Anda di halaman 1dari 22

TEKNIK SIPIL UNAND

Dosen: Ahmad Junaidi, MT,MEngSc


Nurhamidah, MT,MEngSc

PERENCANAAN
DRAINASE JALAN RAYA

REKAYASA DRAINASE
PERENCANAAN DRAINASE JALAN RAYA
PENDAHULUAN
Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan jalan raya adalah melindungi jalan dari
air permukaan dan air tanah .
Drainase mrp salah satu faktor terpenting dalam perencanaan pekerjaan jalan .
Genangan air dipermukaan jalan memperlambat kendaraan dan memberikan andil
terjadinya kecelakaan akibat terganggunya pandangan oleh cipratan dan semprotan air.
Jika air memasuki struktur jalan , maka perkerasan dan tanah dasar ( subgrade ) menjadi
lemah , dan hal ini akan menyebabkan konstruksi jalan lebih peka terhadap kerusakan
akibat lalu lintas .
Air juga berpengaruh kurang baik pada bahu jalan , lereng , saluran , dan bagian lain dari
jalan . Kegagalan dapat terjadi pada saat pemotongan tebing atau pembuatan tanggul dan
jembatan karena disapu oleh banjir .
Kecepatan air yang besar pada saat terjadi banjir menyebabkan erosi yang berakibat
pada keruntuhan jalan dan / atau jembatan .
Di sisi lain, kecepatan air yang rendah pada bangunan - bangunan drainase mendorong
adanya sedimentasi yang mengakibatkan terjadinya penyempitan dan penyumbatan .
Penyumbatan mengakibatkan erosi lebih lanjut atau limpas dan mungkin juga keruntuhan
DRAINASE PERMUKAAN
Langkah awal dalam perencanaan system drainase adalah analisis
hidrologi , dalam analisis ini ditentukan karateristik debit rencana dari
semua bangunan drainase , sungai dan saluran yang berada di sekitas
alinyemen .
Debit rencana dapat dihitung berdasarkan pendekatan , tergantung pada
data yang tersedia , yaitu analisis data debit banjir dan permodelan aliran
(rainfall -runoff model).
Sistem drainase permukaan pada jalan raya mempunyai tiga fungsi utama ,
yaitu :
Membawa air hujan dari permukaan jalan ke pembuangan air
Menampung air tanah (dari subdrain ) dan air permukaan yang
mengalir menuju jalan
Membawa air menyebrang alinyemen jalan secara terkendali
Dua fungsi yang pertama dikendalikan oleh komponen drainase
memanjang , sementara fungsi ketiga memerlukan bangunan drainase
melintang , seperti culvert, gorong -gorong , dan jembatan .
a) Drainase Memanjang Makin lebar perkerasan makin besar daerah
tangkapan air, sehingga meningkatkan kuantitas air hujan yang
harus dibuang . Kemiringan memanjang untuk bahu jalan
diharuskan tidak kurang dari 0,3% dan untuk daerah yang sangat
datar tidak kurang dari 0,2%. Saluran terbuka di tepi jalan dapat
dibedakan berdasarkan fungsinya menjadi parit atau selokan
( ditchs ), talang (gutters), saluran menikung keluar (turnouts),
saluran curam (chutes), parit intersepsi (intercepting ditchs ).
b) Drainase Melintang Saluran melintang sering menelan biaya yang
cukup besar , oleh karena itu sangat penting untuk melakukan
analisis semua drainase melintang utama sepuanjang alinyemen
jalan . Tipe drainase melintang dapat berupa : 1) Fords 2) Drifts 3)
Gorong - gorong (culverts) 4) Jembatan
Tabel 1. Periode ulang debit rencana yang direkomendasikan
untuk bangunan drainase utama ( Hassing , J.M. 1996)
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN
Pengaruh air pada perkerasan jalan akibat penetrasi air hujan melalui retakretak ,
sambungan , permukaan perkerasan , bahu jalan , hasil infiltrasi air tanah dari muka air
tanah yang tinggi , akifer yang terpotong , dan sumber air lokal . Pengaruh air yang
terperangkap di dalam struktur perkerasan jalan , antara lain :
1. Air menurunkan kekuatan material butiran lepas dan tana subgrade .
2. Air menyebabkan penyedotan (pumping) pada perkerasan beton yang dapat
menyebabkan retakan dan kerusakan bahu jalan .
3. Dengan tekanan hidrodinamik yang tinggi akibat pergerakan kendaraan ,
menyebabkan penyedotan material halus pada lapisan dasar perkerasan fleksibel
yang mengakibatkan hilangnya daya dukung .
4. Kontak dengan air yang menerus dapat menyebabkan penelanjangan campuran
aspal dan daya tahan keretakan beton
5. Air menyebabkan perbedaan peranan pada tanah yang bergelombang .
6. Pemilihan jenis material untuk selokan samping umumnya ditentukan oleh
besarnya kecepatan rencana aliran air yang akan melewati selokan samping .
Tabel 2. Kecepatan aliran air yang diizinkan berdasarkan jenis
material
Kecepatan aliran air ditentukan oleh sifat hidrolis penampang saluran ,
salah satunya adalah kemiringan saluran . Pada tabel 3 dapat dilihat
hubungan antara kemiringan selokan samping dan tipe material yang
digunakan .
Tabel 3. Hubungan kemiringan selokan samping ( i) dan jenis material
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Contoh Perencanaan Drainase
Data kondisi
Penentuan daerah layanan
Trase jalan pada peta rupabumi
Panjang segmen 1 saluran (L)= 200m ditentukan dari rute
jalan yang telah diplot di peta topografi daerah tersebut
memungkinkan adanya pembuangan kesungai di ujung
segmen
Dianggap segmen saluran ini adalah awal dari sistem drainase
sehingga tidak ada debit masuk (Q masuk) selain dari
A1,A2,A3
Gorong -gorong menggunakan beton
Direncanakan di ujung segmen aliran air akan dibuang ke
sungai melalui gorong - gorong melintang badan jalan
Perencanaan gorong -gorong, menampung debit air dari
segmen yang ditinjau dan segmen sesudah itu.
Kondisi eksisting permukaan jalan
Panjang saluran drainase (L) = 200 meter
L1 : perkerasan jalan (aspal) = 5 meter
L2 : Bahu jalan = 2 meter
L3 : bagian luar jalan (perumahan) = 10 meter
Selanjutnya tentukan besarnya koefisien C (tabel 2)

Aspal : L1 , koefisien C1 = 0,70


Bahu Jalan : L2 , Koefisien C2 = 0,65
Perumahan : L3 , Koefisien C3 = 0,60
Tentuan luas daerah
Aspal A1 = 5,00 m x 200,00 m = 1000 m2
Bahu jalan A2 = 2,00 m x 200,00 m = 400 m2
Perumahan A3 = 10,00 m x 200,00 m = 2000 m2
fk Perumahan padat = 2,0
Koefisian pengaliran rata - rata
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.

Anda mungkin juga menyukai