Untuk produksi massal bahan tidak dilipat dua tetapi dikembangkan,polanya juga dibuat
lengkap (utuh) bukan sebelah, pola tersebut itulah yang disusun untuk membuat marker, dan marker
ini selain untuk menghitung jumlah bahan, juga dipakai sebagai pedoman untuk ukuran penggelaran
bahan (spreading).
Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen pola yang sama saling berhadapan
Peletakkan komponen pola dua arah dengan komponen pola bebas/tidak harus sama saling
berhadapan
Dalam dunia industri, sebelum sampai pada proses pemotongan, terlebih dahulu kain
disusun dalam ukuran dan jumlah lembaran tertentu (Spreading), dalam skala besar proses
spreading dilakukan dengan bantuan alat pembentang otomatis yang disebut Spreader.
Spreader memberikan akurasi ukuran dan kerataan lipatan bila dibandingkan dengan
pengerjaan manual/konvensional.
Setelah proses spreading, dilakukan proses peletakan pola (Lay-planning), yaitu
meletakkan pola/patrun di atas kain yang telah dispread dengan cara penyusunan yang
mengupayakan efisiensi dan memaksimalkan penggunaankain. Proses layplanning ini pada
umumnya diprogram secara komputerisasi, karena cara ini dapat mengurangi sisa kain atau
kain yang terbuang. Selanjutnya sebagai output, program layplanning dicetak melalui alat
Plotter pada kertas khusus yang disebut Spootand Croos.
Sistem Pengoperasian Layplanning dengan Program Komputer
Setelah penempatan pola tersusun dengan sempurna, maka proses pemotongan (Cutting) dapat
dilakukan.
Dalam dunia industri yang berskala kecil pembuatan marker layout masih dilakukan secara
manual. Marker layout yang dibuat secara manual yaitu dengan menata pola-pola di atas kertas
marker atau langsung diatas kain yang akan digunakan. Untuk lebih memudahkan dengan cara
manual, marker dapat dibuat terlebih dahulu dengan ukuran kecil atau menggunakan skala kecil yang
dibuat sesuai ukuran pola. Selah membuat marker maka dilakukan spreading dan dilanjutkan dengan
cutting. Adapun langkah dalam pembuatan marker, spreading, dan pemotongan bahan untuk
pembuatan blus secara manual adalah sebagai berikut :
1. Meyiapkan alat dan bahan untuk membuat marker layout dan melakukan spreading. (Alat :
Penggaris, meja potong, metline, jarum pentul, pemberat kain. Bahan : Pola blus, kapur, kain,
viselin)
2. Melakukan penggelaran kain diatas meja potong.
3. Menata pola blus seefisien mungkin dengan tetap memperhatikan arah serat. Penataan secara
manual, dapat dibuat terlebih dahulu dalam skala kecil sesuai ukuran sebenarnya untuk
memudahkan penataan diatas kain. Setelah sekiranya efisien, ukur kebutuhan bahan yang
diperlukan
4. Menggelar bahan dengan panjang sesuai kebutuhan dan penggelaran dilakukan sesuai jumlah
produksi. Pemberat dapat digunakan sebagai alat bantu agar kain tidak mudah bergeser.
5. Memasang pola sesuai marker layout dan menyematnya dengan jarum pentul.
4. Alat dan bahan pembuatan marker layout blus secara manual sesuai desain dan ukur
a. Alat yang dipergunakan untuk meancang bahan
No Nama Alat Spesifikasi Kegunaan
1 Pola blus Objek yang akan dirancang
2 Alat tulis Pensil hitam dan merah biru, balpoint Menggambar dan menulis
3 Lem Lem kertas Mengelem kertas
4 Gunting Logam Menggunting kertas
5 Skala Kertas Membuat / mengukur pola
6 Penggaris Plastik Menggaris