Anda di halaman 1dari 9

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007

PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

SURVEY PENDAHULUAN BITUMEN PADAT


DI KABUPATEN SANGGAU DAN KABUPATEN SEKADAU
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Dahlan Ibrahim
Kelompok Program Penelitian Ennergi Fosil

SARI

Daerah Survai termasuk kedalam Kecamatan Jangkang dan Kecamatan Mukok, Kabupaten
Sanggau dan Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis
terletak diantara 001500 - 013000 Lintang Utara dan 1104500 1110000 Bujur Timur.
Survai pendahuluan endapan bitumen padat ini adalah salah satu upaya dalam mendukung
kebijakan diversifikasi energi. Endapan bitumen padat didefinisikan sebagai batuan sedimen klastik halus
biasanya berupa serpih yang kaya kandungan organik dan dapat diekstraksi menghasilkan hidrokarbon
cair seperti minyakbumi. Keterdapatan endapan ini pada beberapa cekungan sedimentasi di Indonesia
diperkirakan cukup potensial. Daerah Sanggau dan Sekadau merupakan salah satu daerah yang
diperkirakan mempunyai potensi endapan bitumen padat.
Daerah Sanggau dan Sekadau terletak pada Cekungan Melawi bagian barat, secara stratigrafi
daerah ini tersusun oleh batuan Pra Tersier, Tersier dan Kuarter. Batuan Pra Tersier terdiri atas
Kelompok Balaisebut, Kompleks Embuoi dan Kelompok Selangkai. Batuan Tersier terdiri atas Formasi
Ingar, Batupasir Dangkan, Serpih Silat yang ketiganya merupakan urutan batuan tak terbedakan, Formasi
Payak, Formasi Tebidah dan Batupasir Sekayam. Satuan paling muda adalah Endapan Aluvial berumur
Kuarter yang merupakan endapan permukaan.
Dari penyelidikan lapangan endapan bitumen padat ditemukan pada Serpih Silat berumur
Oligosen Akhir dengan ketebalan lapisan antara 1,65 - >2,50 meter dan kemiringan lapisan sekitar 10-
15. Penghitungan sumberdaya bitumen padat menghasilkan jumlah sumberdaya tereka sebesar lebih
kurang 8,04 juta tonbatuan dengan analisis retort menunjukkan kandungan minyak bervariasi antar 10
24 l/ton. Untuk tindak lanjut penyelidikan disarankan di daerah sebelah timur yang termasuk Kabupaten
Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.

PENDAHULUAN juga berupaya mencari bahan energi lain yang


bersumber dari alam di luar yang telah diketahui
Latar Belakang selama ini, salah satunya adalah endapan
bitumen padat.
Selama beberapa dasawarsa terakhir laju Endapan bitumen padat didefinisikan sebagai
konsumsi dan kebutuhan energi nasional batuan sedimen klastik halus biasanya berupa
meningkat dengan cukup pesat, seiring dengan serpih yang kaya akan kandungan bahan organik
meningkatnya pemakaian energi untuk dan bisa diekstrasi meghasilkan hidrokarbon cair
keperluan industri, transportasi dan seperti minyakbumi, sehingga lazim juga disebut
rumahtangga. Di sisi lain terdapat keterbatasan dengan nama serpih minyak atau serpih bitumen.
jumlah cadangan energi konvensional khususnya Salah satu daerah yang secara geologi
minyakbumi. diperkirakan mengandung endapan bitumen
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut padat adalah Daerah Sanggau dan sekitarnya di
pemerintah telah mencanangkan kebijakan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau,
efisiensi dan diversifikasi energi, antara lain Provinsi Kalimantan Barat.
dengan mendorong penggunaan sumber energi
lain di luar minyakbumi seperti gas-alam,
batubara, gambut, panas bumi, tenaga air, tenaga
surya dan lainnya. Disamping itu pemerintah
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Maksud dan Tujuan Perbukitan dan pegunungan tersebut diantaranya


Dataran Tinggi Raya, Perbukitan Behe,
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh Perbukitan Landak, Dataran Tinggi Kayan,
informasi awal dari endapan bitumen padat di Punggungan Sosok, Perbukitan Kembayan,
daerah tersebut yang antara lain meliputi lokasi Dataran Tinggi Embuoi, Punggungan Serian,
dan koordinat singkapan, ketebalan, kedudukan, Perbukitan Jambu dan perbukitan Sekayam.
penyebaran dan kualitas dari endapan bitumen Dataran rendah antara lain Dataran Rendah
padat disamping aspek-aspek geologi lainnya Kapuas di bagian Selatan dan Dataran Rendah
yang dapat menunjang penafsiran bentuk Ketungau di bagian Timurlaut. Diantara
geometris dari endapan bitumen padat di daerah punggungan yang terpenting adalah Punggungan
tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui Sosok yang berarah Utara Selatan di bagian
potensi sumber daya bitumen padat yang antara tengah Lembar Sanggau Punggungan ini
lain mencakup : Kuantitas, kualitas dan prospek memisahkan Lembar Sanggau menjadi dua
pengembangan di masa mendatang. bagian dan merupakan batas barat dari
Cekungan Melawi berumur Tersier.

Lokasi Daerah Penyelidikan


Stratigrafi
Daerah penyelidikan terletak di Kabupaten
Sanggau dan Kabupaten Sekadau, Provinsi Secara umum batuan penyusun Lembar Sanggau
Kalimantan Barat. dengan komposisi sekitar terdiri atas batuan-batuan berumur Paleozoikum,
70% termasuk Kabupaten Sanggau meliputi Mesozoikum, Tersier dan Kuarter.
Kecamatan Jangkang dan Kecamatan Mukok Batuan Paleozoikum terdiri atas Batuan Malihan
dan 30% terletak di Kabupaten Sekadau yang Pinoh, Kelompok Balaisebut dan bagian bawah
termasuk Kecamatan Belitang Hilir. Daerah ini dari Kelompok Embuoi yang berumur Karbon
dibatasi oleh koordinat geografis 001500 - Perm.
013000 Lintang Utara dan 1104500 Batuan Mesozoikum berumur Trias Kapur
1110000 Bujur Timur. Akhir terdiri atas Kelompok Embuoi bagian
atas, Batuan Gunungapi Jambu, Batuan
Gunungapi Serian, Formasi Sadong, Kelompok
Bengkayang, Formasi Brandung, Formasi
GEOLOGI UMUM Pedawan, Kelompok Selangkai, Batuan
Gunungapi Raya, Granit Laur, Granodiorit
Informasi mengenai geologi daerah inventarisasi Mensibau dan bagian bawah Batupasir Kayan.
diperoleh dari publikasi Peta Geologi Lembar Batuan Tersier terdiri atas Batuapasir Kayan
Sanggau, Kalimantan, skala 1 : 250.000, terbitan bagian Atas, batuan tak terbedakan dari Serpih
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Silat, Batupasir Dangkan dan Formasi Ingar,
Bandung (Supriatna, S., dkk, 1993). Formasi Kantu, Formasi Tutoop, Formasi
Lembar Sanggau terletak di bagian baratlaut Ketungau, Formasi Payak, Formasi Tebidah,
provinsi Kalimantan Barat dan dalam tatanan Batupasir Sekayam, Batuapasir Landak, Batuan
tektonik Kalimantan termasuk kedalam Terobosan Sintang, Batuan Gunungapi Niut.
Cekungan Melawi bagian barat. Fisiografi Endapan Aluvial adalah endapan paling muda
lembar ini dicirikan oleh kelompok perbukitan berumur Kuarter yang merupakan endapan
dan pegunungan yang terpisah-pisah serta permukaan.
beberapa dataran rendah. Perbukitan dan
pegunungan ini tersusun oleh batupasir Tersier Struktur Geologi
yang relatif keras dan batuan granitan.
Perbukitan yang lebih landai tersusun oleh Secara umum pola struktur utama di daerah ini
sedimen Mesozoikum lempungan dan dataran adalah Barat Baratlaut mengikuti unsur
rendah umumnya terbentuk dibagian sumbu struktur regional yang dominan dibagian Barat
cekungan Tersier. dan Tengah Kalimantan yaitu suatu bentuk
prisma yang besar dari grewake Kapur Akhir-
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Tersier Awal di Utara dan Batolit Schwaner batulempung. Salah satu cara untuk
Kapur Awal Kapur Akhir di Selatan. Di antara mendeteksi kandungan bitumen padat
kedua tubuh batuan tersebut terdapat Cekungan adalah dengan membakar batuan dan
Melawi dan Cekungan Ketungau berumur tercium aroma khas minyak.
Tersier dan dipisahkan oleh Punggungan Mengukur Jurus, kemiringan dan
Semitau berumur Pra Tersier. ketebalan dari lapisan bitumen padat
serta mengamati batuan pengapitnya
Mengambil conto batuan yang
Indikasi Endapan Bitumen Padat diperkirakan mengandung bitumen
padat untuk kepentingan analisa.
Endapan bitumen padat didefinisikan sebagai Mengamati aspek-aspek geologi lainnya
aneka batuan sedimen klastik berbutir halus, yang dapat menunjang penafsiran
mengandung material-material organik dan dapat bentuk geometris dari endapan bitumen
diproses sehingga menghasilkan minyak (Yen padat.
and Chilingarian, 1976). Adanya keterkaitan
antara sedimen berbutir halus yang umumnya Analisis Laboratorium
berupa serpih dan kandungan minyak atau Analisis conto bitumen padat di laboratorium
organik menyebabkan bitumen padat lazim juga adalah untuk mengetahui kualitas bitumen padat
dikenal sebagai serpih minyak atau serpih khususnya kandungan minyak (analisis
bitumen. retorting). Conto batubara diambil dari
Secara geologi endapan bitumen padat dapat singkapan, analisis dilakukan pada laboratorium
terbentuk pada lingkungan pengendapan danau, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
laut dangkal neritik atau lagun. Batuan ini Minyak dan Gas Bumi, Lemigas, Jakarta.
umumnya merupakan sedimen klastik halus,
seperti serpih, lempung, lanau atau batupasir Pengolahan Data
halus dan sering berasosiasi atau mengandung Data penyelidikan yang terdiri atas data
sisa-sisa tumbuhan, kayu terarangkan dan lapangan, data kantor dan ditunjang dengan data
batubara. literaratur yang berupa hasil penyelidik
Berdasarkan data stratigrafi daerah Sanggau dan terdahulu diolah untuk menghasilkan suatu
sekitarnya (Supriatna dkk, 1993) diperkirakan informasi mengenai endapan bitumen padat di
yang berpotensi sebagai endapan bitumen padat daerah penyelidikan sesuai dengan tahapan
adalah batuan Serpih Silat berumur Eosen Akhir. penyelidikan survai pendahuluan.
Litologinya adalah serpih, batulumpur hitam, Data singkapan bitumen padat akan
batulanau, batupasir halus, setempat karbonan dikorelasikan untuk mendapatkan gambaran
dan sisipan tipis batubara. Serpih Silat mengenai bentuk sebaran maupun jumlah
diendapkan di lingkungan lakustrin, sungai dan lapisan termasuk aspek-aspek geologi yang
laut dangkal. Atas dasar tersebut Serpih Silat mempengaruhinya. Hasil analisis conto di
menjadi fokus utama dalam penyelidikan laboratorium akan menunjang penafsiran data
lapangan walaupun tidak menutup kemungkinan lapangan dan akan memberikan informasi
untuk menyelidiki batuan sedimen lain di daerah tambahan antara lain mengenai kualitas, material
ini. penyusun sedimen, kondisi pengendapan dan
lainnya.

KEGIATAN PENYELIDIKAN
HASIL PENYELIDIKAN
Penyelidikan Lapangan
Penyelidikan lapangan yang dilakukan Geologi Daerah Penyelidikan
meliputi beberapa jenis kegiatan yaitu : Daerah penyelidikan secara umum tersusun oleh
Mencari lokasi singkapan batuan yang batuan berumur Pra Tersier, Tersier dan Kuarter.
terindikasi bitumen padat yang Batuan Pra Tersier berumur mulai Karbon
umumnya adalah batuan klastik hingga Kapur menempati wilayah bagian utara
bertekstur halus seperti serpih atau dengan komposisi sekitar 45% daerah
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

penyelidikan, Batuan Tersier berumur Eosen Kompleks Embuoi tersusun oleh granit,
hingga Oligosen menempati bagian selatan granodiorit, sekis, volkanik mafik dan amfibolit.
dengan komposisi sekitar 40% wilayah Kompleks Embuoi memiliki kontak sesar
penyelidikan dan Endapan Kuarter yang dengan Kelompok Balaisebut, Formasi Payak
merupakan endapan permukaan melampar di dan Batupasir Sekayam. Kompleks Embuoi
bagian tengah dengan penyebaran sekitar 15% diperkirakan berumur Perm Akhir Trias Awal.
wilayah penyelidikan. Kelompok Selangkai tersusun oleh batulumpur
gampingan, batupasir, batugamping, batulumpur
Morfologi kerakalan dan bancuh. Kelompok Selangkai
Secara umum morfologi daerah penyelidikan memiliki kontak sesar dengan Kelompok
dapat dibedakan atas satuan morfologi Balaisebut, Batupasir Sekayam, Formasi
perbukitan dan dataran. Satuan morfologi Tebidah, Formasi Ingar, Batupasir Dangkan dan
perbukitan mendominasi kenampakan bentang Serpih Silat. Kelompok Selangkai berumur
alam daerah penyelidikan dengan elevasi sekitar Kapur Tengah Kapur Akhir dan diendapkan di
40 300 meter di atas muka laut. lingkungan laut dangkal laut dalam.
Satuan morfologi perbukitan ini secara umum Formasi Ingar, Batupasir Dangkan dan Serpih
menampakkan ciri perbukitan bergekombang Silat merupakan urutan batuan tak terpisahkan,
sedang walaupun sebagian kecil di bagian barat tersusun oleh batulumpur gampingan, batulanau
laut menampakkan ciri perbukitan dan batupasir halus, sebagian karbonan. Batuan
bergelombang terjal yang ditempati oleh batuan ini memiliki kontak sesar dengan Kelompok
beku granit dan granodiorit Pra Tersier dari Selangkai dan Formasi Payak, tak selaras di
Kelompok Embuoi. bawah Formasi Tebidah. Batuan ini diperkirakan
Morfologi dataran menempati daerah bagian berumur Eosen Akhir dan diendapkan di
tengah dengan elevasi sekitar 30 40 meter di lingkungan danau, sungai, laut dangkal laut
atas muka laut, morfologi dataran ini merupakan dalam.
cerminan dari satuan aluvial yang Formasi Payak tersusun oleh batupasir tufaan,
menempatinya. felsparan, litarenit, batulanau dan batulumpur.
Terletak tak selaras dan tersesarkan di atas
Stratigrafi Formasi Ingar, Batupasir Dangkan dan Serpih
Stratigrafi daerah penyelidikan dapat Silat, tak selaras di atas Kelompok Selangkai.
dikelompokkan atas batuan Pra Tersier, Tersier Formasi ini berumur Eosen Akhir dan
dan Kuarter. Batuan Pra Tersier dengan urutan diendapkan di lingkungan darat, danau, laguna
dari tua ke muda terdiri atas Kelompok dan laut dangkal.
Balaisebut, Kompleks Embuoi dan Kelompok Formasi Tebidah tersusun oleh batupasir,
Selangkai. Batuan Tersier dari tua ke muda batupasir lanauan, batulanau pasiran,
terdiri atas Formasi Ingar, Batupasir Dangkan, batulumpur bersisipan lapisan tipis batubara.
Serpih Silat yang ketiganya merupakan urutan Formasi ini menindih selaras Formasi Payak dan
batuan tak terbedakan, Formasi Payak, Formasi terletak tak selaras di atas Formasi Ingar,
Tebidah dan Batupasir Sekayam. Satuan paling Batupasir Dangkan dan Serpih Silat. Formasi ini
muda dari batuan penyusun daerah penyelidikan ditindih selaras oleh Batupasir Sekayam dengan
adalah Endapan Aluvial berumur Kuarter yang hubungan perubahan gradasional. Formasi
merupakan endapan permukaan. Tebidah berumur Oligosen dan diendapkan di
Kelompok Balaisebut terdiri atas batusabak, lingkungan laut dangkal, laguna dan danau.
batulumpur, batulanau, dan batupasir, setempat Batupasir Sekayam tersusun oleh batupasir
serpih, kuarsit, filit, sekis, marmer dan rijang. arenit litik, berbutir sedang kasar, kuarsaan
Kelompok Balaisebut diterobos oleh Kompleks dan fragmen batuan, bersisipan batulumpur dan
Embuoi dan memiliki kontak sesar dengan sedikit sisipan batubara. Formasi ini menindih
Kelompok Selangkai dan Formasi Payak. selaras Formasi Tebidah dan tak selaras di atas
Kelompok Balaisebut berumur Permokarbon Formasi Payak, umurnya adalah Oligosen dan
dan menunjukkan ciri lingkungan pengendapan diendapkan di lingkungan sungai.
laut dalam - laut dangkal dan darat. Endapan Aluvium terdiri atas material lumpur,
pasir, kerikil dan sisa tumbuhan, merupakan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

endapan permukaan berumur Kuarter yang ditemukan, namun pada beberapa lokasi di luar
melampar tak selaras di atas batuan yang lebih Satuan Teu yaitu pada Kelompok Balaisebut
tua, lingkungan pengendapannya adalah sungai, ditemukan serpih yang sedikit mengindikasikan
rawa dan dataran banjir. bitumen padat dan batulempung hitam dengan
ketebalan sekitar 1 m. Serpih tersebut
Struktur Geologi memerlukan pengujian lebih lanjut di
laboratorium untuk menentukan adanya
Pola struktur yang mempengaruhi daerah kandungan bitumen padat. Data singkapan
penyelidikan terutama adalah sesar dan disajikan pada tabel 2.
kelurusan. Sesar umumnya adalah sesar naik Pengamatan data singkapan di lapangan
dengan arah relatif Timurlaut Baratdaya dan menunjukkan batuan yang terindikasi bitumen
Timur - Barat mengikuti unsur struktur regional padat pada Satuan Serpih Silat, Formasi Ingar
yang dominan dibagian Barat dan Tengah dan Batupasir Dangkan yang tak terbedakan
Kalimantan. Kelurusan pada batuan Pra Tersier (Teu) berbentuk batuan karbonan baik
umumnya berarah Timurlaut Baratdaya batulempung karbonan, batulanau karbonan dan
sedangkan pada batuan Tersier adalah relatif batupasir karbonan, tidak ditemukan dalam
Timur Barat. bentuk serpih sebagaimana lazimnya endapan
bitumen padat Conto KH-01 dan KH-02
Potensi Endapan Bitumen Padat merupakan conto serpih silat yang diambil dari
Data lapangan sebelah timur dari daerah penyelidikan, gunanya
Penyelidikan lapangan terutama sebagai pembanding terhadap conto serpih silat
difokuskan terhadap Satuan Serpih Silat, yang ada di daerah penyelidikan.
Formasi Ingar dan Batupasir Dangkan yang
tersebar di bagian tengah daerah penyelidikan, Kualitas Bitumen Padat
walaupun demikian tidak mengabaikan Hasil proses pengujian kualitas bitumen padat
penyelidikan terhadap formasi atau satuan yang dilakukan di laboratorium Lemigas Jakarta
lainnya yang berpotensi mengandung bitumen menunjukkan dari tujuh conto bitumen yang
padat. diuji dengan analisa Retort Extraction tiga
Pencarian singkapan bitumen padat di conto yaitu SG-15, KH-01 dan KH-02
daerah ini mengalami beberapa kendala yang mengandung minyak masing-masing 10
cukup berarti, diantaranya adalah daerah ini liter/ton, 24 liter/ton dan 20 liter/ton, sedangkan
sebagian merupakan areal perkebunan kelapa empat conto lain tidak mengandung minyak.
sawit dengan topografi yang relatif landai, Conto SG-15 diambil dari Satuan Serpih Silat
gradien sungai kecil, sehingga alur sungai tak terbedakan (Teu) yang litologinya adalah
umumnya tertutup lumpur dan bahan rombakan batulempung karbonan, sedangkan conto KH-01
lainnya, frekuensi hujan yang masih tinggi juga dan KH-02 diambil dari Satuan Serpih Silat
menjadi kendala dalam pencarian singkapan (Tesi) yang litologinya adalah batuan serpih
maupun dalam mobilitas di lapangan. yang terdapat di sebelah timur daerah
Pada penyelidikan ini ditemukan penyelidikan.
berbagai jenis batuan yang kemungkinan
berasosiasi dengan bitumen padat yaitu antara Sumber Daya Bitumen Padat
lain batulempung karbonan, batupasir karbonan, Penghitungan sumber daya bitumen padat
serpih dan batulanau karbonan. dilakukan terhadap singkapan bitumen padat
Satuan Serpih Silat, Formasi Ingar dan yang memiliki kandungan minyak dengan
Batupasir Dangkan (Simbol di peta Teu) di kriteria :
daerah ini merupakan urutan litologi yang tak P = Panjang lapisan ke arah jurus
terbedakan, litologinya didominasi oleh dihitung hingga 1000 m dari singkapan
batupasir dan batulempung. Endapan bitumen terluar
padat kebanyakan terbentuk sebagai laminasi L = Lebar lapisan ke arah kemiringan
halus dalam batulempung karbonan. Bentuk dihitung hingga kedalaman 100 m
serpih sebagaimana yang lazim merupakan T = Ketebalan lapisan dianggap
bentuk fisik dari endapan bitumen padat tidak ketebalan singkapan rata-rata
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

BJ = Berat Jenis bitumen padat 3. Sebagai pembawa endapan bitumen


diasumsikan 2,1 padat adalah Satuan Serpih Silat (Tesi)
Sumberdaya = P x L x T x BJ dan Satuan Serpih Silat, Formasi Ingar
Berdasarkan kriteria di atas diperoleh dan Batupasir Dangkan tak terbedakan
sumberdaya endapan bitumen padat di daerah ini (Teu) berumur Eosen Akhir yang
adalah sekitar 3,99 juta ton untuk daerah diendapkan di lingkungan danau dan
Sanggau dan Sekadau serta minimal sekitar laut dangkal, namun yang lebih
4,05 juta ton untuk daerah sebelah timurnya berpotensi adalah pada Satuan Serpih
(termasuk Kab. Kapuas Hulu) sehingga jumlah Silat (Tesi) di sebelah timur daerah
sumber daya keseluruhan adalah sekitar 8,04 penyelidikan.
juta ton batuan yang dikategorikan sebagai 4. Kandungan minyak dari hasil analisis
sumber daya tereka. retort extraction menunjukkan kisaran
nilai 10 24 liter/ton dengan jumlah
Prospek Pemanfaatan dan Pengembangan sumber daya batuan adalah sekitar 8,04
Bitumen Padat juta ton.
Berdasarkan beberapa kriteria antara lain 5. Disarankan untuk menindaklanjuti
ketebalan lapisan, kedudukan lapisan, daerah sebelah timur daerah
kandungan minyak dan akses serta kesampaian penyelidikan.
daerah maka daerah sebelah timur yang
termasuk Kabupaten Kapuas Hulu (Satuan Sepih
Silat, Tesi) lebih prospek untuk ditindaklanjuti DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan daerah Sanggau dan Sekadau
(Satuan Serpih Silat tak terbedakan, Teu). Heryanto, R., dkk., 1993, Geologi Lembar
Sintang, Kalimantan, P3G, Bandung

KESIMPULAN DAN SARAN Hutton,A.C., 1987, Petrographic Classification


of Oil Shale, International Journal of
Kesimpulan yang dapat diambil dari Coal Geology, Amsterdam.
pembahasan ini adalah sebagai berikut :
1. Daerah penyelidikan secara geologi Hutton, A.C., Kanstler, A.J., Cook, A.C.,
termasuk kedalam Cekungan Melawi 1980, Organic Matter in Oil
bagian barat yang terisi oleh seri batuan Shales,APEA ournal, vol. 20, Univ. of
Tersier berumur mulai Eosen hingga Wollongong, N.S.W., Australia.
Kuarter, alas dari cekungan terdiri atas
batuan Pra Tersier berumur mulai dari Sukardjo, dkk, 2003, Kajian Terpadu
Karbon hingga Kapur Akhir. Cekungan Pengendapan Bitumen Padat
2. Susunan stratigrafi daerah penyelidikan di Indonesia, Dit. Inventarisasi Sumber
dari tua kemuda untuk batuan Pra Daya Mineral.
Tersier adalah Kelompok Balaisebut,
Kompleks Embuoi dan Kelompok Supriatna , S., dkk., 1993, Geologi Lembar
Selangkai; Seri Batuan Tersier adalah Sanggau, Kalimantan,P3G, Bandung.
Serpih Silat, Formasi Ingar dan Formasi
Dangkan yang tidak terbedakan, Yen, T.F., and Chilingarian, G.V., 1976, Oil
Formasi Payak, Formasi Tebidah dan Shale, Elsevier Scientific Publishing
Batupasir Sekayam; Endapan Kuarter Company, AmsterdamOxfordNew
adalah Aluvium yang merupakan York
endapan permukaan.
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Tabel 1. Data Singkapan Daerah Sanggau dan sekitarnya

KOORDINAT STR/DIP.
KODE UTM
NO. N..E/ DESKRIPSI/KETERANGAN
LOK.
X Y
01 SG-01 O478905 0036415 135/15 Bps,putih-kelabu,cg,keras,kw,felsp
02 SG-02 0484731 0037187 142/8 Bps,berselingan blp,bln,berlaminasi
03 SG-03 0485693 0038912 70/28 Blp,kelabu kehijauan,lunak,plastis
04 SG-04 0486045 0039645 70/30 Bps-bln,coklat kehitaman,karbonan
05 SG-05 0486086 0040115 70/30 Blp,kelabu,sisipan serpih,coklat
06 SG-06 0493798 0042448 75/35 Bps,kelabu kecoklatan,karbonan
07 SG-07 0493002 0043125 72/30 Blp, hitam, lunak,getas,karbonan
08 SG-08 0485234 0036296 125/18 Bps-bln-blp, setempat karbonan
09 SG-09 0484573 0036489 130/10 Bps-blp,lunak,plastis
10 SG-10 0484674 0036855 130/30 Bln,coklat kehitaman,karbonan
11 SG-11 0484778 0037286 105/55 Bps-bln-blp,setempat karbonan
12 SG-12 0485232 0037947 125/30 Blp,coklat,karbonan t =1,20 m
13 SG-13 0485834 0038538 80/30 Blp,coklat,karbonan,fragmen batubara
14 SG-14 0486371 0038778 80/24 Bps,sisipan blp karbonan
15 SG-15 0486010 0039168 80/10 Blp,kelabu,sisipan blp.karbonan, t=1,65 m
16 SG-16 0486047 0039629 75/15 Blp,hitam-coklat,karbonan, t=1,3 m
17 SG-17 0486512 0042740 125/20 Blp-bps lempungan,tipis sisipan batubara
18 SG-18 0480038 0042575 105/20 Blp,coklat,karbonan
19 SG-19 0480210 0042478 160/10 Blp,coklat-hitam,karbonana
20 SG-20 0480508 0042269 220/40 Serpih,kelabu,getas,laminasi tipis bitumen
21 SG-21 0482609 0040887 300/30 Blp-serpih,kelabu,keras,getas
22 SG-22 0482958 0041855 220/15 Blp-serpih,kelabu,keras,getas
23 SG-23 0484389 0041937 220/15 Blp-bat.lumpur,hitam-coklat,karbonan
24 SG-24 0483636 0041980 220/15 Bps-bln,karbonan
25 SG-25 0483015 0041872 130/30 Blp,kelabu,sisipan bitumen,kelabu
26 SG-26 0482428 0041642 170/35 Blp,coklat tua,getas,karbonan
27 SG-27 0477785 0040582 170/35 Batulempung,hitam,keras,berlapis
28 SG-28 0479515 0041144 140/15 Batulempung,hitam,keras,berlapis
29 SG-29 0480229 0041104 210/15 Blp,putih-kelabu,keras,getas,felspar
30 SG-30 0479412 0041141 210/15 Blp,coklat tua,karbonan t=1,50 m
31 SG-31 0482017 0034187 210/15 Blp,coklat,karbonan,fragmen batubara
32 SG-32 0482352 0034219 235/12 Blp,hitam,karboonan
33 SG-33 0482919 0034217 210/15 Blp,hitam,karboonan
34 SG-34 0483391 0034841 125/20 Blp,coklat-hitam,karbonan,Bps,kuning,fg
35 SG-35 0497351 004050 85/25 Blp,coklat,karbonan
36 SG-36 0498200 0043189 80/20 Blp,hitam-coklat,karbonan
37 SG-37 0498197 0041297 80/25 Blp,hitam,karbonan
38 KH-01 0601573 0028225 40/15 Serpih,kelabu gelap,lam. Bitumen, t>2,5 m
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

39 KH-02 0601599 00228248 40/15 Serpih,kelabu gelap,lam. Bitumen, t>2,5 m

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penyelidikan

Daerah Penyelidikan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
200'00'' LU

MALAYSIA

472.182 475.000 480.000 485.000 490.000 495.000 500.000 55.265


11100' BT SAMBAS
11045' BT

030' LU
55.000

030' LU
100'00'' LU
SINGKAWANG

PUTUSSIBAU
BENGKAYANG
cRb
MEMPAWAH

SANGAU

000'00''
PONTIANAK
cRb SINTANG
Jangkang banuang

PROV. KALIMANTAN BARAT


Balai sebut
pRe
100'00'' LS

PROV. KALIMANTAN
Engguri
SELATAN
Semirau
Salat Qa
KETAPANG

200'00''LS

50.000

10900' BT 11000' BT 11100' BT 11200' BT 11300' BT 11400' BT


JANGKANG

PETA INDEK
pRe
U

Engsibau Kse
BELITANG HILIR

Qa

SG - 07
45.000
SKALA 1 : 50.000
Kse 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cm
SG 35
0 1 2 3 4 5 Km

cRb SG - 06
SG 06 SG 36
Perumaian
SG - 18 KETERANGAN
SG - 19
Teu
SG 07
SG - 25 SG - 24 SG - 23
SG - 20

SG - 22
Qa Aluvium
SG - 26

SG - 30 SG - 29

SG 28
SG - 21
SG 37 CRb Kelompok balaisebut
SG - 27

SG - 05
PRe Kelompok Embuoi
Engkalat 40.000
SG - 04

SG - 16
KSe Kelompok celangai
Kse
Danyak Teu SG - 03 SG - 15
Bagan
SG - 14
Teu
Serpih silat batupasir
Sebuda
SG - 13 Qa
Teop Formasi payak
SG - 12

SG - 11
Sei omang
Teop Tot Formasi tebidah
SG - 02
Teop
Kelumi
SG - 01
SG - 10 Tos Batupasir sekayam
SG - 09 SG - 08

Tos
S.B amb
am Batas Formasi

15
Arah dan jurus kemiringan batubara
SG - 34 35.000 MIS.02
Tot Senibung
SG - 33
SG - 31
SG - 32 Qa
Merak
Kontur Ketinggian
Jangkang
Struktur
Tot

S.Aya
Sebaran Batubara
MUKOK k
era
m
ya
S.A
Kota / Kampung
S .M

S.S ejira
Serambai G.Kelampai en
gir
is

Sungai

k
Empurang
Tos
Engtungau
30.000
Mengeris

Tos DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


Sariam landak Seraung BADAN GEOLOGI
Seraung PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Bidangan
Sungai gambir DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA)

PETA GEOLOGI DAN SEBARAN BATUBARA


015' LU

015' LU
Sengubah
Kelampu

11045' BT 11100' BT 27.633


DAERAH SANGGAU PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Disusun : Ir. Dachlan Ibrahim Diperiksa : Ir. Asep Suryana Tahun : 2007

Digambar : Rochadi Disetujui : Ir. Sukardjo, M.Sc No. Peta : 1

Gambar 2. Peta Geologi dan Sebaran Bitumen Padat Daerah Kabupaten Sanggau
dan Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat

Anda mungkin juga menyukai