DI SUSUN OLEH:
BASTIAN S. WARIATA
(P1914001)
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
makalah ini yang berjudul “Penerapan Herbal dalam Perawatan Luka”. Meskipun
dalam pembuatannya banyak hambatan yang saya alami, akhirnya makalah ini dapat
Tentunya ada hal-hal yang menunjang saya untuk membuat makalah ini
dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang lebih luas
mengenai penerapan herbal dalam perawatan luka. Oleh karena itu saya berharap
Saya mohon maaf apabila makalah ini memiliki kekurangan dan saya
menyadari masih perlu ditingkatkan lagi mutunya. Karena itu, saya sangat
(Bastian S. Wariata)
2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan............................................................................................5
C. Manfaat Penulisan..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan karena adanya cedera atau
pembedahan (Agustina, 2009: 83). Berdasarkan sifat kejadian, luka dibagi menjadi
dua yaitu luka disengaja dan luka tidak disengaja. Luka disengaja misalnya luka
terkena radiasi atau bedah, sedangkan luka tidak disengaja contohnya adalah luka
terkena trauma.
luka agar dapat mencegah terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran mukosa
jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat
tindakan pemberian rasa nyaman yang meliputi membersihkan kulit dan daerah
seperti madu, aloevera (lidah buaya), garlic (bawang putih) dan lain sebagainya. Pada
pembahasan kali ini akan dibahas tentang bagaimana terapi herbal pada luka dengan
4
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu agar penulis dan juga pembaca
dapat memahami tentang bagaimana manfaat dari penerapan madu, aloevera (lidah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Penggunaan madu sebagai obat telah dikenal sejak puluhan ribu tahun yang
lalu, dan digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit lambung, batuk, dan mata
(Subrahmanyam et al., 2001). Selain itu madu juga dapat digunakan sebagai terapi
topikal untuk luka bakar, infeksi, dan luka ulkus. Sampai saat ini telah banyak hasil
penelitian yang melaporkan bahwa madu efektif untuk perawatan luka baik secara
klinis maupun laboratorium. Ada beberapa hasil penelitian yang melaporkan bahwa
madu sangat efektif digunakan sebagai terapi topikal pada luka, yang menghasilkan
terjadinya peningkatan jaringan granulasi dan kolagen serta periode epitelisasi secara
Penggunaan madu sebagai obat telah dikenal sejak puluhan ribu tahun yang
lalu, dan digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit lambung, batuk, dan mata
(Subrahmanyam et al., 2001). Selain itu madu juga dapat digunakan sebagai terapi
topikal untuk luka bakar, infeksi, dan luka ulkus. Sampai saat ini telah banyak hasil
penelitian yang melaporkan bahwa madu efektif untuk perawatan luka baik secara
klinis maupun laboratorium. Ada beberapa hasil penelitian yang melaporkan bahwa
madu sangat efektif digunakan sebagai terapi topikal pada luka, yang menghasilkan
terjadinya peningkatan jaringan granulasi dan kolagen serta periode epitelisasi secara
6
1. Sifat zat yang terkandung dalam madu
Kandungan dan sifat madu dapat berbeda tergantung dari sumber madu
(Gheldof et al., 2002; Gheldof and Engeseth, 2002). Pada saat ini salah satu madu
yang cukup dikenal luas dalam perawatan luka adalah Manuka Honey. Madu lebih
efektif digunakan sebagai terapi topikal dikarenakan kandungan nutrisi dan sifat dari
gula yang tinggi yang mempunyai interaksi kuat dengan molekul air sehingga akan
Salah satunya pada luka infeksi dengan Staphylococcus Aureus. Seperti yang
efek anti bakteri pada beberapa jenis luka infeksi salah satunya akibat bakteri
1992). Luka dapat mengalami steril terhadap kuman bila menggunakan madu sebagai
dressing untuk terapi topikal. Selain itu pH yang rendah (3,6-3,7) dari madu dapat
mencegah terjadi penetrasi dan kolonisasi dari kuman (Efem, 1998). Kandungan gula
yang tinggi pada madu jika kontak dengan cairan luka khususnya luka kronis, cairan
luka akan akan terlarut, sehingga luka menjadi lembap dan ini baik untuk proses
penyembuhan.
7
b. Hidrogen peroksida
Bila madu dilarutkan dengan cairan (eksudat) pada luka, hidrogen peroksida
akan dihasilkan. Hal ini terjadi akibat adanya reaksi enzim glukosa oksidase yang
menyebabkan kerusakan pada jaringan luka dan akan mengurangi bau yang tidak
enak pada luka khususnya luka kronis. Hidrogen peroksida yang dihasilkan dalam
kadar rendah dan tidak panas sehingga tidak membahayakan kondisi luka (Molan,
1992). Selain itu hidrogen peroksida yang dihasilkan tergantung dari jenis dan
al.,1999). Adanya aktivitas limfosit dan fagosit ini menunjukkan respon imun tubuh
terhadap infeksi khususnya pada luka. Berdasarkan penelitian Haryanto (2011) bahwa
madu hutan (Apis Dorsata) yang berasal dari Indonesia pada percobaan menggunakan
tikus menunjukkan pada hari ketiga telah terbentuk sel darah baru (angiogenesis) dan
ini efektif untuk perawatan luka. Selain itu Madu ini sama efektifnya dalamakut
maupun kronis. perawatan luka baik dengan madu Manuka yang terkenal berasal dari
New Zewland.
Madu yang bersifat asam dapat memberikan lingkungan yang asam pada luka
sehingga akan dapat mencegah bakteri melakukan penetrasi dan kolonisasi. Selain itu
dari kandungan air yang terdapat dalam madu akan dapat memberikan kelembapan
8
pada luka, ini sesuai dengan prinsip perawatan luka moderen yaitu "Moisture
menurunkan pH dan mengurangi ukuran luka kronis (ulkus vena/arteri dan luka
dekubitus) dalam waktu 2 minggu secara signifikan. Hal ini akan memudahkan
terjadinya proses granulasi dan epitelisasi pada luka. Selain itu hasil penelitian yang
dilakukan Haryanto dalam Wound Journal, 2011 didapatkan bahwa madu Apis
Dorsata ini memiliki ketebalan kolagen yang sama dengan Madu Manuka.
Madu dapat digunakan untuk terapi topikal sebagai dressing pada luka ulkus
kaki, luka dekubitus, ulkus kaki diabet, infeksi akibat trauma dan pasca operasi serta
luka bakar. Madu dapat meningkatkan waktu penyembuhan luka bakar (Evan and
Flavin, 2008; Jull et al.,2008). Hasil studi kasus yang dilakukan bahwa madu dapat
Ada beberapa tips yang dapat digunakan saat merawat luka menggunakan
a. Gunakan jumlah madu sesuai dengan jumlah cairan atau eksudat yang keluar dari
luka.
eksudat luka. Jika tidak ada cairan luka, balutan dapat di ganti 2 kali seminggu
9
c. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sebaiknya menggunakan second dressing
yang bersifat absorbent. Jika madu digunakan langsung pada luka, madu akan
meleleh sehingga keluar area luka. Hal ini tidak akan efektif untuk merangsang
d. Gunakan balutan yang bersifat "oklusif" yaitu menutup semua permukaan luka
e. Pada cairan luka yang sedang, sebaiknya gunakan transparan film sebagai second
dressing.
f. Pada abses (nanah) dan undermining (luka berkantong) perlu lebih banyak madu
untuk mencapai jaringan didalamnya. Dasar luka harus diisi dengan madu
sebelum ditutup dengan second dressing seperti kasa atau dressing pad lainnya.
g. Untuk memasukan madu pada luka berkantong sebaiknya gunakan kasa atau
Lidah Buaya atau yang biasa disebut Aloe vera (Latin: Aloe barbadensis
Milleer) merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah kering di benua
Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun
yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa. Fakta sejarah yang ada
menyebutkan bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya
Manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno menyebut
tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian. Tidak hanya itu, seorang dokter dari
zaman Yunani kuno yang bernama Dioscordes, menyebutkan jika salah satu manfaat
10
lidah buaya yakni memiliki khasiat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit.
Misalnya radang tenggorokan, bisul, rambut rontok, wasir, dan kulit memar, pecah-
pecah serta lecet. Lidah buaya juga merupakan salah satu obat tradisional yang sering
digunakan untuk membantu mengobati berbagai luka, termasuk luka bakar dan luka
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya berkhasiat
sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel.
penderita HIV/AIDS.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin,
11
Di negara-negara Amerika, Australia, dan Eropa, saat ini lidah buaya juga
telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.
Aloe vera/lidah buaya mengandung semua jenis vitamin kecuali vitamin D, mineral
yang diperlukan untuk fungsi enzim, saponin yang berfungsi sebagai anti mikroba
dan 20 dari 22 jenis asam amino. Dalam penggunaannya untuk perawatan kulit, Aloe
penghapusan bekas luka dan tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan
peremajaan kulit. Dengan beragam manfaat yang terkandung dalam lidah buaya,
Penggunaan lidah buaya untuk luka telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun
lalu, khususnya untuk luka bakar dan iritasi kulit. Bagian lidah buaya yang digunakan
untuk pengobatan luka adalah gelnya, yaitu cairan kental yang bisa anda temukan saat
mengiris atau memotong tanaman ini. Gel lidah buaya mengandung senyawa aktif
yang berkhasiat untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan, membunuh bakteri,
Gel lidah buaya dapat bermanfaat untuk penyembuhan luka bakar ringan
derajat pertama dan kedua. Penggunaan lidah buaya untuk luka tersiram air panas dan
luka bakar ringan dapat dilakukan dengan mengoleskan gelnya beberapa kali sehari
keareah yang terdampak. Selain itu, penggunaan lidah buaya dengan cara dioles
12
penyembuhan jenis-jenis luka kulit, seperti luka bakar, infeksi kulit, luka bekas
Berikut adalah cara menggunakan lidah buaya untuk luka bakar yang bisa
a. Pilihlah tanaman lidah buaya yang telah berusia tua (beberapa tahun) karena
b. Ambil 3-4 daun paling tebal dan sehat dibagian luar tanaman sekaligus.
e. Potong bagian ujung yang berduri dengan pisau, lalu pisahkan gel dibagian
f. Potong gel lidah buaya untuk luka menjadi irisan atau kubus untuk digunakan.
g. Anda juga dapat memblender gel lidah buaya lalu disaring untuk mendapatkan
Cara di atas dapat membantu mengobati luka bakar ringan. Akan tetapi, jika
anda mengalami luka bakar atau luka terbuka yang cukup parah, sebaiknya segera
Garlic atau biasa disebut bawang putih telah dibuktikan memiliki kandungan
alliin, yaitu suatu senyawa metobolit organosulfur yang memiliki beberapa aktivitas
biologi yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka bakar secara umum.
Pada penelitian sebelumnya, senyawa ini telah dibuktikan dapat berfungsi sebagai
13
agen anti-agregasi sel platelet dan pemacu proses fibrinolisis; dua hal tersebut dapat
mempengaruhi terjadinya proses hemostasis pada fase inflamasi. Selain itu, alliin dari
masa ke masa telah terbukti juga manfaatnya sebagai antibakteri.10 Pada beberapa
keadaan, kandungan alliin dapat berubah menjadi allisin. Apabila bawang putih
diekstraksi dengan etanol dan air pada suhu 25oC akan terbentuk senyawa allisin.
Pada keadaan utuh, bawang putih tidak mengandung allisin. Namun bila kemudian
Dr. Paavo Aerola, seorang peneliti gizi dan pendiri The International
Allicin, zat aktif yang mempunyai daya bunuh terhadap bakteri dan daya
antiradang.
Antihemollytic factor, faktor anti lesu darah atau inti kekurangan sel-sel darah
merah.
14
Selenium, suatu mikro mineral yang merupakan factor yang bekerja sebagai anti
tubuh yang normal menjadi lemah dan berubah menjadi sel-sel kanker dan
Germanium, seperti selenium merupakan mineral anti kanker yang ampuh yang
Antitoksin, anti racun atau pembersih darah dari racun-racun bakteri ataupun
polusi logam-logam berat. Juga berfungsi sebagai anti alergi dan memperkuat
antioksidan.
Mengutip dari NDTV Food, kita bisa memanfaatkan bawang putih atau garlic
dalam bawang putih bisa menghentikan perdarahan, mencegah infeksi dan bisa
Berikut adalah cara menggunakan bawang putih untuk luka yang bisa anda
praktikkan di rumah.
15
1. Langkah Pertama: Parut bawang putih
Jika luka itu berasal dari luar, cuci dulu dengan hati-hati dengan menggunakan
air. Parut 15 siung bawang putih dan tambahkan beberapa tetes air untuk
Ambil kain kasa steril dan tiriskan pasta bawang putih di atasnya. Perlu hati-hati
Ambil kasa yang sudah berisi pasta bawang putih tadi dan gunakan perban agar
Setalah 2 hari, bersihkan kasa dan cuci bersih dengan air. Kosongkan pasta
bawang putih tua yang ada di luka. Tempatkan kasa baru dengan pasta bawang
Bersihkan setelah 2 hari dan pada saat itu, luka dan infeksi akan hilang.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan karena adanya cedera atau
pembedahan. Luka disengaja misalnya luka terkena radiasi atau bedah, sedangkan
luka agar dapat mencegah terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran mukosa
jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat
merusak permukaan kulit. Perawatan luka juga bisa dilakukan dengan terapi herbal
seperti terapi herbal pada luka dengan menggunakan madu, aloevera, garlic dan terapi
B. Saran
Semoga makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi penulis dan juga
penerapan madu, aloevera dan garlic untuk proses penyembuhan luka dan semoga
dengan adanya makalah ini penulis dan juga pembaca dapat menerapkan pengobatan
17
DAFTAR PUSTAKA
Saputri, B. Dkk. 2018. Perawatan Luka Dengan Madu. Diakses pada tanggal 29 Mey
2022 pada halaman https://www.academia.edu/resource/work/38651677.
https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-lidah-buaya-untuk-luka-bakar-dan-jerawat-
yang-perlu-anda-ketahui
Efem SEE and C.I. Iwara, 1992.The antimicrobial spectrum of honey and its clinical
significance. Infection.,20:227-229.
Efem SEE, 1998. Clinical observation on the wound healing properties of honey. Br
J. Surg., 75:679-681.
Molan PC, 1992. The antibacterian activity of honey variation in the potency of
antibactrial avtivity, Bee World.,73:59-79.
18