My Essay

Nama saya adalah Putra Lamsatria Tievyndo Sihombing, lahir di Bandung, tanggal 21
November 1994. Anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini saya sedang menempuh masa
kuliah S1 di Universitas Diponegoro, jurusan Ilmu Kelautan, program studi Oseanografi.

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari bidang kelautan secara biologi, fisis,
kimia, bahkan geologi. Mempelajari dasar-dasar materi tersebut secara umum lalu
mempelajarinya ke sudut yang lebih kompleks. Saya mempelajari arus, gelombang, pasang
surut secara fisis yang di gabung dengan proses-proses sedimentasi yang nantinya akan
sangat bermanfaat dalam bidang hidrodinamika pantai, bangunan pantai, hidrografi, dan
rekayasa oseanografi. Ilmu-ilmu ini sangat bermanfaat dalam membantu proses penjagaan,
perkembangan, dan pembangunan wilayah pesisir.

Selama 5 semester saya berkuliah disini, saya sudah belajar sangat banyak hal di
bidang kelautan, seperti arus, gelombang, pasang surut, geofisika, dan sebagainya. Namun
beberapa mata kuliah yang saling berkaitan yang membuat saya sangat tertarik. Mata kuliah
itu adalah penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Penginderaan jauh mengajarkan
saya cara memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan
di sekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan atau pengukuran dan interpretasi citra
dengan pesawat, balon udara atau satelit sebagai wahananya. Sementara Sistem Informasi
Geografis mengajarkan saya cara mengolah informasi yang sudah saya dapat. Saya semakin
tertarik dengan dunia yang biasa di sebut remote sensing dan GIS ini setelah saya juga
diajarkan pengolahan datanya lewat aplikasi seperti ER Mapper dan ArgicGIS. Banyak sekali
instansi dan perusahaan yang mebutuhkan tenaga kerja yang menguasai ilmu ini. Untuk itu
saya ingin mendalami ilmu ini dan memperoleh pekerjaan di Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) sebagai Remote Sensing and GIS Specialist. Bekerja untuk
memperoleh data dan mengolah data yang diperoleh dari satelit yang nantinya menjadi
informasi untuk prediksi kondisi iklim dan cuaca wilayah kajian.

Misool Eco Resort dan Yayasan Misool Baseftin sedikit banyaknya yang sudah saya
baca adalah sebuah komunitas yang memiliki projek di berbagai bidang, mulai dari
konservasi manta dan hiu, edukasi, wisata, dan banyak lagi.

Program internship ini membuka kesempatan bagi saya untuk melihat indahnya
Indonesia Timur, dengan misi saya mempelajari perairan Timur Indonesia, dan mengkaji
permasalahan yang berkembang serta mencari solusinya. Tema yang diangkat mengenai
Mengatasi Masalah Sampah Plastik Laut, adalah permasalahan yang sudah sangat lama.
Penanganan sampah plastik sejauh ini dilakukan dengan cara dibakar atau dikubur, tetap akan
menjadi masalah. Belum lagi proses penguraiannya memerlukan waktu 500 sampai seribu
tahun. Penangana lainnya yakni recycled (mendaur ulang), reducted (mengurangi), dan reuse
(menggunakannya kembali). Jika di daerah padat penduduk dan di darat, mungkin itu mudah
melakukannya, tapi bagai mana jika di laut?

Saya memiliki ide yang dimulai dari Misool Eco Resort, dengan judul OMG (Once a
Month Green). Teknisnya dari ide ini adalah sekali dalam sebulan, Misool Eco Resort beserta
para ranger dari komunitas, penduduk, dan wisatawan melakukan penyelaman untuk
pembersihan terumbu karang dan kawasan perairan di sekitar pulau dilanjutkan dengan
coastal clean up. Jadi sekali dalam sebulan diadakan penyelaman gratis untuk semua
pengunjung, namun bukan untuk wisata bawah air, melainkan bersih-bersih di perairan
sekitar pulau. Tentunya di dampingi oleh guide. Sehari sebelum penyelenggaraan, di adakan
survey lokasi yang akan di bersihkan. Jika dimungkinkan seharusnya aparat pemerintah turut
andil dalam gerakan ini dan mendukung kegiatan ini.

Sekian paparat singkat tentang saya dan ide sederhana saya, semoga bisa menjadi
solusi dari penanggulangan sampah mulai dari wilayah yang kecil raja ampat, hingga
Indonesia. Menurut saya bahkan seorang presiden harus menyediakan satu hari libur untuk
gerakan kebersihan yang diawasi dan diwajibkan. Ini demi kita dan masa depan bangsa.
Negara ini butuh ketegasan.