Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

WOUND DRESSING MEBO

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

MUSKULOSKELETAL & INTEGUMEN Semester V

Prodi Pendidikan Dokter

DISUSUN OLEH:

Olivia Indira Sofyan

6130015038

PEMBIMBING:

Dayu Satriya Wibawa, dr., Sp.B

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2017
I. TINJAUAN PUSTAKA BAHAN AKTIF

MEBO dikembangkan pada pertengahan tahun 1980 an oleh professor Xu Rong


Xiang seorang ahli bedah di Beijing, China sebagai hasil dari pengamatan penyembuhan
luka yang kaya akan kelembapan. Dan menurut seorang ahli bedah di Qatar mengatakan
bahwa Mebo menyediakan lingkungan fisiologis yang optimum bagi luka selama masa
penyembuhan. MEBO menghasilkan anti inflamasi dan anti edema, MEBO juga mampu
mengendalikan invasi bakteri meskipun pada uji bakteiostatik hasilnya negatif. Dan
mempercepat penyembuhan luka lebih cepat disbanding obat luka bakar sejenisnya
contohnya burnazine yaitu 19 hari sedangkan burnazine selama 34 hari (China National
Science and Technology Center for Burns, 2000).

Salep MEBO sudah menjadi standar pengobatan luka bakar di beberapa rumah
sakit dan tidak hanya itu, madu juga sering digunakan untuk mengobati luka bakar karena
sifatnya yang bakteriostatik, dan memiliki banyak nutrisi yang dapat menunjang
kesembuhan luka bakar. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui
bagaimana perbandingan tingkat kesembuhan luka bakar derajat II antara yang diberi
madu topikal nektar kopi dengan MEBO pada tikus putih (Rattus norvegicus) dewasa
jantan galur Sprague dawley (Wim de jong, 2005).

Salep MEBO menjadi salah satu alternatif pengobatan luka bakar karena memiliki
mekanisme kerja dengan pengelupasan jaringan mati, regenerasi dan nutrisi untuk
mempercepat kesembuhan luka bakar. Dalam perawatan luka bakar juga sering
menggunakan bahan tradisional berupa madu, karena manfaat yang terkandung dalam
madu berupa vitamin, asam, mineral, dan enzim yang merangsang terbentuknya kulit
yang baru dan kandungan madu yang kaya nutrisi sehingga cukup untuk 7 memasok zat-
zat yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka bakar (Atiyeh B.S, 2002).
II. INDIKASI

Untuk perawatan topikal luka bakar kimia, luka bakar superfisial (derajat pertama)
dan perawatan tambahan untuk luka bakar derajat kedua & ketiga. Hal ini juga berguna
dalam pengobatan sinar matahari dan luka-luka tertentu lainnya dari berbagai asal seperti
bed sores, luka diabetes, bisul kulit, dll.

III. KONTRAINDIKASI

MEBO harus digunakan dengan perawatan khusus untuk pasien hipersensitif


terhadap minyak wijen.

IV. KEGUNAAN
1. Regenerasi Kulit
Efek terapeutik pertama MEBO pada penyembuhan luka kutaneous adalah
regenerasi kulit. MEBO dapat mencapai penyembuhan luka tanpa pembentukan bekas
luka setelah luka bakar dalam, yang dapat menumbuhkan kulit baru pada luka bakar
dalam luka dan luka lainnya yang disebabkan oleh etiologi lain seperti luka tidur, luka
diabetes, bisul kulit, dll., dimana luka benar-benar sembuh tanpa bekas luka. Sel yang
mengekspresikan sel batang sitokeratin-19, yang tidak terdeteksi pada jaringan normal
dengan teknik ini, diamati pada luka 24 jam setelah penerapan pengobatan MEBO.
Jumlah sel ini mencapai level level dalam 7-14 hari, dan secara bertahap berkurang saat
proses penyembuhan luka.

2. Efek Analgesik
MEBO menghilangkan nyeri luka dengan cara non-anestesi. Hal ini dapat
meningkatkan penurunan rasa nyeri dan efektif mengurangi rangsangan rasa sakit.
Rangsangan eksternal bisa tahan terhadap lapisan pelindung MEBO yang terbentuk pada
saraf yang terluka, yang bisa meningkatkan anti nyeri untuk mengurangi rasa sakit.
Dalam 10 detik penerapan MEBO, rasa sakit pada luka dapat tereliminasi. Bagi beberapa
pasien butuh waktu 2-3 menit untuk menghilangkan rasa sakit. MEBO memberikan efek
analgesik selama proses penyembuhan luka utuh.
3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
MEBO telah mencapai efek anti-infeksi yang sangat baik pada banyak pasien,
beberapa di antaranya bahkan dengan luka bakar dalam beberapa dekade terakhir.
Tingkat pendarahan dan kelangsungan hidup luka bakar berat telah meningkat dari 50%
menjadi 91%. Melalui studi klinis dan penelitian yang relevan, MEBO ditemukan dapat
mengurangi toksisitas patogen toksin bakteri, yang membuktikan bahwa MEBO
menyebabkan transformasi bakteri dan mengurangi produksi toksin. Selama pengobatan,
jumlah bakteri patogen untuk jaringan hidup di permukaan luka bakar berada dalam
batas non-infeksi.

4. Efek Anti-Peradangan
MEBO dapat mengurangi pembengkakan dan reaksi inflamasi pada luka dan
meningkatkan penyembuhan kekebalan dan penyembuhan luka pada pasien. Tes edema
telinga yang diinduksi Xilena dan edema kaki belakang yang diinduksi dengan suntikan
pada tikus menunjukkan bahwa MEBO memiliki efek peradangan yang dapat
diandalkan. (McGrath, 1990)

V. Kekurangan
1. Mahal. MEBO memang memiliki banyak kelebihan diantaranya efek analgesic yang
dapat membantu mengurangi rasa perih dan sakit pada luka bakar, maupun
mengurangi terbentuknya scar pada penyembuhan luka itu sendiri, namun disamping
kelebihannya yang sangat menguntungkan untuk dipakai sebagai gold standard untuk
penanganan luka bakar MEBO juga memiliki harga yang relatif mahal dikalangan
masyarakat (Chapple, J.S, 2003).
2. Pada pasien yang memiliki hipersensitifitas dan alergi terhadap sesame oil, salep
MEBO harus digunakan dengan hati-hati dan menggunakan resep dokter (Wim de
jong, 2005).
3. Toxisitas dan efek samping belum perna ditemukan (Wim de jong, 2005).
VI. Cara penggunaan
1. Jangan menggunakan MEBO pada luka yang sangat terkontaminasi, bersihkan
luka terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah bakteri lalu berikan terapi MEBO.
2. Atau gunakan saleb antibiotik dalam jangka pendek (1-2 hari), lalu anjurkan
pasien untuk konsultasi kembali agar dapat terapi MEBO.
3. Pengunaan MEBO dianjurkan setiap hari atau 2 hari sekali (tergantung derjat
luka), agar penyembuhan lebih cepat, membatasi bau pada luka dan mendapatkan
hasil terbaik yaitu tidak adanya scar atau bekas luka.
4. Saat membersihkan luka jangan menggunakan air, saline maupun antiseptic pada
luka. Gunakan kain kasa untuk membersihkan debris, salep yang sudah lama, dan
cairan serous. Berhati-hati saat mengangkat atau menyingkirkan jaringan yang
sudah mati
5. Oleskan dan pertahankan salep pada ketebalan 1-2 mm pada luka.
6. Jika terpaksa harus membersihkan daerah disekitar luka maka gunkan larutan
saline pada area disekitar luka.
7. Biarkan luka terbuka, ditutup apabila diperlukan (menghindari paparan bakteri)
8. Pastikan wadah salep tetap steril dengan menggunakan kain kasa sebagai aplikator
pada saat mengaplikasikan ke luka bukan tangan (Atiyeh B.S, 2003).
VII. Pasien yang diberi terapi MEBO
VIII. Pengaplikasian MEBO dalam Gambar
1. Bersihkan luka

2. Angkat jaringan yang sudah mati


3. Aplikasikan MEBO pada luka

Angkat sisa jaringan mati pada luka


Hasil akhir dari perawatan luka dengan salep MEBO
Kasus lain dengan terapi MEBO
Daftar Pustaka

Atiyeh B.S., El-musa, K.A., & Dham, R. Scar Quality and Physiologic Barrier
Function Restoration After Moist and Moist-Exposed Dressings of Partial-Thickness
Wounds. American Dermatologic Surgery, 2003, 29 (1) 14-20.

Atiyeh, B.S., Ioannovich, J., Al-Amm, C.A. & El-Musa, K.A. Management of Acute
and Chronic Open Wounds: the Importance of Moist Environment In Optimal Wound
Healing. Current Pharmaceutical Biotechnology, 2002, 3, 179-95.

Chapple, J.S. Wound Care and Healing : The Physiological Challenge. 2003.

China National Science and Technology Center for Burns, Wounds & Ulcers. Report
of Moist Exposed Burn Ointment Phase 111 Clinical Trials Multicenter Study. The
Chinese Journal of Burns Wounds & Surface Ulcers, 2000, 12 (2).

McGrath, M.H.: Peptide Growth Factors and W ound Healing. Clinic Plastic
Surgery 1990;17:421432.

Wim de jong. 2005. Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai