Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAPER GEOLOGI TEKNIK

Peranan Penting Geologi Teknik pada Konstruksi Jalan di Desa Kertamekar Kecamatan
Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat

Oleh :

Kelompok 1

Alodia Alvita (072.15.008)

Agung Yoda Prakasa (072.15.004)

Dhany Rizky (072.15.024)

Dwiky Adimas (072.15.029)

Rifky Aulia (072.15.102)

Taupik Paturrahman (072.15.112)

TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2017
Peranan Penting Geologi Teknik pada Konstruksi Jalan di Desa Kertamekar Kecamatan
Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat

Pendahuluan
Dalam melaksanakan tugasnya, para geolog penting untuk melakukan identifikasi dan
analisa resiko mitigasi dan manajemen resiko sehingga kegagalan konstruksi bias diminimalkan,
karena ilmu geologi teknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah
dimana dalamm ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya.
Serta selalu membangun dan mengkomunikasikan resiko kepada para stakeholder. Diperlukan
pola piker, strategi, metode kerja. Serta terobosan teknologi dan aksi nyata yang inovatif untuk
mengawal dan mendukung pembangunan infrastruktur.
Beberapa proyek infrastruktur PUPR yang melibatkan ahli geologi diantaranya adalah
pembangunan jalan perbatasan Papua sepanjang 1.098,2 km, pembangunan jalan tol Trans
Sumatera Palembang Indralaya sepanjang 22 km, dengan menggunakan teknologi Vacumm
Preloading untuk mengatasi tegangan negative dan mempercepat proses konsolidasi tanah.
Kemudian pembangunan jalan tol Trans Sumatera Pekanbaru Dumai dengan menggunakan
teknologi Mini Piles dan Load Transform (LTP), pembangunan jalan tol Trans Jawa Pematang
Batang sepanjang 39,2 km dengan teknologi Vacumm Preloading. Lalu ada pembangunan rumah
instan sederhana sehat dengan teknologi Risha di Pidie Jaya, Aceh yang tahan gempa dan bisa
dibongkar pasang dengan mudah.
Berlanjut dan pembangunan ruas jalan Manokwari-Bituni dengan teknologi isi beton dan
sebagainya. Pakar geologi juga berperan dalam penentuan topografi hidrologi, dan geologi
kompleks dalam pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang, Sabo DAM untuk mitigasi Gunung
Merapi, dan pembangunan terowongan Tol Cisudamdwawu.
Dalam pembangunan bendungan, seperti Bendungan Gondang dan Raknami, pakar
geologi teknik berperan dalam pemilihan lokasi penggenangan, desain fondasi, desain tubuh
bendungan dan desain system instrumentasi dan hingga perhitungan fondasi, sampai membuat
lay-out atas lokasi spillway, sasluran pengelak dan dan lain-lain.
Teori Dasar
Definisi jalan menurut UU Jalan Raya No.13/1980 adalah Suatu prasarana perhubungan darat
dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas.

A. Kelas Jalan Menurut Fungsi


Jalan utama
Jalan sekunder
Jalan penghubung
B. Kelas Jalan Menurut Pengelola
Jalan arteri
Jalan kolektor
Jalan lokal
Jalaln negara
Jalan kabupaten
C. Kelas Jalan Menurut Tekanan Gandar

Kelas Jalan Tekanan Gandar

I 7 ton
II 5 ton
III A 3,50 ton
III B 2,75 ton
IV 1,50 ton

D. Kelas Jalan Menurut Besarnya Volume dan Sifat-Sifat Lalu Lintas


Jalan kelas I
Jalan kelas II
Jalan kelas III
TAHAPAN PERENCANAAN JALAN

Penentuan Trase jalan


Faktor Topografi : landai jalan, jarak pandang, penampang melintang
Faktor Geologi : daerah dengan struktur geologi, daya dukung tanah, muka air tanah
Faktor Tata Guna Lahan : Berkaitan dengan pembebasan tanah sebagai sarana transportasi.
Secara tidak langsung, adanya pembuatan jalan baru akan mengallihfungsikan tata guna lahan
sekalligus merubah keadaan ekonomi daerah sekitar
Faktor Lingkungan : penggunaan alat-alat berat yang dapat mengakibatkan polusi udara dan
suara. Olehnya itu, dalam skala besar, pembuatan jalan baru juga harus mempertimbangkan
faktor Amdal.
Penentapan Stasiun (Stationing)
Perencanaan Potongan Memanjang & Melintang : Potongan memanjang perencanaan
digambarkan langsung pada gambar potongan memanjang pada hasil pengukuran, sehingga
akan diketahui bagian-bagian yang harus digali maupun bagian-bagian yang harus dirimbun
dalam arah memanjang fase.
Perhiitungan Galian & Timbunan : Cara menghitung volume galian maupun timbunan
didasarkan dari gambar potongan melintang
Pembahasan
Contoh kasus yang akan penulis gunakan pada Desa Kertamekar yaitu penulis akan
membahas terkait akses jalanan yang rusak dari segi geologi dan dari segi konstruksi jalanannya
yaitu struktur tanahnya. Terdapat beberapa poin yang menurut menjadi beberapa faktor yang
mengakibatkan jalan raya pada daerah tersebut rusak.
Permukaan tanah yang unstable (kurang stabil). Desa Kertamekar merupakan desa
dengan kondisi geologi yang terletak dalam Formasi Sumedang, dengan beberapa aktifitas
lempeng minor yang tergolong aktif sehingga menyebabkan pergerakan tektonik skala minor.
Hal ini menjadi salah satu faktor kurang stabilnya permukaan tanah di desa Kertamekar, dan
akhirnya membuat jalanan yang mudah retak dan rusak.

Aktifitas vulkanik dari Gunung Tampomas dan Gunung Geulis. Gunung Tampomas yang
merupakan salah satu gunung yang aktifitas vulkaniknya sudah sedikit. Namun dapat dikatakan
aktif, karena masih ditemukannya sumber-sumber mata air panas yang merupakan indikasi
aktifnya dapur magma dibawah Gunung Tampomas. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya
aktifitas vulkanik berskala rendah yang berpengaruh terhadap struktur tanah di desa ini. Gunung
Geulis merupakan salah satu puncak perbukitan di daerah desa ini yang terbentuk dari kejadian
intrusi batuan beku, sehingga kemungkinan masih terdapat aktifitas intrusi berskala minor yang
mempengaruhi struktur tanah di desa Kertamekar.

Kemudian dari segi konstruksi jalanannya yang juga merupakan penyebab utama
kerusakan di Desa Kertamekar adalah sebagai berikut :

Fondasi jalan dengan kualitas buruk. Fondasi jalan di desa ini penulis perhatikan tidak
menggunakan fondasi yang sesuai dengan mutu baik, melainkan dengan menggunakan fondasi
yang tergolong asal-asalan sehingga membuat kondisi jalan tidak bertahan lama, dan akhirnya
rusak lagi.

Kualitas bahan baku yang kurang baik. Penggunaan bahan baku jalan raya yang tidak
sesuai dengan standar umum, perbandingan semen, kerikil, dan ter (aspal) yang tidak sebanding
sehingga menyebabkan jalan tidak terekat dengan baik dan akhirnya memiliki pori yang besar
yang menyebabkan air mudah masuk dan merusak jalan.

Tidak menggunakan rangka jalan yang memadai, menyebabkan jalan tidak bertahan lama
dan rapuh.

Saran dan Rekomendasi

Rekomendasi yang akan penulis berikan terkait jalan pada Desa Kertamekar tersebut
adalah melakukan rekonstruksi pada jalanan tersebut dengan tujuan hal hal yang dapat
membahayakan jiwa dan materi penduduk sekitar tidak terjadi, serta jika telah melakukan
rekonstruksi ada baiknya menggunakan pondasi yang kokoh dan rangka yang baik sehingga
akses jalan di desa Kertamekar dapat menjadi lebih baik dan yang pasti akan memberikan
keuntungan-keuntungan di aspek-aspek lainnya.

Anda mungkin juga menyukai