Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MEBO
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah MUSKULOSKELETAL & INTEGUMEN
di semester V

Prodi Pendidikan Dokter

DISUSUN OLEH:

Delvia Sekar Apsari

6130015028

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2017
Tinjauan pustaka bahan aktif

salep MEBO sudah menjadi standar pengobatan luka bakar di beberapa rumah sakit
dan tidak hanya itu, madu juga sering digunakan untuk mengobati luka bakar karena sifatnya
yang bakteriostatik, dan memiliki banyak nutrisi yang dapat menunjang kesembuhan luka
bakar. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengetahui bagaimana perbandingan
tingkat kesembuhan luka bakar derajat II antara yang diberi madu topikal nektar kopi
dengan MEBO pada tikus putih (Rattus norvegicus) dewasa jantan galur Sprague dawley
(Wim de jong, 2005).

Salep MEBO menjadi salah satu alternatif pengobatan luka bakar karena memiliki
mekanisme kerja dengan pengelupasan jaringan mati, regenerasi dan nutrisi untuk
mempercepat kesembuhan luka bakar. Dalam perawatan luka bakar juga sering menggunakan
bahan tradisional berupa madu, karena manfaat yang terkandung dalam madu berupa vitamin,
asam, mineral, dan enzim yang merangsang terbentuknya kulit yang baru dan kandungan
madu yang kaya nutrisi sehingga cukup untuk 7 memasok zat-zat yang dibutuhkan untuk
penyembuhan luka bakar (Atiyeh B.S, 2002).

MEBO dikembangkan pada pertengahan tahun 1980 an oleh professor Xu Rong


Xiang seorang ahli bedah di Beijing, China sebagai hasil dari pengamatan penyembuhan luka
yang kaya akan kelembapan. Dan menurut seorang ahli bedah di Qatar mengatakan bahwa
Mebo menyediakan lingkungan fisiologis yang optimum bagi luka selama masa
penyembuhan. MEBO menghasilkan anti inflamasi dan anti edema, MEBO juga mampu
mengendalikan invasi bakteri meskipun pada uji bakteiostatik hasilnya negatif. Dan
mempercepat penyembuhan luka lebih cepat disbanding obat luka bakar sejenisnya
contohnya burnazine yaitu 19 hari sedangkan burnazine selama 34 hari (China National
Science and Technology Center for Burns, 2000).

Indikasi

Salep ini diindikasikan untuk mengurangi rasa panas akibat luka bakar, mempercepat
proses regenerasi jaringan, mengurangi nyeri, mengobati luka bakar, scald dan luka bakar
akibat bahan kimia. Namun, salep ini tidak boleh digunakan untuk pasien hipersensitif
terhadap kandungan sesame oil (Atiyeh B.S, 2002).
Kegunaan

Mebo merupakan salah satu jenis salep yang dapat mengobati, mengatasi dan
menyembuhkan luka bakar tanpa meninggalkan bekas luka yang menganggu penampilan.

Adapun kegunaan mebo antara lain :

Menghilangkan nyeri luka bakar

Mencegah perluasan nekrosis pada jaringan yg terluka.

Mengeluarkan jaringan nekrotik dengan mencairkkannya

Membuat lingkungan lembab pada luka , yg dibutuhkan selama perbaikan jaringan kulit
tersisa.

Kontrol infeksi dengan membuat suasana yg jelek untuk pertumbuhan kuman. bukan
dengan membunuh kuman.

Merangsang pertumbuhan PRCs ( potential regenerative cell ) dan stem cell untuk
penyembuhan luka dan mengurangi terbentuknya jaringan parut (Atiyeh B.S, 2002).

Kekurangan

1. Mahal. MEBO memang memiliki banyak kelebihan diantaranya efek analgesic yang
dapat membantu mengurangi rasa perih dan sakit pada luka bakar, maupun
mengurangi terbentuknya scar pada penyembuhan luka itu sendiri, namun disamping
kelebihannya yang sangat menguntungkan untuk dipakai sebagai gold standard untuk
penanganan luka bakar MEBO juga memiliki harga yang relatif mahal dikalangan
masyarakat (Chapple, J.S, 2003).
2. Pada pasien yang memiliki hipersensitifitas dan alergi terhadap sesame oil, salep
MEBO harus digunakan dengan hati-hati dan menggunakan resep dokter (Wim de
jong, 2005).
3. Toxisitas dan efek samping belum perna ditemukan (Wim de jong, 2005).

Cara penggunaan

1. Jangan menggunakan MEBO pada luka yang sangat terkontaminasi, bersihkan


luka terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah bakteri lalu berikan terapi MEBO.
2. Atau gunakan saleb antibiotik dalam jangka pendek (1-2 hari), lalu anjurkan
pasien untuk konsultasi kembali agar dapat terapi MEBO.
3. Pengunaan MEBO dianjurkan setiap hari atau 2 hari sekali (tergantung derjat
luka), agar penyembuhan lebih cepat, membatasi bau pada luka dan mendapatkan
hasil terbaik yaitu tidak adanya scar atau bekas luka.
4. Saat membersihkan luka jangan menggunakan air, saline maupun antiseptic pada
luka. Gunakan kain kasa untuk membersihkan debris, salep yang sudah lama, dan
cairan serous. Berhati-hati saat mengangkat atau menyingkirkan jaringan yang
sudah mati
5. Oleskan dan pertahankan salep pada ketebalan 1-2 mm pada luka.
6. Jika terpaksa harus membersihkan daerah disekitar luka maka gunkan larutan
saline pada area disekitar luka.
7. Biarkan luka terbuka, ditutup apabila diperlukan (menghindari paparan bakteri)
8. Pastikan wadah salep tetap steril dengan menggunakan kain kasa sebagai aplikator
pada saat mengaplikasikan ke luka bukan tangan (Atiyeh B.S, 2003).
Pasien yang diberi terapi MEBO
Pengaplikasian MEBO dalam gambar

1. Bersihkan luka

2. Angkat jaringan yang sudah mati


3. Aplikasikan MEBO pada luka

Angkat sisa jaringan mati pada luka


Hasil akhir dari perawatan luka dengan salep MOBE

Kasus lain dengan terapi MEBO


Daftar Pustaka

Atiyeh B.S., El-musa, K.A., & Dham, R. Scar Quality and Physiologic Barrier
Function Restoration After Moist and Moist-Exposed Dressings of Partial-Thickness
Wounds. American Dermatologic Surgery, 2003, 29 (1) 14-20.

Atiyeh, B.S., Ioannovich, J., Al-Amm, C.A. & El-Musa, K.A. Management of Acute
and Chronic Open Wounds: the Importance of Moist Environment In Optimal Wound
Healing. Current Pharmaceutical Biotechnology, 2002, 3, 179-95.

Chapple, J.S. Wound Care and Healing : The Physiological Challenge. 2003.

China National Science and Technology Center for Burns, Wounds & Ulcers. Report
of Moist Exposed Burn Ointment Phase 111 Clinical Trials Multicenter Study. The
Chinese Journal of Burns Wounds & Surface Ulcers, 2000, 12 (2).

Wim de jong. 2005. Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2. Jakarta :
EGC.

Anda mungkin juga menyukai