DISUSUN OLEH:
ISNA AFIFAH
SMAM 25 PAMULANG
Tahun ajaran 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Kemuhammadiyahan.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pelajaran
kemuhammadiyahan
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalahini.
a. Bidang Konsolidasi gerakan, meliputi antara lain Konsolidasi Organisasi, Kaderisasi dan
Pembinaan AMM, Bimbingan Keagamaan, dan Peningkatan Hubungan Kerjasama.
b. Bidang Pengkajian dan Pengembangan meliputi antara lain Pengkajian & Pengembangan
pemikiran Islam; Penelitian & pengembangan; dan Pusat informasi Kepustakaan dan penerbitan.
c. Bidang kemasyarakatan meliputi, pendidikan; penanaman keyakinan Islam kesehatan;
Pengembangan Sosial Kemasyarkaatan; Kebudayaan; Ekonomi dan Kewiraswastaan; Partisipasi
Politik; Pengembangan General Muda; Pembinaan keluarga; Pengembangan Peranan Wanita;
Lingkungan Hidup; dan PeningkatanKualitas Sumber daya manusia.
KH Ahmad Azhar Basyir memimpin Muhammadiyah tidak sampai akhir periode, karena Allah
SWT. Memanggil untuk menghadap keharibaannNya. Kepemimpinan PP Muhammadiyah
periode ini diteruskan oleh Dr. H. Amien Rais (yang sebelumnya sebagai staf ketua). Pada
Muktamar di Jogjakarta tahun 1995, Dr. H. Amien Rais dipilih dan dikukuhkan kembali sebagai
ketua PP Muhammadiyah (periode 1995 sampai 2000). Namun, oleh karena Prof. Dr. H. Amien
Rais mengundurkan diri dari ketua umum PP Muhammadiyah (karena menjadi Ketua Umum
Partai Amanat Nasional), maka sebagai ketua umum PP Muhammadiyah digantikan Prof. Dr. H.
Syafii Maarief. Sampai disini dulu uraian tentang Fragmenta Lintasan Sejarah Muhammadiyah.
Untuk periode Prof. Dr. H. Amien Rais; Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarief; dan periode Prof.
Dr. H. Dien Syamsuddin, belum dapat ditulis dalam makalah ini. Alhamdulillah.
12. Periode Kepemimpinan Prof. Dr. H. Amien Rais
PROF.DR.H.AMIEN RAIS (lahir di Solo, Jawa Tengah, 26 April 1944; umur 68 tahun)
adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua MPRperiode 1999
2004. Jabatan ini dipegangnya sejak ia dipilih oleh MPR hasilPemilu 1999 pada
bulan Oktober 1999. Namanya mulai mencuat ke kancah perpolitikan Indonesia pada saat-saat
akhir pemerintahan Presiden Soehartosebagai salah satu orang yang kritis terhadap kebijakan-
kebijakan Pemerintah. Setelah partai-partai politik dihidupkan lagi pada masa pemerintahan
PresidenHabibie, Amien Rais ikut mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia
menjabat sebagai Ketua Umum PAN dari saat PAN berdiri sampai tahun 2005.
Sebuah majalah pernah menjulukinya sebagai King Maker. Julukan itu merujuk pada besarnya
peran Amien Rais dalam menentukan jabatan presiden pada Sidang Umum MPR tahun 1999 dan
Sidang Istimewa tahun 2001. Padahal, perolehan suara partainya, PAN, tak sampai 10% dalam
pemilu 1999. Lahir di Solo pada 26 April 1944, Amien dibesarkan dalam keluarga
aktivis Muhammadiyah.Orangtuanya, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Masa belajar
Amien banyak dihabiskan di luar negeri. Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1968 dan lulus Sarjana Muda Fakultas
Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (1969), ia melanglang ke berbagai negara dan baru
kembali tahun 1984 dengan menggenggam gelar master (1974) dari Universitas Notre
Dame, Indiana, dan gelar doktor ilmu politik dari Universitas Chicago, Illinois, Amerika
Serikat. Kembali ke tanah air, Amien kembali ke kampusnya, Universitas Gadjah
Madasebagai dosen. Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, ICMI, BPPT, dan beberapa
organisasi lain. Pada era menjelang keruntuhan Orde Baru, Amien adalah cendekiawan yang
berdiri paling depan. Tak heran ia kerap dijuluki Lokomotif Reformasi.
13. Periode kepimimpinan Ahmad Syafii Maarif
(lahir di Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatera Barat, 31 Mei 1935; umur 77 tahun) adalah
mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dan pendiri Maarif Institute, yang juga
dikenal sebagai seorang tokoh dan ilmuwan yang mempunyai komitmen kebangsaan yang kuat.
Sikapnya yang plural, kritis, dan bersahaja telah memposisikannya sebagai Bapak Bangsa. Ia
tidak segan-segan mengkritik sebuah kekeliruan, meskipun yang dikritik itu adalah temannya
sendiri.
14. Periode Kepemimpinan Prof. Dr. Sirajuddin Syamsuddin, atau dikenal denganDin
Syamsuddin
Prof. Dr. Sirajuddin Syamsuddin (lahir di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, 31
Agustus 1958; umur 54 tahun), adalah seorang politisi yang saat ini menjadi Ketua Umum
Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010. Istrinya bernama Fira Beranata, dan
memiliki 3 orang anak. Ia menempuh pendidikan sarjana di IAIN Jakarta, dan kemudian
melanjutkan pascasarjana dan doktornya di University of California at Los Angeles (UCLA)
di Amerika Serikat. Din pernah berkarier di birokrasi menduduki jabatan sebagai Direktur
Jenderal Binapenta Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Sedangkan dalam kegiatan
organisasi, Din pernah menjabat sebagai Ketua DPP Sementara Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (1985), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989-1993), Wakil Ketua
PP Muhammadiyah (2000-2005), Sekretaris UmumMajelis Ulama Indonesia (MUI), dan Ketua
Litbang Golongan Karya. Sebagai ketua PP Muhammadiyah, ia seringkali diundang untuk
menghadiri berbagai macam konferensi tingkat internasional berkenaan dengan masalah
hubungan antara umat beragama dan perdamaian. Baru-baru ini, misalnya, ia diundang
keVatican untuk memberikan ceramah umum tentang terorisme dalam konteks politik dan
idiologi. Ia memandang bahwa terorisme lebih relevan bila dikaitkan dengan isu politik
dibandingkan dengan isu idiologi. Sejalan dengan itu, ia juga tidak senang bila sebagian
kelompok umat Islam menggunakan label Islam dalam melakukan aksi-aksi terorisme mereka.
Menurutnya, aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam justru sangat merugikan umat
Islam baik pada tingkat internal umat Islam maupun pada skala global.
Din Syamsuddin merupakan salah-satu penumpang dalam Garuda Indonesia Penerbangan 200, ia
mengalami luka ringan dalam penerbangan yang menewaskan 21 orang tersebut.
MUHAMMADIYAH
BIOGRAFI KH AHMAD DAHLAN
Kyai Haji Ahmad Dahlan (Yogyakarta, 1 Agustus 1868Yogyakarta, 23 Februari 1923) adalah
seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Beliau adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari
keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid
Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari
H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu. Beliau
dimakamkan di KarangKajen, Yogyakarta.
Pengalaman Organisasi
Disamping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, ia
juga tidak lupa akan tugasnya sebagai pribadi yang mempunyai tanggung jawab pada
keluarganya. Disamping itu, ia juga dikenal sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil
dengan berdagang batik yang saat itu merupakan profesi entrepreneurship yang cukup
menggejala di masyarakat.
Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan
cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat,
sehingga ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jam'iyatul Khair, Budi Utomo,
Syarikat Islam dan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
4. Intensifikasi pusat data ekonomi dan pengusaha Muhammadiyah yang dapat mendukung
pengembangan program-program ekonomi.
5. Menggalang kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan program-program ekonomi
dan kewiraswastaan di lingkungan Muhammadiyah.
PEMBAHASAN
Yang artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung.
Yang artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
Pertama, pembahasan ideologi/keyakinan hidup mencakup 3 bidang yaitu: Pandangan hidup; Tujuan
hidup; Ajaran dan cara yang dipergunakan untuk melaksanakan pandangan hidup dalam mencapai
tujuan hidup tersebut.
Ketiga, ideologi/keyakinan hidup adalah hasil ciptaan (akal pikiran) manusia, yang pada dasarnya
merupakan prinsip-prinsip yang mempunyai sifat tetap/tidak mudah berubah; sedangkan ajaran Islam
yang menjadi dasar dan sumber ideologi/keyakinan hidup Muhammadiyah adalah wahyu Allah yang
bersifat abadi/tidak berubah-ubah.
Adapun dimensi Ideologi gerakan Muhammadiyah telah dirumuskan oleh Bpk. Haedar Nashir, sebagai
berikut:
1. Ideologi gerakan Muhammadiyah merupakan sistem paham dan teori perjuangan yang
dilandasi, dijiwai, dan dibingkai serta dimaksudkan untuk mengamalkan Islam dalam seluruh kehidupan
umat manusia.
2. Ideologi gerakan Muhammadiyah ialah manhaj (sistem, metode) dakwah Islam untuk
mengajak manusia beriman kepada Allah (tuminuna billah) serta amar ma`ruf nahi munkar.
3. Ideologi gerakan Muhammadiyah ialah sistem dan teori perjuangan Islam untuk tajdid
(pembaruan) sehingga selalu terbuka pada kritik dan memiliki agenda perubahan ke arah kemajuan
(ishlah).
5. Ideologi gerakan Muhammadiyah merupakan teori dan strategi perjuangan Islam yang
menyeluruh dan mencakup seluruh aspek kehidupan untuk mewujudkan Masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
6. Ideologi gerakan Muhammadiyah merupakan tali pengikat gerakan yang diwujudkan dalam
sistem organisasi, jama`ah, kepemimpinan, dan gerakan amal usaha untuk menjadikan Islam sebagai
rahmatan lil`alamin di muka bumi ini
BAB III
PEMBAHASAN
KEPRIBADIANMUHAMMADIYAH
Kepribadian Muhammadiyah ini timbulnya pada waktu Muhammadiyah dipimpin oleh Bpk. Kolonel
H.M. Junus Anis, ialah periode 1959 1962.Kepribadian Muhammadiyah ini semula berasal dari
uraian Bpk. K.H. Faqih Usman, sewaktu beliau memberikan uraian dalam suatu latihan yang diadakan
oleh PP. Muhammadiyah di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu almarhum
K.H. Faqih Usman menjelaskan Apa sih Muhammadiyah itu?
Kemudian oleh PP di musyawarahkan bersama-sama pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur (H. M. Saleh
Ibrahim), Jawa Tengah (R. Darsono) dan Jawa Barat (H. Adang Afandi). Sesudah itu disempurnakan oleh
suatu team yang antara lain terdiri dari; K.R. Muh. Wardan; Prof. KH. Farid Maruf; M. Djarnawi
Hadikusuma; M. Djindar Tamimy; kemudian terus membahas pula Prof. H. Kasman Singodimejo, SH.
disamping pembawa prakarsa sendiri Bapak KH. Faqih Usman. Setelah rumusan itu sudah agak
sempurna, maka diketengahkan dalam sidang Tanwir menjelang Muktamar ke-35 itulah Kepribadian
Muhammadiyah mendapatkan pengesahan setelah mengalami usulan-usulan penyempurnaan.
Dengan demikian maka rumusan Kepribadian Muhammadiyah yang sekarang ini adalah merupakan
hasil yang telah disempurnakan dalam Muktamar setengah abad ke-35 pada tahun 1962, akhir periode
pimpinan H. M. Junus Anis.
Sifat Muhammadiyah
Menilik: (a) Apakah Muhammadiyah itu, (b) Dasar amal usaha Muhammadiyah dan (c) Pedoman amal
usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-
sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah.
6. Amar maruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran
Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama
Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun
Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
BAB IV
PEMBAHASAN
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Maruf Nahi Munkar, beraqidah Islam
dan bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya
masyarakat islam yang sebenar-benarnya, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya mulai dari nabi adam hingga nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan
hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Quran yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah islam yang murni, bersih dari gejala-gejala
kemusyrikan, bidah dan khufarat, tanpamengabaikan prinsip-prinsip toleransi menurut ajaran
islam
Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaran-ajaran Al-Quran dan sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang di tuntunkan oleh rasulullah SAW tanpa
tambahan dan perubahan dari manusa.
Muammalah duniawi
Menurut sidang tanwir ponogoro tahun 1969, selain melahirkan khitah ponogoro yang
membahas soal politik, juga berhasil merumuskan matan keyakinan dan cita-cita hidup
muhammadiah (MKCHM) yang merupakan pandangan muhammadiah yang berdasarkan
epistemologi islam atau paham keagamaan menurut muhammadiaah, perumusan MKCHM
sesungguhnya merupakan mandad dari hasil muktamar ke-37 tahun 1968 yang memberikan
rekomendasi agar muhammadiah segera merumuskan konsep yang idiologis yang mampu
melahirkan matan keSyakinan dan cita-cita hidup muhammadiah dan khitah perjuangan.
Keputusan mukhtamar ke-37 yang menjadikan cikal bakal di rumuskannya matan keyakinan dan
cita-cita hidup muhammadiah yang berbunyi:
Setelah mempelajari perasaran tentang tajdid idiologi atau keyakinan hidup dan khitah
perjuangan muhammadiah yang di sampaikan oleh H.M.Djidar Tamimy, dan tangapan-tangapan
dari mutamirin terhadap perasaran tersebut.
Menyadari bahwa perlu adanya suatu perumusan penegasan tentang konsepsi yang sistematis
dan menyeluruh menurut ajaran-ajaran islam, yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi
umat islam umumnya dan keluarga muhammadiah khususnya, dan menyadari pula bahwa untuk
merumuskan konsepsi tersebut memerlukan penyelidikan dan pembahasan yang lebih mendalam.
Memutuskan
c. Menerima saran dan tanggapan-tanggapan yang akan menjadi bahan penyusunan konsepsi
termaksud
2.2 Sistematika dan pedoman untuk memahami rumusan MKCHM
Sistematika
Rumusan matan keyakinann dan cita-cita hidup muhammadiah terdiri dari 5 lima angka
0 Kelompok satu : mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, ialah angka 1
dan 2 yang berbunyi:
1. Muhammadiyah adalah gerakan yang berasas islam, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah allah di muka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama allah yang diwahyu kepada para
rasulnya sejak nabi Adam, sampai nabi penutupyaitu nabi Muhammad saw. Sebagai hidayah dan
rahmat allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materi an
spiritual, duniawi dan ukhrawi
b. Sunnah Rasul : penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajarn Al-Quran yang diberikan oleh
nabi Muhammad saw dengan menggunakan akal-pikiran sesuai dengan ajaran-ajaran islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk ajaran-ajaran islam meliputi Aqidah, Akhlak, Ibadah dan
Muamalat dunawiyat
0 Kelompok ketiga : mengandung personalia mengenai fungsi dan misi Muhammadiah dalam
masyarakat negara indonesia, ialah angka 5(lima) yang berbunyi.:
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa indonesia yang telah karunia allah
berupa tanah air yang mempunyai smber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara
republik indonesia yang berfilsafat pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
negara adil makmur dan di ridhai Allah SWT.(baldatun thayyibatul wa rabbun ghafur)
1 Agama islam ialah Agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya mulai dari nabi
adam hingga nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW,yang di utus dengan membawa syariat
agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang masa maka tetap berlaku sampai
sekarang dan untuk masa selanjutnya.
agama (yakni agama islam yang di bawa oleh nabi muhammad saw) ialah apa yang diturunkan
allah didalam al-quran dan yang tersebut didalam sunnah shahih berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan serta petunju-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di
akhirat.(PUTUSAN MAJLIS TARJIH)
3 Al-Quran dan sunah rasul sebagai penjelasnya adalah pokok dasar hukum/ajaran islam
yang mengandung ajaran yang benar Akal-pikiran/Al-Rayu adalah alat untuk:
Mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-quran dan sunnah Rasul
7 Dengan dasar dan cara memahami agama seperti tersebut di atas Muhammadiyah
berpendirian bahwa ajaran islam merupakan kesatuan ajaran yang tak mungkin di pisahkan
yang meliputi:
Aqidah
Akhlak
Ibadah
Muamalat
Fungsi:
berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan islam yang murni seperti yang
tersebut di atas, muhammaiah menyadari kewajibanya, berjuang dan mengajak segenap golongan
dan lapisan bangsa indonesia, untuk mengatur dan membangun tanah air dan negara indonesia,
sehingga terbentuknya masyakat dan negara adil dan makmur, sejahtera bahagia, materil dan
spiritual yang di ridhai ALLAH SWT.
Mengingat perkembangan sejarah dan kenyataan bangsa indonesia sampai dewasa ini, semua
yang ingin dilaksanakan dan dicapai oleh Muhammadiyah dari pada keyakinan dan cita-cita
hidupnya, bukanah hal yang baru dan hakekatnya adalah sesuatu yang wajar.
Sedangkan pola perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai keyakinan dan
cita-cita hidupnya dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, sebagai jalan satu-satunya,
lebih lanjut mengenai soal ini dapat diketahui dan difahami dalam khittah perjuangan
muhammadiyah.
VISI :
MISI:
A. Kesimpulan
Muhammadiyah yang dibangun oleh K.H. Ahmad Dahlan sesungguhnya merupakan salah
satu mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam. maksud dan tujuan
Muhamadiyah, yaitu Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Taala.