DI SUSUN OLEH
Pembiasaan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sangat penting dalam
berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini dikarenakan Pancasila merupakan
identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Pembiasaan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut.
(Penerapan di Keluarga)
Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, mengasihi, menyanayangi,
menhormati, mendoakan, taat, dan patuh terhadap apa yang mereka perintahkan
adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya.
Perilaku tersebut disebut birrul walidain. Jika seorang anak berbakti dan
memperlakukan dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang Allah perintahkan,
Allah akan memberikan keberkahan hidup kepada ibu bapaknya, Allah tak segan-
segan menyulitkan jalan hidupnya.
Mentaati tata tertib sekolah
(Penerapan di Sekolah)
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi
prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib kehidupan berdisiplin,
yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar. Disiplin yang dimiliki
oleh siswa akan membantu siswa itu sendiri dalam tingkah laku sehari-hari, baik di
sekolah maupun di rumah. Siswa akan mudah menyesuaikan diri dengan
Penerapan Sila-Sila Pancasila Dikehidupan Sehari-Hari
Page 3
lingkungan yang dihadapinya. Aturan yang terdapat di sekolah akan bisa
dilaksanakan dengan baik jika siswa sudah memiliki disiplin yang ada dalam
dirinya.
(Penerapan di Sekolah)
Menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan
selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari, tetapi jarang
mendapat pembahasan dalam wacana pendidikan kita di Indonesia. Kurangnya
pembahasan mengenai menyontek mungkin disebabkan karena kebanyakan
pakar menganggap persoalan ini sebagai sesuatu yang sifatnya sepele, padahal
masalah menyontek sesungguhnya merupakan sesuatu yang sangat mendasar.
(Penerapan di Sekolah)
Sepertinya hanya kita yang walau berkulit hitam, tetap manis dipandang.
Sedangkan orang di pulau seberang, melihat struktur tubuh dan mimik mukanya
saja sudah bikin ketakutan. Hei sobat, apakah kebaikan dan keburukan seseorang
bisa dipandang hanya berdasarkan dari apa yang kita lihat? Hilangkan asumsi
Penerapan Sila-Sila Pancasila Dikehidupan Sehari-Hari
Page 4
seperti itu kepada seseorang yang notabene tidak sebudaya dengan kita. Jangan
terlalu cepat berasumsi karena penampilan terkadang bisa menutupi keaslian dari
siapa dan seperti apa orang itu sebenarnya. Milikilah rasa pengertian antar
sesama. Dengan begitu, menyikapi perbedaan dalam berteman adalah perkara
mudah.
(Penerapan di Sekolah)
kita sebagai ciptaan Allah hendaklah saling tolong satu sama lain,, dan manusia itu
pasti tdk akan hidup tanpa menjalani yang nama,ya tolong menolong apalgi dalam
hal musibah,, dan pasti di muka bmi ini pasti pernah mengalami musibah dan akan
dibantu oleh sesama mahkluk,ya
(Penerapan di Sekolah)
Manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia tidak dapat memenuhi semua
kebutuhannya sendiri. Ketika membutuhkan buku, kamu memerlukan penjual buku.
Ketika kita membutuhkan pakaian, kita memerlukan penjual pakaian. Manusia
adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Sebagai makhluk
(Penerapan di Masyarakat)
Sebagai masyarakat indonesia, kita diajarkan untuk selalu bertoleransi kepada
sesama umat beragama. mengapa kita tidak boleh mengganggu orang lain yang
sedang beribadah? beribadah merupakan komunikasi dengan Tuhan. di mana kita
mencurahkan seluruh apa yang kita ingin supaya dikabulkan. apabila kita
mengganggu orang lain yang sedang berkomunikasi degan Tuhan, sama saja kita
dosa, dan akan mengganggu konsentrasi orang lain dalam beribadah.
(Penerapan di Masyarakat)
Kalian mungkin pernah mendengar kalau ayah kalian mendapatkan undangan dari
Pak RT atau Pak RW untuk menghadiri rapat di rumah Pak RT atau rumah Pak
RW. Rapat atau musyawarah banyak dilakukan oleh masyarakat untuk
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Hal-hal yang biasa mereka
Penerapan Sila-Sila Pancasila Dikehidupan Sehari-Hari
Page 6
musyawarahkan antara lain misalnya membahas tentang kerja bakti membersihkan
selokan, rencana membangun masjid, atau membangun pos ronda.
Melakukan kerja bakti gotong royong
(Penerapan di Masyarakat)
Istilah gotong royong berasal dari bahasa Jawa. Gotong berarti pikul atau angkat,
sedangkan royong berarti bersama-sama. Sehingga jika diartikan secara harafiah,
gotong royong berarti mengangkat secara bersama-sama atau mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama. Gotong royong dapat dipahami pula sebagai
bentuk partisipasi aktif setiap individu untuk ikut terlibat dalam memberi nilai positif
dari setiap obyek, permasalahan, atau kebutuhan orang-orang di sekelilingnya.
Partisipasi aktif tersebut bisa berupa bantuan yang berwujud materi, keuangan,
tenaga fisik, mental spiritual, ketrampilan, sumbangan pikiran atau nasihat yang
konstruktif, sampai hanya berdoa kepada Tuhan.
(Penerapan di Masyarakat)
Sistem keamanan lingkungan atau siskamling atau yang lebih sering disebut dengan
ronda adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa warga masyarakat untuk menjaga
kemanan lingkungan, biasanya setiap warga bermusyawarah terlebih dahulu sebelum
melakukan siskamling, guna untuk membagi tugas pada hari apa dan di bagian mana
saja seseorang/lebih bertugas. Siskamling biasanya dilakukan oleh para laki-laki dan
dimulai pada pukul 9 malam sampai dengan jam 3 atau 4 pagi. Kegiatan ini dilakukan
bergiliran, biasanya setiap orang hanya mendapat tugas 1 hari dalam seminggu.
(Penerapan di Keluarga)
Menjalankan ibadah dengan tenang dan khusuk saat bulan Ramadhan merupakan
dambaan setiap umat muslim. Tak hanya shalat atau mengaji di masjid, banyak
orang ingin dapat berdoa dan beribadah di rumah.
(Penerapan di Keluarga)
Cara Mengajarkan Anak Untuk Menghormati Orang Tua dan Saudara Antara
ketaatan dan hormat memiliki perbedaan, jangan sampai Anda salah dalam
membedakan keduanya. Umumnya, membuat anak taat kepada Anda sangatlah
mudah. Akan tetapi, bisa saja anak melakukannya tanpa rasa hormat kepada
Anda.
Penerapan Sila-Sila Pancasila Dikehidupan Sehari-Hari
Page 8
Namun, akan berbeda cerita jika Anda mengajarkan anak untuk menghormati dan
taat. Sebab jika anak menghormati orangtua, mereka akan mematuhi Anda karena
cinta bukan karena kewajiban atau paksaan.
(Penerapan di Keluarga)
Berbagai kejadian buruk sering dilaporkan bahwa anak membentak orangtua atau
anak kandung menyumpahi orangtuanya. Bahkan kejadian tragis sering terjadi
anak memukul orangtua bahkan yang lebih miris anak membunuh orangtua. Dalam
budaya leluhur kita dahulu bahkan berjalan melewati orangtua saja harus
membungkuk, membantah atau berkata keras saja sudah merupakan tindakan
buruk. Memang, untuk hormat kepada orangtua tidak harus menyembah atau
membungkuk terlalu dalam, tetapi paling tidak etika dan kesopanan terhadap
orangtua harus tetap dijunjung tinggi.
(Penerapan di Keluarga)
Adapun yang dimaksud dengan tugas sekolah adalah sesuatu yang harus
dikerjakan oleh seorang siswa atas perintah dari guru yang mengajar sebuah
bidang studi. Tugas sekolah bisa berbentuk sendiri-sendiri ada juga yang harus
dikerjakan secara berkelompok. Tugas yang secara berkelompok ini disebut
dengan Tugas Kelompok. Jadi tugas kelompok harus dikerjakan secara bersama-
sama. Jika tugas yang diberikan ini berupa sendiri-sendiri maka penanggung
jawabnya juga sendiri-sendiri. Lain halnya dengan tugas kelompok, yang menjadi
Penerapan Sila-Sila Pancasila Dikehidupan Sehari-Hari
Page 9
penanggung jawabnya adalah ketua kelompok yang ditunjuk secara musyawarah
dan mufakat.
(Penerapan di Sekolah)
Menghargai pendapat merupakan contoh pengamalan pancasila sila ke-4.
Manakala pendapat orang itu lebih tepat, benar, dan mendasar, sementara
pendapat kita sendiri tidak demikian, maka hendaklah mengakui dan menerimanya
dengan kebesaran hati, apa lagi pendapat tersebut didukung dengan fakta dan
bukti yang kuat, sehingga tidak ada alasannya bagi kita untuk tidak menerima
argumentasi tersebut, disinilah dibutuhkan kearifan dan kebesaran jiwa.