Spesifikasi Teknis DERMAGA KAYU
Spesifikasi Teknis DERMAGA KAYU
BAB I
URAIAN UMUM
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
Pasal 2
Setting Out
Pasal 3
Patok-patok Referensi, Bowplank dan Pengukuran
1. Direksi akan menetapkan 2 (dua) Bench Mark sebagai referensi yang ditetapkan
dilapangan.
Bila Bench Mark belum ada maka pemborong berkewajiban membuat Bench
Mark sesuai dengan petunjuk Direksi.
2. Semua batas ketinggian (elevasi) dinyatakan dalam satuan matrik terhadap Low
Water Spring (LWS).
edangkan ukuran-ukuranya dinyatakan dalam matrik, kecuali bila dinyatakan
lain.
3. Pemborong harus atau wajib membuat bowplank dan memasang patok-patok
pembantu, sebagai pedoman pelaksanaan pekerjan untuk menjamin ketelitian
bentuk, posisi,arah elevasi dan lain-lain,yang harus dipelihara keutuhan letak
dan ketinggian selama pekerjaan berlangsung.
Spesifikasi Teknis 1
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pasal 4
Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan lapangan
Untuk tempat kerja, penumpukan bahan-bahan, bangunan gudang, direksi keet
dan lain-lain pemborong harus membersihkan dan membenahi lapangan.
2. Penerangan, pagar dan tanda pengaman
Pemborong harus menyediakan penrangan didaerah kerja, membuat pagar
sementara disekeliling lokasi kerja dan menyediakan tanda tanda pengaman
yang perlu.
3. Bangunan sementara
Untuk menjamin keamanan bahan dan perlengkapan lain yang dianggap
perlu,pemborong harus menyediakan gudang penyimpanan tertutup kuat dan
aman dari resiko hilang atau rusak. Dan juga diwajibkan menyediakan barak-
barak untuk pekerja.
4. Kantor direksi dan pemborong
a. Pemborong harus menyediakan kantor direksi lapangan, yang letaknya dekat
dengan kantor pemborong. Kontruksi kantor bersifat sementara, lantai dan
ruang dibuat dari beton rabat ,dinding dari papan. pemborong juga harus
menyadiakan kantor sementara dengan luas dan kualitas minimum sama
dengan kantor direksi.
b. Pemborong juga harus menyediakan listrik dan air secukupnya yang
diperlukan kantor direksi
c. Perlengkapan kantor
Pemborong menyediakan perlengkapan, kantor pemborong dan kantor
direksi, antara lain masing masing adalah :
Kursi meja tamu : Secukupnya
Kursi dan meja rapat : Secukupnya
Kursi dan meja tulis : Secukupnya
Kotak P3K : Secukupnya
Papan tulis : Satu buah
Pemborong diwajibkan menyediakan alat komunikasi agar hubungan antar
direksi, kontraktor dan Site dapat berjalan dengan lancar
d. Pemborong bertanggung jawab atas perawatan kantor dan perlengkapan
perlengkapan kantor direksi.
e. Setelah pekerjaan selesai seluruh kantor dan perawatannya harus
dipindahkan dan pemborong berkewajiban untuk membongkar dan
memindahkan bila diminta direksi.
Spesifikasi Teknis 2
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pasal 5
Daerah Kerja dan Jalan Masuk
Pemborong akan diberikan daerah kerja untuki pelaksanaan pekerjaan ini. Lokasi
tersebut dapat diperoleh dengan cara sewa /pinjam berdasarkan ketentuan yang
berlaku harus membatasi operasinya dilapangan yang betul betul diperlukan untukm
pekerjaan tersebut. Tata letak yang meliputi jalan masuk, lokasi penyimpanan bahan
bangunan dan jalur pangangkutan material dibuat oleh pemborong dengan
persetujuan direksi.
Pasal 6
Material
1. Material yang dipakai dalam pekerjaan pekerjaan ini diutamakan produksi dalam
negeri yang memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.
2. Jika pemborong mengajukan bahan lain yang akan digunakan selain yang
disyaratkan, maka mutunya minimal harus sama dengan yang disyaratkan dalam
dokumen tender sebelum pemesanan bahan harus diberitahukan pada direksi
yang meliputi jenis, kwalitas dan kwantitas bahan yang dipesan untuk
mendapatkan persetujuan.
Pasal 7
Kode, Standart, Sertifikat dan Literature dari Pabrik
Pasal 8
Lalu Lintas
Pasal 9
Cuaca
Spesifikasi Teknis 3
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pasal 10
Peralatan Survey
Pemborong harus menyediakan peralatan yang sewaktu waktu akan dipakai oleh
direksi dan staf, alat alat tersebut harus dietujui ditreksi. Selama pelaksanaan
pekerjaan pemborong wajib menyediakan operator dari peralatan tersebut dan
setelah pekerjaan selesai seluruh peralatan tersebut akan di kembalikan kepada
pemborong.
Alat-alat yang diperlukan minimal terdiri dari :
2 buah Theodolit Wild T1 atau yang sejenis
1 Buah Level Wild NA2 atau yang sejenis
1 Buah roll meter 50 meter
Pemborong harus menyediakan perahu (motor Boat) untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan (Survey), pemborong bertanggung jawab atas semua atas peralatan
survey tersebut terhadap perawatan, kerusakan/kehilangan.
Spesifikasi Teknis 4
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
BAB II
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN
Pasal 11
Umum
1. Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi
ketentuen-ketentuan umum yang berlaku di Indonesia, mengenai bahan-bahan
bangunan serta persyaratanya akan dicantumkan dibawah ini
2. Bila mana akibat satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh,
pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada direksi sepanjang
mutunya paling tidak sama atau lebih tinggi apa yang disyaratkan.
3. Direksi akan menilai dan memberikan persetujuanya secara tertulis sepanjang
memenuhi persyaratan teknis dan pemborong diwajibkan untuk sejauh mungkin
mempergunakan produksi dalam negeri.
Pasal 12
Bahan Agregat Beton
1. Agregat halus atau pasir untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras,
bersih dari kotoran-kotoran, zat-zat kimia organic dan unnorganik dan yang
dapat merugikan mutu beton atau baja tulangan dan bersudut tajam. Susunan
pembagian butir harus memenuhi persyaratan seperti table prosentase lewat
saringan
Saringan mm
Uk
10 5 2.5 1.2 0.6 0.3 0.15
% 100 99-100 80-100 50-90 25-65 10-35 2-10
2. Prosentase berat fraksi butiran-butiran yang lebih halus dari 0.074 mm, kotoran
atau Lumpur tidak boleh lebih dari 5 % terhadap berat keseluruhan, kecuali
ketentuan diatas, semua ketentuan mengenai agregat halus beton (pasir) pada
PBI 1991 harus dipenuhi .
3. Agregat kasar adalah batu pecah (spit) dengan ukuran maximum 3 Cm yang
mempunyai bidang pecah minimal 4 buah dan mempunyai bentuk lebih kurang
seperti kubus.
4. Batu pecah diperoleh dari batu yang keras sesuai dengan persyaratan PBI.
Bersih serta bebas dari kotoran-kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan
dan mutu beton maupun baja. Pembagian butir harus memenuhi ketentuan
seperti table prosentase lewat saringan di bawah ini:
Saringan mm
Uk
30 25 20 15 10 5 2.5
% 100 95-100 - 30-70 - 0-10 0-5
Spesifikasi Teknis 5
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pasal 13
Baja Tulangan
1. Besi untuk tulang beton yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah baja
dengan mutu U-24 (minimum yield stress 2400 kg/cm2) dan U-32 (minimum yield
stress 3200 kg/cm2 ) dengan diameter pengenal seperti ditetapkan pada gambar
kerja.
2. Untuk baja tulangan dengan diameter lebih besar dari atau sama dengan 16 mm,
harus dari jenis baja ulir (deformed bar) U-32 sedangkan diameter yang lebih
kecil dapat dipakai baja polos U-24.
3. Setiap pengiriman sejumlah besi tulangan ke proyek harus dalam keadaan baru
dan disertai dengan sertifikat dari pabrik pembuat dan bila direksi memandang
perlu, contoh akan diuji ke laboratorim atas beban pemborong, jumlahnya akan
ditentukan kemudian sesuai kebutuhan.
4. Penyimpanan atau penumpukan harus sedemikian sehingga baja tulangan
terhindar dari pengotoran-pengotoran minyak, udara lembab lingkungan yang
dapat menyebabkan baja berkarat dan lain-lain pengaruh luar yang
mempengaruhi mutunya, sebaiknya dapat ditutup terpal- terpal sebelum dan
sesudah pembongkaran.
5. Baja tulangan ditumpuk diatas balok-balok kayu agar tidak langsung
berhubungan dengan tanah.
Pasal 14
Semen
1. Jenis semen yang dipakai untuk beton dan adukan dalam pekerjaan ini adalah
Portland semen type I yang memenuhi ketentuan dan syara-syarat dalam SII
0013-81.
2. Semen yang didatangkan ke proyek harus dalam keadaan utuh dan baru,
kantong-kantong pembungkus harus utuh dan tidak ada sobekan-sobekan.
3. Penyimpanan semen harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari
pengaruh hujan dan lembab udara dan tanah semen ditumpuk didalamnya
diatas panggung kayu minimas 30 cm diatas tanah. Tinggi penumpukan
maksimum 15 lapis, semen yang kantongnya pecah tidak boleh dipakai dan
harus disingkirkan keluar proyek.
4. Semen yang dipakai selalu diperiksa oleh direksi sebelumnya. Semen yang
mulai mengeras harus segera dikelurkan dari proyek. Urutan pemakaian semen
harus mengikuti urutan tibanya semen tersebut dilapangan sehingga untuk itu
pemborong memutuskan menumpuk semen berkelompok menurut urutannya
tiba dilapangan.
5. Semen yang umumnya lebih dari tiga bulan sejak dikeluarkan dari pabrik tidak
diperkenankan dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya struktural.
6. Bilamana direksi memandang perlu, pemborong harus melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk memeriksa dan melihat apakah mutu semen memenuhi
syarat, atas biaya pemborong.
Pasal 15
Bekisting
Spesifikasi Teknis 6
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
1. Kayu yang dipakai untuk cetakan beton adalah kayu mutu klas II bila menurut
kebutuhan PPKI 1970 Atau kayu lapis (plywood) ataupun kayu lokal yang
memenuhi persyaratan.
2. Ukuran tebal papan bekisting minimal 3 cm. dan toleransi perbedaan tebal
minimum adalah kurang lebih 2 mm. Bila untuk papan bekisting dipakai plywood
tebal minimal 16 mm. Papan bekisting harus kering udara agar tidak menyusut
pada waktu dipakai.
3. Apabila kayu yang akan digunakan sesuai gambar, jenis dan ukurannya tidak
dapat diperoleh dipasaran, maka pemborong boleh mengajukan usul perubahan
kepada direksi dengan jenis dan ukuran kayu yang berbeda namun mutunya
minimal sama atau lebih tinggi dari yang disyaratkan. Direksi akan menilai dan
memberikan persetujuan secara tertulis.
4. Untuk konstruksi gelagar/rusuk-rusuk penguat dipakai kayu sejenis atau kayu
yang lebih tinggi dengan ukuran yang lebih memadai sesuai perhitungan.
Bilamana akan dipergunakan dolken, diameter minimal harus 12 cm. lurus, tidak
banyak cacat dan diameter terkecil pada salah satu ujungnya harus lebih besar
dari 10 cm.
5. Setelah umur beton dilewati, maka harus dilakukan pembongkaran cetakan
beton (bekisting) serta memotong stek tulangan yang muncul kepermukaan
beton dan menutupnya dengan adukan beton.
Pasal 16
Urugan
Material urugan yang boleh digunakan adalah material yang memenuhi syarat besar
butir rata-rata kurang dari 20 % lewat saringan.
Pasal 17
Sumber material Urugan dan Tanah
Spesifikasi Teknis 7
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Dalam hal ini material-material tersebut harus dicampur terlebih dahulu untuk
memenuhi persyaratan diatas sebelum dipakai.
Pasal 18
Batu
1. Batu yang akan dipakai untuk berbagai keperluan dalam pekerjaan ini haruslah
batu pecah, (belah) yang ukurannya disesuaikan dengan keperluan atau gambar
kerja.
2. Batu yang diperlukan untuk konstruksi talud, batu pelindung atau (armor rock)
harus dari batu yang bersifat keras, specific gravity (Gs) minimum 2,6 ton/M 3,
tidak menunjukkan tanda lapuk, bentuk persegi panjang tak beratuan, bergradasi
baik, dengan ukuran sesuai dengan persyaratan, berupa batu belah yang
berasal dari batu kali atau batu gunung. Batu yang tidak bersudut sama sekali
tidak boleh dipakai.
3. Untuk konstruksi pasangan batu kosong bentuk batu sedemikian rupa mengingat
pasanganya tidak menggunakan perekat, sehingga celah-celah yang kosong
dapat dan harus diisi dengan batu yang berukuran lebih kecil, dan disesuaikan
dengan gambar desain atau gambar kerja.
Spesifikasi Teknis 8
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
BAB III
PEKERJAAN TANAH
1. U m u m
Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-
peralatan, kegiatankegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan : clearing, stripping, grubbing, penggalian, pengurugan, perataan,
pemadatan, termasuk pembongkaran dan lain-lain sesuai dengan RKS dan gambar-
gambar.
Pekerjaan pada seksi lain yang berhubungan dengan hal ini antara lain pekerjaan
tanah untuk pekerjaan konstruksi.
2. Persyaratan
a. Standar Pengujian Tanah : laporan mengenai hal ini dapat diperoleh di kantor
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atau Pemberi Tugas.
b. Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi dan bahan-bahan yang akan
dikerjakan sebelum memulai pekerjaan.
c. Pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tanah yang dilakukan akan diperiksa
dan diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih oleh Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.
d. Jasa-jasa laboratorium akan meliputi :
Pengawasan pekerjaan pengurugan.
Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.
Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan Pengawas.
Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan
spesifikasi.
e. Biaya Pengujian
f. Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil pengujian
tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor harus menggali,
mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya Kontraktor sendiri.
g. Prosedur Pengujian
h. Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan prosentase
relatif dari density maksimum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan yang
dibandingkan dengan test-test laboratorium sebelumnya atau density kering
secara teoritis.
i. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik & Pengelola Proyek.
3. M a t e r i a l
Bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik
dan Pengelola Proyek yang ditentukan sebagai berikut :
a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.
b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang
berbutir kasar, tidak mengembang dan bebas sampah-sampah, akar dan
bahan-bahan organik lainnya.
c. Lapisan teratas urugan setebal 30 cm tidak boleh dimasuki butir-butir yang
lebih besar dari 3 cm.
4. Pelaksanaan
Spesifikasi Teknis 9
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Spesifikasi Teknis 10
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
6. Stripping
Sebelum pekerjaan stripping dilakukan, ketinggian permukaan tanah asli harus
ditetapkan dan disepakati secara tertulis terlebih dahulu Konsultan Perencana,
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik, Kontraktor dan Pemberi
Tugas berdasarkan hasil pengukuran.
Permukaan tanah / dasar yang akan diurug tanah padat untuk keperluan konstruksi
harus distripping atau dibuang lapisan tanah atas (humus) setebal 15 cm atau
seperti ditetapkan Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.
Material hasil pekerjaan stripping harus dikeluarkan dari lokasi galian tanah. Elevasi
galian ditunjukkan dalam gambar atau diberitahukan kepada Konsultan
Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini,
patok tanda galian (bouwplank) harus dipasang dengan teliti, dan elevasinya diukur
serta disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada
bouwplank ini dituliskan elevasi-elevasi yang perlu serta titik as galian.
7. Pasangan Turap
Apabila diperlukan, Kontraktor harus menurap dan mempergunakan penyokong-
penyokong untuk mencegah longsornya tanah. Konsultan Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik juga akan minta gambar konstruksi penurapan yang
dipandang perlu. Biaya untuk pembuatan gambar semacam ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Spesifikasi Teknis 11
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pelaksanaan
Dimana ditunjukkan pada gambar, bangunan-bangunan yang ada harus dibongkar,
Kontraktor harus membongkar bangunan tersebut.
Sebelum dilakukan pembongkaran, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan
tertulis dari Pemberi Tugas/Pimpro. Tanpa persetujuan ini, walaupun gambar
rencana menunjukkan perlu dibongkar, pembongkaran tidak boleh dilaksanakan.
Segala perijinan yang diperlukan untuk pembongkaran ini, pengurusannya
merupakan kewajiban Kontraktor.
Pembongkaran harus dilaksanakan hingga ke pondasi bangunan segala sisa
bongkaran harus dikeluarkan dari tapak kecuali Pimpro/Pemberi Tugas menentukan
lain.
Pemutusan sementara sambungan listrik dan telepon, pengurusannya merupakan
kewajiban Kontraktor.
B. Persyaratan
a. Standar pengujian seperti tercantum pada bagian Penyiapan Lahan.
b. Laporan penyelidikan tanah untuk pondasi bangunan ini dapat dilihat di kantor
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atau Pemberi Tugas.
c. Syarat - syarat sama seperti yang tercantum pada bagian Penyiapan Lahan.
C. Material
Material sama seperti yang tercantum bagian Penyiapan Lahan.
D. Pelaksanaan
Pada umumnya pekerjaan urugan, perataan dan pemadatan tanah untuk pada
bagian Penyiapan Lahan harus telah selesai dikerjakan sebelum pekerjaan pada
bagian ini dimulai. Semua pekerjaan pada bagian ini harus mengikuti persyaratan
sesuai dengan persyaratan pada bagian Penyiapan Lahan dan dengan persyaratan
lain sebagai berikut :
Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik memeriksa dan menyetujui
semua
permukaan sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai.
Semua sisa tanah yang berasal dari galian harus dibuang seluruhnya hingga bersih.
Jika galian tanah vertikal selalu runtuh maka alternatif ini tidak diijinkan.
Galian tanah vertikal ini jika memenuhi syarat 1,2 dan 3 diatas juga pada masing-
masing
sisinya lebih besar 2,5 cm dari pada yang ditunjukan dalam gambar.
Pada galian tanah yang lebih tinggi dari 2 meter Kontraktor wajib menyiapkan
tindakan
pengamanan berupa sheet pile atau dolken-dolken dengan biaya merupakan
tanggungan
Spesifikasi Teknis 12
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Kontraktor.
Bila galian tanah dibuat terlalu dalam tanpa persetujuan Konsultan
Pengawas/pengawas
lapangan/direksi teknik terlebih dahulu kelebihan galian ini tidak boleh diurug
kembali
dengan tanah, tetapi harus diisi dengan pasir urug atau beton tergantung dari jenis
pondasinya.
BAB IV
PEKERJAAN BETON BERTULANG
Pasal 19
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari menyediakan semua peralatan kerja, tenaga kerja, alat-alat
perlengkapan dan pelaksanaan untuk semua pekerjaan beton dan grouting yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan beton sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan dalam kontrak.
Persyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum dan meliputi
semua pekerjaan beton bertulang seperti balok, lantai, poer dan lain sebagainya,
kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang disyaratkan secara khusus.
Pasal 20
Pekerjaan Bekisting dan Penyangga
Untuk mendapatkan bentuk penampang dan ukuran dari beton seperti dalam
gambar kerja (konstruksi), maka bekisting harus dikerjakan dengan baik, harus rata,
teliti dan kokoh. Bekisting untuk pekerjaan beton pada lantai, balok lantai, poer dan
lain sebagainya dapat memakai kayu atau pelat baja besi. Pengerjaan bekisting
harus sedemikian rupa sehingga hubungan antara papan bekisting terjamin rapat
dan adukan tidak akan merembes keluar.
Konstruksi dari bekisting, seperti sokong-sokongan perancah dan lain-lain yang
memerlukan perhitungan harus diajukan ke direksi untuk disetujui. Diameter
minimum dolken adalah 15 cm. dan jarak antara balok pendukung papan bekisting
maksimum 40 cm. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus
bersih dari kotoran dan kering dari air, agar mendapatkan mutu beton yang
diharapkan sebagai jaminan bahwa bagian dalam bekisting bersih dan tidak ada
genangan air digunakan kompresor. Finishing beton bertulang dalam arti
penambahan-penambahan sejauh mungkin dihindari perataan permukaan beton bila
terpaksa harus dilakukan sesuai petunjuk direksi.
Bekisting balok tidak boleh dibuka, sampai lantai diatasnya sudah selesai dicor dan
telah mengeras.
Pasal 21
Pekerjaan Baja Tulangan
Spesifikasi Teknis 13
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pasal 22
Pekerjaan Percobaan Campuran Beton dan Adukan Beton
1. Mutu beton
Untuk beton bertulang kekuatan yang disyaratakan dalam pekerjaan ini adalah
berdasarkan kekuatan karakteristik. Kekuatan karateristik beton 300 Kg/cm
dengan pemakaian PC minimum 400 Kg untuk tiap 1 M beton, factor air semen
maksimum 0,45 dan Slump beton maksimum 7 cm, untuk ini pemborong harus
membuat Mixed Design dengan persetujuan direksi.
2. Percobaan campuran
Sebelum pelaksanaan pembetonan, pemborong terlebih dahulu harus
mengadakan percobaan campuran (Mixed Design) untuk membuat mutu
karakteristik beton seperti yang disyaratkan dan untuk mengetahui komposisi
campuran beton (Pasir, semen dan batu pecah) Slump yang diperkenankan
adalah 7 cm.
Dalam menentukan atau untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan
karakteristik yang sudah ditentukan, harus dilakukan denfan menggunakan
ukuran yang sudah tertentu, baik untuk material betonya maupun ukuran
Spesifikasi Teknis 14
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
penggunaan air (ember tertentu) yang mana ukuran tersebut nantinya akan
digunakan selama pelaksanaan konstruksi.
Percobaan ini dilakukan sampai mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan
karakteristik yang sudah ditentukan yaitu :
K > K Syarat ( K = 250 )
Pekerjaan konstruksi pengecoran / beton boleh dilaksanakan tetapi kalau :
K < K Syarat ( K = 250 )
Maka percobaan ini harus terus dilakukan dengan komposisi lain, sampai
mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang disyaratkan. Bilamana kekuatan
karakteristik telah dicapai dengan komposisi agregat tersebut diatas dan telah
disetujui oleh direksi harus digunakan dalam pemakaian selanjutnya. Segala
perubahan dalam masa pelaksanaan terhadap campuran agregat yang telah
disetujui harus mendapat persetujuan direksi. Jumlah sample harus disediakan
oleh pemborong untuk tiap seri pengetesan atau percobaan adalah 20 ( Dua
puluh) buah dan laboratorium tempat percobaan akan ditentukan direksi atau
dengan persetujuan direksi.
Pasal 23
Pekerjaan Pengecoran Beton
1. Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus
dihindarkan adanya penghentian pengecoran (cold-joint) kecuali bila sudah
diperhitungkan pada tempat yang aman sebelumnya sudah mendapat
persetujuan direksi.
Pemborong sudah mempersiapkan segala sesuatu (peralatan) untuk
pengamanan, pelindung dan lain-lain yang dapat menjamin kontinuitas
pengecoran.
2. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata pemborong harus
memakai mesin pengaduk. Mesin pengaduk harus mempunyai kapasitas yang
cukup untuk melayani volume pekerjaan yang direncanakan. Mesin pengaduk
harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan dari minyak sebelum dipakai.
Setiap campuran beton harus diaduk sehingga merata/homogen dan waktu
pengadukan minimum adalah 2 menit untuk setiap kali pencampuran.
3. Bilamana perlu pemborong diperkenankan untuk menggunakan concrete pump.
Gerobak-gerobak dorong untuk mengangkut adukan ketempat yang akan dicor.
Pengangkutan beton tidak dibenarkan dengan ember.
4. Sebelum pengecoran di mulai, semua peralatan, material serta tenaga yang
diperlukan sudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai
dengan rencana yang sebelumnya disetujui direksi. Tulangan jarak, bekisting
dan lain-lain, harus dijaga dengan baik sebelum dan selama pelaksanaan
pengecoran.
5. Segera setelah beton dituangkan kedalam bekisting, adukan harus segera
dipadatkan dengan concrete vibrator yang jumlahnya harus mencukupi.
Penggetaran dengan concrete vibrator dapat dibantu dengan penyodokan,
apabila dengan concrete vibrator tidak mungkin dilakukan dan harus
mendapatkan persetujuaan dari direksi terlebih dahulu.
6. Pengecoran harus menerus dan hanya boleh berhenti ditempat-tempat yang
diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya
mendapatkan persetujuan dari direksi. Penghentian maksimum 2 jam. Untuk
menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus dibersihkan
permukaanya dibuat kasar dengan sikat baja agar sempurna sambungannya dan
Spesifikasi Teknis 15
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Pasal 24
Air Kerja
1. Untuk adukan, maka air yang dipakai harus bebas dari asam, garam, bahan
alkali dan bahan organic yang dapat mengurangi mutu beton.
2. Pengurangan air kerja harus mendapat persetujuan direksi.
3. Bila akan dipakai air bukan berasal dari air minum dan mutunya meragukan,
maka direksi dapat minta kepada pemborong untuk mengadakan penyelidikan air
secara laboratoris dan penyelidikan tersebut atas tanggungan pemborong.
Pasal 25
Beton Cetak
Spesifikasi Teknis 16
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
beton pra cetak. Semua rencana tersebut harus mendapat persetujuan dari
direksi.
3. Pemborong harus menyediakan lapangan yang cukup luas dengan lantai beton
yang kokoh dan rata tempat pekerjaan pembuatan beton pra cetak akan
dilakukan.
4. Elemen-elemen beton pra cetak/precast dengan pengecoran beton secara
kontinu dengan suatu cara pelaksanaan dan peralatan yang memadai, yang
sebelumnya mendapat persetujuan direksi.
5. Unsur beton pra cetak harus dicetak dengan toleransi ukuran 5 mm dari ukuran
yang telah ditetapkan dalam gambar. Lebih lanjut tidak ada permukaan balok
atau lantai yang menyimpang lebih dari pinggir yang lurus sepanjang 3 m dan
pada bagian tengah dari unsur tidak boleh menyimpang lebih dari 10 mm dari
garis tengah.
6. Cetakan / bekisting harus dibuat kokoh, rapat pada sambungan-sambunganya,
rapi dan benar, serta direncanakan sedemikian sehingga mudah untuk dibuka
dan dipasang kembali.
7. Bagian-bagian yang memerlukan ketelitian dan atau kerapian pada elemen beton
pracetak harus dibuat dengan cetakan yang terdiri dari lembaran plat baja.
Cetakan harus ditempatkan dengan betul untuk mencegah penonjolan atau
penyimpangan bentuk hasil pengecoran.
8. Cetakan pada bagian pinggiran-pinggiran dari beton pra cetak boleh dipindahkan
setelah 72 jam asalkan beton tersebut telah mengeras dan disetujui direksi.
9. Pemborong harus menyerahkan perhitungan rencana cetakannya dan gambar-
gambar kepada direksi untuk persetujuan.
10. Pada pertemuan atau sambungan konstruksi antara unsur pra cetak dan beton
biasa. maka semua permukaan horizontal dan vertical dari unit beton pra cetak
harus dibersihkan dengan sikat kawat untuk menyingkirkan semua benda dan
kotoran atau bagian-bagian agregat yang menonjol.
11. Setiap bagian/elemen beton pra cetak harus diberi tanda pengenal pada bagia
atas permukaaan untuk menunjukkan nomor urut, lokasinya atau bagian mana
dari struktur dermaga atau trestle dan tanggal pembuatan/pengecorannya.
Tanda-tanda identitas ini harus sejalan dengan rencana penempatan.
12. Pemborong diminta untuk mengajukan rencana pengangkatan, pengangkutan,
penurunan dan pengumpulan semua elemen beton pracetak dan selama masa
pengerasan beton pra cetak harus dirawat sesuai persyaratan. Dalam masa
tersebut beton pre cast tidak boleh dipindahkan kecuali dengan persetujuan
direksi.
13. Unit-unit beton pracetak harus diangkat tepat pada rencana titik angkat yang
telah disetujui direksi. Unit beton pracetak dapat diangkat dari tempat
pencetakan untuk menyimpan kalau kekuatan rata-rata dari paling sedikit 3
kubus yang dibuat dari bahan beton yang sama paling sedikit 2,5 kali tegangan
yang dihasilkan pada saat diangkat.
14. Unit beton pracetak harus dikumpulkan dan disusun dengan cara yang telah
disetujui direksi. Pengumpulan beton harus diatur sehingga sehingga unit-
unitnya dapat digunakan menurut umur. Unit-unit beton pracetak harus
dilindungi dari matahari langsung.
15. Beton decking yang dimaksud adalah untuk pelindungan tulangan-tulangan
terhadap bahaya karat. Tebal selimut beton pracetak disyaratkan 5 cm., kecuali
bagian bagian tertentu yang langsung terkena atau terpengaruh air laut minimal
8 cm. Untuk menjamin hal ini perlu dibuat tahu tahu beton dengan ukuran 5x5
Spesifikasi Teknis 17
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
atau 7x7 cm. dibuat diatas tanah yang rata, didasari tripleks dan pada bagian
atas tahu-tahu beton tersebut harus terpasang pengikat dari kawat/ bindrat.
16. Sebelum pengecoran beton pracetak dilakukan, permukaan plat baja agar diolesi
form oil agar permukaannya sempurna dan mudah mengangkatnya.
17. Unit-unit beton pracetak baru boleh dipindahkan dari tempat pengumpulan
ketempat pemasangannya bila telah berumur paling sedikit 21 hari, atau
betonnya telah mencapai tegangan minimal ( 3 contoh ) 95% dari tegangan
pada usia beton 28 hari.
18. Penempatan elemen-elemen beton pracetak pada tempat yang sebenarnya
harus dengan memakai peralatan yang memadai sehingga elemen beton
pracetak tidak mengalami gaya-gaya yang berlebihan yang dapat menyebabkan
retak-retak rambut, serta agar dapat diletakkan dengan rapi dan rapat satu sama
lainnya sehingga pengecoran beton diatasnya terjamin tidak bocor serta dapat
dilakukan dengan baik.
19. Sebelum dilakukan pengecoran beton ditempat, semua tulangan yang diperlukan
harus sudah terpasang ditempatnya dengan kokoh. Bagian dalam bekisting,
permukaan beton dan tulangan harus dibersihkan dari kotoran yang dapat
menurunkan mutu beton, celah-celah diantara elemen-elemen beton pracetak
dan lain-lain harus ditutup dengan baik, serta kemudian permukaan beton
disiram dengan campuran air semen sampai merata.
Spesifikasi Teknis 18
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
BAB IV
PEKERJAAN CERUCUK
Pasal 26
Jenis dan Ukuran Tiang Bambu
Jenis dan ukuran tiang Bambu yang dipakai dari spesies bambu yang tebal dan
tahan di dalam air dengan ukuran dia. 2 s/d 3 Inchi
Pasal 27
Ketentuan dan Persyaratan
Umum
Keadaan Medan
1. Pada umumnya tanah lembek dan tanah gambut banyak terdapat di daerah
rawa dengan muka air cukup tinggi, sehingg sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan konstruksi.
2. Umununya dipengaruhi pasang surut, yang sangat berpengaruh terhadap
elevasi rencana kepala tiang.
3. Pada permukaan lahan sering dijumpai tunggul-tunggul kayu, yang umumnya
tidak perlu dicabut.
Bahan
Bambu dengan jenis dan kondisi baik
Persyaratan Cerucuk kayu
Uraian Persyaratan
Diameter Minimum 2, maksimum 3
Panjang Minimum 4 m, maksimum 6 m
Kelurusan Cukup lurus, tidak belok dan Pecah
Kekuatan Minimum kelas kuat II I PKKI 1973
Tegangan Minimum Was kuat III untuk mutu A PKKI 1973
Pasal 28
Pelaksanaan Pekerjaan
Teknik Pelaksanaan
1. Pemancangan cerucuk kayu dapat menggunakan tenaga manusia, alat pancang
cerucuk atau dengan Back Hoe.
2. Lantai kerja, dengan muka air cukup tinggi, maka lokasi pemancangan cerucuk
dapat diurug terlebih dahulu dengan material setempat. Bila menggunakan alat
pancang cerucuk harus diberi landasan dari balok atau papan kayu.
3. Diatas pondasi cerucuk kayu yang diberi kepala tiang yang selanjutnya dibentuk
timbunan badan jalan sesuai dengan spesifikasi bahan timbunan yang diuraikan
pada lampiran B (diambil dari seksi 3.2, Spesifikasi Umum, Volume 3, Bina
Marga), 1992.
4. Pelaksanaan cerucuk harus sesuai dengan pedoman yang diuraikan dalam
Tata Cara Perencanaan Pondasi di Atas Tanah Lembek, Organik dan Tanah
Gambut.
Peralatan
Spesifikasi Teknis 19
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
1) Gergaji kayu
2) Kapak
3) Palu 5 kg
4) Linggis
5) Cangkul
6) Alat pengangkut tanah
7) Alat pancang cerucuk
8) Alas pemukul tiang
9) Perancah atau platform dari susunan drum-drum dan papan kayu
10) Back Hoer
11) Mesin Las
2.2.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaanpembuatan pondasi cerucuk kayu
di atas tanah lembek dan tanah gambut adalah sebagai berikut.
1) Lantai Kerja
Berupa bahan lokal setempat yaitu tanah lempung, tanah organik, pasir kuarsa,
dengan cara PLTB (Penyiapan Lahan Tanpa Bakar).
2) Bahan Timbunan
Disesuaikan dengan persyaratan (biasanya sesuai dengan seksi3.1, Spesifikasi
Bina Marga dalam Spesifikasi Umum Volume 3, lihat Lampiran B).
3) Kepala Tiang
a. Papan kayu
b. Tiang kayu dengan dimensi dan kekuatan yang sama dengan cerucuk.
c. Paku panjang minimum 1,5 diameter kayu yang akan dipaku
d. Tanah yang telah distabilisasi sehingga berfungsi untuk menyatukan
kelompok tiang dalam menerima beban dan penyeragaman penurunan.
e. Kawat untuk mengikat tiang-tiang satu sama lain.
f. Pelat besi penutup tiang.
Persiapan
Penentuan Lokasi
1. Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
2. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan
diberi tanda denganmenggunakan patok-patok
Pelaksanaan
Pemancangan Cerucuk dengan Tenaga Manusia
1) Runcingkan bagian ujung bawah cerucuk agar mudah rnenembus ke dalam
tanah.
2) Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan
mudah memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu
Spesifikasi Teknis 20
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
3) Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
4) Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat
dipukul dcngan stabil dan tetap tegak lurus.
5) Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi
sampai kedalaman rencana.
1. Persyaratan Kerja
Pengajuan Kesiapan Kerja Pekerjaan Pemancangan
Sebelum memulai suatu pekerjaan pemancangan, Penyedia Jasa harus
mengajukan kepada Direksi Pekerjaan hal-hal sebagai berikut :
a. Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan.
b. Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan bersama dengan
peralatan yang akan digunakan.
c. Perhitungan rancangan, termasuk rumus penumbukan, yang menunjukkan
kapasitas tiang pancang bilamana penumbukan menggunakan peralatan
yang diusulkan oleh Penyedia Jasa.
d. Usulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini mencakup
metode pemberian beban, pengukuran beban dan penurunan serta
penyajian data yang diusulkan.
e. Persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan untuk pengajuan tersebut di atas
harus diperoleh terlebih dahulu sebelum memulai setiap pekerjaan
pemancangan.
Pasal 31
Pasangan Batu
1. UMUM
1) Uraian
a) Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan
dalam Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang
dibuat dari Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua
bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini
dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
b) Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti
dinding penahan, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-
gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan
beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan
sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti
lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong (spillway
apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar
ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di bawah Pasangan Batu
(Stone Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar
(Mortared Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip
rap).
Spesifikasi Teknis 21
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
2. BAHAN
1) Batu
a) Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus
dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
b) Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan
saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
c) Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus memiliki
ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu
setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari satu
setengah kali lebarnya.
2) Adukan
Adukan haruslah adukan semen dengan komposisi 1 pc : 3 psr.
d) Bilamana ditunjukkan dalam Gambar, atau yang diminta lain oleh Direksi
Pekerjaan, suatu pondasi beton mungkin diperlukan. Beton yang
digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan.
2) Pemasangan Batu
a) Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang
pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-
masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan
untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan
untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama.
b) Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka
yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu
yang terpasang.
c) Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau
memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan yang cocok harus
disediakan untuk mema-sang batu yang lebih besar dari ukuran yang
dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau menggulingkan
batu pada pekejaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
3) Penempatan Adukan
a) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai
merata dan dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan
air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu
Spesifikasi Teknis 22
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
juga harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar
pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
b) Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5
cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh
rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
c) Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu
haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru
yang belum mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas
setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus
dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi
dengan adukan yang baru.
Spesifikasi Teknis 23
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
BAB V
PEKERJAAN PENGECATAN
A. UMUM
LINGKUP PEKERJAAN
Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi,
epoxy, enamel, dan cat manie, Polyurethane.
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk
Perencana.
STANDARD
PERSETUJUAN
Spesifikasi Teknis 24
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
B. BAHAN/PRODUK
ICI / AKZO NOBEL setara
Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield product ICI
atau PT.Akzo Nobel decorina , dengan garansi penuh selama 5 tahun.
C. PELAKSANAAN
Sebeluma permukaan diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada
retak-retak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan
plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish
texture spray paint, digunakan Texture Finish Pasta texture dengan bahan dasar
emulsi acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.
Spesifikasi Teknis 25
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1
pc : 5 ps dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada
bidang plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot
dengan alkali resistance sealer dan dicat emulssi. Lapisan pengecatan untuk
dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.
Lapisan pengecatan dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang
dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah lantai jetty, dan/atau bagian-bagian
lain yang ditentukan gambar.
Cat yang digunakan adalah merk DANA PAINT/PINOGARD jenis Synthetic enamel,
warna ditentukan perencana setelah melakukan percobaan pengecatan.
Bidang yang akan dicat diberi manie kayu merk Patna, warna merah 1 lapis,
kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai lubang-lubang//pori-pori terisi
sempurna.
Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplass besi halus dan dibersihkan dari
debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan kwas.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, tata, tidak ada bintik-
bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
Spesifikasi Teknis 26
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang
terlihat didalam bangunan utama, termasuk kosen, panil-panil lis-lis, railing kayu,
pekerjaan interior dan mebel, plant, serta bagian-bagian lain yang ditentukaan
dalam gambar.
Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu minyak dan
kotoran yang mungkin melekat disitu.
Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh
permukaan kayu rata d an licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan
melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan
rata.
Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan
dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut
dibersihkan.
Pewarna dipakai dari produksi yang sama daya sebar mencapai 8 - 10 m2 perliter
satu lapis. Warna akan ditentukan kemudian oleh Perencana.
Sanding sealer 421 - 2917 sebagai cat dasar dicampur dengan hardener 873-0802
serta diencerkan dengan thinner 803-0030. Perbandingan campuran adalah 10
bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya.
Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dasar setiap lapisan haruss diamplas sempurna sehingga
diperoleh permukaan yang halus dan rata.
Cat akhiran dipakai Plastofix 241 dengan 421-1512 ulasan Plastofix lapis 1 dengan
rata dan sempurna dan amplas sempurna kemudian ulasan Plastomix lapis ke 2 dan
yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu diamplas. Jenis Plastomix
akan ditentukan kemudian oleh Perencana.
Spesifikasi Teknis 27
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Cat yang dipakai adalah merk AKZO NOBEL / ICI / Danapaint jenis Syntetic enamel.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus
dan bebas debu, oli dan lain-lain.
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las
dan ujung yang tajam diberi touch up dengan dua lapis U-pox Red lead primer
520-1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.
Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1 lapis.
Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
BAB VI
PERSYARATAN LAIN-LAIN DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
Pasal 40
Persyaratan Lain-Lain
Pasal 41
Perubahan-Perubahan
Pasal 42
Pekerjaan Penyelesaian dan Pembersihan Akhir
Pasal 43
Peraturan Penutup
Spesifikasi Teknis 29
DINAS PARIWISATA, PEMUDA PEMBANGUNAN DERMAGA
DAN OLAH RAGA SPESIFIKASI TEKNIS LUKUP PENALAM
Spesifikasi Teknis 30