Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN NGETRIP TO JOGJA

(BPPTKG, Kota Yogyakarta dan Pantai Drini, Kabupaten Gunung Kidul)

Oleh

Nama :

1. Albertus Pulung Adi Wiratama (X2/3360)

2. Aloysius Gonzaga Dipta Krisna Atmaja (X2/3361)

3. Fransisca Christania Paska Nugraha (X2/3373)

4. Johanes Theo Adrian (X2/3379)

SEKOLAH MENENGAH ATAS

SEDES SAPIENTIAE JAMBU

2023
PENGESAHAN

Laporan yang berjudul “…….” ini telah diperiksa, disetujui, dan disahkan sebagai
tugas kolaborasi beberapa mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas Sedes
Sapientiae Jambu Tahun Pelajaran 2022/202

Hari : ……….

Tanggal : ……….

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Wali Kelas

Sr. M. Coleta, OSF, M. Pd. (…………………………….)

i
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan
hasil observasi yang telah kami lakukan dalam rangka untuk menambah wawasan,
ilmu pengetahuan, serta untuk menyelesaikan tugas kolaborasi mata pelajaran.
Tak lupa kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
membantu dalam pembuatan laporan ini, khususnya bapak ibu guru, serta teman-
teman sekalian. Karena tanpa pertolongan mereka semua, laporan hasil observasi
ini tidak akan dapat terselesaikan. Dengan dibuatnya laporan tentang ‘ Ngetrip To
Jogja ‘ di BPPTKG di Kota Yogyakarta dan Pantai Drini di Kabupaten Gunung
Kidul ini, kami berharap dapat menyelesaikan tugas kolaborasi mata pelajaran
dengan baik dan maksimal.

Terlepas dari semua , kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan penugasan ini.

Akhir kata kami berharap laporan penugasan tentang ‘ Ngetrip To Jogja ‘


di BPPTKG di Kota Yogyakarta dan Pantai Drini di Kabupaten Gunung Kidul ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang sering mengalami gempa bumi dan


letusan gunung berapi karena termasuk dalam Ring of Fire / Cincin Api Pasifik.
Oleh karena itu, Indonesia memiliki banyak gunung yang masih aktif dan
memungkinkan terjadinya erupsi. Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi
yang masih aktif yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Aktivitas dari Gunung Merapi ini menjadi salah
satu peringatan bagi masyarakat untuk waspada akan adanya erupsi yang terjadi
secara tidak terduga. Di dalam Gunung Merapi terdapat gas vulkanik, campuran
dari uap air, karbondioksida, belerang, lava dan magma panas yang berbahaya
bagi masyarakat sekitar jika terjadi erupsi. Material yang keluar dari Gunung
Merapi ini dapat berupa bebatuan dan pasir yang berasal dari bebatuan yang pecah
dengan ukuran yang lebih kecil. Letusan Gunung Merapi yang masih aktif ini
dapat menyebabkan adanya gempa di sekitar Gunung Merapi yang menjadi salah
satu bencana alam yang berdampak besar bagi masyarakat dan lingkungan,
apabila tidak adanya penanganan yang tepat untuk menyikapi bencana alam
tersebut. Dengan demikian, penanganan Gunung Merapi diberikan oleh lembaga
yang berwenang berupa sebuah peringatan kepada masyarakat dengan alat bantu
yaitu seismograf. Seismograf ini adalah alat atau sensor getaran yang digunakan
untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.

Selain gunung, pantai merupakan lingkungan yang juga dipantau oleh


pemerintah untuk dijaga kelestariannya. Pantai adalah daerah batas antara wilayah
yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Pantai memiliki pesona
keindahan dari alam yang menjadi kekayaan nusantara dan cocok digunakan
sebagai tempat wisata. Terdapat biota laut yang memenuhi kawasan pantai seperti
kepiting, kerang, rumput laut, terumbu karang, dan ikan–ikan kecil. Semua biota
laut ini perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah dan rusak. Namun, sampah
menjadi permasalahan lingkungan yang dapat berdampak buruk bagi keberadaan
biota laut di sekitar pantai. Sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang bisa terurai sedangkan sampah anorganik
adalah sampah yang sulit teruraikan. Sampah–sampah ini dapat ditemukan di
kawasan pantai yang biasanya berasal dari pengunjung yang berdatangan untuk
berwisata di pantai. Sampah yang berserakan dimana–mana ini dapat mengganggu
kebersihan lingkungan dan menyebabkan biota laut mati. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya penanggulangan sampah dengan baik di sekitar lingkungan
pantai.
KESIMPULAN

Berdasarkan study lapangan yang kami lakukan ppada hari Jumat, 13


Januari 2023 di dua tempat yang berada di Yogyakarta dapat kami simpulkan
bahwa di BPPTKG, penanganan akan aktivitas Gunung Merapi sudah maksimal
dalam penanganan sebelum maupun sesudah bencana alam tersebut terjadi.
Penanganan dilakukan dengan alat-alat yang sudah canggih seperti seismograf,
kamera thermal, cctv, dll. Penanganan dan pengawasan akan adanya erupsi ini
sangatlah penting untuk mengurangi resiko yang terjadi.

Selanjutnya di tempat kedua yakni Pantai Drini, biota laut yang ada di
kawasan pantai tidak banyak ditemukan karena terlalu sering dikunjungi sehingga
mereka terganggu akan aktivitas yang dilakukan oleh manusia di sekitar pantai
atau mungkin angin laut yang lumayan besar. Ternyata di kawasan Pantai Drini
masih terdapat banyak sampah yang berserakan dimana-mana karena kurang
adanya kesadaran pengunjung pada kebersihan pantai. Sampah-sampah yang kami
temui kebanyakan adalah sampah anorganik seperti plastik kantong, botol pastik,
bungkus makanan, dll.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian dan pengamatan diatas ada beberapa


saran yang dapat kami sampaikan, yaitu sebagai berikut :

1. BPPTKG

a) Belajar mendengarkan orang yang sedang menjelaskan di depan umum.


b) Bersikap siaga dalam menangangani bencana alam yang akan datang.
c) Saat terjadinya bencana kita harus saling tolong menolong dan sesudah
bencana tersebut terjadi diperlukan gotong royong untuk pemulihan
keadaan menjadi lebih baik di daerah yang terkena bencana.
d) Berpikir kritis saat ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepada
narasumber.
2. Pantai Drini

a) Memiliki kesadaran akan adanya kebersihan lingkungan yang perlu


dijaga dengan membuang sampah pada tempatnya.
b) Memilah sampah dengan menempatkan sampah sesuai jenisnya
sehingga mudah untuk didaur ulang.
c) Berinisiatif mengambil sampah yang berserakan dan menempatkan
pada tempatnya.
d) Menjaga kelestarian alam yang terdapat di pantai seperti melindungi
biota laut agar tetap hidup dengan aman.

Anda mungkin juga menyukai