Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja: LK.C1.

02
Judul : PRAKTIK KEKEKALAN MOMENTUM
Tujuan : Melalui kegiatan praktikum, peserta diklat mampu menemukan hukum kekekalan
momentum

Alat dan Bahan


1. Papan peluncur
2. Kereta dinamika
3. Palu
4. Penggaris panjang 100 cm
5. Stop watch
6. Timbangan/neraca

Percobaan/ Prosedur

a. Rakitlah alat-alat seperti pada gambar di atas. Tekanlah alat plunger, yang berupa per pada
kereta dinamika, sehingga kedua kereta dinamika menyangkut
b. Letakan kedua kereta dinamika itu secara berimpit dan berhadap-hadapan. Berilah
penghalang batas lintasan di sebelah kiri dan kanan kereta dinamika, dengan demikian
kalau per di pukul kedua kereta bergerak berlawanan arah dan akan menumbuk
penghalang tadi. Aturlah letak penghalang sehingga terjadi pada waktu yang bersama-sam,
jika bunyi telah bersamaan ukurlah jarak antara kereta dinamika dengan penghalang tadi.
Maka untuk jarak S adalah S1 = - v1 .t dan S2 = v2
1 1
=
2 2
F x t = m x v, untuk dapat memenuhi kekekalan momentum ini harus dipenuhi hubungan :
1 1
=
2 2
Akan berarti pula
1 1
=
2 2
atau
m1 . v1 = - (m2 . v2)
m1 . v1 + m2 . v2 = 0
c. Untuk meyakinkan hasil percobaan tersebut ulangilah percobaan di atas sebanyak empat
kali, kemudian tuliskan data yang anda peroleh pada kolom tabel yang tersedia di bawah
ini. Hukum Kekekalan momentum pada ledakan persamaannya sebagai berikut :
d.
m1 . v1 = m2 . v2

Tabel Pengamatan
S1 S2
V1 V2
No (Jarak Kereta (Jarak kereta ke
(kecepatan 1) (kecepatan 2)
Pertama) dua)
1
2
3
4
5

Tugas dan Pertanyaan


1. Carilah : S1 rata-rata dan v1 rata-rata

2. S2 rata-rata dan v2 rata-rata

3. Hitunglah kekekalan momentum F1, F2, F3 , dan F4.


4. Dimanakah energi itu disimpan sebelum kereta dinamika itu melakukan ledakan (dorongan pegas)
5. Kesimpulan apakah yang anda peroleh dari percobaan di atas menurut hukum kekekalan
momentum!
Lembar Kerja : LK.C3.02
Judul : PERCOBAAN GERAK ROTASI
Tujuan : Melalui kegiatan percobaan, peserta diklat mampu membandingkan kecepatan berbagai
bentuk bentuk menggelinding
Langkah Kegiatan:

1. Buatlah beberapa benda pejal dengan alat bahan yang mudah diperoleh.
2. Silider kosong dan silinder pejal. Bahan pipa PVC diameter 2.5 inc. Panjang 10 cm, untuk silinder
pejal pips PVC diisi dengan plastisin.
3. Bola kosong dan pejal. Bahan bola pingpong. Untuk bola pejal lobangi bola pingpong, kemudian
isi dengan plastisin
4. Bidang miring. Bahan papan lebar 0,5 m dan panjang 1 meter.
Langkah Pengamatan:

1. Gelindingkan masing-masing benda tadi pada bidang miring.


2. Amati urutan benda yang paling cepat.
3. Bandingkan dengan nilai momen inersia masing-masing benda dari hasil perhitungan

Buatlah kesimpulan.
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan data sebagai berikut

t diameter
No Nama Bahan panjang R2 massa momen inersia
(waktu) (m)

1 Bola Pejal 0,88 s - 0,002 0,000001 0,018 0,0000000072 7,2 x 10-9

Silinder pejal 0,001 0,00000025 0,008 0,0000000008 8 x 10-10


2 (Almunium) 0,76 s 0,003

Silinder pejal 0,001 0,00000025 0,004 0,0000000004 4 x 10-10


3 (Plastik) 1,08 s 0,003
Silinder pejal
0,001 0,00000025 0,006 0,0000000006 6 x 10-10
4 (kayu) 1,07 s 0,003

Silinder pejal 0,001 0,00000025 0,02 0,000000002 2 x 10-9


5 (kuningan) 0,78 s 0,003

Grafik Hubungan antara waktu dan momen inersia bahan


Dari data tersebut nilai dari silinder pejal yang berbeda jenis/bahan nya tidak banyak perbedaan
yang cukup signifikan terkecuali bahan kuningan. Hal berbeda terjadi pada bola pejal, waktu yang
dibutuhkan untuk sampai di titik terendah lebih kecil. Dan dari benda tegar tersebut yang
ditentukan adalah momen inersianya. Untuk menentukan momen inersia dari benda tegar tersebut
yaitu dengan menggunakan momen inersia appratus. Benda tegar diletakkan diatas momen
inersia apparatus kemudian diberikan simpangan. lalu melepaskannya dan membiarkannya
sampai berhenti berotasi lalu mencatat waktunya yang tertera pada timer counter. Adapun waktu
yang dibutuhkan benda tegar untuk berhenti berotasi pada porosnya mulai dari bola pejal, Untuk
bolar pejal, momen inersia yang diperoleh secara matematis lebih kecil dibandingkan dengan yang
diperoleh silinder pejal.
Hal ini terjadi karena ternyata yang mempengaruhi momen inersia bukan hanya massa benda dan
jari-jarinya tapi juga besar simpangan, percepatan gravitasi bumi dan waktu rotasinya.Sehingga
berdasarkan percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa yang
mempengaruhi momen inersia suatu benda tegar yaitu pusat rotasi(tergantung bentuk
benda), jari-jari rotasi, massa benda, percepatan gravitasi bumi, besar simpangan dan waktu
rotasinya.
Kesimpulan yang yang dapat kami ambil berdasarkan percobaan yang kami lakukan yaitu bahwa
menentukan momen inersia beberapa benda tegar bisa secara fisis dan secara matematis.
Menentukan momen inersia secara fisis yaitu dengan mengalikan massa benda, percepatan
gravitasi bumi, besar simpangan, jari-jari rotasi dan waktu rotasi atau periode yang dikuadratkan,
kemudian dibagi dengan hasil kali dari empat phi kuadrat. Dan menentukan momen inersia secara
matematis yaitu dengan menggunakan persamaan momen inersia yang sesuai dengan bentuk
benda.
Lembar Kerja E1.02
GELOMBANG STASIONER (BERDIRI)

Tujuan : Menentukan kecepatan gelombang tali/benang (Gelombang Berdiri)

Alat dan Bahan :


1. Vibrator / pembangkit getaran
2. Benang
3. Mistar/ penggaris 1m
4. Papan landasan dan katrol
5. Beban bercelah / pemberat 0 s/d 250 gram
6. Audio Generator

Prosedur

Siapkan alat-alat diatas meja dan kemudian rangkailah seperti pada gambar berikut.

Sambungkan pakai kabel output Audio Generator kepada input vibrator kemudian nyalakan
saklar Audio Generator hingga Vibrator bergetar.
Cobalah benang yang dikaitkan dengan beban pemberat berturut-turut, kemudian
ditambahkan beban satu persatu hingga tampak pada benangbentuk gelombang berdiri,
bila sudah tampak gelombang berdiri seperti pada gambar dibawah ini. Selanjutnya ukurlah
salah satu jarak dari simpul gelombang dengan penggaris (misal x = cm ) dan
catat pula berapa besar beban pemberat pada saat tersebut (misal gram) Untuk
beban pemberat yang berbeda isilah kolom pengamatan berikut.

No m (gr) x (cm)
1
2
3
4
5
Untuk masingmasing data pengamatan diatas, hitunglah panjang gelombang () dan kecepatan jalan
gelombang (V) benang bila frekwensi getar Vibrator 50 Hertz dan isikan dalam kolom berikut ini
No m. g x v
Newton (cm) (cm) (cm/detik)
1
2
3
4
5

Timbanglah benang sepanjang 2 meter, kemudian setelah itu tentukanlah massa persatuan panjang
benang = ....gram/cm

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil percobaan didapat data sebagai berikut:


No m (gr) x (cm)
1 20 80
2 40 111
3 50 123
4 60 136
5 70 145
Dan data dibawah ini
No m. g x v
Newton (cm) (cm) (cm/detik)
1 0,2 80 160 8000
2 0,4 111 222 11100
3 0,5 123 246 12300
4 0,6 136 272 13600
5 0,7 145 290 14500

Adapun data benang sepanjang 2 meter setelam ditimbang massanya adalah 0,1 gram sehingga massa persatuan
0,1 0,1
panjang nya = 2 = 0,05 / atau = 200 = 0,0005 /
Berdasarkan tabel diatas didapat grafik sebagai berikut:

hubungan antara v dan


16000
y = 50x
14000
R = 1
v (kecepatan cm/s)

12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 50 100 150 200 250 300 350
(panjang gelombang cm)

Kesimpulan yang diperoleh adalah pada frekuensi tetap / tidak berubah , kecepatan gelombang bergantung pada
panjang gelombang yang dihasilkan.
Lembar Kerja E2.02

TABUNG RESONANSI

Tujuan : Peserta diklat dapat menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dengan tabung
resonansi.
Alat dan Bahan :
Alat tabung resonansi

Garpu tala dan pemukul

Percobaan/Prosedur
1. Siapkan alat-alat diatas meja dan kemudian rangkailah seperti pada gambar :

2. Isilah tabung A dengan air secukupnya (jangan sampai penuh)


3. Ketuklah garpu tala dengan pemukul karet, kemudian segera diletakkan sedikit di atas mulut tabung
resonansi.
4. Aturlah tinggi permukaan air dalam tabung A, dengan jalan menaik-turunkan tempat pengatur air
(tabung B), sampai diperoleh bunyi dengung yang keras
5. Ukurlah panjang kolom udara saat itu (L1).
6. Turunkan perlahan-lahan permukaan air dalam tabung A, sampai terdengar lagi dengung yang
keras.
7. Catat pula panjang kolom udara pada saat itu (L2).
8. Ulangi langkah 3 s/d 7 sebanyak lima kali.
Tabel Pengamatan
o
Suhu ruangan sebelum percobaan : C
o
Suhu ruangan sesudah percobaan : C
No Frekuensi L1 (cm) L2 (cm) L2 L1 V=2f(L2-L1)
1

Kesimpulan :
LEMBAR KERJA E3.02

GAYA ELEKTROSTATIK

Tujuan Percobaan

a. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda akibat yang timbul dari sifat muatan
b. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan

Alat dan bahan yang disediakan


a. Bola styrofoam 2 buah
b. Benang jahit secukupnya
c. Lembaran nilon dan wool
d. Tas plastik
e. Isolasi
f. Sisir plastik
g. Potongan kertas kecil-kecil
h. Neraca
i. Busur derajat

Cara kerja

1. Masing-masing bola styrofoam digantung dengan benang jahit.


2. Tas plastik digosok dengan kain yang berbahan nilon.
3. Tas plastik didekatkan pada bola yang tergantung, apa yang terjadi? Mengapa?
4. Sisir plastik digosok dengan kain wool.
5. Dekatkan sisir tersebut pada potongan kertas kecil-kecil, apa yang terjadi? Mengapa?
6. Kedua bola styrofoam saling didekatkan. apa yang terjadi? Mengapa?
7. Kedua bola styrofoam digosok dengan kain wool, gantungkan kembali kedua bola styrofoam,
dekatkan kedua bola. apa yang terjadi? Mengapa?

Lanjutkan kegiatan ke tujuh dengan mengganti-ganti kain penggosok seperti pada poin 7

Bola Styrofoam kiri Bola Styrofoam kanan digosok dengan


digosok dengan wool Plastik Nilon
Wool
Plastik
Nilon

Dengan mengamati tabel di atas, apa yang dapat disimpulkan!

Jika dilakukan pengukuran sudut yang terbentuk antar dua benang penggantung bola
pingpong pada setiap kejadian, besaran apa saja yang perlu di ukur sehingga kita tahu
berapa besar gaya reaksi yang terjadi?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D. Jika A menarik B, B menarik C, C menarik D dan diketahui A
bermuatan negatif, maka muatan benda lainnya? (Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan
muatan berlawanan adalah tarik menarik

Setelah melakukan percobaan didapatkan data sebagai berikut :


Bola Styrofoam kiri Bola Styrofoam kanan digosok dengan
digosok dengan wool Plastik Nilon
Wool X
Plastik
Nilon X

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebuah benda netral dapat bermuatan listrik dengan cara digosok.
wool yang digosok dengan wol atau, wool dengan plastik pun penggaris mika yang digosok dengan kain
nilai, semuanya dapat menjadi bermuatan listrik, tetapi tidak antara nilon dengan wool.
Benda A menarik B, B menarik C, C menarik D dan A bermuatan negatif, maka Benda A (-), B (+), C (-),
dan D (+).

Anda mungkin juga menyukai