Anda di halaman 1dari 2

Sejarah dan Perkembangan Gereja Katedral Bogor

Kota Bogor adalah kota yang kaya akan peninggalan sejarah diantaranya adalah
bangunan bangunan bersejarah yang dibangun pada masa kolonial dan salah
satunya adalah Gereja Katedral. Gereja Katedral Bogor merupakan salah satu
rumah ibadah tertua di Bogor dan menjadi salah satu bangunan bersejarah yang
dilindungi sebagai cagar budaya. Pembangunan gereja yang terletak di Jalan
Kapten Muslihat No. 22 Bogor, yang berseberangan dengan kantor DPRD kota
Bogor ini tidak lepas dari peran dua tokoh perintis umat katolik kota Bogor, yakni
Mgr. AC. Claessens, Pr dan Pastor MYD Claessens, Pr. Keberadaan umat Kristen
Katholik di Kota Bogor telah ada sejak abad ke-18. Pada masa itu bila ada
pelaksanaan ibadat antara umat Kristen Protestan dan Kristen Katolik haruslah
bergantian atau digabungkan dengan menggunakan Gereja Simultan di jalan
Juanda Bogor yang sekarang menjadi Kantor Pos Bogor. Namun berawal dari
seorang tokoh agama Kristen Katolik Belanda yang tinggal di Bogor, Mgr. AC.
Claessens pada tahun 1881, membeli sebuah tanah cukup luas di Bantammerweg
(jalan Kapten Muslihat) sebagai rumah peristirahatan, rumah peristirahatan ini
kemudian juga dijadikan tempat pelaksanaan misa bagi para penganut Kristiani dari
Batavia (Jakarta) yang sedang berkunjung ke Bogor. Saat itu pula umat Katolik
memisahkan diri dari penggunaan Gereja Simultan sehingga terjadilah pemisahan
antara umat Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Pada tahun 1896 tepatnya
setahun setelah meninggalnya Mgr. AC.
Claessens, Pastor MYD Claessens yang tidak
lain adalah seorang keponakan dari Mgr. AC.
Claessens mulai membangun sebuah gedung
Geraja yang megah diatat tanah yang
ditempatinya. Sampai pada tahun 1905
dibangunlah sebuah katedral seperti yang
terlihat sekarang, sedangkan gereja lama
digunakan untuk pertemuan. Gereja itu yang
hingga sekarang kita kenal dengan nama
Gereja Katedral. Selanjutnya pada tahun 1907
Pastor MYD. Claessens kembali ke Nederland
setelah selama 30 tahun beliau berkarya di
Bogor, 27 tahun kemudian, tepatnya tahun
1934, beliau dipanggil oleh yang Maha Kuasa
dalam usia 82 tahun. Semenjak kepergian Pastor
Claessens, Stasi misi tetap Bogor ditangani oleh
Pastor Antonius Petrus Fransiskus van Velsen, SJ.
Kemudian pada tahun 1961 Prefektur Apostolik
Sukabumi ditingkatkan statusnya menjadi Keuskupan
dengan nama Keuskupan Bogor. Gereja Paroki
Bogorlah yang dijadikan sebagai Gereja Katedral
Keuskupan Bogor. Dengan demikian, Paroki Bogor
namanya berubah menjadi Paroki Katedral Bogor.
Semula bangunan gereja itu masih menyatu dengan
bangunan umum lainnya yang dapat digunakan
untuk aula. seiring semakin bertambahnya umat yang
beribadat di gereja tersebut sehingga diperlukan
gereja tersendiri yang lebih besar agar bisa menampung umatnya dalam beribadah.
Di dalam kompleks lahan pekarangan yang dibeli Mgr. AC. Claessens ini sekarang
meliputi Gereja Katedral, Pastoran, Seminari, Sekolah, dan Bruderan Budi Mulia
Luas bangunannya sekitar 1.248 m yang berdiri di atas lahan seluas 2.937 m.
Selain memiliki arsitektur yang menawan, gereja ini juga merupakan salah satu
gereja tertua di Bogor. Keindahan dan keunikannya membuat gereja ini sering
dijadikan lokasi syuting video klip dan Film. Sebenarnya di puncak bangunan juga
terdapat sebuah patung ayam. hal yang sama juga
terdapat pada gereja Zebaoth Bogor, sebuah ciri khas
Eropa masa itu dimana setiap gereja akan memiliki
patung ayam di puncaknya. Meskipun demikian Gereja
Katedral Bogor tidak pernah disebut sebagai gereja
ayam seperti gereja Zebaoth,akan tetapi lebih terkenal
dengan sebutan Gereja Santa Perawan Maria.
Sekarang ini usia Gereja Katedral Bogor sudah lebih
dari 100 tahun atau lebih tepatnya berusia 128 tahun.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja_Katedral_Bogor
http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2013/03/Gereja-Katedral-Bogor.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b3/COLLECTIE_TROPEN
MUSEUM_Rooms-katholieke_kerk_Buitenzorg_TMnr_60016616.jpg/220px-
COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Rooms-
katholieke_kerk_Buitenzorg_TMnr_60016616.jpg
http://www.sathora.or.id/wp-content/uploads/2016/08/Ziarah-14-Berto-ft01-CHM.jpg

Anda mungkin juga menyukai