Step by Step
Pelaksanaan Audit Medik
Menyiapkan audit
Menyusun pedoman
Mempertahankan
perbaikan
Alur kegiatan audit
I. Pembuatan alat ukur
1 Pemilihan
1. P ilih topikik audit
di
2. Penyusunan pedoman.
Pemilihan topik
dan
dan
Penyusunan Kriteria
Judul topik audit Medik
Audit penatalaksanaan pasien tuberculosis
Audit justifikasi tindakan trakeotomi
A di justifikasi
Audit j ifik i tindakan
i d k SC
Audit komplikasi decubitus
Audit kematian perinatologi
Audit pemberian obat intravena
I. Pembuatan alat ukur
1 Pemilihan
1. P ilih topikik audit
di
2. Penyusunan pedoman.
a. Identifikasi topik-
topik-topik audit
b
b. Pilih prioritas
i it ttopik
ik audit
dit
c. S
Susun rincian
i i audit
di
a. Identifikasi Topik Audit
Komite Medik/Medik/Tim audit menyusun
topik audit berdasar:
Data rutin rumah sakit
Survey
y kepuasan
p pasien
p
Observasi pemberian pelayanan
Masukan (direksi, asuransi, unit
unit--unit, dll)
Contoh
(
(Hasil
l identifikasi
d f k topik
k audit
d RS HD))
Penanganan pertama fraktur terbuka di IGD
Pemberian transfusi darah dan preparat darah
P
Penanganan di ICU
Operasi SC
Penanganan asfiksia neonatorum
b.
b PPemilihan
ilih T Topik
ik Audit
A dit
1. Mutu pelayanan 6
6. Kepastian Medik /
pasien konsensus
2
2. Area pelayanan yang
7. SStandar
d / guideline
id li
penting
eksplisit
3
3. Risiko tinggi
8. Dukungan Medik
4. volume besar
5. Bisa ditingkatkan 9
9. Self audit
mutunya 10. Multidisiplin
Contoh
(Form penetapan prioritas)
Alternatif P E N I LA I A N
p
terpilih 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total/
rankk
Pemilihan topik audit
Ingat bahwa audit klinik memerlukan
investasi sumber daya yang signifikan
Perlu benar-
benar-benar diperhatikan dan
direncanakan
Panduan dalam memilih topik audit
Pertimbangkan:
g high
g risk, high
g cost, high
g volume, problem
p
prone baik bagi users maupun staf
Apakah ada bukti serius adanya masalah
Apakah ada bukti yang menunjukkan adanya standar dan
guideline
Apakah masalah tersebut mengindikasikan perlunya
perubahan
b h signifikan
i ifik
Apakah sejalan dengan kebijakan internal organisasi
Apakah
pa a seja
sejalan
a dengan
de ga kebijakan
eb ja a kesehatan
ese ata kabupaten,
abupate ,
provinsi, atau nasional
Apakah merupakan topik prioritas pada organisasi
Kriteria untuk kajian prioritas
High risk
High cost
High
g volume
Problem prone
Menetapkan tingkat kepentingan
proses
1. Prioritas utama: proses
proses--proses yang memenuhi ke-
ke-empat kategori
TUJUAN AUDIT :
DATA PENGENAL PENDERITA LUAS DAN JANGKA WAKTU DATA PENGENAL AUDIT
PEMERIKSAAN AUDIT
PERTIMBANGAN KHUSUS, KETERANGAN LAIN YANG PERLU DILAPORKAN MENYETUJUI RINCIAN AUDIT, PEDOMAN-PEDOMAN DAN
PETUNJUK-PETUNJUK AUDIT
______________________ Konsultan
_____________
Nama & tanda tangan
tanggal
______________________ Ketua Komite Medik _____________
______________________ Ketua Panitia Audit _____________
______________________ Konsultan _____________
P k k
Praktek:
P ilih topik
Pemilihan ik audit
di
2. PEDOMAN AUDIT
Panita ad hoc menyusun kriteria
kriteria--kriteria
yang akan menjadi pedoman audit
Unsur pedoman audit:
a. Unsur
b. S d d
Standard
c. Perkecualian
d. Petunjuk
k pengumpulan
l d data
a. Unsur
Pernyataan yang mengungkapkan bukti yang
diperlukan dan yang harus ada, yang bahwa
penderita telah diberikan pelayanan pada taraf yang
seoptimal mungkin.
Unsur merupakan bukti yang paling obyektif dari
diagnosis, pengobatan, reaksi penderita, atau
peristiwa--peristiwa yang ada kaitannya dengan
peristiwa
pen akit atau
penyakit ata kondisi yang
ang berhubungan
berh b ngan dengan
judul audit Medik
Criteria (unsur)
An item or variable which enables the achievement
of a standard (broad objective of care) and the
evaluation of whether it has been achieved or not
(Royal College of Nursing,
Nursing 1990)
A definable and measurable item of healthcare
which describes quality and which can be used to
assess it (Irvine and Irvine, 1991)
A systematically developed statement that can be
used to assess the appropriateness of specific
healthcare decisions, services, and outcomes
(Institute of Medicine,
Medicine 1992)
Menetapkan kriteria audit
Kriteria audit:
Merupakan pernyataan yang secara jelas menetapkan apa
yang akan diukur
M
Menunjukkan
j kk elemen
l pelayanan
l kli
klinis
i yang secara
objektif dapat diukur
Kriteria audit menunjukkan tingkat kinerja (level of
performance)
f )
Kriteria audit meliputi:
Kriteria struktur (what you need)
Kriteria proses (what you do)
Kriteria outcome ((what you
y expect)
p )
Kriteria struktur: meliputi
p sumber daya y yang
y g
dipersyaratkan
Kriteria proses: meliputi kegiatan dan keputusan
yang diambil oleh praktisi dan pengguna
pengguna, termasuk
di dalamnya adalah: komunikasi, pengkajian,
pendidikan, investigasi, peresepan, intervensi
medis/keperawatan evaluasi,
medis/keperawatan, evaluasi dan dokumentasi
Kriteria outcome: mengukur respons fisik dan
perilaku setelah mendapat
p p intervensi, perubahan
p
status kesehatan,
k h tingkat
i k perubahan
b h pengetahuan,
h
dan tingkat kepuasan
Bagaimana menyusun kriteria yang
valid
lid
Berdasar evidens
Berkait lansung dengan aspek penting dari
pelayanan klinis
Dapat diukur
Metoda untuk menetapkan kriteria
Mereplikasi audit yang dilakukan di tempat
lain
Mengembangkan kriteria berdasarkan
guideline yang digunakan
Mengembangkan kriteria berdasarkan
evidens
Professional consensus
Melibatkan pengguna, misalnya melalui focus
group, consumer audit, dsb
Expert consensus on the desirable characteristics of review
criteria
it i ffor the
th improvement
i t off healthcare
h lth quality.
lit
(Hearnshaw HM, Harker RM, Cheater FM, Baker RH, Grimshaw GM.. Quality in Health Care 2001; 10: 173–8.)
Journal Pembiayaan
Making evidence available
Hasil Penelitian (Menyediakan evidens) Menejemen
Internet
Using evidence: getting research into practice
(menggunakan evidens: praktek berbasis penelitian)
Keputusan
klinis
For individual patients For populations and groups of patients:
(untuk pasien secara individu) (untuk populasi atau kelompok pasien)
Set Standards/
Guidelines and criteria
Re-audit to ensure
change has been effective
Measure practice
Implement change against standards
into practice
Identify areas
which need to be changed
Type of research
Qualitative Case Cohort RCT Systemati
Intervention Research Control c
Review
ev ew
Diagnosis v vv vvv
Treatment v vv vvv
Screening vv vvv
Managerial v v v vv vvv
Innovation
Type of research
Outcome Qualitative
Research
Survey Case
Control
Cohort RCT Systematic
Review
Effectiveness of
Intervention
vv vvv
Effectiveness of
Health Service
v v v v vv vvv
delivery
Safety
v v vv vvv
A
Acceptability
bili
v v vv vvv
Cost--effectiveness
Cost
vv vvv
Appropriateness
v v vvv
Quality
v v v v vvv
Keterampilan yang diperlukan agar
dapat mengambil keputusan berdasar
evidens
Kemampuanp untuk menetapkan
p kriteria,, misalnya:
y
effectiveness, safety, acceptability
Kemampuan untuk mendapatkan artikel tentang
(effectiveness,
( ff i safety,
f acceptability)
bili ) ddarii tes,
diagnosis, atau perlakukan/treatment.
Kemampuan untuk menguji kualitas evidens
Kemampuan untuk menguji apakan hasil suatu
penelitian berlaku umum (generaliable)
p (g )
Kemampuan untuk menguji apakah hasil penelitian
dapat diterapkan pada “local population”
Ability tto
Abilit
Data bases Access
databases SAS
skills
kill
New form
of organization
for public
health
Searching
Appraisal
Storing & Retrieving
Quality of evidence
A (Evidence levels Ia, Ib) Requires at least one randomised controlled trial as
partt off th
the b
body
d off lit
literature
t off overall
ll good
d quality
lit
and consistency addressing the specific
recommendation
B (evidence levels IIa,
IIa IIb,
IIb Requires availability of well
well--conducted clinical studies
III) but no randomised clinical trials on the topic of
recommendation
C ((evidence level IV)) Requires
q evidence obatined from expert
p committee
reports or opinions and/or clinical experience of
respected authoritities. Indicates absence of directly
applicable clinical studies of good quality
GPP (Good practice points) Recommended best practice based on the clinical
experience of the guideline development group
c. Perkecualian
Keadaan-keadaan y
Keadaan- yangg mungkin
g merupakan
p alasan
bagi sebuah catatan medik untuk tidak memenuhi
unsur.
Pada umumnya perkecualian mencerminkan suatu
bukti yang bersifat lebih subyektif, kurang
meyakinkan, yang menunjukkan bahwa perawatan
pasien telah dilakukan pada taraf optimal yang
dapat dicapai.
Dapat
p juga perkecualian
p merupakan
p suatu keadaan
kli i yang ada
klinis d d dan d
dapat menerangkan
k alasan
l tidak
id k
terpenuhinya suatu unsur
d. Petunjuk pengumpulan data
Menunjukkan bagian
bagian--bagian mana dari suatu
catatan medik yang dapat dipercaya sebagai
sumber data
Petunjuk--petunjuk harus ditulis secara
Petunjuk
obyektif dan semua istilah harus disebutkan
secara lengkap.
PEDOMAN
DASAR 100%
Justifikasi diagnosis Sebab-sebab atau keadaan yang
secara klinis beralasan, yang
dapat menerangkan ada atau
PENGELOLAAN YG PERLU
tidak adanya unsur dalam
Justifikasi p
pembedahan 100%
catatan medik
Justifikasi tindakan khusus atau
Justifikasi pemondokan 0%
HASIL PERAWATAN
Status keluar rumah sakit 100%
Lama rawat inap 100%
Kematian 0%
Tak ada perkecualian
LAIN-LAIN
Contoh
(Pedoman audit Medik penanganan
ICU di RS HD)
Justifikasi tindakan trakeostomi
Unsur:
U Trakeostomi
T k i dil k k ≤ 7 hari
dilakukan h i
setelah Intubasi (ETT)
Standar: 100%
n
(e) n = juml sampel final
n = ------------------------ (f)
(f)
1+n /N N = jumlah populasi
(e)
PEDOMAN
AUDIT
RINGKASA
MEDICAL N
RECORD DATA
AUDIT
PELAPORAN
4. PELAPORAN DATA
1. Menyiapkan bahan
bahan--bahan untuk bekerjanya
Panitia (ad hoc) Audit Medik.
2. Setiap
p medical record yang
y g menyimpang
y p g
dipisahkan dan dilengkapi dengan Form Kertas
Kerja Panitia
Form
MEDICA
L Kertas
RECORD K j
Kerja
Contoh
(kertas kerja panitia adhoc RS HD)
JUDUL AUDIT: TANGGAL:
Nomor unsur yang dilingkari No. dokter jaga No. dokter No. dokter bedah Lain-lain No. unit/bangsal No. catatan medik Nomor RDA
menunjukkan mengapa catatan konsultan
medik pasien harus diperiksa
lebih lanjut
Nomor Nomor Nomor Beralasan
unsur Unsur-unsur/ perkecualian unsur KETERANGAN PENGUMPULAN DATA unsur ANALISIS PENYIMPANGAN
Ya Tidak
Asisten audit
Panitia ad hoc
P k k
Praktek:
P
Pengumpulan
l data
d
Sesi 7
Analisis
Penyimpangan
y p g
I. Pembuatan alat ukur
1 Pemilihan
1. P ilih topikik audit
di
2. Penyusunan pedoman.
BERALASAN
ATAU
TIDAK ??
5. ANALISIS
P
PENYIMPANGAN
PA GA
Mencari lagi adanya perkecualian
perkecualian--perkecualian
yang belum dituliskan dalam Form Pedoman
Audit
(pada CM yang oleh Asisten Panitia Audit dinyatakan
ada penyimpangan)
Dari kode 3 menjadi kode 2
2. Ada faktor p
pasien yang
y g menghalangi
g g
dipenuhinya kriteria suatu unsur
3. Ad perkecualian
Ada k li llain
i yang d
dapat di
diterima
i
Penyimpangan
yang tidak
id k d
dapat dib
dibenarkan
k
1
1. Tidak terdokumentasi dalam CM
2. Faktor institusional yg mengganggu
pemberian pelayanan yg optimal
3
3. Tidak ada perkecualian-
perkecualian-perkecualian lain yg
dapat dipenuhi
Root Cause Analysis
Langkah RCA
investigasi kejadian/penyimpangan,
kejadian/penyimpangan
rekonstruksi kejadian/penyimpangan,
analisis
li i sebab,
b b
menyusun rencana tindakan, dan
melaporkan proses analisis dan temuan.
Investigasi kejadian/penyimpangan
menentukan masalah,
masalah
mengumpulkan bukti-bukti yang nyata,
melakukan
l k k wawancara,
meneliti lingkungan kejadian/penyimpangan,
mengenali faktor-faktor yang berkontribusi
p timbulnya
terhadap y kejadian/penyimpangan,
j p y p g ,
menggambarkan rantai terjadinya
kejadian/penyimpangan.
kejadian/penyimpangan
Rekonstruksi
k j di /
kejadian/penyimpangan
i
mengenali kejadian
kejadian-kejadian
kejadian yang mengawali
terjadinya penyimpangan,
melakukan analisis dengan
g menggunakan
gg pohon
p
masalah (pohon realitas) untuk mengetahui kegiatan
atau kondisi yang menyebabkan timbul kejadian,
lanjutkan sehingga dapat dikenali sistem yang
melatar belakangi timbulnya
k j di /
kejadian/penyimpangan
i atau sampaii tidak
id k b
beralasan
l
lagi untuk melanjutkan
Analisis penyebab
mengidentifikasi akar
akar-akar
akar penyebab,
penyebab
rumuskan pernyataan akar masalah
Susun rencana tindakan
menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi
penyebab yang diidentifikasi, dan dapat diterima
oleh pihak yang terkait dengan
kejadian/penyimpangan.
Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab
kejadian/penyimpangan dan pengukuran untuk
menilai efektifitas tindakan thd akar penyebab
D
Dapatkan
k persetujuanj d
darii k
kepemimpinan
i i d
dalam
l
organisasi
Catat dan laporkan
Catat proses dan alat yang digunakan
Biaya yang dibutuhkan
Ri k
Ringkasan k
kejadian
j di
Proses investigasi dan analisis
Temuan
Memahami penyebab
k j di /
kejadian/penyimpangan
i
Kegagalan aktif: pelanggaran yang sengaja
dilakukan oleh seseorang
Kondisi laten: breakdown dari proses atau
sistem:
K
Kurangnya pendidikan
didik
Gagal mengikuti prosedur
Alat
Al yang rusak k
Disain yang tidak tepat, dsb
Failure
il mode
d and d
effect
ff analysis
l i
Apakah FMEA
Suatu alat mutu untuk mengkaji suatu
prosedur secara rinci, dan mengenali model-
model-
model adanyay kegagalan/kesalahan
g g pada
p
suatu prosedur, melakukan penilaian
terhadap tiap model kesalahan/kegagalan,
dengan
d mencarii penyebab
b b terjadinya,
j di
mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan,
dan mencari solusi dengan melakukan
perubahan disain/prosedur
Langkah--langkah
Langkah
Bentuk tim FMEA: orang-
orang g-orang
g yang
y g terlibat
dalam suatu proses
Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
Tetapkan peran dari tiap anggota tim
Gambarkan alur proses yang ada sekarang
Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap
model kesalahan/penyimpangan/kegagalan
Kenalilah
lil h apa akibat
kib d darii adanya
d ffailure
il untuk
k
tiap model kesalahan/penyimpangan/kegagalan
Langkah--langkah….
Langkah
Lakukan penilaian untuk tiap model
k l h /
kesalahan/penyimpangan/kegagalan:
i /k l
Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
0 : tidak pernah, 10 sangat sering
Kegawatannya
Kega atann a (severity):
(se erit ) (SV)
0 : tidak gawat, 10 sangat gawat
Kemudahan untuk terdeteksi: (detectablity) (DT)
(DT)
0 : mudah
uda ddideteksi,
dete s , 10
0 : sa
sangat
gat su
sulitt d
dideteksi
dete s
Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ
x SV x DT
Tentukan batasan (cut
(cut--off point) RPN yang termasuk prioritas
Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
Gambarkan alur yang
ang baru dengan adan
adanyaa solusi tersebut
Failure Cause of Effects OCC SV DT RPN Design Design
Mode failure of action/ Validati
failure Solution on
Urin Tidak 5 6 3 90 Menetap Monitor
tidak jelas kan ing thd
di
dicatat siapa
i POS pencatat
yang bertg an urin
harus jwb oleh
melakuk untuk POS
an megoson
pencatat gkan
an dan
mencata
t urin
i
Occ : occurrence
SV : severity
DT : detectable
RPN: risk priority number
Audit kematian
Setiap kematian harus dianggap sebagai
penyimpangan dalam audit Medik
Analisis dilakukan untuk menilai apakah
kematian tersebut beralasan atau tidak
beralasan
Menggunakan formulir khusus
Analisis Penyimpangan dan angka-
angka-
angka
k
1. Memperagakan
p g jumlah
j CM bagi
g setiap
p petugas/
p g
unit pelayanan
2. Menentukan adanya
y pola-
pola
p -p pola tak lazim
3. Adanya pola
pola--pola yang meragukan bagi semua
p
pihak
4. Pola kejadian komplikasi
5
5. Petugas penyebab komplikasi & kewajaran batas
6. Frekuensi pemenuhan tindakan kritis pada
kejadian komplikasi
Analisis Kekurangan
Unsur y
yangg mengalamai
g ‘kekurangan’
g
Petugas pemberi pelayanan & jumlah CM nya yang
diaudit
Prosentase ‘kekurangan’ untuk setiap unsur bagi
setiap
p petugas
p g
Area terjadinya kekurangan
Kemungkinan
K ki penyebab
b b
Tingkat keparahan ‘kekurangan’
Kode area kejadian ‘kekurangan’
kekurangan
A. Administrasi/manajemenj F. Perawat/ individual
RS (fasilitas, peralatan,
kebijakan) G. Pelayanan terapi bukan
oleh dokter
B. Staf/
S f/ Bagian
B i P Pelayanan
l
Medik H. Kondisi atau
C
C. Anggota SMF/ ketidaktaatan p
pasien
individual I. Faktor masyarakat
D. Pelayanan Medik khusus
J. Perlu
P l penyelidikan
lidik llebih
bih
(Lab, X-
X-ray, anestesi, dll)
lanjut
E. Unit/ Pelayanan
y
Keperawatan
Kode kemungkinan penyebab
k k
kekurangan
1. Hambatan dari lingkungan/masyarakat
2. Pengetahuan/ keterampilan/
k tid k
ketidakmampuan mengambil
bil k
keputusan
t
3. Kurangnya
g y umpan
p balik
4. Tidak dapat ditentukan
Kode untuk tingkat keparahan
M (Minor): cedera pada pasien tak mungkin
dihindari
S (Serius):
(S i ) cedera
d pada
d pasien
i ddapat dihi
dihindari
d i
tetapi tidak segera dilakukan
K (Kritis): Adanya pola yang menunjukkan
bahwa cedera pada pasien dapat dihindari
Pengelompokan Masalah
1
1. Tunggal
2. Terdapat pola pada satu unsur
3. Terdapat pola pada lebih dari satu unsur
4. Problem
bl insidental
d l yang d
dijumpai
Praktek:
Analisa p
penyimpangan
y p g
dan Audit kematian
Sesi 9
Tindakan dan
Pelaporan
p
I. Pembuatan alat ukur
1 Pemilihan
1. P ilih topikik audit
di
2. Penyusunan pedoman.
Kurang motivasi
Kurang
g pengetahuan
p g & keterampilan
p
Seperti Anda ketahui, kami baru saja menyelesaikan audit mengenai seksio sesaria .
Sebanyak 45 catatan medik yang berurutan telah ditinjau, meliputi jangka waktu 6 bulan, yaitu dari Januari 2001 sampai Juni 2001.
Dalam melaksanakan kebijaksanaan mengenai pemberitahuan semua kekurangan yang ditemukan selama diadakan audit kepada
semua dokter, kami mohon pperhatian Anda dalam hal:
Pedoman no. 2: Pemberian antibiotika profilaksi
Delapan dari 11 catatan medik Anda dalam pemeriksaan ini tidak mempunyai dokumentasi pemberian antibiotika profilaksi. Pemberian
antibiotik profilaksi untuk kasus seksio sesaria telah disepakati dilaksanakan di rumah sakit berdasar rekomendasi dari PB POGI.
Panitia Audit memohon untuk mendokumentasi dalam catatan medik pemberian antibiotik profilaksi bila hal itu sudah dilakukan.
Dari 45 catatan medik yang diperiksa, ada 20 catatan medik yang tidak memenuhi pedoman ini, 18 diantaranya menyangkut 3 orang
dokter.
Pedoman no. 1: Indikasi seksio sesaria, yaitu: fetal distress, fetal compromise, DKP, plasenta previa totalis, riwayat SC 2 kali
sebelumnya, presentasi bokong pada primigravida dengan TBJ >3500 g.
Perkecualian: tidak ada
Catatan medik nomor 251299: tidak ada catatan mengenai indikasi dilakukannya seksio sesaria pada pemeriksaan yang terakhir atau
pada surat pengantar mondok.
Dari 45 catatan medik yang ditinjau, inilah satu-satunya kekurangan untuk pedoman tersebut.
Memo ini tidak perlu dijawab.
dijawab Hasil
Hasil-hasil
hasil tersebut hanya sebagai pemberitahuan saja.
saja Seandainya Anda menginginkan rincian yang
lebih banyak dari audit ini, atau Anda ingin memberi tanggapan ataupun mengajukan pertanyaan, kami harap Anda tidak ragu-ragu
menghubungi kami. Hasil-hasil audit seluruhnya akan disajikan dalam pertemuan Bagian Obgin berikutnya
Surat Pemberitahuan
H il A
Hasil Audit
di
Dibuat oleh Panitia Audit Rumah Sakit
Kepada semua petugas/dokter/pejabat yang
diaudit
Bertujuan
B t j memberitahu
b it h ddan merangsang
pemberian pelayanan yang lebih baik,
BUKAN KRITIK
Isi Surat
P b i h
Pemberitahuan H
Hasil
il Audit
A di
Telah dilakukannya audit, dan keterlibatan staf
Rencana waktu penyajian
Hasil--hasil pokok audit
Hasil
Penilaian umum mutu pelayanan
Lampiran dan informasi kode
Lampiran,
Mendorong upaya perbaikan dan penegasan
bukan kritik
Memberi kesempatan untuk membahas bersama
Kepada Yogyakarta, 01 November 2002
Yth. dr. Sehat
Panirtia Audit Rumah Sakit Dr. Sardjito baru-baru ini telah menyelesaikan audit seksio sesaria, dan
satu atau lebih pasien Anda diikutsertakan dalam audit ini. Hasil audit ini akan disajikan dalam
pertemuan 3 bulanan Bagian Obgin pada tanggal 08 November 2002
LLepas dari
d i kesalahan-kesalahan
k l h k l h tersebut,
t b t mutu
t perawatant pada d umumnya adalah
d l h baik.
b ik
Kami mohon Anda mempelajari hasil-hasil audit terlampir. Untuk memudahkan pencatatan, Anda adalah dokter nomor 2.
Seandainya salah satu dari kasus Anda masuk kategori ‘tidak memenuhi” (yaitu tidak memenuhi salah satu pedoman perawatan),
kami mohon Anda dapat p memperbaiki
p hal tersebut ppada pperawatan ppenderita Anda ppada masa yyangg akan datang.
g Tujuan
j
dari audit ini dan surat ini adalah untuk memberitahukan dan merangsang perawatan yang lebih baik, tidak untuk mengkritik.
Kami akan senang untuk membahas rincian-rincian yang lain dari audit ini dengan Anda.
Hormat kami,
dr. Rezza
Anggota Panitia Audit Rumah Sakit
Tindak Lanjut