Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang KPPM

Di dalam suatu organisasi pegawai merupakan peran terpenting didalam suatu

kantor, pegawai memegang peran utama dalam menjalankan kegiatan di kantor.

Setiap kantor berusaha meningkatkan serta mengembangkan kantor dengan

mengadakan berbagai cara yang tersusun dalam program peningkatan kinerja para

pegawai. Untuk memperoleh kemajuan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

suatu kantor perlu menggerakkan serta msemantau pegawainya agar dapat

mengembangkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.

Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu organisasi, baik kantor

swasta maupun kantor pemerintah atau BUMN. Sumber daya manusia merupakan

salah satu faktor yang ikut terlibat secara langsung dalam menjalankan kegiatan

kantor dan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas kantor dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pegawai adalah aset utama kantor yang menjadi pelaku aktif dari setiap kegiatan

organisasi. Pegawai memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, latar belakang

pendidikan, usia dan jenis kelamin berbeda-beda, yang dibawa kedalam kantor.

Pegawai bukanlah mesin dan uang yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur

sepenuhnya dalam mencapaitujuan kantor, melainkan aset berharga yang harus

dipelihara dengan baik. Oleh karena itu, kantor dan pegawai harus mampu

1
bekerjasama untuk mewujudkan kedisiplinan dalam melakukan setiap pekerjaan

sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja yang tinggi.

Prestasi kerja pegawai yang tinggi dari setiap pegawai merupakan hal yang

sangat diinginkan oleh kantor. Semakin banyak pegawai yang berprestasi kerja

tinggi, maka kinerja atau produktivitas kantor secara keseluruhan akan

meningkat.Prestasi lebih merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang

untuk mengetahui sejauh mana seseorang mencapai prestasi yang diukur atau dinilai.

Prestasi juga merupakan suatu hasil yang dicapai seseorang setelah ia melakukan

suatu kegiatan. Tanpa adanya suatu prestasi kerja yang tinggi, mengakibatkan tugas-

tugas pekerjaan yang diselesaikan kurang baik, kurang baiknya pelaksanaan tugas

yang dikerjakan oleh pegawai menunjukkan rendahnya prestasi kerja pegawai yang

akan mengganggu proses pencapaian tujuan suatu kantor.

Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati peraturan semua

kantor dan norma-norma sosial yang berlaku. Adapun arti kesadaran adalah sikap

seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan

tanggung jawabnya. Sedangkan arti kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan

perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan didalam kantor baik tertulis

maupun tidak tertulis.

Disiplin terutama ditinjau dari perspektif organisasi, dapat dirumuskan sebagai

ketaatan setiap anggota organisasi terhadap semua aturan yang berlaku di dalam

organisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik

sehingga tercipta keteraturan, keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan-

keaaan baik lainnya. Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam

2
mencapai tujuannya. Dengan disiplin yang baik berarti pegawai sadar dan

bersedia mengerjakan semua tugasnya dengan efektif dan efisien sehingga para

pegawai dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi.

Perilaku pegawai yang tidak disiplin dapat diekspresikan dalam beberapa hal,

yaitu: keabsenan, kelambanan, meninggalkan tempat kerja, mengulangi prestasi

buruk, mencuri, tidur ketika kerja, berkelahi, mengancam pimpinan, melanggar

aturan dan kebijaksanaan keselamatan kerja, pembangkangan perintah, melakukan

pelanggaran secara tidak wajar, memperlambat pekerjaan, menolak kerja lembur,

menolak kerja sama dengan rekan, memiliki dan menggunakan obat-obatan ketika

bekerja, merusak peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor dan

pemogokan secara ilegal.

Kantor Camat Medan Timur adalah salah satu kantor yang mengabdi untuk

masyarakat. Disiplin kerja yang baik dapat memberikan kontribusi terhadap

pelaksanaan beban kerja pegawai agar dapat terealisasi dengan baik. Disiplin dapat

ditegakkan melalui kerjasama dan kesadaran yang tinggi dari para pegawai atau

sumber daya manusia yang ada dalam kantor.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul Tinjauan Umum Disiplin Kerja Pada Kantor Camat Medan Timur

3
1.1 Tujuan KPPM

Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperdalam pengetahuan mengenai disiplin kerja

b. Mendapatkan pengalaman nyata berada di lingkungan kantor serta berusaha

memahami berbagai situasi kantor di bidang manajemen yang sedang

diamati.

c. Mempersiapkan diri dalam melangkah ke penulisan Skripsi

d. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam memahami masalah,

berkomunikasi dalam kelompok, menyimak pendapat orang lain serta

memberikan pendapat/argumentasi.

1.3 Manfaat KPPM

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari dilakukannya KPPM :

1) Bagi Mahasiswa

a. Merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mempraktikkan

langsung ilmu yang diperoleh selama duduk di bangku kuliah.

b. Merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengetahui iklim

dunia kerja secara langsung.

c. Merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengetahui

bagaimana keadaan dan kondisi dari kantor tersebut.

2) Kantorcamat

4
a. Menjalin hubungan yang baik antara kantor camat yang terkait

dengan Universitas HKBP Nommensen khususnya Program Studi

Manajemen.

b. Kantor camatmemperoleh masukan dari mahasiswa yang

menerapkan pengetahuan yang dimiliki serta terciptanya

kerjasama yang baik antara mahasiswa yang melaksanakan KPPM

dengan kantor yang terkait.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti dapat bermanfaat sebagai bahan informasi yang diperlukan

dan perbandingan bagi penelitian di masa yang akan datang yang

berkaitan dengan mata kuliah KPPM.

1.4.Bidang Tugas dan Ruang Lingkup KPPM

Pelaksanaan KPPM ini, bidang tugas yang saya pilih adalah Tinjauan Umum

Disiplin Kerja yaitu mengenai standar disiplin kerja pada Kantor camat Medan

Timur.Ruang lingkup Kuliah Praktek dan Pengabdian Mahasiswa (KPPM) adalah

diKantor Camat Medan Timur. Adapun ruang lingkup yang akan saya teliti dalam

KPPM ini yaitu pada internal kantor tersebut. Dimana saya akan mengambil

informasi tentang bagaimanastandar disiplin kerja yang ada dan dijalankan

padakantor Camat Medan Timur.

5
BAB II

PROFIL KECAMATAN MEDAN TIMUR

2.1.SEJARAH KECAMATAN MEDAN TIMUR

Kecamatan Medan Timur merupakan salah satu kecamatan induk di kota medan,

tahun 1992 kecamatan medan timur dimekarkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :

1. Kecamatan Medan Timur dengan 11 (sebelas) kelurahan.

2. Kecamatan Medan Perjuangan dengan 9 (sembilan) Kelurahan.

Kecamatan Medan Timur terletak dijalan HM Said No.1 Kelurahan Gaharu yang

berada di areal tanah seluas 1400 m2 yang memiliki fasilitas 1 (satu) unit kantor, 1

(satu) unit rumah dinas, dan 1 (satu) unit aula dengan luas 100 m2.

2.1.1. LETAK GEOGRAFIS

Kecamatan Medan Timur merupakan salah satu kawasan inti perkotaan yang

masing-masing berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kecamatan Medan Deli

Sebelah selatan : Kecamatan Medan Kota

Sebelah Timur : Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan

Perjuangan, dan kecamatan Medan Kota.

Sebelah Barat : Kecamatan Medan Barat

6
2.1.2. VISI DAN MISI KECAMATAN MEDAN TIMUR

VISI: Dengan mengacu kepada Visi Kota Medan yaitu Medan Metropolitan, yang

modren, Madani dan Religius maka Visi Kecamatan Medan Timur yang maju,

Modren, Madani dan Religius.

MISI : Adapun Misi yang akan diwujudkan yaitu :

1) Memberdayakan Kelurahan dengan memberdayakan masyarakat.

2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

3) Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat

4) Meningkatkan Kebersihan.

5) Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.

6) Meningkatkan Kamtibmas yang kondusif.

7) Meningkatkan Penghijauan.

8) Meningkatkan pendapatan Asli Daerah.

Dengan terwujudnya Misi Kecamatan Medan Timur telah mendukung

kemajuan dan kemakmuran Medan Kota Metropolitan dengan Motto Kota medan

yaitu :

Hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih cerah dari

hari ini

7
2.1.3. STSRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan roda pemerintahan dikecamatan, camat dibantu oleh 1

(satu) orang sekertaris, 4 (empat) orang kepala seksi , 3 (tiga) orang kepala Sub

bagian beserta staf Kecamatan, dan memiliki 11 (sebelas) Kelurahan.

CAMAT

JABATAN
SEKRETARIAT
FUNGSIONAL

SUB BAG SUB BAG SUB BAG

UMUM KEUANGAN PERENCANAAN

KASI ADM KASI KASI KASI

PEMERINTAHAN TRANTIB PMK KESOS

KELURAHAN

Dalam upaya memberdayakan kecamatan dan dalam rangka percepatan

otonomi daerah, maka merujuk pada undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang

8
kecamatan, maka tugas camat dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan

desa/kelurahan meliputi :

a. Melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintaan

desa/kelurahan

b. Memberikan bimbingan, supervisi, fasilitas dan konsultasi pelaksanaan

administrasi/kelurahan

c. Melakukan pembinaan terhadap kinerja lurah.

d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa/kelurahan di

Tingkat kecamatan.

e. Melakukan Evaluasi penyelenggaraan pemerintah desa di Tingkat

Kecamatan.

f. Melaforkan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan kepada Bupati atau Walikota.

Berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2008 tentang kecamatan, selain menjalankan

perannya sebagai pembina dan pengawas pemerintahan desa, camat juga

melaksanakan berbagai urus administrasi kependudukan dan perijinan serta

pelayanan dasar sektor mulai dari urusan ketertiban dan keamanan, pendidikan,

kesehatan, penghempasan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan upaya konkrit

dalam mensejahtrakan masyarakats yang kemudian menjadikan camat pada posisi

stategis dalam penyelenggaraan peelayanan publik.

9
BAB III

MOTIVASI KERJA PADA PT PELINDO 1 CABANG BELAWAN

SUMATARA UTARA

3.1. Teori Tentang Motivasi

Singodimejo mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan

seseorang untuk mematuhi norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya 1 .

Disiplin karyawan baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin

yang merosot akan mejadi penghalang dan memperlambatpencapaian tujuan

perusahaan.

Terry mengatakan Disiplin merupakan alat penggerak karyawan2. Agar tiap

pekerjaan dapat bejalan dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada disiplin yang

baik. Terry kurang setuju jika disiplin hanya dihubungkan dengan hal-hal yang

kurang menyenangkan (hukuman), karena sebenarnya hukuman merupakan alat

paling ahir untuk menegakan disiplin.

Menurut Keith Davis, Disiplin Kerja adalah sebagai pelaksanaan manajemen

untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi3.

3.1.1.Pentingnya Disiplin Kerja

Keraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode

untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan utama disiplin adalah untuk

1
Sutrisno,Edy. (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Jakarta : Kharisma
Utama, hal:48
2
Sutrisno Edy. (2014),Manajemen SumberDaya Manusia,Kencana Pernanda Media Group Jln
Tambra Raya No.23 Rawamangun Jakarta 13220, hal:49
3
Anwar Prabu Mangkunegara,2011,Manajemen Sumber Daya Manusia,PT.Remaja Pasda Karya
Bandung,hal:49

10
meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dangan cara mencegah pemborosan

waktu dan energi. Selain itu, disiplin mencegah untuk mencegah kerusakan atau

kehilangan harta benda, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan

oleh ketidak hati-hatian, sendau gurau atau pencurian.Disiplin mencoba mengatasi

mencegah kesalahan dan keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian,

ketidakmampuan, dan keterlambatan.Disiplin usaha mencegah permulaan kerja yang

lambat atau terlalu awalnya mengahiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan

atau kemalasan. Disiplin juga berusaha untuk mengatasi perbedaan pendapat

antarkaryawan dan mencegah ketidak taatan yang disebabkan oleh salah pengertian

dan salah penfsiran.

Singkatnya, disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna

mencapai efesinsi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu

dalam itikat tidak baiknya terhadap kelompok.Lebih jauh lagi, disiplin berusaha

untuk melindngi perilaku yang baik dengan menetapkan respon yang dikehendaki.

Meskipun bukan bukan hal yang mustahil menghindarkan kondisi-kondisi

yang memerlukan displin itu lebih baik dari program pendisiplinan yang paling

memuaskan, namun displin itu sendiri menjadi penting karena manusia dan

kondisinya yang tidak sempurna, seharusnya mempunyai tujuan yang positif. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa displin kerja sangat diperlukan dalam

menusnjang kelancaran dalam segala aktivitas organisasi agar tujuan organisasi dapat

dicapai secara maksimal.

11
Disiplin dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi

kepentingan organisasi maupun bagi karyawannya. Bagi organisasi adanya disiplin

kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksaan tugas,

sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh

suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam

melaksanakan pekerjaanya. Dengan demikian, karyawan dapat mengerjakan

tugasnya dengan penuh kesadaran serta mengembangkan tenaga dan pemikiranya

semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.

Ketidakdisplinan dan kedisiplinan dapat menjadi panutan orang lain. Jika

lingkungan kerja semuanya displin. Maka semua pegawai akan disiplin. Tetapi jika

lingkungan kerja tidak displin.Maka soerang pegawai juga akan tidak akan disiplin.

Untuk itu sangat sulit bagi lingkungan kerja yang tidak disiplin tetapi ingin

menerapkan kedisplinan pegawainya, karena lingkuangan kerja akan menjadi

panutan bagi para pegawai.

Jadi, dapat dapat disimpulkan bahwa displin pegawai adalah perilaku

seseorang yang sesuai dengan pengaturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin

adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari

organisasi baik tertulis maupun yang tidak tertulis.

3.1.2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Disiplin Kerja

Asumsinya bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap

kebiasaan yang diperoleh karyawan.Kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpin.Baik

dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun melalui contoh diri

12
pribadi.Karena itu, untuk mendapat disiplin yang baik, maka pemimpin harus

memberikan kepempinan yang baik pula.

Menurut singodimedjo, faktor yang mempengaruhi displin pegawai adalah.

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.

Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin. Para

karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat

jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikan

bagi perusahaan. Bila ia menerima kompensasi yang memadai, mereka akan dapat

bekerja tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya. Akan

tetapi, bila ia merasa kompensasi yang diterimanya jauh dari memadai, maka ia akan

berpikir mendua, dan berusaha untuk mencari tambahan penghasilan lain diluar,

sehingga menyebabkan ia sering mangkir, sering minta izin keluar.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.

Keteladan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan

perusahaan, semua karyawan akan selalu memerhatikan bagaimana pimpinan dapat

menegakkan disiplin dirina dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya dari

ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ada

ditetapkan. Misalnya, bila aturan jam kerja pukul 08.00, maka sipemimpin tidak akan

masuk kerja terlambat dari waktu yang sudah ditetapkan.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.

13
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak

ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak

mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan

yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.Para karyawan akan mau

melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas dan diinformasikan kepada mereka.

Bila aturan disiplin hanya menurut selera pimpinan saja, atau berlaku untuk

orang tertentu saja, jangan diharap bahwa para karyawan akan mematuhi aturan

tersebut. Oleh sebab itu, disiplin akan dapat ditegakkan dalam suatu perusahaan, jika

ada aturan tertulis yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, para karyawan

akan mendapat suatu kepastian bahwa siapa saja dan perlu dikenakan sanksi tanpa

pandang bulu.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.

Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian

pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran

yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin, sesuai

dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi, dan

dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

Dalam situasi demikian, maka semua karyawan akan benar-benar terhindar

dari sikap sembrono, asal jadi seenaknya sendiri dalam perusahaan. Sebaliknya,

bila pimpinan tidak berani mengambil tindakan, walaupun sudah terang-terangan

karyawan tersebut melanggar disiplin, tetapi tidak ditegur/dihukum, maka akan

berpengaruh kepasa suasana kerja dalam perusahaan. Para karyawan akan

14
berkata: Untuk apa disiplin, sedangkan orang yang melanggar disiplin saja

tidak pernah dikenakan sanksi.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada

pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan

pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Namun sudah

menjadi tabiat manusia pula bahwa mereka selalu ingin bebas, tanpa terikat atau

diikat oleh peraturan apa pun juga. Dengan adanya pengawasan seperti demikian,

maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

Mungkin untuk sebagian karyawan yang sudah menyadari arti disiplin, pengawasan

seperti ini tidak perlu, tetapi bagi karyawan lainnya, tegaknya disiplin masih perlu

agak dipaksakan, agar mereka tidak berbuat semaunya dalam perusahaan.

3.1.3. Pelaksanaan Disiplin Kerja

Displin yang paling baik adalah displin diri. Kecendrungan orang normal

adalah melakukan apa yang menjadi yang menjadi kewajibannya dan menepati

kewajibanya dan menetapi aturan permainan. Suatu waktu orang mengerti apa yang

dibutuhkan dari mereka, dimana mereka diharapkan untuk selalu melakukan

tugasnya secara efektif dan efisien dengan senang hati. Kini banyak orang yang

mengetahuibahwa kemungkinan yang terdapat dibalik disiplin adalah meningkatkan

diri dari kemalasan.

15
Organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan aturan

atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh

karyawan dalam organisasi. Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin

itu antara lain.

a. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat

b. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam bekerja.

c. Peraturan melakukan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan unit

kerja lain.

d. Peraturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh para

pegawai selama dalam organisasi dan sebagainya.

Disiplin perlu untuk mengatur tindakan kelompok, dimana setiap anggotanya

harus mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja sama demi kebaikan mereka

bersama. Dengan kata lain, mereka harus secara sadar tunduk pada aturan perilaku

yang diadakan oleh kepemimpinan organisasi , yang ditunjukan pada tujuan yang

hendak dicapai. Dalam pelaksanaan disiplin kerja, peraturan dan ketetapan

perusahaan hendaknya masuk akal dan bersikap adil bagi seluruh karyawan. Selain

itu, hendaknya peraturan tersebut juga dikomunikasikan she ingga para karyawan

tahu apa yang menjadi larangan dan apa yang tidak.

16
3.2.Disiplin Kerja di Kantor Camat

3.2.1. Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja

Suatu perusahaan dalam menegakkan disiplin kerja tentu ada yang

melanggarnya.Maka dari itu pimpinan harus menetapkan sanksi bagi yang melanggar

disiplin kerja tersebut agar bisa memperbaiki kinerjanya. Pelaksanaan sanksi tersebut

antara lain:

1. Diberikan Surat Peringatan (SP)

Karyawan/pegawai yang melanggar disiplin kerja harus diberi surat

peringatan (SP) secara bertahap sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu

peringatan pertama, dengan masa 6 (enam) bulan, apabila karyawan tersebut

melakukan kesalahan lagi masih dalam waktu surat peringatan yang pertama belum

habis maka karyawan/pegawai tersebut langsung diberi surat peringatan yang kedua,

dan apabila melakukan kesalahan lagi maka langsung diberi surat peringatan yang

ketiga, dan apabila karyawan/pegawai tersebut masih melakukan kesalahan baru

perusahaan mengambil tindakan diadakan pemutusan hubungan kerja, sesuai dengan

pertauran dan perundang-undangan yang berlaku.

17
2. Pemberian Sanksi Secepatnya

Apabila karyawan/pegawai ada yang melanggar disiplin harus pada saat itu juga

segera diberi surat peringatan atau sanksi, sesuai dengan peraturan yang berlaku di

perusahaan.Memberikan surat peringatan ini dengan tujuan agar karyawan/pegawai

yang bersangkutan memahami sanksi yang berlaku di perusahaan. Apabila pimpinan

lalai atau tidak peduli dengan karyawan yang melanggar disiplin, maka akan

berdampak melemahnya penegakan disiplin kerja yang ada pada perusahaan tersebut.

Disamping itu juga akan memberi peluang kepada karyawan/pekerja yang sering

melanggar disiplin, tidak takut atau jera terhadap peraturan melainkan akan diulangi

lagi dengan kesalahan yang pernah dilakukan.

3. Pemberian Sanksi Harus Konsisten

Dalam pemberian surat peringatan kepada pekerja/karyawan yang melanggar

disiplin kerja harus konsisiten. Dengan demikian karyawan/pekerja akan

menghormati dan menghargai peraturan pada perusahaan/organisasi. Apabila terjadi

pimpinan dalam pemberian surat peringatan tidak konsisten, maka karyawan/pekerja

akan merasa ketidakadilan atau diskriminasi terhadap sesama karyawan/pekerja,

yang akan berdampak pada bukan taat pada peraturan tersebut melainkan karyawan

akan melawan dengan peraturan yang ada. Dengan kata lain karyawan/pegawai akan

mengabaikan peraturan di perusahaan/organisasi.

4. Pemberian Sanksi Harus Sesuai Dengan Pelanggarannya

Dalam memberikan sanksi kepada karyawan/pekerja harus sesuai dengan

pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebab sanksi itu ada yang berat

18
dan ada yang ringan, dalam pemberian sanksi tersebut tidak harus melalui tahapan

peringatan pertama, kalau pelanggaran tersebut dianggap berat dan sangat merugikan

perusahaan. Contoh seorang karyawan melakukan kesalahan merusak mesin dengan

sengaja, dan mesin tersebut susah diperbaiki lagi sehingga mesin tersebut mati

dengan waktu yang lama, sehingga secara material merugikan perusahaan yang

sangat besar, kesalahan seperti inilaj yang bisa langsung diberi peringatan yang berat,

bahkan bisa langsung peringatan ke tiga atai di lakukan pemutusan hubungan kerja

langsung.

5. Pemberian Sanksi Harus Sama

Dalam pemberian peringatan kepada pegawai harus sama atau adil dan tidak

ada yang dibeda-bedakan dari tingkat karyawan yang paling bawah hingga karyawan

yang paling tinggi, dan tua, muda, pria, wanita, semua harus diperlakukan sama tidak

ada yang dibeda-bedakan. Dengan tujuan agar semua karyawan itu tahu bahwa

disiplin kerja itu untuk semua karyawan, dan akan diberlakukan dengan sanksi yang

sama pula.

19
3.2.2. Cara Yang Baik Melaksanakan Disiplin Kerja

Cara melaksanakan disiplin kerja yang paling baik adalah diawali dengan

disiplin disi sendiri. Karyawan pada umumnya akan melakukan kegiatan atau

tanggungjawab, apa yang menjadi kewajiban dan akan menjalankan peraturan yang

ada pada perusahaan/organisasi. Suatu saat orang akan mengerti apa yang dibutuhkan

oleh mereka, serta kapan dan dimana mereka akan selalu melakukan tugasnya secara

efisien dan efektif dengan senang hati.

Sebuah organisasi/perusahaan yang baik adalah yang selalu menciptakan

peraturan dan tata tertib perusahaan, peraturan itu adalah bisa dibuat oleh perusahaan

itu sendiri atau dibuat dengan Serikat Pekerja (SP) yang disebut dengan Perjanjian

Kerja Bersama (PKB) dengan mengacu undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang

ketenaga kerjaan dan tata tertib atau peraturan ini dijadikan sebagai rambu-rambu

yang harus dipenuhi oleh semua karyawan dalam perusahaan/organisasi. Tentunya

harus dicantumkan secara tertulis peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin

kerja adalah:

1. Peraturan atau tata tertib tentang jam kerja dalam satu hari terdiri dari jam

masuk kerja, kam istirahat, dan jam pulang kerja.

20
2. Peraturan atau tata tertib tentang seragam kerja, dan seragam kerja tersebut

sudah difasilitasi oleh perusahaan/organisasi, dan sikap atau tingkah laku

didalam pekerjaan.

3. Peraturan atau tata tertib cara akan menjalankan pekerjaan baik sebelum atau

sesudah melaksanakan tugasnya, harus sesuai dengan Standart Kerja yang

ada pada perusahaan/organisasi tersebut. Dengan kata lain karyawan harus

mentaati dan melaksanakn SOP yang ada.

4. Peraturan atau tata tertib larangan yang diperbolehkan dalam melaksanakan

tugasnya.

5. Peraturan atau tata tertib tentang pelaksanaan P2 K3.

Pimpinan perusahaan harus bisa memberi contoh untuk melaksanakan semua

peraturan atau tata tertib yang sudah dibuat ini dengan baik, karena pimpinan adalah

sebagai teladan bagi karyawan, kalau pimpinan bersikap baik karywan akan meniru

bersikap baik pula, tetapi sebaliknya kalau pimpinan bersikap tidak baik maka

karyawan juga akan tidak baik, bahkan mungkin lebih buruk lagi.

Sebagai pimpinan harus berani memberikan sanksi bagi karyawan yang

melanggar peraturan atau tata tertib yang sudah ditentukan oleh

perusahaan/organisasi tersebut. Etika dan cara untuk memberikan sanksi bagi

karyawan yang melanggar peraturan atau tata tertib harus melewati tahapan antara

lain: pertama diperingatkan secara lisan, bila masih melakukan kesalahan yang sama

maka harus diberi surat peringatan pertama, kedua dan seterusnya.

Disiplin perlu untuk mengatur tindakan kelompok dimana setiap anggotanya

harus mengendalikan dorongan hatinya dan bekerja sama demi kebaikan bersama.

21
Dengan kata lain mereka harus secara sadar harus tunduk pada aturan perilaku yang

diadakan oleh kepemimpinan organisasi, yang ditujukan pada tujuan yang akan

dicapai. Dalam pelaksanaan disiplin kerja, peraturan dan ketetapan perusahaan

hendaknya masuk akal dan bersifat adil bagi seluruh karyawan. Selain itu hendaknya

peraturan tersebut juga harus dikomunikasikan sehingga para karyawan tahu apa

yang menjadi larangan dan apa yang diperbolehkan atau tidak dilarang.

Kunci untuk menegakkan dan keberhasilan dalam pelaksanaan disiplin kerja

adalah pimpinan harus bisa merubah paradigma, yang tadinya hukuman dibalik

menjadi pembinaan atau pendidikan, yang tadinya celaan diganti menjadi koreksi,

semua ini harus bisa dilaksanakan dengan konsisten. Kemungkinan besar akan

berhasil dan disiplin akan tertanam pada karyawan. Untuk menjalankan program

disiplin yang konstruktif tentunya ada beberapa elemen yang penting dalam program

itu antara lain:

1. Rumusan dalam peraturannya harus jelas, disosialisasikan, bisa dijalankan

oleh karyawan dengan berhati-hati.

2. Dalam melaksanakan disiplin tersebut tidak membeda-bedakan antar

karyawan yang satu dengan yang lain, dengan menggunakan bagi yang

melanggar peraturan tersebut harus diberi hukuman, dengan tujuan

memperingatkan supaya tidak diulang lagi, hukuman tersebut harus sesuai

dengan kesalahan yang dilakukan oleh pekerja, hukuman tersebut bersifat

tidak keras, dan hukuman tersebut harus konsisten dan seragam terhadap

semua karyawan.

22
3. Sebagai pimpinan pada perusahaan disesuaikan dengan peraturan dan

prosedur-prosedur, pimpinan harus konsentrasi dan penuh perhatian dalam

menangani masalah disiplin dan harus bisa menjadi contoh yang baik.

4. Pelaksanaan yang tidak membeda-bedakan dan diseragamkan untuk

penyelidikan pelanggaran yang kelihatan, dilaksanakan atau tidaknya bisa

dilihat dari pelaksaan pimpinan yang lebih tinggi.

Oleh sebab itu disiplin kerja bisa dikategorikan baik manakala semua

karyawan bisa mengikuti peraturan dan menjalankannya dengan sukarela dan

sebaliknya pelaksanaan disiplin kerja dikatakan buruk apabila karyawan

menjalankannya dengan terpaksa dan tidak takut pada peraturan yang dibuat oleh

perusahaan.

23
3.3. Informasi Yang Berhasil Dikumpulkan Untuk Setiap Variabel Pada

Kantor Camat Medan Timur.

REKAPITULASI DAFTAR HADIR PEGAWAI


KECAMATAN MEDAN TIMUR

N NAMA GOL JABATAN TANDA


O TANGAN

PAGI SORE
07.4 16.1
5 5
1 2 3 4 5 6
1. DRS. H. PARULIAN IV/b CAMAT
PASARIBU,M.Si
NIP.1963O316 198603 1 008
2. NOORALFI PANE.AP III/d SEKCAM
NIP.19770622 199511 1 001
3. INRIANITA UNITA,SSTP,M.Si III/d KASI PEM
NIP.19770629 199612 2 002
4. HABIBUL SITOMPUL III/d STAF
NIP.19730521 199402 1 004
5. HERVI ANGGIANY HSB,SE III/a STAF
NIP.19810828 201001 2 018
6. HELGA GULTOM HONO STAF
R
7. JHONAS SITUMORANG III/c KASI KESOS
NIP.19821002 200112 1 003
8. DEWI RAHMAYANI II/c STAF
NIP.19750123 200701 2 001
9. JONI TANJUNG,SE III/c PLT.KASI
NIP.19601201 198502 1 001 TRANTIB
10. BENNY ANGGARA III/a STAF
SISWANTO,SH
NIP.19850528 200903 1 003
11. BAMBANG MAULANA,SE III/a STAF
NIP.19850125 200903 1 006
12. ANDIKA PURNABUDI III/a STAF

24
NIP.19850618 200903 1 003
13. LEHON SIAHAAN III/c STAF
NIP.19580914 198103 1 003
14. GISO,SE III/a STAF
NIP.19681015 200701 1 035
15. LEXON MANALU,SH III/a STAF
NIP.19840520 201101 1 012
16. TUAH EDIANTO II/b STAF
NIP.19680707 200701 1 005
17. RESTIANNA TOBING II/b STAF
NIP.19740227 200701 2 002
18. INDRA SYAHYARDI II/a STAF
NIP.19800419 200902 1 005
19. M.SYAHYARDI II/a STAF
NIP.19800414 198103 1 003
20. TIODOR MALAU III/b STAF
21. DRS.SAPARUDDIN.RANGKUT III/d KASUBBAG
I UMUM
NIP.19600812 198101 1 002
22. DEWINA PURBA III/a STAF
NIP.19581015 198203 2 003
23. ROFINAWATI.R,SE III/a STAF
NIP.19760617 2001003 2 001
24. FAISAL ACHMAD MTD HONO STAF
R
25. FARIDAH,SE III/d KASI PMK
NIP.19670725 199503 2 001
26. NURLELI,SE III/d KASUBBAG
NIP.19710603 199311 2 001 KEUANGAN
27. SUYAN II/c STAF
NIP.19620128 198503 1 006
28. RISNA HENDRA GUSWIKA,SE III/a KASUBBAG
NIP.19760803 200905 1 005 PROGRAM
29. MAJU.S II/c BENDAHAR
NIP.19621230 198503 1 008 A

25
REKAPITULASI LAPORAN KEHADIRAN UMUM
KANTOR CAMAT MEDAN TIMUR
1 Maret 2016 31 Maret 2016
H.Kerj Hadir Alph S.C.I Sakit Cuti Izin Dina Telat P. Le Total Ke
Nama No.
a a s Cp mb Kerj
rja
t ur a
Kali Kali Kali Kali Kali Kali Kali Kali Kali Ka Ja Hour %
li m

MEDAN TIMUR
ASMUDDI 19580411 21 15 6 8 3 118, 71,
12 4
N NST
19580914 21 4 17 4 3 27,6 19
LEHON
7
SIAHAAN
19581015 21 21 0
DEWINA
PURBA
19600812 21 19 2 1 3 159 90,
DRS
5
SAPARUDI
N RKT
19600814 21 21 0
TIODOR
MALAU
19620128 21 21 3 6 171, 10
SUYAN
95 0
19621230 21 18 3 10 9 141, 85,
MAJU
5 7
19630416 21 16 5 6 7 120, 76,
DRS
33 2
PARULIA
N
PASARIBU
19680707 21 20 1 8 31 164, 95,
TUAH
77 2
EDIANTO
19681015 21 21 12 34 166, 10
GISO SE
28 0
19710603 21 16 5 2 11 124 76,
NURLELI
2
SE
19730521 21 21 1 92 178, 10
HABIBUL
4 0
SITOMPUL
19740227 21 20 1 19 7 157, 95,
RESTIANN
15 2
A TOBING
19750123 21 20 1 13 1 166, 95,
DEWI

26
55 2
RAHMAY
ANI
19760617 21 14 7 12 3 110, 66,
ROFINA R
53 7
SE
19770622 21 21 0
NOOR
PANE AP
19770629 21 20 1 16 164, 95,
INRIANIT
52 2
A JUNITA
19800414 21 21 0
M
SYAHRIZ
AL
19800419 21 21 0
INDRA
SYAHYAR
DI
19800s704 21 20 1 18 4 156, 95,
FAISAL
33 2
ACHMAD
MTD
19810828 21 20 1 15 1 161, 95,
HERVI
52 2
ANGGIAN
Y HSB
19810909 21 21 163, 0
TONY
57
RIZALDY
19821002 21 21 15 6 10
JHONAS
0
LAMBOK
RICHAR
19830902 21 21 0
SRI
WAHYUNI
19850125 21 21 121, 0
BAMBAN
15
G
MAULAN
A SE
19850528 21 16 5 15 2 76,
BENNY
2
SISWANT
O
19850618 21 21 7,5 0
ANDIKA
PURNA
BUDI
19860673 21 1 20 1 4,8
HELGA
MS
GULTOM
19860695 21 21 129, 0
RISNA H.G
42
SE
19860707 21 16 5 12 3 161, 76,
FAIRUS
75 2
FADILA,S.
STP

27
19860710 21 20 1 19 3 2872 95,
FARIDAH,
,01 2
SE
19860711 21 21 0
JONI,SE
Total 672 359 313 210 79 2872 53,
,01 4
Total 672 359 313 210 79 2872 53,
,01 4

3.3.1.Pengolahan dan Analisis Data Informasi

Pengolahan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer dan

sekunder untuk keperluan penelitian. Mengingat relevansi judul dengan

menggunakan satu variabel independen maka pengolahan data informasi dilakukan

dengan menjelaskan (deskriptif) variabel yang diteliti Standar Disiplin yang

dilakukan di Kantor Camat Medan Timur dengan pendekatan yaitu

pengamatan(Observasi).

a). Metode Pengamatan (Observasi)

Metode pengamatan (observasi) dilakukan dengan mengamati dan mempelajari

data dokumen laporan daftar hadir pegawai dan kinerja pertanggungjawaban (Lakip)

Kantor Camat Medan Timur. Data yang saya dapatkan adalah bahwa Kantor Camat

Medan Timur mengikuti perkembangan teknologi dalam memeriksa kehadiran

karyawan yaitu dengan menggunakan teknologi computer dan finger print yang

dapat mempermudah kinerja karyawan. Standar Disiplin Kerja padaKomisi Kantor

Camat Medan Timur tersebut disesuaikan kembali dengan kondisi dan perubahan

yang terjadi di daerah Kecamatan Medan Timur.

Selain itu Kantor camat Medan Timur juga memiliki kebiasaan seperti berikut:

Senam Pagi

28
Kantor Camat Medan Timurmemiliki kebiasaan yang selalu dilaksanakan

dari masa ke masa yaitu senam pagi pada hari senin dandan merupakan kegiatan

yang dilakukan hampir semua organisasi pemerintahan.Dengan melakukan senam

pagi ini diharapkan pegawai negeri sipil yang bekerja di Kantor Camat Medan Timur

dapat bekerja dengan pikiran dan jiwa yang sehat. Budaya yang sudah diberlakukan

ini dianggap akan mampu memicu semangat pegawai negeri sipil di dinas ini untuk

bekerja secara optimal. Pada saat senam pagi tersebut, adanya interaksi yang dapat

menjalin hubungan dengan teman sekantor yang dapat berimbas kepada kemampuan

tim devisi untuk saling bekerjasama. Senam pagi yang dilakukan ini juga dapat

mengurangi stress yang disebabkan oleh pekerjaan yang lakukan selama satu minggu

penuh. Senam pagi ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengurangi

jumlah pegawai negeri sipil yang semakin banyak mengalami stroke dan sakit pada

usia yang masih produktif

Apel Pagi

Kantor Camat Medan Timursetiap hari seninmelakukan jam Apel di halaman

kantor dinas tersebut. Pada kesempatan Apel pagi seorang pimpinan dari Kantor

camat ini dapat menyampaikan pesan dan motivasi kepada para bawahannya untuk

bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur untuk mencapai pelayanan

informasi kepada masyarakat yang optimal. Selain itu,Kantor camat Medan Timur

melakukan upacara bendera sebelum jam apel pagi dilaksanakan,dengan ini Kantor

camat Medan Timur juga merupakan bentuk kecintaan pegawai negeri sipil yang

bekerja di instansi ini kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Upacara ini

29
dapat menumbuhkan jiwa nasioanalis yang dapat mendorong pegawai untuk merasa

bekerja untuk mengabdikan diri kepada Masyarakat.

BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Disiplin kerja menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada
diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan.Dengan demikian, bila
peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering
dilanggar, maka pegawai mempunyai disiplin kerja yang buruk.Sebaliknya, bila
karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi
disiplin yang baik.
Dalam arti yang lebih sempit dan lebih banyak dipakai, disiplin berarti
tindakan yang diambil dengan penyeliaan untuk mengoreksi perilaku dan sikap yang
salah pada pegawai Singkatnya, disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang
lebih jauh, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-
tindakan individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi,
disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons
yang dikehendaki.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggungjawab seseorang


terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.Hal ini mendorong gairah kerja,
semangat kerja, dan terwuudnya tujuan Kecamatan. Melalui disiplin akan
mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya
adalah mereka yang memiliki disiplin tinggi. Guna mewujudkan tujuan kecamatan,
yang pertama harus segera dibangun dan ditegakkan di kantortersebut adalah

30
kedisiplinan pegawainya. Jadi, kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan dalam
mencapai tujuan suatu organisasi.

Kesimpulan yang dapat diambil, bahwa disiplin kerja yang telah dan sedang

dilakukan di Kantor Camat Medan Timur belum berjalan dengan baik, sehingga

memberikan pengaruh yang buruk terhadap produktivitas kerja pegawai.

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian,maka penulis merekomendasikan berupa

saran-saran untuk peningkatan disiplin kerja sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan efisiensi Dinas dalam pelayanan masyarakat perlu


rasionalisasi pegawai dan penataan kembali struktur organisasi pegawai negri
sipil agar berjalan dengan efektif.
2. Pemerintah Kecamatan Medan Timur diberi kesempatan untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat Teknis maupun Non Teknis

dengan harapan, terciptanya tenaga kerja yang terampil dan selanjutnya akan

menciptakan kepuasan pelayanan bagi masyarakat.

3. Selain itu, camat sebagai pimpinan pemerintah tertinggi di Kantor Kecamatan

Medan timur lebih tegas dan memberikan sanksi kepada oknum yang

melanggar peraturan tanpa melakukan memberikan penghargaan kepada

pegawai yang berprestasi. Dan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

pelayanan, Camat harus senantiasa meminta laporan-laporan yang jelas

mengenai tugas yang dibebankan kepada pegawai Kecamatan Medan Timur

agar timbul rasa tanggung jawab pegawai atas tugas-tugas yang telah

diberikan.

31
32

Anda mungkin juga menyukai