Anda di halaman 1dari 71

Audit Medik

Step by Step
Pelaksanaan Audit Medik

Menyiapkan audit

Menyusun pedoman

Menggunakan Mengukur kinerja Menciptakan


metoda lingkungan
Membuat perbaikan

Mempertahankan
perbaikan
Alur kegiatan audit
I. Pembuatan alat ukur
1. Pemilihan topik audit
2. Penyusunan pedoman.

IV. Tindakan dan pelaporan II. Pengukuran


8. Rekomendasi dan 3. Pengumpulan data
tindak lanjut 4. Pelaporan data.
9. Ringkasan audit.

III. Peer review


5. Analisis penyimpangan
6. Analisis angka-angka
7. Analisis data kekurangan
Pelaksana Audit Medik
Komite Medik/Klinik/Audit Medik
1.Memilih topik
8-9. Rekomendasi & tindak lanjut

Panitia (adhoc) Audit Medik


2.Menyusun pedoman audit
5-7. Menganalisis penyimpangan, angka-angka penyimpangan/
perkecualian/ komplikasi, data kekurangan

Asisten Panitia Audit


3-4. Mengumpulkan data dan Melaporkan data
Panita adhoc Komite medik
Topik

Analisa

Penyimpangan
Tindak lanjut
Pedoman

MR

Klinisi
Asisten audit
Sesi III:

Pemilihan topik
dan
Penyusunan Kriteria
Contoh topik audit medik
Audit penatalaksanaan pasien tuberculosis
Audit justifikasi tindakan trakeotomi
Audit justifikasi tindakan SC
Audit komplikasi decubitus
Audit kematian perinatologi
Audit pemberian obat intravena
I. Pembuatan alat ukur
1. Pemilihan topik audit
2. Penyusunan pedoman.

IV. Tindakan dan pelaporan II. Pengukuran


8. Rekomendasi dan 3. Pengumpulan data
tindak lanjut 4. Pelaporan data.
9. Ringkasan audit.

III. Peer review


5. Analisis penyimpangan
6. Analisis angka-angka
7. Analisis data kekurangan
1. PEMILIHAN TOPIK

a. Identifikasi topik-topik audit


b. Pilih prioritas topik audit
c. Susun rincian audit
a. Identifikasi Topik Audit
Komite Medik/Medik/Tim audit menyusun topik
audit berdasar:
Data rutin rumah sakit
Survey kepuasan pasien
Observasi pemberian pelayanan
Masukan (direksi, asuransi, unit-unit, dll)
Topik-topik audit (hasil diskusi)
Indikasi appendectomi (alasan: kesulitan dalam penegakan
diagnosis, banyak terjadi salah diagnosis, cenderung dipercepat
private-vs ditunda-pemerintah)
Indikasi sectio caesaria (alasan: angka sectio yang tinggi)
Infeksi luka operasi
Indikasi operasi ulang pada ablatio retinae (sering terjadi,
komplikasi cukup berat, komplain pasien)
Kesesuaian kelainan refraksi dan ukuran kacamata (alasan:
banyak keluhan)
Kematian perinatologi (alasan: kematian perinatologi cukup
tinggi yang diduga akibat keterlambatan dokter obsgyn, dokter
anak, dokter anestesi dan yang terkait)
Kematian kasus avian flu (alasan: tempat rujukan avian flu)
Pilih Topik Mana?
Tujuan Audit:
Memperbaiki
Memperbaiki penatalaksanaan pasien TB
Menambah/meningkatkan
Meningkatkan angka keberhasilan operasi katarak
Memastikan
Memastikan indikasi SC dipatuhi
Merubah
Merubah SOP
b. Pemilihan Topik Audit
1. Mutu pelayanan 6. Kepastian Medik /
pasien konsensus
2. Area pelayanan yang 7. Standar / guideline
penting eksplisit
3. Risiko tinggi 8. Dukungan Medik
4. volume besar 9. Self audit
5. Bisa ditingkatkan 10. Multidisiplin
mutunya
Contoh
(Form penetapan prioritas)

Alternatif P E N I L A I A N
terpilih 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total/
rank
c. Rincian Audit
Berisi batasan-batasan mengenai audit Medik
yang dikehendaki
Perlu disetujui dulu oleh Komite Medik, Panitia
Audit, dan Konsultan
Menjadi dasar bagi Panitia Audit untuk
menyusun kriteria dan melaksanakan proses
selanjutnya
Rincian yang dapat diaudit
1. Dasar 3. Hasil perawatan
- Justifikasi diagnosis - Status keluar rumah sakit
- Lama rawat inap
2. Pengelolaan yang perlu - Kematian
- Justifikasi pembedahan
- Justifikasi tindakan 4. Komplikasi-komplikasi
khusus
- Justifikasi pemondokan 5. Lain-lain
Rincian lain yang diperlukan
Asal bangsal
Golongan umur pasien
Jenis kelamin
Jangka waktu audit
Jumlah MR yang diperlukan
Anggota tim ad hoc yang diperlukan
Konsultan (medis) yang diperlukan
Contoh FORMULIR RINCIAN AUDIT
JUDUL AUDIT : TANGGAL:

TUJUAN AUDIT :

KETERANGAN JUDUL AUDIT CATATAN MEDIK PASIEN KODE INDEKS


Diagnosis pada waktu keluar RS
Persoalan atau kondisi
Prosedur pembedahan
TERMASUK
Prosedur khusus
Lain-lain:
TIDAK TERMASUK

DATA PENGENAL PENDERITA LUAS DAN JANGKA WAKTU DATA PENGENAL AUDIT
PEMERIKSAAN AUDIT

UMUR Jumlah catatan medik yang dipakai: Audit pertama


6 bln terakhir : Audit ulangan
Semua umur
12 bln terkahir : tanggal audit sebelumnya:
Tak termasuk anak di bawah umur ___ 18 bln terakhir :
Tak termasuk dewasa di atas umur ___ 24 bln terakhir :
Hanya antara ____ dan ____ tahun > 24 bln terkahir: Hanya audit medik
Jumlah dokter yang tanggung Hanya audit keperawatan
jawabnya berhubungan dengan judul Audit gabungan
JENIS KELAMIN audit : ___
Laki-laki dan perempuan Laporan kepada:
Jumlah catatan medik yg diperlukan
Hanya laki-laki : ___
Hanya perempuan Cara seleksi catatan medik: Unsur Panitia Audit:
Semua, periode ______ s/d Ketua:
______ Koordinator pelaksana:
Dipilih, sbb: Asisten audit:

PERTIMBANGAN KHUSUS, KETERANGAN LAIN YANG PERLU DILAPORKAN MENYETUJUI RINCIAN AUDIT, PEDOMAN-PEDOMAN DAN
PETUNJUK-PETUNJUK AUDIT
______________________ Konsultan
_____________
Nama & tanda tangan
tanggal
______________________ Ketua Komite Medik _____________
______________________ Ketua Panitia Audit _____________
______________________ Konsultan _____________
Praktek:
Pemilihan topik audit
2. PEDOMAN AUDIT
Panita ad hoc menyusun kriteria-kriteria yang
akan menjadi pedoman audit
Unsur pedoman audit:
a. Unsur/Kriteria
b. Standard
c. Perkecualian
d. Petunjuk pengumpulan data
a. Unsur/Kriteria
Pernyataan yang mengungkapkan bukti yang diperlukan
dan yang harus ada, yang bahwa penderita telah
diberikan pelayanan pada taraf yang seoptimal mungkin.
Unsur merupakan bukti yang paling obyektif dari
diagnosis, pengobatan, reaksi penderita, atau peristiwa-
peristiwa yang ada kaitannya dengan penyakit atau
kondisi yang berhubungan dengan judul audit Medik
b. Standar
Batasan yang menyatakan harus ada (100%) atau
tidak ada (0%) pada masing-masing unsur.
Standar dipakai untuk menentukan apakah suatu
catatan medik memenuhi kriteria pedoman audit
Medik atau tidak
c. Perkecualian
Keadaan-keadaan yang mungkin merupakan alasan bagi
sebuah catatan medik untuk tidak memenuhi unsur.
Pada umumnya perkecualian mencerminkan suatu bukti
yang bersifat lebih subyektif, kurang meyakinkan, yang
menunjukkan bahwa perawatan pasien telah dilakukan
pada taraf optimal yang dapat dicapai.
Dapat juga perkecualian merupakan suatu keadaan
klinis yang ada dan dapat menerangkan alasan tidak
terpenuhinya suatu unsur
d. Petunjuk pengumpulan data
Menunjukkan bagian-bagian mana dari suatu
catatan medik yang dapat dipercaya sebagai
sumber data
Petunjuk-petunjuk harus ditulis secara obyektif
dan semua istilah harus disebutkan secara
lengkap.
PEDOMAN

UNSUR-UNSUR STANDARD PERKECUALIAN

DASAR 100%
Justifikasi diagnosis Sebab-sebab atau keadaan yang
secara klinis beralasan, yang
dapat menerangkan ada atau
PENGELOLAAN YG PERLU
tidak adanya unsur dalam
Justifikasi pembedahan 100%
catatan medik
Justifikasi tindakan khusus atau
Justifikasi pemondokan 0%

HASIL PERAWATAN
Status keluar rumah sakit 100%
Lama rawat inap 100%
Kematian 0%
Tak ada perkecualian

KOMPLIKASI - 0% Prevensi & pengelolaan responsif


KOMPLIKASI kritik

LAIN-LAIN
Contoh
(Pedoman audit Medik penanganan
ICU di RS HD)
Justifikasi tindakan trakeostomi
Unsur: Trakeostomi dilakukan 7 hari setelah
Intubasi (ETT)
Standar: 100%

Perkecualian: penolakan keluarga pasien

Petunjuk pengumpulan data: RM form 7, 10


Formulir Pedoman Audit
Pedoman tersebut perlu dibuat dalam bentuk
formulir oleh Panitia (adhoc) Audit Medik untuk
menjadi pedoman bagi Asisten Panitia Audit
dalam mengumpulkan data
Contoh FORMULIR PEDOMAN AUDIT
JUDUL AUDIT: TANGGAL:
UNSUR-UNSUR PATOKAN PERKECUALIAN PETUNJUK DATA
No Uraian 100 0% No Uraian No Uraian
Praktek:
Penyusunan pedoman
audit sesuai dengan topik
terpilih
Sesi 5
Pengumpulan dan
Pelaporan Data
I. Pembuatan alat ukur
1. Pemilihan topik audit
2. Penyusunan pedoman.

IV. Tindakan dan pelaporan II. Pengukuran


8. Rekomendasi dan 3. Pengumpulan data
tindak lanjut 4. Pelaporan data.
9. Ringkasan audit.

III. Peer review


5. Analisis penyimpangan
6. Analisis angka-angka
7. Analisis data kekurangan
3. PENGUMPULAN DATA
Bertujuan menemukan catatan medik yang
mengandung penyimpangan
Dikerjakan oleh Asisten Panitia Audit
berdasar Pedoman Audit
Hasilnya dicatat dalam bentuk Ringkasan
Data Audit
PEDOMAN
AUDIT

RINGKASAN
RINGKASAN
MEDICAL DATA
DATA
MEDICAL
RECORD AUDIT
AUDIT
RECORD
PELAPORAN
4. PELAPORAN DATA
1. Menyiapkan bahan-bahan untuk bekerjanya
Panitia (ad hoc) Audit Medik.
2. Setiap medical record yang menyimpang
dipisahkan dan dilengkapi dengan Form Kertas
Kerja Panitia

Form
Form
MEDICAL
MEDICAL
RECORD
RECORD
Kertas
Kertas
Kerja
Kerja
Contoh
(kertas kerja panitia adhoc RS HD)
JUDUL AUDIT: TANGGAL:
Nomor unsur yang dilingkari No. dokter jaga No. dokter No. dokter bedah Lain-lain No. unit/bangsal No. catatan medik Nomor RDA
menunjukkan mengapa catatan konsultan
medik pasien harus diperiksa
lebih lanjut
Nomor Nomor Nomor Beralasan
unsur Unsur-unsur/ perkecualian unsur KETERANGAN PENGUMPULAN DATA unsur ANALISIS PENYIMPANGAN
Ya Tidak

Tugas panitia ad hoc

Analisis penyimpangan dibuat oleh:


SAYA SERAHKAN
RM DAN KERTAS
KERJANYA
TUGAS SAYA
PEER
REVIEW

Asisten audit
Panitia ad hoc
Praktek:
Pengumpulan data
Sesi 7
Analisis
Penyimpangan
I. Pembuatan alat ukur
1. Pemilihan topik audit
2. Penyusunan pedoman.

IV. Tindakan dan pelaporan II. Pengukuran


8. Rekomendasi dan 3. Pengumpulan data
tindak lanjut 4. Pelaporan data.
9. Ringkasan audit.

III. Peer review


5. Analisis penyimpangan
6. Analisis angka-angka
7. Analisis data kekurangan
MENYIMPANG
ATAU
TIDAK ??

BERALASAN
ATAU
TIDAK ??
5. ANALISIS PENYIMPANGAN
Mencari lagi adanya perkecualian-perkecualian
yang belum dituliskan dalam Form Pedoman Audit
(pada CM yang oleh Asisten Panitia Audit dinyatakan ada
penyimpangan)
Dari kode 3 menjadi kode 2

Dari kode 5 menjadi kode 4


Alasan perkecualian belum ditulis dalam
Pedoman Audit
1. Perkecualian yang dilupakan
2. Perkecualian yang jarang
3. Perkecualian yang rumit
4. Perkecualian keadaan ilmu kedokteran (yang sulit bagi
asisten audit)
Penyimpangan
yang dapat dibenarkan
1. Kekeliruan pengambilan data

2. Ada faktor pasien yang menghalangi


dipenuhinya kriteria suatu unsur

3. Ada perkecualian lain yang dapat diterima


Penyimpangan
yang tidak dapat dibenarkan
1. Tidak terdokumentasi dalam CM
2. Faktor institusional yg mengganggu pemberian
pelayanan yg optimal
3. Tidak ada perkecualian-perkecualian lain yg
dapat dipenuhi
Audit kematian
Setiap kematian harus dianggap sebagai
penyimpangan dalam audit Medik
Analisis dilakukan untuk menilai apakah
kematian tersebut beralasan atau tidak beralasan
Menggunakan formulir khusus
Analisis Penyimpangan dan angka-angka

1. Memperagakan jumlah CM bagi setiap petugas/ unit


pelayanan
2. Menentukan adanya pola-pola tak lazim
3. Adanya pola-pola yang meragukan bagi semua pihak
4. Pola kejadian komplikasi
5. Petugas penyebab komplikasi & kewajaran batas
6. Frekuensi pemenuhan tindakan kritis pada kejadian
komplikasi
Analisis Kekurangan
Unsur yang mengalamai kekurangan
Petugas pemberi pelayanan & jumlah CM nya yang
diaudit
Prosentase kekurangan untuk setiap unsur bagi setiap
petugas
Area terjadinya kekurangan
Kemungkinan penyebab
Tingkat keparahan kekurangan
Kode area kejadian kekurangan
A. Administrasi/manajemen F. Perawat/ individual
RS (fasilitas, peralatan,
kebijakan) G. Pelayanan terapi bukan oleh
dokter
B. Staf/ Bagian Pelayanan
Medik H. Kondisi atau ketidaktaatan
pasien
C. Anggota SMF/ individual
D. Pelayanan Medik khusus I. Faktor masyarakat
(Lab, X-ray, anestesi, dll)
J. Perlu penyelidikan lebih
E. Unit/ Pelayanan lanjut
Keperawatan
Kode kemungkinan penyebab
kekurangan
1. Hambatan dari lingkungan/masyarakat
2. Pengetahuan/ keterampilan/ ketidakmampuan
mengambil keputusan
3. Kurangnya umpan balik
4. Tidak dapat ditentukan
Kode untuk tingkat keparahan
M (Minor): cedera pada pasien tak mungkin
dihindari
S (Serius): cedera pada pasien dapat dihindari
tetapi tidak segera dilakukan
K (Kritis): Adanya pola yang menunjukkan bahwa
cedera pada pasien dapat dihindari
Pengelompokan Masalah
1. Tunggal
2. Terdapat pola pada satu unsur
3. Terdapat pola pada lebih dari satu unsur
4. Problem insidental yang dijumpai
Praktek:
Analisa penyimpangan
dan Audit kematian
Sesi 9
Tindakan dan
Pelaporan
I. Pembuatan alat ukur
1. Pemilihan topik audit
2. Penyusunan pedoman.

IV. Tindakan dan pelaporan II. Pengukuran


8. Rekomendasi dan 3. Pengumpulan data
tindak lanjut 4. Pelaporan data.
9. Ringkasan audit.

III. Peer review


5. Analisis penyimpangan
6. Analisis angka-angka
7. Analisis data kekurangan
Untuk Apa
Audit Medik Dilakukan
Mengidentifikasi dan mengoreksi masalah yang
membuat pelayanan kepada pasien tidak optimal
Mempertimbangkan Tindakan Koreksi
yg Sesuai
Diperlukan persetujuan dari Kepala Bagian
Kesesuaian dengan penyebab
Keparahan permasalahan
Luasnya keterlibatan pemberi pelayanan/dokter
Kenapa Kinerja Tidak Optimal
(7 Penyebab umum)

Uraian kerja tak jelas/tak ada

Kurang umpan balik

Kurang motivasi

Lemahnya manajemen/ leadership

Kurang pengetahuan & keterampilan

Tidak adekuat fasilitas, alat, & bahan

Lemahnya fokus pada klien & komunikasi


Langkah koreksi yang efektif

Ditujukan pada yang kompeten


Ada batas waktu
Dibuat rencana tindak lanjut
Tanggung jawab ditegaskan & dikomunikasikan
Seluruh temuan audit dilaporkan
Mengkomunikasikan hasil audit
Memo
Surat
Formulir Tindakan dan Tindak Lanjut
Ringkasan audit
Memo
Dari Kepala Bagian
Kepada Staf yang diketahui menunjukkan
adanya kekurangan/defisiensi pada CM nya yg
diaudit
Dapat dipakai untuk defisiensi minor sampai
serius
Isi Memo/ Informasi
1. Telah dilakukannya audit
2. Sampling tidak bias
3. Kriteria unsur dan kinerja yg berkaitan dengan staf ybs
4. Praktek pemberian pelayanan yg direkomendasikan
5. Kinerja Staf dlm kaitannya dg kinerja secara keseluruhan
6. Memberi pilihan memberi tanggapan atau memperoleh
informasi lebih lanjut
MEMO
Kepada : dr. Gunadi Tanggal: 01 November 2002
Dari : dr. Aulia Ichlasul Rezza
Kepala Bagian Obgin

Seperti Anda ketahui, kami baru saja menyelesaikan audit mengenai seksio sesaria .
Sebanyak 45 catatan medik yang berurutan telah ditinjau, meliputi jangka waktu 6 bulan, yaitu dari Januari 2001 sampai Juni 2001.
Dalam melaksanakan kebijaksanaan mengenai pemberitahuan semua kekurangan yang ditemukan selama diadakan audit kepada
semua dokter, kami mohon perhatian Anda dalam hal:
Pedoman no. 2: Pemberian antibiotika profilaksi
Delapan dari 11 catatan medik Anda dalam pemeriksaan ini tidak mempunyai dokumentasi pemberian antibiotika profilaksi.
Pemberian antibiotik profilaksi untuk kasus seksio sesaria telah disepakati dilaksanakan di rumah sakit berdasar rekomendasi dari PB
POGI. Panitia Audit memohon untuk mendokumentasi dalam catatan medik pemberian antibiotik profilaksi bila hal itu sudah
dilakukan.
Dari 45 catatan medik yang diperiksa, ada 20 catatan medik yang tidak memenuhi pedoman ini, 18 diantaranya menyangkut 3 orang
dokter.
Pedoman no. 1: Indikasi seksio sesaria, yaitu: fetal distress, fetal compromise, DKP, plasenta previa totalis, riwayat SC 2 kali
sebelumnya, presentasi bokong pada primigravida dengan TBJ >3500 g.
Perkecualian: tidak ada
Catatan medik nomor 251299: tidak ada catatan mengenai indikasi dilakukannya seksio sesaria pada pemeriksaan yang terakhir atau
pada surat pengantar mondok.
Dari 45 catatan medik yang ditinjau, inilah satu-satunya kekurangan untuk pedoman tersebut.
Memo ini tidak perlu dijawab. Hasil-hasil tersebut hanya sebagai pemberitahuan saja. Seandainya Anda menginginkan rincian yang
lebih banyak dari audit ini, atau Anda ingin memberi tanggapan ataupun mengajukan pertanyaan, kami harap Anda tidak ragu-ragu
menghubungi kami. Hasil-hasil audit seluruhnya akan disajikan dalam pertemuan Bagian Obgin berikutnya
Surat Pemberitahuan
Hasil Audit
Dibuat oleh Panitia Audit Rumah Sakit
Kepada semua petugas/dokter/pejabat yang
diaudit
Bertujuan memberitahu dan merangsang
pemberian pelayanan yang lebih baik, BUKAN
KRITIK
Isi Surat
Pemberitahuan Hasil Audit
Telah dilakukannya audit, dan keterlibatan staf
Rencana waktu penyajian
Hasil-hasil pokok audit
Penilaian umum mutu pelayanan
Lampiran, dan informasi kode
Mendorong upaya perbaikan dan penegasan bukan
kritik
Memberi kesempatan untuk membahas bersama
Kepada Yogyakarta, 01 November 2002
Yth. dr. Sehat

Panirtia Audit Rumah Sakit Dr. Sardjito baru-baru ini telah menyelesaikan audit seksio sesaria, dan
satu atau lebih pasien Anda diikutsertakan dalam audit ini. Hasil audit ini akan disajikan dalam
pertemuan 3 bulanan Bagian Obgin pada tanggal 08 November 2002

Hasil-hasil pokok dari audit ini adalah:


1. Kurangnya pencatatan pemeriksaan post operasi, terutama pemeriksaan suhu tubuh dan pemberitahuan waktu kontrol saat
pasien dipulangkan.
2. Kecenderungan yang meluas untuk tidak menggunakan antibiotika profilaksi bagi kasus seksio sesaria, tetapi memberikan
dosis terapi antibiotik. Panitia Audit telah menyetujui bahwa ini adalah perawatan yang tidak tepat.
3. Ditemukan satu kasus seksio sesaria tanpa indikasi yang jelas
4. Tidak ditemukan kematian dan komplikasi yang gawat.

Lepas dari kesalahan-kesalahan tersebut, mutu perawatan pada umumnya adalah baik.
Kami mohon Anda mempelajari hasil-hasil audit terlampir. Untuk memudahkan pencatatan, Anda adalah dokter nomor 2.

Seandainya salah satu dari kasus Anda masuk kategori tidak memenuhi (yaitu tidak memenuhi salah satu pedoman perawatan),
kami mohon Anda dapat memperbaiki hal tersebut pada perawatan penderita Anda pada masa yang akan datang. Tujuan
dari audit ini dan surat ini adalah untuk memberitahukan dan merangsang perawatan yang lebih baik, tidak untuk mengkritik.
Kami akan senang untuk membahas rincian-rincian yang lain dari audit ini dengan Anda.
Hormat kami,

dr. Rezza
Anggota Panitia Audit Rumah Sakit
Tindak Lanjut

Memuat rencana tindakan koreksi (permasalahan,


rencana tindakan, pelaksana tindakan, dan batas waktu
penyelesaian tindakan)
Rencana tindak lanjut (cara, waktu, pelaksana)
Kriteria unsur yang perlu direvisi (kalau ada)
Persetujuan
9. RINGKASAN AUDIT
Dalam bentuk narasi atau matriks
Laporan untuk Komite Medik, Direksi, dan
pihak lain yang berkepentingan
Tidak lagi menyebutkan nama/kode pemberi
pelayanan
Judul : Seksio sesaria
Bagian : Obstetri & ginekologi
Tanggal dilaksanakan : Oktober 2002

Jumlah catatan medik berurutan yang diperiksa:


50 dipilih untuk diagnosis, 45 digunakan dalam penelitian ini karena pada 10% catatan medik terdapat kesalahan pemberian kode diagnosis
LATAR BELAKANG JUDUL
Seksio sesaria adalah suatu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui dinding abdomen. Indikasi dilakukannya seksio
sesaria pada saat ini mengalami perubahan ke arah makin longgarnya kriteria perlunya seksio sesaria dilakukan pada seorang ibu hamil.
Konsekuensi dari hal itu adalah meningkatnya pasien yang dilakukan seksio sesaria dari waktu ke waktu. Panduan yang diberikan oleh POGI
selaku organisasi profesi obstetri ginekologi di Indonesia mensyaratkan bahwa angka seksio sesaria yang masih dapat diterima bagi rumah sakit
adalah di bawah 20%. Seiring dengan meningkatnya angka seksio sesaria, ternyata meningkat pula kejadian-kejadian komplikasi berupa infeksi
luka operasi pasca seksio sesaria.
Persiapan yang dilakukan sebelum dilakukannya seksio sesaria pada kasus-kasus emergensi sebaiknya tidak melebihi 30 menit. Terdapat bukti
yang menunjukkan bahwa persiapan yang lebih dari 30 menit berhubungan dengan meningkatnya morbiditas perinatal.
HASIL-HASIL AUDIT
1. Dari ke 50 catatan medik yang dicatat sebagai kasus seksio sesaria selama 6 bulan pertama tahun 2002, terdapat 45 yang dapat dipakai
untuk penelitian ini. Kesalahan-kesalahan pemberian kode telah dibicarakan sebelumnya dan sudah diambil langkah-langkah untuk
mencoba mengatasi persoalan ini.
2. 20 catatan medik yang dipakai untuk penelitian ini tidak memenuhi pedoman-pedoman indikasi seksio sesaria. Ke tiga dokter yang ada
hubungannya dengan hal ini telah diberitahu mengenai kekurangan-kekurangan tersebut.
3. Dalam 90% catatan medik tidak dituliskan catatan waktu yang diperlukan untuk persiapan seksio sesaria, dan 50% tidak mencatat kapan
pasien diminta kontrol kembali setelah diperbolehkan pulang. Panitia Audit menganggap hal ini lebih merupakan masalah pencatatan saja
dan bukan perawatan penderita yang jelek. Seluruh bagian telah diberitahu mengenai kekurangan ini.
4. 30% catatan medik tidak mencatat suhu tubuh pasien dalam jangka 24 jam sebelum diperbolehkan pulang. Masalah penting ini dimasukkan
ke dalam program pendidikan dari unt keperawatan di Bagian Obgin.
5. 80% catatan medik tidak mencatat adanya pemberian antibiotika profilaksi. Hal ini dimasukkan ke dalam program pendidikan dari Bagian
Obgin.
6. Tiga orang dokter dengan banyak kekurangan sehubungan dengan hal-hal di atas telah diperingatkan melalui memo.
7. Tidak ditemukan kematian dan komplikasi yang gawat
Hasil audit ini disajikan dalam pertemuan Bagian Obstetri dan Ginekologi dalam bulan November 2002. Dr. Rezza memberikan ceramah
mengenai pemberian antibiotika profilaksi untuk kasus pembedahan obstetri dan ginekologi.
Praktek:
Penyusunan laporan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai