Anda di halaman 1dari 2

Judul Film: Manusia Setengah Salmon

Sutradara: Herdanius Larobu

Tahun Produksi: 2013

Kategori film: Komedi

Durasi Film: 100 menit

Film ini berjudul MANUSIA SETENGAH SALMON. Film ini merupakan film ke tiga dari Raditya Dika.
Film ini disutradarai oleh Herdanius Larobu. Pemeran utama dalam film ini adalah Raditya Dika sendiri.
Film ini termasuk dalam kategori film komedi. Film ini diangkat dari sebuah novel yang juga berjudul
MANUSIA SETENGAH SALMON yang ditulis oleh sang pemeran utama. Cerita yang tersaji dalam novel
sekaligus dalam film ini merupakan sebuah kisah nyata dari Raditya Dika sendiri.

Raditya Dika memberi judul film Manusia Setengah Salmon tentu ada latar belakangnya.
Berangkat dari kisah nyata dari Raditya Dika yang selalu berpindah-pindah rumah, kemudian dia
analogikan dengan ikan salmon yang hidupnya selalu berpindah-pindah. Itulah sebenarnya tema film ini
tentang perpindahan. Perpindahan di sini tidak sekadar pindah rumah tetapi juga tentang perpindahan
dalam hal cinta atau move on. Nah, perpindahan dalam hal cinta ini juga sangat jelas diperlihatkan
dalam film ini. Berikut ini sinopsis dari film MANUSIA SETENGAH SALMON.

Ketika ibu Raditya Dika (diperankan Dewi Irawan) memutuskan untuk pindah rumah semasa kecilnya, Dika
(dipernkan Raditya Dika), seorang penulis, justru berusaha untuk pindah dari hal-hal yang selama ini sulit
dilepaskan: cerita cintanya yang lama dengan Jessica (diperankan Eriska Rein) hingga hubungannya
dengan bapaknya (diperankan Bucek).

Walaupun Dika kurang setuju pada rencana ibunya untuk pindah rumah, Dika tetap membantu mencari
rumah yang baru. Pengalaman lucu mereka dapatkan saat rumah yang mereka kunjungi ternyata sangat
tidak cocok dengan keinginan mereka.

Mereka sempat putus asa sampai akhirnya Dika menemukan sebuah rumah yang menurut ibunya
sempurna. Pada saat itu juga Dika bertemu dengan Patricia (diperankan Kimberly Ryder), seorang cewek
cantik. Dan pada saat itu Juga Dika mulai melakukan pendekatan.

Masalah mulai muncul saat sudah pindah rumah karena Dika tidak menyukai rumah barunya. Selain
karena kenangan rumah lama masih membekas, hubungan Dika dengan Patricia pun terganggu karena
mantan kekasih Dika, Jessica masih membayangi hidupnya.

Pada akhirnya Dika menyadari bahwa perjalanannya untuk pindah rumah juga merupakan perjalanan
dirinya untuk berpindah dari hal-hal yang selama ini menahannya untuk tumbuh menuju kedewasaan.

Dibandingkan dengan film Raditya Dika yang sebelumnya yang juga bergenre komedi, film ini
sebenarnya tidak jauh berbeda. Misalnya dibandingkan dengan film pertamanya Kambing Jantan, film
ini juga diangkat dari novelnya Raditya Dika. Komedi yang disajikan tetap sama yaitu tentang kekonyolan
seorang Raditya Dika. Kisah cinta juga dalam kedua film ini tidak mendominasi isi film. Persoalan cinta
yang ada dalam kedua film tersebut hanya berperan menghiasi keseluruhan film. Cerita utama film bukan
pada masalah cinta. Perbedaannya Cuma pada masalah cintanya. Pada film Kambing Jantan yang
diangkat adalah masalah LDR (Long Distance Relationship). Sedangkan pada film Manusia Setengah

Jafroliszt. 2017.
Salmon yang diangkat adalah tentang move on. Kelebihan film Manusia Setengah Salmon dibanding
dengan film Kambing Jantan adalah, yang menyajikan komedi dalam film ini tidak hanya Raditya Dika
tetapi juga didukung oleh tokoh komedian yang lainnya seperti Akbar yang adalah sopirnya dan juga
Ducek yang adalah bapaknya. Sementara dalam film Kambing Jantan, yang menyajikan komedi terpusat
pada Raditya Dika saja. Hal inilah yang justru membedakan film Manusia Setengah Salmon dengan film-
film yang sebelumnya sekaligus menjadi nilai jual dari film ini. Sebagai film bergenre komedi film ini tetap
memiliki pesan moral yaitu kita tidak dapat menghindari proses perpindahan karena proses perpindahan
sering terjadi seiring berjalannya waktu. Kita hanya dapat menikmatinya saja agar perpindahan terasa
menyenangkan dan kita juga harus siap untuk perpindahan yang tidak terduga dan tidak sesuai dengan
keinginan kita. Bagi para pembaca, film ini sangat layak sekali untuk ditonton karena selain membuat kita
terhibur, film ini juga tentunya memberikan pesan moral yang sangat bernilai.

Jafroliszt. 2017.

Anda mungkin juga menyukai