DRAFT SKRIPSI
NAMA : LUKMAN
NIM. : 50400111011
FAK./JUR. :DAKWAH DAN KOMUNIKASI/MANAJEMEN DAKWAH
JUDUL : Penarapan Fungsi Pengorganisasian Dalam Upaya
Pengembangan Pondok Pesantren Babussalam Saroppo Kec.
Kelara Kab. Jeneponto
pesantren tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan pengaruh Walisongo abad 15-16 di
1
Saifuddin Zuhri, Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangannya di Indonesia,
(Bandung : Al-Maarif Bandung, 1979), h.263.
2
mulut (oral history) memberikan indikasi yang kuat bahwa pondok pesantren tertua,
baik di Jawa maupun luar Jawa, tidak dapat dilepaskan dari inspirasi yang diperoleh
pergolakan yang dibentuk, dengan tujuan untuk mengembalikan hak-hak rakyat dan
untuk menghapus penjajahan, kita tidak boleh begitu saja melupakannya. Kita bisa
lihat bahwa bagaimana pondok pesantren saat ini dengan sesuka hati melakukan
pesantren di Indonesia. Dimana ruang gerak pondok pesantren tidak dibatasi, dan
memberikan porsi yang seimbang antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.
Eksistensi yang sedemikan lama mungkin pula karena sikap percaya diri yang
tinggi dan penuh pertahanan diri dari Pondok Pesantren. Dalam rangkaian ini pula
terlahir jiwa Pondok Pesantren yang merupakan karakteristik yang belum pernah di
2
Abdurrahman Masud, Intelektual Pesantren, (Yogyakarta : LKis, 2004), hal.63.
3
Detty Aprlia Sejarah Berdirinya Pesantren
http://makalahtugaskuliahku.blogspot.com/2014/10/sejarah-berdiri-dan-perkembangan-pondok.html
3
salah satu lembaga pendidikan mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam
Pesantren untuk mewujudkan keberhasilan yang di cita-citakan bangsa ini, baik itu
dengan demikian Pesantren harus mampu menunjukkan kualitas baik yang dimiliki di
manusia yang di butuhkan selama ini, yaitu sumber daya manusia yang berkualitas.
di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua saat ini, dan dianggap sebagai
produk budaya Indonesia yang Indigenous.5 Pesantren dari saat kesaat harus
mengalami perubahan intensitas dan bentuk yang tidak sama antara satu dengan yang
lainnya, perubahan itu dalam realitasnya berdampak jauh bagi keberadaan, peran, dan
pendidikan ini. Ironisnya, tidak semua orang dan tokoh Pesantren menyadari
4
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pengembangan Pondok Pesantren,
(Jakarta: 2003) ,h.3.
5
Masyhud Sulthan,Manajemen Pondok Pesantren,(Jakarta:Diva Pustaka, 2004),h.1.
4
yang lain ada yang terperangkap kedalam perubahan tanpa di dasari perencanaan
mendorong turunnya minat tersebut. Banyak Pondok Pesantren yang kecil yang
hilang dari peredaran. Pondok Pesantren yang bertahan adalah Pondok Pesantren
yang mempunyai akar yang kuat dangan masyarakat setempat, atau ia mulai
didirikan pada tahun 1995 termasuk salah satu Pondok Pesantren yang cukup populer
metode tradisional atau bisa di katakan Pondok Pesantren ini telah mengubah dirinya
kearah moderenitas karena memang tuntutan zaman yang sudah berbeda, perubahan
6
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pengembangan Pondok Pesantren,
(Jakarta: 2003),h.23.
5
struktur organisasi juga dilakukan demi kelancaran proses organisasi dan pencapain
Babusslam Saroppo tak bisa lepas dari manajemen yang di terapkan oleh kepala
baru dalam pengelolahan suatu lembaga namun penerapan asas-asas organisasi dalam
dasarnya merupakan wadah sekelompok manusia yang si persatukan dalam satu kerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kelemahan ini dapat di artikan
sebagai target yang ingin di berdayakan dalam upaya pembinaan Pondok Pesantren
sebagai berikut:
Terjemahannya
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka
seperti suatu bangun yang tersusun rapi7
Dalam ayat ini di sebutkan apa yang di sukai-Nya dengan menyatakan:
menegakkan agama-Nya,dalam bentuk satu barisan yang kukuh yang kait berkait dan
menyatu jiwanya lagi di siplin seakan-akan mereka, karena kukuh dan saling
berkaitannya satu dengan yang lain, bagaikan bangunan yang tersususn rapi. Kata
shaffan/barisan adalah sekelompok dari sekian banyak anggotanya yang sejenis dan
kompak serta berada dalam satu wadah yang kukuh lagi teratur. Kata marsbush yang
berati berdempet dan tersusun dengan rapi. Yang dimaksud dengan ayat di atas
7
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya,
(Bandung:Mirzani.2012) ,h.552
7
harus ada pada setiap organisasi, termasuk organisasi kependidikan seperti Pondok
yang lebih baik dan tetap terjaga. Ini perlu di perhatikan karena banyak
PondokPesantren,9
Proses organisasi yang baik akan membuat suatu organisasi dapat memcapai
tujuannya. Dalam hal ini akan tercermin pada struktur organisasi yang menunjukkan
kedudukan. Tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
oragnisasi. 10
8
Quraish Shihab, Tafsir Al-mishbah .(Cet. I: Jakarta: Lentera hati, 2009),h.10-12.
9
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pengembangan Pondok Pesantren,
(Jakarta: 2003),h.37.
10
T. hani Handoko, Manajemen (Cet II Yogyakarta: BPFE, 1983), h. 169.
8
fokus penelitian ini, maka fokus penelitian tersebut di deskripsikan sebagai berikut:
1. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi secara bahasa adalah dalam kamus besar bahasa Indonesia, fungsi
kelompok-kelompoknya.12
11
DekDidBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,(Jakarta: Balai Bustaka,1999), h.45.
12
George.R.terry dan L.W.rue, Dasar-Dasar Manajemen. (Jakarta: bumi aksara,
1982),h.82.
9
harus dikerjakan serta menetapkan dan menyusung kerjasama antar para anggota
organisasi.13
yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, dan bisa memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi bisa bekerja secar efektif dan efesien guna pencapaian organisasi.14
pekerjaan yang ada menjadi unit-unit yang dapat dikelolah dengan baik.15
Organisasi dalam arti statis adalah suatu bagan atau struktur yang berwujud
dan bergerak demi tercapainya tujuan bersama, dalam istilah lain sering di sebut
otoritas dan tanggung jawab yang saling berinteraksi dari orang yang di beri tugas
digunakan serta kordinasi yang dilakukan para pengurus Pondok Pesantren sesuai
13
Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi, (Yogyakarta: gajahmadah University press, 2000 ),
h.40.
14
Erni Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: prenda
media group, 2005),h.8.
15
Asyar asraf,Pokok-Pokok manajemen (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2000),h.19.20.
16
Siswanto,H.BPengantar Manajemen,(Jakarta:bumi aksara, 2010),h. 74.
10
bidang dan keahliaanya yang memilki kapabilitas dan tanggung jawab atas tugas-
tugas yang di berikannya dengan visi dan misi untuk merealisasikan tujuan yang
2. Penerapan
adalah suatu perbuatan mempraktetkan suatu teori, metode dan hal lain untuk
mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang di inginkan oleh suatu
Adapun penerapan yang di maksud dalam judul ini adalah penerapan dari
penerapan organisasi yang dilakukan sekelompok orang yang bekerja sama dalam
sebuah struktur dan koordinasisi dan segenap para pengurus Pondok Pesantren
Babussalam Saroppo Jeneponto dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
3. Pondok Pesantren
perlu dipahami makna katanya, istilah Pondok berasal dari bahasa arab funduq
berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana.17 Pondok Pesantren
adalah dua buah kata yang mempunyai satu kesatuan makna. Kata Pondok
17
Angkasa yasmadi, Modernisasi Pesantren (Jakarta: quatum teaching, 2005),h.62.
11
barangkali, berasal dari pengertian dari asrama-asrama para santri, atau tempat
tinggal yang di buat denga bambu,atau barangkali berasal dari kata bahasa Arab
funduq yang berarti hotel atau asrama. Sedangkan kata Pesantren berasal dari kata
santri yang dengan awalan pe- dan akhiran an yang berarti tenpat tinggal para santri.
bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan
sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut
berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk
belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh
tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan
pesantren yang tergolong besar dapat menerima santri laki-laki dan santri perempuan,
yang ketat.
18
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (LP3S,
Jakarta, 1983),h.18.
12
sosial).
D. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka ini, penulis menemukan beberapa skripsi yang secara
tidak langsung berkaitan dengan judul yang akan penulis bahas ini, penelitian
Pesantren, ini salah satu upaya peningkatan kelancaran dan ketertiban pengurus
Pesantren.19
19
Saefuddin Zuhri yang berjudul Aplikasi Fungsi Manajemen Pengorganisasian Pondok
Pesantren Tarbiyatul Tholabah Kranji Paciran Lamongan Jawa Timur, Skripsi Fakultas Dakwah
jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.2007.
13
dalam skripsinya ada beberapa masalah yang terjadi dalam pembagian kerja
belum terlaksana dengan baik dalam arti masih ada satu jabatan yang dipegang
oleh dua orang dan belum menempatkan orang-orang yang tepat dan sesuai
hidayat.21
20
Siti Firokhatun, Aplikasi Fungsi Pengorganisasian Pondok Pesantren Al Falahiyah
Mlangi Sleman Yogyakarta, skripsiFakultas Dakwah jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.2007.
21
Irawati, Implementasi Fungsi Manajemen Sumber DaI terhadap Pengelolaan Kegiatan
Dakwah di Pondok Pesantren Al- Hidayat Kedung Lumpung Salaman Magelang, skripsi Fakultas
Dakwah jurusan Manajemen Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.2005.
14
E. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah ekspreimen) dimana peneliti
trianggulasi (gabungan), analisi data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.22 Menurut Bogdan dan Taylor
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.23 Dasar
penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian
meringkas berbagai kondisi, berbagi situasi atau berbagai fenomena realitas Sosial
yang ada di masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya menarik
22
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2009),h.1.
23
Lexy.J.Moleong,Metode Penelitian Kualitatif.(Bandung: Rosda Karya 2007),h.23.
15
realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau
b. Lokasi Penelitian
Kec. Kelara Kab. Jeneponto Sulawesi selatan dengan fokus objek yang di teliti
2. Pendekatan Penelitian
yang digunakan peneliti dalam menganalisis sasarannya atau dalam ungkapan lain
pendekatan ialah disiplin ilmu yang dijadikan acuan dalam menganalisis obyek
yang diteliti sesuai dengan logika ilmu itu. Berdasarkan permasalahan di atas
pondok pesantren. Adapun pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini
24
Burhan bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publick, dan
Ilmu Sosial , (Jakarta : kencana, 2007),h.68.
16
a. Pendekatan Komunikasi
b. Pendekatan Sosilogis
orang yang ada di dalam pesantren baik itu santri, guru-guru, serta orang di dalam
c. Pendekatan Psikologi
itu. Psikologis berbicara tentang tingkah laku manusia yang dihubungkan dengan
kejiwaan manusia.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data, yaitu data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber utama. Dalam
Babussalam Saroppo. Dalam penelitian ini yang termasuk dari data primer adalah
hasil wawancara dengan pimpinan atau ketua yayasan, gura dan para staff
secara akurat mengenai gambarang umum Pondok Pesantren yang meliputi : letak
Geografis, sejarah berdirinya, profil, visi dan misi, keadaan guru dan para santri,
struktur organisasi, sarana dan prasarana dan seluruh kegiatan yang mendukung
pesantren.
Guru dan para staff adalah pihak yang berinteraksi langsung dalam
3. Santri
18
Santri Pondok Pesantren sebagai sumber data yang nyata dan real dari
program yang telah di aplikasikan oleh pihak Pesantren. Dari mereka dapat di
peroleh data yang valid dan keberhasilan program Pesantren yang telah di
b. Data sekunder
data yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah kajian
terhadap artikel atau buku-buku yang di tulis oleh para ahli yang ada hubungannya
dengan penelitian ini serta kajian pustaka dari hasil penelitian terdahulu yang ada
maupun yang tidak di terbitkan dalam bentuk buku atau majalah ilmiah.
yang di pandang ilmiah dalam penelitian terhadap hasil yang di peroleh secara
dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
a. Observasi
teknik observasi non partisipasi yaitu penulis tidak terlibat langsung dalam proses
Pesantren.
b. Wawancara
dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Pada umunya dua orang atau lebih
hadir secara fisik dalam proses tanya jawab itu, dan masing-masing pihak dapat
25
Lexy J. Moleong, metedologi Penelitian Kualitaf, (bandung: Remaja Rosda Karya,
1987), h.137.
26
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2009),h.193.
20
Pimpina Pondok Pesantren, Kepala sekolah dan staff yang terkait di dalamnya.
a. Dokumentasi
untuk melengkapi dan mengecek data-data yang di peroleh dari wawancara dan
observasi.
5. Instrumen Penelitian
yang sengaja dikaji dan dikumpulkan guna mendeskripsikan suatu peristiwa atau
kegiatan lainnya. Data yang di peroleh melalui penelitian akan di olah menjadi
suatu informasi yang merajuk pada hasil penelitian nantinya. Oleh karena itu,
gunakan. Oleh karena itu untuk penelitian lapangan (field research) yang meliputi
butuhkan kamera,alat perekam (recorder) dan alat tulis menulis berupa buku
Analisa data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis
temuan bagi orang lain.29 Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar.30 Tujuan analisis
data adalah untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang mudah di baca.
Metode yang di gunakan adalah metode survei dengan pendekatan kualitatif, yang
29
Noen Muhajidir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: RAKE SARASIN
1998), h.183.
30
Lexy.J.Moleong,Metode Penelitian Kualitatif.(Bandung: Rosda Karya 2007),h.103.
22
artinya setiap data yang terhimpun dapat di jelaskan dengan berbagai persepsi yang
yang sebenarnya, penelitian secara apa adanya , sejauh apa yang penliti dapatkan
data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.
Peneliti mengelola data dengan bertolak dari teori untuk mendapatkan kejelasan
pada masalah, baik data yang terdapat di lapangan maupun yang terdapat pada
31
Tjetjep Rohendi Rohidi, Analisis Data kualitatif (Jakarta: UI Press, 1992)h.15
32
Asep Saeful Muhtadi dan Agus Ahmad Safei, Metode penelitian Dakwah (Bandung:
Pustaka Setia, 2003),h.107.
23
bentuk tertentu sehingga terlihat sosoknya secara utuh. Dalam penyajian data
secara spesifik.
Dalam teknik ini peneliti mengkaji data yang telah di peroleh dari lapangan
secara sitematis dan mendalam kemudian membandingkan data tersebut satu sama
lain.
kesimpulan dan verifikasi, setiap kesimpulan awal masih kesimpulan sementara yang
akan berubah bila diperoleh data baru dalam pengumpulan data berikutnya.
penelitian berlangsung dengan cara memikirkan kembali dan meninjau ulang catatan
1. Tujuan Penelitian
Kab. Jeneponto.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis.
rangka pengembangan ilmu manajemen dalam hal ini terkait fungsi dan
pengorganisasian.
25
b. Kegunaan Praktis
lembaga lain.
26
KOMPOSISI BAB
JUDUL
PERNYATAAAN KEASLIAN SKRIPSI
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
F. Instrumen Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
28
DAFTA PUSTAKA