Sanggau Makalah PDF
Sanggau Makalah PDF
Dahlan Ibrahim
Kelompok Program Penelitian Ennergi Fosil
SARI
Daerah Survai termasuk kedalam Kecamatan Jangkang dan Kecamatan Mukok, Kabupaten
Sanggau dan Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis
terletak diantara 001500 - 013000 Lintang Utara dan 1104500 1110000 Bujur Timur.
Survai pendahuluan endapan bitumen padat ini adalah salah satu upaya dalam mendukung
kebijakan diversifikasi energi. Endapan bitumen padat didefinisikan sebagai batuan sedimen klastik halus
biasanya berupa serpih yang kaya kandungan organik dan dapat diekstraksi menghasilkan hidrokarbon
cair seperti minyakbumi. Keterdapatan endapan ini pada beberapa cekungan sedimentasi di Indonesia
diperkirakan cukup potensial. Daerah Sanggau dan Sekadau merupakan salah satu daerah yang
diperkirakan mempunyai potensi endapan bitumen padat.
Daerah Sanggau dan Sekadau terletak pada Cekungan Melawi bagian barat, secara stratigrafi
daerah ini tersusun oleh batuan Pra Tersier, Tersier dan Kuarter. Batuan Pra Tersier terdiri atas
Kelompok Balaisebut, Kompleks Embuoi dan Kelompok Selangkai. Batuan Tersier terdiri atas Formasi
Ingar, Batupasir Dangkan, Serpih Silat yang ketiganya merupakan urutan batuan tak terbedakan, Formasi
Payak, Formasi Tebidah dan Batupasir Sekayam. Satuan paling muda adalah Endapan Aluvial berumur
Kuarter yang merupakan endapan permukaan.
Dari penyelidikan lapangan endapan bitumen padat ditemukan pada Serpih Silat berumur
Oligosen Akhir dengan ketebalan lapisan antara 1,65 - >2,50 meter dan kemiringan lapisan sekitar 10-
15. Penghitungan sumberdaya bitumen padat menghasilkan jumlah sumberdaya tereka sebesar lebih
kurang 8,04 juta tonbatuan dengan analisis retort menunjukkan kandungan minyak bervariasi antar 10
24 l/ton. Untuk tindak lanjut penyelidikan disarankan di daerah sebelah timur yang termasuk Kabupaten
Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu.
Tersier Awal di Utara dan Batolit Schwaner batulempung. Salah satu cara untuk
Kapur Awal Kapur Akhir di Selatan. Di antara mendeteksi kandungan bitumen padat
kedua tubuh batuan tersebut terdapat Cekungan adalah dengan membakar batuan dan
Melawi dan Cekungan Ketungau berumur tercium aroma khas minyak.
Tersier dan dipisahkan oleh Punggungan Mengukur Jurus, kemiringan dan
Semitau berumur Pra Tersier. ketebalan dari lapisan bitumen padat
serta mengamati batuan pengapitnya
Mengambil conto batuan yang
Indikasi Endapan Bitumen Padat diperkirakan mengandung bitumen
padat untuk kepentingan analisa.
Endapan bitumen padat didefinisikan sebagai Mengamati aspek-aspek geologi lainnya
aneka batuan sedimen klastik berbutir halus, yang dapat menunjang penafsiran
mengandung material-material organik dan dapat bentuk geometris dari endapan bitumen
diproses sehingga menghasilkan minyak (Yen padat.
and Chilingarian, 1976). Adanya keterkaitan
antara sedimen berbutir halus yang umumnya Analisis Laboratorium
berupa serpih dan kandungan minyak atau Analisis conto bitumen padat di laboratorium
organik menyebabkan bitumen padat lazim juga adalah untuk mengetahui kualitas bitumen padat
dikenal sebagai serpih minyak atau serpih khususnya kandungan minyak (analisis
bitumen. retorting). Conto batubara diambil dari
Secara geologi endapan bitumen padat dapat singkapan, analisis dilakukan pada laboratorium
terbentuk pada lingkungan pengendapan danau, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
laut dangkal neritik atau lagun. Batuan ini Minyak dan Gas Bumi, Lemigas, Jakarta.
umumnya merupakan sedimen klastik halus,
seperti serpih, lempung, lanau atau batupasir Pengolahan Data
halus dan sering berasosiasi atau mengandung Data penyelidikan yang terdiri atas data
sisa-sisa tumbuhan, kayu terarangkan dan lapangan, data kantor dan ditunjang dengan data
batubara. literaratur yang berupa hasil penyelidik
Berdasarkan data stratigrafi daerah Sanggau dan terdahulu diolah untuk menghasilkan suatu
sekitarnya (Supriatna dkk, 1993) diperkirakan informasi mengenai endapan bitumen padat di
yang berpotensi sebagai endapan bitumen padat daerah penyelidikan sesuai dengan tahapan
adalah batuan Serpih Silat berumur Eosen Akhir. penyelidikan survai pendahuluan.
Litologinya adalah serpih, batulumpur hitam, Data singkapan bitumen padat akan
batulanau, batupasir halus, setempat karbonan dikorelasikan untuk mendapatkan gambaran
dan sisipan tipis batubara. Serpih Silat mengenai bentuk sebaran maupun jumlah
diendapkan di lingkungan lakustrin, sungai dan lapisan termasuk aspek-aspek geologi yang
laut dangkal. Atas dasar tersebut Serpih Silat mempengaruhinya. Hasil analisis conto di
menjadi fokus utama dalam penyelidikan laboratorium akan menunjang penafsiran data
lapangan walaupun tidak menutup kemungkinan lapangan dan akan memberikan informasi
untuk menyelidiki batuan sedimen lain di daerah tambahan antara lain mengenai kualitas, material
ini. penyusun sedimen, kondisi pengendapan dan
lainnya.
KEGIATAN PENYELIDIKAN
HASIL PENYELIDIKAN
Penyelidikan Lapangan
Penyelidikan lapangan yang dilakukan Geologi Daerah Penyelidikan
meliputi beberapa jenis kegiatan yaitu : Daerah penyelidikan secara umum tersusun oleh
Mencari lokasi singkapan batuan yang batuan berumur Pra Tersier, Tersier dan Kuarter.
terindikasi bitumen padat yang Batuan Pra Tersier berumur mulai Karbon
umumnya adalah batuan klastik hingga Kapur menempati wilayah bagian utara
bertekstur halus seperti serpih atau dengan komposisi sekitar 45% daerah
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
penyelidikan, Batuan Tersier berumur Eosen Kompleks Embuoi tersusun oleh granit,
hingga Oligosen menempati bagian selatan granodiorit, sekis, volkanik mafik dan amfibolit.
dengan komposisi sekitar 40% wilayah Kompleks Embuoi memiliki kontak sesar
penyelidikan dan Endapan Kuarter yang dengan Kelompok Balaisebut, Formasi Payak
merupakan endapan permukaan melampar di dan Batupasir Sekayam. Kompleks Embuoi
bagian tengah dengan penyebaran sekitar 15% diperkirakan berumur Perm Akhir Trias Awal.
wilayah penyelidikan. Kelompok Selangkai tersusun oleh batulumpur
gampingan, batupasir, batugamping, batulumpur
Morfologi kerakalan dan bancuh. Kelompok Selangkai
Secara umum morfologi daerah penyelidikan memiliki kontak sesar dengan Kelompok
dapat dibedakan atas satuan morfologi Balaisebut, Batupasir Sekayam, Formasi
perbukitan dan dataran. Satuan morfologi Tebidah, Formasi Ingar, Batupasir Dangkan dan
perbukitan mendominasi kenampakan bentang Serpih Silat. Kelompok Selangkai berumur
alam daerah penyelidikan dengan elevasi sekitar Kapur Tengah Kapur Akhir dan diendapkan di
40 300 meter di atas muka laut. lingkungan laut dangkal laut dalam.
Satuan morfologi perbukitan ini secara umum Formasi Ingar, Batupasir Dangkan dan Serpih
menampakkan ciri perbukitan bergekombang Silat merupakan urutan batuan tak terpisahkan,
sedang walaupun sebagian kecil di bagian barat tersusun oleh batulumpur gampingan, batulanau
laut menampakkan ciri perbukitan dan batupasir halus, sebagian karbonan. Batuan
bergelombang terjal yang ditempati oleh batuan ini memiliki kontak sesar dengan Kelompok
beku granit dan granodiorit Pra Tersier dari Selangkai dan Formasi Payak, tak selaras di
Kelompok Embuoi. bawah Formasi Tebidah. Batuan ini diperkirakan
Morfologi dataran menempati daerah bagian berumur Eosen Akhir dan diendapkan di
tengah dengan elevasi sekitar 30 40 meter di lingkungan danau, sungai, laut dangkal laut
atas muka laut, morfologi dataran ini merupakan dalam.
cerminan dari satuan aluvial yang Formasi Payak tersusun oleh batupasir tufaan,
menempatinya. felsparan, litarenit, batulanau dan batulumpur.
Terletak tak selaras dan tersesarkan di atas
Stratigrafi Formasi Ingar, Batupasir Dangkan dan Serpih
Stratigrafi daerah penyelidikan dapat Silat, tak selaras di atas Kelompok Selangkai.
dikelompokkan atas batuan Pra Tersier, Tersier Formasi ini berumur Eosen Akhir dan
dan Kuarter. Batuan Pra Tersier dengan urutan diendapkan di lingkungan darat, danau, laguna
dari tua ke muda terdiri atas Kelompok dan laut dangkal.
Balaisebut, Kompleks Embuoi dan Kelompok Formasi Tebidah tersusun oleh batupasir,
Selangkai. Batuan Tersier dari tua ke muda batupasir lanauan, batulanau pasiran,
terdiri atas Formasi Ingar, Batupasir Dangkan, batulumpur bersisipan lapisan tipis batubara.
Serpih Silat yang ketiganya merupakan urutan Formasi ini menindih selaras Formasi Payak dan
batuan tak terbedakan, Formasi Payak, Formasi terletak tak selaras di atas Formasi Ingar,
Tebidah dan Batupasir Sekayam. Satuan paling Batupasir Dangkan dan Serpih Silat. Formasi ini
muda dari batuan penyusun daerah penyelidikan ditindih selaras oleh Batupasir Sekayam dengan
adalah Endapan Aluvial berumur Kuarter yang hubungan perubahan gradasional. Formasi
merupakan endapan permukaan. Tebidah berumur Oligosen dan diendapkan di
Kelompok Balaisebut terdiri atas batusabak, lingkungan laut dangkal, laguna dan danau.
batulumpur, batulanau, dan batupasir, setempat Batupasir Sekayam tersusun oleh batupasir
serpih, kuarsit, filit, sekis, marmer dan rijang. arenit litik, berbutir sedang kasar, kuarsaan
Kelompok Balaisebut diterobos oleh Kompleks dan fragmen batuan, bersisipan batulumpur dan
Embuoi dan memiliki kontak sesar dengan sedikit sisipan batubara. Formasi ini menindih
Kelompok Selangkai dan Formasi Payak. selaras Formasi Tebidah dan tak selaras di atas
Kelompok Balaisebut berumur Permokarbon Formasi Payak, umurnya adalah Oligosen dan
dan menunjukkan ciri lingkungan pengendapan diendapkan di lingkungan sungai.
laut dalam - laut dangkal dan darat. Endapan Aluvium terdiri atas material lumpur,
pasir, kerikil dan sisa tumbuhan, merupakan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
endapan permukaan berumur Kuarter yang ditemukan, namun pada beberapa lokasi di luar
melampar tak selaras di atas batuan yang lebih Satuan Teu yaitu pada Kelompok Balaisebut
tua, lingkungan pengendapannya adalah sungai, ditemukan serpih yang sedikit mengindikasikan
rawa dan dataran banjir. bitumen padat dan batulempung hitam dengan
ketebalan sekitar 1 m. Serpih tersebut
Struktur Geologi memerlukan pengujian lebih lanjut di
laboratorium untuk menentukan adanya
Pola struktur yang mempengaruhi daerah kandungan bitumen padat. Data singkapan
penyelidikan terutama adalah sesar dan disajikan pada tabel 2.
kelurusan. Sesar umumnya adalah sesar naik Pengamatan data singkapan di lapangan
dengan arah relatif Timurlaut Baratdaya dan menunjukkan batuan yang terindikasi bitumen
Timur - Barat mengikuti unsur struktur regional padat pada Satuan Serpih Silat, Formasi Ingar
yang dominan dibagian Barat dan Tengah dan Batupasir Dangkan yang tak terbedakan
Kalimantan. Kelurusan pada batuan Pra Tersier (Teu) berbentuk batuan karbonan baik
umumnya berarah Timurlaut Baratdaya batulempung karbonan, batulanau karbonan dan
sedangkan pada batuan Tersier adalah relatif batupasir karbonan, tidak ditemukan dalam
Timur Barat. bentuk serpih sebagaimana lazimnya endapan
bitumen padat Conto KH-01 dan KH-02
Potensi Endapan Bitumen Padat merupakan conto serpih silat yang diambil dari
Data lapangan sebelah timur dari daerah penyelidikan, gunanya
Penyelidikan lapangan terutama sebagai pembanding terhadap conto serpih silat
difokuskan terhadap Satuan Serpih Silat, yang ada di daerah penyelidikan.
Formasi Ingar dan Batupasir Dangkan yang
tersebar di bagian tengah daerah penyelidikan, Kualitas Bitumen Padat
walaupun demikian tidak mengabaikan Hasil proses pengujian kualitas bitumen padat
penyelidikan terhadap formasi atau satuan yang dilakukan di laboratorium Lemigas Jakarta
lainnya yang berpotensi mengandung bitumen menunjukkan dari tujuh conto bitumen yang
padat. diuji dengan analisa Retort Extraction tiga
Pencarian singkapan bitumen padat di conto yaitu SG-15, KH-01 dan KH-02
daerah ini mengalami beberapa kendala yang mengandung minyak masing-masing 10
cukup berarti, diantaranya adalah daerah ini liter/ton, 24 liter/ton dan 20 liter/ton, sedangkan
sebagian merupakan areal perkebunan kelapa empat conto lain tidak mengandung minyak.
sawit dengan topografi yang relatif landai, Conto SG-15 diambil dari Satuan Serpih Silat
gradien sungai kecil, sehingga alur sungai tak terbedakan (Teu) yang litologinya adalah
umumnya tertutup lumpur dan bahan rombakan batulempung karbonan, sedangkan conto KH-01
lainnya, frekuensi hujan yang masih tinggi juga dan KH-02 diambil dari Satuan Serpih Silat
menjadi kendala dalam pencarian singkapan (Tesi) yang litologinya adalah batuan serpih
maupun dalam mobilitas di lapangan. yang terdapat di sebelah timur daerah
Pada penyelidikan ini ditemukan penyelidikan.
berbagai jenis batuan yang kemungkinan
berasosiasi dengan bitumen padat yaitu antara Sumber Daya Bitumen Padat
lain batulempung karbonan, batupasir karbonan, Penghitungan sumber daya bitumen padat
serpih dan batulanau karbonan. dilakukan terhadap singkapan bitumen padat
Satuan Serpih Silat, Formasi Ingar dan yang memiliki kandungan minyak dengan
Batupasir Dangkan (Simbol di peta Teu) di kriteria :
daerah ini merupakan urutan litologi yang tak P = Panjang lapisan ke arah jurus
terbedakan, litologinya didominasi oleh dihitung hingga 1000 m dari singkapan
batupasir dan batulempung. Endapan bitumen terluar
padat kebanyakan terbentuk sebagai laminasi L = Lebar lapisan ke arah kemiringan
halus dalam batulempung karbonan. Bentuk dihitung hingga kedalaman 100 m
serpih sebagaimana yang lazim merupakan T = Ketebalan lapisan dianggap
bentuk fisik dari endapan bitumen padat tidak ketebalan singkapan rata-rata
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
KOORDINAT STR/DIP.
KODE UTM
NO. N..E/ DESKRIPSI/KETERANGAN
LOK.
X Y
01 SG-01 O478905 0036415 135/15 Bps,putih-kelabu,cg,keras,kw,felsp
02 SG-02 0484731 0037187 142/8 Bps,berselingan blp,bln,berlaminasi
03 SG-03 0485693 0038912 70/28 Blp,kelabu kehijauan,lunak,plastis
04 SG-04 0486045 0039645 70/30 Bps-bln,coklat kehitaman,karbonan
05 SG-05 0486086 0040115 70/30 Blp,kelabu,sisipan serpih,coklat
06 SG-06 0493798 0042448 75/35 Bps,kelabu kecoklatan,karbonan
07 SG-07 0493002 0043125 72/30 Blp, hitam, lunak,getas,karbonan
08 SG-08 0485234 0036296 125/18 Bps-bln-blp, setempat karbonan
09 SG-09 0484573 0036489 130/10 Bps-blp,lunak,plastis
10 SG-10 0484674 0036855 130/30 Bln,coklat kehitaman,karbonan
11 SG-11 0484778 0037286 105/55 Bps-bln-blp,setempat karbonan
12 SG-12 0485232 0037947 125/30 Blp,coklat,karbonan t =1,20 m
13 SG-13 0485834 0038538 80/30 Blp,coklat,karbonan,fragmen batubara
14 SG-14 0486371 0038778 80/24 Bps,sisipan blp karbonan
15 SG-15 0486010 0039168 80/10 Blp,kelabu,sisipan blp.karbonan, t=1,65 m
16 SG-16 0486047 0039629 75/15 Blp,hitam-coklat,karbonan, t=1,3 m
17 SG-17 0486512 0042740 125/20 Blp-bps lempungan,tipis sisipan batubara
18 SG-18 0480038 0042575 105/20 Blp,coklat,karbonan
19 SG-19 0480210 0042478 160/10 Blp,coklat-hitam,karbonana
20 SG-20 0480508 0042269 220/40 Serpih,kelabu,getas,laminasi tipis bitumen
21 SG-21 0482609 0040887 300/30 Blp-serpih,kelabu,keras,getas
22 SG-22 0482958 0041855 220/15 Blp-serpih,kelabu,keras,getas
23 SG-23 0484389 0041937 220/15 Blp-bat.lumpur,hitam-coklat,karbonan
24 SG-24 0483636 0041980 220/15 Bps-bln,karbonan
25 SG-25 0483015 0041872 130/30 Blp,kelabu,sisipan bitumen,kelabu
26 SG-26 0482428 0041642 170/35 Blp,coklat tua,getas,karbonan
27 SG-27 0477785 0040582 170/35 Batulempung,hitam,keras,berlapis
28 SG-28 0479515 0041144 140/15 Batulempung,hitam,keras,berlapis
29 SG-29 0480229 0041104 210/15 Blp,putih-kelabu,keras,getas,felspar
30 SG-30 0479412 0041141 210/15 Blp,coklat tua,karbonan t=1,50 m
31 SG-31 0482017 0034187 210/15 Blp,coklat,karbonan,fragmen batubara
32 SG-32 0482352 0034219 235/12 Blp,hitam,karboonan
33 SG-33 0482919 0034217 210/15 Blp,hitam,karboonan
34 SG-34 0483391 0034841 125/20 Blp,coklat-hitam,karbonan,Bps,kuning,fg
35 SG-35 0497351 004050 85/25 Blp,coklat,karbonan
36 SG-36 0498200 0043189 80/20 Blp,hitam-coklat,karbonan
37 SG-37 0498197 0041297 80/25 Blp,hitam,karbonan
38 KH-01 0601573 0028225 40/15 Serpih,kelabu gelap,lam. Bitumen, t>2,5 m
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
Daerah Penyelidikan
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007
PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
200'00'' LU
MALAYSIA
030' LU
55.000
030' LU
100'00'' LU
SINGKAWANG
PUTUSSIBAU
BENGKAYANG
cRb
MEMPAWAH
SANGAU
000'00''
PONTIANAK
cRb SINTANG
Jangkang banuang
PROV. KALIMANTAN
Engguri
SELATAN
Semirau
Salat Qa
KETAPANG
200'00''LS
50.000
PETA INDEK
pRe
U
Engsibau Kse
BELITANG HILIR
Qa
SG - 07
45.000
SKALA 1 : 50.000
Kse 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Cm
SG 35
0 1 2 3 4 5 Km
cRb SG - 06
SG 06 SG 36
Perumaian
SG - 18 KETERANGAN
SG - 19
Teu
SG 07
SG - 25 SG - 24 SG - 23
SG - 20
SG - 22
Qa Aluvium
SG - 26
SG - 30 SG - 29
SG 28
SG - 21
SG 37 CRb Kelompok balaisebut
SG - 27
SG - 05
PRe Kelompok Embuoi
Engkalat 40.000
SG - 04
SG - 16
KSe Kelompok celangai
Kse
Danyak Teu SG - 03 SG - 15
Bagan
SG - 14
Teu
Serpih silat batupasir
Sebuda
SG - 13 Qa
Teop Formasi payak
SG - 12
SG - 11
Sei omang
Teop Tot Formasi tebidah
SG - 02
Teop
Kelumi
SG - 01
SG - 10 Tos Batupasir sekayam
SG - 09 SG - 08
Tos
S.B amb
am Batas Formasi
15
Arah dan jurus kemiringan batubara
SG - 34 35.000 MIS.02
Tot Senibung
SG - 33
SG - 31
SG - 32 Qa
Merak
Kontur Ketinggian
Jangkang
Struktur
Tot
S.Aya
Sebaran Batubara
MUKOK k
era
m
ya
S.A
Kota / Kampung
S .M
S.S ejira
Serambai G.Kelampai en
gir
is
Sungai
k
Empurang
Tos
Engtungau
30.000
Mengeris
015' LU
Sengubah
Kelampu
Disusun : Ir. Dachlan Ibrahim Diperiksa : Ir. Asep Suryana Tahun : 2007
Gambar 2. Peta Geologi dan Sebaran Bitumen Padat Daerah Kabupaten Sanggau
dan Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat