Pedoman Pengorganisasian Igd
Pedoman Pengorganisasian Igd
RS ST ELISABETH
SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
KASI PERAWATAN DAN LOGISTIK KASI PELAYANAN MEDIS KASI AMBULANS DAN GADA
Sri Wuri Handayani, AMK Dr. Anna Ratnaningrum Dr. Susilo Wibowo
TATA USAHA
BAG. UMUM
PEMBIMBING KLINIS
2. Dokter Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit St. Elisabeth.
Dokter Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit St. Elisabeth adalah
seorang dokter umum yang telah mepunyai sertifikat kompetensi sesuai kualifikasi
medis tenaga instalasi Gawat Darurat RS St. Elisabeth Semarang. Dokter
Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat RS St. Elisabeth mempunyai uraian tugas
sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat.
b. Melakukan identifikasi permasalahan pelayanan instalasi gawat darurat dan
mencari alternatif solusi pemecahan masalah.
c. Mlaporkan dan melakukan koordinasi dengan Direktorat Medis RS St. Elisabeth
Semarang bila timbul permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan instalasi
gawat darurat.
d. Membuat laporan tahunan dan rencana kegiatan Instalasi Gawat Darurat RS St.
Elisabeth Semarang.
e. Melakukan evaluasi secara perodik tentang kualifikasi SDM medis yang bertugas
di Instalasi Gawat Darurat RS ST. Elisabeth dan melaporkan hasil evaluasi ke
Direktur Medik untuk dilakukan tindak lanjut.
f. Memastikan semua SDM medis, keperawatan dan non kesehatan Instalasi Gawat
Darurat RS St. Elisabeth memahami semua peraturan, panduan dan SOP yang
berkaitan dengan pelayanan Intalasi Gawat darurat.
g. Melakukan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
peraturan, panduan dan SOP serta mencari solusi pemecahan permasalahan dan
perbaikan dari peraturan, panduan dan SOP. Hasil identifikasi dilaporkan ke
direksi RS St. Elisabeth Semarang.
h. Melakukan koreksi jadwal shift dokter jaga IGD dan Poli Umum RS St. Elisabeth
semarang yang sudah dibuat oleh Kasie Pelayanan MEdis IGD.
7. Bagian Umum
Petugas bagian umum IGD RS St. Elisabeth adalah tenagan non kesehatan yang
mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Menerima pasien yang datang ke IGD dan Poli Umum, membantu menurunkan
pasien dari kendaraan pribadi atau ambulanas dan memindahkan ke brankard
pasien IGD.
b. Mengantar pasien ke ruang perawatan bersama perawat.
c. Membantu pasien dari brankard ke kendaraan pribadi atau ambulans bila pasien
pulang atau ditransfer ke rumah sakit lain.
d. Membantu transfer pasien ke eksternal rumah sakit bila diperlukan.
9. Pembimbing Klinis
Pembimbing klinis adalah seorang perawat senior yang bertanggung jawab
memebrikan bimbingan kepada siswa perawat yang sedang melakukan magang di
IGD RS St. Elsiabeth Semarang.
Instalasi Gawat Daruat RS St. Elisabeth adalah satu uni kerja di Rumah Sakit Elisabeth
yang berada di bawah koodinasi Direktorat Medik RS St. Elisabeth Semarang, ketentuan
tata hubungan kerja IGD RS St. Eliabteth adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
a. Kepala IGD bersama dengan dokter penanggung jawab IGD dan Kepala Seksi
membuat rencana strategi pelayanan IGD RS St. Elisabeth Semarang 1 tahun ke
depan.
b. Rencana strategi yang sudah dibuat dilaporkan kepada direktur Medik RS St.
Elisabeth Semarang.
c. Rencana strategi yang sudah dilaporkan dan dilakukan revisi perbaikan oleh
direktur medik dikembalikan ke IGD untuk dilaksanakan.
d. Kepala IGD bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana strategi pelayanan
IGD RS St. Elisabeth.
2. Pengorganisasian
a. Hubungan tata kerja IGD RS Elisabeth bersifat koodinatir, konsultatif, dan
informative.
b. Kepala IGD dan Dokter Penanggung Jawab IGD bertanggung jawab kepada
direktur medik.
c. Kasie Keperawatan dan Logistik, Kasie Pelayanan Medik, Kasie Ambulans dan
Gada bertanggung jawab kepada Kepala IGD.
d. Tim shift jaga bertanggung jawab kepada Dokter Penanggung Jawab IGD dan
Kasie Keperawatan dan Logistik.
e. Dokter jaga IGD bertanggung jawab kepada Dokter Penanggung Jawab IGD dan
Kasie Pelayanan Medik.
f. Tenaga non Kesehatan bertanggung jawab kepada Kasie Keperawatan dan
Logistik.
3. Pelaksanaan
a. Dalam melaksanakan tugasnya Dokter Penanggung Jawab IGD, Kasie
Keperawatan dan Logistik, Kasie Pelayanan Medik, Kasie Ambulans dan Gada
melaksanakan konsultasi dan menyampaikan informasi kepada Kepala IGD.
b. Kepala IGD dan Dokter penanggung jawab IGD menyampaikan informasi,
melaksanakan konsultasi dan melaporkan hasil evaluasi kepada direktur medik,
bila perlu ke direktorat lain di RS St. Elisabeth Semarang.
4. Evaluasi
Masing-masing pemegang jabatan IGD melakukan evaluasi pelayanan sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan, bersama-sama melakukan koordinasi dan mencari
alternative solusi permecahan masalah untuk perbaikan rencana strategi pelayanan
IGD periode tahun berikutnya.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
I. Ketenagaan
Tenaga yang bertugas di IGD RS. St. Elisabeth Semarang disusun berdasarkan
evaluasi hasil kegiatan tahunan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan dan
Surat Penugasan dari Direksi RS. St. Elisabeth Semarang.
Ketenagaan IGD terdiri dari:
1. Tenaga Medis
Tenaga Medis IGD adalah Dokter Umum yang telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadahi dalam menangani kasus gawat darurat. Terdiri dari
Dokter Umum Penuh Waktu dan Dokter Umum Paruh Waktu.
2. Tenaga Keperawatan
Tenaga keperawatan IGD adalah perawat yang telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadahi dalam menangani kasus gawat darurat yang telah
mempunyai sertifikat kompetensi minimal Basic Life Support (BLS).
3. Tenaga Non Medis
Tenaga Non Medis IGD adalah tenaga administrasi dan tenaga umum yang
diperlukan untuk memperlancar kegiatan yang berlangsung di IGD.
Selain tiga jenis tenaga tersebut diatas, IGD juga memiliki tenaga Dokter Spesialis
jaga on call yang telah ditetapkan oleh Direksi.
- Hari Libur
Pagi : 07.00 14.00
Siang : 14.00 20.00
Malam : 20.00 06.00
B. Rincian Kegiatan :
1. Pengenalan terhadap RS. St. Elisabeth.
2. Pengenalan tehadap Instalasi Rawat Darurat RS. St. Elisabeth.
3. Pengenalan terhadap bidang kerjanya
Kegiatan selama orientasi meliputi :
1. Mengikuti program orientasi karyawan ditingkat Rumah Sakit ( sesuai dengan
program Orientasi Direktorat Personalia dan Bagian DIKLAT RS. St. Elisabeth )
2. Mengikuti program orientasi di Tingkat Instalasi Rawat Darurat.
D. Metode
Metode orientasi meliputi :
- Pengantar singkat, pemahaman materi, pengamatan dan tanya jawab
- Praktek dan supervisi oleh karyawan lama yang lebih senior.
- Tinjauan kasus yang sering dijumpai.
E. Biaya
Biaya program orientasi baru ditanggung oleh RS. St. Elisabeth sesuai dengan
anggaran uang sedang berjalan.
Pertemuan rapat IGD RS St. Elisabeth Semarang dilaksanakan secara rutin setiap bulan
sekali di minggu keempat tiap hari jumat. Bila diperlukan diadakan pertemuan di luar
pertemuan rutin untuk membahas permasalahan dan dan mencari alternatif solusi
pemecahan masalah yang dipimpin oleh Kepala IGD atau Dokter Penanggung Jawab IGD
atau Kasie-kasie IGD RS Elisabeth.
BAB XI
PELAPORAN
Evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan Instalasi Gawat Darurat dilakukan setiap
triwulan, dan di triwulan keempat bersamaan dengan penyusunan rencana strategi
pelayanan IGD periode tahun berikutnya, pelaporan dilakukan secara tertulis maupun
melalui presentasi di hadapan jajaran direksi oleh Kepala IGD dan Dokter Penanggung
Jawab IGD, dan masing-masing Kasie IGD RS St. Elisabeth Semarang.