Anda di halaman 1dari 22

INTEGRASI PPK, LITERASI, 4 C, DAN HOTS

DALAM PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013

Dalam proses pembelajaran menciptakan perencanaan pembelajaran merupakan


tahapan pertama yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan planning pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata
pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Untuk menyusun RPP yang benar tentu harus dapat mempelajari hakikat, prinsip dan
langkah-langkah penyusunan RPP tersebut. Seperti halnya yang tertera pada Permendiknas
tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Pedoman
Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum 2013 dituangkan dalam Permendikbud No. 103 Tahun
2014, kemudian diperbaharui dengan keluarnya Permendikbud No. 23 tentang standar
penilaian dan panduan penilaian terbaru.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013 (K-13) edisi revisi yang
terbaru harus memunculkan dan menginsert empat macam poin, yaitu mengintergrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam pembelajaran. Selain PPK pada pembelajaran
perlu juga diintegrasikan Literasi; Keterampilan Abad 21 atau diistilahkan dengan 4C
(Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative); dan HOTS (Higher Order
Thinking Skill.

A. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


Pendidik harus mampu mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) didalam
pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong, dan integritas atau 7 Karakter untuk mapel IPS dari 18 Karakter
prioritas.
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah melaksanakan kewajiban beribadah shalat 5
waktu bagi muslim, dan ibadah lainnya bagi penganut agama lain, tidak menganggu
pelaksanaan ibadah/ritual/perayaan pemeluk agama lain, saling menjaga kedamaian
antar pemeluk agama, dll.
1
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah saat seseorang diberikan suatu tugas, ia selalu
menjaga sikapnya dengan tidak berbohong dengan menyontek/menjiplak tugas milik
orang lain, tidak menambahkan atau mengurangi kata-kata yang sebenarnya terjadi, dll.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah tidak memaksakan pendapat sendiri di atas
kepentingan golongan, membiarkan pemeluk agama lain beribadah dengan tenang dan
aman, dll.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah menaati peraturan cara berpakaian yang
sopan di tempat tertentu yang formal seperti kantor, universitas, dll., selalu datang tepat
waktu saat bekerja, kuliah ataupun sekolah, dll.
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah selalu mengerahkan usaha terbaik dalam
melakukan sesuatu seperti saat mengerjakan tugas-tugas, atau berusaha mencapai
impian kita, dll.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah usaha untuk terus mengasah kemampuan diri
misal dalam bidang kepenulisan, dengan mencari pengetahuan baru yang dapat
melahirkan pemikiran yang inovatif kedepannya.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.

2
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah mampu melaksanakan tugas sendiri bila masih
dapat dilakukan sendiri, tidak selalu mengandalkan orang lain dalam menyelesaikannya.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah melaksanakan kewajiban, tidak hanya
menuntut hak saja.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah mencari kosa kata Bahasa Indonesia yang
belum dapat dimengerti maknanya oleh kita, dan mencaritahu kebenarannya.
10. Semangat Kebangsaan/Nasionalis
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah mengharumkan nama baik Bangsa Indonesia
dengan menjadi relawan atau berprestasi di kancah internasional/mancanegara.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945 dalam kehidupan sehari-hari, karena merupakan pedoman hidup penduduk Bangsa
Indonesia.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah memberikan pujian kepada adik yang baru
bisa memulai sesuatu yang baru baginya, memberikan selamat kepada teman bila
mendapat prestasi, dll.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah melakukan penelitian yang bermanfaat bagi
masyarakat, bersikap ramah dan sopan kepada orang tua, teman dan tetangga, dll.
3
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah menyebarkan virus kebaikan kepada orang
lain dan tidak membuat ujaran kebencian, dll.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah membaca berita yang penting, dan dapat
memilah bacaan yang benar adanya atau yang hanya hoax semata.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah dengan tidak merusak fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah, membuang sampah pada tempatnya, ikut bekerja bakti
membersihkan lingkungan sekitar, dll.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
yang membutuhkan.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah turut membantu korban bencana alam dengan
menggalang dana saat melakukan Car Free Day (CFD).
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah menjalankan amanah yang diberikan dengan
sebaik-baiknya, berani bertanggungjawab apabila melakukan kesalahan, selalu
melaksanakan ibadah shalat 5 waktu (bagi muslim), dll.

Implementasi PPK Seperti Apa?


Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus
menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan
sampai sekarang.
4
Pengintegrasian tersebut antara lain:
a. pemaduan kegiatan kelas, luar kelas di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas);
b. pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
c. pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;
Pendalaman dan perluasan dapat berupa:
1. Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada Pengembangan
karakter siswa,
2. Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar
siswa di sekolah atau luar sekolah;
3. Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah,
dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.
Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/strategi/pendekatan yang berpusat
kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning).
Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari
belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.

B. Literasi
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui
berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang
hayat melalui pelibatan publik.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan
berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan
auditori.
Penjabaran Literasi Seperti Apa?
Menurut Forghuson Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic
Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi
Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).
Pendidik harus mampu mengintegrasikan literasi dan menginsert literasi dalam RPP
baik sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran.

5
C. Keterampilan abad 21 atau 4 C
Yang dimaksud dengan 4 C adalah Communication, Collaboration, Critical Thinking
and Problem Solving, dan Creativity and Innovation.
Communication/komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer informasi (lisan/tulis)
dengan tujuan utamanya adalah mengirim pesan melalui media yang dipilih agar dapat
dimengerti penerima pesan.
Collaboration/kolaborasi adalah kemampuan bekerjasama, saling bersinergi, beradaptasi
dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan yang lain dan
menghormati prespektif yang berbeda.
Critical Thinking and Problem Solving/berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah
kemampuan memahami sebuah masalah yang rumit, mengoneksikan informasi satu dengan
informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai prespektif dan menemukan solusi dari
suatu permasalahan.
Creativity and Innovation atau kreativitas dan inovasi adalah kemampuan mengembangkan,
melaksanakan dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka
dan responsif terhadap prespektif baru dan yang berbeda.
Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13 (revisi 2016), bukan sekadar
transfer materi. Tetapi pembentukan 4C. Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan
4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia
berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat
penting, 4 C adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat
ketimbang sekadar pengusaan hardskill.

D. HOTS
Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang
mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan.
Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir
dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan
kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan
mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.

6
Pendidik harus mampu mengintegrasikan HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
atau kemampuan berpikir tingkat tinggi Level 3/C4 s/d C6 dalam RPP terutama dalam
membuat soal/evaluasi. Hierarki level C-1 hingga C-6 menurut Bloom adalah sebagai berikut:
 C-1 Knowledge (pengetauan)
 C-2 Comprehension (pemahaman)
 C-3 Application (penerapan)
 C-4 Analysis (menganalisa)
 C-5 Syhthesis (mensintesa)
 C-6 Evaluation (evaluasi/menilai)

7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP ANTABRANTA.


Mata Pelajaran : Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII//Satu
Tema : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Materi Pokok : Interaksi Sosial
Materi pokok : Bentuk – bentuk Interaksi Sosial
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan ( 2x40 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargaidanmenghayatiajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukan perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong),
santun,percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. (tdk wajib ).
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIN KOMPETENSI
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam 3.2.1 Membedakan interaksi sosial yang
ruang dan pengaruhnya terhadap bersifat asosiatif dan disosiatif.
kehidupan sosial, ekonomi, dan 3.2.2 Memberi contoh bentuk interaksi
budaya dalam nilai dan norma, serta sosial disosiatif
kelembagaan sosial budaya 3.2.3 Memecahkan masalah sosial tentang
interaksi disosiatif
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang 4.2.1 Mempresentasikan laporan hasil
interaksi sosial dalam ruang dan diskusi tentang interaksi sosial
pengaruhnya terhadap kehidupan didepan kelas.
sosial, ekonomi dan budaya dalam
nilai dan norma, serta kelembagaan
sosial budaya
C.Tujuan Pembelajaran

( Tujuan Pembelajaran merupakan tujuan yg ingin dicapai dlm pembelajaran dari KD yang
didalamnya ada kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan yang ditulis dalam satu
deskripsi serta memenuhi kriteria / kaidah ABCD serta memakai KKO/ Panduan Tahun
2017)
CONTOH :
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran saintifik peserta didik dapat
mengembangkan kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, ketrampilan
sebagai berikut : Religius/PPK
1. Terbiasa mengucapkan salam, sapa dengan santun Nasionalis/PPK

2. Terbiasa memanjatkan doa pada setiap kegiatan pembelajaran dengan khusuk


3. Terbiasa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Nasional dengan benar
PPK 4. Menunjukan perilaku trampil pada saat membedakan interaksi sosial yang bersifat
asosiatif dan disosiatif ( - )
5. Menunjukan perilaku disiplin memberi 2 contoh bentuk interaksi sosial disosiatif ( - )
6. Menunjukan perilaku kekeluargaan dalam memecahkan masalah sosial tentang konflik
di lingkungan remaja Sekolah ( - )
mencermink
7. Trampil menyusun laporan hasil diskusi tentang Interaksi sosial ( - ) an 4C, Co
8. Berani mempresentasikan hasil diskusi tentang Interaksi sosial di depan kelas (-) munication

Focus Penguatan Karakter Utama : Gotong Royong


Sub Karakter : Kerja Sama, Kekeluargaan

Focus Penguatan Karakter Utama : Nasionalis


Sub Karakter : Disiplin

D.MateriPembelajaran
1. Materi Reguler
a. Interaksi Sosial
• Bentuk bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif
• Contoh – contoh bentuk interaksi sosial disosiatif
• Prosedur penanganan permasalahan interaksi sosial di sekolah
b. Syarat interaksi sosial
2. Materi Remedial
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif.
Alternatif prosedur penanganan permasalahan interaksi sosial
3. Materi Pengayaan
konflik sosial di lingkungan remaja dan upaya mengatasinya.

E. Metode Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, pemberian tugas

F. MediaPembelajaran
a. Video tentang perilaku remaja yang mengalami penyimpangan sosial, terutama
konflik (perkelahian remaja)
b. Gambar yang berhubungan dengan Bentuk Interaksi Sosial.
c. Lembar kerja peserta didik (panduan pengamatan tentang penyimpangan sosial
berupa konflik antar remaja)

G. SumberPembelajaran:
a. Kemendikbud. 2016. Buku Siswa : Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII .
Jakarta:Kemendikbud, hal. 85-89
b. Kemendikbud. 2016. Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru. Kelas
VII. Jakarta: Kemendikbud , hal. 103 s.d. 106 ; 120-128
c. Sumber dari internet

Langkah – langkah Pembelajaran


Langkah-langkah
Alokasi
Kegiatan Model Problem Deskrisi Kegiatan
waktu
Based Learning
Pendahuluan 1) Pesertadidik bersama guru
menyampaikan salam.
2) Salah satu peserta didik diminta
memimpin do’a, dilanjutkan Religius
presensi/mengecek kehadiran Nasionalis/PPK

peserta didik
3) Menyanyikan lagu Indonesia Raya
dan lagu Nasional
4) Membicarakan kesepakatan kelas
untuk membangun komitmen
(kerjasama, kekeluargaan, dan
disiplin) selama kegiatan
pembelajaran.
5) Mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan berupa 5
apersepsi dan motivasi, meminta
Comm peserta didik secara acak
unicati
on 4C menceritakan remaja saat ini.
6) Guru menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai dan manfaatnya ppk
dalam kehidupan sehari-hari,
sekaligus mengaitkan nilai
kerjasama & kekeluargaan dalam
bermasyarakat.
7) Guru menyampaikan langkah
pembelajaran dan teknik penilaian,
dengan mengaitkan nilai
kedisiplinan dalam meraih prestasi

Inti Fase 1 Memberikan orientasi peserta didik


Orientasi peserta pada permasalahan remaja dalam
didik kepada kehidupan sehari-hari
10
masalah Dengan cara disajikan tayangan video
tentang penyimpangan perilaku yang
dilakukan oleh remaja berupa
ppk
perkelahian pelajar serta gambar untuk
diamati.
Kemudiaan dengan rasa kekeluargaan
peserta didik diberikan kesempatan
untuk mengemukakan masalah yang
literasi ditemukan pada tayangan video
tersebut serta gambar yang diamati.

Fase 2 Secara kekeluargaan Peserta didik 10


Mengorganisasikan membagi diri beberapa kelompok tiap
peserta didik kelompok beranggotakan antara 4-5
orang .
a. Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya dengan berani serta
berpikir kritis tentang video yang
diamati, dan Peserta didik
dimotivasi dengan suasana
kekeluargaan untuk bertanya
tentang:
1. Masalah apa yang muncul yang
berhubungan dengan
Pembelajar
kehidupansehari-hari remaja
an HOTS
sekarang?
2. Mengapa beberapa remaja
melakukan kegiatan seperti pada
tayangan tersebut?
3. Apa yang harus dilakukan oleh
remaja untuk menghindari
perilaku tersebut?
b. Peserta didik bekerjasamadalam
kelompok merumuskan masalah
untuk dipilih dandipecahkan
bersama secara kekeluargaan.
Berdasarkan permasalahan yang
diajukan peserta didik, guru memilih
masalah yang akan dibahas.
Dengan bekerjasama secara berkelompok
Collabora Peserta didik dibimbing dalam proses
tion pengumpulan data tentang pengaruh interaksi 10
sosial terhadap perilaku remaja dalam
Fase 3
kehidupan sehari-hari melalui pencarian data Literasi
Membimbing
dan membaca buku maupun sumber lain yang
penyelidikan individu
peserta didik miliki atau brouwsing dari
dan kelompok
internet.
a. Peserta didik berdiskusi untuk menilai dan
Critical thingking skill mengkaji penyelesaian masalah yang
diajukan oleh setiap anggota kelompok
secara kekeluargaan 15
Fase 4 b. Setiap kelompok membuat laporan
Mengembangkan dan hasildiskusi dengan cermat dan disiplin
menyajikan hasil karya
a. Secara kekeluargaansetiap kelompok
Communication mempresentasikan di depan kelas hasil
/ 4c diskusinya PPK
b. Kelompok lain memberi tanggapan,
tambahan atau melengkapi dengan
semangat kerjasama & kekeluargaan.
15
c. Guru mengarahkan dan mengoreksi
Fase 5 HOTs
konsep dan pemahaman peserta didik
Menganalisa dan
terhadap materi atau hasil kerja yang
mengevaluasi proses
telah dipresentasikan.
pemecahan masalah
d. Kelompok dan peserta didik terbaik
(Disiplin, Kompak) mendapatkan
penghargaan dari guru serta ucapan
selamat dari temannya.
1. Guru membimbing dan menfasilitasi
peserta didik membuat kesimpulan
kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik dimotivasi untuk berani
melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, model,metode dan
penilaian pembelajaran yang
digunakan.
4. Peserta didik mengerjakan tes dengan
Fase 6. tertib dan disiplin
Mencipta ; 5. Peserta didik diberi tugas untuk
( dimungkinkan guru menyempurnakan laporan (data dapat
membuat RPP) sampai diakses melalui majalah, koran, internet 15
dengan langkah ini dan laporan hasil diskusi kelompok
sesuai KD dan IPK yg tentang jawaban atau pertanyaan yang
dibahas ). telah dirumuskan)
untuk dikumpulkan kepada guru.
6. Peserta didik diminta
mengkonstruksikan nilai karakter dan
keteladanan yang dipelajari hari ini dan
yang harus dilakukan dalam kehidupan
di sekolah maupun di Masyarakat
7. Peserta didik diingatkan untuk
membaca materi pada sub bab
berikutnyayaitu mengenai pengaruh
interaksi sosial terhadap pembentukan
lembaga sosial dan mengerjakan
aktivitas individu pada buku siswa.
1. Guru membimbing dan menfasilitasi
peserta didik membuat kesimpulan
kegiatan pembelajaran
2. Peserta didik dimotivasi untuk berani
Communication
melakukan refleksi terhadap proses
4C
pembelajaran terkait dengan
penguasaan materi, model,metode dan
penilaian pembelajaran yang
digunakan.
4. Peserta didik mengerjakan tes dengan
tertib dan disiplin PPK
Pembelajar 5. Peserta didik diberi tugas untuk
an HOTS
menyempurnakan laporan (data dapat
diakses melalui majalah, koran, internet
Penutup dan laporan hasil diskusi kelompok
tentang jawaban atau pertanyaan yang
telah dirumuskan)
untuk dikumpulkan kepada guru.
6. Peserta didik diminta
mengkonstruksikan nilai karakter dan
keteladanan yang dipelajari hari ini dan
yang harus dilakukan dalam kehidupan
di sekolah maupun di Masyarakat
Literacy 7. Peserta didik diingatkan untuk
membaca materi pada sub bab
berikutnyayaitu mengenai pengaruh
interaksi sosial terhadap pembentukan
lembaga sosial dan mengerjakan
aktivitas individu pada buku siswa.

I.PenilaianHasil Pembelajaran
1. Teknikpenilaian dan Bentuk Penilaian
a. Kompetensi Sikap: Observasi menggunakan jurnal (Tidak langsung)
b. Kompetensi Pengetahuan: Tertulis, berbentukUraian
c. Kompetensi Keterampilan: Penilaian kinerja,menggunakan rubrik.

2. Instrumenpenilaiandanpedomanpenskoran (terlampir)

3. Pembelajaran remedial dan pengayaan

a. Pembelajaran remedial
Pembelajaran Remedial untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan
cara mengulang kembali pembelajaran dari materi indicator yang belum
dikuasai, atau dengan penugasan. Remedial dapat juga dilakukan melalui
pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM atau pemberian tesulang dengan penyederhanaan.
Dalam melakukan remedial guru perlu memperhatikan pedoman di bawah ini:
• Jika kurang dari 20% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM,
remedial dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual
• Jika diantara 20% sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai
KKM maka tugas kelompok dan individual
• Jika lebih dari 50% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka
dilakukan pembelajaran ulang

CTT: Untuk Remidi bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Pembelajaran ulang
2. Pemberian tes ulang (penyederhaan)
3. Bimbingan perorangan
4. Bimbingan kelompok
5. Pemanfaatan tutor sebaya
6. Penugasan individual / kelompok
7. dll
( ada regulasi yg mmengatur max dilakukan remidi ).
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
sesuai hasil analisis penilaian

b. Program pengayaan (ditambahkan materi yg spesifik)


Program pengayaandapatdilakukandenganalternativesebagaiberikut:
• Pemberian penugasan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan
dengan bahan pembelajaran berupa perluasan dan/atau pendalaman materi
atau kompetensi berupa kilping dampak perkelahian diantara pelajar bagi
masa depan mereka.
• Pemberian kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk
diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas. Kegiatan yang dimaksud
berupa pendalaman terhadap materi yang secara regular tidak tercakup
dalam kurikulum.
• Pemberian penugasan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan
belajar lebih tinggi yang berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigative
(identifikasi masalah, penentuan fokus masalah, menggunakan berbagai
sumber, mengumpulkan informasi, menganalisis, dan menyimpulkan hasil
ivestigasi)

CTT: Untuk Pengayaan bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Tugas mengerjakan soal dengan tk.kesulitan tinggi (Hot)
2. Meringkas buku-buku referensi
3. Mewawancarai Narasumber
4. Membuat Kliping
5. Mengembangkan 4C ( Creticel Thinking, Creative, Colaborative,
Comunicatif)
4. dll
*) Catatan: untuk remidi dan pengayaan dilakukan setelah melakukan analisa
hasil ulangan harian (contoh program tindak lanjut remidi dan pengayaan
terlampir).

Surabaya, Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMPN Guru Mata Pelajaran,

.................................. .............................................

Lampiran 1 : InstrumenPenilaian
A. Penilaian Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sosial
1. Teknikpenilaian: Observasi (Pembelajaran Tidak Langsung)
2. Alat penilaian : Jurnal
3. Contoh Jurnal penilain Sikap piritual dan Sosial (tidak langsung)
Nama Butir
No Waktu Catatan Perilaku Aspek
Siswa Sikap
1.
2.
3.
4.
5.

B. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk : Uraian

a. Kisi-kisi Soal
1.Teknik : Tertulis
2.Bentuk : Uraian

Nama Sekolah : SMP


Kelas/Semester : VII/Satu
Mata pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kompetensi Indikator Bentuk Bobot Jumlah


NO Materi
Dasar Soal soal Soal soal
1. 3.2 Menganalisis Bentuk- 1. Membeda Uraian Sulit/ 1
interaksi sosial dalam bentuk kan bentuk sedang/
ruang dan interaksi
pengaruhnya terhadap
interaksi mudah
sosial sosial
kehidupan sosial,
ekonomi dan budaya
asosiatif dan
dalam nilai dan norma disosiatiatif
serta kelembagaan 2. Memberika Uraian 1
sosial budaya. n contoh
bentuk
interaksi
sosial
akomodasi
di
lingkungabn
mereka
tinggal 1
uraian
3. Mampu
memberikan
solusi
positif thd
teman yang
sedang
terlibat
konflik

b. BUTIR SOAL

NO INDIKATOR SOAL SOAL SKOR

1 Membedakan bentuk interaksi sosial Tuliskan 4


asosiatif dan disosiatiatif perbedaan antara
bentuk interaksi
sosial asosiatif dan
disosiatif

2 Memberikan contoh bentuk interaksi Berikan contoh 2


sosial akomodasi di lingkungabn bentuk interaksi
mereka tinggal
sosial akomodasi
dilingkungan
sekolah

3 Disajikan masalah tentang konflik antar apa yang harus 6


siswa, siswa Mampu memberikan solusi kamu lakukan
pemecahan masalah yang diajukan guru apabila kamu
mengetahui ada
teman yang
terkibat konflik
dengan teman lain
dilingkungan
sekolah?

c. Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran

NO KUNCI JAWABAN SKOR

1 Asosiatif : adalah interaksi sosial yang mengarah pada 4


kesatuan pandangan

Disosiatif : adalah interaksi sosial yang mengarah pada


pertentangan/konflik

2 Melerai teman yang bertengkar 2

3 a. Melerai 6

b. Menasehati teman untuk mengendalikan diri

c. Melaporkan kepada guru

d. Bersifat netral

Keterangan : Kata tercetak miring adalah kata kunci jawaban

Pedoman penskoran:

a. Menjawab 1 kata kunci benar mendapat skor 2


b. Menjawan 1 kata kunci salah mendapat skor 1
c. Tidak menjawan mendapat skor 0

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x100
Skor Maksimal

Keterangan predikat:
Sangat Baik (A) : 86 - 100
Baik (B) : 71 - 85
Cukup (C) : 56 - 70
Kurang (D) : ≤ 55
C. Kompetensi Keterampilan
1. Teknik Penilaian: Penilaian Kinerja
2. Instrumen Penilaian dan Pedoman Pensekoran

1. Kisi-kisi Penilaian Kinerja


Nama Sekolah : SMPN 1 Pujon
Kelas/Semester : VII/Satu
Mata pelajaran : IPS
Tahun Pelajaran : 2016/2017
NO KD MATERI INDIKATOR TEKNIK
PENILAIAN
1. 4.2. Menyajikan hasil analisis Bentuk-bentuk Siswa mampu KINERJA
tentang interaksi sosial dalam interaksi mempresentasikan
ruang dan pengaruhnya
terhadap kehidupan sosial,
hasil kerja
ekonomi dan budaya dalam kelompok tentang
nilai dan norma, serta penyimpangan
kelembagaan sosial budaya sosial di
lingkungan
remaja

d. Rubrik Penilaian Kinerja

NO INDIKATOR RUBRIK
Presentasi Kriteria presentasi:
1. 1. performen/penampilan
2. Isi presentasi
3. Media yang digunakan
4. Penggunaan bahasa yang baik dan benar

Pedoman Penskoran:
4 = Memenuhi 4 kriteria
3 = Memenuhi 3 kriteria
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria

Penggunaa S
Media
Performance Isi n bahasa K NILA
yang
No Nama /penampilan presentasi yang baik O I
digunakan
dan benar R

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5 dst
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x100
Skor Maksimal (16)

Keterangan predikat:
Sangat Baik (A) : 86 - 100
Baik (B) : 71 - 85
Cukup (C) : 56 - 70
Kurang (D) : ≤ 55

LEMBAR KERJA SISWA

Pahami bacaan & Gambar berikut


Pada dasarnya pergaulan bebas dan kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku
remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Remaja yang
nakal disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh
pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat
sebagai suatu kelainan dan disebut "kenakalan". Pergaulan bebas adalah kelainan tingkah laku /
tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi pergaulan bebas kedalam tiga tingkatan, yaitu :
1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa
pamit
2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti mengendarai mobil tanpa SIM,
mengambil barang orang tua tanpa izin
3. Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan
dll.
Langkah-langkah :
1. Cermati & pahami bacaan serta gambar diatas
2. Diskusikan, dan lakukan tanya jawab temuan-temuan dari bacaan serta
gambar yang belum kalian pahami
4. Buatlah catatan di buku kalian tentang temuan-temuan penting
3.Agar lebih paham, Jawablah pertanyaan berikut:
a. Jelaskan Jenis –jenis Permasalahan perilaku menyimpang pada remaja
b. Penyebab perilaku menyimpang.

c. Cara mengatasi perilaku menyimpang.

LAMPIRAN :
MATERI PEMBELAJARAN
A. Materi Reguler
Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan
oleh siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu
terjadi karena manusia hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Di dalam
kehidupan sehari-hari, kamu bisa melihat seseorang atau sekelompok orang,
baik di lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja
melakukan interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang
beraneka ragam. Ada beberapa bentuk interaksi sosial dalam kehidupan
masyarakat, yaitu sebagai berikut :
1. Asosiatif
a. Kerjasama
b. Akomodasi
c. Asimilasi
2. Disosiatif
a. Kompetisi
b. Kontravensi
c. Konflik
C. Materi Remidial
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial
yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok.
D. Materi Pengayaan
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto
(2003), kata “kontak” berasal dari bahasa Latin, yaitu berasal dari kata con
dan tangere. Kata con berarti bersama-sama sedangkan tangere mengandung
pengertian menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersamasama
saling menyentuh secara fisik.
Dalam pengertian gejala sosial, kontak sosial ini dapat berarti hubungan
masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik,
tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan
melalui surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain.
Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi
sosial. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat
positif akan mengarah pada kerjasama, sedangkan kontak yang bersifat negatif akan
mengarah pada suatu pertentangan

PPK yang wajib dikembangkan di Sekolah :


( Sesuai dengan PERPRES 87 TH 2017 )
1. Relegius 10. Semangat kebangsaan
2. Jujur 11. Cinta tanah air
3. Toleransi 12. Menghargai prestasi
4. Disiplin 13. Komunikatif
5. Bekerja keras 14. Cinta damai
6. Kreatif 15. Gemar membaca
7. Mandiri 16. Peduli lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli sosial
9. Rasa ingin tahu 18. Tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai