Anda di halaman 1dari 7

Makalah Utama: M.

Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan PU-1

Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan

M. Toifur
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Alamat: Jl. Prof. Soepomo Janturan Umbulharjo Yogyakarta 55164
Email: mtoifur@yahoo.com

Abstrak Penggunaan probe-probe arus-tegangan untuk menentukan resistivitas bahan telah dipakai secara luas pada
berbagai bidang, dan pada berbagai ukuran sampel, namun masih sangat sedikit disampaikan sebagai bahan ajar bagi
mahasiswa. Tulisan ini membahas secara teoretis resistivitas yang dihasilkan oleh bebagai jenis probe pada berbagai
bentuk sampel. Di bagian akhir ditampilkan tabel resistivitas untuk berbagai jenis probe tersebut. Selain itu, sebagai
contoh juga ditampilkan penggunaan probe Wenner pada bidang geologi. Diharapkan tulisan ini dapat bermanfaat
sebagai bagian dari bahan ajar fisika.

Kata kunci: probe-probe arus- tegangan, resistivitas, probe Wenner

Abstract The use of voltage-current probes for determining resistivity of material has been widely used in various
field, and on various sample size, although it is still very little is conducted as teaching materials for students. This paper
discusses theoritically resistivity resulted by various types of probes on various sample geometries. At the end discussion
it is conducted the table of resistivity for that various probes. In addition, it is conducted as an example the use of
Wenner probe in geology. It is wished that this paper can be useful as a part of physics teaching materials.

Keywords: Current-voltage probes, resistivity, Wenner probe

I. PENDAHULUAN dapat menyebar sampai ke bagian dalam bahan. Jika


Pemahaman resistivitas bahan sangat penting karena daerah mengandung bahan-bahan sulfida, grafit, dan
resistivitas memberikan sumbangan pada beberapa magnetit akan menghasilkan potensial lebih tinggi
parameter seperti resistansi, kapasitansi, tegangan dibanding bahan-bahan lain. Untuk batuan yang
ambang, dan lain-lain. Schroder pada bukunya mengandung porositas dan berisi cairan elektrolit maka
Semiconductor Material and Device Characterization untuk batuan dengan kadar porositas tinggi akan
menempatkan pembahasan resistivitas pada bab I [1]. menghasilkan konduktivitas tinggi dan sebaliknya.
Tulisan lain yang membahas penentuan resistivitas bahan Demikian pula nilai resistivitas dapat mengungkap
sudah cukup banyak namun sebagian besar baru tingkat korosi tanah [8]. Untuk bahan tipis adanya beda
sebagian-sebagian baik tipe probenya maupun tampang potensial antara dua tempat dapat mengindikasikan
geometri sampel yang diprobe. Sebagai contoh Chan terjadinya korosi, seperti yang terjadi pada pipa yang
membahas penentuan resistivitas lapisan tipis dan bulk terpendam dan kabel. Suhu juga dapat memengaruhi
khusus untuk probe yang berada di permukaan bahan [2], besar kecilnya beda potensial.
sedangkan Valdes [3] telah menyampaikan persamaan Topik mengenai probe-probe tegangan-arus ini
resisitivitas untuk bahan semikonduktor yang berbatasan penting mengingat jenisnya cukup bervariasi serta
dengan bahan konduktor dan non konduktor jika cakupan aplikasinya cukup luas mulai dari lapisan tipis
diperoleh menggunakan probe 4 titik sejajar dan tegak sampai bahan bulk. Untuk mahasiswa geologi
lurus bidang batas. Smits telah memberikan faktor penggunaan probe-probe tegangan-arus sudah biasa
koreksi terhadap resistivitas untuk sampel keping khususnya tipe probe seperti tipe Wenner, Wenner-
berbentuk empat persegi panjang jika panjang tidak sama Schlumberger dan dipole-dipole, demikian pula
dengan lebar untuk berbagai rasio antara lebar sampel mahasiswa fisika yang mengkhususkan mendalami fisika
terhadap jarak antar probe, dan untuk sampel yang material sudah mengenal khususnya probe 4 titik untuk
berbentuk lingkaran untuk berbagai rasio antara diameter menentukan resistivitas keping lapisan tipis. Namun
dan jarak antar probe. Sumbangan resistivitas berasal dari untuk mahasiswa S1 dan S2 pendidikan fisika materi
3 sumber yaitu konduktivitas sampel, tebal lapisan, dan tersebut raltif belum dikenalkan.
jarak antar probe yang dihitung secara komputasi [5]. Oleh karena itu Schuetze dkk. peduli terhadap hal ini
Kekuatan kontak serta luas permukaan ujung probe yang untuk dimasukkan ke bahan ajar topik elektrostatik,
kontak dengan lapisan juga sangat kuat memengaruhi disertai dengan eksperimen probe 4 titik melalui
hasil resistivitas lapisan [6] sehingga ditawarkan model modifikasi modul eksperimen elektrostatik. Dengan
penentuan resistivitas non kontak dengan memanfaatkan probe 4 titik, mahasiswa diajak untuk memahami variasi
peralatan berbasis optik. nilai resistansi R terhadap jarak antar probe setelah
Penggunaan berbagai jenis probe di bidang geologi terlebih dulu dipahamkan konsep dasar elektromagnet
dapat menghasilkan data nilai-nilai resistivitas telah seperti prinsip superposisi, potensial listrik, hukum Ohm
membantu menentukan jenis batuan di bawah permukaan [9].
tanah [7]. Hal ini disebabkan karena pola aliran arus

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
PU-2 Makalah Utama: M. Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan

II. LANDASAN TEORI permukaan maka arus akan melalui beberapa lapis bahan
A. Beda Potensial pada Probe Tegangan sehingga resistivitas yang diperoleh bukan resistivitas
Perambatan arus dalam bahan ada 3 macam cara yaitu untuk satu jenis bahan namun untuk beberapa jenis
secara elektronik, secara elektrolit dan secara dielektrik. bahan. Resistivitas demikian dikenal dengan resistivitas
Yang berperan untuk jenis pertama adalah elektron bebas semu. Persamaan (8) digunakan sebagai dasar dari
seperti pada logam, yang kedua adalah ion-ion, pembahasan penentuan resistivitas tersebut.
sedangkan yang ketiga adalah kadar pembawa muatan
(carrier) sehingga melalui besar kecilnya polarisasi listrik B. Probe 1 Titik di Kedalaman Bahan Bulk
dapat ditentukan jenis bahan apakah insulator atau Probe 1 titik (Gambar 1) sebenarnya terdiri dari 2
konduktor. Konduktivitas dielektrik ditentukan oleh nilai probe di mana satu probe ditempatkan di kedalaman
permitivitasnya (tetapan dielektrik, k). Besaran-besaran tertentu dan probe yang lain ditempatkan pada tempat
yang menyertai penentuan tetapan dielektrik di antaranya yang cukup jauh sehingga arus yang berasal dari probe
adalah polarisasi, kuat medan listrik, suseptibilitas listrik, dalam tidak sampai mengalir ke tempat tersebut.
dan pergeseran listrik [10]. Untuk probe yang dipasang di kedalaman bahan,
Jika arus listrik dialirkan melalui probe maka arus sebaran arus listrik membentuk luas penampang
yang memancar dari ujung probe merambat pada arah berbentuk bola sehingga A=4 r2. Dengan memasukkan A
radial. Jika arusnya homogen stabil serta bahan yang ke persamaan (8)
dialiri arus isotropik maka bidang ekuipotensialnya dr
berbentuk permukaan bola. Potensial pada suatu titik dV I . (9)
4 r2
untuk sebaran arus ke arah radial dalam sistem koordinat
Dengan mengintegrasikan (9) pada batas sampai r
bola diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Laplace
diperoleh
pada keadaan tunak.
I
Operator Laplasian dalam koordinat bola V . (10)
1 1 2
1 4 r
2
r2 sin . (1) Dengan mengukur tegangan V dan arus listrik I maka
r2 r r r sin 2
2 2
r 2 sin
resistivitas bahan,
Untuk potensial listrik V hanya tergantung arah radial
V
saja maka 4 r . (11)
I
2 d2 2 d
(2)
dr 2 r dr C. Probe 1 Titik di Permukaan Bahan Bulk
dan Untuk probe 1 titik di permukaan (Gambar 2) maka
2 d 2V 2 dV luas penampang yang dilalui arus listrik setengah bola,
V 0. (3)
dr 2 r dr sehingga luasan A 2 r 2 . Selanjutnya dengan
Dengan mengalikan dengan r2 dan memasukkan nilai A ini pada persamaan (8), maka
mengintegrasikannya maka diperoleh penyelesaian umum diperoleh
berbentuk [7]: dr
dV I . (12)
C 2 r2
V D (4)
r Dengan mengintegrasikan (10) maka diperoleh
Dengan C dan D konstanta. Dengan memasukkan I
V . (13)
syarat batas yaitu untuk r , V = 0 maka D = 0 sehingga 2 r
C Resistivitas bahan jika diukur dipermukaan menghasilkan
V . (5)
r V
2 r . (14)
Untuk berbagai jenis konfigurasi probe persamaan (5) I
tetap ditaati, hanya nilai konstanta C yang berbeda-beda.
Hubungan antara rapat arus dan medan listrik dinyatakan
dalam ungkapan
J E. (6)
Dengan J rapat arus, konduktivitas bahan, dan E
medan listrik. Dengan E dV / dr , dan = 1/ dengan
resistivitas bahan maka
dV Jdr . (7)
Dengan menggantikan J =I/A dengan A luas Gambar 1. Probe 1 titik di kedalaman.
penampang yang diliri arus listrik
I
dV dr . (8)
A
Pada bagian berikut ditampilkan berbagai konfigurasi
probe serta berbagai variasi penempatan probe tersebut
pada bahan untuk memperoleh nilai resistivitas bahan.
Untuk bahan bulk kemungkinan besar tidak isotropik
sehingga jika pengukuran resistivitas dilakukan di Gambar 2. Probe 1 titik di permukaan.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Makalah Utama: M. Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan PU-3

D. Probe 2 Titik di Kawat Penghantar dr I


VC ( I)2
. (19)
2
4 r 4 r
Beda potensial antara titik C1 dan titik C2 yang berjarak s
yang disebabkan oleh sumber arus I pada C1 adalah
I
VC . (20)
4 s
1

Dengan cara yang sama untuk sumber arus negatif (-


I) pada probe C2 maka beda potensial antara C1 dan C2
yang berjarak s adalah
Gambar 3. Probe 2 titik pada kawat penghantar. I
VC (21)
2
4 s
Probe 2 titik (Gambar 3) biasanya digunakan untuk Karena VC2 VC1 maka beda potensial total antara C1
mengukur tahanan yang terbuat dari bahan keramik,
tahanan konduktor yang berbentuk kawat, dan tahanan dan C2 adalah:
lain yang memiliki dua ujung kawat. Bentuk sampel I
V VC1 VC2 , (22)
harus disiapkan baik panjang maupun luas 2 s
penampangnya apakah berbentuk silinder, balok, atau sehingga resistivitas bahan yang diukur dengan model ini
kubus. Kontak elektrode dibuat sebaik mungkin yaitu dari V
bahan yang memiliki konduktivitas tinggi serta ujungnya 2 s . (23)
I
runcing untuk mengurangi hambatan yang timbul akibat
ketidaklancaran aliran arus listrik pada titik kontak.
Pada kasus ini arus listrik mengalir ke satu arah
yaitu mengikuti konduktor sehingga potensial. Perbedaan
dengan probe 1 titik probe kedua memiliki jarak yang
dekat dengan probe pertama sehingga aliran arus masih
sampai ke probe kedua.
Dari persamaan (8) karena luas penampang aliran
arus tidak berubah terhadap jarak ke probe pertama x
yaitu A, maka
I
dV dx . (15) Gambar 4. Probe 2 titik di kedalaman bahan bulk.
A
Untuk panjang kawat penghantar dengan panjang L,
F. Probe 2 Titik di Permukaan Bahan Bulk
maka dengan mengintegralkan (15) pada batas integrasi
[0:L] diperoleh
I
V L (16)
A
Sehingga resistivitas kawat pengantar tersebut
AV
(17)
L I
Dengan A luas penampang dan L = panjang kawat.

E. Probe 2 Titik di Kedalaman Bahan Bulk


Metode ini merupakan metode paling sederhana
untuk mengukur resistivitas bahan. Pada konfigurasi ini Gambar 5. Probe 2 titik di permukaan bahan bulk.
dua probe arus dan tegangan menjadi satu. Karena probe
arus dan tegangan menjadi satu (Gambar 4) maka ada Untuk menentukan beda potensial antara C1 dan C2
kemungkinan tahanan yang terukur bukan hanya tahanan (Gambar 5) prinsipnya sama dengan pada probe 2 titik di
bahan namun juga tahanan dari probe. Metode ini cukup bagian kedalaman bahan bulk, hanya saja untuk probe
baik dipakai jika tahanan bahan jauh lebih besar yang ditempatkan di bagian permukaan bahan ini luas
dibandingkan dengan tahanan probe. permukaan bahan yang dialiri arus listrik separoh
Luasan permukaan bahan yang dialiri arus listrik permukaan bola sehingga beda potensial antara kedua
adalah A=4 r2, sehingga dengan merujuk ke persamaan probe dua kali beda potensial dua probe yang dipasang di
(8), beda potensial pada jarak r dari C1 oleh sumber arus kedalaman bahan. Beda potensial total antara C1 dan C2
pada C1, adalah:
dr I I
VC1 I . (18) V VC1 VC2 . (24)
4 r 2
4 r s
Dengan cara yang sama untuk probe arus C2 yang Sehingga resistivitas bahan yang diukur dengan model ini
dialiri arus I, maka pada jarak r akan diperoleh beda V
s . (25)
potensial I

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
PU-4 Makalah Utama: M. Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan

G. Probe 2 Titik dada Permukaan Pelat H. Probe 4 Titik di Kedalaman Bahan Bulk
Probe 4 titik banyak dipilih untuk penentuan
resistivitas bahan karena hasilnya sangat akurat. Adanya
dua probe yang mengukur tegangan aman dari aliran arus
listrik sehingga tahanan yang terukur merupakan murni
tahanan bahan, tidak tercampur tahanan tambahan dari
probe luar. Probe luar dapat menyumbang tahanan karena
panas yang timbul akibat aliran arus listrik dapat
menyumbang tahanan.
Gambar 6. Probe 2 titik di permukaan pelat konduktor.
Metode probe 4 titik seperti ini juga sering disebut
metode Kelvin jika probe diganti dengan kawat
Pada probe 2 titik di permukaan (Gambar 6) arus penghantar. Metode Kelvin dapat digunakan untuk
listrik menjalar di permukaan pada arah radial sehingga mengukur resistansi bahan yang nilainya dari yang sangat
membentuk permukaan lingkaran dan pada kedalaman kecil sampai yang sangat besar, bahkan sampai jutaan
setebal lapisan tipis sebagaimana diilustrasikan pada ampere. Untuk arus yang sangat besar digunakan tahanan
Gambar 6. Dengan mendifinisikan luas bahan yang dialiri yang sangat kecil (orde mili Ohm).
arus listrik A 2 rt dengan t tebal lapisan maka Ada beberapa varian probe 4 titik diantaranya Wenner
persamaan (8) menjadi: alpha, Wenner beta, Wenner gamma, pole-pole, pole-
dr dipole, dipole-dipole, Wenner-Schlumberger, dan
dV I . (26)
2 rt equatorial dipole-dipole. Varian tersebut merupakan
Beda potensial antara 2 titik diperoleh dengan kombinasi hasil pengaturan posisi probe, serta pengaturan
mengintegrasikan (26) pada batas dari xC ke x C , jarak antar probe [12].
1 2

sehingga diperoleh:
x2 dr I x
V I x1
ln 2 . (27)
2 rt 2 t x1
Beda potensial antara C1 dan C2 dengan batas integrasi
dari xC1 ke xC2 dari sumber arus positif pada C1 dengan
mengikuti cara pengungkapan Wangness [11]:
I xC
VC1 ln 2 (28)
2 t xC1
Ungkapan seperti ini lebih dipilih jika jarak antar Gambar 7. Probe 4 titik di kedalaman bahan.

probenya dekat. Sebagai contoh jika xC2 xC1 atau Jika pada probe 2 titik posisi probe arus dan tegangan
probe C2 menyatu dengan probe C1, maka sesuai dengan menyatu, maka pada probe 4 titik posisi keduanya
realitas beda potensial antara kedua probe nol karena dibedakan. Probe arus merupakan probe bagian luar (A
. dan D) sedangkan probe tegangan merupakan probe
Dengan cara sama untuk sumber arus negatif di C2, bagian dalam (B dan C) sebagaimana ditunjukkan pada
maka beda potensial antara C1 dan C2 adalah: Gambar 7. Bentuk persamaan tegangan antara titik B dan
xC C oleh sumber arus di A sama dengan yang telah
I
VC2 ln 1 (29) diperoleh pada pers. (18) hanya batas integrasi diubah
2 t xC2 dari titik B ke titik C. Jika jarak antara A dan B adalah
Beda potensial total antara C1 dan C2 adalah xAB, dan jarak antara titik A dan titik C adalah xAC maka
xC untuk sumber arus positif di A beda potensial antara titik
I
V VC2 VC2 ln 1 . (30) B dan C adalah
t xC2 x AC dr I x AC dr
VBC I
Karena tebal lapisan hanya beberapa atom sampai x AB 4 r2 4 x AB r2
ratusan atom maka sulit mengukur ketebalan sehingga x AC
I 1 I 1 1
didefinisikan besaran resistivitas keping (sheet . (33)
4 r 4 x AC x AB
resistivity), x AB

Sedangkan untuk beda potensial antara titik B dan C


s . (31) akibat aliran arus dari sumber arus negatif di titik C, batas
t
Dengan (31) maka dari (30) dengan mengambil nilai integrasi diukur dari titik D. Jika jarak dari B ke D adalah
positifnya diperoleh, xBD dan jarak dari titik C ke D adalah xCD maka
xCD dr I xCD dr
V VBC ( I) x
s . (32) BD 4 r
2
4 xBD r 2
xC I
ln 2

xC 1

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Makalah Utama: M. Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan PU-5

I 1
xCD
I 1 1 Sedangkan beda potensial antara titik B dan C dari
. (34) sumber arus negatif di titik D dimana jarak dari titik B ke
4 r x BD 4 xCD xBD D adalah xBD sedangkan jarak dari titik C ke D adalah
Beda potensial total antara titik B dan C adalah xCD,
I 1 1 1 1 x dr CD I
VBC VBC VBC . (35) VBC ( I) x ln xCD ln x BD (41)
4 x AB x AC xCD x BD 2 rt 2 t
BD

beda potensial total antara titik B dan C diperoleh dengan


Jika jarak antar probe adalah s beda potensial total antara menjumlahkan persamaan (40) dan (41),
titik B dan C adalah
I x x BD
I 1 1 1 1 I VBC VBC VBC ln AC (42)
VBC . (36) 2 t x AB xCD
4 s 2s s 2s 4 s
Dengan demikian maka resistivitas bahan Jika jarak antar probe seragam yaitu s maka
V x AB xCD s dan x AC xBD 2s sehingga
4 s BC . (37) I
I V BC ln 2 . (43)
t
I. Probe 4 Titik di Permukaan Bahan Bulk Dengan demikian maka besarnya resistivitas keping
dengan metode seperti ini
Pada prinsipnya sama dengan probe 4 titik di bagian
dalam bahan, hanya saja arus merambat membentuk VBC
s . (44)
permukaan setengah bola sehingga beda potensial antara t ln 2 I
titik B dan C separoh beda potensial probe 4 titik di Dari pembahasan berbagai jenis probe arus-tegangan
kedalaman bahan (Gambar 8). Maka, serta bahan yang diprobe maka dapat diungkapkan secara
I sederhana sebagaimana pada Tabel 1.
V BC . (38)
2 s Tabel 1. Berbagai jenis probe arus-tegangan serta bahan yang
Sedangkan dari (35) resisitivitas bahan menjadi diprobe
V No Jenis Probe yang digunakan Persamaan untuk
2 s BC . (39)
I resistivitas
1 Probe 1 titik di kedalaman V
bahan bulk 4 r
I
2 Probe 1 titik di permukaan V
bahan bulk 2 r
I
3 Probe 2 titik di kawat AV
penghantar
L I
4 Probe 2 titik di kedalaman V
bahan bulk 2 s
I
5 Probe 2 titik di permukaan V
Gambar 8. Probe 4 titik di permukaan bahan. bulk s
I
J. Probe 4 Titik pada Permukaan Plat 6 Probe 2 titik di permukaan V
pelat s
xC I
ln 2

xC 1

7 Probe 4 titik di kedalaman VBC


bahan bulk 4 s
I
8 Probe 4 titik di permukaan VBC
bahan bulk 2 s
I
Gambar 9. Probe 4 itik pada permukaan pelat. 9 Probe 4 titik di permukaan VBC
plat s
Penentuan resistivitas pada probe 4 titik yang t ln 2 I
dipasang pada permukaan pelat mirip dengan probe 2 Keterangan:
titik di permukaan pelat (Gambar 9). Jika jarak antara V = beda potensial L = panjang kawat
titik A dan B adalah xAB sedangkan jarak dari titik A ke C r = jarak I = arus listrik
adalah xAC, maka dari (26) dengan mengambil batas = resistivitas s = jarak antar kaki probe
integrasi dari xAB ke xAC beda potensial antara titik B dan s = resistivitas keping t = tebal lapisan
C dari sumber arus positif di titik A, A = luas penampang
x AC dr I
VBC I x ln x AC ln x AB . (40) K. Pemakaian Probe 4 Titik pada Bidang Geologi
AB 2 rt 2 t
Pada bidang geologi pengukuran resistivitas di
permukaan dikaitkan dengan resistivitas bawah

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
PU-6 Makalah Utama: M. Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan

permukaan. Variasi nilai resistivitas terkait dengan dilakukan dengan arah N320W (Hamid, 2014). Bagian
beberapa parameter batuan seperti kandungan mineral, kiri gambar terdapat skala yang menunjukkan kedalaman
kandungan cairan, porositas, banyaknya air yang lapisan tanah.
terkandung pada batuan [12]. Model 2D hasil inversi inilah yang dipakai sebagai
Batuan ada tiga jenis yaitu batuan beku, batuan dasar untuk melakukan interpretasi. Dengan tampilan
sedimen, dan batuan metamorf. Batuan yang memiliki citra resistivitas seperti itu maka dapat disimpulkan
resistivitas dari 10-6 m sampai 1 m termasuk kondisi batuan bawah permukaan. Pada gambar untuk
konduktor yang baik, resistivitas dari 1 m sampai 10 7 kedalaman hingga 16 m nilai resistivitas antara 1710
m termasuk konduktor yang buruk, sedangkan m 55873 m, sehingga lapisannya merupakan lapisan
resistivitas lebih dari 107 m termasuk isolator. Untuk batuan beku. Pada kedalaman 20 nilai resistivitas
tanah resistivitas terkait dengan kandungan air serta kadar menurun antara 424 m - 151 m yang menunjukkan
ion garam [8]. Semakin kecil nilai resistivitas semakin bahwa batuan sudah berbatasan dengan tanah.
tinggi korosifitasnya.
Pada penentuan resistivitas lapisan bawah
permukaan dengan mengikuti konfigurasi Wenner secara
prinsip sebagaimana pada probe 4 titik, namun jumlah
probe dapat dipasang sampai banyak (misalnya 22 probe)
pada jarak tertentu (misalnya a = 0,5 m). Peralatan pokok
yang dibutuhkan terdiri dari resistivitimeter, accu,
elektroda dan kabel sebagai penghubung antar elektroda
dengan Resistivitimeter. Pada tahap pertama empat probe
yaitu probe pertama, kedua, ketiga sampai keempat yang
masing-masing berjarak a difungsikan sebagai probe
arus dan tegangan. Selanjutnya yang difungsikan sebagai Gambar 11. Citra blok resistivitas bahan pada berbagai tempat
probe arus-tegangan adalah probe kedua, ketiga, keempat dan berbagai lapisan.
dan kelima. Demikian dan seterusnya sampai probe
terakhir. Dengan keadaan ini maka arus listrik mampu
menjangkau lapisan pada kedalaman 2a. Pada tahap
kedua jarak antar probe dibuat 2a, sehingga arus listrik
mampu menjangkau sampai ekdalaman 2a. Pada tahap Batuan Beku
ketiga jarak antar probe dibuat 3a dan seterusnya. Jika
ada 22 probe maka arus listrik mampu menjangkau
hingga kedalaman 19,8 m. Setelah itu nilai resistivitas
terukur dapat diplot dalam format blok seperti Gambar 10
dengan ukuran dapat dipilih dalam satuan jarak antar
elektroda yang ditancapkan di permukaan tanah, atau Gambar 12. Citra inversi resistivitas bahan pada berbagai
menggunakan model lain sehingga ukuran blok separoh tempat dan berbagai lapisan
dari ukuran standar.
III. KESIMPULAN
Dari pemaparan yang telah disampaikan di atas maka
dapat disimpulkan:
1. Telah dihasilkan formulasi beberapa nilai resistivitas
untuk berbagai tipe probe dan tampang geometri
bahan.
2. Materi resistivitas berbagai jenis probe arus-tegangan
penting untuk dipahami oleh tenaga kependidikan
fisika (mahasiswa pendidikan fisika dan guru fisika)
mengingat penerapannya sangat luas.

UCAPAN TERIMA KASIH


Gambar 10. Penggambaran nilai resistivitas dalam format blok.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. Ishafit,
Selanjutnya masing-masing kotak diberi warna M.Si. yang telah dengan baik bersedia menjadi teman
(lihat Gambar 11) sesuai dengan rentang nilai diskusi khususnya yang menyangkut masalah
resistivitasnya secara tepat dan teliti (nilai kepekaan kependidikan sehingga terwujud makalah ini.
relatif), sebagaimana keterangan pada bagian bawah
gambar. PUSTAKA
Dapat pula dilakukan inversi dengan menggunakan
[1] D. K. Schoder, 1990. Semiconductor Material and Device
software res2dinv sehingga diperoleh tampilan citra Characterization, Wiley, New York.
seperti pada Gambar 12. Gambar 12 adalah contoh hasil
pengukuran lintasan geolistrik di Kelurahan Tarau 1 [2] J. Chan, 1994. Four-Point-Probes modify by Friedberg, P.,
2002, EECS Microfabrication Technology, dalam

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Makalah Utama: M. Toifur / Memahami Resistivitas berbagai Jenis Probe Arus-Tegangan PU-7

http://www-inst.eecs.berkeley.edu/~ee143/ [8] P. Roberge, 2006. Corrosion Basic: An Introduction, 2nd ed.


fa10/lab/four_point_probe.pdf, diunduh tanggal 12 Maret Nace Press Book, Houston Texas.
2014.
[9] A. P. Schuetze, W. Lewis, C. Brown, and W. J. Geerts,
[3] L. B. Valdes, 1954. Resistivity measurements on 2004, A Laboratory on The Four-Point Probe Technique,
Germanium for Transistors, Proceedings of The I-R-E, 42, Am. J. Phys. 72 (2), p. 149-153.
Feb., 1954, p.420.
[10] Anonim. 2014. Section 4: Electrical Resistivity Surveying,
[4] F. M. Smits, 1958. Measurement of Sheet Resistivity with dalam http://www.ukm.my/rahim/resistivity lecture.htm,
The Four-Point Probe, The Bell System Technical Journal, diunduh pada tanggal 02 April 2014.
p. 711-718.
[11] R. K. Wangness, 1976. Electromagnetic Fields, John
[5] A. Kalavagunta, R. A. Weller, 2005. Accurate Geometry Wiley & Sons, New York.
Factor Estimation for the Four Point Probe Method using
COMSOL Multiphysics, Excerpt from the Proceedings of [12] M. H. Looke, 1999. Electrical Imaging Surveys for
the COMSOL Multiphysics User's Conference, Boston. Environmental and Engineering Studies, A Practical Guide
to 2-D and 3-D surveys, Penang, Malaysia.
[6] D. H. Petersen, R. Lin, T. M. Hansen, E. Rosseel, W.
Vandervorst, C. Markvardsen, D. Kjr, and P. F. Nielsen, [13] F. Hamid, 2014. Penerapan Metode Geolistrik Tahanan
2008. Comparative Study Of Size Dependent Four-Point Jenis Untuk Menentukan Struktur Bawah Permukaan
Probe Sheet Resistance Measurement On Laser Annealed Daerah Tumpahan Lava Beku Gunung Gamalama, Tesis,
Ultra-Shallow Junctions, J. Vac. Sci. Technol. B 26, 362. Pascasarjana UAD.

[7] W. M. Telford, L. P. Geldart, R. E. Sheriff, 1990. Applied


Geophysics, 2nd ed. Cambridge Univ. Press, New York.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai