan karena budi
tinggi bangsa karena bahasa

Ke sidempuan beli belimbing


Beli domba di Balikpapan
Hendaklah puan rela membimbing
Agarlah hamba berlaku sopan

Kain katun dalam kereta


Naiknya sambil membaca roman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman ke zaman
Kebaya biru si ipin baju
dipakai oleh sri bunian;
Siang malam asyik merindu
Asyik terbayang wajahmu tuan.

Kebaya biru kebaya biru


Elok niat dibalut selendang
Jangan biar dibuai rindu
Ambil hp-mu telepon abang

Aduh bang Ikal memanjat randu


Badan lemas berkunang-kunang mata
Benarkah miss call tandanya rindu
Benarkah sms tandanya cinta?

Duri nangka di tangan dayang


Empek-empek ikan tenggiri
Dari mana datangnya sayang
dari hape turun ke hati

Panjat bukit penuh ilalang


Termakan daun burung kutilang
Budi sedikit tak kan hilang
Seribu tahun jadi kenangan

Biarlah debu lekat di dada


Bawa badik tebang gaharu
Biar seribu hati menggoda
hati adik yang abang mau

7. Hal Perpisahan Ini


Mata yang berkaca-kaca
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu

Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa


Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan,


kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah sobat
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini

Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana


Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlahcobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya

Ketahuilah sobatku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah sobat
Oleh Chinvaru
8. Salam Perpisahan
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
Oleh NN
9. Maafkan Sahabat
Nafas ini tersengal menjerit
Diredam sedih dekap kerinduan
Tak peduli khalayak ramai
Perpisahan selalu menjadi bingkai perih

menghitung waktu ketika kita tak lagi bertemu


Sesering dulu saat kita berseragam abu-abu
Tak ada canda menertawai sang guru
Tak ada tawa menggunjing pemuda

Wahai sahabat perjuangan


Disini kita kan selalu ingat
Ada sahabat yang menuntun kita
Menuju kedewasaan

Diantara kemarahan kita


ada kedewasaan yang tersirat
Diantara kebersamaan kita
Ada kasih Tuhan yang tersurat

Maaf atas lisan yang tak bertuan


Maaf atas sikap yang tak berkelakuan
Maaf atas fikir yang tek tertentukan
Kita tetap dalam naungan persahabatan
Post in duniapuisi
Pantun Perpisahan Sekolah
Mari Tetap Melangkah

Petani ke sawah menanam padi


Padi ditanam menguning tua
Meski mungkin tiada dinanti
Perpisahan kini di depan mata

Sabtu ini kita bersama


Bertemu, berkumpul dan berpesta
Para guru, kawan semua
Doakan kami lulus semua

Sabtu ini tak perlu berduka


Mari semua kita gembira
Bapak ibu guru tercinta
Maafkan salah kami yang ada

Wanita cantik dimana-mana


Membawa senyum penuh ceria
Wahai adik kelas tercinta
Doakan kakak sukses semua

Kayu diambil dengan gergaji


Geraji tumpul membelah bumi
Bapak/ibu dan adik kami
Jangan tangisi perpisahan ini

Layang kertas tak kunjung terbang


Terbang sekali jatuh akhirnya
Adik kelas ku tersayang
Jaga diri kalian semua

Tungku tak hidup dicari kayu


Jangan kayu dibuat sadel
Pesan kami adik kelasku
Jangan nakal jangan bandel

Ada sungai ada buaya


Dimaka buaya ikan terlepas
Anda adik dan kami semua
Lanjutkan langkah terus ke atas

Anda mungkin juga menyukai