Anda di halaman 1dari 3

Preliminari Studi Ekstraksi Cair-Cair

Vini Rahma Insani (161411095)


2-C TK
Kelompok 8

1. Tujuan Praktikum

(1) Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair pada kolom

berpacking

(2) Menghitung koefisien distribusi

(3) Menghitung neraca massa proses ekstraksi pada beberapa laju alir

(4) Mengetahui kondisi operasi yang sesuai untuk ekstraksi cair-cair tertentu

2. Pemahaman

Ekstraksi merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen menggunakan

solvent sebagai separating agent. Pemisahan terjadi karena adanya perbedaan

konsentrasi solute di dalam suatu fasa dengan konsentrasi pada keadaan setimbang

yang merupakan gaya dorong atau driving force.


Pada proses pemisahan terdapat istilah high equivalent theoretical plate yakni

sebuah zona dimana dua fasa berada di dalam kesetimbangan. Proses pemisahan

bergantung dari banyaknya zona kesetimbangan. Dengan kata lain, semakin banyak

theoretical plate maka akan menambah efisisensi dari proses permisahan.

Sifat ekstraksi dibagi menjadi dua sistem :

1. Immiscible extraction ; solven dan diluen tidak saling larut

2. Partially miscible ; solven sedikit larut dalam diluen dan sebaliknya

Pada ekstraksi dimana eluen maupun solven sedikit larut maka baik komponen

diluen maupun solven terdapat di kedua fase tersebut yaitu fase ekstrak dan rafinat.

Oleh karena itu, data kesetimbangan harus menunjukkan hubungan ketiga komponen

di kedua fase tersebut atau dikenal dengan diagram terner.

Ekstraksi cair-cair digunakan bila pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak

mungkin dilakukan (misal karena pembentukan azeotrop atau karenakepekaannya

terhadap panas). Ekstraksi ini terdiri dari dua tahap, yaitu pencampuran secara intensif

bahan ekstraksi dengan pelarut dan pemisahan kedua fase cair. Ekstraksi dipengaruhi

oleh laju alir. Semakin kecil laju alir, makin besar koefisien transfer massa dan

sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa belum tentu dengan laju alir yang besar dapat

membuat transfer massa efektif karena adanya titik banjir (floading point) yang

merupakan batas maksimum bahan yang dapat dimasukkan ke dalam kolom yang

menyebabkan salah satu fasa terbendung oleh fasa lainnya.

Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan

pelarut pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media

ekstraksi). Agar terjadi perpindahan massa yang baik maka bidang kontak di antara
kedua cairan harus seluas mungkin. Untuk itu, satu cairan didistribusikan menjadi

tetes-tetes kecil (misal dengan bantuan pengaduk). Akan tetapi turbulensi saat

mencampur tidak perlu terlalu besar karena akan terbentuk emulsi yang sukar dipisah.

Pada saat pemisahan, cairan tadi menyatu kembali menjadi fasa homogen dan

berdasarkan perbedaan kerapatan yang besar akan dipisahkan dari cairan yang lain.

Kuantitas pemisahan persatuan waktu dalam hal ini semakin besar jika permukaan

lapisan antar fasa di dalam alat semakin luas.

Ditinjau dari cara kontak kedua fase, ekstraktor dibagi menjadi dua yaitu :

1. Kontak kontinyu : rotary disc contactor, packed bed extractor, spray tower

2. Kontak bertingkat : menara plat/tray, mixer-settler

Ekstraktor kontinu dialirkan dengan bantuan pompa dan berulang kali dicampur dengan

pelarut atau larutan ekstrak dalam arah berlawanan yang konsentrasinya senantiasa

meningkat karena semakin banyak solute yang berpindah ke pelarut sedangkan rafinat akan

semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai