Anda di halaman 1dari 4

Nama : Djanti Dwi Kostradam

NIM : 201510201143

Kelas : PSIK 5B

Judul Novel : Manusia Setengah Salmon

Penulis : Raditya Dika

Penerbit : GagasMedia

Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2011

Jumlah Halaman : 264 halaman

Pelaku : Dika,Edgar,Mama Dika,Papa Dika,Pito,Perek dan

sahabat dika

Sinopsis :

Ada satu hal yang membuat buku ini nampak berbeda dari buku-buku sebelumnya.
Manusia Setengah Salmon bukan hanya sekedar novel komedi belaka. Bukan hanya
kumpulan kalimat candaan yang tidak bermakna. Buku ini menonjolkan unsur kehidupan
sosial dalam balutan humor. Menceritakan tentang berbagai macam hal menyedihkan yang
sebenarnya ada celah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari hal-hal tersebut.

Salah satu bagian yang menjadi primadona adalah ketika Raditya Dika mencoba
menceritakan tentang kegelisahannya sewaktu ia baru saja ditinggalkan oleh kekasihnya.
Sama seperti kebanyakan orang, hal pertama yang dirasakan ketika putus cinta adalah
kesedihan, kegalauan, dan kekecewaan. Tapi, Manusia Setengah Salmon berhasil
meyakinkan bahwa tidak semua hal menyakitkan harus berakhir dengan kesedihan. Seperti
pada cerita yang berjudul Sepotong Hati di Dalam Kardus Cokelat. Bercerita tentang dua
peristiwa yang sama tapi berbeda konteks, putus cinta dan pindah rumah. Secara
kontekstual, tidak ada kesamaan antara keduanya. Tetapi buku ini secara gamblang
menjelaskan bahwa kedua peristiwa tersebut adalah hal yang serupa. Iya, perpindahan.

Putus cinta sejatinya adalah sebuah kepindahan. Bagaimana kita pindah dari satu hati, ke
hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipaksa untuk pindah oleh orang
yang kita sayang, kadang bahkan kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-
ujungnya sama: kita harus bisa maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang
kosong.

Raditya Dika mengibaratkan putus cinta sama halnya dengan pindah rumah. Saat dimana
seseorang harus bisa merapikan barang-barang dan memasukkannya ke dalam sebuah
kardus untu nantinya diikat dan tidak pernah tahu kapan kardus itu akan dibuka. Sama
seperti putus cinta bukan?

Maka dengan cerdas, kegelisahan ini langsung dialihkan melalui sebuah dialog antar tokoh
dengan menyelipkan beberapa banyolan ringan yang sama sekali tidak melunturkan efek
mellow dari cerita tersebut.

Hingga pada akhirnya, cerita tentang perpindahan ini diakhiri dengan sebuah paragraf
singkat.

Materi lain yang membedakan Manusia Setengah Salmon dengan buku-buku sebelumnya
adalah penonjolan unsur kekeluargaan. Ada salah satu cerita, yang nampaknya
didedikasikan untuk Ibu dari sang penulis. Judulnya adalah Kasih Ibu Sepanjang Belanda.
Disini diceritakan tentang perjalanan penulis selama seminggu di negeri Belanda. Namun
selama itu, Raditya Dika selalu saja dihubungi oleh Ibunya karena khawatir akan
keadaannya. Berkali-kali sampai akhirnya ia memutuskan untuk tidak mempedulikan bunyi
telepon. Singkat cerita, ada sebuah peristiwa yang akhirnya menyadarkannya bahwa
sebenarnya terlalu perhatiannya orang tua adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima.

Tema

Tema yang diangkat tentang humor

Alur

Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.

Sudut Pandang

Dalam Novel ini, sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama sebagai tokoh
utama.

Penokohan

Penggambaran tokoh dalam novel ini jelas yaitu si penulis itu sendiri Raditya
Dika:mengisahkan tentang kebodohan kebodohan dirinya
Dika : konyol,lucu,pemarah,pemalu

Edgar : sabar,sok tahu.

Mama Dika : perhatian,penakut

Papa Dika : perhatian,pekerja keras

Pito : sabar,penakut

Perek : sabar,penakut

Gaya Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam novel Manusi Setengah Salmon adalah bahasa 6.Amanat

Nikmatilah perhatian orang tua yang berlebihan selagi kita mendapatkannya, walaupun
menyebalkan, karena ketika mereka tidak ada kita pasti merindukan hal-hal menyebalkan
tersebut.

Melakukan hal-hal bersama keluarga adalah hal yang paling indah, walaupun cuma senam
kentut bersama

setting

Tempat :

Belanda,Italia,Rumah,Restoran,Hotel

Suasana :

Sedih,Bahagia,Konyol,Tegang,galau

Kekurangan

Kekurangan dalam novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan terkesan tidak
masuk akal. Misalnya, Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya gue di jalan gara-gara
macet, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue pergi dari rumah ke mal pas
pulang ke rumah, gue udah punya istri lengkap dengan tiga orang anak. Dan, salah satu dari
anak gue lagi hamil muda.

Kelebihan
Kelebihan dari novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan moral yang baik.
Misalnya, Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa membuat pacar kita takut.
Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah. Masing-masing cewek/cowok punya
kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk meluluhkan seorang cewek/cowok adalah
dengan meluluhkan keluarganya. Dan cara untuk meluluhkan keluarga seseorang adalah
menerima dan mengikuti kebiasaan mereka.

Kesimpulan

Dari resensi novel Manusia Setengah Salmon yang saya buat ini, bahwa novel Manusia
Setengah Salmon layak untuk dibaca kalangan remaja maupun dewasa.

Anda mungkin juga menyukai